Tag: Perampokan

  • Sekawanan Maling Santroni Rumah Anggota DPRD Kota Metro Satu Pelaku Babak Belur

    Sekawanan Maling Santroni Rumah Anggota DPRD Kota Metro Satu Pelaku Babak Belur

    Metro (SL) – Kawanan pelaku pencurian menyatroni kediaman anggota DPRD Kota Metro, sekitar pukul 24.00 WIB, Kamis (6/7/2018). Korbannya yakni Wiwin Septiani anggota Komisi III DPRD Metro, warga Jalan Dewi Sartika, RT 28 RW 06, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara.

    Beruntung aksi tersebut diketahui korban. Dengan sigap korban pun langsung memberitahukan aksi tersebut kepada kedua putra kembarnya. Pelaku yang sempat mencoba kabur pun akhirnya berhasil diamankan oleh kedua putra korban yakni Aldino (15) dan Aldila (15).

    Warga yang mendengar kejadian tersebut juga langsung mendatangi kediaman korban. Warga yang emosi langsung menghajar pelaku secara bertubi-tubi. Beruntung anggota kepolisian segera datang dan mengamankan pelaku ke Polres Kota Metro. Belakangan diketahui pelaku bernama Nasir (23) warga Pujokerto (PC) Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng).

    Tidak hanya 1 kali pelaku diduga telah mencoba melakukan aksi percobaan pencurian lebih dari satu kali. Pasalnya aksi percobaan pencurian sebelumnya juga sempat dipergoki putra korban. Namun pelaku berhasil kabur.
    Dikonfirmasi Wiwin menceritakan kronologis kejadian tersebut. Menurutnya peristiwa tersebut berawal ketika ia hendak beranjak tidur. Tiba-tiba ia mendengar suara lompatan dari dinding luar kamar tidurnya. Seketika ia langsung terbangun dan memanggil kedua putra kembarnya.

    Kemudian kedua putra kembarnya pun langsung keluar dan memergoki pelaku sedang bersembunyi di belakang tembok kamar tidur korban. “Waktu masih sembunyi, terus ketahuan dia mau kabur, tapi langsung ditangkap sama 2 anak kembarku. Terus warga langsung datang, untung polisi cepat datang dan langsung dibawa ke polres,” terangnya.

    Dalam aksi tersebut ia menduga pelaku berjumlah 2 orang dengan melompat dinding pagar SMAN 3 yang bersebelahan dengan rumahnya. Pelaku juga diduga memanjat dinding tembok secara bergantian dengan naik pundak rekannya. “Pagar tembok itu tinggi, mungkin pelaku berjumlah 2 orang. Naik ke pundak teman lainnya, untuk bisa melompot dinding pagar. Nah saat lompat itu saya dengar,” terangnya.

    Menurutnya, dari pemeriksaan ditemukan sejumlah STNK yang dibawa pelaku. Diantaranya STNK motor dan mobil. “Kalau gak salah ada 3 STNK itu. Ada motor sama mobil,” lanjutnya.

    Menurut Wiwin, dari keterangan putranya pelaku mirip dengan pelaku yang sebelumnya melakukan percobaan pencurian di rumahnya. “Waktu itu memang pernah, tapi pelaku ini mungkin mau mengeluarkan motornya. Karena pintu itu, saya buatkan pintu besi, jadi dia tidak bisa bawa kabur motornya,” ungkapnya (rdr/nt)

  • Ekspose Kasus Perampokan Sales PT BW Tiga Pelaku Buron

    Ekspose Kasus Perampokan Sales PT BW Tiga Pelaku Buron

    Lampung Barat (SL) – Tim gabungan Polda Lampung, Polres Lambar, dan Polsek Balikbukit, berhasil mengamankan sejumlah barang bukti (BB) perampokan terhadap tiga sales PT. Sungai Budi-Bumi Waras, Selasa (24/4) lalu. BB berupa satu unit mobil Avanza warna biru telur asin BG-1622-MG, dan sepeda motor Honda CBR tanpa nomor polisi, dan uang uang tunai sejumlah Rp484.103.000.

    Barang bukti lain, satu unit mobil Avanza warna silver BE 2801 BN yang dibawa oleh sales PT Sungai Budi-Bumi Waras. Kapolres AKBP Tri Suhartanto didampingi Kasat Reskrim AKP Faria Arista, dan Kapolsek Balik Bukit Abdul Rahman M. dalam Press Release di mapolres setempat Selasa (1/5), menyatakan, BB diamankan enam jam paska kejadian perampokan.

    Diketahui,  kawanan rampok ini beraksi di Hutan Lindung Register 48 B Palakiah, Pekon Bandar Baru, Kecamatan Sukau, Selasa (24/4) pukul 10.00 WIB. Mereka menghadang tiga sales PT Sungai Budi-Bumi Waras. Masing-masing Sandi, Narko, dan Hendri, kesemuanya warga Bandar Lampung.

    Kapolres menjelaskan, uang tunai yang diamankan berjumlah 4.280 lembar pecahan Rp100 ribu, 1.981 lembar pecahan Rp50 ribu, tujuh lembar pecahan Rp20 ribu, tiga lembar pecahan Rp10 ribu, lima lembar pecahan Rp5 ribu dan empat lembar pecahan Rp2 ribu.

    BB R4 yang digunakan untuk melakukan pencurian dengan kekerasan itu, Avanza warna hijau telur asin diamankan saat penangkapan JK (33), dalam pelariannya menuju salah satu wilayah di Bengkulu, yaitu di Pugung Lemong, Pesisir Barat (Pesibar). JK ditangkap beberapa jam setelah kejadian perampokan bersenpi itu, atau sekitar pukul 16.00.

    Sementara, sepeda motor CBR merah hitam diamakan di Padang Cahya karena ditinggalkan pelaku yang melibatkan enam orang warga Sumsel, yakni JK, RA, AR, MJ, Y, dan AJ.

    Sementara jumlah uang tunai diamankan di saat penangkapan RA dan AR. “Keduanya ditangkap di pegunungan Sulung, Sukau. Keduanya melawan dan membahayakan keselamatan petugas. Kami mengambil tindakan tegas dan terukur melumpuhkan dua tersangka dengan timah panas,” ujar Tri.

    RA meninggal dunia di RS Alimudin Umar, Liwa dan AR bisa diselamatkan dan mendapat perawatan di rumah sakit itu. “Sementara tiga pelaku lain masih dalam pengajaran,” ujar kapolres.

    Kapolres menyebutkan, para pelaku mengincar uang tagihan karyawan PT BW yang hampir mencapai Rp1 miliar. “Separuhnya yang sempat dibawa para pelaku. Karena sebagian lain disimpan dan tak ditemukan para pelaku,” pungkasnya. (Rls)

  • Rampok Ban Kempes Bawa Kabur Uang Dokter Gigi

    Rampok Ban Kempes Bawa Kabur Uang Dokter Gigi

    Bandarlampung (SL) – Didi Wei (50) Dokter gigi warga Jjalan Antasari, Sukarame, Kota Bandarlampung menjadi korban pelaku pencurian dengan modus kempis ban, saat berada di di Jalan Jenderal Suprapto, Tanjungkarang, Bandarlampung, Rabu (11/4). Korban kehilangan uang tunai puluhan juta rupiah dan sejumlah perhiasan, dan melapor ke Polresta Bandarlampung.

    Didi Wei mengatakan, pagi itu, dirinya baru pulang dari penukaran uang di Jalan Kartini, Tanjungkarang Pusat, Bandarlampung, lsaat melintas di Jalan Jenderal Suprapto, tepatnya di samping sekolah Persit, tiba-tiba ia merasakan ban mobilnya sebelah kiri kempes. Korban lalu menghentikan mobil ditepi jalan, lalu memeriksa.

    “Saya minggir dulu sebentar untuk mengecek ban. Lalu, saya turun dan melihat apakah memang benar kempis atau bagaimana. Setelah saya cek benar-benar kempis. Dan saay saya masuk lagi ke dalam mobil, tas berisikan kartu ATM, uang tunai Rp10 juta beserta cincin kawin dan berlian sudah hilang,” ujarnya.

    Atas kejadian tersebut, total kerugian yang ia alami mencapai puluhan juta rupiah. “Ya, saya rugi besar sekali mas. Namun, saat ini saya sudah mau laporan ke Polresta Bandarlampung,” katanya.

    Kapolresta Bandarlampung Kombes Murbani Budi Pitono membenarkan adanya laporan atas nama korban Didi Wei. Dia. Kasus itu kini sedang diselidiki petugas. “Saya sudah perintahkan anggota untuk melakukan penyelidikan. CCTV yang diminta oleh korban dari PT Sugi International Valas akan kami periksa,” katanya. (ant/nt/*)