Tag: Peristiwa

  • Mahasiswa KKN Teknik Geologi 2019 Itera Hilang Di Laut

    Mahasiswa KKN Teknik Geologi 2019 Itera Hilang Di Laut

    Pesisir Barat, (SL) – Seorang mahasiswa KKN dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) di Pekon Kerbang Dalam, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, dikabarkan tenggelam terbawa arus saat sedang mandi di laut Pekon setempat, rabu (5/07) sore.

    Peratin Pekon Kerbang Dalam, Mizwar Efendi mengatakan, bahwa saat kejadian laut dalam kondisi pasang.

    “Laut sedang pasang, mahasiswa itu sepertinya memang tidak memahami kondisi laut, setelah selesai bermain bola kaki bersama anak anak Pekon Kerbang Dalam, dilanjutkan dengan mandi laut.” Kata Mizwar melansir RmolLampung, rabu (5/7).

    Mahasiswa KKN yang hingga saat ini belum diketemukan itu diketahui bernama Herry Isai Pangihutan Tobing, dari Itera, Teknik Geologi, Angkatan 2019 dan merupakan warga Tangerang.

    “Saat korban mulai terseret arus ada tiga mahasiswa yang berusaha menyelamatkan korban. Namun salah satu dari ketiganya pingsan dan untung bisa diselamatkan, namun korban yang bernama Herry Isai Pangihutan Tobing, hilang,” kata Mizwar.

    Pencairan belum dilanjutkan, karena cuaca sedang tidak mendukung akibat hujan deras dan meluapnya sungai Waykedawai serta air laut sedang pasang. (Red)

  • Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Di Kamar Hotel

    Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Di Kamar Hotel

    Lampung Utara, (SL) – Seorang pria tanpa identitas ditemukan meninggal dunia di kamar Hotel Cahaya, Kotabumi, Minggu (2/7) malam.

    Penjaga hotel yang curiga pintu kamar hotel dalam kondisi terbuka, menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia.

    Petugas hotel, Indra, mengatakan, langsung menghubungi polisi setelah mengetahui peristiwa tersebut.

    “Korban tersebut sudah terbiasa kesini. Biasanya korban kesini berdua dengan seorang perempuan, jadi tak terlalu detil menanyakan identitasnya.” Ujar Indra.

    Sementara, Kasat Intel Polres Lampura, AKP Suhaili mengatakan, jenazah ditemukan oleh seorang petugas hotel dalam ke adaan tidak bernyawa.

    Mendapatkan informasi tersebut, petugas langsung melakukan olah TKP dan menemukan dua bungkus nasi, yang satu sudah dimakan. Sementara, sisanya masih terbungkus rapih.

    “Para saksi sudah kita mintai keterangan. Termasuk saksi yang pertama kali menemukan jenazah tersebut. Untuk sementara, diduga korban meninggal dunia lantaran penyakit yang dideritanya,” kata AKP Suhaili.

    Kini jenazah telah di bawa ke rumah saksi umum daerah (RSUD) Ryacudu Kotabumi, guna dilakukan visum dan penyelidikan lebih lanjut.

    “Untuk sementara, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan. Meski begitu, kita masih melakukan penyelidikan.” Tutup AKP Suhaili. (Red)

  • Tabrakan Diri ke Kereta Api, Pria di Balam Tewas di Tempat

    Tabrakan Diri ke Kereta Api, Pria di Balam Tewas di Tempat

    Bandar Lampung (SL)-Seorang pria tanpa identitas tewas setelah nekad menabrakkan diri ke kereta api Babaranjang yang tengah melintas. Peristiwa tragis itu terjadi di palang pintu perlintasan kereta api Jalan Kamboja Raya, Kekurahan Enggal, Bandar Lampung, sekitar pukul 08.00 WIB, Minggu 2 Juli 2023.

    Menurut keterangan polisi, kejadian bermula saat kereta babaranjang lokomotif 3076 melaju dari arah Garuntang menuju stasiun Tanjung Karang. Saat sedang melintas di palang pintu, tiba-tiba seorang pria berjalan di jalur rel kereta api dan tabrakan pun tak terelakkan. Disebutkan, pria tanpa identitas itu langsung meninggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    “Saat melintas di TKP, kereta babaranjang menabrak pria tanpa identitas yang sedang berjalan di jalur rel,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polresta Bandar Lampung, Ipda Gunawan, melansir Lampung Geh, Minggu 2 Juli 2023.

    Akibat tabrakan itu, korban mengalami luka sobek bagian pinggul sebelah kiri, patah kaki sebelah kanan, luka robek belakang kepala, luka robek bagian dahi. Pasca kejadian, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Abdoel Moeloek Bandar Lampung.

    Dikatakan Gunawan, korban diduga sengaja alias bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke kereta api. Terkait motifnya, polisi masih saat ini masih melakukan pendalaman. (*)

  • Tenggelam Saat Memancing Di Pantai Mutun, Dua Pemuda Ditemukan Tewas

    Tenggelam Saat Memancing Di Pantai Mutun, Dua Pemuda Ditemukan Tewas

    Pesawaran, (SL) – Tim SAR Gabungan berhasil menemukan 2 Pemancing warga Susunan Baru, Tanjung Karang Barat – Bandar Lampung yang tenggelam dengan kondisi meninggal dunia pada Minggu (02/07/2023) siang.

    Kejadian bermula Minggu (02/07) pagi sekira pukul 07.10 WIB kapal yang digunakan oleh 4 orang pemancing ikan di Perairan Pantai Mutun mengalami kebocoran dan tenggelam.

    Dua orang, Yanuar (22) dan Rusman (23), berhasil selamat dengan berenang ke pinggir pantai.

    Namun dua lainnya, Wisnu (35) dan Kristianto (30) yang merupakan warga Susunan Baru, TKB – Bandar Lampung,
    Tenggelam lalu hilang lantaran diduga tak bisa berenang.

    Menerima info tersebut, Basarnas Lampung, pada pukul 08.30 WIB, melalui komando Kepala Basarnas Lampung Deden Ridwansah selaku SMC (SAR Mission Coordinator) langsung mengerahkan 1 tim Rescue untuk menuju lokasi dan melaksanakan operasi SAR.

    Pukul 10.50 WIB Tim Rescue tiba di lokasi dan langsung melakukan koordinasi dengan unsur SAR gabungan yang terdiri dari Pos Bin Pot Marinir Lempasing, Polairud Polda Lampung, Polairud Polres Pesawaran, Babinkamtibmas Lempasing, Babinsa Lempasing, Polsek Padang Cermin, FRRL (Forum Rescue Relawan Lampung) dan Nelayan Setempat.

    Selanjutnya Tim SAR Gabungan melakukan Pencarian dengan Penyisiran dan Pemantauan Disekitar lokasi kejadian dengan menggunakan perahu karet Basarnas dan perahu nelayan.

    Sekitar Pukul 12.45 WIB Tim SAR Gabungan melanjutkan pencarian dengan Menggunakan Aqua Eyes, hasil pencarian dengan aqua eye ditemukan cluser berupa tanda X arah 59,92° ± 50 M dari lokasi kejadian selanjutnya Tim SAR Gabungan melakukan penyelaman di lokasi tersebut.

    Pukul 13.11 WIB Tim SAR Gabungan berhasil Menemukan Kedua Korban dalam Keadaan Meninggal Dunia pada koordinat 5°31’6.58″S – 105°16’16.05″E atau sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.

    Kemudian Korban dievakuasi Menuju RS Tjokrodipo Untuk selanjutnya diserahkan kepada Pihak berwajib.

    Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah, diwakili Kepala Seksi Operasi dan Siaga Didit Permana menyatakan kebenaran penemuan korban tersebut.

    “Korban a.n. Wisnu (35) dan Kristianto (30) telah berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan sekitar pukul 13.11 WIB. Korban selanjutnya dievakuasi menuju RS Tjokrodipo.” Ujar Didit. (Red)

  • Polres Lamtim Evakuasi Mayat Dalam Sumur Di Labuhan Ratu

    Polres Lamtim Evakuasi Mayat Dalam Sumur Di Labuhan Ratu

    Lampung Timur, (SL) – Masyarakat Desa Labuhan Ratu 9, Kecamatan Labuhan Ratu, digegerkan penemuan sesosok mayat yang mengambang di dalam sumur.

    Kapolres Lampung Timur AKBP M Rizal Muchtar, melalui Kasi Humas AKP Holili, rabu (28/6/23), menjelaskan bahwa awalnya petugas menerima informasi dari masyarakat, tentang dugaan adanya mayat dalam sebuah sumur.

    “Warga yang sedang membersihkan rumput dikawasan perkebunan, di Desa Labuhan Ratu 9, Kecamatan Labuhan Ratu, awalnya mencurigai adanya bau busuk yang sangat menyengat, dari sebuah sumur,” terangnya.

    Setelah diperiksa, ternyata didalam sumur tersebut terlihat ada jasad manusia yang mengambang, sehingga segera dilaporkan kepada aparat desa, dan pihak kepolisian.

    Petugas gabungan bersama warga selanjutnya segera mengevakuasi jasad korban, yang diketahui berjenis kelamin laki-laki tersebut, ke RSUD Sukadana, untuk dilakukan proses pemeriksaan lebih lanjut.

    Pihak Kepolisian hingga saat ini masih melakukan proses penyelidikan, untuk mengungkap identitas, serta penyebab kematian mayat laki-laki tersebut.

    “Jika ada warga masyarakat yang merasa kehilangan kerabatnya, silahkan menghubungi Pihak Kepolisian Polsek Labuhan Ratu, atau Polres Lampung Timur,” tambahnya. (Red)

  • Suami Bunuh Istri di Tanjung Sari

    Suami Bunuh Istri di Tanjung Sari

    Lampung Selatan, (SL) – Peristiwa pembunuhan terjadi di Dusun 1B Desa Purwodadi Dalam, Kecamatan Tanjung Sari – Lampung Selatan, Senin (5/6).

    Peristiwa pembunuhan tersebut dilakukan Subiyanto terhadap perempuan bernama Sri Winarni yang tak lain adalah istrinya sendiri.

    Subiyanto diketahui melakukan pembunuhan dengan cara membacok dengan senjata tajam, hingga Sri Winarni mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya dan meninggal dunia.

    Dari informasi yang didapat, setelah melakukan pembacokan, Subiyanto lantas melarikan diri ke rumahnya di Dusun 3, Desa Purwodadi Dalam, Tanjung Sari, lalu bunuh diri dengan cara gantung diri.

    Kapolres Lampung Selatan, AKBP Edwin, seperti dilansir RMOLLampung membenarkan peristiwa penganiayaan yang terjadi di wilayah hukum Polsek Tanjung Bintang.

    Anggota Polsek Tanjung Bintang diketahui telah melakukan olah TKP dan membawa korban Sri Winarni ke RS Imanuel, sementara Tersangka Subiyanto dibawa ke RS Airan Raya.

    “Dari keterangan saksi bernama Sainah, pada saat kejadian terdengar korban minta tolong. Saksi lalu datang ke rumah korban melalui pintu dapur dan menemukan korban tergeletak di atas kasur bersimbah darah.” Kata AKBP Edwin.

    Korban diketahui mengalami luka bacok pada bagian lengan kanan, bahu sebelah kiri dan luka pada bagian belakang kepala.

    “Melihat peristiwa itu, saksi meminta pertolongan kepada warga lalu melapor kepada petugas Polsek Tanjung Bintang, kemudian anggota Polsek langsung melakukan olah TKP.” Imbuhnya.

    Anggota yang mendapatkan informasi pelaku berada di rumahnya di Dusun 3, Desa Purwodadi Dalam, Tanjungsari, langsung bergerak.

    “Namun saat itu Pelaku ditemukan sudah dalam kondisi tergantung menggunakan seutas tali yang diikat pada kayu atap rumah lalu pelaku dibawa Anggota ke rumah sakit Airan Raya,” Ujarnya.

    Tragisnya, korban Sri Winarni meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RS Imanuel, begitu pula dengan pelaku Subiyanto yang dinyatakan meninggal di RS Airan Raya. (Red)

  • Nelayan Pesisir Barat Hilang Dihantam Ombak

    Nelayan Pesisir Barat Hilang Dihantam Ombak

    Pesisir Barat, (SL) – Tim SAR Gabungan melakukan pencarian Apriansah (38), seorang nelayan Pesisir Barat hilang dihantam ombak, minggu (4/6). Apriansah merupakan warga Biha Tuha Kecamatan. Pesisir Selatan Kab. Pesisir Barat.

    Kejadian diketahui berawal pada Minggu (04/06) pagi sekira pukul 06.00 WIB, Korban Apriansah (38) dan rekannya Edwar pergi ke laut untuk memancing ikan.

    Mereka mencari ikan menggunakan perahu jukung sekitar 200 meter dari bibir Pantai Biha, namun tiba tiba ombak besar menghantam perahu mereka, dan keduanya terjatuh ke laut.

    Rekan korban Edwar berhasil selamat dan naik kembali ke perahu, namun Apriansah tergulung ombak dan tenggelam.

    Kejadian ini lantas dilaporkan oleh Edwar kepada aparat Pekon, Polsek Biha dan Basarnas.

    Menerima informasi tersebut, Basarnas Lampung Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansyah selaku SAR Mission Coordinator (SMC) mengerahkan 1 tim rescue Pos SAR Tanggamus menuju lokasi untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan.

    Pukul 15.00 WIB Tim Rescue Pos SAR Tanggamus tiba di lokasi kejadian dan langsung berkoordinasi dengan unsur SAR Gabungan yang sudah berada di lokasi.

    Unsur SAR Gabungan tersebut terdiri dari Posek Biha, Polair Polda Lampung, Polair Polres Pesisir Barat, BPBD Pesisir Barat, pihak Kecamatan Pesisir Selatan, keluarga korban dan masyarakat setempat.

    Tim SAR gabungan melakukan briefing membagi tim menjadi 2 SRU (SAR Rescue Unit).

    SRU 1 melaksanakan pencarian menggunakan perahu jukung Nelayan sejauh ± 0,8 Nm (Nautical Mile) dan melakukan pencarian menggunakan peralatan Aquaeye di sekitar lokasi kejadian.

    Sementara SRU 2 melaksanakan pencarian dengan penyisiran via darat di bibir pantai sepanjang 2 kilometer dari lokasi kejadian.

    Koordinator Pos SAR Tanggamus Hendra Wahyu menyatakan, bahwa pencarian hari ini dilaksanakan hingga pukul 17.30 WIB dan belum terlihat tanda tanda korban.

    Hendra menambahkan, hasil pencarian menggunakan AquaEye juga tidak di dapatkan tanda cluser yang muncul.

    “Pencarian Hari ini masih belum terlihat tanda-tanda korban. Pada malam hari kita tetap melakukan pemantauan secara visual dari darat, dan pencarian akan dilaksanakan kembali pada Senin pagi.” Tutup Hendra. (Endra/Red)

  • Polisi Selidiki Gudang BBM Yang Terbakar

    Polisi Selidiki Gudang BBM Yang Terbakar

    Bandar Lampung, (SL) – Proses penyelidikan terbakarnya Gudang yang diduga menjadi tempat pengecoran BBM ilegal di Sumberejo, Kemiling – Bandar Lampung dilakukan oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Selatan hari ini, jumat (2/6).

    Peristiwa kebakaran yang terjadi pada senin (29/5) lalu tersebut, sempat menjadi perhatian publik karena memang video saat kejadian itu tersebar di masyarakat.

    Akibat peristiwa tersebut, satu unit kendaraan Truk Tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina dan gudang penampungan hangus terbakar, termasuk mesin pompa yang diduga menjadi penyebab terjadinya kebakaran.

    Selain itu supir truk tangki, Achmad Supriyanto, yang mengalami luka bakar, akhirnya meninggal dunia meski telah diberikan perawatan di Rumah Sakit pada kamis (1/6) kemarin.

    AKBP Ari Hartawan, Kasubbid Fisika Komputer Bidang Labfor Polda Sumsel, mengatakan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan dengan mengambil sampel abu arang, mesin pompa, swab selang dan beberapa barang lainnya yang ditemukan.

    “Hasil olah TKP paling cepat dua minggu, dan akan kita tuangkan ke dalam berita acara.” Ujar AKBP Ari Hartawan.

    Petugas berjumlah empat orang melakukan pemeriksaan TKP selama hampir dua jam, dan menemukan belasan puing wadah/ tandon penimbunan BBM yang diduga hasil pengecoran ilegal.

    Dari pantauan Truk tangki Pertamina B 9485 SFU yang terbakar sudah tidak ada di lokasi gudang pengecoran BBM ilegal yang juga dijadikan tempat cucian mobil tersebut. (Red)

  • Hilang Dua Hari, Haidir Ditemukan Tewas Oleh Tim SAR

    Hilang Dua Hari, Haidir Ditemukan Tewas Oleh Tim SAR

    Lampung Utara, (SL) – Haidir (56), nelayan yang diduga terjatuh dan tenggelam di Sungai Abung pada sabtu (27/5) lalu, ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dalam kondisi tewas, senin (29/5) malam.

    Melalui keterangan tertulis Humas Basarnas Lampung, Diinformasikan bahwa pencarian pada hari ke 2 dilakukan hingga pukul 17.30 WIB. Berbagai upaya dilakukan tim SAR Gabungan secara maksimal agar korban segera ditemukan.

    Tim SAR diketahui melakukan pencarian dengan menggunakan alat deteksi bawah air (Aqua Eye) dan penyisiran dengan menggunakan perahu karet.

    Pencarian membuahkan hasil, sekitar pukul 21.50 WIB tim SAR akhirnya menemukan korban a.n. Haidir (56) dalam keadaan meninggal dunia.

    Korban ditemukan sekitar 50 meter dari lokasi kejadian. Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban menuju RSUD Mayjen HM Ryacudu Kotabumi untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga.

    Kepala Kantor Basarnas Lampung Deden Ridwansah selaku SAR Mission Coordinator (SMC) pada operasi ini menerima laporan tersebut pada kesempatan pertama dari Dantim Rescue Basarnas Lampung Heri Ansoni.

    “Pada pukul 21.50 WIB korban a.n. Haidir telah ditemukan tim SAR Gabungan. Selanjutnya korban dievakuasi ke RSUD Mayjend HM Ryacudu Kotabumi.” Ujar Heri.(Endra/Red).

  • Pelajar SMP di Makassar Tewas Jatuh Dari Lantai 8 Sekolahnya, Ternyata Anak Pejabat Kemenhub

    Pelajar SMP di Makassar Tewas Jatuh Dari Lantai 8 Sekolahnya, Ternyata Anak Pejabat Kemenhub

    Makassar (SL)-Seorang pelajar SMP di Kota Makassar terjatuh dari lantai 8 sekolahnya hingga tewas. Korban diketahui bernama Basman Nafa Yaskura (15) siswa SMP Islam Athirah, Jalan Kajaolalido, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa naas itu terjadi saat proses belajar mengajar berlangsung, sekitar pukul 09.30 WITA, Rabu 24 Mei 2023.

    Awalnya, korban menggunakan lift untuk naik ke lantai 8. Setibanya di sana, korban lalu naik ke atap menggunakan tangga. Dari situ diduga korban melompat dan terjatuh hingga tewas.

    Dilansir Detiksulsel, korban jatuh ke lantai bawah dan tubuhnya ditemukan petugas kebersihan sekolah dalam kondisi meninggal dunia di lapangan voli sekolah setempat.

    Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib menduga korban bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian untuk mengakhiri hidupnya.

    “Kami sudah melakukan pemeriksaan di TKP. Patut kita duga dia (korban,red) bunuh diri, karena dalam proses oleh TKP kami tidak mendapatkan kecurigaan adanya hal-hal lain,” ungkap Ngajib.

    Terlepas dugaan itu, Ngajib menyebut pihaknya terus melakukan pendalaman dan pemeriksaan sejumlah barang bukti dan saksi. Seperti pemeriksaan CCTV sekolah dan pendalaman keterangan sejumlah saksi.

    Hasil Rekaman CCTV Sekolah

    Pasca kejadian, Kepolisian Resor Makassar (Polrestabes) melakukan siar ulang rekaman CCTV untuk menyesuaikan keterangan saksi atas terjatuhnya Nafa dari lantai 8 sekolahnya.

    Polisi menyebut ada kesesuaian antara rekaman CCTV dan keterangan saksi. Sehingga hal ini menguatkan dugaan jika korban bunuh diri.

    Selain itu, dari petunjuk lainnya seperti luka yang dialami korban diduga murni karena terbentur lantai, dengan kata lain tidak ada kecurigaan adanya unsur lain. Artinya, korban diduga kuat bunuh diri.

    “Kalau dari Dokpol sendiri dari beberapa pemeriksaan akibat dari jatuh itu mengakibatkan ada beberapa yang luka, luka itu memang luka karena jatuh, luka karena benturan, bukan karena benda tumpul yang lain,” kata Ngajib, dikutip Detiksulsel.

    Terkait modif kejadian aksi nekad bunuh diri korban, polisi masih terus mendalaminya dengan mengaitkan bukti-bukti dengan keterangan para saksi.

    “Untuk motif masih kita dalami,” pungkas Kapolres.

    Ternyata Anak Pejabat Kemenhub

    Basman Nafa Yaskura, korban tewas yang jatuh dari lantai 8 sekolahnya ternyata anak pejabat Kementrian Perhubungan (Kemenhub) bagian Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Provinsi Banten, Benny Yusuf Nurdin.

    Mendapatkan kabar duka itu, Benny yang saat itu sedang bertugas lantas terbang ke Makassar untuk menjenguk jasad putranya di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

    Setibanya di RS, Benny tampak sangat bersedih dan menangis atas kematian putranya.

    Sampai saat akan dibawa ke rumah duka di Perumahan Taman Gosen Hertasning Makassar, sekira 17.35 WITA, Benny dan istri terlihat di dalam mobil ambulans menemani jenazah putranya. (Red)