Tag: Persatuan Wartawan Indonesia

  • Jelang Konfercab, PWI Tulang Bawang Bentuk Panitia Pelaksana

    Jelang Konfercab, PWI Tulang Bawang Bentuk Panitia Pelaksana

    Tulang Bawang (SL)-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tulangbawang menggelar pembentukan panitia konferensi kabupaten (Konferkab) ke-VII pemilihan ketua PWI Tulang Bawang periode 2021-2024.

    Dalam pemilihan panitia Komferkab itu, disepakati Alamsyah sebagai ketua pelaksana pemilihan pengurus PWI Tulangbawang periode 2021-2024 yang dijadwalkan dilaksanakan di bulan April mendatang.

    Mantan Ketua PWI Tulang Bawang periode 2006-2009 Hadi Saputra, mengapresiasi perubahan yang ditorehkan pengurus harian organisasi kewartawanan periode 2018-2021 yang akan berakhir 9 April mendatang.

    “Saya secara pribadi mengapresiasi kinerja yang diperbuat (Ketua PWI Tulangbawang Abdul Rohman dan anggota), karena mampu mengembangkan organisasi dengan baik,” kata Hadi Saputra, di Sekretariat PWI Kabupaten Tulangbawang, Rabu, 3 Februari 2021.

    Mantan Ketua PWI Tulangbawang Rusdi Rifa’i periode 2009 hingga 2015 dan Mantan Ketua PWI Tulangbawang Laudi D Jayasinga periode 2015 hingga 2018 pun mengungkap hal senada.

    Mereka berharap, organisasi pers tertua di Indonesia ini dapat terjaga marwahnya dan menjadi wadah para jurnalis yang melaksanakan tugas dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat.

    Sementara Ketua Pelaksana Pemilihan Pengurus PWI periode 2021-2023 Alamsyah berharap, anggota PWI setempat dapat bekerja sama mensukseskan acara tersebut. Dia pun mengaku siap mengemban amanah yang diberikan.

    “Saya siap mengemban amanah yang diberikan rekan-rekan semua. Saya juga berharap dukungan dari seluruh anggota PWI Tulangbawang agar proses pemilihan pengurus periode 2021-2024 dapat berjalan dengan sukses dan lancar,” ujar dia.

  • Bawaslu Pandeglang Nilai Penting Pengawasan Oleh Media

    Bawaslu Pandeglang Nilai Penting Pengawasan Oleh Media

    PANDEGLANG (SL) – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pandeglang menggelar diskusi penguatan media informasi dalam pengawasan menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di Kabupaten Pandeglang, dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pandeglang, di salah satu hotel di Pandeglang, Senin (24/2/2020).

    Acara menghadirikan pembicara  Komisioner Bawaslu Provinsi Banten Ali Faisal, penggiat pemilu Solihin Abas dan ketua PWI Kabupaten Pandeglang Iman Fathurohman.

    Ketua Bawaslu Kabupaten Pandeglang, Ade Mulyadi mengatakan, kegiatan tersebut untuk menambah sinergitas antara media internal Bawaslu secara kelembagaan dengan media eksternal yang ada di Pandeglang, agar penyelenggaraan Pilkada yang akan digelar bisa berjalan dengan lancar.

    “Kali ini kita menggelar kegiatan penguatan media  informasi, yaitu melibatkan PWI sebagai unsur media yang ada di Pandeglang, organisasi kemahasiswaan dan pemuda (OKP), organisasi masyarakat (Ormas), tentunya untuk menguatkan sinergitas antar lembaga,” katanya.

    Sebab kata dia, peran media untuk pengawasan Pilkada yang akan datang sangat penting, karena media dapat memberikan informasi yang akurat dan terpecaya kepada masyarakat.

    “Yang paling penting adalah penguatan media, apabila media itu memberikan informasi dengan memberitakan yang baik, maka citra lembaga juga akan baik, begitu juga sebaliknya, apabila media memberitakan informasi yang kurang baik kepada lembaga, citra lembaga tersebut akan menjadi buruk, ini yang menjadi peran penting media, dalam memberikan informasi,” tutur Ade.

    Sementara itu, Komisioner Bawaslu Provinsi Banten, Ali Faisal mengatakan,  dirinya menilai peran media cukup besar dalam mengawal berjalannya proses Pilkada ke depan, media bisa membangun opini, bisa menggiring opini masyarakat bagaiamana Pilkada tersebut seolah menjadi pertaruhan yang cukup berarti bagi pembangunan yang ada di Pandeglang.

    “dengan adanya Bawaslu, Pilkada tersebut tentunya akan berjalan sesuai dengan koridor yang seharusnya dijalankan oleh Bawaslu, adapun peran media di sini juga bisa menimbulkan dampak yang luar biasa untuk mendorong peningkatan angka partisipasi pemilih dengan memberitakan yang baik,” ucapnya.

    Sementara itu ketua PWI Pandeglang Iman Fathurohman mengatakan, wartawan sebagai pelaku utama yang memproduksi informasi di media massa, menjadi salah satu agen yang paling berpengaruh pada segala aspek kehidupan di masyarakat.

    “Untik itu, Wartawan mesti menyajikan fakta-fakta dan informasi secara independen tentang peristiwa dan isu-isu yang akan jadi referensi bagi masyarakat dalam membuat keputusan,” tuturnya.

    Sebab, kata dia, media me­rupakan satu dari empat pilar demokrasi di Indonesia. Media me­miliki peran yang vital untuk mewu­jud­kan penyeleng­garaan negara yang ter­kontrol. “Termasuk berperan aktif dalam pro­ses pemilihan umum yang berasaskan jujur, adil, langsung, bebas dan rahasia,” tuturnya. (rls/red)

  • PWI Siapkan Dua Tema Besar pada Konvensi Nasional Media Massa di Banjarmasin

    PWI Siapkan Dua Tema Besar pada Konvensi Nasional Media Massa di Banjarmasin

    Banjarmasin (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akan menggelar Konvensi Nasional Media Massa, Sabtu 8 Februari 2020 di Calamus Room Hotel Rattan Inn, Banjarmasing, Kalimantan Selatan.  Konvensi Nasional Media Massa pada Hari Pers Nasional 2020 ini mengangkat tema besar Daya Hidup Media Massa di Era Disrupsi Digital, Tata Kelola Seperti Apa yang Dibutuhkan.

    Pemaparan materi konvensi dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama dengan tajuk Permasalahan dalam Hubungan antara Media Konvensional dengan Platform Mesin Pencari, Agregator dan Media Sosial.

    Pada sesi ini yang akan memberikan sambutan Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh, dengan Keynote Speaker Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud MD.

    Sedangkan lima narasumber yang akan dihadirkan merupakan petinggi sejumlah media besar meliputi Chairman City Corp Chairul Tanjung, Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Founder Berita Satu Holdings James T Riady, Ketua Komisi I DPR RI Meutia Hafid, Redaktur Senior Harian Kompas Ninok Leksono.

    Hadir juga Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate.

    Sementara pada sesi kedua mengangkat tema ‘Bentuk-bentuk Regulasi untuk menopang Daya Hidup Media Konvensional. Hadir pada agenda ini Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

    Sedangkan yang akan menjadi narasumber pada sesi kedua ini yaitu CEO Viva Group Anindya Bakrie, Forum Pemred Arifin Asyhad , Wartawan Senior Bambang Harymurti, SPS Januar P Ruswita, ATVSI Syafril Nasution, AMSI Wahyu Dhyatmika.(rls)

  • Alpandi Pimpin Lagi PWI Lampung Selatan

    Alpandi Pimpin Lagi PWI Lampung Selatan

    Kalianda (SL) – Alpandi terpilih kembali menjadi Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Lampung Selatan periode 2020 – 2023 secara aklamasi dalam Konferensi Kabupaten (Konferkab) PWI Lamsel ke VII di Aula Negeri Baru Hotel dan Resort Kalianda, Rabu (22/01/2020).

    Alpandi menjadi calon tunggal dalam konferkab, hingga peserta memutuskan wartawan SKH Momentum ini menjadi ketua.

    Dalam sambutannya, Alpandi mengucapkan rasa terimakasih terhadap panitia dan seluruh anggota PWI Lamsel yang telah turut mensukseskan Konferkab ke VII tersebut. “Terimakasih buat seluruh rekan-rekan semua, semoga seluruh anggota PWI Lamsel bisa lebih kompak dalam menjalankan program yang lebih baik lagi,” katanya.
    Dirinya berharap, PWI Lamsel ke depan lebih bersinergi dengan pemerintah Lamsel dalam membangun Kabupaten Lampung Selatan lebih baik lagi.
    Selain itu, janji Alpandi, ia akan terus meningkatkan kualitas dan kesejahteraan wartawan yang tergabung dengan PWI Lamsel.(*)

  • Persiapan HPN 2020, PWI Lampura Sambangi Plt. Bupati Lampura

    Persiapan HPN 2020, PWI Lampura Sambangi Plt. Bupati Lampura

    Lampung Utara (SL)-Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lampung Utara yang diketuai Jimi Irawan didampingi Furkon Ari selaku Sekretaris dan Yoel Lukasim sebagai Bendahara, pada Selasa, (21/1/2020), berkunjung ke kediaman Plt. Bupati Lampung Utara, H. Budi Utomo, S.E., MM, untuk silaturahmi sekaligus melihat kondisi Plt Bupati serta membahas kegiatan HPN di Banjarmasin yang akan diselenggarakan 7 – 9 Februari 2020 mendatang.
    Plt. Bupati Hi. Budi Utomo mengatakan dirinya mengapresiasi kegiatan HPN tersebut. ”Kami sangat mengapresiasi kegiatan HPN 2020 mendatang, karena HPN adalah ajang pemersatu seluruh insan pers se-Indonesia serta sebagai penambah wawasan kepada para profesi jurnalis. Insya Allah kalau saya diberikan kesehatan saya akan hadir dikegiatan HPN nanti di Banjarmasin. Intinya, pemerintah daerah akan suport kegiatan tersebut,” terang Plt. Bupati di kediaman pribadinya.
    Plt. Bupati Lampung Utara Hi. Budi Utomo ditemani Plt. Kadis Kominfo Lampura Sanny Lumi, Plt. Kesbangpol Fadli, Kabag Humas Martahan serta Kabag Protokol Tomy Suciadi saat menerima kunjungan PWI Lampura.
    Sementara itu Ketua PWI Jimy Irawan menyatakan PWI silaturahmi sekaligus membesuk Plt Bupati H. Budi Utomo. Dalam kesempatan itu seluruh jajaran PWI Lampura juga mendoakan kondisi Plt Bupati Lampura H. Budi Utomo semakin terus membaik. ”Alhamdulillah kondisi pak Plt Bupati Budi Utomo sudah mulai membaik. Kami doakan kondisi Pak Budi semakin terus membaik dan dapat kembali menjalankan tugasnya, aamiin,” ucap Jimy. (pwi/ardi)
  • Bahas HPN, PWI Temui Menpan RB Tjahjo Kumolo

    Bahas HPN, PWI Temui Menpan RB Tjahjo Kumolo

    Jakarta (SL)-Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Panitia Pusat Hari Pers Nasional (HPN) 2020, melakukan pertemuan dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo di kantornya, Rabu (15/1/2020). Dalam pertemuan ini Ketua Umum Atal S Depari yang juga Penanggung Jawab HPN 2020 didampingi Sekjen PWI Pusat Mirza Zulhadi,Ketua Panitia HPN Auri Jaya, Wakil Ketua Bidang Luar Negeri PWI Pusat Abdul Aziz,Wasekjen PWI Pusat Suprapto, Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat Nurjaman Mochtar,Adhy Trisnanto Bidang Pameran HPN,Humas HPN Mercys Charles Loho dan Luthfi Harisma.

    Menteri PANRB dalam pertemuan ini di dampingi Staf Ahli bidang Pemerintahan & Otonomi Daerah Kementerian PANRB Jufri Rahman, Staf Ahli bidang Budaya Kerja Kementerian PANRB Teguh Widjinarko,serta Elfansuri Kepala Bagian Komunikasi Publik dan Pelayanan Informasi Kementerian PANRB. Ketua Umum PWI Pusat mengatakan selain meminta kehadiran pak Menteri PWI juga mengusulkan kegiatan yang bisa digarap bersama terkait pelayanan inovasi kepada publik.

    “Usulan kegiatan tersebut kami usulkan karena ini juga untuk mengembangkan prinsip good governance di dalam pelayanan publik serta untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas dalam pemerintahan baik Provinsi Kalimantan Selatan atau Indonesia pada umumnya,” Ujar Atal S Depari.

    Menteri PANRB sangat mengapresiasi kedatangan tim HPN dan usulanya langsung disetujui bahkan di HPN nanti akan  digelar Forum Inovasi pelayanan publik dan ini nanti akan dihadiri oleh SKPD se Kalimantan Selatan. “Forum ini juga tujuannya sangat baik agar program tersebut selaras juga dengan visi Presiden RI, agar seluruh pihak di tempat bekerja mampu mengembangkan keterampilan yang dapat mempermudah dalam melakukan setiap pekerjaannya, ” jelas Tjahjo.

    Menteri juga berharap seluruh daerah untuk turut terlibat meramaikan HPN 2020 sebagai bentuk semaraknya demokrasi di Indonesia. “Kami menghimbau seluruh daerah seluruh pemangku kepentingan agar mengorganisir warganya turut meramaikan Hari Pers Nasional yang berlangsung 7 sampai 9 Februari di Kalimantan Selatan,Gaungnya jangan hanya ramai di Jakarta atau di Kalsel saja,” ujarnya. (Humas HPN)

  • Catatan Akhir Tahun 2019 PWI:  Tegakkan Independensi dan Profesionalisme Pers

    Catatan Akhir Tahun 2019 PWI: Tegakkan Independensi dan Profesionalisme Pers

    PERHELATAN  besar Pemilu Serentak pada 2019 adalah peristiwa sejarah yang menarik perhatian di dalam negeri dan masyarakat internasional. Hasilnya, meski dengan sejumlah catatan tentang kelemahan yang perlu diperbaiki, Pemilu 2019 berjalan lancar. Kalangan dunia internasional pun mengakui keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan pemilu secara serentak hanya dalam satu hari itu.

    Angka partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 mencapai 81 persen atau sekitar 3,5 persen di atas target yang ditetapkan, yakni 77,5 persen. Ini di atas partisipasi Pemilu sebelumnya pada 2014, di mana tingkat partisipasi pemilih hanya 70 persen untuk Pilpres dan 75 persen untuk Pileg. Harus diakui, tingginya tingkat partisipasi pemilih merupakan salah satu indikator Pemilu berjalan sukses dan proses demokrasi berjalan lancar.

    Dalam pandangan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), keberhasilan dan kelancaran penyelenggaraan Pemilu 2019 tak terlepas dari peran pers nasional. Pers indonesia secara umum mampu menetralisir epidemi hoak politik yang melanda masyarakat. Bahkan sejumlah media arus utama online menyediakan rubrik khusus untuk mengecek apakah sebuah informasi itu hoak atau sesuai fakta. Selain itu, pers lebih fokus ke pemberitaan tentang visi misi dan program para kandidat, baik pasangan calon presiden dan calon wakil presiden maupun calon anggota legislatif.

    Meski demikian, harus diakui pesta demokrasi lima tahunan itu juga meninggalkan sejumlah pekerjaan rumah. Keterbelahan sebagian pemilih karena hanya dua pasang calon, sedikit banyak berdampak pada dunia pers. Independensi media banyak dipersoalkan publik. Beberapa media cenderung berpihak pada salah satu kandidat.  Berita-berita atau informasi yang disuguhkan cenderung membangun citra positif kandidat tertentu dan cenderung merugikan atau membangun citra negatif kandidat lainnya.

    Di samping itu, profesionalisme pers juga mendapat perhatian serius. Beberapa media kurang hati-hati pada informasi yang berbau hoaks. Bukannya menghindar, alih alih justru turut menyebarluaskannya. Termasuk media arus utama sering kali tidak melakukan tiga prinsip utama jurnalistik, klarifikasi, konfirmasi, dan verifikasi. Informasi yang bernada hoaks langsung disiarkan di media berbasis jurnalistik secara ramai-ramai. Contohnya kasus Ratna Sarumpaet, belakangan diketahui adalah hoak.

    Tahun 2020 adalah juga tahun politik. Akan diselenggarakan 270 pilkada di seluruh Indonesia. Diharapkan kelemahan-kelemahan sebagaimana disebutkan di atas tidak terulang. Media tidak boleh partisan. Media jangan ikut menyebarkan hoak. Media harus kembali kepada jati dirinya dan tetap menjaga independensi news room dan bekerja secara profesional dengan melakukan uji informasi melalui konfirmasi, klarifikasi, dan verifikasi.

    Wartawan juga jangan sampai ikut-ikutan menjadi tim sukses dalam pilkada atau bahkan terjun dalam politik praktis. Hal ini akan sangat mengganggu independensi media dan kepercayaan publik. Pers lokal harus bisa menjaga independensi dan profesionalismenya dalam pilkada tahun 2020.

    Kekerasan Terhadap Wartawan

    Terkait kekerasan terhadap wartawan, baik yang dilakukan oleh aparat negara, organisasi massa, maupun warga masyarakat, juga masih saja terjadi. Kekerasan tersebut tidak hanya berupa fisik seperti penganiayaan atau pemukulan, tetapi juga teror. Sekadar contoh, seorang wartawan di Aceh rumahnya dibakar orang tak dikenal, sebagian kantor PWI Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, juga sempat dibakar, dan kantor redaksi sebuah harian di Bogor, Jawa Barat, diserbu simpatisan partai politik tertentu.

    Penegakan hukum terkait kasus yang melibatkan wartawan juga belum sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers dan MoU antara Kapolri dan Ketua Dewan Pers nomor 2/DP/MOU/2/2017-II-2017 yang ditandatangani pada 9 Februari 2017.  Dalam Pasal 15 ayat 2 huruf C UU Pers disebutkan Dewan Pers melaksanakan fungsi memberikan pertimbangan dan mengupayakan penyelesaian pengaduan masyarakat atas kasus-kasus yang berhubungan dengan pemberitaan pers. Pertimbangan atas pengaduan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 huruf C adalah yang berkaitan dengan hak jawab, hak koreksi, dan dengan pelanggaran terhadap kode etik.

    Dalam MoU Kapolri dan Ketua Dewan Pers di antaranya disebutkan, apabila ada dugaan terjadi tindak pidana yang berkaitan dengan pemberitaan Pers maka penyelesaiannya mendahulukan UU No 40 tahun 1999 tentang Pers sebelum menerapkan peraturan perundang-undangan lain. Di samping itu, apabila Polri menerima laporan dan atau pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan pemberitaan Pers dalam proses penyelidikan dan penyidik berkonsultasi dengan Dewan Pers.

    Dalam prakteknya, penyelesaian sengketa pers tidak semuanya diproses sesuai UU Pers dan MoU tersebut. Di sejumlah daerah, polisi sebagai penerima pengaduan masyarakat atas pemberitaan, langsung memproses menggunakan UU non Pers, misalnya UU No 19 tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan KUHP.

    Sekadar contoh adalah kasus yang terjadi pada Januari 2019. Koran Jawa Post dilaporkan pimpinan klub sepak bola di Surabaya atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik sebagaimana diatur pasal 310, 311 KUHP dan Pasal 27 ayat 3 UU ITE karena membuat berita yang dianggap merugikan.

    Selain itu, PWI mengimbau agar perusahaan pers tetap memperhatikan kesejahteraan wartawan. Meskipun secara bisnis hampir sebagian besar revenue industri pers dalam posisi menurun drastis, hak-hak karyawan (wartawan) sebagai pekerja secara normatif harus tetap dipenuhi.

    PWI akan terus meningkatkan profesionalisme wartawan anggotanya dengan pelatihan dan meningkatkan kepatuhan terhadap Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan peraturan perundang-undangan yang terkait, serta pelatihan kompetensi teknis wartawan pada era konvergensi media.

    Selamat tahun baru dan semoga 2020 akan lebih baik.(***)

  • Lulus UKW, Jurnalis Kota Metro Ramai-Ramai Syukuran

    Lulus UKW, Jurnalis Kota Metro Ramai-Ramai Syukuran

    Kota Metro (SL)- Pasca pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) XXI yang digelar PWI Provinsi Lampung di Kota Metro, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Metro menggelar kegiatan ucap syukur atas lulusnya puluhan anggota yang kini menyandang status kompeten. Ketua pelaksana ucap syukur UKW angkatan XXI, Ali Imron Muslim menyampaikan rasa terimakasihnya atas peran serta pengurus dan panitia pelaksana UKW PWI Lampung di Kota Metro tahun 2019.
    “Kami ucapkan terimakasih banyak kepada PWI Metro serta panitia UKW yang dengan gigih mendukung pelaksanan UKW di Metro sehingga berjalan lancar dan sukses,” ucapnya dalam kegiatan yang digelar di sekertariat PWI Cabang Metro Jl. AR Prawiranegara, Kel. Metro, Kec. Metro Pusat, Rabu (18/12/2019) malam.
    Ketua seksi pendidikan PWI Kota Metro itu juga berharap, puluhan jurnalis yang telah menyandang status kompeten dapat menjalankan serta mengimplementasikan di lapangan sesuai amanat undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.
    “Atas pelaksanaan UKW di Metro kemarin sedikitnya puluhan wartawan PWI Metro lulus dan menyandang status menjadi jurnalis berkompeten sesuai dengan amanat undang-undang pokok pers nomor 40 tahun 1999. Saya berharap teman-teman jurnalis dapat menjaga marwah dan martabat organisasi PWI,” pungkas Ali.

    Jaga Kekompakan

    Sementara dalam sambutannya, Ketua PWI Kota Metro, Abdul Wahab menyampaikan apresiasinya atas peran dan dedikasi anggota dalam menjaga marwah organisasi. “Saya sampaikan apresiasi yang luar biasa kepada seluruh panitia dan peserta yang kini telah menyandang status berkompeten. Semakin banyaknya anggota PWI di Kota Metro maka diharapkan semakin kompak dan dapat berperan aktif dalam menyumbangkan pemikiran-pemikiran yang positif demi kemajuan dan kekompakan organisasi ini,” ujarnya saat menyampaikan sambutan dalam acara ucap syukur pasca gelaran UKW XXI di Bumi Sai Wawai.
    Ketua PWI Kota Metro ke 5 itu juga mengingatkan bahwa seluruh peserta UKW yang kini menyandang status kompeten secara otomatis telah dinyatakan menjadi keluarga besar dan keanggotaan PWI Kota Metro. Untuk itu ia mewajibkan seluruh anggota untuk mempelajari Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) PWI.
    “Yang perlu saya tekankan bahwa yang sudah lulus UKW dan belum kantongi kartu anggota Muda maka wajib mengurus, dan bagi yang CA dan belum naik tingkat maka bisa mengurus berkas agar naik status menjadi anggota biasa. Nanti lengkap berkas pada bagian sekretariatan untuk diusul ke PWI Provinsi. Selain itu anggota PWI Metro hukumnya wajib mempelajari dan memahami setiap butir serta pasal demi pasal PD / PRT sehingga dapat diimplementasikan dengan baik oleh seluruh anggota PWI,” tandasnya. (Rilis)
  • Pengurus PWI Pandeglang Masa Bakti 2019-2022 Resmi Dilantik

    Pengurus PWI Pandeglang Masa Bakti 2019-2022 Resmi Dilantik

    Banten (SL)-Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pandeglang periode 2019-2022 resmi dilantik di Ruang Garuda Pendopo Pandeglang, Selasa (17/12/2019), oleh Ketua PWI Provinsi Banten, Rian Nopandra. Pelantikan Pengurus PWI Pandeglang tersebut berdasarkan Surat Keputusan PWI Banten No: 0174/KPTS/CBN-PWI/XXI/2019 tentang pengangkatan pengurus PWI Kabupaten Pandeglang masa bakti 2019-2022.

    Selanjutnya dilakukan pembacaan SK oleh Nasrudin selaku SC dan pengambilan sumpah jabatan serta penyerahan pataka dari Ketua PWI Provinsi Banten, Rian Nopandra kepada Ketua PWI Kabupaten Pandeglang, Iman Faturohman.

    Ketua PWI Pandeglang terpilih, Iman Faturohman dalam sambutannya mengungkapkan, ada beberapa kinerja yang akan ditingkatkan dalam kepengurusan PWI Pandeglang yang baru. Salah satunya terkait Uji Kompetensi Wartawan (UKW), karena hal tersebut menurutnya sangat penting bagi profesi seorang wartawan. Tidak hanya itu, ia juga akan melakukan perbaikan-perbaikan dalam kepengurusan PWI Pandeglang kedepan, salah satunya dengan kepengurusan yang sudah ada agar bisa lebih optimal.

    “Langkah pertama kita akan melakukan perbaikan struktur organisasi kepengurusan PWI Kabupaten Pandeglang 2019-2022. Selanjutnya kita akan melakukan uji kompetensi wartawan (UKW) hal itu sangat penting, karena profesi semua wartawan itu punya kompetensi agar mereka tau bagaimana menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan kode etik jurnalistik,” tuturnya.

    Fenomena Media Siber

    Sementara itu, di depan tamu undangan yang hadir, Ketua PWI Banten Rian Nopandra mengatakan, atas nama keluarga besar PWI Pandeglang dan PWI Banten mengucapkan terimakasih atas support Bupati Kabupaten Pandeglang terhadap kegiatan dan program kerja PWI khususnya di Kabupaten Pandeglang, semoga dengan kepengurusan yang baru tersebut sinergi bisa terus ditingkatkan.

    Ditambahkan pria yang akrab disapa Opan ini, belakangan ini fenomena perkembangan media siber sudah menjadi trend, ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

    “Sekarang sudah ada SMSI di 30 Provinsi di tanah air. Tokoh pers Banten, Pak Firdaus merupakan salah pendiri dari SMSI tersebut dan saat ini menjabat Sekjen. Dalam perjalanannya SMSI terus berupaya meningkatkan kualitas wartawan yang tergabung dalam SMSI khususnya dan PWI pada umumnya,” ujar Opan.

    “Tanggal 20 Desember ini SMSI akan ada hajat nasional. Sebagai bagian tak terpisahkan dari PWI, saya juga mohon dan dukungan untuk suksesnya hajat tersebut,” imbuh Opan.

    Sukseskan Pilbup Pandeglang

    Kabupaten Pandeglang, lanjut Opan, merupakan daerah yang agamis namun berlimpah potensi alamnya, harus terus dioptimalkan dan dipromosikan sehingga harapan Bupati Pandeglang jadi daya tarik investasi akan terwujud.

    “Pada 23 September 2020 mendatang akan dilaksanakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pandeglang. Ia melihat tahapan tersebut sudah berlangsung dan launching dilaksanakan dengan meriah. Dan PWI ikut bertanggungjawab atas suksesnya pilbup 2020 nanti dengan cara membantu Pemkab Pandeglang dan penyelenggara mendorong masyarakat berpartisipasi aktif dalam Pilbup,” pungkas Opan.

    “Di bawah kepemimpinan Irna-Tanto, geliat pembangunan di Kabupaten Pandeglang tampak sudah berhasil dibeberapa hal namun masih ada hal lain yang mesti dioptimalkan,” sambung Opan.

    Di tempat yang sama, Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengucapkan selamat kepada Ketua PWI terpilih dan pengurus PWI yang sudah dilantik. Dan ia berharap kepada ketua terpilih dan pengurus bisa membawa Pandeglang lebih maju.

    “Jika tidak di dorong oleh PWI Pandeglang maupun PWI Banten maka kinerja Pemerintah Pandeglang tidak akan terdengar oleh masyarakat. Selama tiga tahun sembilan bulan saya memimpin bersama tanto bukan hal yang mudah tanpa didukung oleh PWI, OSIS, ormas, dan para alim ulama,” kata Irna.(pik).

  • Pers Indonesia Melawan Berita Hoax

    Pers Indonesia Melawan Berita Hoax

    Jakarta (SL) – Di era media sosial seperti saat ini, sebaran hoax (berita bohong) menjadi sesuatu yang sangat serius. Dampaknya dapat mengacaukan masyarakat, tidak hanya di jagat maya, melainkan juga di kehidupan nyata. Banyak kasus buruk yang terjadi akibat hoax, karena banyak oknum yang memang sengaja memanfaatkan hoax sebagai senjata perang mereka. Terlebih di tahun politik seperti saat ini.

    Akhir-akhir ini hoax menjadi perbincangan serius di negara ini seiring dengan maraknya berita palsu di jagat media sosial. Keberadaannya pun semakin meresahkan dan dinilai bisa menjadi ancaman serius bagi stabilitas keamanan dan ekonomi nasional. Wajar saja ketika Presiden Joko Widodo begitu khawatir terhadap “berita bohong” atau hoax yang akan berdampak bagi stabilitas ekonomi dan politik di Indonesia. Media sosial yang berkembang begitu cepat telah mendorong distribusi informasi ke seluruh masyarakat tanpa filter yang cukup, sehingga sulit sekali bagi orang awam untuk mengidentifikasi informasi yang valid (benar) atau tidak.

    Dalam konteks ekonomi, hoax punya efek yang besar terhadap perekonomian. Hoax mampu mempengaruhi ekspektasi dan perilaku masyarakat yang pada akhirnya mempengaruhi keputusan berekonomi (konsumsi dan berinvestasi). Oleh karena itu, sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk preventif menjaga viralnya hoax sehingga tidak merugikan bisnis dan ekonomi secara umum.

    Salah satu cara yang dilakukan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), adalah dengan mengadakan seminar nasional Pers Indonesia Melawan Berita Hoax dengan tema “Seberapa Berbahayanya Hoax Itu Mempengaruhi Ekonomi di Indonesia”. Seminar ini diadakan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis 22 November 2018yang dihadiri oleh pelaku dunia usaha, direktur perusahaan, regulator dan Mahasiswa.

    Acara seminar diawali dengan kata sambutan dari ketua umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S Depari yang dan Welcome Speech dari Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara. Hadir sebagai narasumber di acara seminar ini Dirjen IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Niken Widiastuti, Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, VP Corporate Communications PT Pertamina (Persero), Adiatma Sardjito, dan Praktisi Media Sosial, Nukman Luthfie.dan diskusi panel ini di moderatorioleh pemimpin redaksi Warta Ekonomi, Muhamad Ihsan.

    Dan seminar nasional ini terselenggara atas kerjasama PWI Pusat dengan mitra diantaranya adalah Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank BCA dan Pertamina.

    Banyak manfaat yang didapat para  dari seminar ini, beberapa diantaranya seperti bagaimana perusahaan menghadapi berita hoax, bagaimana cara menyikapi berita hoax dan memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang bagaimana kiat untuk tidak mudah terpengaruh oleh berita-beritahoax. (rls)