Tag: Pertamina

  • Mulai Oktober 2024, Beli Pertalite Wajib Pakai QR Kode

    Mulai Oktober 2024, Beli Pertalite Wajib Pakai QR Kode

    Bandar Lampung, sinarlampung.co
    Dengan alasan mendukung program pertalite subsidi tepat sasaran di wilayah Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung mengeluarkan surat edaran yang menjadi dasar pemberlakuan QR Kode untuk pembelian Pertalite di setiap SPBU.

    Disebutkan dalam Surat Edaran bernomor 3926/ 2024 Tentang Implementasi Program Subsidi Tepat JBKP Pertalite itu, meski bersifat uji coba pembelian BBM jenis Pertalite bakal diwajibkan memakai QR Kode terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2024 mendatang.

    PT. Pertamina Patra Niaga diketahui telah menyiapkan saluran pendaftaran subsidi tepat bagi konsumen di website www.subsiditepat.mypertamina.id atau melalui helpdesk di SPBU terdekat.

    Bagi kendaraan pengguna pertalite yang belum terdaftar (belum memiliki barcode) sampai dengan 1 Desember 2024, pembelian pertalite tidak akan dilayani oleh SPBU.

    Dalam Surat Edaran yang ditandatangani atas nama PJ Gubernur Lampung oleh Sekretaris Daerah Lampung tertanggal 9 Agustus 2024 itu turut mengarahkan kepala daerah Kabupaten Kota agar ikut mengawal Program subsidi tepat di Provinsi Lampung.

    Termasuk ikut melakukan monitoring kesiapan implementasi program subsidi tepat di masing-masing daerah, serta melaksanakan pengawasan penyaluran BBM Subsidi ke masyarakat. (Red)

  • PT Pertanian Patra Niaga Panjang Tarik Upeti dan Fee dari SPBU? 

    PT Pertanian Patra Niaga Panjang Tarik Upeti dan Fee dari SPBU? 

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-PT Pertamina Patra Niaga, cabang Panjang, Bandar Lampung, diduga menerima fee alias upeti puluhan juta perbulan dari SPBU yang ada di Lampung. Uang itu untuk melancarkan pengiriman dan stok BBM kepada SPBU. Praktik itu sudah berjalan sejak tahun 2016, dan dinikmati oknum pejabat dan staf.

    Bagi SPBU yang lancar, maka pengiriman dan stok BBM di SPBunya juga akan lancar. Bahkan ada SPBU-SPBU yang menjadi anak emas alias kesayangan, karena upetinya lancar dan lebih besar.  Bagi yang tidak lancar maka jangan heran jika pengiriman dan stok BBM akan terhambat.

    Informasi dari sumber di Pelabuhan Panjang membenarkan kewajiban setor uang pelicin kepada oknum pejabat Pertamina Patra Niaga tersebut. “Tiap bulan setoran itu diberikan oleh pihak SPBU. Salah satunya dari PT. Sumber Bumi Grup (Akik) yang nilainya mencapai puluhan juta rupiah per bulan,” ucap Bucek, nama panggilan sumber di lapangan saat diwawancarai, Senin 29 Juli 2024.

    “Kuat dugaan uang setoran atau pungli yang diberikan oleh pihak SPBU kepada para oknum pejabat PT. Pertamina Patra Niaga Panjang dengan tujuan agar pengiriman ke SPBU mereka lancar dan tidak terhambat,” ujarnya.

    Hasil penelusuran wartawan, para penerima setoran di PT. Pertamina Patra Niaga Panjang mayoritas pejabat tinggi perusahaan, dan beberapa staf yang ada di dalamnya. “Ada dua orang yang membagi uang setoran pungli tersebut kepada pejabat Pertamina, salah satunya yang membagi adalah inisal AMT,” ujarnya.

    Dia menjelaskan uang setoran pungli tersebut sudah berjalan sejak tahun 2016, dan dinikmati sampai sekarang oleh para oknum pejabat PT Pertamina Patra Niaga Panjang. “Apakah gaji tiap bulan yang pejabat Pertamina tersebut terima tidak cukup ya, sampai harus menerima setoran setoran dari SPBU?,” sindirnya.

    “Makanya sekarang banyak SPBU yang seakan dianak emaskan karena mereka sudah merasa memberi royalti kepada pejabat-pejabat Pertamina Patra Niaga, sehingga jangan heran saat ini banyak SPBU yang bermain dan tidak disentuh sama sekali seperti menyilangkan produk BBM Pertalite menjadi Pertamax, Bio Solar ke Dexlite,” tambahnya.

    Dia berharap kasus ini didengar dan dapat ditindak lanjuti oleh pimpinan BUMN khususnya jajaran Pertamian. Karena selama ini ada kesan didiamkan. “Kasian dengan SPBU lain yang tidak menyetorkan uang setoran, pengiriman BBM mereka tidak lancar, ada yang dicari kesalahannya hingga diskorsing, dan ada juga yg sampai dikurangi jatah pengiriman BBM-nya, akhirnya sampai ada SPBU yang gulung tikar,” katanya.

    Menanggapi hal itu, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel yang membawahi Integrated Terminal (IT) Panjang akan melakukan investigasi dan menindaklanjuti jika memang terjadi pelanggaran. Demikian dikemukakan Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan. (Red)

  • Tembok Pembatas SPBU Roboh 3 Orang Tewas 1 Anak Terluka

    Tembok Pembatas SPBU Roboh 3 Orang Tewas 1 Anak Terluka

    Jakarta, sinarlampung.co-Tembok pembatas Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Tebet, Jakarta Selatan roboh menewaskan tiga orang dan satu anak luka-luka. Tembok pembatas itu roboh pada Minggu, 21 Januari 2024.

    Eko, seorang warga mengatakan kondisi tembok pembatas SPSU t kondisi tembok pembatas SPBU itu sudah miring dan retak sebelum roboh, Namun untuk memastikan penyebab tembok roboh, Pertamina masih menunggu hasil investigasi dari kepolisian.  PT Pertamina Patra Niaga dilaporkan telah memberi santunan kepada keluarga korban.

    Dua korban tewas tertimpa tembok roboh itu adalah pasangan suami istri lansia yang berjualan di sekitar tembok yaitu Samedi Riyanto (79) dan Thio Tjin Nio (73). Satu korban tewas yang lain adalah anak dari pasutri lansia itu, Amy Kusuma Dewi (34). Sedangkan anak yang terluka bernama Muhammad Fabian (8). Ia dirawat di RSUD Tebet.

    Peristiwa tembok roboh di SPBU Tebet, Jalan Soepomo, Jakarta Selatan itu kini ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan belum bisa menyimpulkan penyebab tembok SPBU roboh hingga menewaskan tiga orang tersebut. (red)

  • Ditreskrimsus Polda Lampung Ungkap Dugaan Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

    Ditreskrimsus Polda Lampung Ungkap Dugaan Penyalahgunaan BBM Bersubsidi

    Lampung Selatan, (SL) – Ditreskrimsus Polda Lampung bersama team BPH Migas RI melaksanakan penertiban penyalahgunaan BBM bersubsidi di wilayah Lampung tepatnya di wilayah Kota Bandar Lampung.

    Berbekal Informasi, penyidik Ditreskrimsus melakukan penyelidikan pada hari Kamis tanggal 05 Oktober 2023 sekira pukul 10.00 WIB, petugas gabungan mendatangi TKP sebuah gudang penyimpanan BBM Jenis bio solar bersubsidi di gang Karya Rajabasa, Kec. Rajabasa Kota Bandar Lampung.

    Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Umi Fadillah menjelaskan, saat dilakukan penyelidikan oleh tim ditemukan adanya 1 (satu) unit kendaraan Truk Mitsubishi Canter berwarna putih biru dengan nopol BE 8146 ZH berkapasitas 10.000 Liter (10 Ton), yang sedang terparkir di dalam gudang dan sedang memuat yang diduga BBM jenis bio solar sekira 8.000 liter (8 Ton).

    “Setelah dilakukan penelusuran pemilik gudang adalah sdr. HH dimana kegiatan penyalahgunaan BBM jenis bio solar tersebut telah berlangsung sekira sejak awal Maret 2023 sedangkan pemilik 1 (satu) unit kendaraan Truk adalah sdr. RC alias KA” Jelasnya Jum’at (6/10).

    BBM jenis bio solar tersebut berasal dari pembelian kepada para pengecor yang membeli BBM jenis bio solar di SPBU seputaran kota Bandar Lampung yang kemudian BBM tersebut di tampung didalam beberapa Tedmon/tempu berukuran 1000 Liter.

    Umi menjelaskan, Bahwa BBM Jenis bio solar yang telah berhasil dimuat kedalam tangki dikirim (dibongkar) di sebuah perusahaan tambang batu bara (PT. GMT) yang berada di Sungai Lilin Kab. Musi Banyuasin sebanyak 8000 Liter.

    Atas perbuatannya tersebut mereka diduga telah melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah diubah dalam Pasal 40 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang. (Red)

  • Polisi Selidiki Gudang BBM Yang Terbakar

    Polisi Selidiki Gudang BBM Yang Terbakar

    Bandar Lampung, (SL) – Proses penyelidikan terbakarnya Gudang yang diduga menjadi tempat pengecoran BBM ilegal di Sumberejo, Kemiling – Bandar Lampung dilakukan oleh Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumatera Selatan hari ini, jumat (2/6).

    Peristiwa kebakaran yang terjadi pada senin (29/5) lalu tersebut, sempat menjadi perhatian publik karena memang video saat kejadian itu tersebar di masyarakat.

    Akibat peristiwa tersebut, satu unit kendaraan Truk Tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina dan gudang penampungan hangus terbakar, termasuk mesin pompa yang diduga menjadi penyebab terjadinya kebakaran.

    Selain itu supir truk tangki, Achmad Supriyanto, yang mengalami luka bakar, akhirnya meninggal dunia meski telah diberikan perawatan di Rumah Sakit pada kamis (1/6) kemarin.

    AKBP Ari Hartawan, Kasubbid Fisika Komputer Bidang Labfor Polda Sumsel, mengatakan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan dengan mengambil sampel abu arang, mesin pompa, swab selang dan beberapa barang lainnya yang ditemukan.

    “Hasil olah TKP paling cepat dua minggu, dan akan kita tuangkan ke dalam berita acara.” Ujar AKBP Ari Hartawan.

    Petugas berjumlah empat orang melakukan pemeriksaan TKP selama hampir dua jam, dan menemukan belasan puing wadah/ tandon penimbunan BBM yang diduga hasil pengecoran ilegal.

    Dari pantauan Truk tangki Pertamina B 9485 SFU yang terbakar sudah tidak ada di lokasi gudang pengecoran BBM ilegal yang juga dijadikan tempat cucian mobil tersebut. (Red)

  • Pertamina Lakukan Penyesuaian Harga BBM Non Subsidi di Sejumlah Wilayah

    Pertamina Lakukan Penyesuaian Harga BBM Non Subsidi di Sejumlah Wilayah

    Jakar (SL) – PT Pertamina (Persero) akan melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) mulai 10 Februari 2019 pukul 00.00 waktu setempat (WIT, WITA dan WIB).

    Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas’ud Khamid menjelaskan, penyesuaian harga ini akibat menurunnya harga minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dolar AS. “Komponen utama penentu harga bersifat fluktuatif, sehingga kami terus melakukan evaluasi terhadap harga jual BBM,” kata Mas’ud, Sabtu (9/2/2019).

    Selain itu, kata dia, Pertamina juga senantiasa memperhatikan daya beli masyarakat. Adapun penyesuaian harga berlaku pada BBM nonsubsidi. “Besaran penyesuaian harga BBM menjadi lebih murah ini bervariasi dari Rp 50 sampai dengan Rp 800 per liter,” ujar Mas’ud dikutip dari laman resmi pertamina.

    Selain itu juga, harga BBM di beberapa wilayah berbeda karena adanya pemberlakuan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang berbeda untuk setiap wilayah. Untuk wilayah Jabodetabek, Pertamax Turbo disesuaikan dari Rp 12.000 menjadi Rp 11.200 per liter, Pertamax disesuaikan dari Rp 10.200 menjadi Rp 9.850 per liter.

    Kemudian Dexlite disesuaikan dari Rp 10.300 menjadi Rp 10.200 per liter, Dex disesuaikan dari Rp 11.750 menjadi Rp 11.700 per liter, dan Pertalite tetap Rp 7.650 per liter. Selain itu, Pertamina juga melakukan penyelerasan harga Premium (JBKP di wilayah Jawa, Madura, dan Bali) menjadi Rp 6.450 per liter. Sehingga sama dengan harga di luar Jawa, Madura, Bali.

    Untuk wilayah Lampung sendiri, awak media telah menghubungi salah satu SPBU di Bandar Lampung dan mengatakan sudah mendapat informasi soal penyesuaian harga tersebut. Namun pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi detail soal harga. “Iya, kami sudah mendapat informasi soal itu (penyesuaian harga), tapi harganya belum tau,” ujar Nurul, salah satu staf SPBU yang dikonfirmasi, Sabtu (9/2/2019) malam. (net/sony)

  • Minyak Dunia Turun, Pertamina Tak Mau ‘Buru-Buru’ Sesuaikan Harga

    Minyak Dunia Turun, Pertamina Tak Mau ‘Buru-Buru’ Sesuaikan Harga

    Jakarta (SL) – Harga minyak mentah dunia turun dalam beberapa waktu terakhir. Minyak mentah saat ini di kisaran US$ 60 per barel dari sebelumnya sempat tinggi hingga US$ 85 per barel. Mengacu pada kondisi ini, apakah harga BBM non subsidi bakal turun?

    VP Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito mengatakan, Pertamina akan evaluasi harga BBM. Dia menuturkan, Pertamina tak akan terburu-buru menyesuaikan harga. Menurut Adiatman Pertamina tak langsung menaikkan harga jual BBM saat minyak mentah melambung, begitu juga saat harga BBM turun tak langsung menyesuaikan harga.

    Apalagi harga minyak mentah juga masih di atas harga patokan dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN). “Sebagai patokan saja harga asumsi kita APBN US$ 48 per barel, walaupun turun masih belum sesuai dengan perkiraan awal, tapi kata kuncinya evaluasi terus, dan tidak terlalu buru-buru naik atau turun,” kata Adiatma, Senin (26/11/2018).

    Saat ditanya mengenai lamanya evaluasi, Adiatma hanya menjawab perubahan harga tidak hanya mengacu pada harga minyak mentah, tapi juga menyangkut daya beli masyarakat. “Ya kita banyak pertimbangan selain harga itu sendiri, daya beli masyarakat dan lain-lain yang menyebabkan harga BBM naik atau turun,” sambungnya.

    Dia menekankan, Pertamina terus melakukan evaluasi. Yang pasti, kata dia, harga minyak dunia saat ini masih di atas patokan Pertamina. “Proses evaluasi, kedua harga patokan kita di awal tahun masih US$ 48 per barel,” tutupnya. (detikfinance)

  • Pertamina Batasi 5 SPBU yang Jual Premium di Bandarlampung

    Pertamina Batasi 5 SPBU yang Jual Premium di Bandarlampung

    Bandarlampung (SL) – Antrean pengguna premium di Bandarlampung bakalan tambah panjang. Pasalnya, PT Pertamina Wilayah Bandarlampung hanya menunjuk 5 SPBU yang diberikan kewenangan untuk menjual premium.

    Senior Sales Eksekutif Wilayah IV Pertamina Lampung, Edwin Shabry mengatakan, dari lima SPBU yang ditunjuk, sudah ada tiga yang fix, dan dua yang masih dalam tahap pembahasan.

    Diantaranya SPBU 24.351.73 di jalan Pramuka, Rajabasa, kemudian SPBU 24.352.44, di jalan Gatot Subroto, Garuntang, dan SPBU 34.351.113 di jalan Urip Sumoharjo, Way Halim Permai. Sedangkan dua lagi masih ditentukan, yakni di salah satu SPBU yang terletak di Jalan Soekarno Hatta By Pass, dan SPBU di Palapa atau Sukamaju.

    “Kita tentukan Berdasarkan akses di tiap kecamatan, pointnya, harus dekat dengan bandara, pelabuhan, rumah sakit, jalur angkot, perguruan tinggi, dan fasilitas publik lainnya, dimana nanti semua daerah dan para konsumen bisa tercover,” ujarnya kepada awak media, Kamis (11/10/2018).

    Dia menambahkan, pada awalnya memang kuota Premium tiap SPBU perhari mencapai 8.000 liter, dan perbulannya 6.500 kilo liter. Apakah, nantinya ada pengaman kuota di lima SPBU tersebut masih dalam tahap pembahasan.

    “Ia kuota 8.000 liter per SPBU, tapi nanti cuma 5 SPBU, akan kita pelajari lagi,” katanya.

    Nantinya, dari total 6.500 kilo liter yang akan di distribusikan ke 5 SPBU, pihaknya akan mempelajari demand dan kebutuhan di tiap SPBU,  untuk mengetahui kuota SPBU per harinya. Pihaknya juga menggandeng aparat untuk melakukan pengawasan.

    “Nanti dua pekan sejak diberlakukannya, kita bisa baca bagaikan kondisi di lapangan. Kalau enggak ada kendala minggu ke-3 Oktober sudah berjalan,” katanya.

    Terpisah, Kanit Tipiter Satreskrim Polresta Bandarlampung Ipda Silvya Claudia membenarkan hal tersebut. “Ia kami sudah koordinasi dengan pihak Pertamina,” katanya.

    Pengawasan akan dilakukan dalam pendistribusian, dan penjualan, untuk mencegah oknum spekulan atau pembelian dalam jumlah besar, hingga menggunakan alat atau kebenaran yang dimodifikasi, sehingga premium yang seharusnya dinikmati masyarakat kurang mampu, malah diperjual belikan, bahkan di oplos. “Kita lakukan pengawasan, total dengan 5 SPBU nanti,” katanya. (Lampost)

  • Pramono Anung: Presiden Memutuskan Nicke Sebagai Dirut Pertamina

    Pramono Anung: Presiden Memutuskan Nicke Sebagai Dirut Pertamina

    Jakarta (SL) – Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengemukakan, proses penetapan Pelaksana Tugas (Plt) Dirut PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjadi Direktur Utama (Dirut) definitif melalui proses yang agak panjang.

    “Prosesnya kurang lebih 2 bulan, diajukan tiga nama, dan akhirnya presiden memutuskan untuk memberikan kehormatan, kepercayaan kepada Ibu Nicke sebagai Dirut Pertamina,” kata Seskab kepada wartawan di ruang kerjanya, Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Rabu (29/8) pagi.

    Tentunya, dengan kepercayaan, kehormatan ini dengan tugas-tugas yang sudah secara langsung diberikan oleh Presiden, Seskab berharap Nicke bisa segera membenahi dan mereformasi Pertamina. Terutama terkait dengan penugasan luar biasa yang diberikan pemerintah kepada Pertamina untuk mengelola Mahakam, Blok Rokan, dan 8 (delapan) wilayah kerja lainnya. “Tugas ini sangat berat bagi Ibu Nicke dan tim. Mudah-mudahan, kepercayaan itu bisa ditangani secara baik,” tutur Seskab.

    Mengenai alasan penetapan Nicke sebagai dirut definitif Pertamina, Seskab Pramono Anung mengemukakan, yang pertama adalah Pertamina memerlukan sebuah tim yang solid dan juga orang yang bisa berbenah di internal Pertamina.

    Ia mengingatkan Pertamina ini sebuah perusahaan yang sangat besar, kalau diibaratkan kapal adalah sebuah kapal yang sangat besar, yang selama ini mendapatkan privilege dari pemerintah karena memang 100% sahamnya milik pemerintah.

    Namun dengan perkembangan dunia usaha, menurut Seskab, tidak bisa lagi Pertamina tidak melakukan inovasi, baik itu eksplorasi, eksploitasi, kemudian juga pemasaran, dan juga harus bertarung di dunia internasional. “Enggak bisa hanya menggantungkan diri kepada lapangan-lapangan yang ada di dalam negeri atau di Indonesia,” ucap Seskab.

    Maka dengan demikian, lanjut Seskab, harapannya Pertamina bisa menjadi sebuah perusahaan perminyakan, gas dan perminyakan yang world class. “Dan itulah yang menjadi harapan pemerintah dalam hal ini,” tegasnya.

    Sebagaimana diberitakan sebelumnya, melalui Surat Keputusan dengan Nomor SK 232/MBU/08/2018 Tanggal 29 Agustus 2018, Menteri BUMN Rini Soemarno telah menetapkan Nicke Widyawati sebagai Dirut PT Pertamina (Persero). (net)

  • Kata Sri Kenaikan BBM Murni Kebijakan Pertamina

    Kata Sri Kenaikan BBM Murni Kebijakan Pertamina

    Jakarta (SL) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) irit bicara soal kenaikan harga BBM berjenis Peramax.

    Menurut Sri kebijakan tersebut merupakan ranah dari PT Pertamina dan bukan kebijakan pemerintah. “Kenaikan BBM Itu kan corporate ya, yang dilakukan Pertamina,” katanya usai rapat dengan komisi XI, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/7) malam.

    Diketahui, PT Pertamina (Persero) telah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi jenis Pertamax pada Minggu (1/7). Harga Pertamax naik Rp 600 menjadi Rp 9.500 per liter. Kemudian harga Pertamax Turbo naik Rp 600 menjadi Rp 10.700 per liter. Sedangkan harga Pertamina Dex naik Rp 500 menjadi Rp 10.500 per liter dan harga Dexlite naik Rp 900 menjadi Rp 9.000 per liter.

    Untuk diketahui, Sri pernah menyatakan bahwa harga BBM tidak akan mengalami kenaikan sepanjang 2018 karena didasari oleh asumsi APBN. Ia juga pernah mensinyalir bahwa kenaikan BBM terjadi pada 2019 dengan mempertimbangkan kenaikan harga berbagai komoditas terutama harga minyak mentah dunia.

    Namun Sri tidak memungkiri bahwa fluktuasi harga minyak dunia menjadi ancaman bagi perekonomian Indonesia. Di satu sisi harga bbm yang dilarang naik hingga 2019 bakal menambah beban negara.

    Di sisi lain jika tidak dilakukan kebijakan penyesuaian harga BBM dan listrik, maka akan memberikan tekanan terhadap fiskal maupun keuangan BUMN dan menciptakan distorsi ekonomi yang berdampak negatif bagi perekonomian jangka panjang.

    Pengamat ekonomi konstitusi Defiyan Cori menilai tak aneh jika Sri ingkar janji.

    Menurutnya postur APBN yang dirancang melalui pendekatan defisit serta harga minyak mentah dunia yang didasarkan pada harga keekonomian dunia yang berpatokan pada kurs dolar AS sangat tidak mungkin menghindari terjadinya fluktuasi pada harga BBM.

    Selama keuangan negara sebagian masih tergantung dari hasil penerimaan minyak, gas dan pembayaran cicilan utang luar negeri yang mengacu pada perkembangan perubahan kurs dolar AS, maka anggaran negara akan terus berpotensi defisit.

    “Potensi defisitnya posisi anggaran negara akan semakin besar karena dolar harus disediakan dengan jumlah yang lebih besar dari rupiah,” ujar Defiyan Cori saat dihubungi, Senin (2/7). (RMOL)