Pesawaran (SL) – Calon Wakil Gubernur Lampung nomor tiga Chusnunia mengajak warga Bumi Andan Jejama untuk bersama-sama membangun Sang Bumi Ruwa Jurai.
Hal ini disampaikannya saat kampanye terbuka terbatas di Lapangan Sepakbola Desa Lumbirejo, Negerikaton, Pesawaran, Jumat, 6 April 2018.
“Bapak-bapak Ibu-ibu saya datang kesini untuk silaturahmi. Karena dengan silaturahmi dapat menambah umur, mendapatkan saudara dan memperoleh rezeki,” ucap dia mengawali orasinya.
Nunik biasa dia disapa mengatakan niatnya maju membangun Provinsi Lampung agar lebih baik. “Saya dulu sekolah saja sulit saat SD karena sekolah negeri sedikit, SMP juga. Tapi karena keinginan dan niat jadinya bisa sampai sarjana dan S3. Ini tidak boleh dirasakan oleh masyarakat Lampung,” ujarnya.
Pemerataan pendidikan, lanjut dia, akan menjadi program prioritas dirinya dengan Arinal Djunaidi. “Saya dengan Pak Arinal akan memprioritaskan pendidikan ke setiap daerah. Banyak yang belum dapat merasakan pendidikan. Program beasiswa juga sudah menjadi prioritas terhadap anak petani yang melanjutkan kuliah di fakultas pertanian di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Kebutuhan petani, kata Bupati Lampung Timur nonaktif ini, juga akan direalisasikan dalam Kartu Petani Berjaya. “Kartu Petani Berjaya yang sudah dilaunching juga akan menjamin ketersediaan pupuk,benih dan harga jual yang tinggi. Petani harus sejahtera karena merupakan sebagian besar mata pencaharian masyarakat Lampung,” jelasnya.
Nunik menerangkan dirinya juga akan memberdayakan perempuan di Provinsi Lampung. “Ini sudah saya lakukan di Lampung Timur dan akan juga dijalankan di Provinsi nantinya. Karena bila berdaya akan membuat kesejahteraan dan menjadi penopang ekonomi warga,” tuturnya.
Mantan Anggota DPR RI dua periode ini juga akan memberdayakan pemuda dan masyarakat setempat dalam mengelola even maupun festival. “Kita tidak akan menyerahkan kepada EO untuk event atau festival supaya warga ataupun masyarakat sekitar bisa menjalankan kegiatan tersebut. Dari masyarakat untuk masyarakat,” imbuhnya.
Nunik menjelaskan kesejahteraan masyarakat meningkat membuat keamanan menjadi terjamin. “Kalau sudah sejahtera dipastikan Provinsi Lampung akan aman dari kejahatan. Semua harus digerakkan dalam pembangunan Lampung dan menjadikan Lampung Berjaya,” paparnya.
Dia pun mengajak masyarakat untuk datang ke TPS pada tanggal 27 Juni 2018. “Ojo lali yo pilih seng ayu dewe (jangan lupa ya pilih yang cantik sendiri). Coblos jilbabnya,” pintanya.(rel)
Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno Menghadiri Upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab), Jumat (23/3/18)
Pesawaran (SL) – Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno menghadiri Upacara Serah terima jabatan (Sertijab) Komandan Brigade Infanteri (Brigif) – 3 Marinir Piabung, Padang Cermin Pesawaran, dari Kolonel (Mar) Umar Farouq kepada Kolonel (Mar) Agung Trisnanto, di Lapangan Mako Brigif – 3 Marinir, Jumat (23/3/2018).
Kolonel (Mar) Agung Trisnanto, yang kini menjabat sebagai Komandan Brigif – 3 Marinir sebelumnya mengemban jabatan sebagai Kepala Dinas Material Korps Marinir (Kadismat Kormar).
Sedangkan, Kolonel (Mar) Umar Farouq yang sebelumnya Komandan Brigif – 3 Marinir, akan mengembang tugas dan jabatan baru sebagai Komandan Resimen Akademi Angkatan Laut.
Selaku inspektur upacara, dipimpin langsung oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen (Mar) Bambang Suswantono. Turut hadir sejumlah anggota Forkopimda Provinsi Lampung.
“Atas nama pribadi, pemerintah dan masyarakat daerah Lampung, saya mengucapkan selamat datang dan Selamat Bertugas kepada Bapak Kolonel (Mar) Agung Trisnanto. di Provinsi Lampung Sai Bumi Ruwa Jurai,” ujar Didik seusai Upacara yang dilanjutkan Ramah Tamah.
Didik mengatakan Provinsi Lampung kaya akan potensi bahari. Secara keseluruhan memiliki luas wilayah 51.991 Km2 yang terdiri dari daratan seluas 35.288,35 Km2 sedangkan sisanya 16.702,65 Km2 merupakan perairan dengan panjang garis pantai 1.105 Km2 dan jumlah pulau besar dan kecil 169 buah.
Mengingat begitu strategisnya Provinsi Lampung, maka Pemerintah Provinsi Lampung bersama-sama Pemerintah Kabupaten meningkatkan pembangunan di berbagai sektor, tentunya diperlukan dukungan dan peran aktif aktif kita semua, tanpa terkecuali Brigif – 3 Marinir.
“Alhamdulillah, peran aktif Brigif – 3 Marinir saat ini sangat membantu. Hal ini terbukti dari tidak adanya gangguan maupun ancaman yang mengganggu stabilitas keamanan perairan di Provinsi Lampung,” katanya.
Dengan dukungan dan partisipasi Brigif – Marinir, ucap Didik, pembangunan Provinsi Lampung saat ini berjalan sangat dinamis, yang diikuti dengan kemajuan setiap lintas sektoral pembangunan.
“Hal ini ditunjang dengan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang memadai, potensial serta kompetitif, turut menjadikan Lampung sebagai Provinsi yang selalu bergerak maju dalam roda pembangunan, yang bisa dilihat dari berbagai indikator,” ujarnya.
Indikator tersebut, papar Didik, yakni peningkatan Indeks Daya saing Provinsi Lampung naik menjadi peringkat ke-11 nasional dari sebelumnya peringkat ke-18 dan 14, Penurunan angka kemiskinan dari 14,35 tahun 2015 menjadi 13,04 tahun 2017, dan Peningkatan IPM dari 66,42 tahun 2014 menjadi 67,65 tahun 2016.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi selalu diatas 5 % dan selalu di atas rata-rata nasional serta laju inflasi yang terkendali dari 4,65 tahun 2015 menjadi 3,02 tahun 2017.
Pada bagian lain, Didik menyampaikan pada bulan Juni 2018 Lampung akan menghadapi Pilkada Serentak. Dia meminta agar seluruh Satker termasuk Keluarga Besar Brigif – 3 Marinir dapat terus memantau, mulai dari tahap persiapan, saat pelaksanaan, hingga tahap pasca Pilkada.
“Terlebih menyangkut kondisi kamtibmas Provinsi Lampung, harus menjadi prioritas agar senantiasa aman dan kondusif, sehingga Pilkada terbebas dari konflik dan tindakan anarkis masing-masing pendukung Calon Kepala Daerah,” harapnya.
Atas nama Pemerintah dan masyarakat Provinsi Lampung, Didik mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada Kolonel (Mar) Umar Farouq yang telah memberikan warna dalam memimpin Brigif – 3 Marinir.
“Saya juga mengucapkan selamat bertugas di tempat yang baru. Semoga dapat lebih sukses dalam menjalan tugas di tempat yang baru. Saya berharap, dalam melaksanakan tugas di tempat yang baru dapat terus membangun sinkronisasi serta koordinasi yang menciptakan sinergitas dan kerjasama yang Iebih kuat dan harmonis dengan lingkungan internal maupun eksternal,” katanya.
Sementara itu, Mayjen (Mar) Bambang Suswantono mengatakan Sertijab tersebut diharapkan dapat membawa semangat baru dalam lingkungan organisasi Brigif – 3 Marinir dan output yang dihasilkan akan berpengaruh positif terhadap peningkatan kualitas kinerja organisasi Brigif – 3 Marinir dan Korps Marinir secara menyeluruh.
Keberadaan Brigif – 3 Marinir, kata Bambang memiliki nilai yang strategis, selain sebagai kekuatan militer terbesar di Lampung yang berhadapan langsung dengan Selat Sunda yang merupakan jalur pelayaran internasional juga berperan sebagai satuan ujung tombak terdepan didaerah perbatasan yaitu di Selat Malaka dan Selat Singapur.
“Sehingga diharapkan kehadiran Brigif – 3 Marinir dapat memberikan efek tangkal pada pihak-pihak yang mempunyai niat untuk merongrong kedaulatan dan wibawa NKRI,” ujarnya.
Selain dari tugas tersebut lanjutnya, Brigif – 3 Marinir berkewajiban untuk melaksanakan operasi militer selain perang, baik dalam menunjang stabilitas keamanan nasional, bantuan-bantuan kemanusiaan, serta melaksanakan pembinaan potensi maritim melalui kegiatan kemasyarakatan dan bakti sosial khususnya bagi masyarakat pesisir yang berada diwilayahnya, baik yang ada di Lampung termasuk juga yang ada di wilayah Pesisir Timur, Sumatera Utara, dan Batam.
“Seluruh jajaran Brigif – 3 Marinir agar selalu meningkatkan kesiapsiagaan operasional, agar mampu mengantisipasi segala kemungkinan timbulnya ancaman yang sewaktu-waktu dapat terjadi serta tetap memelihara dan meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit melalui penyelenggaraan latihan yang dilaksanakan secara bertingkat, dan berlanjut dengan tetap berpedoman pada prosedur di tim pembinaan latihan di Korps Marinir,” katanya.
Dirinya mengajak para prajurit Brigif – 3 Marinir tetap membina dan meningkatkan sinergidengan aparat Pemerintah, Militer dan Kepolisian serta bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan masyarakat setempat.
Bambang mengapresiasi dan dengan segala rasa bangga mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit dijajaran Brigif – 3 Marinir yang telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya untuk Korps Marinir, TNI AL, bangsa dan negara.
“Semua itu tidak terlepas dari peran seorang komandan yang senantiasa melaksanakan pembinaan dan menyiapkam satuannya dengan baik,” ujarnya
Selain itu, dia juga menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepala Kolonel (Mar) Umar Farouq atas dharma bakti dan pengabdian serta dedikasi yang tulus dalam memimpin dan memajukan Brigif – 3 Marinir. “Saya merasa bangga dan puas atas prestasi dan keberhasilan Kolonel dalam meningkatkan citra dan kinerja yang membawa kemajuan bagi Brigif – 3 Marinir dan memberikan kontribusi yang sangat positif bagi Korps Marinir,” katanya.
Kepada Kolonel (Mar) Agung Trisnanto, Bambang pun mengucapkan selamat atas kepercayaan dan kehormatan yang diberikan oleh Korps Marinir sebagai Komandan Brigif – 3 Marinir. “Saya yakin dan percaya berdasarkan bekal pendidikan dan pengalaman penugasan akan mampu memimpi Brigif – 3 Marinir untuk menjawab berbagai tantangan tugas yang diemban serta meningkatkan kepekaan terhadap keadaan dan situasi yang terjadi pada prajurit dan keluarganya,” ujarnya.
Seusai upacara, adanya atraksi Demonstrasi ketangkasan petarung para prajurit Korps Brigif – 3 Marinir, dan turut pula dilakukan pemberian cinderamata untuk Kolonel (Mar) Umar Farouq. (Humas Prov)
Bunda Nanda Indira Bersama Pramuka Golongan Siaga Dalam Rangka Pembentukan Karakter Pada Anak” Pramuka Pesawaran, Sabtu, (17/3/18)
Pesawaran (SL) – Istilah Pesta Siaga bagi yang belum memahami pendidikan Kepramukaan mungkin dianggap kurang tepat, karena dapat dikonotasikan menghambur-hamburkan biaya dan hura-hura. Istilah ‘Pesta’ untuk kegiatan Pramuka Golongan Siaga, memang mengajak anak usia 7-11 tahun untuk bergembira, bermain, unjuk ketrampilan yang mengandung pendidikan dalam rangka pembentukan karakter.
Untuk ketrampilan dan kemampuan tersebut harus dalam suasana ceria, penuh kekeluargaan, anak harus bebas dan tidak merasa ada tekanan dan beban, serta diharapkan dapat berjalan alamiah sesuai perkembangan kejiwaannya. Hal ini disampaikan oleh Istri Bupati Pesawaran kakak Nanda Indira selaku Wakil Ketua MABICAB Gerakan Pramuka Pesawaran saat menjadi Pembina upacara pesta pramuka siaga yang di adakan oleh kwartir cabang gerakan pramuka pesawaran bertempat di lapangan Desa Mulyo Sari Kecamatan Way Ratai pada hari sabtu, (17/3/2018).
Pada Kegiatan ini hadir Utusan Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi Lampung, Anggota Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Pesawaran, Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Pesawaran beserta Andalan Cabang, Ketua dan Anggota Majeiis Pembimbing Ranting Way Ratai Selaku tuan rumah kegiatan, Para Ketua Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Se-Pesawaran, Para Pembina Pramuka dan diikuti Oleh Lebih dari seribu Anggota Pramuka Siaga Utusan Gugus Depan Se-Pesawaran.
Pada kesempatan ini, saya mewakili Bupati Pesawaran Kakak Dendi Romadhona memberikan apresiasi atas terseselenggaranya kegiatan Pesta Pramuka Siaga ini. Selanjutnya, saya menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga, Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka beserta jajarannya, Camat Way Ratai, para Ketua Kwartir Ranting dan pembina gugusdepan yang telah berupaya maksimal untuk menyukseskan kegiatan pesta pramuka siaga ini.
“Semoga kegiatan ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas pembinaan kepramukaan di Kabupaten Pesawaran”tuturnya.
Selanjutnya, kegiatan pesta siaga ini, memiliki banyak manfaat yang bisa didapatkan. Dalam kegiatan ini, para pramuka siaga dari setiap kecamatan, bisa saling mengukur dan membandingkan sejauh mana keterampilan, wawasan dan pengetahuan kepramukaan yang telah dikuasai melalui berbagai lomba. Dimana di dalam setiap lomba tersebut juga terkandung makna kebersamaan, persaudaraan dan kepemimpinan,”terangnya.
Di samping itu, semoga semangat bekerja keras dan saling menolong bisa terwujud melalui pesta siaga ini. Dan yang tidak kalah penting, kelak kita akan memiliki sifat sifat kepemimpinan yang bijaksana dan bertanggung jawab.
Saya berpesan, Teruslah melatih diri agar kedepan mampu hidup dalam kemandirian tanpa bergantung pada orang tua. “Dan, anak-anaku juga dituntut untuk patuh dan taat kepada Ayah dan Bunda, sebagai orang tua yang telah melahirkan, merawat dan membesarkan kita hingga sekarang”pungkasnya.
Pesawaran (SL) – Seorang bocah, berusia 3 tahun, tewas tenggelam dalam sumur, di samping rumah uyut (nenek)nya, di dusun Sinar Harapan Ds. Penengahan Kec. Way Khilau Kab. Pesawaran ,Jumat, (16/03/18). sekitar pukul 16.00 Wib.
Bocah malang yang bernama. Rama Adi Pratama bin Nurdin, ditemukan oleh neneknya telah mengambang di dalam sumur di samping rumahnya.
Berdasarkan data yang diperoleh lampung1.com, korban sedang mandi dengan uyutnya yang bernama Mariyam (60), kemudian meninggalkan korban untuk mengambil salinan di dalam rumah, setelah kembali melihat korban telah mengambang di dalam sumur berkedalaman 2 M.
Dengan berteriak Mariyam minta tolong, bersama warga setempat korban dievakuasi dari dalam sumur ke dalam rumah dalam keadaan telah meninggal dunia.
Sementara pihak polres pesawaran, langsung indentifikasi korban serta meminta keterangan para saksi di lapangan (ery)
Pesawaran (SL) – Warga Desa Tajur Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran, mengadukan Kepala Desa mereka, Abdullah, atas dugaan penyalahgunaan jabatan dan menyimpangan Dana ke Polres Kabupaten Pesawaran, Selasa (6/2).
Mereka mendatangi ruang penyidik Tipikor dan menyerahkan berkas yang ditandatangani ketua BPD dan tokoh masyarakat serta tokoh adat desa Tajur. Berkad diterima kepada Iptu Edwin SH MH.
Perwakilan warga juga menyambangi kantor DPRD Kabupaten Pesawaran, dan nengadukan hal itu ke Komisi I. Warga juga bergerak ke kantor Inspektorat Pesawaran, dan diterima Sekretaris, M Aseva. Warga juga akan melaporkan Abdullah, ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Lampung Selatan, Kejati Lampung dan Polda Lampung.
Warga menilai, selama menjabat sebagai kepala desa, Abdullah tidak transparan dengan masyarakat dan aparatnya. Dan selalu tertutup dengan semua anggaran yang dipergunakan untuk pekerjaan fisik.
Melalui surat pengaduan tersebut, warga meminta, agar aparat penegak hukum segera mengusut tuntas tentang kebobrokan yang terjadi didesa mereka.
Berikut catatan warga tentang kasus yang melibatkan kepala desa :
Kepala Desa, Abdullah, selama menjabat, tidak pernah tinggal didesa Tajur, atau berdomisili di Bandarlampung. Padahal, Abdullah telah menandatangani surat pernyataan bermaterai untuk berdomisili di Desa Tajur.
Tidak transparan dengan masyarakat dan seluruh aparat desa. Selama menjabat kepala desa, baru satukali mengadakan Musyawarah Desa (Mus Des), yaitu tahun ADD 2018 di kantor desa.
Dana pemuda tahun 2016 tidak diberikan, dan tahun 2017 dana pemuda hanya diberikan kepada pemuda desa sebesar Rp.5 juta. Dana penyimbang adat tahun 2017 diberikan hanya Rp.10 juta, dan merahasiakan soal dana BUMDes.
Hal itu baru terungkap setelah staf Kecamatan Marga Punduh menanyakan pada saat rapat desa yang dihadiri staf kecamatan, belum lama ini.
Diduga, korupsi terkait pekerjaan bronjong, dari 252 bronjong yang seharusnya dibangun hanya 194 saja yang dikerjakan. Pekerjaan tersebut sebelumnya pernah ditawarkan Abdullah kepada kepala dusun Muara Sanggi Tajur, Sabar yanto, senilai Rp.70 juta, tetapi, Sabar menawar Rp.100 juta, ahirnya pekerjaan tersebut dikerjakan langsung oleh kades dan sekdes. Termasuk pekerjaan lima buah gorong-gorong, yang seharusnya dikelola oleh TPK, justru dikerjakan sekdes Tajur Syarifudin atas perintah kades.
Tertutup terkait Rencana Anggaran Pembangunan (RAP) pembangunan talut pengaman banjir di dusun Sanggi Tengah. Dengan angaran senilai Rp.56.000.000, volume pekerjaan sepanjang 31 meter, tinggi 3,75 meter dan lebar 0,25 meter. Pembangunan rabat beton didusun Sanggi Tajur senilai Rp.34.500.000, pembangunan drainase yang terletak didusun Tajur Induk senilai Rp.18.000.000, pembangunan talut pengaman banjir didusun Kampung Sawah senilai Rp.18.000.000. kepala desa selalu merahasiakan RAP nya.
Kelompok PKK desa Tajur tidak ada kegiatan sama sekali alias matisuri. Tak kalah penting, warga mempertanyakan anggaran Dana Desa tahun 2017 sebesar 1,2 milyar lebih. Apakah wajar jika uang milyaran itu, hanya dibangunkan fisik sebesar Rp216, 5 juta, dan data terkait dipegang warga. (nt/*/red)
Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Saat Berada di BPPU Provinsi Lampung
Pesawaran (SL)-Menindak lanjuti hasil temuan oleh Tim investigasi DPD II Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) Pesawaran terkait indikasi sarat kepentingan dan adanya pengkondisian calon PPK yang akan ditetapkan saat tahapan perekrutan, Yusuf Ramadhan selaku Ketua melaporkan Komisioner KPU Pesawaran ke Bawaslu Provinsi Lampung,selasa, (27/2/2018).
Yusuf menjelaskan, sampai saat ini Komisioner KPU Pesawaran belum memberikan Tanggapan Prihal dugaan diatas, namun GPN tidak akan Diam, seperti diberitakan sebelumnya, kami GPN Pesawaran akan terus menyuarakan apa yang kami temukan. Pasalnya dalam hal ini KPU Pesawaran diduga melakukan Pelanggaran dengan ditemukannya soal dan jawaban yang beredar sebelum tes tertulis dimulai.
“Soal dan jawaban beredar ke peserta tes sebelum tes tertulis dimulai, ini mengindikasikan adanya pelanggaran yang masif dan terstruktur, serta adanya perubahan jadwal semaunya oleh komisioner yang diduga sarat kepentingan,”terangnya.
Kemudian, dari hasil penetapan anggota PPK terpilih untuk penyelenggaraan Pileg 2019, lebih dari 90% anggota PPK terpilih tersebut adalah anggota PPK pada PILGUB 2018. Kami GPN sebagai Organisasi Kepemudaan yang konsen terhadap kontrol sosial menilai perekrutan ini hanya sebatas formalitas. Seolah dikondisikan dan tidak ada ruang bagi masyarakat Pesawaran yang mendaftar.
Sementara, peserta Calon Anggota PPK inisial A dan M saat dimintai keterangan membenarkan adanya jawaban yang beredar sebelum tes tertulis dimulai.
“Benar kunci jawaban itu beredar, kami siap menjadi saksi bila dimintai keterangan terkait beredarnya kunci jawaban itu,”ucap A dan M saat dimintai keterangan oleh Tim investigasi GPN. (Tim)
PESAWARAN (SL) -Angin puting beliung merobohkan pohon dan belasan rumah di Dusun Tridadi 2 Desa Margomulyo Kecamatan Tegineneng, Kamis (1/2) sore.
Camat Tegineneng, Sachrudin membenarkan adanya bencana angin puting beliung yang memporak porandakan rumah warganya. “Ya benar, tadi sore sekitar pukul 17.00an telah terjadi angin puting beliung di Dusun Tridadi 2 Desa Margomulyo. Untuk sementara, yang tercatat adalah 13 rumah rusak ringan, 2 rumah rusak parah dan 2 rumah tertimpah pohon. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” kata dia.
Warga sekitar membantu membersihkan puing-puing dan mengamankan barang-barang yang masih bisa dipergunakan. Bantuan dari warga juga mengalir, baik berupa makanan dan tenaga. Rencananya, dinas terkait akan melakukan peninjauan pada Jumat pagi. (sapto/pnt)
Para peserta Bintek, terdiri dari Kades dan Perangkat Desa, Sebagai Kabupaten Pesawaran, ditelantarkan penyelenggara, di hotel Emersia, Bandarlampung , Kamis (23/11)
Bandarlampung (SL)- Ratusan kepala Desa dan perangkat desa Se- Kabupaten Pesawaran, peserta Bintek Keuangan, yang diselenggarakan Yayasan Minanga, terlantar di Hotel Emersia. Hari terakhir tanpa penutupan, EO, dan pihak Yayasan menghilang.
Para kepala desa dan perangkat desa yang menjadi d peserta Bintek itu berkumpul dipelataran lobi hotel, dan parkiran hotel, menunggu hal yang tak pasti. “Ya begini mas, seperti tak terurus kami ini, padahal kami bayar. tapi penyelenggara telah menelantarkan para kepala desa, agenda penutupan tidak di adakan, bubar jalan tanpa kejelasan. padahal dibuka Bupati,” kata salah satu peserta di lobi hotel Emersia, Bandarlampung.
Bahkan sebagian kepala desa yang menginap di hotel swisbel terpaksa menumpang ojek untuk menunju hotel emersia, karena tidak ada lagi penjemputan. karena tidak cukup penginapan, mereka sebagain di minapkan di Hotel Swisbel, dan selama pelaksanaan bimtek pihak panitia menyediakan armada antar jemput.
“Selama pelaksanan bimtek ini pihak panitia menyedian transportasi untuk mengankut kami dari hotel swis tapi hari ini tidak ada lagi kami disini dianggap apa masak kami di telantarkan begini, kami dari hotel swis Bella terpaksa mengojek karna pihak panitia tidak menyiapkan transportasi lagi kan agenda hari ini acara penutupan, tapi masak bubar begitu saja biasanya acara besar seperti ini ada pembukaan pastinya ada penutupan nah ini engga kami ditelantarkan,” Kata kades asal kecamatan Tegineneg, Kamis (23/11/2017).
Dia menjelaskan, bahwa dalam tata tertip agenda yang telah di susun pihak pantia penyelenggara pelaksanaan ini dilaksanakan selama tiga hari sejak hari Senin sampai hari Ke, dan hari ini adalah penutupanya.
“Hari ini agendanya penutupan tapi kenapa kok tidak ada acara penutupan itu malah tempat kita untuk melaksanakan bimtek telah tempati dengan acara lainya kemana tanggung jawab pihak penyenggara dalam hal ini yang jelas kami sangat kecewa,” ucapnya.
Kekecewan ini juga di lontarkan kepala desa Bunut sebrang, Kecamatan way Ratai, Aminudin, yang kesal dengan cara kerja dan perlakuan penyelenggara.
“Saya pribadi sangat kecewa dengan adanya hal ini meskipun selama pelatihan bimtek ini kami semua mendapatkan ilmu dari para pemateri yang jelas besar kekecewaan ini karna kami telah di telantarkan seperti ini,” katanya.
Pengamatan wartawan di hotel Emersia para peserta bimtek ini terlihat kerkumpul di ruang lobi Hotel. Beberapa orang peserta juga terlihat bersitegang dengan pihak pantia penyelenggara yang masih ada di Hotel. Namun ketegangan itu bisa di halau dan diredam oleh para kepala desa yang lainya sehingga beberapa kepal desa berinisitip membubarkan diri begitu juga dengan pihak panitia penyelenggara.
Sementara itu pihak penyelenggara dari Yayasan Minanga, Malik, dan BIntang yang mengaku EO sekaligus ketua Panitia Bintek, tidak ada di lokasi, dan handphonenya dalam keadaan d tidak aktif. (nt/Jun)
Gedongtataan (SL)-DPRD Kabupaten Pesawaran, memanggil Kepala Dinas Kesehatan sebagai penanggungjawab sumur bor senilai Rp1,3 miliyar yang tak berfungsi. Komisi VI meminta Dinas Kesehatan bertanggung jawab atas proyek tersebut.
Ketua Komisi IV, Harto Susanto mengatakan minggu pihaknya memanggil Kepala Dinas Kesehatan, yang bertanggung jawab atas anggaran pembuatan sumur bor. “Saya juga sudah banyak membaca di surat kabar, kalau memang sumur bor tersebut tidak dapat digunakan oleh masyarakat, karena diduga spesifikasi tidak sesuai dalam membangun sumur bor tersebut,” katanya, Rabu (1/11).
Harto Susanto, sangat menyayangkan pembangunan sumur bor yang semerawut. Sehingga menyebabkan masyarakat tidak dapat merasakan manfaat dari pembuatan sumur tersebut. “Pada intinya komisi 4 akan menindak lanjuti pembangunan itu, agar pembangunan itu ada manfaatnya buat masyarakat karena itu dibuat pada dasarnya untuk kebutuhan masarakat,” katanya.
Menurut Harto, pihak dinas kesehatan mengingkari janjinya yang akan sesegera mungkin untuk memperbaiki bangunan tersebut. Namun sampai saat ini bangunan tersebut masih belum diperbaiki sehingga belum bisa digunakan oleh masyarakat. “Ketika kami turun dulu, janji dinas mau di perbaiki karena belum PHO jadi kami maklum, tapi kok sampai saat ini masih begini maka akan kami panggil lagi dinasnya,” katanya.
Ini Lokasi 4 bangunan sumur bor yang berada di 4 desa di 2 kecamatan :
(1).Pelaksanaan Pembangunan Kontruksi Sumur Bor Instalasi Air Minum/Air Bersih Di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedongtataan senilai 315 juta, dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp 21.514.500
(2).Pelaksanaan Pembangunan Kontruksi Sumur Bor Instalasi Air Minum/Air Bersih Di Desa BernungKecamatan Gedongtataan senilai 315 juta. Dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp 21.514.500
(3).Pelaksanaan Pembangunan Kontruksi Sumur Bor Instalasi Air Minum/Air Bersih Di Desa Suka Mandi Kecamatan Way Lima senilai Rp 315 juta Dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp 21.514.500
(4).Pelaksanaan Pembangunan Kontruksi Sumur Bor Instalasi Air Minum/Air Bersih Di Desa Way Harong Kecamatan Way Lima senilai Rp 315.000.000. (nt/jun)
Pesawaran (SL)-Proyek sumur bor empat titik di Kecamatan Gedung Tataan dan Way Lima, melalui Dinas Kesehatan Pesawaran Rp1,346 miliar, APBD tahun 2016, diduga sarat penyimpangan. Proyek untuk instalasi air bersih (minum,red) itu tidak bermanfaat dan tidak dapat digunakan oleh masyarakat.
Dugaan kuat, proyek dikerjakan asal jadi, dan tidak sesuai dengan spesifikasi petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis. “Sumur bos itu tidak bisa di manfaatkan, dan penggunaan tidak dapat dirasakan masyarakat disini,” katanya Haidir, warga Desa Suka Mandi, Kecamatan Way Lima.
Menurut Dia, proyek sumur bor di desa nya diduga dibangun tidak sesuai dengan spesifikasi, selain ukuran kedalamannya, juga material yang digunakan, sehingga hasil tidak maksimal dan manfaat nya tidak dirasakan sama sekali oleh masyarakat Sukamandi.
“Proyek sumur Bor ini, hanya menghambur-hamburkan uang negara saja, tidak ada sama sekali manfaatnya untuk masyarakat banyak, ini sudah jelas pasti ada permainan antara pihak dinas dengan pemborong guna meraup keuntungan untuk memperkaya diri, jadi saya berharap aparat penegak hukum, khususnya kejari Kalianda, agar melakukan proses hukum. Dinas Kesehatan harus bertanggung jawab. Atas proyek sumur bor itu,” katanya.
Data lain menyebutkan, pembangunan Kontruksi Sumur Bor Instalasi Air Minum/Air Bersih itu dibangun di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedongtataan senilai Rp315 juta. Dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp21.514.500. Lalu Sumur Bor Instalasi Air Minum/Air Bersih Di Desa Bernung, Kecamatan Gedongtataan senilai Rp315 juta, dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp21.514.500
Lalu, pelaksanaan pembangunan Sumur Bor Di Desa Suka Mandi Kecamatan Way Lima juga senilai Rp315 juta, dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp21.514.500. Dan Sumur Bor di Desa Way Harong Kecamatan Way Lima senilai Rp315, dengan anggaran Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Konstruksi senilai Rp 21.514.500. Proyek tersebut bersumber dari dana APBD tahun 2016 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, dan kini tidak dapat di fungsikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran, Harun Tri Joko mengatakan bahwa soal proyek tersebut yang bertanggung jawab adalah Abdullah selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). “Itu kan PPKnya Abdullah, dia yang bertanggung jawab karena semua proyek dia itu PPK nya, coba konfirmasi saja ke dia,” kata Harun.
Sementara itu Abdullah selaku Pejabat Pembuat Komitmen ketika dikonfirmasi terkait proyek sumur bor tersebut, dirinya terkesan menghindar, dengan alasan mau keluar ada sesuatu pekerjaan yang akan di selesaikan. “Maaf saya mau keluar dulu, besok saja ya konfirmasi nya,” kata Abdullah menghindar wartawan. (psw/nt/jun)