Tag: Pesawat Terbang

  • Jangan Cemas Saat Pesawat Mengalami Turbulensi

    Jangan Cemas Saat Pesawat Mengalami Turbulensi

    sinarlampung.co – Jay Roberts seorang mantan pramugari juga bekerja sebagai awak kabin senior untuk Emirates, mengungkap rahasia mengapa turbulensi tidak perlu ditakuti. Bahkan awak kabin justru menikmati ketika terjadi turbulensi.

    Jajak pendapat yang dilakukan di A Fly Guy’s Cabin Crew Lounge mengungkapkan, sebagian besar awak maskapai tidak hanya menyukai turbulensi (guncangan) tetapi juga menikmatinya.

    Roberts mengatakan, tidak takut karena tahu data riwayat penerbangan dan tahu pesawat tidak jatuh karena turbulensi, ujarnya, dikutip dari republika, Selasa (4/7/2023).

    Kemungkinan terjadinya turbulensi parah jarang terjadi. Biasanya, ketika mengalami turbulensi sebagai penumpang atau anggota kru, ia merasakan penurunan dan guncangan seperti rollercoaster.

    Roberts menambahkan, untuk pramugari yang sedang bertugas, turbulensi sedang justru bisa memberikan waktu istirahat sejenak, mereka dapat duduk dan memiliki batas waktu dari permintaan layanan, serta awak kabin dapat mengabaikan bel panggilan layanan.

    Turbulensi Ringan Dan Berat

    Diketahui, turbulensi dibagi dalam kategori ringan, sedang, dan berat. Kategori ringan dengan beberapa goncangan, tanda sabuk pengaman menyala, tetapi kru tetap aktif di dalam kabin atau bergerak di dapur tanpa mengubah sikap mereka.

    “Bergantung pada kebijakan maskapai, mereka mungkin tidak akan menegur penumpang karena mengabaikan tanda sabuk pengaman dan akan terus menyajikan teh serta kopi,” imbuh Roberts.

    Sementara untuk turbulensi sedang, sikap kru terhadap goncangan bisa berubah. Ekspresi wajah mereka sering kali menjadi lebih serius. Mereka akan menyingkirkan item layanan dan menunda pelayanan pada penumpang.

    Mereka akan mengamankan kabin dengan lebih banyak perhatian dan memberitahu penumpang untuk duduk jika berdiri, karena berjalan akan menjadi lebih sulit. Penumpang akan mulai merasakan tekanan pada sabuk pengaman dari sedikit perubahan ketinggian.

    “Misalnya makanan jatuh dari nampan, minuman tumpah dari cangkir dan lainnya. Para kru pesawat baru akan mengambil tempat duduk mereka setelah memastikan semuanya aman”, tegas Roberts.

    Untuk turbulensi berat, kemungkinan bisa membuat anggota kru yang tidak berpengalaman mulai merasakan panik. Pengumuman tegas dari pilot akan menginstruksikan pramugari untuk segera duduk, karena berjalan tidak memungkinkan lagi, dan layanan akan berhenti seketika.

    Awak kabin dilatih untuk mengambil tempat duduk terdekat. “Sebab pesawat akan membuat perubahan ketinggian yang agresif”, pungkas Roberts. (Heny)

  • Jumlah Penumpang Kapal Feri-Pesawat Lampung Mei Turun

    Jumlah Penumpang Kapal Feri-Pesawat Lampung Mei Turun

    Bandarlampung (SL) – Jumlah penumpang kapal feri dan pesawat terbang di Provinsi Lampung pada Mei 2018 turun dibandingkan bulan sebelumnya.

    “Penumpang yang berangkat melalui Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni Lampung pada Mei 2018 sebanyak ?92.078 orang, turun sebesar 11,92 persen jika dibandingkan April 2018,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Yeane Irmaningrum, di Bandarlampung, Sabtu (7/7).

    Ia menyebutkan, untuk kendaraan yang diangkut melalui Pelabuhan Bakauheni pada Mei 2018 sebanyak 144.821 ?kendaraan, turun sebesar 2,03 persen jika dibandingkan April 2018.

    Sementara itu, lanjutnya, barang yang dimuat melalui Pelabuhan Panjang pada Mei 2018 tercatat sebanyak 1.957.036 ton, naik sebesar 63,82 persen dibandingkan April 2018.

    “Untuk barang yang dibongkar pada Mei 2018 sebanyak ?410.563 ton, juga mengalami kenaikan ?sebesar 3,94 persen dibandingkan April 2018 sebesar 395.001 ton,” ujarnya.

    Yeane menjelaskan, penumpang pesawat udara yang berangkat dari Bandara Raden Inten II pada Mei 2018 sebanyak 96.929 orang, turun sebesar 16,25 ?persen jika dibandingkan April 2018.

    Penumpang pesawat udara yang datang di Bandara Raden Inten II pada Mei 2018 sebanyak 98.297 orang, juga mengalami penurunan sebesar 14,10 persen dibandingkan dengan April 2018.

    Barang yang dimuat dari Bandara Raden Inten II Provinsi Lampung pada Mei 2018 sebanyak 728.930 kg, naik ?sebesar 1,23 persen jika dibandingkan dengan April 2018.

    “Perkembangan barang yang dibongkar pada Mei 2018 sebanyak 939.008 kg, mengalami penurunan sebesar 9,39 persen jika dibandingkan April 2018,” jelasnya.

    Kepala BPS Lampung itu menambahkan, untuk jumlah penumpang kereta api yang berangkat dari Stasiun Kereta Api Tanjung Karang Lampung pada Mei 2018 sebanyak 73.900 orang, naik sebesar 1,65 persen bila dibandingkan April 2018.

    Yeane melanjutkan, apabila dibandingkan tahun lalu yaitu bulan Mei 2017 juga mengalami kenaikan, yaitu sebesar 22,94 persen. (ant)