Tag: Pesisir Barat

  • Bupati Loekman: Hindari Jasa Calo Urus Sertifikat Tanah

    Bupati Loekman: Hindari Jasa Calo Urus Sertifikat Tanah

    Lampung Tengah (SL) – Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto minta kepada masyarakat hindari menggunakan jasa calo dalam mengurus sertifikat tanah dan administrasi lainnya.

    “Jangan lewat calo, apalagi orang yang tidak jelas tugasnya. Manfaatkan lembaga resmi dan jelas misalnya kampung, kelurahan atau kecamatan, pasti tidak ada penipuan,” kata Bupati saat penyerahan 100 sertifikat swadaya massal di Bandarjaya, Lampung Tengah.

    Menurutnya, sebenarnya mengurus sertifikat tidak rumit, asalkan melalui jalur yang benar dan melengkai persyaratan yang diminta. Soal adanya anggapan mengurus sertifikat butuh waktu lama, kata Bupati, karena memang prosesnya seperti itu. Misalnya ada tahapan pengukuran tanah, dan sanggahan yang minimal memerlukan waktu tiga bulan. “Menerbitkan sertifikat juga perlu kehati-hatian, jangan sampai setelah jadi ada pihak lain yang mengklaim sebagai pemilik,” katanya.

    Pada kesempatan itu, Loekaman secara simbolis juga menyerahkan 100 sertifikat tanah kepada warga Bandarjaya Barat melalui program sertifikat swadaya massal.

    Pihaknya juga secara bertahap terus melakukan perbaikan insfrastruktur di sekitar Bandarjaya, dan saat ini sedang berlangsung.“Jalan-jalan yang rusak kita perbaiki, agar Bandarjaya lebih rapi dan transportasi warga juga lancar,” ujarnya.

    Bupati mengaku bermimpi suatu saat Bandarjaya akan menjadi kota yang ramai dan menjadi pusat perdagangan dan jasa, tidak kalah dengan Kota Bandar Lampung.

    “Bandarjaya saat ini menjadi salah satu pusat perekonomian di Lampung Tengah. Ke depan saya ingin Bandarjaya menjadi kota,” katanya.

    Adanya kesan bahwa Bandarjaya itu kumuh, kotor, bau dan banjir harus diubah menjadi kota yang menarik, karena itu pembangunan dan perbaikan infrastruktur sudah dimuali secara bertahap.

    Sertifikat swadaya massal dilaksanakan atas dasar tingginya transaksi tanah di Bandarjaya Barat serta untuk tertib administrasi kepemilikan. Pengurusan sertifikat memakan waktu antara 9-10 bulan. Aspan Setyono, salah satu penerima sertifikat mengaku program ini sangat membantu warga untuk memiliki sertifikat, selain biayanya murah waktunya juga relatif cepat.

    “Saya berharap program ini bisa terus dilanjutkan untuk membantu masyarakat dan menghindari sengketa kepemilikan lahan,” kata Aspan yang menerima empat sertifikat atas namanya. (ersyan/pb)

  • DPRD Pesisir Barat Gelar Rapat Paripurna Ranperda

    DPRD Pesisir Barat Gelar Rapat Paripurna Ranperda

    Pesisir Barat (SL) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), menggelar rapat Paripurna persetujuan Rencana Peraturan Daerah (Ranperda) Tahun 2018.

    Rapat yang dilaksanakan di Gedung Wanita Kecamatan Pesisir Tengah, pada Kamis (10/10) sekitar Pukul 10.30 WIB dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Pesibar, AE. Wardhana Kesuma.

    Persetujuan Ranperda Pesibar Tahun 2018 tersebut, digelar rapat dengan dihadiri oleh 18 anggota DPRD dari 19 anggota. Yang sebelumnya DPRD Pesibar berjumlah 25 anggota dan 6 anggota lainnya tidak terdaftar lagi sebagai Anggota DPRD Pesibar dikarenakan ke-6 Aleg tersebut sudah pindah partai berdasarkan Surat Edaran Mendagri dan hal itu juga berdasarkan hasil konsultasin Pansus DPRD ke Dirjen Kemendagri.

    Hadir dalam rapat paripurna tersebut Ketua DPRD Pesibar Piddinuri, Wakil ketua I, M. Towil, Bupati Pesibar, Agus Istiqlal, Wakil Bupati Pesibar Erlina, kepala OPD,  dan unsur forkopimda Lambar – Pesibar.

    Perwakilan badan pembentukan Perda DPRD Pesibar, Mat Nawawi menyampaikan hasil musyawarah pembahasan enam usulan Ranperda bahwa melalui rangkaian kegiatan proses pembentukan 6 (enam) rancangan peraturan daerah.

    Yang mana 4 (empat) rancangan peraturan daerah usul kepala daerah yaitu pertama Ranperda tentang retribusi izin usaha perikanan, kedua Ranperda tentang penambahan penyertaan modal pemerintah daerah pada PT. Bank Lampung, ketiga Ranperda tentang rencana pembangunan industri Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2018-2037.

    ” Keempat Ranperda tentang rencana pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman tahun 2018-2037, serta 2 (dua) Ranperda inisiatif DPRD, yang pertama Ranperda tentang pelindungan bahasa daerah dan Ranperda tentang ketertiban wisata,”jelas Mat Nawawi.

    Sementara dalam sambutan Bupati Pesibar, Agus Istiqlal menyampaikan ucapan terimakasih atas telah dilaksanakannya persetujuan empat rancangan peraturan daerah usul kepala daerah serta 2 (dua) Ranperda inisiatif DPRD, yang pertama Ranperda tentang pelindungan bahasa daerah dan Ranperda tentang ketertiban wisata.

    ” Mulai dari tahap paripurna penyampaian nota pengantar, paripurna penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi dan tanggapan pemerintah, paripurna penyampaian jawaban pemerintah terhadap pandangan umum fraksi-fraksi serta pembahasan,” papar Agus.

    Ucapan terima kasih kepada pimpinan dewan dan segenap anggota dewan pada hari ini kita mengadakan paripurna persetujuan Ranperda tahun 2018 menjadi peraturan daerah Kabupaten Pesisir Barat. ” Semoga rancangan peraturan daerah yang kita setujui ini dapat bermanfaat untuk kita semua, Amiin, ” pungkas Agus. (Agung)

  • Anjung Bang Oking Hotel & Resort

    Anjung Bang Oking Hotel & Resort

    Pesisir Barat (SL) – Sejak 24 September 2017 s/d sekarang, anjung bang oking sudah dilengkapi fasilitas WIFI dengan jaringan satelit dari Telkom.

    Selain pribadi juga sangat cocok untuk rombongan, diklat, pelatihan, dan wisata arah utara Pesisir Barat, Karya Penggawa, Pulau Pisang, dan Pugung:

    A. Kamar

    Anjung Bang Oking Hotel & Resort memiliki 26 kamar yang terdiri dari, 10 kamar AC dan 16 kamar (8 conttage)

    Jumlah unit dan kapasitas kamar  standar:

    5 kamar deluxe AC, di lantai 2 atas, untuk 2 orang, harga Rp 300 ribu.
    5 kamar deluxe AC, di lantai 2 atas, untuk 2 orang, harga Rp 300 ribu.
    A. 5 cottage kipas angin, 2 kamar dengan ruang tamu, posisi pingggir sawah, untuk 4 orang, hargga Rp 500 ribu. B. 3 cottage kipas angin, 2 kamar dengan ruang tamu, posisi pinggir pantai, untuk 4 orang, harga Rp 500 ribu.

    Note : harga sudah termasuk sarapan pagi, kelebihan standar kapsitas bisa dikenakan biaya 25 ribu per orang/sarapan pagi. Bisa tambah orang dan extra bed, biaya 50 ribu per orang/ extra bed. Fasilitas restoran dan room karaoke.

    -Dilokasi bisa menikmati 5 suasana sekaligus (pantai, laut, sungai, persawahan, gunung), bercocok tanam di sawah dan kebun, mancing di kolam air tawar dan di laut, motor pantai, bola voli pantai, surfing pemula.

    -Dekat dengan dermaga transit penyeberangan ke Pulau Pisang, Surfing Profesional di Pugung, Wisata Kuliner, Wisata Religi Goa Matu dan Ziarah ke Makam Gajah Mada, Makam Syeh Aminullah. Dll.

    Info lebih detail tentang tehnis,  diskon harga dll nya di Anjung Bang Oking, mohon menghubungi manajemen:

    Anjung Bang Oking Hotel & Resort

    Alamat:

    Jl. Lintas Barat Sumatera Krui – Bengkulu, Teluk Way Karuwi, Pekon Tembakak Way Sindi, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, Indonesia 34874.

    Contact Person:

    1.Customer Service HP/WA: 08129450817.

    2.Ayunilin – Admin Marketing HP/WA: 085382921715.

    3.Dewi – Admin Keuangan HP/WA: 085269695133.

    4.Zhony – Marketing: 081271241756.

     

    E-mail: anjungbangoking@gmail.com

    Website Berita: www.anjungbangokingkrui.com

    Website Bisnis: http://anjung-bang-oking-hotel-resort.business.site/

    Facebook: Anjung Bang Oking

    Fan Page: Anjung Bang Oking Hotel & Resort

    Twitter: @anjungbangoking

    Instagram: @anjungbangoking

    Google+: Anjung Bang Oking Hotel & Resort.

    Youtube: Anjung Bang Oking Hotel & Resort.

    Menuju lokasi via darat bisa dipandu pakai Google Map: Ketik Anjung Bang Oking Hotel & Resort, muncul petunjuk arah. (rls)

  • Transportasi Udara Dibutuhkan Dalam Promosikan Sektor Pariwisata Pesibar

    Transportasi Udara Dibutuhkan Dalam Promosikan Sektor Pariwisata Pesibar

    Pesisir Barat (SL) – Optimalnya ketersediaan akses transportasi baik darat, udara, dan laut menjadi indikator penting dalam upaya memaksimalkan potensi pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) yang saat ini mulai mendunia.

    Hal itu disampaikan Staf Ahli Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Jonni Mardizal, saat dikonfirmasi disela-sela kegiatan Kemilau Ngambur Tahun 2018, Selasa (2/10).

    Menurutnya, sejauh ini diakuinya mulai banyak turis asing yang berkunjung ke Kabupaten paling Pesisir Barat Provinsi Lampung. “Akan tetapi akses menuju Pesibar saat ini hanya ada via darat. Dengan demikian jarak dan waktu tempuh yang dibutuhkan juga jauh lebih lama,” kata dia kepada sinarlampung.com

    Karenanya, lanjut Jonni, ketersediaan akses via udara, juga sangat diperlukan dalam upaya memaksimalkan pariwisata pantai di kabupaten yang diikuti garis pantai sepanjang 210 KM itu. “Transportasi udara memang menjadi satu keharusan, agar wisatawan mancanegara lebih efisien datang menuju Pesibar,” kata Jonni.

    Masih kata dia, langkah-langkah yang dilakukan Pemkab Pesibar dalam mempromosikan sektor pariwisatanya sejauh ini cukup baik. Kendati begitu, dia berharap agar ketersediaan akses transportasi juga menjadi yang diprioritaskan oleh pemkab setempat. “Promosi yang dilakukan harus dibarengi dengan ketersediaan aksesnya, agar apa yang diharapkan benar-benar terwujud”.

    Kami mengapresiasi program promosi pariwisata dan khususnya progran olahraga dan kami mengapresiasi awak media yang selalu menjadi corong dalam mempromosikan potensi yang ada.

    “Pemerintah pusat pada dasarnya sangat mendukung, langkah pemkab setempat dalam upaya memajukan sektor pariwisata pantai di Pesibar, apalagi pesisir barat memiliki salah satu sport surfing terbaik di dunia, jadi kami pemerintah pusat akan selalu mendukung dan saya berterimakasi kepada awak media yang selalu memberikan berita promosi dan juga kritikan terhadap pemerintah,” kata dia. (trisno)

  • Buka Gelaran Kemilau Ngambur, Agus Istiqlal: Pesibar Miliki Sejuta Pesona Pariwisata

    Buka Gelaran Kemilau Ngambur, Agus Istiqlal: Pesibar Miliki Sejuta Pesona Pariwisata

    Pesisir Barat (SL) – Bupati Pesisir Barat (Pesibar) Agus Istiqlal, membuka gelaran Kemilau Ngambur di Pekon Negriratu, Kecamatan Ngambur, Selasa, (2/10).

    Dalam sambutannya Agus Istiqlal mengatakan, Kabupaten Pesisir Barat merupakan kabupaten yang memiliki sejuta pesona pariwisata.

    “Industri pariwisata memiliki empat digit pertumbuhan ekonomi, ini merupakan aset luar biasa dan bahkan tidak akan habis hingga akhir jaman, jika dapat dikelola dengan sangat baik,” kata dia

    Lanjutnya, Pesisir Barat yang memilik sejuta pesona ini, akan selalu kita promosikan. Meskipun Pesibar daerah otonomi baru dan terbatas dalam anggaran.

    “APBD Pesibar tergolong kecil, tetapi kami selalu berusaha yang terbaik untuk promosi pariwisata, karena promosi merupakan hal wajib bagi kami, meskioun APBD kami sangat minim. Bahkan gelaran internasional separti Krui Pro (kejuaraan surfing internasional) yang diikuti berbagai negara kami mampu melaksanakannya,” kata Bupati

    Bupati berharap, dengan adanya gelaran Kemilau Ngambur dapat menarik minat pengunjung dan gelaran ini bertujuan agar kelestarian adat dan budaya di Kecamatan Ngambur dapat terjaga.

    “Terimakasi sudah datang perwakilan Mentri Pariwisata dan perwakilan Mentri Pemuda Olah Raga, saya berharap dengan kedatangan beliau dapat memberikan energi baru, energi positif dan mudah-mudah dapat membantu baik pemikiran ataupun anggran yang dapat dikucurkan ke Kabupaten PesisirBarat,” harap Bupati.

    Sementara, Staf Ahli Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Jonni Mardiza mengatakan, Kabupaten Pesibar merupakan kabupaten termuda di Provinsi Lampung, kita dapat melihat dibawah kepemimpinan Bupati Agus Istiqlal dan wakil bupati Erlina selama dua tahun ini, kita dapat merasakan perubahannya. Baik dibidang Pariwisata, olah raga dan pembangunan.

    “Apa program bupati dan wakik bupati kita harus dukung baik di sektor pariwisata, olah raga dan pembangunan, bagaimana kemajuan yang ada di Pesibar sudah dapat kita rasakan dan kita harus mendukung programnya. Melakui tangan dingin Bupati saya sangat yakin Kabupaten Pesisir Barat dapat maju pesat”.

    Selain itu, Eksan Kasubbid area dua Kementrian Pariwisata juga mengucaokan apresiasi kepada pemerintah Pesisir Barat.

    “Kemenpan mengucapkan terimakasi dengan digelarnya Kemilau Ngambur. mudah-mudahn dengan digelarnya festival ini kedepan dapat menjadi even tahunan dan kami akan mendukung sepenuhnya program dinas pariwisata Pesibar,”

    Audi Marpi kepala Dinas Pariwisata Pesibar berharap, gelaran kemilau ngambur yang dilaksanakan pada 2-4 September ini dapat berjalan lancar. Banyak lomba lomba yang sudah kita programkan, terumah lomba di bidang kesenian adat khusnya adat Kecamatan Ngambur, mudah-mudahan lancar dan sesuai rencana. (trisno)

  • Putri Hijab Pesibar Gelar Donasi Musibah Palu-Donggala

    Putri Hijab Pesibar Gelar Donasi Musibah Palu-Donggala

    Pesisir Barat (SL) – Putri Hijab kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) menggalang donasi untuk korban gempa Palu dan Donggala, Selawesi Tengah (Sulteng), Senin, (1/10).

    Koordinator putri hijab pesibar, Mera pustika mengatakan, penggalangan donasi tersebut sebagai wujud kepedulian terhadao korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

    “Mereka korban gempa dan tsunami adalah sodara-sodara kita, mereka membutuhkan uluran tangan untuk meringankan beban mereka, kata Mera saat ditemu di sekitaran pantai labuhan jukung.

    Mera juga menjelaskan, bencana yang melanda sulteng adalah bencana kita, dan ini harus menjadi perhatian kita semua.

    “Sulteng afalah bagian Banga ini, duka Sulteng adakah duka kita masyarakat Indonesia dan kita secara umum perlu bahu-membahu untuk meringankan beban meraka,” kata dia.

    Jebolan finalis Puteri Hijab ini mengungkap apresiasi pada masyarakat Pesibar yang telah berdonasi untuk korban gempa dan tsunami di Palu.

    “Hasil penggalangan dana ini akan kami kirim langsung kepada relawan yang ada disana yang sudah sempat kami kontak sebelumnya”.

    Selain itu, bagi darmawan yang ingin menyumbangkan pakaian dapat juga langsung menyeragkan di posko Putri Hijab Peduli Palu yang ada di Pekon Way Redak. (trisno)

  • Calonkan Diri Lagi, 6 Anggota DPRD Pesibar Dicabut Haknya Menjadi Anggota Legislatif

    Calonkan Diri Lagi, 6 Anggota DPRD Pesibar Dicabut Haknya Menjadi Anggota Legislatif

    Pesisir Barat (SL) – Sebanyak enam orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) yang kembali mencalonkan diri dan loncat partai, saat ini hanya numpang status sebagai anggota legislatif.

    Hal itu diungkapkan Ketua DPRD, Piddinuri, seusai pelantikan anggota DPRD Pergantian Antar Waktu (PAW) periode 2014-2019, di Gedung Dharma Wanita, Senin (1/10). Menurutnya, keenam orang tersebut yang mencalonkan diri berbeda dari partai sebelumnya masih sah sebagai anggota legislatif (Aleg). “Ya masih anggota DPRD Pesibar, selama belum ada PAW,” ungkapnya kepada sinarlampung.com.

    Namun demikian, Piddinuri membenarkan jika hak-hak keenam aleg tersebut sudah dicabut setelah ditetapkan dalam Daftar Calon Tetap (DCT) pada, Kamis (20/9) lalu. “Dasar pencabutan hak mereka sebagai aleg yaitu Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Nomor: 160/6324/OTDA tanggal 3 Agustus 2018 dan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) 20 Tahun 2018,” paparnya.

    Menurut Piddinuri, Anggota DPRD yang pindah partai dinyatakan tidak mendapatkan hak-haknya sebagai anggota DPRD sejak ditetapkan dalam DCT. “Artinya, sejak 20 September lalu penetapan DCT, hak keenam anggota DPRD dimaksud sudah dicabut,” lanjutnya.

    Piddinuri juga menegaskan jika dalam hal tersebut, pihaknya tidak melihat dari alasan diberhentikan atau mengundurkan diri dari suatu partai. “Kami tidak mempermasalahkan dia dipecat atau mengundurkan diri dari partainya, tetapi dalam surat edaran Kemendagri tersebut sangat jelas ditegaskan anggota dewan yang pindah partai dan mencalonkan kembali sebagai wakil rakyat menyatakan sejak DCT ditetapkan pada 20 September 2018, anggota DPRD yang nyaleg pindah partai maka status, hak dan wewenang sebagai anggota DPRD dicabut,” jelasnya.

    Dia menandaskan, pihaknya pun mempersilahkan jika dari enam anggota DPRD tersebut akan melakukan somasi terhadap kelembagaan DPRD Pesibar. “Ya silahkan selama somasinya secara kelembagaan bukan perorangan,” kata dia. (trisno)

  • Dinas Perikanan Pesibar Gelar Panen Raya Udang Perdana di Pekon Kotajawa

    Dinas Perikanan Pesibar Gelar Panen Raya Udang Perdana di Pekon Kotajawa

    Pesisir Barat (SL) – Dinas Perikanan Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) menggelar panen raya udang yang perdana di Tambak Percontohan Pekon Kotajawa Kecamatan Bangkunat,  Rabu (12/9)

    Tampak hadir dalam kegiatan itu, Bupati Pesibar Agus Istiqlal, Sekkab Azhari, Kapolres Lampung Barat (Lambar) AKBP. Tri Suhartanto, Ketua Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Pesibar Septi Istiqlal, Anggota DPRD dan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

    Dalam sambutannya, Bupati Agus Istiqlal menyampaikan bahwa dalam perjalanannya pembangunan tambak milik Pemkab Pesibar di Pekon Kotajawa itu tantangannya cukup besar. Kendati begitu, berkat keseriusan Pemkab Pesibar melalui Dinas Perikanan akhirnya pembangunan tambak bisa diselesaikan,” terang Agus.

    Sementara itu, Agus juga mengimbau pengelola tambak untuk bisa bekerja dan memanfaatkan lahan tambak semaksimal mungkin. “Jangan hanya sekedarnya saja, kelola dengan baik dan optimal,” pintanya.

    Dia juga berharap agar Peratin Kotajawa ikut menjaga kenyamanan demi kelangsungan tambak. “Peratin harus memberikan pencerahan dan pengayoman. Kepada Kepala Dinas Perikanan tolong segala aturan dipermudah,”pungkasnya. (sp/net)

  • 17 Siswa SMA Terjaring OTS Polsek Pesisir Tengah

    17 Siswa SMA Terjaring OTS Polsek Pesisir Tengah

    Razia pelajar dalam kegiatan OTS itu, dipimpin langsung oleh Kapolsek, Kompol M Daud, yang juga merupakan Tim Dewan Pendidikan Lampung.

    Hasilnya, sebanyak 17 orang pelajar yang berasal dari beberapa sekolah setingkat SMA di Kecamatan Pesisir Tengah, terjaring dalam operasi tersebut.

    Daud memberikan arahan kepada pelajar yang melanggar serta membolos untuk tidak mengulangi perbuatannya, selanjutnya pihaknya menyerahkan  kepada pihak sekolah melalui Kepala Sekolah dan dewan guru.

    “Pelajar yang melanggar akan dilaporkan ke Komite Pendidikan Lampung. Itu bertujuan untuk meningkatkan disiplin para pelajar, tingkat SMA maupun SMP karena merupakan generasi penerus Bangsa,” tegasnya. (jp/net)

  • Tanah Lokasi Bangunan Komplek Perkantoran dan DPRD Pesisir Barat Ternyata Masih Bermasalah?

    Tanah Lokasi Bangunan Komplek Perkantoran dan DPRD Pesisir Barat Ternyata Masih Bermasalah?

    Kepala Bagian (Kabag) Hukum dan Organisasi, Edwin Kastolani Burtha, ketika dikonfirmasi, Kamis (13/9), mengatakan bahwa dari beberapa kali mediasi yang dilakukan baik antara Pemkab Pesibar dengan masyarakat pemilik lahan, maupun Kejaksaan Negeri (Kejari) Liwa dengan masyarakat, masih belum juga menemukan titik temu. “Kendala paling besarnya, masyarakat masih keberatan dengan masalah harga,” ungkap Edwin.

    Sementara menurut Edwin, berkaitan dengan harga ganti rugi lahan, pada dasarnya bukan menjadi kewenangan Pemkab Pesibar. “Masalah harga sudah ada aturan penghitungan oleh Tim Appraisal, tidak bisa mengada-ada,” lanjutnya.

    Dari hasil koordinasi dengan Kejari Liwa yang merupakan penasihat hukum Pemkab Pesibar, menyarankan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut ke tingkat pengadilan. “Artinya dengan penyelesaiannya ditingkat pengadilan, dana untuk pembayaran ganti rugi diserahkan ke Pengadilan Negeri (PN) Liwa, setelah nanti diputuskan maka yang akan menyerahkan dana ganti untungnya yaitu pengadilan sesuai dengan nominal atas hasil penghitungan oleh Tim Appraisal,” imbuh Edwin.

    Saat ini, pihaknya tengah mengajukan persiapan berkas untuk diajukan ke PN Liwa. Dijadwalkan berkas tersebut diajukan akhir September ini. “Setelah berkasnya diajukan ke PN Liwa, maka penyelesaiannya sudah bukan lagi kewenangan Pemkab Pesibar,” pungkasnya. (Jp/net)