Tag: Pesisir Barat

  • Sambut Tahun Baru Islam, TP PKK Gelar Bersih Bersih Lingkungan

    Sambut Tahun Baru Islam, TP PKK Gelar Bersih Bersih Lingkungan

    Pesisir Barat (SL) – Bersih-bersih lingkungan perkantoran Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) menjadi salah satu agenda kegiatan Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten setempat, untuk menyambut tahun baru Islam 1 Muharam 1440 Hijriyah.

    Ketua TP PKK Kabupaten Pesibar Septi Istiqlal mengatakan, kegiatan bersih-bersih lingkungan perkantoran tersebut bertujuan menumbuhkan kesadaran seluruh elemen pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.

    “Kita (TP PKK) ingin menjadikan tahun baru Islam 1 Murharam 1440 hijriyah yang jatuh pada 11 September 2018 nanti, sebagai momentum menumbukan kesadaran seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam menjaga kebersihan lingkungan,” kata Sept, Kamis (30/08/2018). 

    Hal senada disampaikan Bendahara TP-PKK Pesibar Eliza, diia berharap kegiatan tersebut bisa menjadi agenda rutin TP PKK setempat       

    “Ini kegiatan positif. Mudah-mudahan ini bisa menjadi agenda rutin TP-PKK pada seluruh tingkatan pekon/desa, kecamatan hingga kabupaten,” harapnya. (net/hm)

  • DPRD Pesisir Barat Paripurna Penandatanganan KUA PPAS

    DPRD Pesisir Barat Paripurna Penandatanganan KUA PPAS

    Pesisir Barat (SL) – Rapat dipimpin Wakil ketua DPRD Pesibar I,  M. Towil, didampingi Ketua DPRD Piddinuri, Wakil ketua II, AE. Wardana Kesuma. Dihadiri Bupati Agus Istiqlal, Wakil Bupati Erlina, Sekda Azhari, kepala OPD dan forkopimda, serta  18 dari 24 anggota dewan setempat.

    Dalam sambutannya, Bupati Agus Istiqlal mengatakan, semua catatan, koreksi, rekomendasi, dan saran dari komisi-komisi DPRD serta Badan Anggaran telah dirangkum dan akan menjadi koreksi dalam penyempurnaan KUA dan PPAS, RKA serta rancangan APBD Kabupaten Pesibar Tahun Anggaran 2019.

    “Rancangan APBD merupakan kerangka kebijakan publik yang memuat hak dan kewajiban pemerintah daerah yang tercermin dalam rencana pendapatan daerah, rencana belanja daerah dan rencana pembiayaan daerah,” jelas Agus memaparkan beberapa catatan KUA dan PPAS. 

    Program dan kegiatan organisasi perangkat daerah (OPD), akan melibatkan partisipasi masyarakat. Sehingga anggaran hasil sinergi Musrenbang RKPD Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2018 untuk perencanaan RKPD Tahun 2019.

    Program dan kegiatan OPD yang direncanakan dianggarkan untuk pencapaian target pembangunan daerah Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2019 sebagaimana telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Pesisir Barat tahun 2016-2021, paparnya. 

    Rancangan APBD Tahun Anggaran 2019 disusun dengan pendekatan kinerja yang berpedoman pada prinsip efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggungjawab. Dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat dengan berpedoman Permendagri Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan APBD.

    Arah kebijakan belanja langsung dan tidak langsung daerah, difokuskan untuk mengatasi masalah masalah mendasar yang menjadi isu-isu strategis daerah pada 2019.

  • Polsek Bengkunat Cokok Warga Pesta Narkoba di Kecamatan Ngambur

    Polsek Bengkunat Cokok Warga Pesta Narkoba di Kecamatan Ngambur

    Pesisir Barat (SL) – Jajaran Polsek Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Lampung berhasil mengamankan HD (36) warga Pemangku Gunungsari Pekon Biha Kecamatan Pesisir Selatan, yang merupakan pelaku penyalahgunaan narkotika jenis sabu, Minggu (19/8), sekitar Pukul 13.00 WIB.

    Kapolsek Bengkunat, Iptu. Ono Karyono, mendampingi Kapolres Lampung Barat (Lambar), AKBP. Tri Suhartanto, mengatakan bahwa penangkapan tersebut berdasarkan laporan Polisi Nomor. LP/215/VIII/2018/Polda LPG/Res Lambar/ Sek Kunat tanggal 19 Agustus 2018.

    Menurut Ono, berhasil ditangkapnya pelaku penyalahgunaan narkotika jenis sabu itu, bermula dari informasi dari masyarakat bahwa di Pekon Sumberagung  Kecamatan Ngambur persisnya dibelakang kantor Unit Pemadam Kebakaran (Damkar), tengah berlangsung kegiatan penyalahgunaan sabu-sabu. “Menindaklanjuti informasi tersebut, saya dan anggota langsung menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP),” ujar Ono.

    Dilanjutkan Ono, setibanya dilokasi ditemukan satu orang yang sedang menggunakan narkotika jenis sabu-sabu lengkap dengan alat hisab berupa bong. “Selanjutnya dilakukan penangkapan dan penyitaan barang bukti dari pelaku dan selanjutnya di bawa ke Polsek Bengkunat untuk pemeriksaaan dan pengembangan lebih lanjut,” ungkap Ono.

    Dari tangan pelaku, berhasil diamankan barang bukti (BB) berupa satu pirek atau kaca, satu botol atau bong yang berisi air. Selain itu, satu sedotan, dua plastik kecil yang diduga sabu, dua buah korek api gas, satu unit ponsel, satu bungkus rokok, dan pirex.

    “Pelaku dijerat dengan Pasal 112 Ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika, bahwa setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 12 tahun,” pungkasnya. (net)

  • Bantuan KUBE Katagori Daerah Tertinggal di Pesibar Segera Disalurkan

    Bantuan KUBE Katagori Daerah Tertinggal di Pesibar Segera Disalurkan

    Pesisir Barat (SL) -Para Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE) kategori daerah tertinggal di Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) Lampung mengikuti Bimtek penyaluran bantuan dana KUBE yang dilaksanakan oleh kementerian Sosial (Kemensos).

    Kegiatan Yang dilaksanakan Cafe Mulya Pekon Seray Kecamatan Pesisir Tengah dihadiri langsung oleh kasubag Keuangan Rijen Fakir Miskin Sugiarto; Sekretaris Dinsos Pesibar, Agus Dwi Sunarti; Kabid Pemberdayaan Sosial, Mirton Setiawan; perwakilan Dinsos Provinsi Lampung, dan 50 orang ketua KUBE.

    Dalam kesempatan itu, Agus Dwi Sunarti menyampaikan bahwa penanganan fakir miskin pedesaan merupakan salah satu upaya strategis nasional dalam mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial dan melindungi hak asasi manusia.

    “Berbagai program dilaksanakan dengan tujuan pemberdayaan dan penanganan fakir miskin wilayah pedesaan, dengan pendekatan penguatan kapasitas pendampingan dan pemberdayaan, pemberian stimulan dan penataan lingkungan,” kata dia.

    Dijelaskannya, Dinas Sosial Pesbar melalui program penanganan fakir miskin melaksanakan kegiatan penanggulangan kemiskinan dengan model usaha ekonomi produktif melalui KUBE khususnya daerah tertinggal. “Kita harap program ini bisa berjalan dengan maksimal, dan berhasil guna meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok usaha bersmaa ini,” jelasnya.

    Lanjutnya, tahun ini sebanyak 50 kelompok KUBE menerima bantuan dana sebesar Rp20 juta dari Kemensos, dimana 50 kelompok itu tersebar di empat kecamatan seperti Kecamatan Lemong 20 kelompok, Karyapenggawa, Pesisir Tengah dan Krui Selatan masing-masing 10 kelompok.

    Dirinya berharap, melalui kegiatan bimtek itu dapat meningkatkan kemampuan berusaha dan penghasilan kelompok, meningkatkan kemampuan anggota kelompok. “Bantuan ini betujuan untuk meningkatkan ekonomi anggota kelompok, jadi kita harap bisa dimaksimalkan dengan baik, dan jangan sampai disalahgunakan untuk kepentingan pribadi,” pungkasnya. (rls/net)

  • Agus Istiqlal Buka Sosialisasi Keprotokolan Pesisir Barat

    Agus Istiqlal Buka Sosialisasi Keprotokolan Pesisir Barat

    Pesisir Barat (SL) -Bagian Protokol Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat mengadakan sosialisasi tentang keprotokolan di Gedung Serbaguna Selalaw,  Pantai Labuhanjukung,  Kecamatan Pesisir Tengah, Rabu (15/8/18).

    Sosialisasi diikuti 90 peserta yang berasal dari perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) masing-masing dua dan dari 11 kecamatan masing-masing satu orang.  Sosialisasi dibuka Bupati Pesibar, Agus Istiqlal dan dihadiri Asisten Bidang Administrasi Umum, Husni Aripin, para kepala OPD dan  Kepala Bagian Protokol Suryadi.

    Menurut Husni Arifin, sosialisasi ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melaksanakan tugas keprotokolan. Sehingga bagian keprotokolan menjadi profesional dilandasi kepribadian dan etika yang baik.

    Sementara itu Bupati Agus Istiqlal mengatakan, keprotokolan memberikan pedoman penyelenggaraan agar suatu acara berjalan dengan tertib, lancar dan teratur sesuai dengan ketentuan dan kebiasaan yang berlaku.  Kepada seluruh peserta, diminta mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, karena pemahaman keprotokolan akan berimbas positif untuk membangun citra baik individu maupun pemerintah, jelas Agus. 

    Beragam acara dan upacara di tingkat kecamatan sampai kabupaten, lokal, regional dan internasional, harus mengacu pada satu ketentuan. “Tidak bisa dipungkiri bahwa protokol adalah perpanjangan tangan pemerintah daerah. Sosialisasi ini minimal dilaksanakan sebanyak dua kali dalam setiap tahun,” katanya. (rls) 

  • Jaringan Internet 4G Jangkau 11 Lokasi di Pesisir Barat

    Jaringan Internet 4G Jangkau 11 Lokasi di Pesisir Barat

    Pesisir Barat (SL) -Permintaan Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat kepada perusahaan telekomunikasi seluler meningkatkan jangkauan layanan dan kualitas teknologinya terpenuhi. Telkomsel saat ini telah menghadirkan layanan telekomunikasi berteknologi 4G/LTE di 11 lokasi di wilayah Kabupaten Pesisir Barat.

    Lolkasi itu, Pekon Balaikencana, Pesisir Utara, Marangtua, Pagarbukit, Kotajawa, Tenumbang, Gedungcahaya Kuningan, Tanjungjati Krui, Pesisir Tengah, Wayheni dan Lemong.

    Kepala Dinas komunikasi dan Informasi, Tedi Zadmiko, mendampingi Bupati Pesisir Barat, Agus Istiqlal, mengatakan teknologi informasi dan komunikasi saat ini menjadi kebutuhan dasar masyarakat. “Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) meminta provaider Telkomsel memperluas jangkauan layanannya dan meningkatkan kualitas teknologinya,” ujar Tedi kepadaharianmomentum.com, Senin, 6 Agustus 2018.

    Jangkauan teknologi 4G itu, kata dia, disampaikan Rizal Antori (Head of Radia Acces Network) Pringsewu Section Telkomsel yang meliputi kab Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus dan Pesisir Barat.  Beroperasinya layanan 4G LTE di 11 lokasi tersebut diharapkan meningkatkan akses internet di Pesisir Barat menjadi lebih bagus sehingga memudahkan kebutuhan komunikasi masyarakat.

    Kendati demikian, dia berharap, Telkomsel maupun provider telekomunikasi yang lain, dapat meningkatkan kualitas layanan, teknologi dan memperluas jangkauannya di Pesisir Barat. “Kualitas dan perluasan layanan itu penting bahkan mendesak bagi Pesisir Barat yang sedang giat membangun pariwisata. Kan aneh jika ada wisatawan berkunjung ke sini tetapi tidak bisa memanfaatkan teknologi komunikasi dengan kualitas baik,” katanya. (Gun/Net)

  • Terbakar Cemburu, Seorang Pria Nekat Gantung Diri

    Terbakar Cemburu, Seorang Pria Nekat Gantung Diri

    Pesisir Barat (SL) – Masyarakat Lingkungan Pasar Mulya Barat, Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) pada Minggu (29/7) sekira pukul 12.15 Wib digegerkan dengan adanya salah satu warga lingkungan setempat Susanto (39) yang nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan seutas tali nilon berwarna kuning.

    Diketahui korban yang berprofesi sebagai supir tersebut nekat mengakhiri hidupnya setelah cekcok dengan istri korban Holidawati (35). Percekcokan tersebut terjadi karena korban cemburu dan menduga istri korban telah berselingkuh.

    Kapolsek Pesisir Tengah Kompol Sarial Efendi, S.H., mendampingi Kapolres Lambar AKBP Tri Suhartanto, S. Ik., melalui Kanit Reskrim Ipda Irfan mengatakan korban pertama kali ditemukan oleh ayah korban D (65) yang kebetulan datang kerumah korban untuk meminjam lem alteco, saat membuka pintu ruang tamu ayah korban kaget karena korban telah terbujur kaku dengan tergantung pada seutas tali nilon pada langi-langit rumah.

    “Korban nekat mengakhiri hidupnya karena cemburu kepada istri korban yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Pekon Marang, Kecamatan Pesisir Selatan,” kata ayah korban.

    Menurutnya perselisihan antara korban dan istri terjadi sejak minggu (29/7) dini hari sekitar pukul 03.00 Wib, saat itu korban yang dalam keadaan mabuk alkohol mendatangi istri korban yang sedang bekerja di Pekon Marang untuk mengambil telpon gengam istri korban dan korban mnyuruh istrinya untuk pulang.

    Berdasarkan keterangan anak korban DA (17), istri korban pulang kerumah dilingkungan Pasar Mulya Barat sekitar pukul 10.00 Wib., pada saat itu sempat terjadi percekcokan antara korban dan istri, jelasnya.

    Lanjutnya, setelah terjadi percekcokan tersebut, suasana rumah sempat tenang, korban duduk diruang tamu sambil merokok, dan istri korban mengobrol dengan tetangga korban, bahkan anak korban sempat melihat korban keluar rumah untuk meludah kemudian masuk lagi.

    Menurut keterangan DA (17) suasana rumah sempat sepi, dan korban merokok disalahsatu sudut ruang tamu, dan istri korban keluar untuk mengobrol dengan teatngga, terangnya.

    Terusnya, tidak berselang lama ayah korban D (65) yang tinggal dibelakang rumah korban datang untuk meminjam lem alteco, saat membuka pitu ruang tamu ayah korban kaget karena menemukan korban sudah tergantung di langit-langit menggunakan tali.

    Korban mengahir hidupnya dengan gantung diri menggunakan tali nilon warna kuning, dan sebagai penyangga menggunakan kursi dan korban melompat, paparnyas.

    Ditambahkannya, karena ayah korban kaget melihat korban tergantung menggunakan tali, dengan spontan ayah korban memotong tali nilon menggunakan pisau yang menjerat leher.

    Kemudian ayah korban memanggil tetangga korban untuk mengangkat korban yang sudah tergeletak di lantai dan pada saat bersamaan Bidan Reva sedang bertamu ketempat orang tua korban yang tepat didepan rumah memeriksa denyut nadi dipergelangan tangan korban dan sudah tidak ada denyut nadi, kemudian menyarankan untuk menghantarkan korban ke Puskesmas Krui, ujarnya.

    Semenatara itu, hasil pemeriksaan di Puskesmas Krui yang dilakukan oleh Dr. Evi Emilia pupil mata medriasis total, nadi tidak teraba, korban dinyatakan telah meninggal dunia, terdapat jejak berwarna merah kebiruan pada leher bagian depan bekas jeratan tali.
    Setelah dilakukan pemeriksaan, korban kembali dibawa kerumah duka untuk disemayamkan, kemudian pada sekitar pukul 17.00 Wib, korban dimakamkan di TPU lingkungan setempat, pungkasnyas. (yan)

  • Sekretariat Pemkab Pesisir Barat Nyaris Hangus Terbakar

    Sekretariat Pemkab Pesisir Barat Nyaris Hangus Terbakar

    Pesisir Barat (SL) – Seketika seluruh pegawai yang tengah beraktifitas di Sekretariat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat (Pesibar), Lampung, berhamburan keluar. Hal itu dikarenakan gardu instalasi listrik Sekretariat Pemkab setempat mengalami korsleting listrik dan nyaris saja mengalami musibah kebakaran, Kamis (12/7/2018), sekitar Pukul 10.12 WIB.

    Menurut salah seorang saksi Awan, bahwa hal korsleting tersebut terjadi pada bagian saklar diruang gardu instalasi listrik. “Penyebabnya korsleting dibagian saklar,” kata Awan.

    Diteruskannya, bahwa sebelumnya sempat terlihat api yang perlahan membesar. Sumber api tersebut keluar dari dalam kotak saklar yang terpasang dibagian dinding ruang gardu instalasi. “Untungnya kami curiga langsung memeriksa ruang gardu, karena listrik di sekretariat pemkab byar-pet,” jelasnya.

    Setelah mengetahui adanya bahaya kebakaran yang akan terjadi, pihaknya bersama pegawai lain dan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), langsung berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. “Api berhasil dipadamkan, beruntungnya tidak ada kerugian yang berarti. Karena apinya pun dalam waktu yang tidak terlalu lama langsung berhasil dipadamkan,” pungkasnya.

    Sebelumnya ketika kejadian berlangsung, para pegawai langsung berhamburan keluar dan berupaya menyelamatkan kendaraannya masing-masing. Didalam ruang gardu instalasi itu juga terdapat puluhan derigen berisi bahan bakar genset. (net)

  • Disdikbud Pesisir Barat Antar 16 Calon Mahasiswa ADik 3T dan 48 Siswa SMA Kebangsaan

    Disdikbud Pesisir Barat Antar 16 Calon Mahasiswa ADik 3T dan 48 Siswa SMA Kebangsaan

    Pesisir Barat (SL) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Lampung, mengantar 16 calon mahasiswa yang diterima diberbagai perguruan tinggi yang masuk dalam Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Terdepan, Tertinggal, dan Terluar (3T) dan 48 siswa-siswi yang diterima di SMA Kebangsaan Lampung, Kamis (12/7/2018), di Gedung Dharma Wanita.

    Hadir dalam pengantaran tersebut Bupati Pesibar Agus Istiqlal, Sekkab Azhari, Kepala Disdikbud Hapzi SN, Ketua Dewan Pendidikan Pesibar Chairullah AY, dan orang tua calon mahasiswa, serta orang tua siswa-siswi SMA Kebangsaan.

    Dalam penyampaiannya Kepala Disdikbud, Hapzi mengatakan bahwa pelaksanaan program ADik 3T di Pesibar merupakan salah satu keberhasilan Pemkab Pesibar melalui Disdikbud melakukan koordinasi hingga ke pemerintah pusat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan hingga ke perguruan tinggi.

    “Tahun ini program ADik 3T di Pesibar menerima kuota sebanyak 16 calon mahasiswa,” jelasnya.

    Sementara terkait dengan SMA Kebangsaan, menurut Hapzi, tahun ini Pesibar juga diberikan kesempatan terhadap 48 siswa-siswi yang sebelumnya sudah melalui tahapan tes. “Jumlah tersebut berbeda dengan tahun sebelumnya yakni sebanyak 50 siswa-siswu,” tutupnya.

    Bupati Agus Istiqlal saat mengatakan sambutannya berpesan terhadap para calon mahasiswa dan siswa-siswi SMA Kebangsaan, untuk bisa memanfaatkan kesempatan belajar tersebut dengan maksimal. “Untuk para calon mahasiswa untuk bisa memanfaatkan kesempatan tersebut dengan maksimal yakni kuliah hingga selesai wisuda, bukan drop out,” tegasnya.

    Sementara terhadap para siswa-siswi SMA Kebangsaan, Agus juga berpesan agar para siswa-siswi tersebut terus giat belajar hingga mampu mengukir prestasi yang membanggakan. “Jaga martabatmu. Jaga nama baik Pesibar, tentunya dengan prilaku yang baik,” tukasnya. (net)

  • 40 Mahasiswa IPB Melaksanakan KKN di Pesisir Barat

    40 Mahasiswa IPB Melaksanakan KKN di Pesisir Barat

    Pesisir Barat (SL) – Bupati Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Agus Istiqlal, bertemu dengan 40 mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) di ruang rapat Batu Gughi Pemkab setempat,  Kamis (12/7/2018), sekitar pukul 10.00 WIB.

    40 mahasiswa tersebut akan menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh pihak kampus,  dan lokasi untuk mereka di Bumi Para Saibatin dan Ulama, tepatnya di dua tempat yaitu Kecamatan Ngaras dan Kecamatan Bangkunat.

    KKN Tematik IPB secara keseluruhan diikuti oleh 2211 mahasiswa yang tersebar di 9 Provinsi dan 31 kabpaten/kota, dan salah satunya adalah di Pesibar. Untuk di Pesibar sendiri disertakan tiga fakultas,  yaitu Kehutanan, Ekonomi Management dan Ekologi Manusia.

    “Kegiatan ini merupakan bentuk pendidikan dengan memberikan pemgalaman belajar ditengah masyarakat, yang secara lamgsung bersama masyarakat untuk menangani masalah pertanian dan lingkungan hidup,” jelas Dosen Pembimbing KKN IPB Dr. Ir. Agus Priono.

    Sementara itu, Bupati Agus Istiqlal menyambut baik maksud dan tujuan dari mahasiswa IPB tersebut,  untuk mengimplementasikan apa yang telah di pelajari kepada masyarakat Pesibar.  “Kita harap apa yg dikerjakan bisa bersinergi dengan apa yg dilaksanakan Pemerintah mulai dari pekon hingga kabupaten,” ujarnya.

    Dan juga pihaknya berharap agar apa yang nanti akan dilaksanakan oleh mahasiswa dari IPB tersebut dapat memiliki manfaat bagi masyarakat setempat. “Harapannya agar kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN bisa bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (net)