Tag: Pilpres 2019

  • Pentolan Bara JP dan Projo Kini Dukung Prabowo-Sandi: Kami Akan Pulangkan Jokowi ke Solo

    Pentolan Bara JP dan Projo Kini Dukung Prabowo-Sandi: Kami Akan Pulangkan Jokowi ke Solo

    Jakarta (SL) – Kelompok relawan bernama Indonesia Muda bertemu dengan bakal cawapres Sandiaga Uno di Posko Melawai, Jalan Melawai, Jakarta Selatan, Jumat (14/9) sore. Di awal pertemuan, para relawan tersebut mengaku sebagai bekas relawan pasangan Jokowi – JK di Pilpres 2014.

    Ketua relawan Indonesia Muda Lutfi Nasution mengatakan di Pilpres 2019, mereka berbalik arah dan ingin mendukung pasangan Prabowo Subianto -Sandiaga Uno. Alasannya, kata dia, mereka merasa salah memilih pemimpin.

    “Tobat, karena bersalah memilih pemimpin yang hari ini, saya enggak bisa membicarakan Bung (Sandi),” kata Lutfi.

    Beberapa di antara eks relawan Jokowi yang bergabung di Indonesia Muda yakni Guntur Siregar (eks Sekjen Projo), Ucok Syafti Hidayat (Pendiri Bara JP), dan Dadan Hamdani (deklarator kelompok Jokowers). Namun selain eks relawan tersebut, Lutfi menuturkan di pihaknya ada juga aktivis 98, sejumlah guru, pengusaha muda, hingga pengangguran yang dulu mendukung Jokowi.

    “Tapi kami di sini tidak meminta pekerjaan, karena kami banyak enterpreneur muda,” ujar Lutfi.

    “Kami di sini akan memperkenalkan diri, ini bukan deklarasi Bung Sandi, karena kami akan melakukan apa pun untuk pemenangan,” ucapnya.

    Mereka mengaku berpihak kepada Sandi lantaran sosok eks Wagub DKI tersebut dirasa dapat menyelesaikan permasalahan ekonomi yang saat ini terjadi. Terutama, kata Lutfi, soal lapangan pekerjaan.Setelah ngobrol, kelompok relawan ini menyerahkan naskah dukungan kepada Prabowo-Sandi. Relawan Indonesia Muda lantas memberikan sebuah kaus kepada Sandi yang tergambar wajahnya.

    Selain itu, seorang relawan melepaskan kausnya yang bertuliskan ‘I’m Jokowers’.

    Usai deklarasi, Sekjen relawan Indonesia Muda yang juga eks Sekjen Projo, Guntur Siregar, menegaskan siap memenangkan pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Ia mengaku akan memulangkan Jokowi ke Solo.

    “Catat ya, saya akan pulangkan Jokowi ke Solo,” tegas Guntur.

    Dia menjelaskan, langkah menyebrang dari kubu Jokowi itu dilakukan karena kecewa dengan kinerja Jokowi. Nawa Cita yang digemborkan Jokowi – JK, kata dia, tak berjalan dengan baik.

    “Berdasarkan evaluasi 4 tahun pemerintahan, ternyata Nawa Cita yang telah disusun bersama tidak dijalankan dengan sebaik-baiknya. Dan semakin ke sini, kami lihat rakyat semakin sengsara,” pungkasnya. (Eramuslim)

  • SBY Akan Jadi Jurkam Prabowo-Sandi di 150 Daerah

    SBY Akan Jadi Jurkam Prabowo-Sandi di 150 Daerah

    Jakarta (SL)- Partai Demokrat all out akan memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
    Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut turun gunung mengkampanyekan paslon Prabowo-Sandi.

    Tidak main-main, Presiden keenam RI itu akan jadi juru kampanye dan akan menyambangi sebanyak 150 daerah di seluruh Indonesia.

    “SBY memang tidak ikut konferensi pers bersama Prabwo-Sandi dua malam lalu. Tapi SBY akan turun jadi jurkam Demokrat dan Prabowo-Sandi di 150 kabupaten/kota,” kata Wasekjen Demokrat, Andi Arief lewat akun Twitter @AndiArief__, Jumat (14/9).

    Bakal Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyambangi kediaman SBY di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu malam (12/9).

    Usai pertemuan tertutup sekitar satu setengah jam, Prabowo-Sandi dan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama elit Demokrat menggelar jumpa pers di tangga rumah. SBY tidak terlihat di jumpa pers itu. (net)
  • Prabowo: AHY Wanbin Timses, Pak SBY Jurkam

    Prabowo: AHY Wanbin Timses, Pak SBY Jurkam

    Jakarta (SL) – Bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membahas penyusunan tim sukses (timses) Pilpres 2019 bersama Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY akan menjadi juru kampanye, sedangkan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, masuk jajaran dewan pembina (wanbin) timses.

    “Posisi akhir dengan saya, (AHY) dewan pembina. Pak SBY beliau minta jadi jurkam. Karena beliau posisinya sudah nggak ada, sudah di atas. Kalau Godfather itu ada di atas, yang penting dilihat kan aku datang ke sini terus. Nggak usah tanya-tanya lagi, beliau itu mentor saya,” ujar Prabowo seusai pertemuan di kediaman SBY, Jl Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2018).

    Prabowo mengatakan dalam pertemuan itu juga dibahas strategi pemenangan serta tema yang diusung dalam kampanye Pilpres 2019. Prabowo menegaskan koalisinya solid.

    “Tentunya langkah-langkah yang harus seimbang antara perjuangan di pemilihan presiden karena memang ini serentak. Partai-partai juga harus berjuang untuk legislatif dan tentunya keberhasilan suatu pemerintahan di eksekutif tentunya ditentukan juga oleh dukungan legislatif yang kuat. Jadi saya kira ini yang harus kita cari sinerginya dan kita alhamdulillah sudah mendapat suatu gambaran bagaimana kita akan melangkah ke depan, saya kira intinya itu,” sambungnya.

    Selain itu, Prabowo menyebut timses akan berfokus pada kampanye soal ekonomi rakyat. Prabowo menyebut kondisi ekonomi masyarakat yang saat ini penuh beban. Karena itu, menurutnya, dibutuhkan tim ekonomi yang kuat.

    “Karena itu, saya sudah minta juga perkuatan dari para anggota Partai Demokrat yang sudah pengalaman di bidang ekonomi, yang punya pengalaman pemerintahan, dan punya pengalaman pengelolaan ekonomi untuk membantu tim pakar saya dan pasangan saya, Sandiaga,” paparnya.

    “Kita ingin benar-benar punya satu tim yang sangat kuat di bidang pengelolaan ekonomi karena ekonomi ini sekarang yang menjadi masalah bangsa kita. Ekonomi ini sekarang sumber daripada segala ancaman kepada masa depan bangsa kita. Saya kira ini yang harus benar-benar serius,” imbuh Prabowo. (Dtk)

  • Gerindra: Farhat Abbas Main SARA

    Gerindra: Farhat Abbas Main SARA

    Jakarta (SL) – Gerindra menyayangkan pernyataan Farhat Abbas di media sosial soal ‘Pilih Jokowi Masuk’. Gerindra menilai status tersebut sebagai SARA.

    “Itu kan menunjukan bahwa di masyarakat yang main SARA kubu sebelah, bukan kami. Yang menentukan masuk surga itu Allah SWT, bukan Farhat Abbas, bukan milih Jokowi atau Prabowo, mungkin Farhat harus belajar akidah dan tauhid lagi,” kata Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade di di Restoran Tjikini Lima, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/9/2018).

    Andre meminta kubu Jokowi-Ma’ruf mengevaluasi Farhat Abbas. Sebab menurutnya, kubu Prabowo maupun Jokowi sudah punya komitmen untuk tidak menggunakan isu SARA di Pilpres 2019.

    “Itu silahkan kubu Pak Jokowi akan mengevaluasi di internal mereka. Kubu Pak Prabowo dan Jokowi sudah komitmen tidak akan menggunakan isu SARA. Saya rasa figur seperti Farhat Abbas kan figurnya cukup kontroversial, saya rasa direktorat media dan jubir Jokowi akam memberikan evaluasi di internal mereka,” katanya.

    Sebelumnya, dalam akun instagramnya, @farhatabbastv226 pada Senin (12/9) kemarin, Farhat mengunggah foto dirinya yang ditambahi tulisan: Pak Jokowi adalah Presiden yang menuntun Indonesia Masuk Surga.

    Dalam foto itu juga bertulis keterangan foto ‘Yang Pilih Pak Jokowi Masuk Surga ! Yang Gak Pilih Pak Jokowi dan Yang Menghina, Fitnah & Nyinyirin Pak Jokowi ! Bakal Masuk Neraka ! (jubir-Indonesia)’. (Dtk)
  • 9 Parpol Deklarasi Tim Kampanye Ir.H Joko Widodo – K.H. Ma’ruf Amin Calon Presiden-Calon Wakil Presiden RI 2019-2024

    9 Parpol Deklarasi Tim Kampanye Ir.H Joko Widodo – K.H. Ma’ruf Amin Calon Presiden-Calon Wakil Presiden RI 2019-2024

    Tulang Bawang Barat (SL) – Satu partai pengusung dan delapan partai politik (Parpol) pendukung yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menggelar tim pemenang deklarasi kampanye pasangan calon presiden Ir.H. Joko Widodo dan wakil K.H. Ma’ruf Amin periode 2019-2024. Acara berlangsung di kantor sekretariat partai PDIP, Tiyuh Kagunga Ratu Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten setempat. Senin (10/9/18).

    Turut hadir pada kesempatan tersebut, Ponco Nugroho ketua DPC dari parpol PDIP, Joko Kuncoro DPD partai Nasdem, Arsyad idris Hadi DPD Perindo, Helwanda DPD partai Golkar, Abdul Roni DPD Hanura, Sholeh DPD parpol PPP, Juaini DPD parpol PSI, PKB, PKPI beserta pengurus dari masing-masing parpol.

    Pembentukan tim kemenangan kampanye di pimpin langsung oleh Ponco Nugroho, yang juga terpilih sebagai ketua tim kampanye di kabupaten setempat.

    Dalam pembentukan tersebut dari masing-masing partai politik dalam sambutanya mengatakan bahwa, pembentukan tim guna memenangkan calon presiden periode 2019-2024.

    “Pembentukan di lakukan guna memenangkan pasangan calon presiden, republik Indonesia Ir l.Joko Widodo dan wakil K.H. Ma’ruf Amin, periode 2019-2024 semoga tim di kabupaten Tulang bawang barat ini tetap solid dalam bekerja,” ungkapnya.

    Masih di tempat yang sama, Ponco Nugroho selaku DPC partai PDIP mengatakan, untuk di kabupaten Tubaba ini kita komposisi kan untuk kemenangan Jokowi dan Ma’ruf Amin.

    “Kita komposisi kan di sembilan parpol yang ada di kabupaten Tubaba ini kita untuk memenangkan kedua pasangan calon presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin, karna ini adalah amanat Nasional dari pusat, untuk kita bentuk,” imbuhnya.

    Ponco pun berharap dari sembilan parpol yang di bentuk untuk Jokowi di Kabupaten Tubaba, insyaallah siap untuk memenangkan dan bekerja semaksimal mungkin.

    “Kita sepakat dari sembilan parpol untuk pendukung Jokowi ini insyaallah kemenangan di Kabupaten Tubaba ini dan mudah mudahan dapat tercapai,” harapnya. (Robert)

  • Bupati Malang Mundur dari Timses Jokowi-Ma’ruf

    Bupati Malang Mundur dari Timses Jokowi-Ma’ruf

    Malang (SL) – Bupati Malang, Rendra Kresna, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kasus dugaan korupsi pada DAK 2011 silam. Karena itu, bupati dua periode tersebut menyatakan mundur dari timses Jokowi-Ma’ruf.

    Rendra mengatakan, sebagai Ketua DPD Partai Nasdem Jawa Timur, penetapan tersangka terhadap dirinya tidak ada urusan dengan tahun politik. “Ini tidak ada indikasi tahun politik, kita tidak berburuk sangka. Jika itu persoalan hukum, kita selesaikan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (9/10/2018) lalu.

    Menurutnya, penetapan tersangka atas dirinya karena tersandung kasus Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan Kabupaten Malang tahun 2011. Sehingga sebagai konsekuensinya, ia rela mundur dari jabatan sebagai orang nomor satu di Partai Nasdem Jatim. “Saya rela mundur dari ketua Partai Nasdem Jatim,” tegasnya.

    Posisi Rendra Kresna sebagai Ketua DPD Partai Nasdem, kini digantikan oleh Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni. Karenanya, Rendra menyerahkan posisi tim pemenangan calon Presiden RI Joko Widodo-Ma’ruf Amin kepada Ipong. “Siapa yang jadi pengganti saya. Akan otomatis menjadi pengganti tugas saya sebagai tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf,” jelasnya. (wartaekonomi)

  • Mahfud Tahu ‘Permainan Politik’ Cawapres Jokowi dari Cak Imin

    Mahfud Tahu ‘Permainan Politik’ Cawapres Jokowi dari Cak Imin

    Jakarta (SL) – Mahfud MD, akhirnya blak-blakan soal dinamika politik yang dialami dirinya hingga detik-detik akhir pendeklarasian calon wakil presiden pendamping Presiden petahana RI Joko Widodo (Jokowi) untuk Pilpres 2019. Jokowi akhirnya memilih Rais Aam PBNU yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin sebagai cawapres.

    Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengaku tahu intrik yang terjadi dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Mahfud sendiri mengaku hingga detik terakhir pendeklarasian dirinya adalah bakal cawapres yang akan dipilih mendampingi Jokowi. “Muhaimin yang bilang ke saya (intrik yang terjadi),” ujar Mahfud saat berbicara di acara Indonesian Lawyer Club yang disiarkan TV One, Selasa (14/8).

    Mahfud mengatakan sebelum bertemu Muhaimin ia sempat ditelepon Mantan Wakil Ketua PB NU As’ad Said Ali untuk dipertemukan dengan Ketua Umum PKB itu. Mahfud mengatakan alasan As’ad mempertemukannya dengan Muhaimin itu, karena ia disebut sudah final menjadi bakal cawapres Jokowi.

    “Disebutlah (pertemuan) di jalan Empu Sendok, tapi saya ndak mau di kantor PKB,” kata Mahfud. “Ketemulah saya di Empu Sendok dengan Muhaimin, bukan di kantor DPP (PKB).”

    Mahfud menerangkan pertemuan dirinya dengan Muhaimin bersahabat, dan saling berangkul saat kali pertama bersua di tempat yang dijanjikan. “Di situlah Muhaimin mengatakan, pak Mahfud, wah kita dipermainkan politik,” ujar Mahfud menirukan apa yang diucapkan Ketum PKB tersebut.

    Tak cukup dari situ, Mahfud mengatakan Muhaimin mengklarifikasi bahwa bukan dirinya yang menyatakan ahli hukum tata negara itu sebagai bukan kader Nahdlatul Ulama (NU). Kemudian, Ma’ruf mempertanyakan perihal ancaman yang sempat diutarakan Ketua PBNU Robikin Emhas bahwa ormas itu tak bertanggung jawab secara moral andai yang dipilih Jokowi bukan kader NU.

    “Terus saya tanya gimana tuh main ancam-ancam? Itu yang nyuruh kiai Ma’ruf,” kata Mahfud menirukan pengakuan Muhaimin kepada dirinya.

    Mahfud melanjutkan bahwa pertemuan di PBNU digelar tak lama setelah ketiganya dipanggil Jokowi ke Istana untuk diminta masukan soal nama cawapres. Dalam pertemuan di istana, Mahfud mengatakan bahwa Jokowi tak menyebut nama-nama untuk dipilih. “Ketemulah tiga orang ini di PBNU dan berkesimpulan bahwa mereka bukan calonnya karena waktu dipanggil tak disebut (nama) calon,” kata Mahfud.

    “Lalu mereka sepertinya marah-marah membahas, kemudian kiai Ma’ruf (bilang) ‘Kalau itu kita nyatakan kita tak bertanggungjawab secara moral atas pemerintahan ini kalau bukan kader NU yang diambil (jadi cawapres)’. Ini kata Muhaimin,” lanjutnya Mahfud melanjutkan.

    “Robikin bilang begitu ke pers nanti. Datang Robikin… Ini kata Muhaimin. Didikte kalimatnya oleh kiai Ma’ruf, ‘begini loh kalimatnya’… Jadi kata itu didikte memang,” sambung Mahfud.

    Pada hari Rabu itu, salah satu Ketua PBNU Robikin Emhas memang sempat mengeluarkan pernyataan kepada media terkait cawapres Jokowi. Dalam pernyataannya Robikin mengatakan bahwa warga Nahdliyin merasa tak punya tanggung jawab moral jika kader NU tidak menjadi cawapres Jokowi.

    Kader NU yang dimaksud Robikin tidak termasuk nama Mahfud karena pada hari yang sama Said Aqil menyatakan bahwa mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu bukan kader NU. Kata Mahfud setelah pernyataan Robikin itu sejumlah tokoh NU membantahnya. Selain itu, Mahfud pun menegaskan kembali semalam bahwa dirinya adalah kader NU.

    “Saya ini kader NU, sekolah saya, kepengurusan saya juga di NU. Kalau harus ikut pelatihan, saya kira Muhaimin juga bukan kader karena dia PMII. PMII itu bukan NU. Dia kariernya di PMII. Kalau harus pengurus ranting, cabang, apa itu, saya kira orang NU di seluruh Indonesia tak sampai satu juta,” tutur Mahfud.

    Perihal pernyataan Mahfud semalam, CNNIndonesia.com belum dapat mengonfirmasi lebih lanjut kepada Muhaimin, termasuk jajaran pengurus PBNU saat dihubungi yang di antaranya Robikin, Sekjen PBNU Helmy Faishal, dan Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni’am yang diketahui pula dekat dengan Rais Aam PBNU Ma’ruf Amin.

    Sementara itu, Wasekjen PBNU Masduki Baidlowi saat ditelepon tak dapat berkomentar banyak. “Saya lagi beribadah di Mekkah, dan saya tak tahu apa-apa soal dinamika itu, terutama pernyataan Pak Mahfud,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (15/8). Wartawan juga masih mencoba mengonfirmasi langsung ke jajaran PKB perihal informasi yang dibocorkan Muhaimin kepada Mahfud itu.

    Namun, dalam acara yang sama semalam, Ketua DPP PKB Lukman mengatakan terpilihnya Ma’ruf sebagai cawapres tidak melalui mahar atau negosiasi politik. Saat Cak Imin diundang ke Istana, kata Lukman, Ketum PKB itu hanya menyampaikan tiga hal kepada Presiden Jokowi yakni soal kondisi umat Islam, memerhatikan hasil survei sebagai ukuran rasional hadapi pemilu, dan salat istikharah untuk memilih bakal calon wakil presiden.

    Sementara itu, Mahfud menegaskan dirinya sudah mengikhlaskan tak jadi cawapres Jokowi. “Saya sudah menyatakan sebenarnya bahwa itu realitas politik yang tidak bisa dihindarkan. Saya sudah katakan saya tidak apa-apa,” ujar Mahfud dalam blak-blakan dirinya tersebut.

    Sebelumnya, Mahfud memang menjadi salah satu dari 10 nama yang masuk dalam bursa cawapres Jokowi. Baik istana maupun Jokowi, tidak pernah secara terang-terangan mengumumkan Mahfud yang terpilih menjadi cawapres di pilpres 2019. (CNN Indonesia)

  • Presidium KAHMI Kecewa Batalnya Mahfud MD Jadi Cawapres

    Presidium KAHMI Kecewa Batalnya Mahfud MD Jadi Cawapres

    Jakarta (SL) – Tidak dipilihnya mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo, menjadi pertanyaan publik, bahkan banyak yang kecewa. Pasalnya, Mahfud MD dikabarkan sudah bersiap-siap untuk deklarasi, namun Jokowi menjatuhkan pilihannya pada KH Maruf Amin sebagai cawapres.

    Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Siti Zuhro mengaku heran dan tak percaya dengan keputusan mendadak dari gabungan partai politik pendukung Jokowi tersebut. Disaat Mahfud telah bersiap untuk mengikuti deklarasi. “Di saat Mahfud sudah siap mengikuti acara deklarasi capres-cawapres sesuai jadwal yang telah ditentukan ternyata batal,” kata Wiwik, sapaan karibnya, Jumat (10/8).

    Wiwik menilai, persoalan integritas dan kapasitas dari Mahfud tidak perlu dipertanyakan lagi. Apalagi, mantan koordinator Presidium KAHMI itu tercatat pernah menjabat di tiga lembaga negara, eksekutif, legislatif dan yudikatif. Oleh sebab itu, Wiwik menilai, sosok seperti Mahfud MD sangat layak jika menjadi cawapres.

    “Beliau (Mahfud) memiliki semua persyaratan, kriteria dan kepantasan untuk menjadi cawapres. Selain memiliki integritas yang baik, beliau juga memiliki latar belakang akademis yang tidak diragukan, khususnya kepakarannya di bidang hukum,” terang Wiwik.

    Wiwik mengakui, pengusungan capres-cawapres memang wewenang dari partai politik. Hanya saja, Ia meminta agar parpol juga bisa menjaga harkat dan martabat seorang tokoh. “Hendaknya para pimpinan parpol pengusung capres/cawapres dapat menghormati dan menjaga harkat dan martabat tokoh yang akan dicalonkan,” tutup dia.

    Mubarok (Sekretaris MD KAHMI Tanah Bumbu) menyampaikan senada dengan koordinator MN KAHMI kami didaerah juga ikut kecewa dengan proses penetapan tersebut. “Pemimpin itu ucapannya yang dipegang bukan antraksinya dalam berpolitik. Apalagi sekaliber Prof. Mahfud dikibuli seperti itu. Awalnya kami yakin menang jika berpasangan dengan Mahfud MD tetapi setelah proses ini kami berfikir lagi untuk memilih Bapak Jokowi sebagai presiden berikutnya”.

    “Pemimpin itu harus bisa memberikan contoh kepada kami dalam bersikap dan mengambil kebijakan demi kepentingan umat. Bagaimana kita mau percaya sama yang disana jika memberikan contoh seperti itu. Dari kejadian ini kami tentu juga mengambil hikmahnya, semoga ini yang terbaik buat kanda Mahfud MD diberi petunjuk jalan yang lurus yaitu jalan yang diridhoi Allah SWT”, tambahnya.

    Seperti diketahui, Jokowi memutuskan menggandeng KH Maruf Amin sebagai cawapresnya. Padahal, sebelumnya nama Mahfud MD digadang-gadang sebagai kandidat terkuat mendampingi Jokowi. Meski demikian, Mahfud mengaku tak kecewa dengan keputusan Jokowi dan sembilan partai koalisi tersebut.

    “Saya tidak kecewa, kaget saja, karena sudah diminta mempersiapkan diri, bahkan sudah agak detail,” kata Mahfud, saat wawancara di salah satu stasiun televisi. (net)

  • Tafsir Wapres Untuk Nasib Sendiri

    Tafsir Wapres Untuk Nasib Sendiri

    Oleh : Dahlan Iskan

     

    Multi tafsir, Mengapa Jokowi pilih Ma’ruf Amin. Dan mengapa Prabowo pilih Sandiaga Uno.

    Tafsir 1:
    Dua-duanya percaya diri. Berani tidak ambil tokoh dengan rating tinggi.
    Jokowi mungkin percaya omongan ini: disandingkan dengan sandal jepit pun akan menang.

    Pasangan yang dipilih tidak harus yang bisa menambah suara. Yang penting tidak mengurangi suara.

    Itu mirip dengan posisi pak SBY. Di pereode kedua. Yang memilih Pak Budiono. Sebagai cawapres: tua, nurut, tidak mbantahan, tidak menjadi matahari kembar, tidak punya potensi menjadi presiden berikutnya.

    Dengan pasangan seperti itu Pak Jokowi berharap bisa jadi satu-satunya matahari.

    Pertanyaan: benarkah Kyai  Ma’ruf Amin tidak mengurangi suara Jokowi?

    Bagaimana dengan banyaknya  Ahoker yang bukan Jokower?  Tentu mereka kecewa. Kyai Ma’ruf Amin adalah tokoh yang membuat Ahok masuk penjara.
    Sebaliknya sebagai tokoh sentral 212 bisa jadi Kyai Ma’ruf menambah suara. Dari kalangan Islam. Meski sejak awal tagline 212 adalah ganti presiden.

    Tinggal hitung-hitungan. Lebih banyak Ahoker yang kecewa atau 212 yang batal ganti presiden.

    Prabowo juga percaya diri. Tidak ambil ulama. Justru ambil anak muda. Tidak takut 212 lari ke sana.

    Tasfir 2:
    Jokowi tidak menyiapkan calon presiden pereode berikutnya. Tidak bisa dipungkiri. Posisi wakil presidennya Jokowi nanti punya potensi jadi the next presiden.

    Mestinya Jokowi memilih wakil yang khusus: yang bisa diharapkan menjadi the next yang kapabel.

    Kalau kelak Jokowi yang terpilih terulanglah sejarah: persiangan lima tahun berikutnya sangat terbuka. Untuk siapa saja.

    Kalau kelak Prabowo yang terpilih ada dua kemungkinan: Prabowo maju lagi. Atau Sandi yang ditampilkan.

    Tafsir 3:
    Partai koalisi Jokowilah yang tidak mau ada orang kuat. Di sebelah Jokowi. Bisa merepotkan Jokowi. Dan menghambat partai-partai itu. Itulah sebabnya orang seperti pak Mahfud terpental. Di detik terakhir.

    Sebaliknya Prabowo bisa di atas partai-partai pendukungnya. Dengan tidak menggandeng ulama. Termasuk ulama yang diusulkan PKS.

    Kini rasanya lebih seimbang.
    Kebetukan saya kenal dua calon Wapres ini.

    Dengan Kyai Ma’ruf Amin saya kenal sejak tahun 1990-an. Ketika Gus Dur minta saya menyelamatkan Bank Nusumma. Milik NU. Setelah bank itu ditinggal bangkrut Bank Summa. Milik pengusaha Edward Soeryajaya.

    Mula-mula Gus Dur minta saya menaruh uang di Nusumma. Lalu menjadi pemegang saham mayoritas. Lantas menjadi direktur utama.
    Permintaan terakhir itu saya sanggupi. Asal Gus Dur sendiri yang menjadi komisaris utamanya.

    Jadilah saya Dirut Nusumma. Gus Dur preskomnya. Kyai Ma’ruf Amin komisarisnya. Sampai beberapa tahun kemudian. Sampai menjelang Gus Dur jadi presiden.

    Menjelang Pak Harto jatuh Gus Dur minta saya menyerahkan kembali saham itu. Untuk diberikan ke Edward lagi. Dibayar dengan cek. Yang ditandatangani oleh Edward sendiri. Di depan saya.
    Sampai sekarang cek itu masih ada. Tidak bisa diuangkan. Kosong.

    Waktu saya menjabat menteri pun sering sekali bertemu Kyai Ma’ruf Amin. Beliau menjadi anggota dewan pertimbangan presiden. Sering duduk bersama. Di sidang kabinet.

    Di NU Kyai Ma’ruf dikenal sebagai ulama garis lurus. Prinsipnya: ‘tidak’ atau ‘ya’. Tidak ada prinsip ‘atau’.
    Itu berbeda dengan ulama NU lainnya. Seperti Kyai Aqil Siraj. Yang berprinsip: di antara ‘ya’ atau ‘tidak’ ada kemungkinan ‘atau’.

    Saya pernah menerbitkan koran di Mekah. Ketika masih muda dulu. Saya minta dibantu dua mahasiswa S3. Yang asal Indonesia. Sebagai redaktur tamu. Yang lebih paham situasi Arab Saudi.

    Yang satu: mahasiswa S3 asal Lombok. Namanya: Suwardi Al Ampenani.

    Yang satu lagi: mahasiswa S3 asal Cirebon. Namanya: Said Aqil Siraj.

    Setelah bermingu-minggu bergaul kami pun tahu. Keduanya ternyata berbeda sikap. Dalam hal keagamaan.

    Kami tidak akan bertanya pada Suardi tentang boleh atau tidak menghidupkan tv di kantor kami. Kami sudah tahu jawabnya: tidak boleh. Haram.

    Maka kami menanyakan itu kepada Said Aqil Siraj. Kami sudah tahu jawabnya. Boleh.
    Seperti itu pula bedanya antara  Said Aqil Siraj dengan Ma’ruf Amin.

    Maka ada guyonan di kalangan NU. Kalau mau bertanya yang tidak boleh tidak boleh bertanyalah ke Kyai Ma’ruf Amin. Kalau mau bertanya yang boleh-boleh bertanyalah ke Kyai Said Aqil Siraj.

    Itu pula sebabnya Kyai Ma’ruf Amin di kubu 212. Sedang Kyai Said Aqil Siraj di luarnya.

    Akan hal Sandiaga Uno saya kenal lama juga. Dalam kaitan dengan bisnis. Saya di bisnis tradisional. Ia di bisnis modern. Saya bisnis bumi. Ia bisnis langit.

    Kalau ada kesulitan di bumi minta tolongnya ke langit.

    Sandi menawarkan pertolongan itu. Dengan otak cerdasnya. Ia masih sangat muda. Saat itu. Belum 30 tahun.

    Sejak itu saya kagum pada anak muda. Siapa saja. Yang ternyata lebih pinter dari yang tua. Tapi Sandi bukan orang sombong. Di mana-mana ia bilang: bisnisnya mulai berkembang setelah bertemu saya itu.

    Tentu Sandi hanya merendah. Kenyataannya ia memang lebih sukses.

    Jadi, saya akan mendukung siapa?

    Lho. Mengapa ada pertanyaan seperti itu?

    Memangnya Pilpresnya besok pagi?

    Saya sebaiknya memutuskan untuk bekerja seperti biasa. Tidak ada yang memikirkan nasib kita lebih dari kita sendiri. (Dahlan Iskan)

  • Partai Demokrat Dukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019

    Partai Demokrat Dukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019

    Jakarta (SL) – Partai Demokrat memutuskan dukungan untuk Pilpres 2019 kepada duet Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Keputusan itu diambil lewat sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat yang digelar pagi ini di kediaman Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kawasan Mega Kuningan, Jaksel, Jumat (10/8/2018).

    Sidang berlangsung kurang-lebih 90 menit. “Proses yang penuh dengan tarik-menarik dan kritik dalam dua hari ini adalah dinamika. Kita tetap berpendirian walau langit runtuh, kita tetap dukung koalisi,” ujar Wasekjen PD Andi Arief saat dihubungi.

    Andi mengatakan Demokrat tak ingkar janji soal berkoalisi dengan Prabowo. Meski demikian, dia mengaku ada kekecewaan dari PD soal duet Prabowo-Sandi. “Demokrat tidak ingkar janji. Meski kecewa dengan proses pengambilan keputusan di luar kesepakatan dengan Pak Prabowo, namun kita tetap bersikap tidak akan khianati komitmen koalisi,” tegas dia.

    Andi mengatakan, Demokrat segera menggelar konferensi pers terkait sikap partai di Pilpres 2019. (detik/nt)