Tag: Pilpres 2019

  • Dugaan Black Campaign, Erick Thohir Dilaporkan ke Bawaslu

    Dugaan Black Campaign, Erick Thohir Dilaporkan ke Bawaslu

    Sumatera Utara (SL) – Pada hari Kamis, 13 Desember 2018, Erick Thohir di dalam kedudukannya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin telah membuat pernyataan di beberapa media massa ternama, yang pada pokoknya seolah-olah Cawapres Paslon Nomor Urut 02 Sandiaga Uno telah melakukan strategi playing victim ataupun bersandiwara, terkait dengan adanya poster-poster penolakan terhadap kehadirannya di pasar Kota Pinang, Labuan Batu, Sumatera Utara.

    Akan tetapi pernyataan Erick Thohir tersebut telah dibantah secara tegas oleh Drijon Sihotang selaku pemasang poster penolakan terhadap Cawapres Paslon Nomor Urut 02 Sandiaga Uno pada keesokan harinya, di hari Jumat, 14 Desember 2018, dalam acara “Apa Kabar Indonesia” di TV One, di mana Drijon Sihotang menyatakan bahwa dirinya memasang poster penolakan terhadap Sandiaga Uno adalah atas inisiatifnya sendiri, dan tidak disuruh ataupun diperintah oleh siapapun, karena dirinya memang pendukung Pak Jokowi.

    Berkenaan dengan pernyataan Erick Thohir yang telah menuduh Cawapres Paslon Nomor Urut 02 Sandiaga Uno telah bersandiwara tersebut, maka tentu saja tidak dapat dibenarkan, karena telah menimbulkan perdebatan, keresahan, maupun kerusuhan di antara pendukung masing-masing Capres Peserta Pemilu. Apalagi saat ini masih dalam tahapan masa kampanye, sehingga terhadap hal-hal yang disampaikan oleh anggota Tim Kampanye yang untuk diketahui oleh umum atau masyarakat banyak, maka hal tersebut pada prinsipnya juga termasuk kampanye.

    Adapun pernyataan Erick Thohir tersebut merupakan kampanye hitam (black campaign) terhadap lawan politiknya, dan diduga telah melanggar Undang-Undang pemilu, karena telah menghina Peserta Pemilu lainnya sebagaimana telah ditentukan didalam Pasal 280 ayat (1) huruf C dan huruf D Undang Undang No. 7 Tahun 2017 Jo. Pasal 521 tentang Pemilu

    Berdasarkan hal-hal tersebut, dan untuk mewujudkan Pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas tanpa hoax, politisasi SARA, dan politik uang sesuai dengan Deklarasi Damai Pemilu 2019, dengan ini Garuda Nasional (GARNAS) melaporkan Erick Thohir dalam kedudukannya sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin ke bawaslu RI, agar dapat diperiksa dan diberikan sanksi hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, karena telah menghina peserta pemilu lainnya.

  • Gakkumdu Nyatakan Ada Molisasi ASN Acara Jalan Sehat Jokowi di Lampung

    Gakkumdu Nyatakan Ada Molisasi ASN Acara Jalan Sehat Jokowi di Lampung

    Bandarlampung (SL) – Gakkumdu Lampung sepakat menyatakan Lurah Enggal Sukiman terbukti memobilisasi massa pada kegiatan jalan sehat Petahana Jokowi.

    Hal itu diputuskan dalam sidang Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) di Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kota Bandarlampung, Selasa (18/12).  “Setelah dibahas, Lurah Enggal terbukti melakukan pelanggaran,” kata Ketua Bawaslu Kota Bandarlampung Candrawansah, Rabu (19/12).

    Pada acar tersebut, Sukiman membuat surat edaran agar jejaringnya hadir memakai pakaian warna merah. Selain Sukiman, Bawaslu Kota Bandarlampung juga memanggil Wali Kota Bandarlampung Herman HN, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daniel Marsudi, serta Sekretaris kota Badri Tamam.

    Namun, kata Candrawansah, keempat pejabat tidak terbukti melakukan pelanggaran pemilu. Meskipun, Daniel Marsudi mengakui ikut memobilisasi tapi dengan alasan taunya acara tersebut acara Jokowi sebagai presiden RI.

    Herman HN juga mengaku tak pernah memerintahkan aparat sipil negara (ASN) untuk memobilisasi massa.

    Namun, anggota Bawaslu Kota Bandarlampung Yahnu Wiguno Sanyoto menambahkan, hasil kesepakatan sidang pleno, pelanggaran yang dilakukan Sukiman tidak masuk dalam pelanggaran atau pidana pemilu.

    Fitra Zuli Taufan Jas, pelapor kasus ini, mengungkapkan alasannya melaporkan Pemkot Bandarlampung ke Bawaslu terkait jalan sehat petahana Presiden Jokowi, yakni jenuh melihat perpolitikan yang melibatkan ASN. “Saya mulai jenuh melihat perpolitikan di Indonesia. ASN yang seharusnya netral, kenapa harus dilibatkan dalam kampanye yang dibungkus jalan sehat,” ujarnya, Kamis (6/12).

    Pada saat jalan sehat bersama Presiden Jokowi, dia mengaku melihat acara tersebut kampanye terselubung dan mengeksploitasi anak. “Padahal jelas, ada alat-alat peraga yang menunjukan itu kampanye,” ujarnya.

    Dalam acar itu juga, kata dia, anak eksploitasi anak, dimana anak-anak diliburkan dari sekolah, diajak ke acara tersebut, dan dipakaikan baju bernomor urut 01, nomor urut capres Jokowi.

    Oleh karena itu, dia melaporkannya ke Bawaslu Kota Bandarlampung untuk menyuarakan keadilan dan kebenaran. “Saya berharap masyarakat ikut berperan aktif menciptakan pemilu bersih, adil, bermartabat,” katanya.

    Bawaslu Kota Bandarlampung saja, katanya, mengapresiasi laporannya walau saya hanya seorang ketua rukun tetangga (RT). “Kita kepingin pemilu di RI bisa berjalan dengan baik tanpa melibatkan aparatir sipil negara (ASN) dan orang-orang yang memang secara UU dilarang ikut aktif dalam pemilu praktis. Kapan bangsa kita mau maju kalau mereka-mereka yang seharusnya bersikap netral tapi dilibatkan kedalam urusan pemilu praktis, tutup Fitra Zuli Taufan Ja. (RMOLLampung)

  • Wartawan ‘Rudi Fans Club’

    Wartawan ‘Rudi Fans Club’

    Oleh:Ramon Damora

    (jurnalis, anggota Rudi Fans Club)

    Di hadapan hampir 30 naskah sayembara jurnalistik bertema ‘Infrastruktur Batam Menuju Kota Wisata’, saya bergidik: mengapa sebagian besar tulisan para pewarta seperti terobsesi menjadi humas walikota? Menjadi ‘Rudi Fans Club’?

    Rakyat Batam memang sedang ngefans dengan walikotanya. Cinta masyarakat pada pemimpin, tak lain tak bukan, buah cinta dari pemimpin yang mengasihi masyarakatnya. Tak ada hijab dalam cinta model begini. Tak ada syarat-syaratan. Tak ada ilmu hitam.

    Rakyat bukan Roro Jonggrang. Mereka menolak janji candi semalam. Walau dibangun seratus jin kontraktor sekalipun. Maka jangan datangi warga Batam dengan proposal Bandung Bandawasa. Niscaya sia-sia. Percayalah. Bandar ini sudah tua. Tadi, 189 tahun usianya. Kenyang asam garam muslihat rayuan. Jangankan aneka rupa Bandawasa, gerombolan Sulaiman pun dahulu kala kerap menggombal Batam dengan godaan memindah tahta sekedip mata. Toh rakyatnya sampai hari ini tak merasa seanggun Zulaikha. Berpada-pada.

    Warga Batam hanya mau kampung halamannya, pulau tumpah darah anak cucu mereka, punya alasan sempurna untuk memenuhi paling tidak tiga kebutuhan dasar sekaligus: dihuni, dicintai, dan diperkenalkan ke segenap handai taulan di luar sana.

    Kebetulan, dari masa ke masa, program terobosan infrastruktur duo Rudi-Amsakar Achmad-lah yang sejauh ini dipandang lumayan berhasil menyederhanakan tiga kemewahan di atas ke dalam satu bahasa: kebanggaan.

    Sudah lama kita tak merasa bangga menjadi orang Batam. Kinerja pemerintah bersama stakeholder tiga tahun terakhir, membangkitkan lagi rasa bangga itu. Kota terlihat indah. Memanggil-manggil siapa saja untuk singgah. Di atas segalanya, kota kini menjadi alasan terbaik untuk cepat-cepat pulang ke rumah, memeluk keluarga.

    Tentu saja pencapaian tersebut terlalu pagi dianggap prestasi. Ia baru teramat pantas untuk diingat, dicatat, sebagai sebuah reputasi. Bang Rudi bukan walikota yang akan kita kenang dengan reputasi seorang orator memukau, misalnya.

    Reputasi Haji Muhammad Rudi SE adalah keberanian, kegilaan menerabas pelbagai formalitas beku, bergerak, bertindak, dengan semacam keyakinan bahwa kepala daerah sesungguhnya hanya memiliki satu modal kecil tapi teramat besar nilainya: iktikad baik (goodwill). Wako Rudi mampu karena mau.

    Semegah apapun suatu rezim, tapi bila selama ini mata batin rakyat cuma melihat ongkang-ongkang kakinya saja, sungkan lebih dulu menyalami hati jelata, doyan foya-foya menggelar panggung hiburan ala ibukota, ya, sebaiknya memang wajib dibubarkan.

    Bagi saya, yang kebetulan didaulat sebagai dewan juri dalam sayembara karya jurnalistik tajaan Pemko Batam itu, produk pers yang baik dalam menulis raihan kinerja pemerintah daerah hari ini ialah justru dengan tak ikut-ikutan mabuk kepayang menyematkan kata ‘prestasi’ ke dada pemangku kepentingan. Cukup tulis ‘reputasi’ saja.

    Prestasi sering mengundang salah tafsir. Bila kubu satu memaknai prestasi sebagai ke-benar-an, di mata kelompok lain prestasi dipandang hanya suatu ke-betul-an. Habis energi mengurus debat tak bermutu.

    Akan lebih indah jika Pers menawarkan, mendialogkan, secara terus-menerus, beragam agenda publik yang terinspirasi dari reputasi Pemimpin Kota Batam yang sungguh-sungguh membenahi infrastruktur negerinya. Misal yang saya sebut di atas: kampanye gimmick ‘Bangga Jadi Batam’.

    Hanya lima-enam artikel dari peserta yang menurut saya lumayan berhasil menuliskan perspektif kebanggaan semacam itu. Tulisan yang secara tersirat menitipkan pesan-pesan sunyi sangat nyaring: jika kau bangga menjadi Batam, para pelancong pun akan lebih mudah menjumpai kotamu.

    Ada banyak naskah peserta berisi puja-puji untuk Tuan Rudi. Celakanya, disampaikan dalam karya jurnalistik yang ‘malas’, bukan mewakili suara rakyat, melainkan hanya suara telur diangkat-angkat. Tulisan yang rentan pecah karena kualitas jatuh.

    Syahdan, kata ‘fans’ diserap dari Bahasa Italia, ‘fantacio’, artinya: gila-gilaan. Biar Pers di Jakarta saja yang dicap gila karena nge-fans berat dengan kekuasaan. Pers Batam jangan. Kalau nekat ya silakan. Saya bosan dapat laporan, banyak wartawan ngampu tak menentu mencari Pak Wali. Ujung-ujungnya yang dia temui hanya Bang Rudi, mantan polisi yang selalu lembut membisikkan ucapan: ‘kepala hotak kalian…’

  • Sandiaga Uno, Sang Predator

    Sandiaga Uno, Sang Predator

    Bandarlampung (SL)-Presiden Jokowi mulai semakin terbuka soal penurunan elektabilitasnya. “Saya sampaikan apa adanya. Survei terakhir yang dilakukan, (di Riau) kita baru 42%. Di sana 54%. Hati-hati,” kata Jokowi saat bertemu Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma’ruf Riau, di Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).

    Ini bukan pertamakalinya Jokowi mengakui elektabilitasnya mulai masuk lampu merah. Bulan lalu di Palembang Jokowi menyebut elektabilitasnya di Sumatera Selatan hanya sebesar 37%. Namun dia tidak menyebut berapa persen perolehan lawannya. Elektabilitasnya bahkan juga kalah di Banten, kampung halaman Ma’ruf Amin. “Banten masih rawan,” kata Dewan Pengarah Bravo-5 Luhut Panjaitan. Bravo-5 adalah salah satu sayap kampanye Jokowi-Ma’ruf berisi sejumlah jenderal purnawirawan.

    Di seluruh Sumatera yang menyumbang 21% dari total suara pemilih nasional, Jokowi juga sudah kalah. Benar secara nasional Jokowi-Ma’ruf masih unggul. Namun jaraknya dengan Prabowo-Sandi makin tipis. Tinggal hitungan jari.

    Jokowi-Ma’ruf masih unggul karena ditopang oleh dua daerah yang menjadi basis kemenangannya, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dua provinsi dengan pemilih terbanyak kedua dan ketiga di bawah Jawa Barat. Dengan trend elektabilitas yang terus menurun, sementara Prabowo-Sandi terus naik, situasinya memang sangat mengkhawatirkan.

    Fenomena menurunnya elektabilitas Jokowi-Ma’ruf juga sangat terasa di lapangan. Beberapa acara dan kampanye yang dihadiri Jokowi sepi peserta. Dia sudah mulai kehilangan pesonanya. Jika terlihat ramai, karena adanya pengerahan massa oleh sejumlah dinas pemerintah, aparat kecamatan sampai kelurahan.

    Di media sosial beredar foto-foto dan video kosongnya ruang pertemuan relawan dengan Jokowi. Peristiwa terbaru terjadi di Banda Aceh. Jokowi membatalkan pertemuannya dengan relawan di Stadion Sepakbola Harapan Bangsa Lhong Raya, karena sepi peserta. Padahal Jokowi sebelumnya meresmikan ground breaking ruas jalan tol Banda Aceh-Sigli.

    Terus menurunnya elektabilitas ini membuat tim sukses Jokowi mulai saling menyalahkan. Erick Thohir Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf menyebut stagnannya, “bukan turun” elektabilitas inkumben, karena Ma’ruf Amin belum banyak turun ke lapangan.

    Hal yang sama juga disampaikan oleh Luhut Panjaitan.”Ya belum turun. Tapi nanti, begitu beliau turun, saya kira banyak pengaruhnya.”

    Dalam satu bulan terakhir Ma’ruf tidak nampak keluar rumah, apalagi berkampanye. Spekulasi yang berkembang Ma’ruf sakit berat setelah jatuh di kamar mandi dalam sebuah kunjungan ke Lampung. Namun Ma’ruf membantahnya. Dia hanya terkilir.

    Karena faktor usia dan keterbatasan fisik, alih-alih mendongkrak elektabiltas Jokowi, Ma’ruf menjadi titik lemah inkumben. Jokowi terkesan bekerja sendirian. Situasinya jauh berbeda dengan Sandiaga Uno yang menjadi pasangan Prabowo.

    Muncul sebagai kandidat yang tidak diunggulkan, bahkan cenderung diremehkan, Sandi bermetamorfosa menjadi anti tesa Jokowi. Sandi menjadi predator yang menggerus elektabilitas Jokowi. Dia memperkuat posisioning Prabowo yang sangat kuat pada sisi ketegasan, dan tekadnya membawa bangsa Indonesia berdaulat, bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

    Sandi membuat Jokowi yang sering bergaya bak milenial, mati gaya. Tampilannya terkesan dipaksakan. Berbeda dengan Sandi yang lebih natural dan original. Seorang Habib terkenal di Jakarta menggambarkan dalam satu kalimat. “Prabowo-Sandi adalah politik apa adanya. Jokowi-Ma’ruf, politik ada apanya.” Banyak polesannya.

    Erick Thohir mengakui Sandi menjadi faktor naiknya elektabilitas Prabowo. “Kalau Pak Prabowo menyumbang 20% suara, Sandi setidaknya menyumbang 10%,” ujar Erick.

    Mulai Tampil Menyerang

    Menghadapi elektabilitas yang mendekati lampu merah dan tak mau disalahkan, tim sukses memutuskan tampil untuk menyerang. “Sudah waktu kita offensif sekarang,” tegas Erick sahabat lama Sandi.

    Irma Suryani Chaniago, salah satu juru bicara TKN mengaku akan mengkapitalisasi masa lalu Prabowo-Sandi. “Kita sudah nggak mau diam lagi, kita nggak mau lagi mengalah, kita nggak mau lagi ngerasa selalu harus santun.”

    Apa yang dimaksud menyerang dan apa bentuknya mengkapitalisasi masa lalu lawan, tak dijelaskan secara spesifik. Nampaknya masalah personal kandidat yang menjadi sasaran utama.

    Prabowo kembali diserang dengan isu pelanggaran HAM, dan juga soal pemahaman ke-Islamannya. Untuk sisi ini pelakunya tidak tanggung-tanggung. Semua figur top turun tangan. Mulai dari Yusril, sampai La Nyalla Mattalitti. Video lama Mahfud MD juga di-repackage dan disebar di medsos.

    Namun semua serangan terhadap Prabowo itu tampaknya sudah tidak lagi mempan. Ada tanda-tanda mereka akan menjadikan Sandi sebagai sasaran utama. Sebagai senjata rahasia dan predator yang efektif, Sandi harus dilumpuhkan.

    Politisi Nasdem T Taufiquhadi menyatakan akan ada cawapres yang dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus kejahatan korporasi. Yang dimaksud Taufiq, adalah Sandi. KPK sejak lama membidik perusahaan milik mantan politisi M Nazaruddin PT Duta Graha Indah (DGI). Di perusahaan itu Sandi pernah tercatat menjadi komisaris. Namun Sandi tidak aktif. Posisi komisaris karena dia menjadi salah satu investor.

    Selain itu kemungkinan besar Sandi juga akan kembali diserang dengan isu skandal pribadinya. Sebelumnya sempat muncul web www.SkandalSandiaga.com yang berisi cerita-cerita skandal Sandi dengan sejumlah wanita. Namun web tersebut telah ditutup oleh Kominfo.

    Tidak menutup kemungkinan pola semacam itu akan muncul kembali, namun dengan versi yang lebih meyakinkan. Misalnya akan muncul sejumlah pengakuan dari wanita-wanita yang “pernah” punya hubungan gelap dengan Sandi.

    Melihat aktivitas Sandi di lapangan, jelas sangat mengkhawatirkan. Dalam tiga bulan terakhir Sandi terus berkeliling Indonesia. Sejauh ini sudah lebih dari 800 titik yang berhasil dikunjungi di Jawa dan luar Jawa.

    Kegiatannya sangat padat. Dimulai sejak pagi hari, hingga malam hari. Di berbagai kota yang dikunjunginya Sandi selalu memulai hari dengan lari minimal sejauh 10 Km. Tidak banyak tenaga pengawal dari kepolisian yang bisa mengimbangi aktivitas fisiknya.

    Setelah itu dia melakukan berbagai pertemuan, mulai dengan komunitas emak-emak yang jadi andalannya, para petani, nelayan, pondok pesantren, kalangan pengusaha pemula, dan kaum milenial.

    Dalam kunjungannya ke kawasan Kebumen, Cilacap, Banyumas, Purbalingga dan Banjar Negara, Jateng pekan ini Sandi bahkan masih sempat bermain basket dengan sejumlah remaja di bawah guyuran hujan.

    Malam sebelumnya dia bertemu kaum milenial, memberi coach kepada para pebisnis muda, bermain band dan nyanyi bersama. Sandi biasanya memainkan alat musik gitar yang sangat dikuasainya.

    Para penggemar dan pendukungnya rela menunggu berjam-jam hanya sekedar bertemu dan selfi bersamanya.

    Seorang politisi yang mengamati aktivitas Sandi di lapangan, menyebut fenomena Sandi sebagai edisi revisi (revised edition) dari Jokowi pada Pilpres 2014. Namun Sandi jauh lebih bagus pada sisi kemasan dan kontennya. Tak mengherankan bila kubu Jokowi-ma’ruf sangat gerah, dan berusaha keras untuk menghentikannya. (rml)

  • DPW PAN Sumsel Tegaskan Oknum Dekalrasi Dukung Jokowi-Ma’ruf Bukan Kader PAN

    DPW PAN Sumsel Tegaskan Oknum Dekalrasi Dukung Jokowi-Ma’ruf Bukan Kader PAN

    Palembang (SL) –  Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanah Nasional (PAN) Sumatera Selatan bereaksi dan mengumumkan maklumat penting setelah sejumlah orang yang mengatasnamakan kader partai itu mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon nomor urut 01 dalam Pilpres 2019, Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin di Palembang, Rabu (12/12).

    Ketua Pembinaan Organisasi Keanggotaan (POK) DPW PAN Sumsel, Mardiansyah mengatakan dirinya kesal dengan deklarasi yang mengatasnamakan kader PAN tersebut. “Kami tegaskan ini adalah ulah oknum, mereka bukan kader PAN. Cuma dekat dengan pengurus dan kader, tapi bukan kader, apalagi pengurus. Sangat disesalkan seolah-olah mereka merepresentasikan kader dan simpatisan,” ujar Mardiansyah, Palembang, Rabu (12/12).

    Sekretaris Fraksi PAN DPRD Sumsel ini pun mafhum pada momen politik ini banyak pihak yang coba mencari panggung dan perhatian. Apalagi, sambungnya, Sumatera Selatan diklaim sebagai salah satu basis suara paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

    Pihaknya pun tak ingin nama partainya di Sumsel tersebut dimanfaatkan kepentingan picik dari segelintir oknum yang memang tidak jelas statusnya di DPW PAN Sumsel. “Kita juga bisa melihat dari acara deklarasi yang mereka lakukan, berapa banyak yang hadir, siapa-siapa yang hadir, terdapat banyak sekali kejanggalan. Seandainya ada pengurus, kader, maupun simpatisan Sumsel yang berani mengangkangi putusan DPP, kami dari DPW PAN Sumsel segera akan merekomendasi pemecatan untuk yang bersangkutan,” ujar Mardiansyah.

    Mardiansyah menegaskan dukungan PAN terhadap pasangan Prabowo-Sandi merupakan Keputusan Rakernas PAN 2018, forum pengambilan keputusan tertinggi setelah Kongres sesuai AD-ART PAN. “Banyak hal yang mendasari putusan ini. Karena dalam forum Rakernas tersebut semua DPW dimintai rekomendasi dan usulan terkait capres yang akan diusung. Seingat saya, semua DPW satu suara untuk mendukung Prabowo sebagai capres khususnya di Sumsel. Saya yakin insya Allah semua pengurus, kader dan simpatisan PAN Sumsel solid satu suara dukung Prabowo-Sandi,” kata Mardiansyah.

    Sebelumnya, puluhan orang yang mengatasnamakan kader PAN di DPW Sumsel mendeklarasikan diri mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf. Sholahudin, salah satu yang mengaku sebagai kader PAN di Sumsel mengatakan meski hanya sedikit yang datang dalam deklarasi tersebut, namun ia mengklaim sebagian kader PAN di Sumsel mendukung deklarasi tersebut. “Banyak kader sudah menyatakan mendukung ke Jokowi-Maruf, tapi mereka enggak berani mengungkapkan ke publik karena masuk lingkaran partai,” ujar Sholahudin.

    Dia mengungkapkan, mereka yang mendeklarasikan hal tersebut menilai pembangunan yang dilakukan Jokowi selama empat tahun ini sudah terasa. Sholahudin pun menegaskan, deklarasi yang mereka lakukan tidak ada sangkut pautnya dengan pengurus PAN di daerah dan pusat. Namun dirinya berharap semua pengurus partai dapat mengikuti langkah mereka berbalik arah menyalonkan Jokowi. “Kami disanksi tidak masalah. Harus berani, tidak bisa harus diam. Kader punya hak suara. Pembangunan di masa Presiden Jokowi sudah terlihat loh, tol Palindra contohnya sudah bisa dilalui. Kami harap ada perubahan di kubu PAN,” ujar Sholahudin. (Faktakini.com)

  • Sandiaga Uno Hadiri Perayaan Maulid Nabi SAW di Rantauprapat

    Sandiaga Uno Hadiri Perayaan Maulid Nabi SAW di Rantauprapat

    Labuhan Batu (SL) – Masyarakat Kabupaten Labuhanbatu sangat antusias mengikuti Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihadiri Cawapres Sandiaga Salahuddin Uno, hal ini dapat terlihat saat Beliau tiba dan turun dari kendaraan menuju panggung yang disediakan Panitia, Selasa (11/12/2018) siang di Masjid Raya Al Ikhlas Asrama Haji Rantauprapat.

    Acara tersebut dihadiri Anggota DPRD Provinsi H Gus Irawan Pasaribu, Anggota DPRD Kabupaten Abdul Karim Hasibuan, Edi Sugianto Caleg Partai Gerindra No Urut 2 Kabupaten Labuhanbatu sekaligus Ketua Panitia, Ormas Kupaz dan seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Labuhanbatu.

    Pada kesempatan ini Cawapres Sandiaga Uno tidak dapat berbicara dikarenakan dilokasi tempat ibadah dilarang kampanye, sehingga diwakili ketua DPD partai Gerindra Sumut Gus Irawan Pasaribu.

    Gus menyampaikan bila ingin ada perubahan Ekonomi, bahan pokok stabil, masyarakat sejahtera adil dan Makmur, jangan ragu untuk memilih yang sudah di tunjuk ijtima ulama, tuturnya.

    Banyak kita dengar keluhan Kaum Emak-emak mengatakan saat ini kehidupan Ekonomi sangat berat sekali harga – harga semua pada naik, Maka itu harapan kita kepada pasangan Prabowo – Sandi bila terpilih nanti supaya harga sawit naik, harga karet naik dan bahan pokok sehari – hari turun. karena pasangan Prabowo – Sandi fokus kepada Ekonomi, lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia.

    Sistem Ekonomi Neo-liberal yang sekarang ini diterapkan adalah pasar bebas dan prinsip menetes ke bawah yang menyebabkan “orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin”. Dengan Sistem Ekonomi Kerakyatan Yang akan dibawa Prabowo -Sandi, maka kebocoran anggaran dan mengalir keluarnya kekayaan nasional ke luar negeri dapat diminimalkan sehingga Bangsa Indonesia akan memiliki dana pembangunan yang cukup untuk mensejahterakan rakyat.

    Ditempat terpisah Ketua Panitia Edi Sugianto mengatakan kepada Awak media bahwa ini adalah permintaan Emak-emak untuk menghadirkan Cawapres Sandiaga Uno, untuk itu dengan kerja keras Panitia dapat mengabulkan permintaan Emak-emak Labuhanbatu yang ingin langsung melihat Cawapres No Urut 02 tersebut.

    Edi Sugianto juga mengutarakan bahwa acara tersebut hampir tak di izinkan, namun karena dengan niat yang berawal baik akan melahirkan kebaikan pula, sehingga acara tersebut terlaksana dengan penuh khidmat, sampai selesai acara pun masih banyak warga dari penjuru Labuhanbatu yang berdatangan. (bongkarnews)

  • Markas Prabowo-Sandi di Solo Dibatalkan

    Markas Prabowo-Sandi di Solo Dibatalkan

    Jakarta (SL) – Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berencana memindahkan posko pemenangan dari Jakarta ke Jawa Tengah pada awal tahun depan. Ada beberapa tempat potensial yang dijadikan markas, namun Solo batal jadi lokasi markas baru.

    Sandi mengatakan bahwa kawasan di dekat rumah Presiden Joko Widodo (Jokowi) Solo dicoret dari daftar. Alasannya, lokasi itu dinilai kurang strategis. Dia lebih memilih berada di sentral basis suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) lainnya. “Terlalu jauh kalau di Solo. Mungkin di tengah-tengah seperti daerah Salatiga, Wonosobo, mungkin ya Temanggung, daerah situ,” kata Sandiaga di Jakarta, Rabu (12/12/2018).

    Sandiaga menegaskan pemindahan ini berdasarkan permintaan relawan saat kunjungan ke Jawa Tengah (Jateng). Di Jawa Tengah yang disebut-sebut sebagai Kandang Banteng (kantong massa PDIP), pasangan 02 ini juga merasa tingkat pengenalan dan keterpilihan masih sedikit. Apalagi pada 2014 Prabowo yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa kalah telak. “Untuk memudahkan mobilisasi dan logistik tentunya akan sangat mudah kalau kita bergerak dari Jawa tengah. Tempatnya di mana, lagi diputuskan tim pemenangan,” ucapnya.

    Sementara itu, pada Kamis (13/12/2018) hingga lima hari ke depan Sandi akan kembali menyapa warga Jateng. Di sela-sela serapan aspirasi, Sandi berencana melakukan konsolidasi mengenai perpindahan posko.     “Salah satu PR [pekerjaan rumah], kita akan kerja sama dengan pemerintah kota dan provinsi untuk kurangi kemiskinan yang signifikan di Jateng. Tentu dengan tingkat penghasilan, perbaikan ekonomi, dan penurunan biaya hidup kita akan turunkan tingkat kemiskinan,” jelasnya.

    Sebelumnya Direktur Materi Debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi Sudirman Said menjelaskan bahwa markas perjuangan peserta pilpres 02 ini akan dipindah ke Jateng mulai awal 2019.

    Dengan perhatian Sandi yang lebih di Kandang Banteng, Sudirman mengklaim optimistis elektabilitas Prabowo-Sandi bisa melebihi 42%. Saat itu, Prabowo hanya mendapat 6.485.720 (33,25%) dari Jokowi yang memperoleh 12.959.540 (66,65%). (solopos)

  • Titiek Soeharto Kukuhkan Putri Prabowo-Sandi Indonesia

    Titiek Soeharto Kukuhkan Putri Prabowo-Sandi Indonesia

    Sulawesi Selatan (SL) – Putri Prabowo-Sandi Indonesia adalah komunitas pemenangan pasangan presiden & wapres no. 2 yang beranggotakan perempuan-perempuan milenial yang berpusat di Sulsel. Putri Prabowo-Sandi ini beranggotakan 38 orang yang berasal dari beberapa daerah di Sulsel. Alhamdulillah kemarin (Kamis,14) pengukuhan Putri Prabowo-Sandi oleh ibu Titiek Soeharto berjalan lancar, terimakasih untuk Garuda Emas Sulsel karena memberikan kami kesempatan untuk bergabung dalam rangkaian acara peresmian Rumah Aspirasi Sulsel”, ujar Vina Ketua PPS yang juga Mahasiswa Pascasarjana Unhas tersebut.

    Putri Prabowo-Sandi adalah komunitas pemenangan pertama di Indonesia yang dikukuhkan langsung oleh bu Titiek Soeharto.

    Prilly yang juga jubir PPS menambahkan bahwa suatu kehormatan bagi kami Putri Prabowo-Sandi di kukuhkan langsung oleh ibu Bangsa, ibunda kami, ibunda putri-putri Indonesia. “Kami akan bersama-sama bergerak dalam isu-isu kemanusiaan & sosial yang segmentasinya untuk Perempuan milenial, anak-anak, lansia dan berkolaborasi dengan emak-emak”, tegas uga dan Marva yang juga merupakan jubir PPS.

    Putri Prabowo-Sandi Indonesia didirikan oleh Putri Utami Muis, S.Farm., Apt & Andi Dado bersama para pengurus PPS Indonesia lainnya, struktur pengurusnya yaitu : Vinani Fajriani, S.KM (Ketua), Nurhandayani haeruddin (Sekretaris), Febry Rezky Noer R, S.KG (Bendahara), dan mendaulat Ibu Siti Hediati Sueharto, S.E atau Titiek Soeharto sebagai Dewan Penasehat serta Ibu Deniary Alwi, S.E., M.H sebagai Dewan Pembina. (Onesulsel.id)

  • Keamanan Pemilih pada Pemilu 2019 Harus Jadi Prioritas

    Keamanan Pemilih pada Pemilu 2019 Harus Jadi Prioritas

    Bandarlampung (SL) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo meminta Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan seluruh aparatur pemerintah mengamankan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

    Menurut Gubernur, keselamatan para pemilih harus menjadi prioritas pada Pemilu serentak pertama dalam sejarah Indonesia itu. “Kita memiliki tanggung jawab baik langsung maupun tidak langsung untuk menjaga wilayah sehingga berjalan sebaik mungkin tanpa terlalu banyak distorsi yang memengaruhi kehidupan masyarakat,” ujar Gubernur Ridho pada Apel Tiga Pilar Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kepala Desa/Lurah dalam menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, di Ballroom Hotel Novotel, Kamis (13/12/2018).

    Acara tersebut dihadiri 1.684 personil terdiri dari Forkopimda Provinsi Lampung, kepala daerah se-Lampung, Kapolres/Kapolresta, Dandim Korem 043/Gatam, Kapolsek dan Kasat Jajaran Polda Lampung, Bhabinkamtibmas Jajaran Polda Lampung, Babinsa Jajaran Korem 043/Gatam, Babin Desa Pesisir TNI AL, dan Kepala Desa/Lurah se-Lampung. “Suara rakyat adalah suara tuhan dan kita harus menjaga suara itu. Maka sebagai aparatur negara, kepentingan dan keselamatan rakyat adalah ini yang harus dipegang,” kata Gubernur pada acara bertema ‘Sinergitas dan Soliditas TNI/Polri dan Kepala Desa/Lurah’ itu.

    Ridho menyampaikan makin tinggi level kontestasi ancamannya justru menurun, bahkan hampir tidak ada. “Insya Allah di Lampung ini aman. Apalagi penjagaan ada dimana-mana, tetapi pada level di bawah justru tingkat bahayanya lebih tinggi seperti pileg kabupaten dan kota,” ujar Ridho.

    Dia menyebutkan TNI dan Polri yang tidak memiliki hak suara, harus memahami dan tidak boleh apatis terhadap politik. “Kenapa? Karena semua proses kebangsaan dan kenegaraan sangat dipengaruhi proses politik. Orang yang buta politik adalah yang paling merugi, karena semua hal ditentukan proses politik. Ketika bisa memahaminya, kita tahu yang terbaik untuk bangsa. Kita tahu situasi dan bisa meminimalisir hoax,” kata Gubernur Ridho.

    Ridho juga mengapresiasi sinergi TNI dan Polri untuk pengamanan. “Lampung kembali menorehkan prestasi. Kali ini Lampung menjadi juara kedua dalam hal pencegahan terorisme dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Ketika Lampung memperoleh penghargaan, yang saya ingin sampaikan itu tidak mungkin terjadi tanpa kerja sama,” ujar Gubernur.

    Pada bagian lain, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, mengatakan maksud tiga pilar yakni agar mampu mengajak seluruh komponen masyarakat ikut berpartisipasi aktif dan ikut proaktif dalam kegiatan agar mudah mendeteksi dan mencegah bahaya yang timbul di wilayahnya. Tiga pilar harus terus bersatu menjaga keharmonisan dan kekompakan dalam menjaga stabilitas keamanan di desa. “Tiga pilar harus peka dan peduli terhadap permasalalah didesa, jika pilar kompak maka setiap permasalah kecil yang ada didesa dapat diselesaikan dengan baik,” kata Panglima.

    Menurut Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto, tujuan apel tiga pilar ini terciptanya situasi kondusif bagi para pelaksanana pesta demokrasi yang aman damai dan sejuk. Purwadi menyebutkan fungsi dan peran tiga pilar yakni proaktif deteksi dini dalam mencegah dan menangkal gangguan. “Tiga pilar ini memiliki peran yakni partnership yang artinya bermitra segenap lapisan masyakar dalam menggali informasi yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan. Lalu, penyelesaian masalah di tingkat desa, sehingga permasalahan sekecil apa pun dapat diselesaikan dengan baik,” ujarnya.

    Purwadi menuturkan pemilu dapat sukses asalkan partisipasi masyarakat tinggi, tidak ada money politik. Kegiatan kampanye berisi ide program bukan sara hoax dan menyebar kebencian. “Berdayakan semua potensi masyarakat untuk ikut berpartispasi aktif menjaga dan menciptakan situasi kamtibmas. Cegah sedini mungkin perbedaan yang mengarah kepada konflik sosial terutama yang mengakibatkan terganggunya kamtibmas,” kata Kapolda.(Humas Prov Lampung)

  • Kuasai Basis Merah, Tim PADI Pindahkan Perjuangan dari Jakarta ke Jawa Tengah

    Kuasai Basis Merah, Tim PADI Pindahkan Perjuangan dari Jakarta ke Jawa Tengah

    Jakarta (SL) – Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno membenarkan terkait rencana pemindahan markas perjuangan Prabowo-Sandi dari Jakarta ke Jawa Tengah. Sandi mengatakan kepindahan itu nantinya akan mulai efektif untuk 120 hari terakhir jelang pemilu pada 17 April mendatang.

    “Ya saya diminta oleh para relawan di Jawa Tengah Untuk memindahkan untuk 120 hari terakhir dari kampanye ke Jawa Tengah. Saya nyatakan siap,” ujar Sandiaga Uno di GOR Bulungan Jakarta Selatan, Sabtu (8/12).

    Opsi itu dipilih, karena menurutnya hal itu nantinya akan jauh lebih memudahkannya untuk menyapa masyarakat yang berada di pelosok Jawa Tengah. “Buat saya yang terpenting itu adalah kita bisa menyapa masyarakat di pelosok-pelosok Jawa dan kalau dari Jakarta susah sekali pergerakan. Jadi saya lagi rencana mencari beberapa tempat yang bisa kita jadikan posko yang memudahkan mobilisasi kita selama 120 hari lagi di Jawa Tengah,” ucap Sandi.

    Hal itu dilakukan Sandi karena berkaca pada hasil survei internalnya di Jawa Tengah. Oleh karena itu Sandi mengharapkan nantinya dengan adanya posko di Jawa tengah, dapat mengerek sedikit demi sedikit suara untuk pasangan nomor urut 02.

    “Jawa Tengah ini kita mengharapkan hasil yang baik buat pasangan calon Prabowo Sandi karena kita ingin tingkat keterpilihan kita meningkat. Selama 2014 kemarin cukup rendah, baru 2018 ini masyarakat Jawa Tengah inginkan perubahan dan itu ingin kita maintain (pelihara), dan untuk maintain itu perlu untuk menyapa lebih sering lagi di Jawa Tengah,” sambungnya.

    Tak hanya Jawa Tengah, menurut Sandi nantinya akan ada koordinasi lebih lanjut untuk mendirikan posko serupa di Jawa Timur. “Mungkin nanti berbagi itu dari Jawa Tengah ke Jawa Timur Pak Prabowo mungkin bisa banyak di Jawa Timur dan kita melakukan koordinasi justru dari daerah karena jauh lebih mudah mobilisasinya kalo dari daerah,” kata Sandi.

    Sebelumnya terkait pemindahan markas perjuangan itu telah didengungkan Direktur Materi Debat Badan Pemenangan (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said saat meresmikan Posko Relawan Prabowo-Sandi di Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

    Di hadapan relawan, Sudirman mengungkapkan cawapres Sandiaga Uno menaruh perhatian khusus untuk Jawa Tengah. Karena itu, mulai Januari 2019, markas perjuangan akan dipindahkan dari Jakarta ke Jawa Tengah.

    Alasan lain, Jawa Tengah dianggap merupakan provinsi penting yang harus dimenangkan Prabowo-Sandi. “Kemenangan di Jateng besar pengaruhnya secara nasional,” kata Sudirman di lokasi, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/12).

    Jateng selama ini dikenal sebagai basis merah (PDIP). Namun pada Pilgub kemarin, Sudirman Said secara mengejutkan mampu meraih suara yang cukup signifikan di Jateng. (Kumparan)