Tag: Pilpres 2019

  • Sebarkan Hoax Polisi Dukung Capres Warga Semarang Ditangkap

    Sebarkan Hoax Polisi Dukung Capres Warga Semarang Ditangkap

    Surabaya (SL) – Wisnu Nugroho (27) tertunduk lesu saat digelandang Tim Cybercrime Polda Jatim, Selasa (20/11/2018) pagi. Pria asal Semarang tersebut terancam hukuman 2 tahun penjara akibat menyebarkan informasi bohong atau hoax di media sosial. Informasi yang disebar Wisnu berisi dukungan Polri kepada salah satu pasangan calon (calon) di Pemilihan Pilpres (Pilpres) 2019.

    Berikut kalimat dalam postingan hoax yang disebar pelaku dengan nama akun “Wisnu Inu”: “Dapat dari grup, suruh nyebarin biar merinding penjilat yang main curang. Kami Polri siap mengawal suara Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Demi menjaga keamanan NKRI. Bagaimana mendukung Prabowo-Sandi apa siap mengawal suara demi menuju perubahan”.

    Wisnu mengaku menyebarkan hoax tersebut karena menganggap informasi tersebut menyakinkan. Wisnu lalu tanpa ragu menyebarkannya. “Saya copy-paste (copas) dari grup lain. Saya pikir meyakinkan, karena banyak yang sebar,” katanya.

    Wisnu mengatakan, informasi yang disebar bukan dirinya yang membuat. “Itu cuma saya copas. Saya nggak buat sendiri,” akunya. Saat ditanyai motifnya menyebarkan hoax tersebut, Wisnu tidak menjawab. Saat ini Tim Penyidik kasus ini masih menggali motif dan mencari tahu apakah ada keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Atas perbuatannya, Wisnu terancam dikenai Pasal 14 ayat 2 dan Pasal 15 Tentang Ujaran Kebencian dan Berita Bohong. (Tribunnews)

  • Amien Rais Akan Jewer Ketum Muhamadiyah

    Amien Rais Akan Jewer Ketum Muhamadiyah

    Surabaya (SL) – Dr. Mohammad Amien Rais menghadiri acara peringatan Milad Muhammadiyah ke 106 di Islamic Center, Jalan Dukuh Kupang Surabaya, Selasa (20/11/2018) pagi.

    Acara ini diinisiasi oleh Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Surabaya diawali dengan Gebyar Pawai Ta’aruf Milad Muhammadiyah 106 yang akan dimulai pukul 06.00 hingga 08.00 WIB.

    Acara kali ini Milad Muhammadiyah mengambil tema “Ta’awun untuk negeri”. Peringatan milad tersebut akan dimulai pada pukul 08.45 WIB dengan acara Pidato Milad oleh KH Dr. Mahsun Djayadi M.Ag selaku pimpinan PD Muhammadiyah Kota Surabaya.

    Dalam peringatan tersebut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir dalam sambutannya mengatakan, tema Ta’awun untuk Negeri membawa pesan kepada seluruh komponen bangsa agar secara kolektif kolegial, mengerahkan segala daya mengelorakan semangat, pemikiran, dan tindakan-tindakan nyata saling menolong dan bekerjasama demi kebaikan, kemaslahatan, serta kemajuan bangsa dan negara,”pungkasnya.

    Pada kesempatan yang sama, penasihat PP Muhammadiyah Amien Rais dalam sambutannya menjelaskan, bahwa dirinya akan menjewer Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir karena tidak memberikan arahan yang jelas kepada warga Muhammadiyah dalam menentukan pilihan pada Pilpres 2019.

    “Kalau ketua Muhammadiyah itu ngomong terserah, itu akan saya jewer, itu tidak betul,” tegas Amien saat hadir dalam peringatan Milad ke 106 Muhammadiyah Surabaya di Islamic Center Surabaya, Selasa (20/11/2018).

    Dalam Pilpres sikap Muhammadiyah harus jelas, karena Pilpres hanya merebutkan satu kursi dan sangat menentukan keberlangsungan pemerintahan dalam negeri. Menurut Amien, Pilpres itu berbeda dengan Pileg, yang lebih fleksibel karena kader Muhammadiyah tersebar di berbagai partai, selain itu Pileg memperebutkan 575 kursi DPR RI, tidak hanya satu seperti Pilpres.

    “Oleh karena itu sangat keliru jika Muhammadiyah mengatakan Politik tidak penting yang penting kita bisa shalat, tidak diganggu puasanya, tarawih Ramadan lancar itu sudah cukup dan kekuasan biar diurus yang lain kita tidak perlu ikut-ikutan. Itu Muhammadiyah konyol, Muhammadiyah sontoloyo,” tandasnya. Dia menambahkan, politik, ekonomi, sosial akhlak, dan hukum semua terintegrasi menjadi satu dan antara Islam dengan politik tidak bisa dipisahkan.

    “Sudah dikatakan kalau sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, hidupku ini maksudnya hidup politik ku ekonomi ku sosial ku hukum ku dan terakhir kematian ku aku persembahkan kepada Allah Tuhan semesta alam,” tambahnya.

    Warga Muhammadiyah harus memilih pemimpin yang betul betul beriman, tidak diragukan lagi keislamannya dan tidak ingkar pada janjinya sendiri, tutup Amien.

  • Penderita Gangguan Jiwa Dapat Hak Suara

    Penderita Gangguan Jiwa Dapat Hak Suara

    Jakarta (SL) – Pesta demokrasi kali ini tidak saja diikuti oleh ”orang-orang waras”. Atas desakan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM), pada pemilihan presiden hari ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuat terobosan baru dengan memberikan hak suara kepada penderita gangguan jiwa.

    KPU juga memasilitasi penyelenggaraan pemilu di tempat-tempat perawatan orang gila seperti rumah sakit jiwa (RSJ) dan panti-panti sosial. “Pemilu di rumah sakit jiwa tahun ini adalah sejarah, karena akhirnya untuk pertama kali penderita gangguan jiwa difasilitasi oleh negara untuk menyalurkan hak pilihnya. Semua penderita yang sedang dalam perawatan memiliki hak pilih,” kata Tigor Hutapea dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Rabu (9/7).

    Selain LBH Jakarta, advokasi terhadap hak suara orang gila itu antara lain dilakukan Perhimpunan Jiwa Sehat dan Perhimpunan untuk Pemilu Demokrasi (Perludem). Landasan hukum utamanya adalah Undang-Undang (UU) No 8/2012 tentang Pemilu Legislatif dan UU No 42/2012 tentang Pemilu Presiden.

    “Dalam kedua UU itu disebutkan bahwa peserta pemilu adalah warga negara yg telah berusia 17 tahun atau sudah menikah,” ungkap Tigor.

    Berikutnya adalah Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas yang diratifikasi Indonesia melalui UU No 19/ 2011. Di dalamnya dengan tegas menyatakan bahwa penyandang disabilitas (termasuk penderita disabilitas mental) mempunyai hak yang sama dengan warga negara lain dalam kehidupan bernegara, termasuk hak untuk memilih dalam pemilu.

    “Pada prinsipnya, tidak boleh ada diskriminasi bagi warga negara untuk melaksanakan haknya untuk memilih. Tentu sama seperti masyarakat lain, mereka tidak bisa dipaksa untuk memilih bila tidak menghendaki,” ujar Tigor.

    Begitu juga bila mereka dalam keadaan episode berat penyakitnya. “Mereka tidak bisa untuk ke bilik suara, sama seperti penderita penyakit fisik yang sedang dalam perawatan intensif,” imbuh Tigor.

    Partisipasi penderita gangguan jiwa, lanjut Tigor, selain akan turut menyukseskan pemilu juga secara langsung bermanfaat bagi penderita. ”Antara lain dapat meningkatkan rasa percaya diri, menimbulkan perasaan diterima, mendorong sosialisasi, membantu proses rehabilitasi dan yang terpenting adalah menghilangkan stigma terhadap mereka,” katanya.

    Beberapa Rumah Sakit Jiwa yang pada pilpres kali ini memasilitasi pasiennya untuk memilih di antaranya RSJ Marzoeki Mahdi (Bogor), RSJ Bangli (Bali), RSJ Magelang (Jawa Tengah), RSJ Malang (Jawa Timur), RSJ Tampan (Riau), RSJ Banyumas (Jawa Tengah). Sedangkan untuk panti sosial penderita gangguan jiwa, antara lain di Panti Sosial Bina Laras (PSBL) 3 Ceger di Cipayung (Jakarta Timur), PSBL1 di Cengkareng (Jakarta Barat), PSBL Phala Marta di Cibadak (Sukabumi, Jawa Barat)

    Sebelumnya, pada 7 dan 8 Juli lalu, KPU Kota Bogor, Perhimpunan Jiwa Sehat, dan Perludem melakukan sosialisasi pemilu kepada pasien RSJ Marzoeki Mahdi Bogor. Sementara KPU Jakarta Barat dan Jakarta Timur melakukan sosialisasi di panti-panti sosial di wilayahnya.

    “Mari kita sambut dengan positif pelaksanaan pemilu di rumah sakit jiwa sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam memenuhi hak dasar semua warga negara, sekaligus juga menunjukkan penerimaan masyarakat pada mereka yang yang selama ini tersingkir karena menderita gangguan gangguan jiwa,” tutur Tigor. (Republika)

  • Jadwal SBY Akan Kampanyekan Prabowo-Sandiaga

    Jadwal SBY Akan Kampanyekan Prabowo-Sandiaga

    Yogyakarta (SL) – Wasekjen Partai Demokrat, Rachland Nashidik, menjelaskan bahwa partainya berkomitmen memenangkan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Untuk itu, Ketum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mulai Maret 2019 akan turut mengkampanyekan Prabowo.

    “Pak SBY akan turun. Bulan Maret (2019) nanti dia akan turun untuk mengampanyekan Pak Prabowo,” ujar Rachland kepada wartawan di Yogyakarta, Minggu (18/11/2018).

    Menurutnya, Demokrat mulai Bulan Maret 2019 akan totalitas untuk kampanye kemenangan capres-cawapres nomor urut 02 tersebut. Tak hanya SBY, namun seluruh pimpinan Demokrat termasuk Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga akan turut berkampanye.

    “Kami (Partai Demokrat) akan turun. Maret itu kami akan turun dan dengan asumsi bahwa Pak Prabowo pun dan Pak Sandiaga Uno menepati janji untuk memastikan bahwa membantu agar suara partai kami pun juga tidak turun,” lanjutnya.

    Sebelum pimpinan Demokrat mengampanyekan Prabowo-Sandi, lanjut Rachland, mereka akan fokus untuk mensukseskan pileg. Sebab mereka menyadari, meski sebagai partai pengusung Prabowo-Sandi namun mereka tidak mendapatkan coattail effect di Pileg 2019

    “Yang mendapatkan keuntungan coattail effect dalam Pemilu sekarang cuma dua partai, PDIP karena punya Pak Jokowi, Gerindra dengan Pak Prabowo, yang naik ya mereka berdua. Tapi partai lain seperti kami yang tidak punya capres-cawapres ya enggak dapat,” ujarnya.

    “Dalam teori ini kalau dia punya capres-cawapres sendiri, kadernya jadi capres atau cawapres maka diperkirakan suara partainya akan juga ikut naik. Kan kami enggak punya sekarang, artinya kami mesti berjuang sendiri untuk setidaknya membuat agar kursi partai kami di DPR 2019 itu tidak berkurang,” tutupnya. (Detik)

  • Waspada Pemilih Palsu, Prabowo Minta Pendukungnya Menjaga TPS

    Waspada Pemilih Palsu, Prabowo Minta Pendukungnya Menjaga TPS

    Jawa Barat (SL) – Prabowo mewanti-wanti masyarakat terhadap kemungkinan banyaknya pemilih palsu pada Hari Pencoblosan Pilpres 2019.  Oleh karena itulah, Prabowo menyerukan para pendukungnya menjaga tempat pemungutan suara (TPS) agar tidak mudah disusupi pemilih gaib.

    “Kita harus kerja keras dan jaga suara, karena kebiasan orang-orang kita suara juga dicolong. Ada satu orang nyoblos 32 kali,” ujarnya saat acara Prabowo Menyapa di Graha Intan Balarea, Garut, Jawa Barat, Sabtu (17/11).

    Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan alasan dirinya tetap bertahan di politik karena melihat masih banyak terjadi kesenjangan sosial dan ekonomi. Terlebih rakyat miskin di Indonesia saat ini terus bertambah. Sebagai mantan prajurit yang pernah berperang dalam menjaga keutuhan NKRI, Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku tak rela jika rakyat Indonesia masih belum sejahtera.

    “Saya mantan prajurit, saya berjuang di depan, saya tidak rela melihat rakyat masih susah. Ingat kita berjuang untuk anak cucu kita, kita berjuang untuk masa depan bangsa,” kata Prabowo.

    Bahkan dari tekad kuat dan ketegasan yang ia miliki, capres yang berpasangan dengan Sandiaga Uno tersebut sering dituduh mudah marah di depan publik. Namun ia memastikan suara keras dalam berpidato lahir dari jiwa keprajuritan. “Politik dibikin santai dan sejuk. Jangan dibilang suara keras marah-marah dari sononya suara sudah keras. Kalau tentara harus tegas, masak komando pasukan lemah gemulai,” tegasnya. (Rmollampung)

  • Caleg Parpol Koalisi Yang Tak Kampanyekan Jokowi Terancam Dipecat

    Caleg Parpol Koalisi Yang Tak Kampanyekan Jokowi Terancam Dipecat

    Jakarta (SL) – Koalisi Indonesia Kerja (KIK) telah memuat kesepakatan untuk para caleg-nya agar diwajibkan menyosialisasi pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Jika tidak maka Caleg terancam di pecat. Hal itu ditegaskan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto

    “Semua agar bergerak mengamankan teritorial masing-masing. Seluruh caleg, baik dari PDI Perjuangan, Golkar, PKB, Nasdem, PPP, Hanura, PKPI, Perindo, PSI, kalau tidak menyosialisasikan Pak Jokowi-Kiai Maruf akan diberikan sanksi,” ujar Hasto Kristiyanto, seperti dalam keterangan pers TKN Jokowi-Ma’ruf, dilangsir detikcom, Jumat (16/11/2018).

    Hal tersebut disampaikan Hasto dalam Konsolidasi Tim Kampanye Daerah tingkat Kabupaten/Kota Jawa Timur di Surabaya, hari ini. Dalam acara tersebut, turut hadir pula Ketua TKD Jatim Machfud Arifin.

    Soal sanksi bagi caleg yang tidak melakukan sosialisasi untuk Jokowi-Ma’ruf diserahkan kepada partai masing-masing. Namun untuk PDIP, kata Hasto, ancamannya langsung dipecat. “Apa yang sampaikan adalah rekomendasi Rakernas TKN Koalisi Indonesia Kerja. Kalau PDI Perjuangan, pemecatan kita berikan,” sebutnya.

    Dalam kesempatan itu, Hasto juga menyinggung soal kebijakan Partai Demokrat yang membebaskan caleg-nya mendukung pasangan calon di Pilpres 2019. Padahal Demokrat sendiri mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

    “Kalau Partai Demokrat membebaskan caleg-nya mendukung paslon, itu sama saja dengan ‘silakan kalau mau mendukung Pak Jokowi-Kiai Maruf’. Kami paham Demokrat gamang atas sikap politiknya terhadap Prabowo yang dinilai tidak memberi harapan dengan seringnya minta maaf,” kata Hasto.

    Ia pun menyoroti panas-dingin hubungan Demokrat dengan Gerindra soal janji kampanye. Hasto melihat wajar saja apabila Demokrat dan ketumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), merasa gamang terhadap pasangan yang diusungnya.

    “Banyaknya negative campaign yang dilakukan mungkin menjadi alasan tidak nyamannya Pak SBY di koalisi Prabowo. Terlebih capres, cawapres, ketua tim, dan bendahara, semua berasal dari Gerindra, jadi apa yang didapat Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono)?” paparnya.

    “Survei internal yang kami lakukan, Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, dan PAN itu berimpit pemilihnya. Kalau Gerindra turun, partai lain yang beririsan tadi akan naik. Jadi sikap Demokrat sangat wajar untuk amankan kepentingan legislatif partainya agar bisa berlaga di 2024,” imbuhnya.

    Di sela-sela konsolidasi di Jatim, Hasto pun bertemu dengan sejumlah kader NU. Kepada Hasto, mereka mengeluhkan sikap cawapres Sandiaga Uno yang sempat melangkahi makam sesepuh NU, KH Bisri Syansuri. “Kami memahami kegusaran warga NU terhadap tindakan tidak terpuji Sandiaga yang melangkahi makam almarhum KH Bisri Syansuri. Apa yang dilakukan Sandiaga mencerminkan dia lebih banyak mengenyam pendidikan Barat sehingga tidak memahami kepribadian bangsanya sendiri,” tutur Hasto.

    Menurut Hasto, sungguh bahaya apabila Indonesia dipimpin seseorang yang tidak memahami karakter kepribadian bangsa sendiri. Ia menilai Sandiaga menjadikan ziarah kubur sekadar pencitraan demi mendapatkan dukungan nahdliyin. “Ziarah dengan motif kekuasaan hanya menghasilkan karma politik. Apa yang dilakukan oleh Sandi telah menyentuh hal yang paling elementer terkait dengan karakter pemimpin yang seharusnya respek dengan tradisi keagamaan dan kultur bangsanya,” sebut Hasto.

    “Jadi pemimpin itu tidak boleh grusa-grusu, emosional, main ancam, dan jangan kedepankan pencitraan seolah agamais. Itulah akibatnya kalau kekuasaan dilakukan dengan cara tidak benar, seperti membeli rekomendasi Rp 1 T,” sambungnya.

    Kepada jajaran tim kampanye di Jatim, Hasto meminta mereka bersatu padu bersama mesin parpol koalisi untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf. Ia mengingatkan bahwa Jatim adalah pusat penggemblengan anak-anak bangsa dari perpaduan kalangan nasionalis-Islam yang sangat mengerti jiwa dan kepribadian bangsanya. “Kita tidak hanya sekadar sedang memenangkan Pak Jokowi-Kiai Maruf, tetapi sedang memenangkan nasib kita, memenangkan masa depan bangsa dan negara Indonesia di tangan pemimpin yang lahir dari rakyat,” tutup Hasto. (detik)

  • Sandiaga Sebut Akan Bangun Industri Strategis Nasional, Kurangi Bahan Baku Impor dan Stop Impor Buruh

    Sandiaga Sebut Akan Bangun Industri Strategis Nasional, Kurangi Bahan Baku Impor dan Stop Impor Buruh

    “Kita berjanji untuk membangun kembali industri hulu, industri manufaktur nasional berbahan baku lokal, bahan baku impor kita kurangi, stop impor buruh,” ujar Sandi, di hadapan relawan dan buruh di Markas Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), Karawang, Jawa Barat, Rabu (14/11/2018).
    Sandi mengatakan, jika terpilih pada 2019 mendatang, pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 akan membuka lapangan kerja untuk warga negara Indonesia.
    Pihaknya juga akan memperbaiki ekonomi masyarakat yang merupakan alat hal fundamental.
    Pihaknya, kata dia, juga akan melindungi kepentingan tenaga kerja Indonesia, tenaga kerja lokal, dan kaum buruh.
    “Prabowo-Sandi tegas berpihak pada kaum buruh,” kata dia. (Kompas)
  • Khofifah Indar Parawansa Ajak Ribuan Kiai dan Santri Deklarasi Dukung Jokowi-Ma’ruf

    Khofifah Indar Parawansa Ajak Ribuan Kiai dan Santri Deklarasi Dukung Jokowi-Ma’ruf

    Surabaya (SL) – Ketua Muslimat NU yang juga Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa bersama Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) terus bergerak menggalang dukungan untuk pemenangan pasangan capres – cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin.

    Hari ini, Kamis (15/11), ribuan kiai, santri dan jaringannya di Provinsi Jawa Barat berkumpul di Bandung melakukan deklarasi bergabung bersama JKSN menyukseskan pasangan capres cawapres nomor urut 1 dalam Pilpres 2019 mendatang.

    Dalam siaran pers yang diterima, Khofifah mengatakan, JKSN ini memang ingin fokus pada konsolidasi terutama dengan jaringan kiai dan santri kultural.

    “Sesungguhnya mereka, jaringan kiai dan santri kultural, mempunyai komunitas yang signifikan. Tapi sering kali tidak terkonfimasi dengan berbagai dinamika kehidupan politik dan ketatanegaraaan,” kata Khofifah

    Untuk itu melalui JKSN ini, Khofifah ingin konfirmasi dan informasi itu ada dan menyambung ke mereka para jaringan kiai dan santri kultural.

    Sehingga bagiamana para jaringan kiai santri ini bisa menyeimbangkan dinamika yang ada dengan toleransi dan bisa membawa konsolidasi untuk bisa bersama-sama menyukseskan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

    “Di Jabar kita sudah koodirnasi di Bandung Barat dan Majalengka. Nanti malam kita juga konsolidasi di Tasikmalaya dan Kerawang, nanti akan juga kita libatkan jaringan kiai santri terdekat di wilayah tersebut,” ucap Khofifah

    Mantan Menteri Sosial kabinet Kerja Jokowi ini bersama JKSN juga akan bergerak ke Sukabumi, Cianjur, dan juga Bogor.

    Menggandeng dan membangun jaringan kiai kultural menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh JKSN.

    Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa yang datang dalam deklarasi pagi ini adalah para influencer dan speaker. Mulai kiai, bu nyai, santri, ustadzah, hingga jaringan dari banyak elemen.

    Mereka rata-rata memiliki majelis taklim yang dinilai strategis untuk penguatan pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin.

    Terlebih di momen bulan kelahiran Nabi Muhammad, yang biasanya banyak diisi dengan maulidan, menurut Khofifah hanya butuh ditambah konten kebangsaan saja bagi para influencer dan speaker untuk bisa disampaikan ke jamaahnya.

    “Para ustadzah misalnya. Mereka rata-rata bisa sampai lima majelis yang didatangi kalau bulan Robbiul Awal begini. Jadi tinggal tambah konten saja, bagaimana kehidupan kemasyarakatan, kewargaan, kenegaraan berseiring dengan harmoni perbedaan,” kata Khofifah

    Gubernur Jatim terpilih 2019-2024 bersama Emil Elestianto Dardak ini menyebut bahwa JKSN fokus menggalang suara di 10 provinsi. Selain Jatim, Jabar, juga di Sumsel, Lampung, DKI, Sumut, Kalsel, Sultra dan sejumlah wilayah lain.

    Di manca negara JKSN juga bersiap untuk konsolidasi JKSN di Hongkong, Taiwan, dan Australia.

    Di Jawa Barat, JKSN menargetkan bisa menyumbang suara 60 hingga 70 persen untuk Jokowi-Ma’ruf Amin.

    Meski begitu, Khofifah menegaskan bahwa JKSN dibentuk bukan hanya untuk pilpres. Tapi lebih pada membangun komunikasi antar pemuka agama.

    “JKSN ini tidak hanya untuk Pilpres. Tapi wadah ini juga untuk membangun komunikasi antar religious leader (pemuka agama) . Mereka harus terkonfirmasi tentang apa yang terjadi di luar sana dan bagaimana mereka bisa menjadi perekat umat dari seluruh konsituen yang selama ini mereka bangun. Dengan begitu bangsa kita akan kuat,” pungkas Khofifah. (Wartajatim)

  • Sebut Indonesia Masuk 4 Besar Dunia di 2045, Sandi Ajak Milenial Jadi Pengusaha

    Sebut Indonesia Masuk 4 Besar Dunia di 2045, Sandi Ajak Milenial Jadi Pengusaha

    “Kita perlu melakukan sesuatu torehan sejarah agar milenial tidak menjadi penonton, mereka jadi pemain. Di 2030 kita 7 besar dunia, di 2045 insya Allah 4 besar dunia,” kata Sandiaga lewat keterangan tertulis, Rabu (14/11).
    Sandi menyebut, milenial punya tanggung jawab untuk membesarkan bangsa Indonesia. Oleh karenanya, Sandi memberikan tantangan kepada kaum milenial yang harus menjadi produsen.
    “Karena 120 juta pasar konsumsi yang ada di Indonesia di tahun 2030 itu didominasi oleh milenial. Seandainya millenial itu tidak menjadi pengusaha, mereka akan jadi konsumen saja. Mereka harus menjadi produsen. Mereka harus menikmati dari pasar yang besar ini jangan sampai ini diberikan pada produk-produk asing,” tutur Sandi.
    Sandi memastikan, di bawah kepemimpinan Prabowo-Sandi kedepan, pihaknya bakal memastikan harga stabil, terjangkau serta harga komoditas tidak jatuh. Dirinya akan menguatkan ekspor dalam negeri.
    “Kita akan menciptakan permintaanya dengan membangun industri berbasis pengolahan yang harapan kita bisa menjadi andalan untuk membuka lapangan pekerjaan. Ekspor perkuat, impor kurangi dengan membangun industri yang mensubstitusi produk-produk impor,” ujarnya. (Merdeka)
  • Tim Kampanye Prabowo-Sandiaga Siapkan “Serangan Darat dan Udara” pada Pilpres

    Tim Kampanye Prabowo-Sandiaga Siapkan “Serangan Darat dan Udara” pada Pilpres

    Jakarta (SL) -Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Rachmawati Soekarno Putri meminta para relawan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno untuk berkoordinasi secara solid sehingga menang dalam Pilpres 2019. Pilpres 2019, lanjut Rachamawati, adalah perang teritorial untuk memenangkan teritori darat.

    “Umpamanya ini seperti perang teritori, jadi memang harus kita atur masalah di darat bagaimana kita mencapai voters, kemudian masalah media sosial itu juga kita perlu perhatikan karena banyak sekali hoaks,” tutur Rachmawati saat ditemui di Gedung RJA Kompleks Perumahan Anggota DPR, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa(13/11/2018).
    Rachmawati juga menyoroti persiapan ‘pasukan udara’. Pasukan udara yang dimaksud adalah relawan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan media sosial.
    “Media sosial dengan IT (ilmu teknologi), semua saya kira sama. Mereka (kubu Jokowi-Ma’ruf Amin) juga pasti sama kuatnya di IT pasti,” kata Rachmawati. Sementara, Direktur Direktorat Relawan Badan Pemenangan Nasional Ferry Mursyidan Balkan menuturkan, salah satu instrumen kemenangan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno adalah kekuatan para relawan.
    “Kita mempersiapkan strategi menggabungkan energi mereka, jadi banyak hal karena ini cakupannya Indonesia memerlukan tools kita bikin link supaya mengorganisasi karena muaranya nanti di teritori,” tutur Ferry.
    Ia menuturkan, kekuatan media sosial sangat berpengaruh dan akan dioptimalkan secara maksimal dalam strategi pemenangan Pilpres. “Bagaimana memenangkan harus memerlukan media, sangat memerlukan media karena itu kita mengoptimalkan sesuatu yang ada kita bisa melalui sosmed (sosial media) pesan yang bisa sampai kepada masyarakat itu yang penting,” ujar Ferry.
    “Saya kira perlu saya katakan jangan berhenti di situ (medsos), kita harus melangkah supaya ada pertemuan tatap mukanya, face to face strateginya door to door,” sambung Ferry. Saat ditanya akan lebih dominan menggunakan serangan darat atau udara, Ferry menjawab membutuhkan strategi kedua-duanya.
    “Sama seimbang. Misalnya kan gini (serangan) udara itu sangat membantu lingkup nya kan national jadi nggak mungkin tanpa udara, tapi dalam realitanya pemilu sebetulnya how to influence bagaimana meyakinkan mempengaruhi orang harus seimbang,” tutur Ferry. (Kompas)