Tag: PKL

  • PKL Mahasiswa FKPI UIN RIL di Sinar Lampung Selesai

    PKL Mahasiswa FKPI UIN RIL di Sinar Lampung Selesai

    Bandar Lampung (SL)-Setelah satu bulan bergabung di media online Sinar Lampung untuk melaksanakan rangkaian tugas akhir semester perkuliahan, mahasiswa Fakultas Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) akhirnya berpamitan. Hal tersebut disampaikan pada agenda penjemputan di kantor redaksional Sinar Lampung, Jalan Laksamana Malahayati, Nomor 88, Kecamatan Bumi Waras, Kota Bandar Lampung Jumat, 30 Desember 2022.

    Nasrun Effendi, perwakilan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang juga salah seorang dosen pengajar di salah satu Program Studi UIN RIL, menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran media siber terutama Pimpinan Umum (Pimum) Sinar Lampung, Juniardi, yang telah membina dan memberi pengarahan kepada mahasiswa selama menjalankan PKL.

    “Kalau masalah nilai, kami ikut kebijakan Sinar Lampung. Tetapi saya selaku perwakilan dosen pembimbing dan kampus UIN RIL mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan jajaran media siber Sinar Lampung, yang telah  membimbing mahasiswa kami menjalankan tugas  perkuliahan selama kurang lebih 40 hari di sini,” kata dia.

    Nasrun juga menghaturkan maaf jika selama melaksanakan tugas PKL di Sinar Lampung, mahasiswa banyak melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja.

    Dia juga menuturkan, mahasiswa bisa bekerja dan berkonstribusi di sinarlampung setelah lulus kuliah. Karena jurnalis, menurutnya, bisa menjadi jalur dalam membangun relasi dan ilmu pengetahuan “Ini bisa jadi peluang kerja bagi rekan mahasiswa, terlebih ini memang sesuai jurusan kita yakni KPI,” tuturnya.

    Ditambahkan, perwakilan yang juga Ketua kelompok PKL Mahasiswa FKPI UIN RIL, Faris Adam, bahwa dia beserta mahasiswa lainnya mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan edukasi yang telah diberikan. Menurutnya, hal itu tentu akan menjadi pengalaman yang berharga sebagai persiapan dalam dunia kerja.

    “Terimaksih kepada abang-abang jajaran redaksi terutama bapak Juniardi atas Ilmu, materi dan pengalaman yang telah diberikan kepada kami. Semoga ini bisa bermanfaat dan menjadi bekal di dunia kerja nanti,” kata Faris.

    Begitupun sebaliknya, Pimpinan Umum (Pimum) Juniardi, diwakili staff redaksi Tari Pratama (Tama) juga menyampaikan permohonan maaf jika pelayanan dan ilmu yang disalurkan kepada mahasiswa kurang maksimal. Namun, jajaran Sinar Lampung berupaya menuntun mahasiswa FKPI UIN RIL lebih baik dalam dunia jurnalis sesuai dengan jurusan. Tama juga berharap, apa yang telah disalurkan oleh Juniardi selaku Pimum bisa diterapkan dan dimanfaatkan sebaik-sebaiknya.

    “Kami juga menginginkan apa yang dipelajari bisa diimplementasikan di lapangan. Oleh karena itu, kami terutama Pak Juniardi menugaskan mahasiswa PKL untuk terjun langsung meliput ke lapangan. Hal tersebut untuk menerapkan dan memantapkan teori yang pernah dipelajari agar bisa mengenal lebih jauh kinerja seorang jurnalis atau wartawan di lapangan,” jelasnya.

    Ditambahkan Tama, selama di Sinar Lampung, mahasiswa sering mengikuti seminar ringan terkait pemberitaan yang diadakan Pimum Juniardi. Hal tersebut bertujuan menambah wawasan dan bekal dalam melaksanakan tugas jurnalistik.

    “Selama di sini mereka sering mendapat materi dari pak Juniardi terkait peliputan dan pemberitaan. Sesuai arahan pak Juniardi memprioritaskan mereka ke lapangan. Kami selalu meminta hasil liputan berupa foto dan rilis. Adapun kekurangan baik dari sisi peliputan maupun penulisan, kami arahkan dan perbaiki,” terangnya.

    Diketahui, selain pemberian materi dan pembinaan, dalam penugasan peliputan mahasiswa diberi tugas secara acak dan bergantian dengan dibekali kartu tanda anggota (KTA) dari Sinar Lampung. Adapun hasil liputan mahasiswa di cek di bagian keredaksian. Setelahnya, berita yang informasinya falid dan layak konsumsi publik, akan dimuat di situs sinarlampung.co.

    Pantauan di kantor Sinarlampung, sebagai apresiasi dan tanda terima kasih, mahasiswa PKL FKIP RIL UIN yang terdiri dari tujuh orang itu, melalui DPL, Nasrun Effendi menyerahkah cindera mata kepada jajaran redaksi. Cindera mata juga dimaksudkan sebagai kenang-kenangan dari mahasiswa PKL tersebut. (Red)

  • Walikota Pairin Tak Punya Konsep Membangun Kota Metro

    Walikota Pairin Tak Punya Konsep Membangun Kota Metro

    Walikota Metro Pairin

    Bandarlampung (SL)-Walikota Metro Pairin sepertinya tidak memiliki konsep yang benar dan matang, dalam menata pedagang kaki lima (PKL) apalagi dengan melakukan pengusuran terhadap PKL. dan terbukti penggusuran tanpa solusi bagi pedagang kaki lima.

    “Saya melihat Pemda Kota Metro kurang memahami, atau sengaja tak mau peduli. Contohnya begini. Pemetaannya, masa digusur dulu baru pemetaan. Logikalah dulu kita berpikir. Baiknya, kalau digusur, PKL sudah dirapatkan dulu alternatifnya. Kalau mau hanya menggusur saja, siapapun bisanya,” kata Juniardi yang diminta tanggapan aksi unjuk rasa PKL ke Pemda Kota Metro, Senin (23/10).

    Wakil ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Lampung ini menjelaskan, janji pemetaan lokasi yang nantinya diperuntukkan kepada PKL, jangan hanya sekedar pemuas dahaga sementara. Tetapi esensinya justru tak kunjung terealisasi. “Kalau digusur melalui pemetaan terlebih dahulu, tentu mereka (PKL) bisa disuruh pindah ke lokasi alternatif. Kalau memang tidak ada pemetaan dan diratakan katanya, ya tidak masalah. Jangan dikasih janji-janji palsu,” tegasnya.

    Kita minta Pemkot Metro, untuk tidak bertindak sewena-wena dalam memperlkaukan PKL. PKL juga manusia yang harus dihormati, karena PKL juga memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bagaimana pun juga PKL merupakan warga negara yang dilindungi undang-undang dalam berusaha. Jangan sampai diperlakukan tidak baik. Pemetintah harus menghormati hak-hak para PKL, yang dijamin UU45″

    Menurutnya, hampir tiap tahun, PKL di Metro, dijadikan alat untuk keuntungan pemerintah, tapi PKL dikorbankan, ini kejahatan dan melanggar ham. “Pemerintah Metro harusnya melakukan edukasi, Karena PKL ini juga turut serta memberikan kontribusi terhadap PAD Pemerintah,” katanya. (Rls/nt)

  • APKLI Minta Tidak Ada Lagi Penggusuran PKL

    APKLI Minta Tidak Ada Lagi Penggusuran PKL

    Pelantikan APKLI Lampung

    Bandarlampung (SL) -Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) ingatkan Kepala daerah, Gubernur, Bupati, dan Walikota di Lampung melakukan penggusuran terhadap pedagang kaki lima yang ada di Lampung.

    Ketua Umum DPP APKLI dr Ali Mahsum mengatakan PKL adalah manusia yang wajib dimanusiakan, yang memiliki hak hidup dan dijamin dalam UU 1945 dan Pancasila. “Tidak ada lagi alasan stigma negatif kepada PKL. Apalagi PKL dianggap mengganggu lalulintas, menggangu ketertiban,” kata ALI Mahsun, saat melantik pengurus APKLI Lampung, di aula Mahan Agung, Jumat (20/10)

    Ali meminta pemerintah Lampung dengan APBD Rp7 triliun, dengan hampir 9 juta penduduk itu melakukan komunikasi dengan APKLI terkait penataan PKL. Termasuk Bank Lampung, “Jika dimanusiakan tidak sulit ditata, dan diperdayakan. PKL itu tidak bodoh, bahkan mereka lebih cepat mengakses informasi, kita belum baca koran. Pedagang koran lebih dulu membaca,” katanya.

    Kepada pengurus APKLI Lampung, Ali berharap dapat menjadi ganda terdepan melakukan pembinaan kepada PKL di Lampung. “Dampingi PKL, lakukan membintangi, demi meningkat ekonomi masyarakat Indonesia. jaga terus dan pertahankan NKRI,” katanya. (jun)