Tag: Plt. Bupati Lampura

  • Plt. Bupati Lampura Tidak Pernah Kendalikan Kontraktor Untuk Intimidasi Plt Kepala BPKA

    Plt. Bupati Lampura Tidak Pernah Kendalikan Kontraktor Untuk Intimidasi Plt Kepala BPKA

    Lampung Utara (SL) – Plt Bupati Lampung Utara menegaskan bahwa tidak benar dirinya yang menjadi kendali insiden silang pendapat antara sejumlah rekanan dengan Plt. Kepala BPKA Kabupaten Lampung Utara, Desyadi, Kamis (7/6/2018) sekitar pukul 10.30 dan  tudingan aksi rekanan atas perintah Plt. Bupati Lampura, dr. Sri Widodo.

    D‎ugaan pengeroyokan tersebut terjadi di depan pintu gerbang kos – kosan Desyadi, sekitar pukul 09.30 WIB.

    Plt. Bupati Lampung Utara menegaskan dirinya tidak pernah memberikan arahan ataupun menyuruh siapapun, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada pihak-pihak tertentu untuk melakukan apa yang disampaikan oleh bawahannya, Plt. Kepala BPKA Kab. Lampura Desyadi.

    “Saya merasa sangat prihatin saat mengetahui permasalahan ini. Sebagai Aparatur Sipil Negara sepatutnya kita memberikan pelayanan dan sikap yang terbaik dengan masyarakat. Siapapun dia. Apapun motifasinya. Masyarakat Lampura harus diberikan pelayanan yang maksimal dengan attitude yang profesional. Saya sangat menyesalkan peristiwa ini,” ujar Plt. Bupati Lampura, dr. Sri Widodo, saat dikonfirmasi, Kamis malam, (07/06/2018), via komunikasi whatApps.

    Dirinya juga menyesalkan atas isi laporan Plt. Ka. BPKA, Desyadi, dalam wawancara dengan sejumlah awak media dan diupload diedia sosial yang menyatakan jika pihak rekanan bertindak demikian atas dasar perintah Plt. Bupati dr. Sri Widodo.

    “Saya tegaskan bahwa pihak rekanan maupun pihak lainnya bertindak demikian tidak atas arahan, petunjuk, maupun perintah saya, baik secara langsung maupun tidak langsung seperti apa yang telah disampaikan Plt. Kepala BPKA, Desyadi. Sebagai pimpinan, saya juga merasa sangat kecewa atas kinerja Desyadi selama ini. Semestinya, di jam-jam dinas dan di hari kerja, ASN harus berada di kantor pada jam kerja. Bekerja dengan baik dan memberi penjelasan secara gamblang, baik prosedur, mekanisme, tatacara, dan sebagainya, yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tanpa harus takut dan selalu berlandaskan aturan,” papar dr. Sri Widodo.

    Lebih lanjut disampaikan Plt. Bupati Lampura, dirinya tidak menginginkan seluruh jajaran yang ada di lingkup Pemkab Lampura terjebak konflik dalam melayani masyarakat. “Saya harap semua pihak menahan diri. Pun demikian dengan masyarakat yang ingin dilayani. Hendaknya dapat bersabar,” imbaunya.

    Plt. Bupati Lampura, dr. Sri Widodo juga akan memerintahkan Inspektorat guna mendalami masalah ini. “Saya instruksikan kepada Inspektorat agar mendalami persoalan ini lebih lanjut dari segala aspek, baik dari sisi kedisiplinan ASN, etika, pelayanan, dan penegakan aturan ASN bersama juga Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat. Saya meminta agar memberikan laporan secepatnya kepada saya selaku Plt Bupati Lampura, untuk memutuskan kebijakan lanjutan, baik berupa pemberian pendampingan, pembelaan jika disimpulkan benar, maupun penegakan aturan sanksi yang tegas jika ternyata melanggar etika dan disiplin ASN dan menegakkan aturan sebagaimana mestinya,” tegas dr. Sri Widodo.

    Perihal nama dr. Sri Widodo selaku Plt. Bupati Lampura ikut dilibatkan dalam masalah ini, dirinya menyatakan bahwa hal ini adalah suatu bagian yang terpisah. “Ini berbeda dengan pemerintahan. Mutlak pribadi. Saya akan konsultasikan dengan tim kuasa hukum, pendampingan hukum terpadu, baik dari Jakarta maupun yang ada di Prov. Lampung, guna mengambil langkah lebih lanjut. Karena, saya pribadi selama ini sudah cukup menahan diri dengan segala cemoohan, hinaan, hujatan dari berbagai pihak. Saya selalu berusaha menempatkan jadi bapak yang sabar mengayomi,” kata Plt. Bupati Lampura.

    Ditegaskannya, beberapa pihak harus belajar banyak tentang etika dan penghargaan terhadap kewibawaan simbol negara serta pemerintahan. “Kita tidak ingin Lampung Utara, kabupaten tua yang menjujung tinggi kearifan budaya lokal dan beretika tinggi, dirusak oknum tertentu yang menempatkan etika menjadi bagian yang tidak dimuliakan dengan kedok demokrasi.

    Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagaimana kita menyampaikan pendapat di muka umum. Saya mendukung penuh Polres Lampung Utara untuk segera mengambil sikap terhadap hoax, hinaan, cercaan di media sosial dan mengambil sikap tegas. Kita percaya Polres Lampung Utara mampu dan dapat segera mengambil tindakan tegas secara cepat untuk memberikan efek jera serta sebagaibcontoh kasus sehingga pada akhirnya kita semua mampu berperilaku tertib serta menjunjung norma-norma etika dalam bermasyarakat,” jelasnya.

    Ditambahkannya, pihaknya akan meminta bantuan Polda Lampung dengan tekhnologi IT untuk melacak akun-akun yang kerap menimbulkan kebencian dan hinaan agar dapat ditindak tegas, sesuai Undang-Undang IT. (Ardi)

  • Sri Widodo Bantah Kegiatan Paskibraka Terancam Gagal

    Sri Widodo Bantah Kegiatan Paskibraka Terancam Gagal

    Lampung Utara (SL) – Pemerintah Kabupaten Lampung Utara secara lugas menyampaikan bahwa tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak mendukung beberapa kegiatan yang bersifat positif dan berpotensi memberikan prestasi bagi perkembangan daerah.

    Hal ini terkait dengan kesimpangsiuran informasi mengenai kegiatan Paskibraka di Kab. Lampura yang kabarnya terancam gagal.

    Ditegaskan Plt. Bupati Lampura, dr. Sri Widodo, kegiatan Paskibraka tetap didukung Pemkab. Lampura.

    “Tidak hanya Paskibraka, beberapa kegiatan lainnya juga telah dialokasikan anggarannya. Tidak ada alasan bagi Pemkab. Lampura untuk tidak mendukung,” ujar Plt. Bupati dr. Sri Widodo kepada Sinar Lampung.com, Kamis, (04/05/2018).

    Dijelaskannya, dana kegiatan ini (Paskibraka.red) telah tersedia di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kab. Lampura.

    “Saya sudah meminta keuangan untuk mengalokasikan dana serta mendukung pendanaan melalui Dispora Lampura sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada. Kadispora segera mencairkan dana sebagaimana prosedur dan aturan sesegera mungkin,” jelasnya.

    Selain kegiatan dimaksud, diakui Plt. Bupati dr. Sri Widodo, dirinya telah menginstruksikan agar dengan segera mencairkan dana bagi Petugas Kebersihan, Polisi Pamong Praja, Dana Publikasi Media, Honor Kebersihan, Penerangan Lampu Jalan, Dana Desa (DD), Operasinal Puskesmas, Operasional Camat, Jasa Medis Dokter Rumah Sakit, dan Kegiatan SKPD yang bersifat urgen sesegera mungkin.

    “Juga untuk persiapan Pilkada Serentak 27 Juni 2018. Kan anggarannya sudah tersedia. Untuk sertifikasi guru, saya minta Dinas Pendidikan untuk segera mengurus. Jika sudah masuk, segera disalurkan. Paling lambat 3 x 24 jam setelah dana masuk dari pusat dan tersedia harus segera disalurkan,” urai dr. Sri Widodo seraya meminta semua aparatur Pemkab. Lampura bekerja cepat, tepat, dan bermanfaat.

    “Selain itu, dalam hal pengurusan perizinan, saya juga sudah instruksikan untuk memberikan pelayanan cepat, tidak sampai berhari-hari, apalagi sampai berbulan-bulan. Jangan banyak birokrasi.
    SKPD yang terkait dengan perizinan agar menugaskan piket stafnya untuk standby di kantor Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Jadi, jangan konsumen atau masyarakatnya yang mondar-mandir ke kantor. Jika ada berkas yang kurang sepanjang bisa disusulkan dan bisa dipertanggungjawabkan, jangan menghambat keluarnya ijin,” paparnya.

    Lebih jauh diuraikannya, lelayanan on-line untuk lebih ditingkatkan. “Jangan kalah dengan ojek online ataupun taxi online. Laksanakan sistem jemput bola.
    Jangan menimbulkan kesan perijinan di Lampung Utara lambat atau berbelit-belit, banyak pungutan diluar ketentuan Perda. Jika gratis ya gratis. Semua yang bersifat menghambat investor harus dipangkas. Jika masih ada keluhan perijinan bisa melapor ke Plt. Bupati atau Sekda,” ujar dr. Sri Widodo.

    Dirinya mengimbau, pelayanan perijinan di Lampura harus dalam hitungan hari dapat diselesaikan. “Kalau mungkin bisa diselesaikan dengan extrim, misalkan dalam hitungan jam, bukan minggu apalagi bulan. Undang investor masuk. Buat sistem tax holiday. Bebaskan biaya, jika perlu dan sepanjang aturan bisa,” ungkapnya.

    Plt. Bupati Lampura, dr. Sri Widodo juga meminta agar satuan kerja dapat lebih efisien dalam penggunaan dana dan mengajukan prioritas untuk kepentingan masyarakat.

    “Tidak lelet, lamban, apalagi mempersulit. Saya tegaskan, walau dalam kondisi kesulitan kekurangan akibat pembayaran hutang-hutang tahun 2017, namun saya tegaskan bahwa semua kita tetap alokasikan anggaran kegiatan buat pelayanan dan pembangunan. Dan kita berusaha aktif mencari anggaran di pusat yang akan dialokasikan untuk itu. Sampai saat ini, Pemkab. Lampung Utara masih tetap berjalan melayani masyarakat secara maksimal,” pungkasnya. (Ardi)

  • Pemkab Lampura Siaga Banjir, Kerahkan Bantuan Sosial Untuk Warga

    Pemkab Lampura Siaga Banjir, Kerahkan Bantuan Sosial Untuk Warga

    Plt. Bupati Lampura, dr. Sri Widodo, Saat Dikonfirmasi Sinar Lampung Terkait Bencana Banjir, Kamis (05/04/18) (Foto/Dok/Ardi)

    Lampung Utara (SL) – Pasca bencana banjir yang mengepung beberapa wilayah di Kabupaten Lampung Utara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara (Lampura) menegaskan berbagai bantuan sosial sudah dikondisikan melalui instansi terkait.

    Hal ini disampaikan Plt. Bupati Lampura, dr. Sri Widodo, pada Kamis, (05/04/2018), di ruang kerjanya.

    “Usai melihat kondisi beberapa wilayah di Kab. Lampura yang terdampak bencana banjir, kemarin sore, saya langsung instruksikan untuk segera meringankan beban saudara kita yang terkena musibah,” ujar dr. Sri Widodo, saat dikonfirmasi.

    Dikatakannya, berdasarkan informasi terakhir yang diperoleh dari pihak BPBD Kab. Lampura tidak kurang dari 500 hunian warga yang terkena musibah bencana banjir.

    “Dari data tersebut, Pemkab. Lampura sudah mengalokasikan bantuan, baik berupa sembako maupun dalam bentuk lainnya yang dibutuhkan oleh warga. Sudah kita koordinasikan dengan instansi-instansi terkait,” jelas Plt. Bupati Lampura.

    Ditambahkannya, untuk sekolah maupun tempat-tempat ibadah yang terkena dampak banjir pun sudah dikondisikan instansi terkait.

    “Pemkab. Lampura juga telah membuka posko kesiapsiagaan di beberapa titik rawan bencana,” ujar dr. Sri Widodo.

    Sementara itu, berdasarkan data BPBD Lampura sampai dengan Kamis, (05/04/2018), sebanyak 244 rumah yang dilaporkan terdampak banjir bandang. Hunian warga tersebut berada di dua kecamatan, yakni Kotabumi Selatan dan Kotabumi. Dengan rincian, 107 hunian di Kel. Kotaalam, 50 Tanahmiring, 40 Pasar lama, 47 Kalipasir.

    “Kalau di tempat lain, kami belum menerima. Tapi yang pasti saat ini lebih besar dari sebelumnya. Hampir merata di seluruh wilayah kecamatan yang ada disini,” kata Kabid Pencegah dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Lampura, Hammami F. Mega. (ardi)