
Banten (SL)- Ketua LSM Reaktor Banten, Yefi Gusti Efendi yang menjadi korban pengeroyokan sekelompok orang bersenjata samurai dan golok, di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), menyerahkan kasusnya pada proses hukum. Korban mendesak Polda Banten menangkap pelaku, dan melakukan penegakan hukum.
Yefi yang ditemui di kediamannya Jumat (23/3) mengatakan bahwa dirinya berharap aparat segera dapat menangkap semua pelaku dan dalang terkait insiden yang menimpa dirinya, “Ini harus diungkap karena jikalau dibiarkan, ini negara hukum, jangan biarkan kesewenang wenangan terjadi. Apalagi kejadian kemarin di instansi pemerintah. Coba bayangkan mereka rame-rame datang membawa senjata tajam ke instansi pemerintahan. Seandainya saja para pelaku selisih paham dengan PNS, pastinya mereka juga akan berbuat begitu kan,” kata Yefi.
Menurut Yefi, Provinsi Banten adalah daerah yang sudah baik perdabannya, dan sangat menjunjung tinggi hukum. “Banten sudah maju bukan jaman dahulu pada 20 tahun kebelakang. Saya meminta dan sangat percaya pada Kapolda Banten khusus Kapolsek Curug, dalam waktu dekat akan terungkap dan dapat menangkap para semua para pelaku,” katanya.
Atas kejadian ini, Yefi, berharap jangan sampai terjadi lagi pada yang lain apalagi di lokasi pemerintahan, “Imetnya sangat tidak bagus, dan saya berharap untuk pelaku supaya segera menyerahkan diri. Saya sangat tahu siapa pelaku dan siapa dibelakangnya. Jangan sampai hal ini melebar kemana-mana,” kata Yefi.
Sebelumnya, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Reaktor Banten, yang baru saja keluar dari Kantor Dinas Pendidikan Propinsi Banten,Yepi Gusti Efendi di sambut Samurai dan Golok.
Sejumlah orang tidak dikenal di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, Kota Serang, tepatnya di depan Kantor Dinas Sosial (Dinsos) sekitar pukul 11.20 WIB, dengan bersenjatakan samurai dan golok melakukan pengeroyokan ke salah satu Ketua LSM, Akibat pengeroyokan tersebut, Yepi Gusti mengalami luka-luka serius pada wajahnya.
“Saya dikeroyok orang tidak dikenal tah apa motifnya, pelaku pengeroyok sekitar 10 orang di depan Kantor Dinsos Banten. Saat ini, menurut Yepi tengah berada di Mapolsek Curug untuk melaporkan kejadian tersebut.,” ungkapnya.
Yepi Menuturkan awal Sebelum kejadian dirinya keluar dari Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) menuju tempat kejadian perkara (TKP) yang hanya berjarak sekitar 10 meter untuk berbincang menemui rekan seprofesinya. “Tiba-tiba ada seseorang memanggil saya, saya melihat sudah dikepung dan langsung memukul saya, ada juga yang membawa senjata tajam golok,” kata Yepi.
Dia mengaku belum mengetahui jelas motif pengeroyokan terhadap dirinya apa. Namun, sebelumnya pada Senin, 19 Maret 2018 lalu sempet terjadi adu mulut dengan orang mengendarai roda empat yang hendak parkir disamping dindik Banten.
“Saya kan sedang makan bakso bersama rekan rekan di median jalan samping Dindik Banten, tiba tiba ia berhenti parkir didepan saya dan rekan saya, ia sambil mengucap awas minggir saya mau parkir,,” ungkap Yepi sambil menirukan ucapan pelaku itu. “Nah Kayaknya itu pasca kejadian waktu senin kemarin, pasalnya saya sempat adu mulut dengan seorang yang mengendarai mobil hendak parkir itu.” jelasnya.
“Saya sekarang sedang di Mapolsek Curug laporan kang, hampura saya babak belur akibat dikeroyok tadi, saya ga fokus” tuturnya.
Rekan korban, Irfan membenarkan insiden pengeryokan tersebut. Dia mengaku tidak berdaya untuk melerai pengeroyokan terhadp Yepi. “Saya dan teman lain sulit untuk melerai, karena mau melerai ada sekitar tiga sampai empat orang itu bawa senjata tajam jenis golok,” katanya.
Untuk motifnya sama apa yang dikatakan korban pasca insiden pada Senin, 19 Maret 2018 kemarin lalu, otak pelaku pengeroyokan udah kami ketahui dan udah dilaporkan ke Mapolsek Curug Kota Serang Berinisial (DP) warga Desa Gamulung Ciomas.
Menurut Irfan selaku aktivis Pengiat Anti Narkoba, sangat prihatin dengan kejadian tersebut dan menduga ada motif lain selain itu. Dirinya Irfan bersama puluhan LSM mendesak Mapolsek Curug Kota Serang, untuk segera memproses pelaku pengeroyokan berinisial DP,“ Pungkasnya. (ahmad suryadi)