Bandarlampung (SL) – Spektakuler, Polda Lampung memusnahkan 213 senjata, sabu dan ganja 696 kg, dan 1.500 minuman keras di Lapangan Makorem 043 Garuda Hitam, Kota Bandarlampung, Jumat (21/12).
Seluruhnya hasil sitaan atau tangkapan sebulan terakhir dalam Operasi Waspada Krakatau 2018 dan Operasi Kepolisian Ditingkatkan Polda Lampung dan Polres.
Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Ariyanto mengatakan penyitaan senjata dan ganja dalam jumlah seperti itu termasuk spektakuler dalam sebulan, karena saat ini Lampung berada di perlintasan narkoba, senjata api, dan minuman keras. Hadir dalam pemusnahan senjata, narkoba, dan minuman keras tersebut Wali Kota Bandarlampung Herman HN, Kepala BNN Lampung, perwakilan dari Korem, Marinir, Kejaksaan, dan unsur fokopimda lainnya.
Polda Lampung melaksanakan operasi sebulan terakhir untuk memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat menjelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Bandarlampung (SL) – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian, kembali melakukan penyegaran pada beberapa pejabat di lingkup Polda yang ada di Indonesia salah satunya di Polda Lampung.
Berdasarkan TR yang didapat Kupas Tuntas, penyegaran para pejabat yang dilakukan Kapolri ini berdasarkan Telegram Rahasia (TR) Mutasi bagi Pati/Pamen Polri se-Indonesia atau TR Kapolri Nomor :ST/3185/XII/KEP/2018 tertanggal 21 Desember 2018 yang ditandatangani AS SDM Irjen Pol Eko Indra Heri.
Setidaknya terdapat 145 Pati/Pamen yang berpindah dan juga memasuki dalam rangka pensiun dalam TR tersebut. Tiga diantaranya dirotasi di Polda Lampung. Yakni Direktur Polairud Polda Lampung Kombes Rudi Hermanto diangkat menjadi Direktur Binmas Polda Kepulauan Babel. Posisi yang ditinggalkan Rudi akan diisi oleh Kombes Usman Heri Purworo dari Direktur Pamobvit Polda Metro Jaya.
Kemudian Kabid Propam Polda Lampung, Kombes Hendra Supriyatna, dimutasikan sebagai Analis kebijakan bidang Wabprof Divpropram Polri. Posisi Hendra segera dijabat oleh AKBP Joas Veriko Panjaitan dari Kabid Propam Polda Kepulauan Babel.
Selanjutnya Kabid Keu Polda Lampung, Kombes Zulfikar Asmiragani diangkat menjadi Kabid Dal Puskeu Polri. Posisi Zulfikar akam diisi oleh Kombes Widada dari Kabid Keu Polda Aceh. Dikonfirmasi terkait hal itu, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Sulistyaningaih membenarkan. “Ya benar,” singkatnya, Jumat (21/12).
Sementara itu, Kabid Propam Polda Lampung, Kombes Hendra Supriyatna, mengatakan, siap ditempatkan dimana saja karena dirinya merupakan bagian dari Polri. “Itu (TR) hal yang biasa. Saya kan bagian dari Polri. Saya siap ditugaskan dimana saja,” kata Hendra di Mapolda Lampung, Jumat (21/12). (KPT)
Lampung Selatan (SL) – Jatanras Krimum Polda Lampung berhasil menangkap 2 (dua) Pelaku Pembuat STNK Palsu. Kedua Pelaku adalah SP(38), warga Kec Natar Kab.Lampung Selatan, dan AH (35), warga Kel.Sumberejo, Kec.Kemiling – Bandarlampung.
Penangkapan berawal dari informasi masyarakat adanya praktek Jasa pembuatan STNK palsu, baik roda empat maupun roda dua melalui pemesanan di lokasi bawah Fly Over Ds Natar Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan.
Tim Opsnal Subdit Jatanras Polda Lampung segera melakukan penangkapan terhadap pelaku Sapuan dan Agus Harianto.
Dari hasil penangkapan tersangka disita barang bukti 7 (tujuh) lembar STNK Palsu, 5 (lima) Bundel Plastik STNK, 2 (dua) unit Handpone, 2 (dua) unit spd motor yg diduga bodong, 1 (satu) unit Mobil Kia Visto milik tersangka seperangkat alat komputer dan printer untuk mencetak STNK Palsu dan 1 lembar catatan pemesanan STNK palsu.
Kedua tersangka dan barang bukti kini sudah di amankan di Polda Lampung untuk dilakukan pemeriksaan dan pengembangan selanjutnya .
Tersangka akan dijerat pasal 263 KHUP dengan ancaman 5 Tahun Penjara. (RMN)
Bandarlampung (SL) – Serah terima jabatan Wakapolda Lampung dari Brigjenpol Angesta Romano Yoyol ke Brigjenpol Teddy Minahasa Putra digelar di ruang koridor Mapolda, Kamis (13/12/2018) sekitar pukul 10.50.
Sayangnya Lampung Post, dan wartawan televisi dari TVRI dilarang meliput agenda tersebut. “Enggak boleh mas,” ujar salah satu personel Bidpropam yang menjaga pintu koridor, Kamis (13/12/2018).
Kemudian, ketika menanyakan alasannya, anggota yang berjaga tidak menyebutkan secara rinci alasannya, namun sudah ada tiga media yang meliput di dalam. “Arahannya begitu, cuma tiga aja, di dalam sudah ada,” katanya.
Al-Hadid jurnalis TVRI menanyakan pembatasan peliputan. “Aneh, ini kan Sertijab, kok enggak boleh, kayak mana saya mau ambil gambar,” katanya.
Al-Hadid pun kecewa karena adanya pembatasan jumlah media dalam meliput. “Lah kalau cuma tiga, alasannya apa, saya kan juga wartawan,” katanya. (Lampost)
Bandarlampung (SL) – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo meminta Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan seluruh aparatur pemerintah mengamankan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Menurut Gubernur, keselamatan para pemilih harus menjadi prioritas pada Pemilu serentak pertama dalam sejarah Indonesia itu. “Kita memiliki tanggung jawab baik langsung maupun tidak langsung untuk menjaga wilayah sehingga berjalan sebaik mungkin tanpa terlalu banyak distorsi yang memengaruhi kehidupan masyarakat,” ujar Gubernur Ridho pada Apel Tiga Pilar Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Kepala Desa/Lurah dalam menghadapi Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, di Ballroom Hotel Novotel, Kamis (13/12/2018).
Acara tersebut dihadiri 1.684 personil terdiri dari Forkopimda Provinsi Lampung, kepala daerah se-Lampung, Kapolres/Kapolresta, Dandim Korem 043/Gatam, Kapolsek dan Kasat Jajaran Polda Lampung, Bhabinkamtibmas Jajaran Polda Lampung, Babinsa Jajaran Korem 043/Gatam, Babin Desa Pesisir TNI AL, dan Kepala Desa/Lurah se-Lampung. “Suara rakyat adalah suara tuhan dan kita harus menjaga suara itu. Maka sebagai aparatur negara, kepentingan dan keselamatan rakyat adalah ini yang harus dipegang,” kata Gubernur pada acara bertema ‘Sinergitas dan Soliditas TNI/Polri dan Kepala Desa/Lurah’ itu.
Ridho menyampaikan makin tinggi level kontestasi ancamannya justru menurun, bahkan hampir tidak ada. “Insya Allah di Lampung ini aman. Apalagi penjagaan ada dimana-mana, tetapi pada level di bawah justru tingkat bahayanya lebih tinggi seperti pileg kabupaten dan kota,” ujar Ridho.
Dia menyebutkan TNI dan Polri yang tidak memiliki hak suara, harus memahami dan tidak boleh apatis terhadap politik. “Kenapa? Karena semua proses kebangsaan dan kenegaraan sangat dipengaruhi proses politik. Orang yang buta politik adalah yang paling merugi, karena semua hal ditentukan proses politik. Ketika bisa memahaminya, kita tahu yang terbaik untuk bangsa. Kita tahu situasi dan bisa meminimalisir hoax,” kata Gubernur Ridho.
Ridho juga mengapresiasi sinergi TNI dan Polri untuk pengamanan. “Lampung kembali menorehkan prestasi. Kali ini Lampung menjadi juara kedua dalam hal pencegahan terorisme dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Ketika Lampung memperoleh penghargaan, yang saya ingin sampaikan itu tidak mungkin terjadi tanpa kerja sama,” ujar Gubernur.
Pada bagian lain, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, mengatakan maksud tiga pilar yakni agar mampu mengajak seluruh komponen masyarakat ikut berpartisipasi aktif dan ikut proaktif dalam kegiatan agar mudah mendeteksi dan mencegah bahaya yang timbul di wilayahnya. Tiga pilar harus terus bersatu menjaga keharmonisan dan kekompakan dalam menjaga stabilitas keamanan di desa. “Tiga pilar harus peka dan peduli terhadap permasalalah didesa, jika pilar kompak maka setiap permasalah kecil yang ada didesa dapat diselesaikan dengan baik,” kata Panglima.
Menurut Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto, tujuan apel tiga pilar ini terciptanya situasi kondusif bagi para pelaksanana pesta demokrasi yang aman damai dan sejuk. Purwadi menyebutkan fungsi dan peran tiga pilar yakni proaktif deteksi dini dalam mencegah dan menangkal gangguan. “Tiga pilar ini memiliki peran yakni partnership yang artinya bermitra segenap lapisan masyakar dalam menggali informasi yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan. Lalu, penyelesaian masalah di tingkat desa, sehingga permasalahan sekecil apa pun dapat diselesaikan dengan baik,” ujarnya.
Purwadi menuturkan pemilu dapat sukses asalkan partisipasi masyarakat tinggi, tidak ada money politik. Kegiatan kampanye berisi ide program bukan sara hoax dan menyebar kebencian. “Berdayakan semua potensi masyarakat untuk ikut berpartispasi aktif menjaga dan menciptakan situasi kamtibmas. Cegah sedini mungkin perbedaan yang mengarah kepada konflik sosial terutama yang mengakibatkan terganggunya kamtibmas,” kata Kapolda.(Humas Prov Lampung)
Bandarlampung (SL)-Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi pimpin acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Wakapolda Lampung dari Brigjen pol Drs. Angesta Romano yoyol kepada Brigjen Pol Teddy Minahasa Putra S.Ik. M.Si, bertempat di Koridor Polda Lampung, Kamis (13/12/2018) pukul 10.30 WIB.
Kapolda Lampung mengatakan momentum sertijab ini merupakan implementasi suatu proses pemantapan kepemimpinan yang bergulir secara berkesinambungan dalam tubuh Polri.
“Terima kasih yang setinggi-tingginya atas darma baktinya selama menjabat sebagai waka polda Lampung, dan terima kasih kepada Ibu Lucy Yoyol atas pengabdian di Bhayangkari. Selamat bertugas Waka Polda Lampung dan selamat bertugas ibu Mertty sebagai Wakil Ketua Bhyangkari di Polda Lampung,” kata Kapolda Lampung.
Hadir dalam acara tersebut, Irwasda Polda Lampung, Karo OPS Polda Lampung, PJU Polda Lampung, ibu Ketua Daerah Bhyangkari dan pengurus, Pamen Polda Lampung, Pama Polda Lampung, dan PNS Polda Lampung. (jun)
Bandarlampung (SL) – Seorang pria tampan yang disebut-sebut sebagai Polisi Gadungan mendadak viral di media sosial. Polisi Gadungan berwajah tampan itu disebut sebagai anggota Polda Lampung, berpose gagah mengenakan kaus bertulis Turn Back Crime yang dipopulerkan Krishna Murti, mantan Direskrim Polda Metro Jaya.
Siapa sebenarnya sosok Polisi Gadungan bernama Briptu Musahir yang disebut dari Polda Lampung? Dalam kartu identitas yang ramai beredar di WhatsApp, tertulis nama Musahir SH, dengan NRP nomor 89030022 dan bertugas di Polda Lampung. Musahir ditulis bertugas di Sat Reskrim Jatanras Polda Lampung. Polda Lampung memastikan bahwa identitas pria tampan yang beredar di pesan berantai WhatsApp adalah polisi gadungan.
Pesan berantai Whatsapp yang berisi imbauan sempat beredar di masyarakat. Pesan tersebut memuat foto seorang pria tampan yang disebut sebagai polisi gadungan. Isi pesan berisi imbauan terhadap masyarakat agar berhati-hati.
Berikut, isi pesan berantai WhatsApp yang beredar. “Mohon rekan-rekan sahabatku, apabila mendapati Org tsb agar diamankan, karena ybs adalah Polisi Gadungan, modus Penipuan, terutama Anak2 gadis, para orang tua agar Waspada’”
Pesan tersebut dilampiri foto seorang pria layaknya anggota polisi. Selain foto wajah, foto kartu tanda anggota pria tersebut juga terlampir. Di dalam kartu, tertulis nama Musahir SH, dengan NRP nomor 89030022 dan bertugas di Polda Lampung. Tak hanya itu, ada juga lampiran surat pengajuan cuti pria tersebut dari satuannya di Jatanras Ditkrimmum Polda Lampung.
Menanggapi beredarnya pesan berantai WhatsApp tersebut, Kabid Humas Polda Lampung Komisaris Besar Sulistyaningsih memastikan, identitas pria bernama Musahir yang mengaku bertugas di Polda Lampung itu, tidak ada. “Karena banyak laporan dari masyarakat, maka kami lakukan pengecekan. Hasilnya Musahir NRP Nomor: 89030022 tidak ada sebagai anggota polisi yang bertugas di Polda Lampung ini,” ungkapSulistyaningsih, Rabu, 5 Desember 2018.
Kartu Tanda Anggota Kepolisian Musahir yang diduga Polisi Gadungan
Sulistyaningsihmenegaskan bahwa pria tersebut dimungkinkan adalah polisi gadungan. “Kami sudah banyak sekali mendapat telepon, terutama dari ibu-ibu yang menanyakan kepada kami Identitas pria tersebut. Kami sampaikan sekali lagi bahwa pria dengan identitas tersebut adalah polisi gadungan,” tegasnya.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah tertipu dengan tampang serta pakaian yang dikenakan. Apalagi, ia mengaku-ngaku sebagai anggota polisi. “Untuk masyarakat, kami imbau untuk tetap berhati-hati, jangan mudah percaya, terutama ibu-ibu. Apabila merasa ragu silakan melapor ke polda atau polres di bagian SDM atau SUMDA, nanti akan ketahuan apakah polisi benaran atau gadungan,” tutupnya.
Sementara, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung, Ajun Komisaris Besar Ruli Andi Yunianto mengaku sudah menerima info terkait pria mengaku polisi dan bertugas di Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung. “Sementara sudah dengar informasi tersebut,” ungkapnya.
Surat Izin Cuti Musahir, polisi gadungan. Terkait KTA dan surat cuti yang sempat beredar, Ruli mengatakan, surat tersebut palsu. “Tapi emang dari cara buatnya, palsu semua,” timpalnya.
Sampai saat ini, kata Ruli, korban dari Lampung belum ada. “Korban dari Lampung belum ada, informasi sementara itu viral di Padang. Kalaupun ada korban di Lampung, silakan melapor,” tutupnya. Ibu Guru Korban Polisi Gadungan Terlanjur Cinta, Bu Guru Rela Serahkan Kartu ATM Berisi Tabungan Rp 85 Juta ke Polisi Gadungan
Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono bersama Kasat Reskrim, AKP Logos Bintoro menunjukkan tersangka JS yang mengaku sebagai anggota Intel Polres Pacitan hingga memperdayai tiga korban, Seperti yang dikutip Kompas.com
Kasus penipuan yang dilakukan polisi gadungan pernah terjadi di Madiun. Telanjur jatuh cinta, seorang ibu guru rela menyerahkan kartu ATM berisi tabungan Rp 85 juta ke polisi gadungan. Sang guru bukannya mendapatkan cinta pria yang mengaku sebagai polisi itu, tetapi malah menderita kerugian materil.
Ceritanya, berawal dari pengakuan JS sebagai intel polisi dan berpura-pura mencari pasangan hidup. Pria asal Desa Sirapan, Kecamatan Sirapan, Kabupaten Madiun itu, ternyata berhasil memperdayai tiga perempuan sekaligus. Dari tiga perempuan yang diperdayainya, JS (27) meraup uang hingga ratusan juta rupiah. “Modusnya tersangka mengaku sebagai anggota intel Polres Pacitan. Lalu, ia berpura-pura mencari jodoh untuk dijadikan pendamping hidupnya,” ujar Kapolres Madiun AKBP Ruruh Wicaksono kepada wartawan, Senin (26/11/18) siang.
Ruruh mengatakan, JS ditangkap setelah seorang guru SMA di Kabupaten Madiun berinisial DA melaporkan aksi penipuannya ke Polres Madiun. Guru itu mengaku ditipu JS yang berjanji akan menikahinya. Tak hanya ditipu, uang tabungan ibu guru sebesar Rp 85 juta habis dikuras tersangka JS. Korban memberikan ATM tabungannya kepada tersangka lantaran merasa yakin akan segera dinikahi. “Terakhir, korban menyerahkan laptop berharga Rp 6 juta kepada tersangka,” tandas Ruruh.
Aksi JS terungkap setelah korban curiga terus menerus memintanya uang dengan berbagai alasan. Korban yang memiliki tetangga bekerja di Polres Pacitan lalu menanyakan status JS. “Tetangga korban memberitahu kalau tidak ada nama tersangka yang bekerja sebagai intel Polres Pacitan,” kata Ruruh.
Hasil pengembangan penyidikan, lanjut Ruruh, pria bujang itu sebelumnya sudah memperdayai dua perempuan lainnya. Dengan modus yang sama, dua perempuan itu diperas uangnya hingga Rp 40 jutaan. Sebelumnya juga, Wanita berinisial AM (27) menerima nasib yang sangat malang . Ia digagahi dan diperas polisi gadungan berinisial JS (36). Bahkan sudah puluhan wanita yang sudah ditiduri pelaku.
Kapolrestro Tangerang, Kombes Harry Kurniawan menjelaskan polisi gadungan ini diamankan di Jalan Prabu Siliwangi, Kelurahan Alam Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.“Dia (JS) telah melakukan perbuatannya itu sebanyak 39 kali terhadap korban-korbannya,” ujar Harry di Mapolrestro Tangerang.
Harry menjelaskan ikhwal peristiwa tersebut. Kejadian berawal saat pelaku mencoba membuntuti AM yang baru saja keluar dari kamar hotel di Tangerang.
Wanita berusia 27 tahun ini bersama teman lelakinya yakni ND. Mereka pulang menunggangi sepeda motor. Tersangka pun memberhentikan laju korban. Ia mengaku sebagai polisi. “Dia menunjukan airsoft gun, borgol, dan kaos dalam warna cokelat berlogo Pamobvit. Pelaku mengancam korban dengan meminta sejumlah uang,” ucapnya.
Polisi gadungan ini meminta uang Rp 5 juta kepada korban. Namun sayangnya mereka tak mempunyai uang sebanyak itu.“Lalu teman wanita ini diminta untuk mencari uang. Kemudian korban dibawa pelaku,” kata Harry.
Tersangka menggiring wanita ini ke Hotel Merdeka. Perempuan ini terancam, jika tidak menuruti kemauannya akan dibawa ke kantor polisi. “Korban ketakutan dan diperkosa oleh tersangka,” ungkapnya.
Teman pria korban pun memendam rasa curiga dan berinisiatif melaporkan kejadian ini ke Mapolrestro Tangerang. “Kami segera melakukan pengejaran. Dan akhirnya berhasil menangkap tersangka di kontrakannya,” imbuh Harry.
Menurutnya, pelaku sudah melancarkan aksi bejatnya ini sebanyak 22 kali di Tangerang dan 17 kali di Jakarta Barat. “Dia sempat melarikan diri, makanya kami berikan tindakan tegas,” tuturnya.
Kini polisi gadungan tersebut harus menikmati dinginnya tidur di balik jeruji besi. Ia dijerat dengan Pasal 285 KUHP tentang pemerkosaan serta Pasal 368 KUHP tentang pemerasan. “Ancaman hukumannya 12 tahun dan 9 tahun penjara,” ucapnya. (red)
Tanggamus (SL) – Oknum PNS staf keuangan di Pengadilan Negeri Tanggamus (KS) dilaporkan ke Polda Lampung atas dugaan penggelapan dengan kerugian yang saat ini diderita korban yakni Rp600 juta. KS dilaporkan ke Polda Lampung dengan nomor laporan LP/B-863/XII/2018/LPG/SPKT Polda Lampung, 7 Desember 2018.
Pelapor yakni Suparman (60), warga Bumiratu, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu melalui kuasa hukumnya Erik Subarkah mengatakan terlapor diduga melakukan penggelapan, dan pemalsuan tandatangan, terkait uang konsinyasi (ganti rugi persidangan), tentang pembebasan tanah untuk pembuatan Bendungan Way Sekampung.
“Jadi kan ada 11 warga lahannya yang kena pembebasan, kemudian digugat di persidangan, dan Dititipkan ke PN Tanggamus uangnya. Total awal 2 miliar,” katanya.
Lantas, pasca putusan inkrh, warga hendak mencairkan uang ganti rugi tersebut dari PN Tanggamus yang dititipkan tim aprasial bendungan Way Sekampung, sekitar April 2017. “Saat warga mau mencairkan di bank BRI Kotaagung, kata pihak bank uangnya enggak ada,” katanya.
Ternyata, uang tersebut diduga sudah dicairkan terlebih dahulu oleh KS sekitar April 2017, dan KS sudah mengakui hal tersebut ke para warga. “Warga juga bingung bagaimana caranya dia bisa cairkan, terlapor sempat mengaku ke warga kalau tanda tangan pejabat PN Tanggamus diduga dipalsukan sama dia, sehingga dananya bisa cair,” katanya.
Sebenarnya, KS sudah mengembalikan uang warga sebesar Rp1,4 miliar. Namun Suparman dan dua rekannya, hingga saat ini belum menerima uang yang berhak menjadi milik mereka. Total ada Rp600 juta yang belum dibayarkan. “Ini kan ada dugaan pemalsuan tanda tangan, kok bisa uang itu dicairkan sama dia,” katanya.
Sementara KS, belum bisa dikonfirmasi terkait pelapor tersebut. Ponselnya dalam keadaan aktif, namun tak menjawab saat dihubungi oleh media.
Dikonfirmasi, Dirreskrimum Polda Lampung Kombespol Bobby Marpaung, belum mendapatkan informasi laporan tersebut. “Belum, mungkin karena laporan baru hari ini masuk, besok di cek, subdit mana yang bakal nanganin perkaranya” katanya. (Lampost/Hardi)
Lampung Utara (SL) – Kejam, begitulah perbuatan WAG (35) yang menghabisi Rantika Anggriani Diana Saputri (16) yang diduga menolak cintanya. Aksi keji itu, membuat WAG harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah dibekuk pekan ini.
“Korban bernama Diana Saputri Rantika Anggraeni binti Ismiranto, 16 tahun, beralamat di Dusun Bangun Sari Desa Labuhan Ratu Pasar Kecamatan Sungkai Selatan Kabupaten Lampung Utara,” ujar Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Dra. Sulistyaningsih, Jumat (7/12)
Informasi yang dihimpun, WAG tega menghabisi Rantika, setelah berulang kali ditolak cintanya. Pada Minggu (30/10) lalu, awalnya WAG menjemput korban sekira pukul 15.00 WIB.
Pelaku menjemput dengan alasan, akan membawa dan mengantarkan korban untuk bekerja sebagai penjaga toko di Kecamatan Bunga Mayang dengan mengunakan Honda Beat Pop Warna Putih tanpa Nopol.
Dalam perjalanan, pelaku WAG mengutarakan cinta kepada korban, namun ditolak. Sehingga tersangka membawa korban berputar-putar hingga pukul 17.00 WIB.
Lalu pelaku mengajak korban kerumah bibik pelaku yang bernama Supiah hingga pukul 17.30 WIB. Pelaku membawa korban menuju jembatan sebelum kantor PTPN VII Bunga Mayang dan berhenti sejenak di tempat tersebut.
Untuk kesekian kalinya, dilansir Dradio.com, pelaku menyatakan cinta pada korban namun di tolak. Saat itu korban meminta diantarkan pulang. Mendengar hal tersebut, pelaku mengajak korban pergi dari jembatan tersebut. Namun pelaku tidak membawa korban pulang, melainkan mengarahkan sepeda motor ke arah Areal Perkebunan tebu Dusun Umbul Semarang Desa Negara Tulang Bawang .
Tak berputus asa pelaku dalam perjalanan kembali menyatakan cinta kepada korban namun korban tetap menolak dan mengatakan kepada pelaku. “Saya sudah punya cowok ganteng, saya tidak mau sama kamu, Kamu item jelek” ungkap pelaku menirukan ucapan korban.
Sesampainya di areal perkebunan tebu tersebut yang di sekitarnya terdapat aliran air (lebung), pelaku mematikan sepeda motor, menuju arah belakang korban. Saat itu, korban masih ada di atas motor kemudian pelaku memeluk dari belakang, lalu korban di banting ke tanah. Karena korban melawan, pelaku mencekik leher korban mengunakan kedua tangannya hingga korban tidak berdaya namun masih dalam keadaan bernafas. Karena korban sudah tidak berdaya, pelaku membuka celana luar dan celana dalam korban, kemudian menyetubuhinya hingga 5 menit sampai mengeluarkan sperma di dalam kemaluan korban.
Dengan teganya pelaku kembali mencekik korban untuk memastikan bahwa korban benar-benar meninggal dunia. Setelah itu, pelaku memangul korban dalam keadaan tanpa celana luar dan dalam kearah aliran air.
Korban dikuburkan di sekitar aliran air tersebut dengan cara mengali tanah dengan mengunakan sebatang kayu pohon jambu batu. Sesaat setelah pelaku menguburkan korban, pelaku pergi dan pulang kerumah bos pelaku yang bernama Suryadi di desa Negara Bumi Kec. Sungkai Tengah dengan membawa 1 (satu) unit HP merk Xiomi warna hitam silver serta uang tunai Rp 60.000 (enam puluh ribu) dan tas yang berisi baju korban. (net/ardi)
Lampung Tengah (SL) – Sejumlah warga Gunungbatin Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) menyampaikan protes ke Polda Lampung lantaran akses jalan kampung mereka tertutup Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Terbanggibesar-Pematangpanggang.Kuasa hukum warga Gunungbatin, Dodi Yanto mengatakan ada empat dusun yang akses jalannya tertutup JTTS. Yakni Dusun 2, 3, 4, dan 8.“Kita sedang berkordinasi dengan penyidik Polda terkait jalan 4 dusun yang tertutup jalan tol,” katanya saat ditemui di Mapolda Lampung, Selasa (4/12/2018).
Menurut Dodi, ada dugaan tindak pidana penjualan aset desa berupa akses jalan di 4 dusun tersebut.“Kita baru kordinasi dengan penyidik, tapi belum laporan secara resmi. Karena tadi ada salah satu bukti yang mau kita lampirkan tapi tertinggal, buktinya peta kampung. Ada empat kepala dusun yang kita duga telah melakukan tindak penjualan aset desa itu,” jelasnya.Sementara Ketua RT 1 Dusun 4 Kampung Gunungbatin, Sayuti mengaku bahwa warganya kesulitan mencari akses jalan akibat tertutupnya jalan utama di kampung mereka.“Enggak bisa jalan ke mana-mana kami ini, jalau mau jual hasil panen atau tani susah, mau sekolah saja susah karena jalanya kami ditutup tol,” ujarnya.Sayuti menyatakan bahwa warga pernah mengajukan keberatan kepada PT Waskita Karya selaku pelaksana pembangunan JTTS.“Kami sudah pernah demo ke pihak PT Waskita, tapi enggak digubris dengan alasan sudah adanya ganti rugi. Tapi seharunya yang tertutup tol ini jangan jalan utama kami, itu kan fasilitas umum,” tandasnya. (rilis.id)