Tag: Polres Kota Metro

  • Sopir di Metro Tewas Saat Kunjungi Rumah Mantan Istri Yang Sudah Bersuami?

    Sopir di Metro Tewas Saat Kunjungi Rumah Mantan Istri Yang Sudah Bersuami?

    Kota Metro, sinarlampung.co-Indra Jaya alias Iing (45), tewas akitbat tikaman pisau dapur, setelah terlibat perkelahian dengan Rudi Hartono (46) suami mantan istrinya, di jalan Tendean, Kelurahan Margorejo, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro, Senen 8 Juli 2024 sekitar pukul 19.20 malam.

    Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, kejadian bermula, saat Rudi yang baru kembali dari rumah tetangga, kaget melihat Indra sang mantan suami istrinya, berada di rumahnya, bersama R (45) istrinya, dan anak tirinya RD (11). Rudi lalu menyuruh istri dan anaknya masuk kedalam dengan nada tinggi.

    Mendengar itu, Indra diduga tersinggung dan tidak terima. Kemudian Rudi dan Indra terlibat cekcok mulut. Indra sempat keluar rumah dan menghubungi anak tuanya. Lalu Indra masuk kembali kedalam rumah dan menyerang Rudi dengan senjata tajam jenis pisau jenis badik.

    Rudi lalu melakukan perlawanan dengan mengambil pisau dapur yang berada diatas kulkas rumahnya. Rudi balas menyerang Indra dengan membabi buta yang mengakibatkan Indra mengalami luka tusuk dibeberapa tempat ditubuhnya. Dan indrapun roboh ditempat. Melihat Indra terkapar bersimbah darah, Rudi yang juga mengalami luka tusuk menyerahkan diri ke Polsek Metro Selatan, Polres Metro.

    Anak tua Indra yang mendengar ada keributan langsung masuk kedalam rumah ibunya itu, dan melihat RUdi dan Indra telah bergumul dengan masing masing memegang senjata tajam. “Anak tua IND bernama RDP dan ibunya mencoba melerai dan karena keduanya sama-sama memegang senjata tajam tetapi tidak berhasil,” kata Kapolres Metro AKBP Heri Sulistyo Nugroho, melalui Kasat Reskrim Iptu Rosali

    Kasat Reskrim menjelaskan terlihat oleh saksi RDP, ayah tirinya RD mendorong Indra sampai jatuh kemudian Rudi menusukkan senjata tajam ke arah IND, sehingga menyebabkan IND terkapar dan banyak mengeluarkan darah. “Pelaku RD melarikan diri dan menyerahkan diri ke Polsek Metro Selatan,” katanya.

    “Kita melakukan penanganan dan pengamanan Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta membawa korban dan pelaku ke rumah sakit. Korban IND dinyatakan meninggal dan pelaku RD masih menjalani perawatan karena kritis,” ujar Kasat.

    Rosali menjelaskan dari hasil penyelidikan sementara diduga motif dari kejadian itu adalah rasa cemburu sehingga pelaku nekat menghabisi nyawa korban. “Pelaku RH pulang dari rumah tetangganya dan kaget saat di rumah sudah melihat ada korban yang mantan suami istrinya yang menengok anak dan saat itu RH menyuruh anak tirinya atas nama RD (11) dan istrinya R (45) untuk masuk dengan nada tinggi dan membentak,” jelas Rosali.

    Ketua RT17 RW 03, Kelurahan Margorejo, mengatakan peritiwa terjadi saat Indra berkunjung ke rumah Rudi (46) di jalan Tendean RW 03, kelurahan Margorejo, Kecamatan Metro Selatan. Indra alias Iing yang berprofesi Sopir kerumah Rudi sekitar pukul19.15 WIB dengan alasan hendak menengok anaknya.

    Rudi adalah suami sambung dari mantan istrinya Indra, Rudi yang ber-KTP Karang Rejo, Metro Utara tinggal bersama istrinya di jalan Tendean. “Entah siapa yang memulai, keduanya terlibat percekcokan sehingga terjadi al itu. Kejadian semalam berjalan begitu cepat. Mungkin mereka ribut didasari rasa cemburu, karna istri Rudi adalah mantan istri Indra,” katanya. (Red)

  • Habriansyah Kenal Musa Ahmad Sejak Tahun 2000, Bohong Jika Tidak Kenal Erwinsyah dan Ponakannya Ferdian

    Habriansyah Kenal Musa Ahmad Sejak Tahun 2000, Bohong Jika Tidak Kenal Erwinsyah dan Ponakannya Ferdian

    Bandar Lampung, sinarlampung.co-Habriansyah Alias Alek, pelapor kasus penipuan janji proyek menyatakan bahwa pernyataan Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad tidak mengenal dirinya, Erwinsyah, dan keponakan kandungnya Ferdian Ricardo, adalah bohong besar. Alek mengaku mengenal dan berhubungan baik dan bekerjasama soal proyek dengan Musa Ahmad sejak tahun 2000 lalu, dan memiliki bukti dan dokumen saat bersama bupati.

    Baca: Tiga Jam Diperiksa Polisi di Jakarta Musa Ahmad Langsung Sukuran Pulang Haji di Yukum Jaya

    Alex )baju Kuning bersama Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad, saat diminta datang untuk bicara proyek yang dijanjikan. (Dok/istimewa)

    Menurut Habriansyah alias Alex dirinya pernah bekerjasama dengan Musa Ahmad, bahkan satu tim saat menjadi pelaksana proyek Tol Lampung. “Kami kenal lama dengan Musa Ahmad. Pernah bekerjasama dengan Musa Ahmad terkait sub kontraktor mengerjakan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Setelah jadi bupati sekarang, wajar kalau dia tidak kenal sama saya. Jangankan sama saya, si Ferdi anak kakak kandungnya saja tidak diakuinya,” kata Alex yang juga mantan wartawan Lampungpost itu.

    Tapi, kata Alex sebelum Musa Ahmad jadi Bupati, Alex mengaku sudah berteman lama dari tahun 2000-an. “Kami pernah bareng-bareng mengerjakan proyek tol trans Sumatera, bahkan kami satu tim dan sama-sama menjadi subkon di PT Waskita Karya,” katanya.

    Alex mengaku masih menyimpan dokumentasi saat dirinya dan Musa Ahmad mengerjakan suatu proyek. Selain itu, dokumentasi terkait dengan percakapan di WhatsApp serta pertemuan membahas sejumlah proyek APBD Lampung Tengah juga masih disimpannya.

    “Kebetulan saya masih menyimpan dokumentasi foto saat Musa mampir ke lokasi proyek kami. Itu tanggapan saya kalau Musa tidak mengakui kenal sama saya. Kalau dia bilang tidak pernah membahas masalah proyek, saya masih punya bukti screenshot percakapan WhatsApp dengan Musa terkait dengan proyek yang sedang dipermasalahkan ini,” ungkapnya.

    “Musa juga pernah manggil saya meminta untuk ke rumahnya membahas proyek yang dijanjikan itu. Bahkan saya punya dokumentasi foto pertemuan itu,” katanya.

    Sebelumnya, Kuasa Hukum Musa Ahmad, Sopian Sitepu membantah apabila kliennya itu mengenal Ferdiyan Ricardo, Alex dan Erwin. “Bahwa bapak Musa menjelaskan tidak pernah bertemu dan berbicara dengan Ferdiyan Ricardo tentang proyek apapun dan tidak mengetahui hubungan atau urusan antara Ferdiyan Ricardo, dengan Alex dan Erwin,” kata Sopian Sitepu.

    Menurut Sopian, bahwa apa yang disampaikan Erwin dan Alex, tersebut tidak sesuai fakta sebenarnya. “Bahwa pernyataan Erwin dan Alex dengan menyebut-nyebut nama Musa Ahmad tidak sesuai fakta sebenarnya sebagaimana telah dijelaskan diatas adalah sangat merugikan nama baik Musa Ahmad,” kata Sopian. (Red)

  • Tiga Jam Diperiksa Polisi di Jakarta Musa Ahmad Langsung Sukuran Pulang Haji di Yukum Jaya

    Tiga Jam Diperiksa Polisi di Jakarta Musa Ahmad Langsung Sukuran Pulang Haji di Yukum Jaya

    Lampung Tengah, sinarlampung.co-Bupati Kabupaten Lampung Tengah Hi. Musa Ahmad, menggelar kegiatan halalbihalal dan doa syukuran pulang haji, di kediaman Bupati, Jalan Otista Yukum Jaya, Lampung Tengah, Kamis 28 Juni 2024.

    Baca:  Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad Dilaporkan KPK, Dipanggil Polres Metro Mangkir

    Baca: Setorkan Fee Proyek Rp4 Miliar Keponakan Musa Ahmad Jadi Buron Polisi, Hampir Dua Tahun Ferdian Ricardo Tak Masuk Kerja

    Baca: Pulang Haji Bupati Musa Ahmad Diperiksa Polisi di Jakarta

    Musa Ahmad mengatakan dirinya mengucapkan terima kasih kepada semua masyarakat, OPD serta keluarga yang telah mendoakannya sehingga diberikan kelancaran dan kesehatan selama menjalankan ibadah haji. “Yang terpenting bagi kita adalah nikmat kesehatan, keselamatan dan kelancaran dalam beribadah,” ujar Musa Ahmad.

    Menurutnya, kondisi cuaca yang berbeda dan cukup panas serta menguras energi, tidak jarang jemaah haji yang mengalami flu selama di tanah suci. “Namun berkat doa bersama, semua berjalan lancar dan dapat bertemu kembali serta diharapkan semua dapat berhaji dan mengetahuai arti kehidupan setelah beribadah haji,” Katanya.

    Terkait pemeriksaan dirinya di Polsek Gambir, Musa Ahmad mengaku hanya dimintai keterangan, setelah itu dirinya langsung pulang ke Lampung Tengah. “Hanya dimintai keterangan. Kalau isu belum mau pulang itu hoax. Ini buktinya saya sudah dirumah. Biasa itu. Namanya isu. Yang jelas alhamdulillah sudah sampe rumah dengan selamat dan bisa melaksanakan acara halalbihalal.,” kata Musa Ahmad.

    Diperiksa Tiga Jam

    Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad diperiksa penyidik Polres Metro di Polsek Gambir, Jakarta, Kamis 27 Juni 2024 malam sejak pukul 20.00 sampai 22.00 WIB. Selama tiga jam itu, Musa Ahmad dicecar penyidik Polres Metro soal dugaan jual beli proyek APBD Lampung Tengah.

    “Pak Musa diperiksa di Jakarta setelah pulang menjalankan ibadah haji dan masih cuti tetapi karena Pak Musa taat hukum, maka bersedia untuk diperiksa dan memberikan keterangan,” kata Kuasa hukum Musa Ahmad, Sopian Sitepu, Jumat 28 Juni 2024.

    Dalam kasus dugaan jual beli proyek APBD Lamteng senilai Rp80 miliar ini, Polres Metro sudah menetapkan 2 tersangka yakni Erwin Saputra dan Ferdian Ricardo. Erwin Saputra sudah ditangkap tapi Ferdian Ricardo yang mengaku sebagai keponakan Misa Ahmad, masih buron. Sementara korbannya adalah Habriansyah atau Alex.

    Kepada penyidik, lanjut Sopian, Musa menjelaskan tidak pernah bertemu dan berbicara dengan Ferdiyan Ricardo tentang proyek apapun dan tidak mengetahui hubungan atau urusan antara Ferdiyan Ricardo, dengan Alex dan Erwin. “Bahwa pernyataan Erwin dan Alex dengan menyebut-nyebut nama Musa Ahmad tidak sesuai fakta sebenarnya sebagaimana telah dijelaskan diatas adalah sangat merugikan nama baik Musa Ahmad,” katanya.

    Penjelasan Kabid Humas

    Sementara Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan Kasus tersebut berawal dari laporan korban Habriansyah yang melaporkan Erwin Saputra atas penipuan atau penggelapan pembangunan proyek jalan, talut hingga sumur bor sebesar Rp 2 milyar. “Pelapor atas nama Habriansyah melaporkan Erwin Saputra atas dugaan penipuan proyek pada tahun 2022 lalu. Korban ini mengaku mengalami kerugian sebesar Rp2.071.550 milyar,” kata Umi, Jumat 28 Juni 2024.

    Umi menerangkan, dari laporan yang dibuat korban pada 15 Agustus 2023 lalu Kepolisian Polres Kota Metro melakukan serangkaian penyelidikan dan pada 30 April 2024 pelaku Erwin Saputra berhasil ditangkap. “Pada 30 April 2024, Erwin Saputra berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polres Metro,” jelasnya.

    Singkat cerita, dalam proses penyelidikan kasus tersebut, polisi menemukan fakta baru yang dimana Erwin mengaku telah menyetor uang tersebut kepada Ferdian Ricardo. Ferdian dikatakannya sebagai keponakan dari Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad.

    Erwin juga mengaku bahwa uang yang disetorkannya ke Ferdian sebesar Rp4 milyar dan uang tersebut akan diserahkan ke Musa Ahmad. Ferdian sendiri hingga kini belum tertangkap, polisi masih terus melakukan pencarian terhadap Ferdian.

    “Dari pengakuan Erwin, dia (Ferdian) telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Satreskrim Polres Metro. Dia juga telah ditetapkan menjadi DPO dan penetapan DPO nya sudah diterbitkan oleh Polres,” urai Umi.

    Dia menjelaskan, pemeriksaan terhadap Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad merupakan proses penyelidikan atas keterangan Erwin Saputra. “Bupati Lampung Tengah memang tadi malam telah dimintai keterangan di Polsek Gambir Polres Jakarta Pusat. Dia dimintai keterangan dengan didampingi kuasa hukumnya,” jelas Umi.

    Meski begitu, Umi belum bisa memaparkan hasil pemeriksaan terhadap Ketua DPD Partai Golkar Lampung Tengah tersebut. “Materi pemeriksaan itu saya belum dapat, itu masih di Polres Metro,” tuturnya.

    Dia menambahkan, Polres Metro hari ini telah melakukan pelimpahan berkas dan tersangka Erwin Saputra setelah sebelumnya dinyatakan P21 oleh jaksa. “Hari ini berkas perkara untuk tersangka atas nama erwin saputra ini telah dinyatakan lengkap atau P-21 oleh Kejaksaan Negeri Kota Metro dan hari ini penyidik Satreskrim Polres Metro telah melakukan pelimpahan tersangka dan barang bukti atau tahap 2 ke Kejaksaan Negeri Kota Metro,” katanya. (Red)

  • Kebakaran Pabrik STM Metro Terindikasi Disengaja

    Kebakaran Pabrik STM Metro Terindikasi Disengaja

    Kota Metro, (SL) – Peristiwa Kebakaran Areal Produksi, PT. Sinarjaya Inti Mulya (STM) di Jalan Walet LK IV RT.25 RW.7, Kelurahan Purwo Asri, Kecamatan Metro Utara, Kota Metro, seluruh akses menuju pabrik di sterilkan, jumat (4/8).

    Atas peristiwa kebakaran itu, muncul berbagai spekulasi penyebab kebakaran, apakah disebabkan kelalaian kerja, korsleting listrik, hingga indikasi kesengajaan. Terlebih kejadian kebakaran bertepatan dengan hari libur.

    Dari pantauan di lokasi kejadian, Sekelas perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan minyak sawit Crude Palm Oil (CPO) itu, terlihat minim akan pelindung keselamatan kerja dan safety pemadam kebakaran.

    Desas desus warga sekitar pabrik, ada petugas atau karyawan pabrik memberikan info ke warga, bahwa petugas piket pabrik melihat ada titik api kecil ukuran api rokok di tumpukan bangkilan kelapa sawit areal produksi, yang sengaja di buang.

    Tak lama, api itu mulai membesar dan menyambar tumpukkan bangkilan lainnya. Api terus berkobar menyambar tabung gas, suara ledakan terdengar hingga radius 500 meter lebih.

    Diketahui juga Perusahaan tersebut akhir akhir ini mengalami defisit keuangan. Sehingga sangat dimungkinkan kebakaran pabrik terindikasi disengaja guna klaim asuransi perusahaan.

    Hingga pukul 21.41 WIB, api belum juga dapat dijinakkan, petugas pemadam kebakaran khusus penjinak api Bandara Raden Intan, diterjunkan guna membantu memadamkan api, dan satu unit alat berat di turunkan, guna membongkar semua tumpukan bangkilan sawit yang masih mengeluarkan kepulan asap dan api.

    Seluruh mobil damkar Kota Metro dikerahkan, dengan di bantu Damkar Kabupaten Lampung Timur, Lampung Tengah, Kota bandarlampung 4 unit, Lampung Selatan 2 unit, Bandara Raden Intan 2 unit.

    Pada peristiwa tersebut dari pantauan di lokasi, total Ambulans kesehatan 5 unit. Total mobil damkar 17 unit, 2 alat berat. Untuk petugas damkar lebih kurang 300 personel.

    Hingga kini, belum ada pihak perusahaan yang dapat dikonfirmasi atau memberikan keterangan resmi. (Romji)

  • Sekawanan Maling Santroni Rumah Anggota DPRD Kota Metro Satu Pelaku Babak Belur

    Sekawanan Maling Santroni Rumah Anggota DPRD Kota Metro Satu Pelaku Babak Belur

    Metro (SL) – Kawanan pelaku pencurian menyatroni kediaman anggota DPRD Kota Metro, sekitar pukul 24.00 WIB, Kamis (6/7/2018). Korbannya yakni Wiwin Septiani anggota Komisi III DPRD Metro, warga Jalan Dewi Sartika, RT 28 RW 06, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara.

    Beruntung aksi tersebut diketahui korban. Dengan sigap korban pun langsung memberitahukan aksi tersebut kepada kedua putra kembarnya. Pelaku yang sempat mencoba kabur pun akhirnya berhasil diamankan oleh kedua putra korban yakni Aldino (15) dan Aldila (15).

    Warga yang mendengar kejadian tersebut juga langsung mendatangi kediaman korban. Warga yang emosi langsung menghajar pelaku secara bertubi-tubi. Beruntung anggota kepolisian segera datang dan mengamankan pelaku ke Polres Kota Metro. Belakangan diketahui pelaku bernama Nasir (23) warga Pujokerto (PC) Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng).

    Tidak hanya 1 kali pelaku diduga telah mencoba melakukan aksi percobaan pencurian lebih dari satu kali. Pasalnya aksi percobaan pencurian sebelumnya juga sempat dipergoki putra korban. Namun pelaku berhasil kabur.
    Dikonfirmasi Wiwin menceritakan kronologis kejadian tersebut. Menurutnya peristiwa tersebut berawal ketika ia hendak beranjak tidur. Tiba-tiba ia mendengar suara lompatan dari dinding luar kamar tidurnya. Seketika ia langsung terbangun dan memanggil kedua putra kembarnya.

    Kemudian kedua putra kembarnya pun langsung keluar dan memergoki pelaku sedang bersembunyi di belakang tembok kamar tidur korban. “Waktu masih sembunyi, terus ketahuan dia mau kabur, tapi langsung ditangkap sama 2 anak kembarku. Terus warga langsung datang, untung polisi cepat datang dan langsung dibawa ke polres,” terangnya.

    Dalam aksi tersebut ia menduga pelaku berjumlah 2 orang dengan melompat dinding pagar SMAN 3 yang bersebelahan dengan rumahnya. Pelaku juga diduga memanjat dinding tembok secara bergantian dengan naik pundak rekannya. “Pagar tembok itu tinggi, mungkin pelaku berjumlah 2 orang. Naik ke pundak teman lainnya, untuk bisa melompot dinding pagar. Nah saat lompat itu saya dengar,” terangnya.

    Menurutnya, dari pemeriksaan ditemukan sejumlah STNK yang dibawa pelaku. Diantaranya STNK motor dan mobil. “Kalau gak salah ada 3 STNK itu. Ada motor sama mobil,” lanjutnya.

    Menurut Wiwin, dari keterangan putranya pelaku mirip dengan pelaku yang sebelumnya melakukan percobaan pencurian di rumahnya. “Waktu itu memang pernah, tapi pelaku ini mungkin mau mengeluarkan motornya. Karena pintu itu, saya buatkan pintu besi, jadi dia tidak bisa bawa kabur motornya,” ungkapnya (rdr/nt)

  • Maling Bobol Minimarket Dekat Rumah Dinas Kapolres Kota Metro

    Maling Bobol Minimarket Dekat Rumah Dinas Kapolres Kota Metro

    Metro (SL) – Kawanan penjahat terus beraksi di Kota Metro. Mereka membobol minimarket, tak jauh dari rumah Dinas Kepala Kepolsian Resort Kota Metro, Selasa (17/4) malam.

    Rasid, warga disekitar lokasi kejadian, mengatakan bahwa aksi pembobolan minimarket yang berlokasi di jalan Raden Intan, tepatnya di depan Gereja GKSBS Kota Metro, terjadi pada malam hari.

    “Diduga tersangka yang melakukan aksi pembobolan minimarket tersebut, lebih dari 1 orang”, ujarnya.

    Tidak berselang lama, petugas Kepolisian di Kota Metro, tiba dilokasi kejadian, dan duga langsung melakukan proses pemeriksaan, mendata kerugian, meminta keterangan dan berusaha mengumpulkan bukti, di minimarket tersebut.

    Terkait kejadian tersebut, warga masyarakat merasa sangat prihatin, karena saat ini aksi kriminalitas di Kota Metro semakin meningkat, bahkan para pelaku tetap nekat beraksi di TKP yang jaraknya dekat sekali dengan rumah dinas Kapolres Kota Metro.

    Kapolres Kota Metro AKBP Umi Fadilah Astutik, melalui Kasat Reskrim AKP Try Maradona, pada Rabu (18/4) mengatakan, bahwa sesuai hasil pemeriksaan sementara, aksi pencurian diduga melibatkan 3 tersangka, dan jumlah kerugian mencapai 30 juta rupiah.

    “Petugas sedang melakukan penyelidikan dan mengejar para pelaku,” katanya. (lp1/nt/*)

  • Persiapan Pengamanan Pilkada, Polres Metro Cek Senpi dan Randis

    Persiapan Pengamanan Pilkada, Polres Metro Cek Senpi dan Randis

    Polres Metro Saat Melakukan Pemeriksaan Terhadap Senjata Api Setiap Anggota Kepolisian dan Pemeriksaan Kendaraan Dinas (Randis), Selasa (13/3/18) (Foto/Dok/Holik)

    Metro (SL) – Polres Metro melakukan pemeriksaan terhadap Senjata Api setiap anggota kepolisian dan pemeriksaan kendaraan dinas (Randis). Pemeriksaan dipimpin Kabag Sumda Polres setempat, Kompol A.Yudi Taba mewakili Kapolres AKBP Umi Fadilah Astutik, di halaman Mapolres setempat, Selasa (13/03/18).

    Kabag Sumda Polres Metro, Kompol. Yudi Taba mengatakan, bahwa pemeriksaan dilakukan dalam rangka persiapan pengamanan menjelang Pilkada serentak 2018. Adapun pemeriksaan dilakukan terhadap Senpi dan randis Roda dua  maupun Roda empat, yang digunakan anggota Polres Metro.

    Lanjut Kompol. Yudi Taba bahwa sebagaimana arahan Kapolres Metro untuk lakukan pemeriksaan kondisi senpi dan amunisi, dan randis dicek body serta mesinnya, dan dipesankan agar anggota dapat menjaga kebersihan kendaraan dinas. Apabila ada kerusakan, segera di laporkan ke Sapras Polres, agar bisa segera ditindak lanjuti.

    Lebih lanjut dikatakannya, untuk Senpi dilakukan pengawasan pada anggota yang memegang senjata serta kondisi senjata itu sendiri. Selain diperiksa kondisi senpi juga diperiksa kelengkapan surat-menyurat senpi dan jumlah amunisinya.

    “Senjata api milik personil, agar dapat digunakan sebagaimana mestinya dan menjaga kedisiplinan dalam hal penggunaan senjata api serta menghindari adanya pelanggaran atau penyalah gunaan senjata api,”ujarnya. (Holik)

  • Irjen Pol Suroso Hadi : Polisi Dituntut Paling Transparan

    Irjen Pol Suroso Hadi : Polisi Dituntut Paling Transparan

    Pengarahan Kapolda di Polres Kota Metro

    Kota Metro (SL)-Kapolda Lampung Irjen Pol. Drs. Suroso Hadi Siswono, M.Si mengatakan saat Lembaga Kepolisian dituntut untuk berlaku paling transparan, dalam menjalankan tugas negara. Meski banyak hambatan, tapi itu merubapakn bagian dan tanggung jawab tugas Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.

     

    “Polisi kita dituntut paling transparan, Itu adalah bagian tugas Polisi secara transparan, dalam mengayomi dan melindungi masyarakat walaupun sedikit atau banyak pasti mendapat hambatan. Kita tetap bekerja harus ikhlas sehingga kita saat bekerja selalu gembira, tidak usah saling tuding, jadi kita tahu fungsinya dan tugas masing-masing,” kata Kapolda, dihadapan anggota Polres Kota Metro, dalam kunjungan kerja ke Satuan Kerja, untuk pertama kalinya, di Lampung.

     

    Kunjungan kerja dalam rangka memberikan pengarahan kepada personel Polres Kota Metro. Pengarahan tersebut berlangsung dihalaman Polres Kota Metro, Selasa (21/11/2017). Kapolda didampingi oleh Wakapolda Kombes Pol Angesta Romano Yoyol beberapa pejabat utama Polda Lampung.

    Penyambutan Kapolda di Polres Kota Metro.

    Setibanya di Polres Metro, Kedatangan Kapolda disambut Kapolres AKBP Umi Fadilah Astutik beserta jajaran. Tampak hadir saat penyambutan Walikota Metro Achmad Pairin, Wakil Walikota Djohan, Ketua DPRD Metro Anna Morinda,

     

    “Tugas Polri itu sangatlah berat tuntutannya, paling transparan di republik sehingga perbaikan kultur, sehingga kultur yang sudah bagus ini jangan sampai dicampurkan dengan tugas-tugas yang tidak sepadan dan tidak sesuai dengan tugas Polri,” kata Kapolda

     

    Kapolda juga mengingatkan pentingnya menejemen media. Tetapi media itu juga dapat menjerumuskan anggota Polri, bahkan juga menjerumuskan keluarga. “Karena sudah ada contohnya yang melakukan penghinaan terhadap Kapolri melalui media, dan akhirnya di vonis 1 tahun lebih,” katanya.

    Disela-sela acara pengarahan, Kapolda memberikan reward kepada satuan Binmas Polres Kota Metro. Karena telah berhasil menjalankan tugas mereka dengan baik, berhasil melakukan pembinaan terhadap para pelajar dan masyarakat.

     

    “Bahwa pekerjaan polisi sangatlah berat, sampai kapanpun Polisi akan sering berbenturan dengan masyarakat karena tugasnya adalah untuk menertibkan masyarakat. Saya spontan memberikan suatu apresiasi (reward) kepada pembina binmas,” kata Kapolda. (juw/nt/jun)