Tag: Polres Nganjuk

  • Sosialisasikan Pencegahan Berita Hoax, Polisi di Nganjuk Gelar Cangkrukan Bersama Warga

    Sosialisasikan Pencegahan Berita Hoax, Polisi di Nganjuk Gelar Cangkrukan Bersama Warga

    Nganjuk (SL) – Sejumlah cara dilakukan polisi untuk menjaga suasana aman dan kondusif menjelang tahun politik 2019. Di Nganjuk polisi menggelar cangkrukan bersama warga untuk menyosialisasikan pencegahan berita hoax. “Ini kita cangkrukan melakukan pendekatan ke warga untuk mencegah berita hoax. Serta mengajak menciptakan suasana kondusif menjelang tahun politik 2019,” terang Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta saat menggelar acara Cangkrukan Kencur Desa Sidoharjo Kecamatan Tanjunganom, Minggu (16/12/2018).

    Kegiatan cangkrukan bersama warga, kata Dewa, sekaligus patroli dan menamakannya dengan istilah kencur. Kencur merupakan kependekan dari Kenali dan Curhat.  “Cangkrukan kencur ini bertujuan untuk lebih dekat dan mengenal masyarakat dengan cara mendengarkan langsung curahan hati tentang harkamtibmas,” katanya.

    Dikatakan Dewa, program cangkrukan Kencur ini rutin dilakukan setiap seminggu sekali dan bergilir dari antar Kecamatan. Dengan acara pertemuan rutin bergilir dengan warga ini, lanjut Dewa, agar tercipta suasana yang aman dan kondusif bebas berita hoax. “Jika ada kabar apapun baik langsung atau di WhatsApp warga jangan langsung mudah percaya. Sebaiknya cek dulu kebenarannya,” ujarnya.

    Dalam cangkrukan kencur ini warga secara sukarela menyiapkan berbagai camilan tradisional seperti palapendem (ketela, ubi, kentang rebus, kacang). Termasuk krupuk upil merupakan cemilan khas Nganjuk yang dimakan dengan sambel pecel.

    Dilansir dari detikcom saat cangkrukan Kencur Kapolres Nganjuk bersama masyarakat berbaur menjadi satu. Kapolres Nganjuk meminta masyarakat untuk memerangi berita hoax. Saat cangkrukan Kencur yang dijadwalkan setiap seminggu sekali melibatkan seluruh kepala desa di setiap kecamatan yang mendapat giliran. (detik)

  • Polisi Terus Selidiki Kasus Keracunan Massal di Nganjuk

    Polisi Terus Selidiki Kasus Keracunan Massal di Nganjuk

    Nganjuk (SL) – Polisi masih menyelidiki keracunan massal yang menimpa warga Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Empat sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan telah diambil Polda Jawa Timur dari pemilik hajatan. “Untuk empat sampel makanan sudah kita ambil dari hasil olahan pemilik hajatan itu. Kita masih menunggu hasil dari Polda Jatim,” kata Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta kepada detikcom, Minggu (9/12/2018).

    Dari empat jenis makanan yang diambil untuk penelitian itu, kata Dewa yakni nasi, daging kambing, sayur daun pepaya serta sambal. Keempat sampel itu diduga menjadi penyebab keracunan massal dengan jumlah korban mencapai 106. “Jadi Kita sudah ambil seperti nasi kemudian dagingnya. Daging kambing, terus sambelnya, sama sayur daun pepaya,” ujar Dewa.

    Dari 106 korban keracunan, saat ini masih ada 83 orang yang masih menjalani perawatan di tiga rumah sakit dan dua puskesmas. Sedangkan 27 orang telah dipulangkan karena kondisinya sudah membaik. “Korban riil yang saat ini masih rawat inap atau opname 83 orang dengan rincian di Puskesmas Ngetos 3 orang, Puskesmas Berbek 2 orang, RSUD Nganjuk 66 orang, RS Bhayangkara 2 orang, dan di RSI 8 orang,” tambah Wakapolres Nganjuk Kompol Toni Sarjaka.

    Peristiwa keracunan massal warga Desa Ngetos terjadi pada, Kamis (6/12/2018). Ada 150 nasi kotak yang diantar oleh pemilik hajatan pasangan Nur Rokhim dan Sri Handayani saat acara aqiqah anaknya ke rumah tetangga warga Dusun Sumberbendo. Namun, pada malam hari sekitar pukul 22.00 WIB, beberapa warga mulai merasakan mual dan muntah. Korban keracunan dari berbagai usia, mulai anak-anak, orang dewasa hingga tua.ng mengalami mual dan muntah itu dibawa ke Puskesmas Ngetos Sera rumah sakit. Hingga pagi ini total masih 83 orang menjalani perawatan. (red)

  • Ciptakan Suasana Kondusif, Polres Nganjuk Lakukan Patroli Kencur dan Jimpitan 1.000 Rupiah

    Ciptakan Suasana Kondusif, Polres Nganjuk Lakukan Patroli Kencur dan Jimpitan 1.000 Rupiah

    Nganjuk (SL) – Berbagai cara dilakukan polisi untuk menciptakan suasana kondusif di wilayahnya. Tak terkecuali Polres Nganjuk. Mereka melakukan patroli Kencur dan jimpitan uang Rp 1.000.

    Uang jimpitan seribu rupiah dari seluruh anggota dilakukan setiap hari saat usai gelar apel pagi. “Gerakan seribu rupiah kita lakukan setiap hari usai apel pagi. Diharapkan dengan kegiatan jimpitan seribu ini anggota memiliki rasa berbagi dengan sesama, dan dapat membantu masyarakat yang kurang mampu,” kata Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta, Kamis (29/11/2018).

    Uang jimpitan atau iuran seribu rupiah dari seluruh anggota itu kata Dewa dalam sehari terkumpul antara Rp 500 ribu hingga Rp 600 ribu. Uang itu disalurkan kepada warga kurang mampu. Pemberian dilakukan saat acara patroli dan cangkrukan secara bergilir dari desa ke desa di masing-masing wilayah Polsek. “Kegiatan cangkrukan dan patroli kita namakan patroli kencur itu merupakan kependekan dari Kenali dan Curhat. Bertujuan untuk lebih dekat dan mengenal masyarakat dengan cara mendengarkan langsung curahan hati tentang harkamtibmas,” katanya.

    Selain cangkrukan keliling sambil patroli itu tersebut ujar Dewa, polisi juga mengampanyekan gerakan anti hoax, radikalisme, dan money politic menjelang pemilu 2019. Saat patroli dan cangkrukan itu polisi juga memberikan cindera mata berupa tas dan kaos anti hoax.

    Saat cangkrukan dan patroli yang dipimpin langsung oleh Kapolres Nganjuk, didampingi Kasat Intel, Kasat Reskoba, dan Kasipropam. Kegiatan Patroli Kencur (kenali dan curhat) dan cangkrukan dengan masyarakat dilakukan disalah satu warung milik Sri, di tepi jalan Nganjuk – Jombang, Desa Jatikalen, Kecamatan Jatikalen.