Tag: Prabowo-Sandiaga

  • Prabowo-Sandi Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal

    Prabowo-Sandi Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal

    Kendari (SL) – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno berjanji bakal lebih mementingkan tenaga kerja lokal dibandingkan Tenaga Kerja Asing (TKA).

    Sandiaga mengaku, dalam kunjungannya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), dirinya banyak mendengar dan diberitahu kan oleh masyarakat bahwa TKA masih mendominasi dari pada tenaga kerja lokal yang berada di berbagai perusahaan. “Banyak tadi yang memberitahukan ke saya bahwa peluang kerja lebih diprioritaskan untuk asing,” ujarnya usai diskusi publik, Senin (24/12/2018).

    Olehnya itu kata Sandiaga, jika Prabowo-Sandi dipercaya oleh masyarakat dalam Pemilu 2019 nantinya, pihaknya bakal membangun kekuatan ekonomi sendiri dan peluang kerja akan diprioritaskan untuk anak-anak bangsa sendiri. “Ini yang kita akan rubah di bawah Prabowo-Sandi, bahwa kesempatan kerja itu kita akan prioritaskan untuk masyarakat lokal,” jelasnya. (mediakendari)

  • Relawan SPS Sultra Resmi Dikukuhkan

    Relawan SPS Sultra Resmi Dikukuhkan

    Kendari (SL) – Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Republik Indonesia (RI) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Prabowo-Sandi), terus menggalang kekuatan di penjuru wilayah Indonesia menjelang perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

    Sultra resmi dikukuhkan, pada Selasa (24/12/2018) kemarin. Pengukuhan secara simbolis ini dilakukan langsung oleh Cawapres Sandiaga Uno, dalam kunjungan silatuhrahminya di Kota Kendari. Sekretaris SPS Sultra, Sri Nata Hardiana mengatakan, Surat Keputusan (SK) pembentukan SPS Sultra telah terbit sejak bulan lalu, sehingga pada moment kunjungan Sandiaga Uno di Kota Kendari hanya dilakukan pengukuhan secara simbolis saja. “Dengan pengukuhan ini, maka tugas kami adalah untuk mengawal kemenangan pasangan Prabowo-Sandi. Dan dengan berbagai potensi yang ada, kami SPS Sultra akan terus berupaya semaksimal mungkin dalam memenangkan pasangan PrabowoSandi,” terangnya.

    Wanita kelahiran Kabupaten Bombana itu menjelaskan, tugas SPS Sultra ini adalah untuk melakukan mensosialisasikan Capres/Cawapres Prabowo-Sandi kepada masyarakat di seluruh kelurahan dan kecamatan yang ada di Sultra, sehingga dapat menggenal baik pasangan nomor urut dua ini. “Kalau masyarakat sudah menggenal nama Prabowo-Sandi, maka pada Pilpres nanti mereka akan menyalurkan hak politiknya kepada pasangan nomor urut dua ini,” ujarnya.

    Juru Bicara SPS Sultra, Ririn M Rijalu menambahkan, dengan adanya SPS Sultra diharapkan program kerja Prabowo-Sandi bisa sampai di daerah pada 17 kabupaten kota/se-sultra. Penyebarannya sudah merata, karena SPS di 17 Kabupaten/Kota di Sultra sudah ada,” tuturnya. (mediakendari)

  • Kuasai Basis Merah, Tim PADI Pindahkan Perjuangan dari Jakarta ke Jawa Tengah

    Kuasai Basis Merah, Tim PADI Pindahkan Perjuangan dari Jakarta ke Jawa Tengah

    Jakarta (SL) – Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno membenarkan terkait rencana pemindahan markas perjuangan Prabowo-Sandi dari Jakarta ke Jawa Tengah. Sandi mengatakan kepindahan itu nantinya akan mulai efektif untuk 120 hari terakhir jelang pemilu pada 17 April mendatang.

    “Ya saya diminta oleh para relawan di Jawa Tengah Untuk memindahkan untuk 120 hari terakhir dari kampanye ke Jawa Tengah. Saya nyatakan siap,” ujar Sandiaga Uno di GOR Bulungan Jakarta Selatan, Sabtu (8/12).

    Opsi itu dipilih, karena menurutnya hal itu nantinya akan jauh lebih memudahkannya untuk menyapa masyarakat yang berada di pelosok Jawa Tengah. “Buat saya yang terpenting itu adalah kita bisa menyapa masyarakat di pelosok-pelosok Jawa dan kalau dari Jakarta susah sekali pergerakan. Jadi saya lagi rencana mencari beberapa tempat yang bisa kita jadikan posko yang memudahkan mobilisasi kita selama 120 hari lagi di Jawa Tengah,” ucap Sandi.

    Hal itu dilakukan Sandi karena berkaca pada hasil survei internalnya di Jawa Tengah. Oleh karena itu Sandi mengharapkan nantinya dengan adanya posko di Jawa tengah, dapat mengerek sedikit demi sedikit suara untuk pasangan nomor urut 02.

    “Jawa Tengah ini kita mengharapkan hasil yang baik buat pasangan calon Prabowo Sandi karena kita ingin tingkat keterpilihan kita meningkat. Selama 2014 kemarin cukup rendah, baru 2018 ini masyarakat Jawa Tengah inginkan perubahan dan itu ingin kita maintain (pelihara), dan untuk maintain itu perlu untuk menyapa lebih sering lagi di Jawa Tengah,” sambungnya.

    Tak hanya Jawa Tengah, menurut Sandi nantinya akan ada koordinasi lebih lanjut untuk mendirikan posko serupa di Jawa Timur. “Mungkin nanti berbagi itu dari Jawa Tengah ke Jawa Timur Pak Prabowo mungkin bisa banyak di Jawa Timur dan kita melakukan koordinasi justru dari daerah karena jauh lebih mudah mobilisasinya kalo dari daerah,” kata Sandi.

    Sebelumnya terkait pemindahan markas perjuangan itu telah didengungkan Direktur Materi Debat Badan Pemenangan (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said saat meresmikan Posko Relawan Prabowo-Sandi di Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

    Di hadapan relawan, Sudirman mengungkapkan cawapres Sandiaga Uno menaruh perhatian khusus untuk Jawa Tengah. Karena itu, mulai Januari 2019, markas perjuangan akan dipindahkan dari Jakarta ke Jawa Tengah.

    Alasan lain, Jawa Tengah dianggap merupakan provinsi penting yang harus dimenangkan Prabowo-Sandi. “Kemenangan di Jateng besar pengaruhnya secara nasional,” kata Sudirman di lokasi, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (8/12).

    Jateng selama ini dikenal sebagai basis merah (PDIP). Namun pada Pilgub kemarin, Sudirman Said secara mengejutkan mampu meraih suara yang cukup signifikan di Jateng. (Kumparan)

  • Forum Gabungan Ojol Dukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019

    Forum Gabungan Ojol Dukung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019

    Jakarta (SL) – Forum Gabungan Ojek Online Indonesia bersepakat mendukung pasangan Prabowo Sandi dalam Pilpers 2019. Sikap itu dilakukan Gabungan Ojek Online yang menamakan dirinya FORGAB For Prabowo. Perwakilan Forgab datang langsung ke kediaman Prabowo yang di dampingi Titiek Soeharto dan Lieus Sungkharisma pada hari Jum’at (7/12/2018).

    “Alhamdulillah hari ini kami Forum Gabungan Ojol Indonesia For Prabowo (FORGAB OJOL FOR PRABOWO) diterima langsung oleh Prabowo Subianto,“ Ucap Zulfikar jubir Forgab.

    Dalam kesempatan tersebut, Forgab menyampaikan beberapa point diantaranya, dukungan Forgab kepada Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden RI tahun 2019. “iyaa benar kami mendukung Prabowo di Pilpers 2019. “Kata Zulfikar.

    Selain itu, ia juga menyampaikan keluhan para driver ojol yang selama ini dirasakan rawan maut dilapangan, dengan harapan kedepan akan Ada Regulasi (payung hukum) untuk para driver ojek online Indonesia. Dukungan terbentuknya Koperasi Ojek Online Indonesia dikatakan Zulfikar kepada Prabowo sebagai solusi dan alternative Usaha bagi para Driver Ojol.

    Ia juga mengatakan akan diselenggarakannya deklarasi Ojol Indonesia dalam waktu dekat dengan target 10.000 Ojol seJabodetabek, Banten, Jawa Barat, dan perwakilan daerah lainya. “Empat point yang kami sampaikan secara langsung dapat diterima dengan baik oleh Prabowo tadi”, kata Zulfikar.

    Ini menjadi sebuah Ikhtiar kami yang tergabung didalam FORGAB OJOL FOR PRABOWO Untuk terus berjuang demi masa depan dan kesejahteraan Driver Ojol Indonesia. “Bahwa sementara ini kami sudah memiliki 14 komunitas Ojol yang tersebar di beberapa wilayah, sperti; Brigade Online Indonesia (BOI), IGGB, Forum Onlinr Depok (FOD), Tangkab, Lintas Mutiara Citayem (LMC),” kata Zulfikar.

    Selain itu ada Keluarga Bojong Gede Bersatu (KBB), Lintas Jonggol, Green Hornet, Srigala Lintas Citayam, Merah Putih Bersaudara, Stadebar, Ciledug 69, Tiber, dan Grabjek Independent Gandoang Cilengsi. “Saya berharap kepada rekan-rekan wadah/ komunitas maupun SF yang sepemahaman dan mempunyai arah perjuangan yang sama untuk bergabung kedalam Rumah Ojol Indonesia, Forgab Ojol Prabowo,” katanya. (Kabartoday)

  • PPP Dukung Prabowo-Sandiaga Tanpa ‘Deal-Deal’

    PPP Dukung Prabowo-Sandiaga Tanpa ‘Deal-Deal’

    Jakarta (SL) – Muktanar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memutuskan dukungannya kepada paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno (PAS). Keputusan tersebut tidak ada soal “deal-dealan” tertentu.

    Humphrey Djemat, ketum PPP yang baru terpilih di Muktamar PPP tersebut, menegaskan, dukungan diberikan didasari kesepakatan seluruh pengusung DPW, maupun DPP dalam ajang Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III.

    “Kita putuskan hal itu setelah mendengar pandangan DPW seluruh Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Sekretariat DPP PPP, Jalan Talang Nomor 3, Pegangsaan, Jakarta Pusat, Jumat (16/11).

    Kepengurusan partai berlambang Kabah terbelah dua kubu, M. Romahurmuziy dan Humprey Djemat. Namun SK Kementerian Hukum dan HAM hanya diserahkan kepada kubu Romahurmuziy.

    “Tidak ada sangkut paut dengan apapun juga, termasuk SK. Jadi ini satu sikap yang murni keluar dari dalam diri PPP Muktamar Jakarta dan disuarakan DPW seluruh Indonesia,” pungkasnya. (RMOLLAMPUNG)

  • Kiai Syukron Siap Sumbang Jutaan Suara untuk Prabowo-Sandiaga

    Kiai Syukron Siap Sumbang Jutaan Suara untuk Prabowo-Sandiaga

    Jakarta (SL) – Setelah sempat berbincang-bincang dengan sejumlah pendukungnya di sebuah warung kopi di kawasan Depok, Jawa Barat, calon Wakil Presiden RI. Sandiaga Salahudin Uno kembali melanjutkan safari politiknya ke salah satu pondok pesantren di wilayah Jalan Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 21 September 2018.

    Berlokasi di Ponpes Daarul Rahman, Sandi yang tiba sekira pukul 13:30 WIB itu disambut hangat oleh pimpinan ponpes, KH. Syukron Ma’mun dan sejumlah ustaz yang ada. Selang beberapa jam melakukan pertemuan tertutup,  KH. Syukron pun dengan tegas siap memberikan doa dan dukungannya untuk Sandi dan Prabowo.

    Tak hanya itu, pria yang diketahui sebagai ketua forum ulama dan habib ini, bahkan dengan lantang siap memberikan jutaan suara untuk kemenangan koalisi Indonesia Adil Makmur tersebut.

    “Kalau menghitung orang yang ikut saya, enggak bisa dihitung. Hitung pesantren ini saja ya. Santri saya di sini sudah 4.500 yang ada di asrama, tambah orangtua, besan, belum lagi. Itu baru santri di sini. Saya punya alumni di Jakarta, 45 ponpes sekitar Jakarta. Semua pengasuhnya alumni saya. Itu kalau dihitung, 45 ponpes kalau per ponpes katakan 500 saja, sudah berapa ribu. Belum lagi, kalau saya dakwah ke luar daerah kan, masih banyak orang yang suka saya, bahkan bisa jutaan orang,” katanya disambut riuh sejumlah santri dan tamu yang hadir.

    Pria yang akrab disapa Kiai Syukron ini mengakui, dirinya dan Sandi telah saling mengenal cukup lama. Bahkan, ketika Sandi maju sebagai wakil gubernur, dirinya pun ikut memberikan dukungan.

    “Saya dan dia sudah kenal lama, seperti guru pada muridnya. Alhamdulillah, selama ini dia mendengarkan saya, termasuk mendukung waktu jadi wagub. Sampai sekarang, masih maulah mendengarkan yang saya katakan,” katanya.

    Kiai sepuh ini pun berpesan agar Sandi menjadi pemimpin yang mencintai rakyat kecil.

    “Rakyat kecil yang harus dipikirkan. Kita doakan yang terbaik buat Pak Prabowo dan Sandi. Berdoalah pada Allah, agar Indonesia diberikan pemimpin yang mencintai Allah dan dicintai Allah, berikan pemimpin yang dicintai rakyat kecil dan mencintai rakyat kecil. Ya Allah, berikanlah kami pemimpin yang Kau ridhoi ya Allah, dan membawa bangsa ini lebih baik.”

    Di tempat yang sama, Sandi mengaku dirinya mendapat banyak masukan dari sang kiai.

    “Pak kiai ini adalah guru saya, ketua umum forum ulama dan habaib. Ada dua hal yang saya sampaikan, pertama ekonomi kita belum baik, karena masih banyak masyarakat yang merasakan sembako itu harganya tidak terjangkau, masih banyak masyarakat menegah ke bawah sulit mendapatkan rezeki, mendapatkan lapangan kerja,” katanya. (viva)

  • Ma’ruf Amin: Jokowi itu Ternyata Santri

    Ma’ruf Amin: Jokowi itu Ternyata Santri

    Jakarta (SL) – Label ‘santri’ rupanya sangat penting bagi capres-cawapres dalam memenangkan Pilpres 2019. Setelah cawapres Sandiaga Uno disebut sebagai santri oleh PKS, kini giliran capres petahana Joko Widodo yang disebut santri oleh pasangannya, Ma’ruf Amin.

    Istilah santri ini bukan kiasan, tapi menurut Ma’ruf Amin, Jokowi benar-benar pernah menjadi santri di pondok pesantren di Situbondo, Jawa Timur. Meski tak dirinci pada jenjang apa dan berapa lama.

    “Jokowi itu ternyata santri dari Situbondo,” kata Ma’ruf Amin di hadapan ribuan ulama, kiai, santri dan masyarakat Kabupaten Lebak, Senin, (12/11) dikutip dari Antara.

    Ma’ruf mengetahui Jokowi itu sebagai santri saat bertemu kiai di Sukorejo. Dalam pertemuan itu, para kiai mengatakan Jokowi ternyata santri di Situbondo dan belajar agama di Ponpes KH As’ad Samsul Ali.

    Karena pernah menimba ilmu di pesantren itu, Jokowi, kata Ma’ruf, mencintai kiai dan santri yang salah satunya dibuktikan dengan memilih calon wakil presiden (cawapres) berasal dari santri, Ma’ruf Amin.

    Padahal, Jokowi bisa saja memilih cawapres dari kalangan politikus, profesional, atau ahli ekonomi. Namun, kecintaan terhadap kiai dan santri membuat Jokowi menunjuk Ma’ruf Amin sebagai cawapres.

    “Kita berdua sama-sama dari santri, jika Jokowi santri di Situbondo dan Ma’ruf Amin dari Tebuireng,” ujar Rais Am PBNU itu.

    Ma’ruf prihatin adanya berita hoaks melalui media sosial yang menyebut Jokowi itu beragama Kristen. Ma’uf menepis keras kabar itu dan menyebutnya sebagai fitnah. Padahal, keluarga dan adik-adiknya Jokowi juga pernah menjadi santri di Ponpes Solo.

    “Kita jangan mempercayai berita hoaks yang menyebar fitnah itu,” katanya.

    Berdasarkan penulusuran, pesantren yang disebut Ma’ruf itu diasuh oleh As’ad Syamsul Arifin atau Kiai Haji Raden, yang berlokasi di Desa Sukorejo, Asembagus, Sitobondo, Jatim.

    Pesantren itu dikunjungi Jokowi pada Februari 2018. Namun kumparan belum mendapat sumber pasti yang menyebut Jokowi pernah menjadi santri di pesantren ini. (Kumparan)

  • Timses Prabowo-Sandi Resmi Boikot Metro TV

    Timses Prabowo-Sandi Resmi Boikot Metro TV

    Jakarta (SL) – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiga Uno bersikap tegas terhadap salah satu media televesi Metro TV. Mereka memutuskan untuk memboikot sementara TV berita nasional itu.

    Hal ini sebagai bentuk protes karena Metro TV dianggap tidak berimbang dalam menyampaikan pemberitaan terkait kampanye Pilpres 2019. Terhitung sejak Senin (5/11/2018) kemarin, keputusan boikot ini diambil setelah BPN Prabowo-Sandiaga melakukan rapat internal antara pemimpin timses.

    “Karena berbagai alasan, saya menyatakan Metro TV diboikot untuk sementara waktu, dan untuk tempo yang tidak ditentukan,” kata Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiga Uno, Djoko Santoso di Jakarta, Selasa (6/11/2018).

    Djoko menilai, Metro TV selama ini pihaknya merasa kerap dirugikan oleh media milik Surya Paloh itu. Menurutnya, Metro TV tidak berimbang dalam melakukan kegiatan jurnalistik televisi. Karena sering memojokan Prabowo-Sandi dan koalisi parpol pendukung Prabowo-Sandi.

    Dia juga menilai televisi tersebut kerap menyampur adukkan opini dalam produk jurnalistiknya. “Soal pemberitaan saya kira sudah jelas berat sebelah. Dialog juga begitu. Kadang-kadang ada diskusi dan debat di televisi yang menampilkan kedua pembicara, tetapi di sisi lain ada running teks yang berkomentar negatif kepada pembicara kita. Ini kan tidak fair,” ungkap mantan Panglima TNI itu.

    Karena itu, lanjutnya, sejak Jumat (2/11/2018) malam, sebagai komandan tim kemenangan mengambil tanggungjawab dengan mengambil keputusan agar tim BPN tidak melayani agenda wawancara ataupun diskusi eksklusif di media Metro TV.

    “Kecuali agenda resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berjalan secara jujur adil, kami memutuskan tidak akan melayani agenda media Metro TV,” katanya.

    Sebelumnya, anggota tim BPN Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean juga menginformasikan bahwa keputusan boikot tersebut telah dibahas di internal koalisi. “BPN Prabowo-Sandiaga, hingga batas waktu yang tidak ditentukan, memboikot Metro TV,” kata Ferdinand.

    Bahkan Ferdinand mengatakan bahwa Partai Demokrat telah terlebih dahulu memboikot Metro TV.(TEROPONGSENAYAN)

  • Anggota Timses Prabowo-Sandi Ancam Lakukan People Power Jika Dicurangi

    Anggota Timses Prabowo-Sandi Ancam Lakukan People Power Jika Dicurangi

    Jakarta (SL) – Anggota Timses Prabowo-Sandi, Eggi Sudjana menduga, alasan kubu Jokowi-Ma’ruf menunjuk Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara sebagai persiapan untuk menghadapi adanya gugatan di Mahkamah Konstitusi. Salah satunya adalah potensi soal sengketa pemilu.

    Eggi mengatakan, Yusril dianggap piawai dalam mengatasi sengketa pemilu.

    “Kenapa Yusril yang dipilih, diduga ini untuk jaga-jaga jika ada sengketa pemilu karena Yusril dianggap piawai dalam hukum tata negara,” kata Eggi, Rabu (7/11/2018).

    Yusril pun dianggap lebih mementingkan keinginan pribadi ketimbang Partai Bulan Bintang (PBB) yang akar rumputnya mendukung Prabowo. “Yusril mementingkan ambisi pribadi daripada hasil ijtima ulama,” ucapnya.

    Eggi menilai, saat membela Prabowo pada 2014 lalu, pihaknya sering dikerjai selama bersidang di Mahkamah Agung. “Saat itu Hamdan Zoelva (mantan Ketua MK) adik kelas saya, tapi kami tetap mendapatkan kecurangan,” sebut politisi PAN ini.

    Tak mau dikerjai lagi, Enggi mengancam bahwa dirinya siap untuk melakuan people power jika kalah dengan cara dicurangi lagi. “Saya usulkan ke teman-teman kalau Prabowo-Sandi dicurangi, kita lakukan people power karena di MK dibohongi. Tentu ini baru usul, tapi kalau kalah dengan jujur, ya kami terima,”tutup Eggi. (KRICOM)

  • Prabowo-Sandiaga Safari Politik ke “Markas NU”

    Prabowo-Sandiaga Safari Politik ke “Markas NU”

    Surabaya (SL) – Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dijadwalkan menggelar safari politik pada sejumlah daerah di Jawa Timur pada Minggu-Senin, 21-22 Oktober 2018.

    “Mas Sandiaga Uno akan datang lebih dulu pada Minggu, kemudian disusul Pak Prabowo pada Senin,” ujar Ketua Bidang Penggalangan dan Relawan Badan Pemenangan Provinsi Jawa Timur Hendro T Subiyantoro kepada wartawan, di Surabaya, Sabtu (20/10/2018).

    Meskipun pada hari berbeda, kata dia, namun pada Senin selama sehari penuh keduanya dijadwalkan bertemu di rumah pemenangan Prabowo-Sandi Jatim yang berlokasi di Jalan Gayungsari Surabaya.

    “Paginya hadir di Tebu Ireng, kemudian sorenya di Surabaya ada deklarasi emak-emak Jatim dan ada penampilan drummer peraih rekor dunia,” ujar politikus Partai Gerindra tersebut.

    Rincian safari politik partai yang diusung koalisi Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat dan PAN tersebut, yakni diawali kedatangan Sandiaga Uno pada Minggu siang melakukan salat zuhur berjemaah, dilanjutkan ziarah ke makam Gombloh, penyanyi legendaris asal Surabaya di TPU Tembok.

    Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu kemudian dijadwalkan menyapa pedagang pasar di Pusat Grosir Surabaya (PGS), lalu menuju tempat wisata air panas di Pacet, Mojokerto pada sore hari, dan ditutup pertemuan dengan petani bawang di Desa Sajen Mojokerto.

    Sedangkan, pada Senin pagi, dijadwalkan Prabowo dan Sandiaga mengikuti amanah Resolusi Jihad dari pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, apel santri, dan napak tilas Resolusi Jihad, serta konvoi jip.  Berikutnya, pada pukul 11.00 WIB, keduanya berziarah ke makam KH Bisri Syansuri di Denanyar Jombang, dilanjutkan ziarah ke makam KH Wahab Hisbulloh, di Tambakberas, Jombang.

    Kemudian pada pukul 12.30 WIB di Alun-alun Mojoagung, warga Jombang menyambut konvoi jip Sandiaga Uno dan peserta napak tilas Resolusi Jihad, termasuk warga Mojokerto yang menyambut di Pasar Brangkal, dan berlanjut Pasar Krian Sidoarjo.

    Lalu, selesai napak tilas resolusi jihad pada pukul 16.30 WIB di Tugu Pahlawan Surabaya, dan safari politik diakhiri kehadiran Sandiaga Uno di Forum Jemaah Surabaya yang digelar di Gedung Barunawati Surabaya pada Senin malam.

    Pemilihan Presiden digelar pada 17 April 2019 dan diikuti dua pasangan capres dan cawapres, masing-masing Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin nomor urut 1, serta nomor urut 2 adalah Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. (2019gantipresiden.org)