Tag: Prabowo-Sandiaga

  • Polling Kumparan III: Prabowo_Sandi Kembali Unggul

    Polling Kumparan III: Prabowo_Sandi Kembali Unggul

    Jakarta (SL) – Kumparan kembali melakukan online polling pada periode 8-15 Oktober 2018 untuk mengamati perkembangan sentimen pembaca terhadap kedua pasangan capres-cawapres, Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi. Pada polling kali ini, kami memperoleh 21.790 suara. Seperti polling sebelumnya, kami melakukan beberapa tahap untuk memperkecil bias (yang dikarenakan bot ataupun buzzer) pada hasil polling dan tetap menggunakan teorema Bayes untuk memperoleh hasil akhir yang baik.

    Dari proses yang kami lakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

    Total Suara yang masuk : 21.790

    Total Suara Sah : 5.087

    Prabowo-Sandi : 62.3% (95% density interval : 0.613 – 0.632)

    Jokowi-Ma’ruf : 37.7% (95% density interval : 0.368 – 0.387)

    Dapat disimpulkan bahwa paslon Prabowo-Sandi masih mengungguli paslon Jokowi-Ma’ruf sebesar 24.6%. Jika diamati lebih lanjut, popularitas paslon Prawobo-Sandi mengalami peningkatan sebesar 8.7% dibanding polling sebelumnya.

    Sama seperti penjabaran yang kami uraikan pada artikel sebelumnya (Hasil Polling kumparan), kami membersihkan kemungkinan data tidak sah yang diakibatkan oleh,

    – Selisih waktu registrasi dan voting terlalu dekat (kurang dari 5 menit) atau

    – Voters tidak membaca artikel lain di platform kumparan setelah 1 hari memberikan suaranya

    Berdasarkan hal tersebut, dari 21.790 suara yang masuk, hanya 5.087 suara yang dianggap sah, yakni sekitar 23.3% dari total suara keseluruhan, dimana 3.186 adalah voter baru dan 1.901 adalah voter lama. Dari 1.901 voter lama, 1.766 merupakan voter yang tetap pada pilihan yang sama dan 135 voter mengubah pilihannya. Dengan rincian sebagai berikut:

    1. 3.481 suara memilih Prabowo-Sandi (68.4%): 1.193 voter lama dan 2.288 voter baru

    2. 1.415 suara memilih Jokowi-Ma’ruf (27.9%): 521 voter lama dan 894 voter baru

    3. 191 suara memilih Golput (3.7%): 52 voter lama dan 139 voter baru

    Metode Matematis yang Kami Gunakan
    Untuk memberikan persepsi yang sama dengan hasil polling kumparan sebelumnya, kami tetap menggunakan model statistic Bayes sederhana untuk memperkirakan proporsi pemilih paslon Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma’ruf (atau Golput). Kami juga tetap menggunakan (weak) prior distribution berdasarkan Pemilu 2014, dengan keunggulan Jokowi di 53.15%.

    Untuk memberikan pergerakan yang lebih rinci, distribusi ini kami update per 3 jam dengan menggunakan beta-binomial conjugate prior untuk menghitung posterior yang menggambarkan hasil akhir polling.

    Hasil analisa data polling menunjukkan bahwa popularitas paslon Prabowo-Sandi terus melesat naik, sebesar 24.6% dibanding paslon Jokowi-Ma’ruf, atau meningkat sebesar 8.7% dari hasil polling sebelumnya, atau berbanding terbalik dengan popularitas paslon Jokowi-Ma’ruf yang terus mengalami penurunan dari hasil polling sebelumnya.

    Metode Login dan Sentimen Pembaca

    Tidak hanya sentimen pembaca secara keseluruhan, kami juga menganalisa sentimen pembaca berdasarkan metode login yang dilakukan, yakni melalui Facebook atau Google. Dengan cara yang sama seperti polling sebelumnya, diperoleh bahwa:

    Dengan mengadakan polling kumparan ini, kami berharap untuk dapat memahami sentimen publik terkait Pilpres 2019. Untuk sementara, di platform kumparan, paslon Prabowo-Sandi masih memimpin 24.6% dengan 62.3% proporsi suara dibanding paslon Jokowi-Maruf yang memperoleh 37.7% proporsi suara.

    Hasil Polling kumparan III. (Foto: Dok. kumparan)

     

    Hasil Polling kumparan III. (Foto: Dok. kumparan)

    Menelusuri hasil polling sebelumnya, yakni:

    Hasil Polling kumparan III. (Foto: Dok. kumparan)

    Hari pemilihan umum masih terbilang jauh, masih banyak peristiwa yang dapat berpengaruh terhadap perubahan hasil kelak. Oleh karena itu, polling ini akan rutin kami adakan setiap awal bulan, dan kami berharap dapat menangkap dinamisme sentimen publik terkait Pilpres 2019 nanti.

    Tim data kami akan terus berusaha menganalisa data dengan model matematika untuk mendapat hasil yang lebih tepat dan berarti. Oleh karena itu, kami berharap kepada masyarakat (pembaca) untuk terus ikut berpartisipasi pada polling yang kami adakan, dan juga untuk menggunakan hak pilihnya dalam pesta demokrasi mendatang. Demi Indonesia yang lebih baik. (2019gantipresiden.org)

  • Relawan Pride Mau Laporkan Pembuat Skandal Sandiaga Ke Polisi

    Relawan Pride Mau Laporkan Pembuat Skandal Sandiaga Ke Polisi

    Jakarta (SL) – Relawan Prabowo-Sandi Digital Team (Pride) akan menyambangi Sub Direktorat Cyber Crime Polda Metro Jaya pada siang nanti (Jumat, 5/10).
    “Kami akan melaporkan kembali pembuat situs serta jejaring penyebar informasi hoax itu di media sosial. Kami sudah menghimpun data akun-akun media sosial yang menyebarkan black campaign itu,” kata Ketua Harian Relawan Pride, Taufik Hidayat.

    Taufik juga menyatakan ada persamaan dalam akun-akun yang menyebarkan isu tersebut di media sosial. “Dari data yang kami himpun, akun-akun tersebut dibuat di lokasi dan waktu pembuatan yang sama. Semua akun itu juga merupakan akun robot dari pendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf. Ada pada profilenya,” lanjutnya.

    Ia meminta aparat hukum untuk profesional dalam menangani isu ini demi menjaga kampanye Pemilu 2019 yang kondusif. “Kami terus mem-follow up dan menunggu itikad (dan) keseriusan Polri dalam mengusut tuntas kasus ini. Sudah hampir seminggu tidak ada progress berarti dari Polri. Jangan sampai terkesan aparat tebang pilih dalam mengusut kasus di dunia siber,” tutup Taufik.

    Sebelumnya, tersebar berita hoax bernada negatif dari situs skandalsandiaga.com dan sandiagaundercover.com di dunia maya. Walaupun sudah diblokir oleh Kemenkominfo, informasi terkait situs tersebut masih ramai diperbincangkan oleh warganet.

    Miftah Nur Sabri yang disebut dalam situs tersebut telah mendatangi Direktorat Siber Bareskrim Polri pada Jumat (28/9) lalu. Miftah melaporkan pencatutan namanya dalam situs dimaksud. (net)

  • Ratna Sarumpaet Diberhentikan dari Juru Kampanye Prabowo-Sandi

    Ratna Sarumpaet Diberhentikan dari Juru Kampanye Prabowo-Sandi

    Jakarta (SL) – Ratna Sarumpaet diberhentikan sebagai juru kampanye nasional pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

    Keputusan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Saniaga ini diambil setelah Ratna Sarumpaet mengakui telah berbohong soal tindakan penganiayaan terhadapnya.

    Kepada Prabowo, Ratna Sarumpaet mengaku dianiaya oleh orang tak dikenal pada 21 September 2018. “BPN sudah memutuskan memberhentikan Beliau (Ratna Sarumpaet).

    Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memberhentikan Ratna Sarumpaet sebagai juru kampanye nasional.

    Keputusan pemberhentian ini diambil setelahRatna Sarumpaet mengaku berbohong soal tindakan penganiayaan terhadapnya. Kepada Prabowo, Ratna Sarumpaet mengaku dianiaya oleh orang tak dikenal pada 21 September 2018.

    “Saya dengan sangat memohon maaf kepada Pak Prabowo, terutama Pak Prabowo Subianto, yang kemarin dengan tulus membela saya, membela kebohongan yang saya buat.

    Tapi saya berjanji akan memperbaiki yang memberikan perjuangan kami yang sekarang terhenyak,” ujar Ratna Sarumpaet di kediamannya, jalan Kampung Melayu Kecil V/24, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (03/10/2018). Pukul 21.00 Wib.

    “Saya memohon maaf kepada Pak Amien Rais yang dengan sabar mendengar kebohongan saya,” sambungnya. Ratna Sarumpaet juga meminta maaf kepada Rekan – rekan Koalisi Indonesia Adil Makmur atas kebohongan yang diperbuatnya. Tidak lupa, permintaan maaf juga ia sampaikan kepada kaum Emak – emak.

    “Saya meminta maaf pada Teman – teman perjuangan koalisi. Saya melukai kalian, alangkah saya membuat kalian marah, demi Allah saya tidak berniat. Saya juga minta maaf kepada Ibu – ibu, Emak-emak yang selalu menyebut saya dalam perjuangan,” kata Ratna.

  • Sekitar 300 Jendral Spontan Nyatakan Dukungan Untuk Prabowo-Sandi

    Sekitar 300 Jendral Spontan Nyatakan Dukungan Untuk Prabowo-Sandi

    Jakarta (SL) – Ballroom Hoten Sari Pacific , Sabtu siang ( 22/9) bergetar.Dihadiri lebih 300 Jenderal ( Purn) dari berbagai kesatuan dan para intelektual. Ruangan itu bak menjadi saksi bangkitnya militansi rasa nasionalisme dan bela negara. Pertemuan yang tadinya bertema bedah buku Paradoks Indonesia karya Prabowo Subianto itu berubah suasananya seperti layaknya briefing pasukan yang akan menuju medan laga.

    Lagu pembuka Indonesia Raya yang kemudian disambung dengan “Kulihat Ibu Pertiwi” mengoyak nurani para tentara tua ini. Tak jarang para Jenderal Gaek banyak yg menghapus air matanya, pun juga Prabowo Subianto. Mereka terluka, mereka sedih , dan mereka prihatin melihat Indonesia yang makin terpuruk dan “sakit” seperti saat ini.

    Saat Prabowo menyampaikan pandangannya soal Paradoks Indonesia, berkali -kali tepuk tangan dan kepalan tangan diacungkan Para Jenderal ini. Apalagi pandangan -pandangan Prabowo dalam buku Paradok Indonesia diperkuat atau didukung paparan Ilmiah oleh menantu Bung Hatta yg juga Guru Besar Universitas Indonesia, Prof Dr Sri Edi Swasono, yg sangat mendukung konsep ekonomi kerakyatan Prabowo Subianto.

    Di akhir acara , tanpa di duga oleh Prabowo , ternyata 300 Jenderal itu membuat Pernyataan sikap yaitu berupa DUKUNGAN pada pasangan Prabowo -Sandi dan bertekat akan berjuang habis -habisan untuk memenangkan pasangan dengan nomer urut 2 ini.

    Prabowo yg mustinya tdk berpidato lagi, setelah menerima pernyataan tertulis dukungan 300 Jenderal itu langsung minta waktu naik ke podium lagi . Dan dengan suara parau menahan haru , Prabowo menyampaikan pidato singkatnya yg membuat Para Jenderal ikut menitikkan air mata. “Saya mengucapkan terimakasih, pertama-tama saya tidak menduga atas pernyataan sikap ini, saya tidak berharap karena ingin menghormati kebebasan saudara-saudara untuk menilai dan memilih,” ungkap Prabowo tercekat sesaat.

    Mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu menjelaskan, dengan pernyataan sikap itu ia menerimanya sebagai suatu penugasan, suatu kehormatan yang sangat besar karena banyak purnawirawan Jenderal TNI Polri yang hadir dalam acara tersebut adalah senior, mentor, dan gurunya yang menggemblengnya pada saat ia aktif semasa berdinas di militer dulu.

    “Saudara-saudara adalah senior senior saya, guru guru saya, mentor mentor saya yang menggembleng saya dari kecil. Bahwa saudara menegaskan saya untuk menjadi pembawa bendera merah putih adalah kehormatan yang sangat besar bagi saya,” tutur Prabowo.

    Karena itu, Prabowo bertekad untuk memberi segala yang ada pada dirinya, baik seluruh tenaga dan pikiran untuk bersama-sama dengan ratusan Jenderal tersebut untuk kembali merebut kedaulatan bangsa Indonesia pada Pilpres 2019 mendatang.

    “Terimakasih, atas kepercayaan saudara saudara, ini adalah kehormatan yang sangat besar bagi saya. Inilah perjuangan kita, inilah pertempuran kita yang terakhir merebut kembali kedaulatan bangsa Indonesia. Terimakasih,” tandas Prabowo yang disambut tepuk tangan dari para ratusan jenderal purnawirawan dan tokoh intelektual yang hadir dalam acara tersebut.

    Saat acara selesai para pensiunan Jenderal itu berebut bersalaman hingga ada yg terus menitikkan air mata lantaran harapan besarnya agar Prabowo bisa menyelamatkan negeri ini. 300 Jenderal ( Purn) itu terdiri dari mulai dari beberapa mantan Panglima, Mantan KSAD , Mantan Pangkostrad, Mantan KSAU , KSAL, Mantan Kapolri, Mantan KABAIS, dll. Mereka semua adalah Jenderal2 pejuang yg ada di garis lurus saat dulu bertugas. Tak heran bila mereka merasa sakit atas keadaan negara saat ini.

    “Meski sudah purnawirawan , mereka yakin punya pengaruh dan kemampuan utk menggerakkan massa dalam rangka membantu memenangkan Praboowo -Sandi. Mereka bakar semangat nasionalisme itu dengan menyanyikan himne saat mereka digembelng di Lembah Tidar yg antara lain syairnya berbunyi “Biarpun Badan Hancur Lebur Kita Akan Bertempur Membela Keadilan Suci Kebenaran Murni”. Luar biasa! Kalau para Jenderal tua itu telah membakar semangatnya, saatnya kita semua bersatu dan bersemangat berjuang memenangkan Prabowo Sandi,” kata salah seorang peserta. (nsd)

  • KPU RI Deklarasi Pemilu Damai, “Burung” Kyai Ma’ruf Amin Tidak Bisa Terbang?

    KPU RI Deklarasi Pemilu Damai, “Burung” Kyai Ma’ruf Amin Tidak Bisa Terbang?

    Jakarta (SL) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia menggelar Deklarasi Pemilu Damai Di Halaman Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Minggu 23/9/2018. Dua calon presiden dan wakil presiden yaitu Joko Widodo-K.H Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno turut hadir dalam deklarasi ini bersama para simpatisan.

    Mantan Presiden RI Ke 6 Susilo Bambang Yudoyono, Ketua MPR RI Zulkifly Hasan dan para petinggi partai juga turut hadir. Tapi, ada yang unik dari deklrasi ini, kedua pasangan Capres-Cawapres masing masing memegang satu burung merpati untuk dilepas sebagai simbol perdamaian Pemilu 2019 mendatang.

    Terlihat calon wakil presiden K.H Ma’ruf Amin yang memegang burung merpati ternyata tak bisa seperti yang lain menerbangkan burung tersebut, burung yang kyai pegang ternyata tidak terbang. Setelah di telusuri, ternyata burung yang dipegangnya terbalik, dimana kepalanya menghadap ke kyai Ma’ruf Amin sehingga membuatnya tidak bisa terbang. Hingga usai pelepasan burung, hal ini pun tidak berpengaruh dengan kegiatan tersebut. (Nusantaranews)

  • Pentolan Bara JP dan Projo Kini Dukung Prabowo-Sandi: Kami Akan Pulangkan Jokowi ke Solo

    Pentolan Bara JP dan Projo Kini Dukung Prabowo-Sandi: Kami Akan Pulangkan Jokowi ke Solo

    Jakarta (SL) – Kelompok relawan bernama Indonesia Muda bertemu dengan bakal cawapres Sandiaga Uno di Posko Melawai, Jalan Melawai, Jakarta Selatan, Jumat (14/9) sore. Di awal pertemuan, para relawan tersebut mengaku sebagai bekas relawan pasangan Jokowi – JK di Pilpres 2014.

    Ketua relawan Indonesia Muda Lutfi Nasution mengatakan di Pilpres 2019, mereka berbalik arah dan ingin mendukung pasangan Prabowo Subianto -Sandiaga Uno. Alasannya, kata dia, mereka merasa salah memilih pemimpin.

    “Tobat, karena bersalah memilih pemimpin yang hari ini, saya enggak bisa membicarakan Bung (Sandi),” kata Lutfi.

    Beberapa di antara eks relawan Jokowi yang bergabung di Indonesia Muda yakni Guntur Siregar (eks Sekjen Projo), Ucok Syafti Hidayat (Pendiri Bara JP), dan Dadan Hamdani (deklarator kelompok Jokowers). Namun selain eks relawan tersebut, Lutfi menuturkan di pihaknya ada juga aktivis 98, sejumlah guru, pengusaha muda, hingga pengangguran yang dulu mendukung Jokowi.

    “Tapi kami di sini tidak meminta pekerjaan, karena kami banyak enterpreneur muda,” ujar Lutfi.

    “Kami di sini akan memperkenalkan diri, ini bukan deklarasi Bung Sandi, karena kami akan melakukan apa pun untuk pemenangan,” ucapnya.

    Mereka mengaku berpihak kepada Sandi lantaran sosok eks Wagub DKI tersebut dirasa dapat menyelesaikan permasalahan ekonomi yang saat ini terjadi. Terutama, kata Lutfi, soal lapangan pekerjaan.Setelah ngobrol, kelompok relawan ini menyerahkan naskah dukungan kepada Prabowo-Sandi. Relawan Indonesia Muda lantas memberikan sebuah kaus kepada Sandi yang tergambar wajahnya.

    Selain itu, seorang relawan melepaskan kausnya yang bertuliskan ‘I’m Jokowers’.

    Usai deklarasi, Sekjen relawan Indonesia Muda yang juga eks Sekjen Projo, Guntur Siregar, menegaskan siap memenangkan pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Ia mengaku akan memulangkan Jokowi ke Solo.

    “Catat ya, saya akan pulangkan Jokowi ke Solo,” tegas Guntur.

    Dia menjelaskan, langkah menyebrang dari kubu Jokowi itu dilakukan karena kecewa dengan kinerja Jokowi. Nawa Cita yang digemborkan Jokowi – JK, kata dia, tak berjalan dengan baik.

    “Berdasarkan evaluasi 4 tahun pemerintahan, ternyata Nawa Cita yang telah disusun bersama tidak dijalankan dengan sebaik-baiknya. Dan semakin ke sini, kami lihat rakyat semakin sengsara,” pungkasnya. (Eramuslim)

  • SBY Akan Jadi Jurkam Prabowo-Sandi di 150 Daerah

    SBY Akan Jadi Jurkam Prabowo-Sandi di 150 Daerah

    Jakarta (SL)- Partai Demokrat all out akan memenangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
    Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ikut turun gunung mengkampanyekan paslon Prabowo-Sandi.

    Tidak main-main, Presiden keenam RI itu akan jadi juru kampanye dan akan menyambangi sebanyak 150 daerah di seluruh Indonesia.

    “SBY memang tidak ikut konferensi pers bersama Prabwo-Sandi dua malam lalu. Tapi SBY akan turun jadi jurkam Demokrat dan Prabowo-Sandi di 150 kabupaten/kota,” kata Wasekjen Demokrat, Andi Arief lewat akun Twitter @AndiArief__, Jumat (14/9).

    Bakal Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyambangi kediaman SBY di Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu malam (12/9).

    Usai pertemuan tertutup sekitar satu setengah jam, Prabowo-Sandi dan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama elit Demokrat menggelar jumpa pers di tangga rumah. SBY tidak terlihat di jumpa pers itu. (net)
  • Prabowo: AHY Wanbin Timses, Pak SBY Jurkam

    Prabowo: AHY Wanbin Timses, Pak SBY Jurkam

    Jakarta (SL) – Bakal capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membahas penyusunan tim sukses (timses) Pilpres 2019 bersama Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY akan menjadi juru kampanye, sedangkan putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, masuk jajaran dewan pembina (wanbin) timses.

    “Posisi akhir dengan saya, (AHY) dewan pembina. Pak SBY beliau minta jadi jurkam. Karena beliau posisinya sudah nggak ada, sudah di atas. Kalau Godfather itu ada di atas, yang penting dilihat kan aku datang ke sini terus. Nggak usah tanya-tanya lagi, beliau itu mentor saya,” ujar Prabowo seusai pertemuan di kediaman SBY, Jl Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/9/2018).

    Prabowo mengatakan dalam pertemuan itu juga dibahas strategi pemenangan serta tema yang diusung dalam kampanye Pilpres 2019. Prabowo menegaskan koalisinya solid.

    “Tentunya langkah-langkah yang harus seimbang antara perjuangan di pemilihan presiden karena memang ini serentak. Partai-partai juga harus berjuang untuk legislatif dan tentunya keberhasilan suatu pemerintahan di eksekutif tentunya ditentukan juga oleh dukungan legislatif yang kuat. Jadi saya kira ini yang harus kita cari sinerginya dan kita alhamdulillah sudah mendapat suatu gambaran bagaimana kita akan melangkah ke depan, saya kira intinya itu,” sambungnya.

    Selain itu, Prabowo menyebut timses akan berfokus pada kampanye soal ekonomi rakyat. Prabowo menyebut kondisi ekonomi masyarakat yang saat ini penuh beban. Karena itu, menurutnya, dibutuhkan tim ekonomi yang kuat.

    “Karena itu, saya sudah minta juga perkuatan dari para anggota Partai Demokrat yang sudah pengalaman di bidang ekonomi, yang punya pengalaman pemerintahan, dan punya pengalaman pengelolaan ekonomi untuk membantu tim pakar saya dan pasangan saya, Sandiaga,” paparnya.

    “Kita ingin benar-benar punya satu tim yang sangat kuat di bidang pengelolaan ekonomi karena ekonomi ini sekarang yang menjadi masalah bangsa kita. Ekonomi ini sekarang sumber daripada segala ancaman kepada masa depan bangsa kita. Saya kira ini yang harus benar-benar serius,” imbuh Prabowo. (Dtk)

  • Partai Demokrat Dukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019

    Partai Demokrat Dukung Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019

    Jakarta (SL) – Partai Demokrat memutuskan dukungan untuk Pilpres 2019 kepada duet Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Keputusan itu diambil lewat sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat yang digelar pagi ini di kediaman Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kawasan Mega Kuningan, Jaksel, Jumat (10/8/2018).

    Sidang berlangsung kurang-lebih 90 menit. “Proses yang penuh dengan tarik-menarik dan kritik dalam dua hari ini adalah dinamika. Kita tetap berpendirian walau langit runtuh, kita tetap dukung koalisi,” ujar Wasekjen PD Andi Arief saat dihubungi.

    Andi mengatakan Demokrat tak ingkar janji soal berkoalisi dengan Prabowo. Meski demikian, dia mengaku ada kekecewaan dari PD soal duet Prabowo-Sandi. “Demokrat tidak ingkar janji. Meski kecewa dengan proses pengambilan keputusan di luar kesepakatan dengan Pak Prabowo, namun kita tetap bersikap tidak akan khianati komitmen koalisi,” tegas dia.

    Andi mengatakan, Demokrat segera menggelar konferensi pers terkait sikap partai di Pilpres 2019. (detik/nt)

  • SBY Utus AHY Antar Prabowo-Sandiaga Uno Daftar ke KPU

    SBY Utus AHY Antar Prabowo-Sandiaga Uno Daftar ke KPU

    Jakarta (SL)  Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengutus putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Wakil Ketua Syarif Hasan dan pengurus lainnya, bakal calon Presiden dan calon wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno mendaftar sebagai peserta Pemilihan Presiden 2019.

    Selain itu, pasangan Prabowo-Sandiaga Uno diantar oleh pimpinan partai politik pengusung, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat. Prabowo-Sandi diterima langsung oleh Ketua KPU RI Arief Budiman dan jajarannya, sekitar pukul 14.00 WIB, Jumat (10/8/2018).

    Prabowo-Sandi dan para pimpinan partai pengusung dipersilakan duduk. Prabowo kemudian menyerahkan berkas kepada pimpinan KPU, dan kemudian diperiksa kelengkapannya. “Mohon menunggu selama kami memeriksa dalam beberapa saat,” ujar pembawa acara.

    Tampak Prabowo-Sandi duduk diapit Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Presiden PKS Sohibul Iman.

    Sejumlah tokoh lain yang juga tampak mengantarkan Prabowo-Subianto ke gedung KPU, di antaranya, Amien Rais, Edhie Baskoro Yudhoyono, politikus Partai Berkarya Titiek Soeharto, Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama, putri Proklamator Soekarno Rachmawati Soekarnoputri. Mereka tampak duduk di bangku tamu. (net)