Tag: Prabowo

  • Bawaslu Nyatakan Ucapan Prabowo ‘Tampang Boyolali’ Bukan Pelanggaran

    Bawaslu Nyatakan Ucapan Prabowo ‘Tampang Boyolali’ Bukan Pelanggaran

    Jakarta (SL) – Pernyataan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto soal tampang Boyolali diputuskan bukan pelanggaran pemilu. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memutuskan laporan dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto terkait ucapan tampang Boyolali, tidak memenuhi usur pelanggaran.

    Anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo mengatakan, kekinian penyelidikan terhadap laporan tersebut telah dihentikan. Ratna menuturkan, berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan terhadap saksi dan pelapor, Bawaslu tidak menemukan adanya unsur penghinaan sebagaimana yang dilaporkan oleh terlapor. “Iya, penyelidikan tidak dilanjutkan karena tidak memenuhi unsur pelanggaran,” kata Ratna saat dikonfirmasi, Kamis (29/11/2018).

    Ratna mengungkapkan, pernyataan tampang Boyolali yang diutarakan Prabowo bukan dalam kegiatan kampanye, melainkan dilontarkan dalam kegiatan peresmian posko pemenangan Prabowo – Sandiaga Uno di Kabupaten Boyolali. Selain itu, kata Ratna, perserta yang hadir dalam kegiatan tersebut juga merupakan pendukung dan kader partai pengusung Prabowo – Sandiaga Uno.

    Untuk diketahui, Prabowo Subianto dilaporkan Barisan Advokat Indonesia (Badi) ke Bawaslu atas dugaan pelanggaran kampanye terkait ucapan tampang Boyolali pada Rabu (7/11/2018). Andi Syafrani selaku pelapor menduga Prabowo telah melanggar Pasal 280 ayat 1 huruf c dan Pasal 521 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

    Pasal tersebut mengatur tentang larangan peserta atau tim kampanye melakukan kampanye yang berisi penghinaan terhadap seseorang, golongan, agama, ras, dan peserta pemilu. (rls)

  • Prabowo Kenakan Topi Tauhid, Peserta Reuni 212 Kumandangkan Lagu Indonesia Raya

    Prabowo Kenakan Topi Tauhid, Peserta Reuni 212 Kumandangkan Lagu Indonesia Raya

    Jakarta (SL) – Ketua Umum Partai Gerindra yang juga calon presiden nomor 02, Prabowo Subianto terlihat hadir di panggung utama dalam aksi reuni akbar 212 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Minggu 2 Desember 2018.

    Pantauan di lokasi, Prabowo terlihat menggunakan kemeja putih dengan topi bertuliskan lafaz tauhid di kepalanya. Usai Prabowo tiba di panggung utama, para peserta kemudian menyanyikan Indonesia Raya. Selain itu, hadir pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan menggunakan seragam gubernur dan berpeci hitam.

    Tampak pula politisi partai Gerindra Ahmad Dhani yang menggunakan beskap hitam dengan blangkon khas Jawa.  Acara yang bertujuan menjadi pemersatu umat Islam di Indonesia tersebut dipandu oleh Habib Haikal dan Politisi PAN Dedi Gumelar atau Miing. (viva)

  • Prabowo Jadi Tamu Kehormatan Aksi Reuni 212, Jokowi Tak Diundang

    Prabowo Jadi Tamu Kehormatan Aksi Reuni 212, Jokowi Tak Diundang

    Jakarta (SL) – Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 sekaligus penanggung jawab acara Reuni Aksi 212, Slamet Maarif, mengatakan pihaknya memutuskan tidak mengundang Presiden RI Joko Widodo di acara reuni 212. Panitia juga menyarankan Jokowi tak hadir pada acara yang digelar di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (2/12). “Masukan dari para ulama. Serta arahan dari Imam Besar. Panitia memutuskan tidak mengundang secara tertulis ke Pak Jokowi dengan berbagai pertimbangan yang ada,” ujarnya usai acara diskusi yang dilakukan di Jakarta Pusat, Sabtu (1/12).

    Slamet pun menyarankan supaya Jokowi tidak perlu datang ke acara reuni tersebut. Dia menyebutkan sejumlah pertimbangan yang diklaimnya berkaitan dengan kenyamanan Jokowi sebagai kepala negara. “Kami sarankan tidak hadir, untuk kepentingan beliau. Kami sarankan doakan kami Pak Jokowi mudah-mudahan acaranya sukses, aman dan tetap dalam koridor kebersihan,” tuturnya.

    Selain itu, kata Maarif, Jokowi dinilai kurang respek terhadap gerakan 212. Panitia melihat kepemimpinan Jokowi belum bisa melaksanakan penegakan hukum dengan baik dan kriminalisasi terhadap ulama yang belum selesai sampai sekarang.“Pertimbangan lainnya, khawatir jika mengundang Presiden Jokowi akan terganggu dengan banyaknya protokoler,” kata Slamet.

    Awalnya, Slamet mengaku panitia berencana untuk mengundang Jokowi ke acara tersebut. Namun seiring berjalannya waktu keputusan itu pun berubah.

    Prabowo Akan Jadi Tamu Kehormatan

    Berbeda perlakuan dengan Jokowi, Slamet mengatakan pihaknya telah mengundang secara lisan untuk Prabowo Subianto di acara tersebut. Jika datang, Prabowo akan menjadi tamu kehormatan di acara tersebut.  “Tamu kehormatan, posisinya sama dengan Ketua DPR dan MPR,” kata Maarif.

    Namun, Slamet menegaskan, Prabowo tidak boleh bicara di panggung dan harus mengikuti aturan yang berlaku supaya tidak disebut sebagai acara politik. Kendati demikian, dia belum dapat memastikan apakah Prabowo dan Sandiaga Uno akan hadir atau tidak di acara tersebut. “Saya belum bertemu Pak Prabowo karena masih di luar negeri kata ajudannya, saya masih menunggu beliau mendarat ke Indonesia, nanti dikabarin. Jadi dua-duanya belum ada kepastian baik Pak Prabowo ataupun Pak Sandiaga untuk hadir di acara besok,” ujarnya. (ajm)

  • Prabowo: Reformasi dan Bentuk Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi

    Prabowo: Reformasi dan Bentuk Pemerintahan yang Bersih dari Korupsi

    Jakarta (SL) – Calon Presiden nomor 02 Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia sangat butuh orang-orang cerdas dan jujur untuk membangun negara demokrasi yang sehat sehingga dapat melakukan reformasi dan membentuk pemerintahan yang bersih dan antikorupsi. “Menurut saya paling mendesak, yang dibutuhkan saat ini adalah untuk membentuk sebuah tim anak bangsa yang terbaik dan paling cerdas dengan integritas tinggi untuk melakukan reformasi dan membentuk pemerintahan yang bersih dan antikorupsi,” kata Prabowo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (28/11).

    Hal itu dikatakan Prabowo sebagai pembicara utama dalam acara “The World in 2019 Gala Dinner” yang diselenggarakan oleh majalah The Economist di Hotel Grand Hyatt Singapura, Selasa (27/11) kemarin. Ia menegaskan bahwa Indonesia sudah masuk darurat korupsi karena dari pejabat negara, kalangan anggota dewan dan menteri, hingga hakim tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
    Menurutnya, isu utama di Indonesia saat ini adalah persoalan korupsi yang sudah menjalar ke semua lapisan pejabat sehingga harus segera diatasi. “Isu utama di Indonesia sekarang adalah maraknya korupsi, yang menurut saya sudah seperti kanker stadium empat,” ujarnya.
    Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menilai, akibat maraknya korupsi angka kemiskinan rakyat Indonesia meningkat, sedangkan para elitnya justru hidup berkecukupan. Bahkan, menurut dia, para elite di Indonesia selalu mengatakan jika apa yang terjadi di masyarakatnya baik-baik saja, khususnya terkait dengan kesenjangan sosial. “Para elite mereka berpikir bisa membeli semuanya. Rakyat Indonesia miskin, maka kita berikan saja beberapa karung nasi dan mereka akan memilih saya, saya akan membeli atau menyuap semua orang,” katanya.
    Prabowo melakukan kunjungan selama dua hari di Singapura, 26 hingga 27 November 2018.
    Dalam kunjungannya itu, ia bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Senin (26/11). Dalam pertemuan tersebut, dia banyak membahas hal-hal strategis salah satunya adalah mengenai kebijakan ekonomi yang akan dia sampaikan pada acara The Economist World in 2019 Gala Dinner, Selasa (27/11) di Singapura.
    Pada hari Selasa (27/11), memenuhi undangan menjadi narasumber dalam acara The Economist World in 2019 Gala Dinner yang digelar oleh majalah ekonomi ternama dunia, The Economist. (2019gantipresiden)
  • Prabowo Tak Melihat Ada Genderuwo Politik

    Prabowo Tak Melihat Ada Genderuwo Politik

    Jakarta (SL) – Capres Prabowo Subianto tidak melihat adanya politik genderuwo seperti yang dilontarkan Capres Joko Widodo beberapa waktu lalu. Masyarakat justru harus diajak melek politik.

    Politik dalam penilaiannya merupakan keinginan untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Oleh sebab itu, masyarakat harus diajak untuk melek politik, termasuk emak-emak.

    Bahkan saat para simpatisan dan relawan ikut andil di setiap acara kunjungan dirinya ke daerah, hal tersebut merupakan wujud dari politik. Politik untuk memperbaiki.

    “Saya kira enggak ada lah genderuwo politik, kayak apa ya, tampangnya saya enggak tahu. Tapi oke, stop, jangan bicara terlalu lanjut,” ujarnya saat berpidato di Kampung Sukaraja, Desa Jatisari, Karangpawitan, Garut, Jawa Barat, Sabtu (17/11).

    Menurut Prabowo alasan setiap orang untuk melek politik karena bersinggungan dengan kepentingan pribadi masing-masing. Semisal, tangungjawab kaum ibu yang melahirkan generasi penerus bangsa.  Jika kaum ibu tidak sehat dan kuat,  generasi penerus bangsa juga pasti tidak sehat dan kuat, katanya seperti dilansir Kantor Berita RMOL. Kesehatan para kaum ibu harus ditopang dengan perekonomian yang kuat. Jika perekonomian negara rusak, sudah pasti akan berdampak pada kehidupan masyarakat.

    Untuk itu jugalah dirinya bersama Sandiaga Salahuddin Uno, meminta kepercayaan, amanah mandat untuk berjuang menjalankan politik memperbaiki kehidupan rakyat. (Rmollampung)

  • Waspada Pemilih Palsu, Prabowo Minta Pendukungnya Menjaga TPS

    Waspada Pemilih Palsu, Prabowo Minta Pendukungnya Menjaga TPS

    Jawa Barat (SL) – Prabowo mewanti-wanti masyarakat terhadap kemungkinan banyaknya pemilih palsu pada Hari Pencoblosan Pilpres 2019.  Oleh karena itulah, Prabowo menyerukan para pendukungnya menjaga tempat pemungutan suara (TPS) agar tidak mudah disusupi pemilih gaib.

    “Kita harus kerja keras dan jaga suara, karena kebiasan orang-orang kita suara juga dicolong. Ada satu orang nyoblos 32 kali,” ujarnya saat acara Prabowo Menyapa di Graha Intan Balarea, Garut, Jawa Barat, Sabtu (17/11).

    Lebih lanjut, Prabowo menjelaskan alasan dirinya tetap bertahan di politik karena melihat masih banyak terjadi kesenjangan sosial dan ekonomi. Terlebih rakyat miskin di Indonesia saat ini terus bertambah. Sebagai mantan prajurit yang pernah berperang dalam menjaga keutuhan NKRI, Ketua Umum Partai Gerindra ini mengaku tak rela jika rakyat Indonesia masih belum sejahtera.

    “Saya mantan prajurit, saya berjuang di depan, saya tidak rela melihat rakyat masih susah. Ingat kita berjuang untuk anak cucu kita, kita berjuang untuk masa depan bangsa,” kata Prabowo.

    Bahkan dari tekad kuat dan ketegasan yang ia miliki, capres yang berpasangan dengan Sandiaga Uno tersebut sering dituduh mudah marah di depan publik. Namun ia memastikan suara keras dalam berpidato lahir dari jiwa keprajuritan. “Politik dibikin santai dan sejuk. Jangan dibilang suara keras marah-marah dari sononya suara sudah keras. Kalau tentara harus tegas, masak komando pasukan lemah gemulai,” tegasnya. (Rmollampung)

  • Prabowo dan Gus Solah Bertemu, Guna Pastikan Bisa Selamatkan Ekonomi RI

    Prabowo dan Gus Solah Bertemu, Guna Pastikan Bisa Selamatkan Ekonomi RI

    Jakarta (SL) – Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani menceritakan pertemuan antara Calon Presiden Prabowo Subianto dengan pengasuh pondok pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah pada Rabu 7 November 2018. Mereka berdiskusi soal bagaimana menyelamatkan ekonomi yang makin berat.

    Menurutnya, bisa dikatakan Nahdlatul Ulama merupakan mayoritas dari seluruh rakyat Indonesia. Gus Solah memiliki kepentingan menyelamatkan ekonomi negara, rakyat, umat, dan NU.  “Sehingga beliau memiliki concern dan kepentingan yang sama yakni bagaimana menyelamatkan ekonomi negara, rakyat, umat, dan NU,” kata Muzani.(viva)
  • Prabowo: Hakim Bisa Disogok, Apalagi Wartawan

    Prabowo: Hakim Bisa Disogok, Apalagi Wartawan

    Garut (SL) – Kantor Cabang Partai Gerindra, Kabupaten Garut, Jawa Barat, didemo wartawan media cetak dan elektronik. Aksi itu dipicu pernyataan calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, yang dianggap menyudutkan media massa. Dia mengatakan, jangan percaya pemberitaan di media massa. Alasannya, wartawan bisa disogok.

    Ucapan itu disampaikan Prabowo dihadapan ribuan kader Himpunan Kelompok Tani Indonesia serta pengurus Partai Gerindra di Gedung Intan Balarea, Jalan Patriot, Gaurt, Jumat, 25 Oktober 2013. “Pernyataan Prabowo itu merupakan bentuk pelecehan profesi jurnalis,” ujar Noto Prasetyo Wibowo, wartawan Radar Garut, dalam orasinya di depan kantor Gerindra.

    Sebelum melontarkan tuduhannya, Prabowo meminta kader Gerindra dan anggota HKTI menjelaskan kepada masyarakat mana pemimpin yang bersih. Saat ini, menurut Pabowo, hampir Rp 1.000 triliun uang rakyat bocor setiap tahunnya.

    “Jangan percaya apa yang disampaikan media-media. Media juga manusia-manusia. Kalau hakim agung-hakim Mahkamah Konstitusi bisa disogok, apalagi wartawan. Sama saja,” ujar Prabowo disambut tepuk tangan kader Gerindra dan HKTI.

    Menurut Noto, ucapan Prabowo itu mencap bahwa semua wartawan bisa disuap. Padahal banyak media massa yang melarang wartawannya menerima uang dan patuh pada kode etik jurnalistik. “Bila menyebutkan oknum wartawan, kami bisa mentolelirnya, tapi ini tidak,” ujar Noto.

    Para wartawan di Garut meminta Prabowo membuktikan pernyataannya dan membawa oknum wartawan yang menerima sogokan ke polisi. Mendengar desakan ini, Prabowo hanya menjawab singkat. “Itu, kan, gejala. Wartawan juga manusia, semua orang orang juga bisa (disogok),” ujar Prabowo usai acara di Gedung Intan Balarea.

    Sekretaris Cabang Partai Gerindra Kabupaten Garut, Asep Wahyu, mengaku telah menyampaikan permohonan maaf kepada jurnalis dengan mendatangi kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Garut. Permohonan maaf rencananya juga akan disampaikan melalui media massa, baik lokal maupun nasional. “Pernyataan Pak Prabowo tidak bermaksud menyinggung rekan-rekan media, tapi kami akan menyampaikan permintaan maaf ke media,” kata Asep. (tempo.co)

  • Prabowo Dipolisikan Terkait Video ‘Tampang Boyolali’

    Prabowo Dipolisikan Terkait Video ‘Tampang Boyolali’

    Jakarta (SL) – Warga asal Boyolali, Dakun, melaporkan capres Prabowo Subianto ke Polda Metro Jaya. Prabowo dipolisikan terkait potongan video pidatonya soal masuk hotel dan ‘tampang Boyolali’. “Hari ini secara resmi, Pak Dakun merupakan warga dari Boyolali memilih untuk melaporkan terkait beredarnya pidato yang dilakukan oleh Pak Prabowo pada saat safari politik beberapa waktu lalu,” kata pengacara Dakun, Muannas Alaidid, di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Jumat (2/11/2018).

    Muannas mengatakan Prabowo tak semestinya berpidato dengan menyinggung salah satu kelompok masyarakat. Apalagi, menurut Muannas, Prabowo kalah telak dalam Pilpres 2014 di Boyolali. “Mungkin ada yang menerima tapi jangan membatasi juga kemudian ada yang tersinggung mungkin yang hadir di situ ada pendukungnya Pak Prabowo, tapi ada juga pendukungnya Pak Jokowi, mungkin merasa tersinggung, tapi satustatement yang kira perlu saya garisbawahi adalah bahwa dia di dalam pidatonya Pak Prabowo kemudian menyinggung soal masalah kata Boyolali. Ini kan yang jadi persoalan, apalagi potret 2014 yang lalu, perolehan suara Pak Jokowi di situ, malah mayoritas sekitar 75 persen. Sementara Prabowo 24,69 persen,” ujarnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Dakun mengatakan pidato Prabowo itu seolah-olah menyinggung masyarakat miskin. Dia berharap suasana tetap damai menjelang Pilpres 2019. “Saya asli dari Boyolali. Kami merasa tersinggung dengan ucapan Pak Prabowo, bahwa masyarakat Boyolali itu kalau masuk mal atau masuk hotel itu diusir karena tampangnya itu tampang Boyolali.

    Sekalipun di situ kesannya menyinggung orang miskin karena ini masyarakat Boyolali atau masyarakat Jawa, khususnya, kan sensitif, artinya mereka kadang-kadang ada yang ketawa tapi ketawanya itu grupnya siapa. Sementara kami mengharapkan cinta damai, karena begitu-begitu sudah nggak usum kalau orang Jawa bilang,” tuturnya.

    Dakun merupakan warga asal Boyolali tapi merantau di Jakarta sejak 1992. Dia melihat video Prabowo itu dari YouTube. “Tadi siang jam 11 sebelum Jumatan (lihat videonya),” ujarnya.

    Tim Prabowo telah menjelaskan bahwa potongan video itu telah dipelintir dan pada intinya Prabowo bicara soal kesejahteraan. Namun Dakun kembali tetap menegaskan bahwa pidato tersebut tidak boleh menyinggung hal-hal sensitif. “Ya sekalipun mau ngomong gitu tapi yang jelas jangan menyinggung orang Boyolali yang tampangnya miskin, nggak usahlah. Karena apa? Beliau itu seorang tokoh, calon presiden harusnya memberikan kesejukan tersendiri,” tuturnya.

    Dakun juga menegaskan laporannya tak terkait urusan politik. Dia hanya ingin suasana kondusif tetap terjaga. “Nggak ada (kaitan politik). Sebagai masyarakat Boyolali, saya menginginkan cinta damai. Nggak usah pakai cara seperti itu,” imbuhnya.

    Laporan Dakun teregister dengan nomor LP/6004/XI/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus. Perkara yang dilaporkan adalah mendistribusikan informasi elektronik yang bermuatan kebencian sebagaimana Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45 A (2) UU RI No 19 Tahun 2016 tentang ITE dan/atau Pasal 4 huruf b angka 2 jo Pasal 16 UU RI No 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan/atau Pasal 165 KUHP.(detik)

  • Ziarah Ke Makam Habib Sholeh Tanggul Di Jember, Prabowo Disambut Pekikan Takbir

    Ziarah Ke Makam Habib Sholeh Tanggul Di Jember, Prabowo Disambut Pekikan Takbir

    Jawa Timur (SL) – Masya Allah, sungguh luar biasa sambutan masyarakat Jawa Timur kepada Haji Prabowo Subianto. Mengiringi langkah Prabowo menuju kediaman keluarga almarhum Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid di desa Krajan, Tanggul, Jember, Jawa Timur, Kamis (1/11/2018).

    Setelah melakukan kegiatannya di Ponorogo, Calon Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan aktivitasnya di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Dalam kegiatannya kali ini, Prabowo akan melakukan ziarah ke makam Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid atau yang akrab dikenal dengan sebutan Habib Sholeh Tanggul.

    Saat tiba di desa Krajan, Tanggul, Jember, Prabowo langsung disambut oleh ratusan masyarakat. Tak sedikit dari masyarakat yang menyambut Prabowo dengan kalimat takbir sembari berebut untuk bersalaman dan berfoto bersama. Bahkan, masyarakat setempat pun sangat antusias membawa dan mengiringi langkah Prabowo untuk bertemu dengan keluarga besar almarhum Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid.

    “Selamat datang Pak Prabowo, takbir (Allahuakbar), takbir (Allahuakbar),” pekik ratusan warga yang mengiringi langkah Prabowo menuju kediaman keluarga almarhum Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid di desa Krajan, Tanggul, Jember, Jawa Timur, Kamis (1/11/2018).

    Ketika tiba di kediaman keluarga Habib Sholeh Tanggul, Prabowo juga disambut hangat. Capres nomer urut 02 itu pun langsung dibawa masuk kediaman untuk berbincang sebentar. Sebelum menuju lokasi makam, para keluarga besar serta tokoh-tokoh agama se-kabupaten Jember sempat menggelar doa bersama untuk Prabowo. Mereka mendoakan agar Allah SWT memberikan kemudahan bagi Prabowo dalam menghadapi pemilu 2019 mendatang.

    Usai doa bersama, Prabowo bersama keluarga besar Habib Sholeh Tanggul langsung menuju makam ulama kharismatik tersebut untuk berziarah. Terlihat, Prabowo bersama keluarga Habib Sholeh Tanggul juga menaburkan bunga diatas makam. Setelah berziarah, pihak keluarga besar Habib Sholeh Tanggul meminta Prabowo untuk memberikan sambutannya dihadapan Kyai, alim ulama, dan habaib se Kabupaten Jember itu.

    “Terimakasih atasnya sambutan, penghormatan dan penerimaan pada hari ini, saya datang saya berziarah ke makam Habib Sholeh bin Muhsin Al Hamid. Beliau adalah salah satu ulama kharismatik yang drajad kewaliannya telah mencapai puncak tertinggi dan sangat dicintai oleh umat. Karena itu saya datang untuk bersilahturahmi dengan pihak keluarga dan berziarah ke makam Habib Sholeh,” ungkap Prabowo.

    Pada kesempatan tersebut, Prabowo juga memaparkan alasan mengapa dirinya bersedia maju dan menerima mandat dari partai-partai koalisi yang mendukungnya sebagai Calon Presiden 2019 mendatang. Ia menjelaskan bahwa bangsa dan negara Indonesia sedang menghadap keadaan yang tidak menguntungkan bagi rakyat baik dari segi ekonomi maupun sosial.

    “Kondisi semacam itu lah yang menyebabkan saya dan saudara Sandiaga Salahuddin Uno bersedia untuk diberi tugas sebagai capres dan cawapres 2019. Tugas ini kami anggap yang tidak ringan. Kami tidak main-main, kami bersedia menerima tugas ini bukan sekedar mencari kekuasaan apalagi mencari kekayaan pribadi. Kami bersungguh-sungguh ingin membawa dan memimpin perubahan di negara dan bangsa kita,” Paparnya.

    Karena itu, ia meminta agar seluruh rakyat Indonesia bersatu berjuang menciptakan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. “Kita ingin hidup di negara ini dengan baik, kita ingin ada keadilan di negara kita. Karena itu kita harus bersatu menciptakan perubahan di negeri ini. Hanya dengan kekuatan rakyat kita bisa bangkit,” tandasnya.(faktaini)