Tag: Presiden Jokowi

  • Sambut Kedatangan Presiden Joko Widodo, Polwan Lalulintas Bagikan Masker di Sekitar Bendungan Way Sekampung

    Sambut Kedatangan Presiden Joko Widodo, Polwan Lalulintas Bagikan Masker di Sekitar Bendungan Way Sekampung

    Bandar Lampung (SL) – Sambut kedatangan Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. Joko Widodo ke Lampung dan HUT Polwan yang ke-73, anggota Polwan Direktorat Lalulintas Polda Lampung, bagikan masker sekaligus berikan himbauan kepatuhan protokol kesehatan (prokes) kepada warga di sekitar Bendungan Way Sekampung, Kabupaten Pringsewu, pada Kamis, 2 September 2021, yang terlihat banyak tidak memakai masker.

    Direktur Direktorat Lalulintas Polda Lampung, Kombes Pol. Raden Romdhon Natakusuma mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyambut kedatangan Presiden RI, Ir. Joko Widodo ke Provinsi Lampung untuk meresmikan Bendungan Way Sekampung di Kabupaten Pringsewu dan HUT Polwan yang ke-73.

    “Anggota polwan membagikan masker sekaligus menghimbau masyarakat sekitar untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 6 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan melaksanakan vaksinasi,” kata Raden.

    Menurutnya, dalam rangka HUT ke-73 polwan, Polwan terus berkarya dan menunjukkan eksistensinya sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat juga sebagai penegak hukum yang humanis.

    “Selamat HUT Polwan yang ke-73, dan terimakasih kepada Polwan atas kontribusi dan pengabdian. Semoga Polwan menjadi tranformasi Polri yang presisi guna mendukung percepatan penanganan covid-19 untuk masyarakat sehat dan pemulihan ekonomi nasional, menuju Indonesia Maju,” ungkapnya. (Red)

  • Presiden Joko Widodo Resmikan Bendungan Way Sekampung

    Presiden Joko Widodo Resmikan Bendungan Way Sekampung

    Pringsewu (SL) – Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Way Sekampung, Kabupaten Pringsewu, dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Lampung, pada Kamis, 2 September 2021. Bendungan yang dibangun sejak tahun 2016 dengan biaya Rp1,78 triliun tersebut memiliki kapasitas tampung 68 juta meter kubik dan luas genangan hingga 800 hektare.

    “Alhamdulillah bendungan Way Sekampung yang dibangun sejak 2016 hari ini telah selesai dan siap difungsikan,” ujar Presiden.

    Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyebut bahwa Bendungan Way Sekampung memiliki sejumlah manfaat yang dapat digunakan oleh petani dan masyarakat sekitar. Mulai dari irigasi, penyediaan air baku 2,737 liter per detik, pembangkit listrik 5,4 megawatt, hingga pengendalian banjir.

    “Mampu mengairi 55 ribu hektare daerah irigasi existing dan 17.500 hektar daerah irigasi baru. Artinya ini ada ekstensifikasi,” imbuhnya.

    Melalui sejumlah manfaat dan manajemen air dengan sistem kaskade yang diterapkan Bendungan Way Sekampung, diharapkan ketersediaan air di salah satu lumbung pangan nasional tersebut dapat terus terjaga, terus berproduksi, serta meningkatkan intensitas tanam para petani.

    “Artinya produksi dipastikan akan meningkat dan kita harapkan kesejahteraan petani juga ikut meningkat, ini harapan kita,” ujar Presiden.

    Selain itu, bendungan ini juga dinilai akan mendukung produktivitas pertanian jika disambung dengan sistem irigasi yang tertata dengan baik. Presiden Jokowi pun meminta jajaran terkait untuk mengoptimalkan fungsi bendungan tersebut agar dapat memberikan manfaat nyata bagi petani dan masyarakat sekitar bendungan.

    “Kita berharap bendungan ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya pada masyarakat Pringsewu dan sekitarnya dalam rangka mendukung produktivitas petani, membantu masyarakat yang kesulitan air bersih, serta mengurangi kerugian masyarakat akibat adanya banjir,” ucap Presiden.

    Turut mendampingi Presiden dalam peresmian kali ini adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Anggota Komisi V DPR RI Tamanuri, Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, dan Bupati Pringsewu Sujadi.

    Kegiatan peresmian Bendungan Way Sekampung sekaligus mengakhiri rangkaian kunjungan kerja Presiden Jokowi di Provinsi Lampung. Setelahnya, Kepala Negara beserta rombongan langsung menuju Bandar Udara Radin Inten II, Kabupaten Lampung Selatan, untuk lepas landas menuju Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia. (red)

  • Pangdam II/Swj Didampingi Danrem 043/Gatam Tinjau Lokasi Kesiapan Kunjungan Kerja Presiden RI

    Pangdam II/Swj Didampingi Danrem 043/Gatam Tinjau Lokasi Kesiapan Kunjungan Kerja Presiden RI

    Bandar Lampung (SL) – Dalam rangka menyukseskan kunjungan kerja Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo di Wilayah Provinsi Lampung, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi didampingi Danrem 043/Gatam Brigjen TNI Drajad Brima Yoga, S.I.P., M.H, meninjau secara langsung di beberapa titik lokasi yang menjadi lokasi kunjungan kerja Presiden RI 1, Rabu, 01 September 2021.

    Kunjungan kerja Presiden RI 1 ke wilayah Provinsi Lampung dalam rangka meninjau kegiatan vaksinasi massal dan meresmikan pembangunan Bendungan Way Sekampung Bandar Rejo Kabupaten Pringsewu Lampung, yang direncanakan Kamis 2 September 2021.

    Selaku penanggung jawab pengamanan kunjungan kerja Presiden RI, Pangdam II/Swj didampingi Danrem 043/Gatam melaksanakan pemantauan dan mengecek kepada para personel pengamanan yang siap siaga berada di lapangan, agar kunjungan kerja Presiden RI dan rombongan berjalan dengan lancar dan aman.

    Kepada seluruh personel pengamanan VVIP Kunker RI 1, Pangdam II/Swj menyampaikan  pengamanan VVIP ini harus berhasil dan jangan dianggap sebagai rutinitas, sehingga tidak mengabaikan kewaspadaan dan kesiapsiagaan

    “Peran Dansubsatgaspam sangatlah dominan, tidak saja dituntut mampu melaksanakan tugasnya dengan maksimal, tetapi juga harus mampu dalam menghadapi dan mengelola serta menyelesaikan berbagai situasi yang mungkin terjadi di lapangan”, pungkas Pangdam II/Swj Mayjen TNI Agus Suhardi.(cikhan)

  • Presiden Jokowi dan Erick Thohir Pakai Baju Adat Lampung di HUT Ke-76 Kemerdekaan RI 

    Presiden Jokowi dan Erick Thohir Pakai Baju Adat Lampung di HUT Ke-76 Kemerdekaan RI 

    Bandar Lampung (SL) – Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir bersamaan memakai baju adat Lampung dalam peringatan HUT Ke-76 RI, Selasa, 17 Agustus 2021. Dipakainya baju adat Lampung oleh petinggi negara itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sai Bumi Ruwa Jurai.

    Bahkan, dipakainya baju adat Lampung itu juga disinyalir menjadi dukungan Presiden Jokowi terhadap tokoh Lampung untuk maju pada pilpres 2024 mendatang.

    Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. H.Moh. Mukri, M.Ag merasa bangga baju adat Lampung dipakai oleh Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir.

    “Saya bangga, ini merupakan pengakuan dan simbol kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Lampung, karena ini ditonton oleh seluruh rakyat Indonesia. Ini juga menunjukkan bahwa Lampung ada di hati Pak Jokowi dan Erick Thohir,” kata dia.

    Terlepas dari persoalan dukungan Pilpres, Ketua PWNU Provinsi Lampung ini beranggapan hal itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Lampung. “Karena soal dukung mendukung ini kan datang dari hati nurani sendiri,” kata dia.

    Kendati demikian, Ketua Putra Putri Transmigrasi (Patri) Provinsi Lampung sangat menyanjung Menteri BUMN Erick Thohir selalu putra daerah yang sudah berkontribusi untuk negara. “Dia ini tokoh Milenial, tidak kontroversial, visioner. Jadi soal dukung menjadi capres biar berjalan sendiri. Sekarang bagaimana caranya menunjukkan kinerja untuk masyarakat Indonesia,” tukasnya.

    Senada juga disampaikan, tokoh masyarakat Lampung yang juga Perdana Menteri Kepaksian Pernong di Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak, Irjen. Pol. Dr. H. Ike Edwin, S.I.K., S.H., M.H., M.M. Dirinya sangat bersyukur jika memang dipakainya baju adat Lampung oleh Presiden Jokowi sebagai bentuk dukungan kepada tokoh Lampung untuk menjadi calon presiden mendatang.

    “Ya jika memang benar ini salah satu bentuk dukungan kepada tokoh Lampung, Eric Thohir maju sebagai calon presiden, kita sangat bangga dan bersyukur sekali,” kata dia.

    Mantan Kapolda Lampung ini juga mengapresiasi dan merasa bangga kepada Presiden Jokowi yang telah mengenakan baju adat Lampung pada HUT Ke-76 RI. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa Presiden Jokowi merupakan sosok pemimpin bangsa yang cinta Pancasila dan NKRI.

    “Tentunya kita merasa bangga, Pak Jokowi mengenakan pakaian adat Lampung. Tentunya ini menunjukkan sosok pemimpin bangsa yang cinta Pancasila, cinta NKRI. Karena Lampung ini bagian dari Indonesia,” jelasnya.

    Hak sama juga disampaikan, Rektor IBI Darmajaya, Ir. Firmansyah Y. Alfian, MBA., MSc. Dirinya juga menilai ada sinyal dukungan Jokowi kepada Erick Thohir untuk menjadi calon presiden.

    “Sudah saatnya orang lampung untuk jadi pimpinan nasional, tentu kita berharap dukungan presiden kepada Erick Thohir untuk maju sebagai kandidat presiden nyata terwujud,” kata dia.

    Sebagai masyarakat Lampung, Firmansyah merasa bangga pakaian adat lampung dikenakan oleh Presiden dan bung Erick Thohir di acara kenegaraan.

    Menurutnya, ini gesture bahwa Presiden Jokowi memberikan perhatian dan apresiasi kepada lampung. “Dan tentunya harapannya ke depan akan semakin banyak perhatian pemerintah pusat di berikan kepada lampung agar lebih maju dan rakyatnya makmur,” tukasnya.

    Terpisah, Akademisi Unila, Budiono mengatakan, sebagai masyarakat Lampung merasa bangga atas penghargaan yang diberikan Presiden Jokowi yang mengenakan Pakaian Adat Lampung di Hari Kemerdekaan RI.

    Ia juga menilai, dipakainya baju adat Lampung itu juga bisa menjadi sinyal bahwa ada tokoh Lampung, Erick Thohir untuk bisa menjadi calon presiden yang akan datang.

    “Dengan memakai pakaian adat lampung saya melihat bahwa jokowi paham bahwa kemerdekaan bangsa indonesia ini diperoleh karena keanekaragaman budaya yang dipersatukan,” ujarnya, Rabu, 18 Agustus 2021.

    Sementara itu, salah satu tokoh pendidikan di Provinsi Lampung, Dr. Andi Desfiandi, S.E., M.A mengatakan, tentunya sebagai orang Lampung pasti bangga bapak Presiden dikenakan oleh beliau saat momen sangat bersejarah bagi bangsa ini.

    Karena tentunya acara tersebut bukan hanya disiarkan dan dikabarkan ke seluruh Indonesia tapi juga diliput oleh media asing, sekaligus promosi untuk Lampung bukan hanya di Indonesia tapi juga dunia.

    “Khusus untuk Erick Thohir sebagai anak keturunan Lampung dari darah ayahandanya tentu juga menjadi simbol bahwa beliau tidak melupakan tanah kelahirannya Lampung.

    Sehingga saya dan warga Lampung wajib menyampaikan penghargaan setingginya kepada Presiden dan Menteri BUMN,” ungkapnya.

    Dikatakannya, simbol pengenaan pakaian adat Lampung oleh presiden tentunya memiliki beragam makna yang positif bukan hanya untuk warga Lampung tapi juga Indonesia.

    Menurutnya, Presiden begitu menghargai budaya Indonesia dan juga keberagaman sehingga pengenaan pakaian adat selalu dilakukan beliau di acara-acara kenegaraan khususnya perayaan hari kemerdekaan.

    Lanjutnya, perhatian presiden khususnya Lampung sudah tidak bisa diragukan lagi misalnya jalan tol, bendungan dll tapi pemilihan pakaian adat Lampung kemarin menjadi sangat istimewa dan membanggakan.

    “Semoga perhatian dan kecintaan presiden khususnya kepada Lampung akan terus meningkat, mengingat Lampung adalah pintu gerbang utama sunatera dan jawa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar jawa,” ungkapnya lagi.

    Mengenai apakah presiden memberikan tanda bahwa beliau mendukung Erick Thohir untuk menjadi capres 2024 mendatang ? Menurutnya, itu terlalu prematur karena saat ini negara dan bangsa sedang sibuk berperang melawan pandemi dan pemilu juga masih lama.

    “Biarkan itu menjadi rahasia pribadi beliau beliau dan rahasia Allah, walaupun sebagai orang Lampung akan senang dan bangga kalau ada orang Lampung yang nantinya jadi Presiden atau Wakil Presiden,” pungkasnya. (Rls)

  • Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Badui, Ketua Adat: Kami Yakin Pelaku UMKM Akan Dibanjiri Pesanan

    Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Adat Badui, Ketua Adat: Kami Yakin Pelaku UMKM Akan Dibanjiri Pesanan

    Lebak (SL) – Tetua adat Badui yang juga sekaligus Kepala Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Jaro Saija merasa bangga lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan pakaian busana Badui dalam pidato Sidang Tahunan bersama MPR, DPR dan DPD di Jakarta.

    “Kami tentu memberikan penghargaan besar terhadap Bapak Presiden Jokowi yang memakai busana pakaian adat masyarakat Badui, ” katanya di Lebak.

    Penggunaan pakaian busana adat Badui oleh Presiden Jokowi kemungkinan besar dapat membangkitkan kembali sekitar 2.000 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masyarakat Badui.

    Dimana saat ini, mereka pelaku UMKM terpuruk akibat dampak pandemi virus Corona atau covid-19.

    Bahkan, pelaku UMKM di kawasan hak tanah ulayat tersebut menutup kegiatan usaha karena tidak lagi dikunjungi wisatawan yang biasanya datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi.

    “Kami yakin pelaku UMKM akan dibanjiri pesanan setelah Bapak Presiden Jokowi memakai busana Badui itu,” katanya menjelaskan.

    Menurut dia, sebagian besar pelaku UMKM masyarakat Badui memproduksi aneka kerajinan tenun, batik Badui, pakaian kampret atau pangsi, selendang, suvenir atau cenderamata, kain pengikat kepala madu dan golok.

    Busana yang dipakai Jokowi merupakan pakaian pangsit yang sehari- hari digunakan masyarakat Badui.

    Sebelum pademi covid-19, kata dia, pemukiman masyarakat Badui di Kampung Kadu Ketug selalu ramai karena warga menggelar dagangan hasil kerajinan pelaku UMKM di bale-bale rumah.

    “Kami berharap pelaku UMKM warga Badui itu kembali bangkit karena orang nomor satu di Indonesia mencintai busana adat masyarakat Badui,” katanya menjelaskan. (syd)

  • Tangani Covid-19, 335 Tokoh Terima Anugerah Tanda Kehormatan dari Presiden Jokowi

    Tangani Covid-19, 335 Tokoh Terima Anugerah Tanda Kehormatan dari Presiden Jokowi

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Mahaputera, Bintang Budaya Parama Dharma, dan Bintang Jasa kepada 335 penerima atas jasanya dalam penanganan pandemi Covid-19. Acara penganugerahan digelar di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 12 Agustus 2021, dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

    Dalam penganugerahan ini, terdapat 13 perwakilan penerima tanda kehormatan yang hadir secara fisik di Istana Negara, Jakarta. Perwakilan tersebut terdiri dari unsur mantan pejabat negara, pengusaha, ilmuwan, WNI (warga negara Indonesia), WNA (warga negara asing), para tenaga medis, dan para tenaga kesehatan.

    Tanda kehormatan Bintang Mahaputera dianugerahkan kepada 5 penerima dengan berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 76/TK Tahun 2021 yang ditetapkan tanggal 4 Agustus 2021.

    Penerima Bintang Mahaputera ialah sebagai berikut:

    1. Penerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana yaitu almarhum Dr. Artidjo Alkostar, S.H., LL.M. dan almarhum I Gede Ardika;

    2. Penerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama yaitu Antonius Sujata, S.H., M.H.;

    3. Penerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Nararya yaitu Drs. H. Maradaman Harahap, S.H., M.H. dan Dr. (H.C.) Dipl.-ing Jacobus Busono.

    Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Budaya Parama Dharma kepada almarhum RT Kusumokesowo. Penganugerahan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77/TK Tahun 2021 yang ditetapkan tanggal 4 Agustus 2021.

    Selanjutnya, Kepala Negara pun menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Jasa kepada total 329 penerima dengan berdasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78/TK Tahun 2021 yang ditetapkan tanggal 4 Agustus 2021.

    Secara lebih rinci, tanda kehormatan Bintang Jasa Utama dianugerahkan kepada 4 penerima, Bintang Jasa Pratama kepada 258 penerima, dengan rincian profesi dokter sebanyak 105 penerima dan profesi perawat/tenaga kesehatan sebanyak 153 penerima.

    Sementara itu, Bintang Jasa Nararya dianugerahkan kepada 67 penerima dengan rincian profesi dokter sebanyak 9 penerima dan profesi perawat/tenaga kesehatan sebanyak 58 penerima.

    Adapun perwakilan penerima Bintang Jasa yang hadir secara fisik adalah sebagai berikut:

    1. Penerima Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama yaitu almarhum Drs. H. Rusdi Sufi, Prof. Dr. Dr.h.c. mult. Goldammer Johann Georg Andreas, Dr. Ishadi SK, M.Sc., dan Eurico Guterres, S.E., M.M.;

    2. Penerima Bintang Jasa Pratama almarhum Dr. dr. Adnan Ibrahim, Sp.PD dan Ngadiah, S.K.M; serta

    3. Penerima Bintang Jasa Nararya yaitu almarhum Soehendro, S.K.M., M.Kes. (red/rls)

  • Lapor Pak Gubernur, Nelayan Sungai Way Sekampung Kehilangan Mata Pencarian Dan Sungainya Kini Kembali Tercemar Hitam Pekan Dan Bau?

    Lapor Pak Gubernur, Nelayan Sungai Way Sekampung Kehilangan Mata Pencarian Dan Sungainya Kini Kembali Tercemar Hitam Pekan Dan Bau?

    Bandar Lampung (SL)-Pasca ribuan ton ikan sungai mati pekan lalu, kini Sungai Way Sekampung di Kabupaten Lampung Timur-Lampung Selatan, Provinsi Lampung kembali tercemar limbah hitam pekat dan bau, Hampir dua pekan terakhir ratusan nelayan ikan air tawar yang mengantungkan hidup di aliran sungai itu kehilangan mata pencarian. Ironisnya Pemerintah Provinsi Lampung belum ada reaksi. Nelayan mengancam mengambil langkah senndiri, Selasa 17 November 2020

    Baca: Lapor Pak Jokowi Marak Limbah Dibuang Kesungai Ribuan Ton Ikan Mati di Aliran Way Sekampung

    Air Sungai Way Sekmapung di eilayah Lampung Selatan-Lampung Timur tercemar hitam ekan dan bau. Ini Yang kesembilan kalinya darai dua bulan terakhir. Terutama setiap hujan deras.

    “Iya pak, Sungai Way Sekampung tercemar lagi, kemarin limbah sudah sampai di daerah kami di Jabung. Sekarang hitam lagi, pada suangi ini besar, artinya limbahnya juga besar,” ujar Zainal Abi, warga Kecamatan Jabung, Lampung Timur, Senin.

    Zainal Abi mengatakan, pekan lalu Sungai Way Sekampung yang melintasi Kecamatan Marga Sekampung dan Kecamatan Jabung tercemar limbah dengan kondisi air sungai menjadi hitam dan berbau, sehingga dampaknya sejumlah ikan di sungai ini mati.

    “Dalam catatan kami sebagai masyarakat, dalam dua bulan ini sudah yang ke-sembilan kali Sungai Way Sekampung tercemar limbah, hari ini yang ke-sembilan kalinya,” katanya.

    Zainal mengungkapkan, Sungai Way Sekampung di wilayahnya saat ini kondisi airnya menjadi hitam dan berbau lagi, sama seperti kejadian sebelumnya. Diduga asal limbah dari hulu Sungai Way Sekampung. Setiap tahun Sungai Way Sekampung tercemar limbah yang diduga dibuang oleh perusahaan

    “Ya gara gara limbah yang seringkali mencemari Sungai Way Sekampung, Lampung Timur, ratusan nelayan di Desa Asahan Kecamatan Jabung, kehilangan mata pencarian. Bahkan kini pencemaran limbah di Sungai Way Sekampung telah berdampak hingga hilir sungai yang di lalui tepatnya di sekitaran Kecamatan Jabung, dan muaranya ek Laut,” katanya.

    Warga lainnya, Saleh (52), yang tinggal tepian Sungai Way Sekampung, Desa Asahan, Kecamatan Jabung, mengatakan penghasilan utamanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga adalah dengan mencari ikan di sungai tersebut. Dan saat ini dia dan teman-temannya tak bisa mengais rezeki lantaran Sungai Way Sekampung yang kembali tercemar limbah.

    “Hidup kami tergantung dari hasil sungai Way Sekampung ini. Tapi sekarang ikan-ikan pada mati, air berwarna kehitaman dan mengeluarkan bau tak sedap. Tolong, jangan cemari sungai kami terus,” kata Saleh, Senin 16 November 2020.

    Menurut Saleh, sejak tahun 1987 dia bersama istri dan tiga anaknya mencari nafkah sebagai penangkap ikan di sekitaran Sungai Way Sekampung. Dan sudah hampir dua pekan, para nelayan air sungai berhenti mencari ikan lantaran kondisinya yang tercemar. “Saat ini nelayan gantung dayung. Ratusan kepala keluarga yang menggantungkan mencari nafkah dari sungai ini tak bisa lagi mencari ikan, bahkan untuk mandi pun kami tak berani,” keluhnya.

    Dia ditemani Nelayan lainnya berharap pemerintah daerah dapat benar-benar secara serius mengatasi persoalan pencemaran limbah yang terus berulang tersebut. “Karena kejadian seperti ini bukan baru sekali, tapi sudah sering. Sering sekali pak,” ucapna.

    Warga menduga bahwa pencemaran sungai tersebut terjadi karena ulah perusahaan yang dengan sengaja membuang limbahnya. Dan mereka sudah tahu tempatnya. Jika pemerintah yang mengambil tindakan, maka wagar akan bergerak sendiri. “Jika tak juga ada respon pemerintah, jangan salahkan kalau kami bergerak sendiri dan anarkis,” ujarnya.

    Sungai Way Sekampung di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, kembali tercemar limbah. Catataan nelayan, pencemaran limbah ini yang ke 9 kali terjadi dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

    Namun, sejauh ini belum ada tindakan pencegahan dari pihak terkait, karena nyatanya peristiwa pencemaran limbah di Sungai Way Sekampung masih terjadi berulang kali seperti yang terjadi saat ini.

    Sungai Way Sekampung adalah salah satu sungai terbesar yang mengalir di bagian paling selatan Kabupaten Lampung Timur. Aliran sungai ini memisahkan Kabupaten Lampung Timur dengan Kabupaten Lampung Selatan. Pada wilayah Kabupaten Lampung Timur terdapat banyak aliran sungai yang bermuara di Way Sekampung.

    Sungai Way Sekampung selama ini dimanfaatkan sebagai mata pencarian masyarakat yang tinggal di pinggir sungai dan sebagai sumber pengairan lahan pertanian. Dan di Sungai Way Sekampung juga dibangun Proyek Strategis Nasional yakni Bendung Gerak Jabung dan Bendungan Margatiga untuk mengairi ribuan hektare sawah di Kabupaten Lampung Timur.

    Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Provinsi Lampung, Irfan Tri Musri, mengatakan bahwa pihaknya berharaap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung segera cepat tuntas menyelesaikan persoalan pencemaran yang terjadi di Way Sekampung, Kabupaten Lampung Timur.

    “Secara kelembagaan kita masih menaruh harapan meskipun kecil kepada DLH Provinsi Lampung, dalam menyelesaikan persoalan pencemaran sungai Way Sekampung,” kataanya, Senin 16 November 2020.

    Irfan meyakini bahwa dinas terkait bisa menunjukkan keberpihakannya kepada Lingkungan. Apalagi persoalan pencemaran itu sudah menjadi sorotan publik. “WALHI akan terus melakukan monitoring dalam mengawal pencemaran di Way Sekampung, Lampung Timur. Memang sulit, karena kondisi pencemaran putus-putus dan belum menemukan fakta di lapangan yang bisa dijadikan bahan temuan yang kuat seperti asal limbah, bagaimana pembuangannya apakah melalui pipa dan lainnya,” jelasnya.

    Lebih lanjut Irfan meminta peran serta masyarakat untuk bisa bersama mencari fakta dengan foto ataupun video di lapangan yang mengindikasikan lokasi pembuangan limbah. “Karena bicara hukum tidak bisa asal bicara saja, tetapi harus dibuktikan dengan temuan di lapangan,” katanya.

    Ditambahkan Irfan, pihaknya juga pernah melakukan koordinasi dengan DLH Provinsi Lampung, bahwa DLH pernah memberi teguran sanksi administrasi ke PT Labinta. Tapi detailnya tidak disampaikan hanya mengakui pernah memberi teguran saja,” paparnya.

    Jika ada bukti video dan saksi di lapangan terkait pencemaran berupa bukti video ataupun foto sebenarnya sanksi administrasi yang pernah di keluarkan DLH Lampung bisa lebih memperkuat temuan di lapangan. “Walhi memerlukan bagaimana memastikan dokumentasi ketika pembuangan limbah terjadi baik foto atau video, dan diperkuat dengan uji lab, jika itu ada maka akan melakukan gugatan hukum,” tandasnya. (Red)

  • HUT Pancasila Presiden Ajak Masyarakat Indonesia Menjadi Pemenang

    HUT Pancasila Presiden Ajak Masyarakat Indonesia Menjadi Pemenang

    Jakarta (SL)-Presiden Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi pemenang dalam melawan pandemi virus corona baru atau Covid-19. Hal itu disampaikan Presiden saat menjadi inspektur upacara virtual peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2020.

    “Tantangan yang kita hadapi tidaklah mudah tahun ini, bahkan tahun depan situasi yang sulit masih akan kita hadapi. Situasi yang memerlukan daya juang kita sebagai bangsa, yang memerlukan kerja keras agar kita mampu melewati masa sulit itu,” ujar Joko Widodo di Istana Bogor, Senin 1 Juni 2020.

    Kepala Negara mengungkapkan, Indonesia tidak sendirian dalam menghadapi pandemik Covid-19. Ada 215 negara di dunia yang juga berada dalam kondisi pandemik global ini. “Semua dalam kesulitan. Tapi kita juga harus menyadari semua negara tengah berlomba-lomba untuk menjadi pemenang. Menjadi pemenang dalam pengendalian virus maupun menjadi pemenang dalam pemulihan ekonominya,” tuturnya.

    Oleh karena itu, Jokowi menegaskan Indonesia tidak boleh kalah dari negara lain. Presiden meminta seluruh pihak untuk bekerja keras, agar Indonesia mampu keluar dari bencana nonalam ini. “Sebagai bangsa yang besar kita juga harus tampil sebagai pemenang. Kita harus optimis, kita harus mampu menciptakan peluang di tengah kesulitan. Kita harus menjawab semua itu dengan inovasi dan karya nyata,” pintanya.

    “Kita tidak boleh berhenti berkreasi, berinovasi, dan berprestasi di tengah pandemik Covid-19 ini. Mari kita buktikan ketangguhan kita, mari kita menangkan masa depan kita. Kita wujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa,” pungkas Jokowi. (Red)

  • Tulis Berita Soal Presiden Jokowi Wartawan Detik.com Diancam

    Tulis Berita Soal Presiden Jokowi Wartawan Detik.com Diancam

    Jakarta (SL)-Kasus kekerasan terhadap wartawan kembali dialami jurnalis setelah menulis berita terkait Presiden Joko Widodo, Selasa 26 Mei 2020. Korban adalah seorang jurnalis Detikcom yang mengalami intimidasi, doxing, teror, bahkan diancam akan dibunuh.

    Kasus ini bermula ketika jurnalis Detikcom menulis berita tentang rencana Jokowi akan membuka mal di Bekasi di tengah pandemi Covid-19. Informasi itu berdasarkan pernyataan Kasubbag Publikasi Eksternal Humas Setda Kota Bekasi. Namun pernyataan Kasubbag itu kemudian diluruskan oleh Kabag Humas Pemkot Bekasi, yang menyebut bahwa Jokowi hanya meninjau sarana publik di Kota Bekasi dalam rangka persiapan new normal setelah PSBB. Klarifikasi itu pun telah dipublikasi Detikcom dalam bentuk artikel.

    Kekerasan terhadap penulis berita tersebut dimulai di media sosial. Nama penulis yang tercantum di dalam berita pun menyebar di internet, dari Facebook hingga Youtube. Salah satu akun yang menyebarkan adalah Salman Faris. Dia mengunggah beberapa screenshot jejak digital penulis untuk mencari-cari kesalahannya, meskipun isinya tak terkait berita yang dipersoalkan. Selain itu, Situs Seword juga melakukan hal serupa dan menyebarkan opini yang menyerang penulis dan media.

    Cara ini dikenal sebagai doxing, yaitu upaya mencari dan menyebarluaskan informasi pribadi seseorang di internet untuk tujuan menyerang dan melemahkan seseorang atau persekusi online. Doxing adalah salah satu ancaman dalam kebebasan pers.

    Selain doxing, jurnalis itu juga mengalami intimidasi lantaran diserbu pengemudi ojol yang membawa makanan kepadanya. Padahal kenyataannya tak memesan makanan melalui aplikasi. Bahkan jurnalis tersebut juga diduga menerima ancaman pembunuhan dari orang tak dikenal melalui pesan WhatsApp.

    Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta menilai di tengah upaya Jokowi menggencarkan persiapan new normal, pemberitaan yang tak sepaham dengan narasi pemerintah tampaknya menjadi sasaran penyerangan. Hal ini jelas mencederai kemerdekaan pers dan bertentangan dengan amanat Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

    “Pasal 4 ayat 1-3 menjelaskan, salah satu peranan pers adalah melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum. Yang menghambat atau menghalangi maupun penyensoran dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta,” kata Asnil Bambani, Ketua AJI Jakarta, dalam siaran pers, Kamis (28/5).

    Doxing Wartawan

    Kasus kekerasan dalam bentuk doxing terhadap jurnalis bukan baru kali ini terjadi di Jakarta. Sebelumnya ada empat kasus jurnalis yang mengalami doxing terkait pemberitaan. Tiga kasus doxing terjadi pada tahun 2018. Diantaranya, jurnalis Detik.com didoxing karena berita tentang pernyataan juru bicara Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin dan saat meliput peristiwa yang disebut “Aksi Bela Tauhid”.

    Lalu jurnalis Kumparan.com dipersekusi karena tidak menyematkan kata habib di depan nama Rizieq Shihab dalam beritanya. Kemudian doxing terhadap jurnalis CNNIndonesia.com terkait berita berjudul “Amien: Tuhan Malu Tak Kabulkan Doa Ganti Presiden Jutaan Umat”.

    Satu kasus terjadi pada September 2019 yang Febriana Firdaus, jurnalis yang melaporkan untuk Aljazeera. Febriana didoxing dan diteror karena pemberitaan terkait kerusuhan di Papua.

    Sementara hingga saat ini belum ada satupun kasus yang diusut tuntas oleh aparat penegak hukum hingga para pelakunya diadili sesuai aturan yang berlaku. Padahal dalam menjalankan tugasnya, seorang jurnalis mendapat perlindungan hukum sebagaimana diatur dalam UU Pers.

    AJI Jakarta juga mengingatkan pihak yang bersengketa terkait pemberitaan agar menyerahkan kasus kepada Dewan Pers untuk menilai dan mengupayakan penyelesaiannya.

    Atas kasus itu, AJI Jakarta menyatakan:

    1. Mendesak aparat kepolisian segera mengusut dugaan pelanggaran pidana doxing, kekerasan, maupun ancaman pembunuhan terhadap jurnalis, hingga pelakunya diadili di pengadilan.

    2. Meminta pemimpin redaksi Detikcom untuk menjamin keselamatan jurnalis dan keluarganya yang terancam karena pemberitaan.

    3. Mendesak Dewan Pers untuk terlibat aktif menyelesaikan kasus kekerasan terhadap jurnalis.

    4. Menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk ikut menjaga dan mengembangkan kemerdekaan pers. Jika ada sengketa pemberitaan, silahkan diselesaikan dengan cara yang beradab, yaitu meminta hak jawab atau melapor ke Dewan Pers. (rls/red)

  • Ibunda Presiden Jokowi Berpulang

    Ibunda Presiden Jokowi Berpulang

    Jakarta (SL)-Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo (77), dikabarkan meninggal dunia di Solo, Rabu 25 Maret 2020, sore sekitar pukul 16.45.

    “Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden Jokowi Berpulang di Solo pukul 16.45 tadi,” ungkap Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie, lewat pesan singkatnya, Rabu 25 Maret 2020. “Mohon doanya dan semoga almarhumah husnul khotimah. Amin YRA,” lanjutnya.

    Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan informasi tersebut. “Iya informasinya benar,” kata Pramono Anung. Informasi sinarlampung bertuliskan Berita Duka. Innalillahi wa innaillaihi rojiun. Eyang Notomiharjo, Ibunda Bapak Presiden wafat di Solo pkl 16.45 tadi. Mohon doanya semoga almarhumah husnul khotimah.

    Namun, belum diketahui penyebab meninggalnya. Diketahui, Sujiatmi, bersama suaminya, Widjiatno Notomihardjo merupakan pedagang kayu di Solo. Anaknya, Jokowi, kemudian meneruskan usaha itu. (Red)