Tag: Presiden RI Ir Joko Widodo

  • Presiden Ajak Budayawan Menjadi Teladan Bagi Masyarakat

    Presiden Ajak Budayawan Menjadi Teladan Bagi Masyarakat

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan sejumlah budayawan di beranda Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat sore, 6 April 2018.

    Tampak di antara para budayawan tersebut ialah Radhar Panca Dahana, Butet Kertaradjasa, Toety Herati N. Rooseno, Mohammad Sobary dan pelukis Nasirun.

    Di beranda itu, Presiden sempat menuliskan “Indonesia Maju” pada sebuah kanvas yang disediakan di sana. Tulisan Presiden itu selanjutnya diselesaikan Nasirun dan juga Wayan Kun Adnyana hingga tampak apik.

    Ramah tamah antara Presiden dengan para budayawan dilanjutkan di taman yang berada di halaman tengah Kompleks Istana Kepresidenan. Dalam kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan pentingnya upaya pelestarian seni budaya Tanah Air sebagai investasi sumber daya manusia di masa mendatang.

    Menurut Presiden, kebudayaan menjadi fondasi sebuah bangsa yang ikut menentukan daya saing dan kompetisi yang dimiliki sebuah negara. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran yang disampaikan oleh salah satu budayawan Indonesia, Radhar Panca Dahana.

    “Artinya nilai-nilai yang kita miliki ini akan menentukan bangsa ini bisa berkompetisi, bisa bersaing dengan negara lain atau tidak,” ujar Presiden.

    Presiden juga menyampaikan pemikirannya terkait revolusi mental. Sejalan dengan budayawan Putu Wijaya, Presiden mengajak para budayawan untuk memberikan contoh yang baik kepada masyarakat terkait nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.

    “Revolusi mental itu bukan jargon yang saya kira kayak masa-masa lalu yang perlu diteriak-teriakan terus atau perlu diiklan-iklankan terus, saya kira bukan itu. Saya kira contoh lebih baik dari pada kita berteriak. Memberikan contoh adalah lebih baik daripada kita berteriak,” ucap Presiden.

    Hadiah Puisi dari Aceh

    Sore itu Presiden juga mendapat hadiah berupa pembacaan puisi dari seorang budayawan Aceh, Lesik Keti Ara. Puisi ini berisi tentang ucapan terima kasih karena Jokowi telah membangun Bandara Rembele di Kabupaten Bener Meriah, Aceh.

    “Sebagai ucapan terima kasih kami orang Gayo, terhadap peluncuran (bandara) Rembele, saya akan bacakan puisi pendek,” kata Lesik Keti Ara.

    Bandara Rembele untuk Jokowi

    Kepakkan sayapmu lalu terbanglah, katanya
    Orang-orang memandang ke tubuhnya yang dibalut kopo ulen-ulen, kain adat Gayo
    Orang-orang juga memandang senyumnya yang tulus
    Hari ini ku resmikan Bandara Rembele, katanya

    Itulah tanda cinta pada kampung kedua
    Orang-orang rindu pada ucapan itu karena telah lama terasa dipinggirkan, bahkan diabaikan
    Buka mata dan layangkan pandang ke tempat paling jauh ke wilayah tak tersentuh
    Di sana kita bertemu, memadu cinta untuk negeri tercinta

    Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

    Jakarta, 6 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin
    [6/4 10.54 PM] Yudi Wijanarko Istana: Foto: Rusman – Biro Pers Setpres

  • Presiden Jadikan Making Indonesia 4.0 Sebagai Agenda Nasional

    Presiden Jadikan Making Indonesia 4.0 Sebagai Agenda Nasional

    Presiden Joko Widodo Resmikan Peluncuran Peta Jalan Bersamaan Dengan Pembukaan Indonesia Industrial Summit 2018 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Rabu (4/4/18)

    Jakarta (SL) – Pemerintah bergegas menyongsong revolusi industri keempat atau yang dikenal dengan era industri 4.0. Melalui sebuah roadmap atau peta jalan mengenai strategi Indonesia dalam implementasi memasuki Industri 4.0 yang digagas Kementerian Perindustrian dengan nama “Making Indonesia 4.0”, pemerintah mengupayakan revitalisasi industri Indonesia secara menyeluruh.

    Peta jalan tersebut secara resmi diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo bersamaan dengan pembukaan Indonesia Industrial Summit 2018 di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu pagi, 4 April 2018.

    Dalam sambutannya di acara tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa revolusi industri 4.0 saat ini sedang mentransformasi dunia. Indonesia, seperti negara-negara lainnya, harus bersiap dan mengantisipasi perubahan besar ini.

    “Ada sebuah riset oleh McKinsey Global Institute di tahun 2015 yang mengatakan bahwa Revolusi Industri 4.0 dampaknya akan 3.000 kali lebih dahsyat daripada Revolusi Industri pertama di Abad ke 19. McKinsey mengatakan, kecepatan perubahan ini akan 10 kali lebih cepat dan dampaknya akan 300 kali lebih luas,” kata Presiden mengutip data penelitian McKinsey.

    Industri 4.0 berbicara tentang implementasi teknologi automasi dan pertukaran data dalam bidang industri. Melalui perubahan ini, sejumlah penelitian menyebut bahwa hal itu dapat menjadi ancaman bagi lapangan kerja. Sebab, tenaga manusia disebut-sebut akan mulai tergantikan oleh robot dan teknologi automasi lainnya.

    Kepala Negara memandang bahwa industri 4.0 merupakan fenomena yang harus dihadapi dan juga disambut kedatangannya. Ia percaya bahwa revolusi itu akan menghasilkan perubahan besar bagi tatanan industri di mana Indonesia juga sudah harus bersiap untuk menyongsongnya.

    Namun, Presiden tidak begitu saja percaya terhadap kekhawatiran banyak pihak yang memperkirakan revolusi industri ini akan menghilangkan banyak lapangan kerja.

    “Saya percaya bahwa Revolusi Industri 4.0 akan melahirkan jauh lebih banyak lapangan kerja baru daripada jumlah lapangan kerja yang hilang,” ujarnya.

    Dalam peta jalan “Making Indonesia 4.0” yang telah diluncurkan, pemerintah memiliki agenda untuk mewujudkan pembukaan sepuluh juta lapangan kerja baru di tahun 2030 di mana industri Indonesia pada saat itu diharapkan telah mampu mengimplementasikan industri 4.0 dan bersaing dengan negara-negara lainnya.

    “Selain penciptaan lapangan kerja baru, implementasi industri 4.0 di Indonesia harus memastikan pertumbuhan secara inklusif. Pertumbuhan yang juga melibatkan seluruh lapisan ekonomi masyarakat. Tidak hanya usaha besar, tapi juga UMKM di mana ke depannya mereka juga harus dibuat paham dan mudah mengakses teknologi sehingga lebih berdaya saing,” ucap Presiden.

    Sebagai langkah awal dalam menjalankan peta jalan “Making Indonesia 4.0”, pemerintah akan menjadikan lima industri nasional sebagai fokus implementasi industri 4.0 di tahap awal. Kelima industri tersebut ialah makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia.

    “Industri ini merupakan tulang punggung dan diharapkan membawa efek ungkit yang besar dalam hal daya saing dan kontribusinya terhadap ekonomi Indonesia menuju 10 besar ekonomi dunia di 2030,” tuturnya.

    Bersamaan dengan itu, Presiden Joko Widodo juga menjadikan “Making Indonesia 4.0” sebagai salah satu agenda nasional bangsa Indonesia di mana Kementerian Perindustrian akan menjadi penggerak utama dari agenda tersebut.

    “Saya minta kepada kementerian, lembaga lainnya, pemerintah daerah, dan para pelaku usaha untuk mendukung penuh program ini sesuai tugas dan fungsi masing-masing demi kesuksesan dan kemajuan bangsa yang kita cintai ini,” tandasnya.

    Ditemui oleh para jurnalis selepas acara, Presiden Joko Widodo dimintai keterangannya soal strategi pemerintah untuk mencegah kekhawatiran soal hilangnya lapangan kerja akibat revolusi industri keempat ini. Menurutnya, masih banyak peluang di bidang industri lain yang mampu menyerap sumber daya manusia dalam jumlah yang sangat besar.

    “Kita siapkan (salah satunya) yang namanya 10 Bali baru. Karena dalam situasi apapun yang namanya pekerjaan tangan, kerajinan tangan, dan industri kreatif itu akan menampung lapangan pekerjaan yang tidak sedikit. Artinya ya memang harus kita hadapi. Tidak mungkin kita tidak masuk ke sana. Negara lain masuk sementara kita tidak, ya ditinggal kita,” ucapnya.

    Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala BKPM Thomas Lembong.

    Jakarta, 4 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Tegaskan Impor Garam untuk Memenuhi Kebutuhan Industri

    Presiden Tegaskan Impor Garam untuk Memenuhi Kebutuhan Industri

    Presiden Joko Widodo Usai Meluncurkan Peta Jalan “Making Indonesia 4.0” di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Rabu (4/4/18)

    Jakarta (SL) – Impor garam industri yang dilakukan pemerintah belakangan ini ditujukan sebagai bahan baku untuk memenuhi kebutuhan kalangan industri terhadap garam. Garam yang diimpor pemerintah itu merupakan garam khusus untuk kebutuhan industri dan berbeda jenis dengan garam rakyat maupun konsumsi yang dihasilkan oleh para petani garam nasional.

    “Pasarnya berbeda, segmentasinya berbeda, kualitasnya juga berbeda,” kata Presiden Joko Widodo usai meluncurkan peta jalan “Making Indonesia 4.0” di Jakarta Convention Centre, Jakarta, pada Rabu, 4 April 2018.

    Di kalangan industri, garam yang diimpor pemerintah tersebut merupakan jenis garam dengan kandungan natrium klorida yang tinggi dan kandungan air yang rendah. Karakteristik garam industri sebagai bahan baku tersebut tidak didapatkan dari produksi garam konsumsi oleh petani garam.

    “Tolong dibedakan antara garam industri dan garam rakyat. Yang saya pantau terus, harga garam yang di Madura, NTT, dan Aceh menurut saya sampai saat ini masih pada harga yang baik,” ujarnya.

    Adapun saat ini, sejumlah industri yang menggantungkan produksinya dari pasokan garam industri sangat membutuhkan ketersediaan bahan baku tersebut.

    “Kalau kita tidak impor garam industri itu akibatnya industri bisa berhenti. Meskipun penggunaannya mungkin hanya dua persen, tetapi menjadi kunci,” tutur Presiden.

    Meski demikian, pemerintah akan menjaga agar garam industri tersebut tidak bergeser fungsi menjadi garam konsumsi yang selama ini dihasilkan oleh para petani garam nasional.

    “Sudah kita perintahkan kepada aparat untuk menjaga agar ini tidak merembes ke pasar,” tandas Presiden.

    Jakarta, 4 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Tegaskan Pentingnya Perbaikan Pelayanan Administrasi Kependudukan

    Presiden Tegaskan Pentingnya Perbaikan Pelayanan Administrasi Kependudukan

    Presiden Menjawab Pertanyaan Terkait Pelayanan Administrasi Kependudukan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/4/18)

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas mengenai penataan administrasi kependudukan menekankan pentingnya pelayanan yang diberikan dengan cepat. Pelayanan cepat disebutnya merupakan suatu urgensi karena sudah bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat.

    “Bagi rakyat, kepemilikan KTP dan Kartu Keluarga sangat dibutuhkan karena digunakan sebagai syarat dalam mengakses setiap pelayanan publik lainnya seperti pemasangan listrik, membuka rekening di bank, pelayanan catatan sipil, mengurus paspor, dan lainnya,” ujarnya di Kantor Presiden, Jakarta, pada Rabu, 4 April 2018.

    Oleh karenanya, Kepala Negara menginstruksikan jajaran terkait untuk melakukan percepatan pelayanan KTP elektronik sehingga semua warga negara mendapatkan pelayanan yang cepat dan memiliki akses terhadap layanan publik lainnya.

    Sebagai salah satu alternatif solusi, Presiden mengusulkan kepada Menteri Dalam Negeri untuk membuat aturan yang mengatur mengenai batas maksimal waktu penyelesaian KTP elektronik.

    “Mungkin dibuat Permendagri yang langsung dibatasi waktu selesainya berapa hari atau jam. Saya kira kalau ada peraturan menterinya pelayanan e-KTP akan lebih cepat,” tuturnya.

    Selain itu, Kepala Negara juga menyinggung soal perekaman identitas tunggal. Ia meminta agar sistem identitas tunggal tersebut dapat segera diwujudkan dan ditopang dengan sistem informasi yang terintegrasi sehingga dapat mengurangi permasalahan di bidang data kependudukan.

    Adapun terhadap putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa status penghayat kepercayaan dapat dicantumkan dalam KTP elektronik, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa putusan tersebut bersifat final. Oleh karenanya pemerintah berkewajiban untuk menjalankan putusan itu.

    “Untuk pelaksanaan teknisnya saya minta Kementerian Dalam Negeri mendengarkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan dan organisasi-organisasi keagamaan yang ada,” tandasnya.

    Jakarta, 4 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Bahas Soal Ekonomi Umat dan Bank Wakaf Mikro dengan Ulama Jabar

    Presiden Bahas Soal Ekonomi Umat dan Bank Wakaf Mikro dengan Ulama Jabar

    Presiden Joko Widodo Pada Melakukan Silaturahmi Dengan Sejumlah Ulama Dari Jawa Barat, Selasa (3/4/18)

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo pada Selasa siang, 3 April 2018, melakukan silaturahmi dengan sejumlah ulama dari Jawa Barat. Pertemuan silaturahmi yang digelar di Istana Negara, Jakarta, ini diakui Presiden untuk sekaligus mendengar masukan-masukan bagi kebaikan daerah dan negara.

    “Masukan-masukan yang disampaikan para ulama ini betul-betul sebuah masukan yang memang itu masalah di rakyat, masalah di umat. Karena beliau-beliau setiap hari mendengar keluhan-keluhan dari bawah. Kita menampung dan membuat kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan yang ada di bawah,” kata Presiden selepas pertemuan.

    Ia menuturkan, dalam pertemuan yang berlangsung sekira satu setengah jam tersebut, Presiden bersama dengan para ulama, pimpinan pondok pesantren, dan tokoh masyarakat membicarakan seputar upaya untuk memajukan pondok pesantren dan ekonomi umat. Kepala Negara juga berbicara soal Bank Wakaf Mikro sebagai kebijakan pemerintah untuk memajukan perekonomian umat, khususnya di lingkungan pondok pesantren.

    “Tapi yang paling penting apabila ulama dan umara berjalan beriringan, insyaallah negara ini aman dan tenteram,” sambungnya.

    Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Barat, K.H. Rahmat Syafe’i, yang turut memberikan keterangan dalam kesempatan yang sama menambahkan, pihaknya juga berbicara seputar fenomena berita-berita bohong (hoaks) yang belakangan ini marak ditemui. Menurutnya, ulama memiliki kewajiban untuk mengingatkan masyarakat terkait bahaya dari penyebaran hoaks tersebut.

    “Ulama mempunyai kewajiban mengingatkan bahwa berita-berita tersebut sangat menyesatkan dan harus diatasi untuk kemaslahatan,” tuturnya.

    Jakarta, 3 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Jokowi Melayat Besan

    Presiden Jokowi Melayat Besan

    Presiden Joko Widodo Saat Melayat ke Rumah Duka Almarhum Didit Supriyadi, Selasa (3/4/18)

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo melayat ke rumah duka almarhum Didit Supriyadi, Selasa 3 April 2018, petang. Almarhum adalah besan Presiden, meninggal dunia di Rumah Sakit Dr. Moewardi, Solo, pagi harinya.

    Almarhum meninggalkan seorang istri, Fransiska Sri Partini, dan dua putri Dita Andini serta Selvi Ananda. Selvi adalah istri dari putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming. Hingga akhir hayatnya almarhum mendapat karunia dua cucu, Saafia Aznii Purbowo dan Jan Ethes Srinarendra.

    Mewakili keluarga almarhum, Gibran Rakabuming menyampaikan terima kasih atas doa, dukungan, dan simpati yang telah diberikan oleh sejumlah pihak selama almarhum dirawat hingga menghadap Yang Maha Kuasa.

    “Dengan penuh kerendahan hati, kami mohon kiranya dibukakan pintu maaf atas segala kesalahan yang dilakukan almarhum selama beliau bersama kita. Mohon didodakan semoga almarhum mendapat tempat yang baik di sisi Tuhan Yang Maha Esa serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” tuturnya.

    Ia juga menyampaikan, pihak keluarga berencana untuk memakamkan almarhum di TPU Purwoloyo, Pucangsawit, Jebres, Solo, pada Rabu, 4 April 2018.

    Turut melayat ke rumah duka, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Setelah melayat, Presiden langsung kembali ke Jakarta pada malam harinya.

    Jakarta, 3 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Ingin Kevin dan Marcus Terus Berprestasi

    Presiden Ingin Kevin dan Marcus Terus Berprestasi

    Kevin Bersama Marcus Fernaldi Gideon Sinyo, Diterima Langsung Oleh Presiden Jokowi Dengan Didampingi Oleh Menpora di Istana Negara, Senin (2/3/18)

    Jakarta (SL) – “Tadi Bapak Presiden menitip gelar Asian Games kepada kita. Ini menambah motivasi buat kita untuk bisa memberikan yang terbaik buat Asian Games,” kata Kevin Sanjaya Sukamuljo usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.

    Senin siang, 2 April 2018, Kevin bersama rekannya sesama pebulu tangkis, Marcus Fernaldi Gideon Sinyo, diterima langsung oleh Presiden Joko Widodo dengan didampingi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Presiden memberikan ucapan selamat atas gelar juara yang diraih pasangan ganda putra berjuluk “The Minions” ini di All England 2018 lalu.

    Meski demikian, Kepala Negara meminta keduanya agar tak berpuas diri dan tetap konsisten mempertahankan prestasi yang selama ini telah diperoleh. Apalagi pada tahun ini, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games 2018 di mana cabang olahraga bulu tangkis turut digelar.

    Presiden dan masyarakat Indonesia tentu berharap banyak kepada Kevin dan Marcus untuk kembali mendulang prestasi di ajang tersebut.

    “Harus optimis. Cuma tidak mau terlalu berlebihan juga, tapi kita janji akan kasih yang terbaik waktu Asian Games. Targetnya pasti kita ingin emas,” ujar Kevin ketika diminta komentarnya mengenai target yang diberikan Presiden untuknya.

    Dalam kesempatan tersebut, Marcus berkesempatan untuk memberikan undangan kepada Presiden Joko Widodo. Diketahui, dirinya akan segera melepas masa lajangnya pada 14 April 2018.

    “Tadi saya memberikan surat undangan, siapa tau kalau Pak Presiden lagi senggang bisa datang,” kata Marcus.

    Sementara itu, Menpora yang turut memberikan keterangan dalam kesempatan yang sama menyebut bahwa Presiden Joko Widodo mendorong partisipasi dunia usaha dalam memajukan prestasi olahraga nasional. Menurutnya, prestasi yang diperoleh oleh Kevin dan Marcus salah satunya adalah karena adanya dukungan dari dunia usaha.

    “Bulu tangkis ini betul-betul memberi prestasi karena dukungan swasta luar biasa besar. Pak Presiden mengharapkan dunia usaha yang lain juga mengambil peran di masing-masing cabang olahraga,” kata Imam.

    Tak hanya swasta, Presiden juga menginginkan adanya partisipasi pihak BUMN untuk mendukung kemajuan olahraga nasional.

    “Pak Presiden betul-betul ingin agar tidak hanya dunia usaha, tapi BUMN juga dapat menjadi bapak asuh bagi cabang-cabang olahraga di Tanah Air. Ini demi kemajuan prestasi olahraga Indonesia di masa-masa mendatang,” tandasnya.

    Jakarta, 2 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Jogging di CFD Solo Minggu Pagi

    Presiden Jogging di CFD Solo Minggu Pagi

    Presiden RI, IR Jokowi Saat Car Free Day, Minggu (1/4/18)

    Solo (SL) – Jalan Slamet Riyadi menjadi salah satu pilihan masyarakat Solo untuk menghabiskan hari Minggu pagi. Di area tersebut rutin diadakan Car Free Day (CFD) yang biasanya menjadi ajang warga Solo dan sekitarnya berinteraksi.

    Demikian juga dengan Presiden Joko Widodo yang memulai aktivitas pagi ini dengan jogging di area CFD Solo.

    Presiden datang ke area CFD sekitar pukul 07.36 WIB. Turut hadir bersama Presiden Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Kahiyang Ayu, dan Bobby Nasution.

    Selama sekitar setengah jam Presiden berolahraga. Selesai jogging dan berinteraksi dengan masyarakat di area CFD, Presiden kemudian pergi berjalan kaki menuju warung soto Triwindu yang beralamat di Jalan Teuku Umar, Keprabon, Banjarsari, Kota Surakarta.

    Tampilan warung soto Triwindu tergolong cukup sederhana. Hal unik dari warung yang berdiri sejak 1939 ini adalah deretan kursi-kursi kecil yang menghadap meja panjang. Di bagian tengah meja panjang tersebut terdapat sebuah etalase mini di mana di dalamnya diletakkan piring-piring berisi aneka macam lauk pauk untuk menemani menyantap soto.

    Presiden tiba di warung soto Triwindu sekitar pukul 08.14 WIB. Kemudian disusul Ibu Iriana yang datang bersama Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution pukul 08.35 WIB. Sementara putra bungsunya Kaesang Pangarep tampak sudah menunggu di warung soto tersebut.

    Presiden yang mengenakan kaos merah lengan panjang dan berkalung handuk tampak duduk di antara Kaesang Pangarep dan Bobby Nasution. Di depannya duduk Ibu Iriana yang bersebelahan dengan Kahiyang Ayu.

    Selesai menyantap soto, Presiden tidak langsung pulang. Presiden sempat mengeluarkan hand phone miliknya dan nge-vlog. Orang nomor satu di Indonesia ini pun merekam dan bertanya mengenai soto yang sedang dibuat oleh pedagang di warung soto tersebut.

    Selesai nge-vlog, Presiden dan keluarga kemudian meninggalkan warung soto Triwindu sekitar pukul 09.13 WIB.

    Solo, 1 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Nyak Sandang: Terima Kasih Bapak Presiden

    Nyak Sandang: Terima Kasih Bapak Presiden

    Nyak Sadang Setelah Selesai Mendapatkan Operasi Katarak

    Bandarlampung (SL) – Ucapan syukur tak henti-hentinya diucapkan Maturidi (50) saat ayahnya, Nyak Sandang, selesai mendapatkan operasi katarak. Kebahagiaan pun tampak terpancar dari wajahnya saat Nyak Sandang bisa melihat kembali.

    “Saya Maturidi mewakili keluarga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden atas bantuannya, salah satunya adalah pengobatan mata ayah Nyak Sandang,” ucapnya saat ditemui Biro Pers Sekretariat Presiden di Ruang Paviliun Kartika, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, pada 29 Maret 2018.

    Seperti diketahui, salah satu permintaan pria asal Aceh yang ikut andil menyumbangkan hartanya dalam pembelian pesawat pertama Indonesia ini kepada Presiden Joko Widodo adalah agar bisa mendapatkan operasi katarak. Maturidi pun merasa sangat bersyukur ayahnya bisa mendapatkan perawatan dengan sangat baik dan operasi kataraknya berjalan dengan lancar.

    Operasi katarak ini dipimpin oleh Kepala Departemen Mata RSPAD Gatot Soebroto dr. Subandono Bambang Indrasto, SpM., MM., Rabu, 28 Maret 2018 kemarin. Selain itu, hadir juga salah satu dokter dari Tim Dokter Kepresidenan, yaitu dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, SpM(K), PhD. Tindakan operasi dimulai pukul 08.30 WIB dan selesai sekitar pukul 09.00 WIB.

    “Mata kanannya sempat dioperasi di Aceh, hasilnya cukup bagus. Hanya saja retinanya sudah mengalami degenerasi karena faktor usia. Sedangkan mata kiri, itu kataraknya matur. Kataraknya cukup keras sehingga tim dokter tidak bisa menilai bagian syaraf atau bagian belakang bola mata. Jadi kita lakukan operasi katarak terhadap mata kiri,” ujar dr. Subandono.

    Kondisi katarak matur yang keras membuat tim dokter harus melakukan tindakan penyedotan. Meskipun prosesnya cukup rumit, namun tim dokter akhirnya berhasil mengoperasi mata Nyak Sandang.

    “Awalnya jarak pandang hanya 15-20 cm. Lalu pascaoperasi saya tes, bisa 1 meter. Lalu ketika di kamar tadi, bisa 5 meter. Harapan kami ke depannya kondisi mata Nyak Sandang bisa membaik walaupun tidak 100 persen,” lanjutnya.

    Dokter menambahkan, proses penyembuhan akan memakan waktu sekitar 2-3 hari. Dokter pun menjadwalkan Nyak Sandang untuk kontrol lagi seminggu setelah operasi.

    Kini setelah Nyak Sandang bisa melihat terang, dirinya mengutarakan keinginannya untuk melihat wajah Presiden secara langsung. Nyak Sandang tampak senang bisa melihat album foto saat dirinya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Rabu, 21 Maret lalu.

    “Kalau kemarin bisa pegang tangan, diusap-usap tangannya tapi tidak bisa melihatnya. Mungkin besok bisa melihat lebih sempurna,” ujar Maturidi menerjemahkan ayahnya.

    Saat dilapori kondisi terkini Nyak Sandang oleh ajudan Presiden Kolonel Inf. Deddy Suryadi, Presiden Jokowi yang tengah berada di Madiun saat itu (Kamis, 29/3) menyampaikan salamnya untuk Nyak Sandang.

    “Alhamdulillah semoga operasinya memberi hasil yang terbaik dan sampaikan salam saya untuk Nyak Sandang,” ucap Presiden melalui ajudan.

    Jakarta, 30 Maret 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Isi Liburan Panjang, Presiden Makan Soto Bersama Keluarga

    Isi Liburan Panjang, Presiden Makan Soto Bersama Keluarga

    Presiden RI, Jokowi Dodo Makan Soto Bersama Keluarga

    Jakarta (SL) – Libur panjang akhir pekan ini dimanfaatkan Presiden Joko Widodo untuk berkumpul dengan keluarganya. Kali ini Presiden memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya dengan makan soto di kota kelahirannya, Solo.

    Kedai Soto Gading yang bertempat di Jalan Brigjen Sudiarto No. 75, Joyosuran, Pasar Kliwon, Solo menjadi pilihan sang Kepala Negara. Kedai ini sendiri sudah menjadi langganan Joko Widodo sejak masih menjadi Wali Kota Solo.

    Presiden datang bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Tampak hadir juga putra pertamanya Gibran Rakabuming beserta istrinya Selvi Ananda. Tak ketinggalan putra mereka yang juga cucu pertama Presiden, Jan Ethes. Kahiyang Ayu pun ikut serta bersama suaminya, Bobby Nasution.

    Presiden Jokowi tampak mengenakan kemeja putih. Demikian juga dengan Gibran dan Selvi yang kompak mengenakan atasan berwarna senada dengan Presiden. Sementara Ibu Iriana dan Kahiyang tampak anggun mengenakan atasan bermotif batik.

    Presiden beserta keluarga tiba di kedai yang dioperasikan Siswo Martono sejak 1974 itu pukul 08.23 WIB. Suasana hangat pun tampak ketika Presiden sekeluarga duduk satu meja menikmati soto yang disajikan.

    Kehadiran Presiden pun membuat kedai semakin ramai. Tidak sedikit masyarakat yang ingin berswafoto dan bersalaman dengan Presiden. Sambil menggendong Jan Ethes, Presiden pun dengan senang hati berfoto bersama masyarakat.

    Selesai menyantap soto, Presiden dan keluarga pun meninggalkan kedai sekitar pukul 08.55 WIB.

    30 Maret 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin