Tag: Presiden RI Ir Joko Widodo

  • Presiden Sebut Indonesia Berkomitmen Wujudkan Perdamaian di Afghanistan

    Presiden Sebut Indonesia Berkomitmen Wujudkan Perdamaian di Afghanistan

    Bogor (SL) – Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Konferensi Ulama Trilateral Afghanistan, Indonesia, dan Pakistan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat pagi, 11 Mei 2018. Pertemuan para ulama dari tiga negara besar yang mewakili lebih dari 488 juta populasi umat muslim dunia ini digelar untuk mewujudkan perdamaian dan solidaritas di Afghanistan.

    “Dalam kurun sembilan bulan, saya dua kali bertemu dengan Presiden Ghani di Jakarta dan Kabul. Saya menyambut hangat undangan Presiden Ghani agar Indonesia turut mendorong bina damai, peace building, di Afghanistan. Termasuk di bidang kerja sama ekonomi, kepolisian, antinarkoba, dan pendidikan,” ujar Presiden dalam sambutannya.

    Indonesia sebelumnya telah berkomitmen untuk ambil bagian dalam mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan. Presiden menyebut, kesungguhan itu salah satunya ditunjukkan melalui kehadiran Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pertemuan “Kabul Peace Process” pada Februari lalu.

    “Saya juga berkomunikasi dengan Presiden Pakistan Mamnun Hussain serta Perdana Menteri Abbasi dalam kunjungan saya ke Islamabad. Pakistan adalah negara tetangga yang penting dan berperan di kawasan. Alhamdulillah, Pakistan menyambut baik komitmen dan upaya Indonesia membantu peace building di Afghanistan,” imbuhnya.

    Pemerintah Indonesia menyadari bahwa ulama turut memegang peranan penting dalam mendorong perdamaian di Afghanistan. Oleh karenanya, melalui pertemuan ini, Indonesia memfasilitasi peran konstruktif dari para ulama untuk menyampaikan pesan perdamaian di Afghanistan.

    “Pertemuan trilateral ini merupakan bagian dari komitmen dan upaya Indonesia untuk mengedepankan peran para ulama. Indonesia sungguh merasa terhormat mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah,” tutur Presiden.

    Pertemuan ini mempertemukan setidaknya 19 ulama dari Afghanistan, 17 ulama dari Pakistan, dan 17 ulama dari Indonesia. Presiden Joko Widodo berharap agar pertemuan trilateral ini dapat memberikan kontribusi konkret bagi perdamaian di Afghanistan.

    “Melalui suara ulama, khususnya dari Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia, kiranya semangat ukhuwah untuk perdamaian di Afghanistan dapat diperkuat,” ucapnya.

    Presiden Joko Widodo juga menyadari bahwa jalan dan upaya menuju perdamaian tidak pernah mudah. Namun, sebagai orang beriman, ia mengatakan bahwa kita harus selalu meyakini adanya pertolongan Allah. Oleh karenanya, ia meminta seluruh pihak untuk tidak memadamkan semangat perdamaian.

    “Di sini lah saya kira peran kunci para ulama dalam menjaga momentum dan optimisme umat dalam perdamaian. Ulama adalah agen perdamaian, ulama didengar, ulama dituruti, ulama diteladani oleh umat, ulama memiliki karisma, ulama memiliki otoritas, ulama memiliki kekuatan untuk membentuk wajah umat yang damai,” sambungnya.

    Di penghujung sambutan, Kepala Negara menyerukan kepada seluruh pihak agar meluruskan niat semata hanya untuk meraih rida Ilahi. Dengan niat ikhlas dan tulus, Kepala Negara yakin bahwa tugas berat dan mulia ini akan dapat dilalui bersama.

    “Tidak dapat dimungkiri, ini adalah tugas berat, sekaligus tugas yang mulia bagi para ulama. Untuk itulah saya kembali menyerukan, mari kita niatkan pertemuan ini semata hanya untuk meraih rida Allah melalui menabur benih-benih perdamaian dan menghindari kekerasan di antara hamba-hamba-Nya,” tuturnya.

    Turut hadir mendampingi Presiden, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma’ruf Amin.

    Bogor, 11 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Jokowi: Palestina Selalu Ada dalam Helaan Napas Diplomasi Indonesia

    Presiden Jokowi: Palestina Selalu Ada dalam Helaan Napas Diplomasi Indonesia

    Bogor (SL) – Indonesia kembali mengecam keras keputusan Amerika Serikat atas rencana pemindahan kedutaan besarnya ke Jerusalem. Selanjutnya, Indonesia juga mendesak Dewan Keamanan dan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membahas isu tersebut dan mengambil langkah yang diperlukan.

    Hal itu ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo saat membuka Konferensi Ulama Trilateral (Afghanistan, Indonesia, dan Pakistan) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat, 11 Mei 2018.

    “Pertemuan trilateral ulama ini kita lakukan di tengah keprihatinan dunia, khususnya dunia Islam, terkait dengan rencana pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat ke Jerusalem. Indonesia mengecam keras keputusan ini. Keputusan pemindahan ini melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB,” ujarnya di awal sambutan pembukaan.

    Selain mendesak Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB, Kepala Negara juga meminta negara lain untuk tidak mengikuti langkah Amerika Serikat tersebut. Sebab, langkah tersebut dinilai mengancam proses perdamaian antara Palestina dan Israel, serta kawasan.

    “Pemindahan ini mengganggu proses perdamaian dan bahkan mengancam perdamaian itu sendiri. Kita bersama rakyat Indonesia akan terus berjuang bersama rakyat Palestina. Palestina akan selalu ada dalam setiap helaan napas diplomasi Indonesia,” tandas Presiden.

    Bogor, 11 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Pernyataan Pers Presiden Terkait Tindakan Narapidana Terorisme Terhadap Aparat Keamanan di Mako Brimob

    Pernyataan Pers Presiden Terkait Tindakan Narapidana Terorisme Terhadap Aparat Keamanan di Mako Brimob

    Bogor (SL) – 1. Saya telah mendapatkan laporan langsung dari Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wakapolri, Panglima TNI dan Kepala BIN terkait dengan upaya pengendalian situasi dan pemulihan keamanan di Mako Brimob yang telah selesai dengan cara-cara yang baik.

    2. Alhamdulillah, narapidana terorisme semuanya sudah menyerahkan diri kepada aparat keamanan. Dan pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas nama rakyat dan negara kepada seluruh aparat keamanan yang terlibat dalam menyelesaikan peristiwa ini.

    3. Perlu saya tegaskan bahwa negara dan seluruh rakyat tidak pernah takut dan tidak akan pernah memberikan ruang sedikitpun pada terorisme dan juga upaya-upaya yang mengganggu keamanan negara.

    4. Yang terakhir, atas nama rakyat, bangsa dan negara, saya menyampaikan rasa duka mendalam atas gugurnya lima anggota Kepolisian dalam melaksanakan tugas dari negara dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi duka ini.

    5. Saya juga telah memerintahkan kepada Wakapolri untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada prajurit yang telah menjadi korban keganasan teroris.

    Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini, terima kasih.

    Bogor, 10 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Setelah Sumsel dan Sumut, Presiden Luncurkan Peremajaan Sawit Rakyat di Riau

    Setelah Sumsel dan Sumut, Presiden Luncurkan Peremajaan Sawit Rakyat di Riau

    Pekanbaru (SL) – Hari kedua berada di Provinsi Riau, Rabu 9 Mei 2018, Presiden Joko Widodo bertolak ke Kabupaten Rokan Hilir dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU melalui Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin pada pukul 08.20 WIB. Tiba di Helipad Lapangan Sepak Bola, Kelurahan Bagan Batu Kota, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir pukul 09.10 WIB, Presiden yang didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Plt Gubenur Riau Wan Thamrin Hasyim disambut Plt Bupati Rokan Hilir Jamiludin.

    Ribuan warga Rokan Hilir juga turut menyambut kehadiran Presiden, tampak Presiden dan rombongan menahan langkah karena banyaknya warga yang ingin bersalaman dan menyapa Presiden.

    Tak lama setelah itu, Presiden disematkan Tanjak berupa ikat kepala, selempang dan kain pinggang berwarna kuning oleh tokoh adat.

    Dari lokasi helipad, Presiden bersama rombongan menuju lokasi replanting kelapa sawit untuk meluncurkan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Provinsi Riau.

    Setelah diluncurkan perdana di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada 13 Oktober 2017 dan Serdang Bedagai, Sumatera Utara pada 27 November 2017, Riau menjadi Provinsi Ke-3 dari program PSR ini. Di Kabupaten Rokan Hilir ini, pemerintah akan memulai peremajaan kebun sawit rakyat seluas 25.423 hektare untuk Provinsi Riau di tahun 2018.

    Luasan tersebut tersebar di 8 kabupaten, yaitu Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Siak, Pelalawan, Kuantan Sengingi, Indragiri Hulu dan Bengkalis.

    Peremajaan Sawit Rakyat di Provinsi Riau sudah sangat mendesak karena total luas lahan kelapa sawit rakyat di Provinsi Riau yang mencapai 1,58 juta hektare pada umumnya merupakan kebun tua yang dilakukan penanaman pada sekitar tahun 1980-an melalui Program Perkebunan Inti Rakyat-Transmigrasi (PIR-Trans), sehingga produktivitasnya menjadi rendah dan tidak dapat menikmati hasil yang baik.

    Setelah menghadiri acara PSR ini, Presiden dan rombongan akan kembali ke Pekanbaru dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU. Tiba di Pekanbaru, Presiden didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy akan bertemu pengurus OSIS SMA/SMK dan siswa berprestasi se-Kota Pekanbaru di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin.

    Sore harinya, Presiden akan menghadiri Peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-92 yang dihelat di Halaman Masjid Agung An Nur, Kota Pekanbaru. Setelah menghadiri acara ini, Presiden dan rombongan akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dan diperkirakan tiba pada malam hari.

    Pekanbaru, 9 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden: Pemimpin Masa Depan Harus Jadi Teladan Sejak Dini

    Presiden: Pemimpin Masa Depan Harus Jadi Teladan Sejak Dini

    Pekanbaru (SL) – “Untuk mencapai cita-cita menjadi presiden, Solid melakukan 3P. Yaitu menjadi penentu, penggerak, dan penanggung jawab Indonesia di masa kini dan di masa depan,” kata seorang pelajar menjawab pertanyaan Presiden.

    Solid Dian Permata Bunda, siswi dari SMA Negeri 2 Pekanbaru, mengacungkan tangannya ketika Presiden Joko Widodo menanyakan apakah ada di antara para pelajar yang bercita-cita menjadi Presiden Republik Indonesia.

    Saat tampil di hadapan Presiden, ia menjawab pertanyaan dengan meyakinkan, Presiden pun setuju dengan jawaban Solid. “Boleh-boleh,” kata Presiden.

    Rabu siang, 9 Mei 2018, usai meresmikan Program Peremajaan Sawit Rakyat di Kabupaten Rokan Hilir, Presiden Joko Widodo bertegur sapa dengan sekira 350 ketua dan pengurus OSIS SMA/SMK se-Kota Pekanbaru dari 34 sekolah negeri dan swasta. Pertemuan tersebut dilaksanakan di Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin, Kota Pekanbaru.

    Bagi Presiden, para pelajar yang ada di hadapannya saat itu untuk saat ini memang baru menjadi pemimpin di sekolahnya masing-masing. Namun, di waktu mendatang, bukan tidak mungkin di antara mereka akan menjadi pemimpin masa depan bangsa.

    “Anak-anak semua adalah calon-calon pemimpin. Sekarang mungkin memimpin di sekolah masing-masing, tetapi suatu saat insyaallah di antara anak-anak yang hadir di sini, dan mungkin teman-temannya yang lain, bisa saja menjadi pemimpin. Bisa menjadi bupati, wali kota, gubernur, menteri. Bisa menjadi presiden juga. Kenapa tidak?” ujar Presiden.

    Ia berpesan, sebagai calon pemimpin bangsa di masa mendatang, sudah selayaknya bagi para pelajar Indonesia untuk menjadi teladan bagi lingkungan dan teman-temannya di sekolah. Salah satunya ialah dengan mengajak rekan-rekannya untuk melakukan hal-hal yang positif.

    Selain itu, Kepala Negara juga mengajak kepada para pelajar tersebut untuk bijak menggunakan media sosial. Para pelajar disebutnya dapat berperan serta dalam pembangunan melalui media sosial dengan menyebarkan semangat nasionalisme, semangat belajar, semangat beribadah, dan menyebarkan gagasan-gagasan positif yang membangun.

    “Jangan justru menggunakan media sosial untuk saling mencela antarteman, saling menghujat, memfitnah, menggunakan kata-kata yang kasar, dan merisak temannya,” imbuhnya.

    Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Plt. Gubenur Riau Wan Thamrin Hasyim.

    Pekanbaru, 9 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Indonesia-Tiongkok Promosikan Asian Games

    Indonesia-Tiongkok Promosikan Asian Games

    Bogor (SL) – Bhin Bhin, Atung, dan Kaka adalah tiga maskot hasil karya anak bangsa yang diusung Indonesia dalam Asian Games 2018. Ketiganya merupakan cerminan dari tiga energi atau kekuatan yang berbeda yang semuanya berpadu menjadi satu dalam ajang olahraga tertinggi se-Asia.

    Bhin Bhin, seekor burung Cenderawasih, merupakan representasi dari strategi. Dalam perwujudannya sebagai maskot, ia mengenakan rompi dengan motif Asmat khas Papua.

    Sementara Atung merupakan seekor rusa bawean yang merepresentasikan kecepatan. Atung mengenakan sarung dengan motif tumpal dari Jakarta.

    Adapun wujud Kaka, diambil dari badak bercula satu. Tentu saja ia mewakili representasi kekuatan. Kaka tampak mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang.

    Ketiganya muncul dalam rangkaian penyambutan kunjungan Perdana Menteri Republik Rakyat Tiongkok, Li Keqiang, ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 7 Mei 2018.

    Saat memberikan pernyataan pers bersama selepas pertemuan bilateral, Presiden Joko Widodo mengapresiasi dukungan dan partisipasi RRT dalam penyelenggaraan Asian Games mendatang. Ia juga mengajak seluruh negara-negara peserta menjadikan Asian Games sebagai ajang memperkukuh persahabatan.

    “Marilah kita jadikan Asian Games 2018 ini tidak hanya ajang perhelatan olahraga, namun juga sebagai energi Asia untuk perdamaian dan persahabatan kita,” kata Presiden.

    Menanggapi hal itu, PM Li Keqiang, yang turut memberikan pernyataan dalam kesempatan yang sama, mendoakan agar penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia pada Agustus mendatang dapat terselenggara dengan sukses.

    Tampak satu momen di mana Kaka, yang berarti kekuatan, diserahkan oleh PM Li kepada Presiden Joko Widodo di mana pada saat yang bersamaan, Presiden telah memegang Bhin Bhin di tangan kirinya. Setelahnya, Presiden Joko Widodo memberikan maskot Atung yang berarti kecepatan kepada PM Li untuk kemudian berfoto bersama.

    “Sekarang kita mengangkat simbol (maskot) dari Asian Games dan mengharapkan bahwa Asian Games bisa sukses,” tutur PM Li.

    Bogor, 7 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Tindaklanjuti Keluhan Pengemudi Truk Tentang Pungli

    Presiden Tindaklanjuti Keluhan Pengemudi Truk Tentang Pungli

    Jakarta (SL) – Persoalan pungutan liar (pungli) dan tindak premanisme di sepanjang jalur transportasi mendapatkan perhatian dari Presiden Joko Widodo. Selasa pagi, 8 Mei 2018, sebanyak kurang lebih 80 orang yang berprofesi sebagai pengemudi truk logistik berkesempatan menyampaikan keluhan yang biasa mereka temui di sepanjang perjalanan kepada Presiden di Istana Negara, Jakarta.

    “Di jalanan kita ini masih banyak pungli gak sih? Masih banyak atau tambah banyak?” tanya Presiden memulai diskusi.

    Selama pertemuan berlangsung, Presiden Joko Widodo lebih banyak mendengarkan apa yang diutarakan sejumlah pengemudi logistik yang hadir. Presiden tampak tidak dapat menahan keterkejutannya ketika mendengar langsung keluhan-keluhan yang disampaikan.

    Setidaknya, terdapat dua keluhan besar yang disampaikan para pengemudi truk dari seluruh Indonesia itu. Pertama ialah mengenai adanya pungli dan tindak premanisme yang biasa mereka temui saat beroperasi.

    “Mesti bayar kalau mau lewat jalan. Kalau tidak bayar, kaca pecah. Kalau gak kaca pecah, golok sampai di leher. Kalau nggak, ranjau paku. Ban kita disobek,” seorang pengemudi menjelaskan.

    Sementara keluhan kedua ialah mengenai peraturan pembatasan tonase yang dikeluhkan sejumlah pengemudi. Menurut pengakuan mereka, para pengemudi sering kali tidak mengetahui batas-batas yang diterapkan peraturan itu.

    “Selama ini kami pengemudi ngertinya kan bawa barang, Pak. Kalau tidak bawa barang banyak, ya uangnya tidak ada. Karena ongkos pun kita gak tau batas atasnya di mana bawahnya di mana. Biar kita gak overload terus akhirnya tidak dimintai uang sama Dishub,” ucap salah satu perwakilan.

    Terkait keluhan-keluhan ini, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa tindakan pungli dan premanisme itu tidak dibenarkan dan tidak boleh terus terjadi. Selepas pertemuan, ia langsung memerintahkan Kapolri dan Wakapolri untuk menindaklanjuti laporan-laporan itu.

    “Saya perintahkan langsung ke Pak Kapolri dan Wakapolri untuk segera ditindaklanjuti. Tidak bisa seperti itu, itu yang pertama meresahkan, menyebabkan ketidaknyamanan, kedua menyebabkan biaya yang tinggi dalam transportasi kita. Ada cost-cost tambahan yang seharusnya tidak ada. Itu dirasakan oleh para pengemudi truk dan itu sangat mengganggu,” ujar Presiden di Istana Negara.

    Dirinya juga mewanti-wanti bila ada oknum aparat yang sampai terlibat dalam tindakan pungli dan premanisme di jalanan ini. Menurutnya, sanksi yang akan diberikan akan sama dengan para pelaku pungli di administrasi pemerintahan yang ditangani oleh Saber Pungli (Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar).

    “Sama saja, disikat semuanya,” ucapnya.

    Adapun mengenai keluhan soal aturan pembatasan tonase kendaraan, Presiden Joko Widodo menganggap hal itu akibat dari kurangnya sosialisasi yang dilakukan Dinas Perhubungan kepada para pengemudi maupun kepada perusahaan-perusahaan. Untuk itu, ia meminta kepada Perhubungan untuk lebih menyosialisasikan aturan-aturan dimaksud.

    “Saya kira ada aturan-aturannya. Mungkin perlu sosialisasi agar para pengemudi mengerti, mana yang boleh, mana yang tidak boleh,” tuturnya.

    Selepas pertemuan, Kepala Negara juga menerima seorang pengemudi truk yang melakukan aksi jalan kaki dari Mojokerto ke Jakarta untuk menyampaikan keluhan-keluhan para pengemudi truk kepada Presiden. Agus Yuda, pengemudi dimaksud, diterima langsung oleh Presiden dengan didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin.

    “Tadi dibicarakan sama Bapak Presiden beliau memang sangat kaget bahwasanya masih banyak hal-hal seperti itu membebani kita (pengemudi),” ujar Agus usai pertemuan.

    Jakarta, 8 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Jokowi: Kita Harapkan Tidak Hanya Sukses di Persiapan, Tetapi Juga di Pelaksanaan dan Prestasi

    Presiden Jokowi: Kita Harapkan Tidak Hanya Sukses di Persiapan, Tetapi Juga di Pelaksanaan dan Prestasi

    Jakarta (SL) – Asian Games 2018 merupakan kesempatan emas sekaligus momentum terbaik bagi kita untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia. Tahun ini, Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah bagi ajang kompetisi olahraga tertinggi di Asia ini yang secara resmi akan dibuka pada 18 Agustus 2018.

    Dengan mempertandingkan 40 cabang olahraga yang akan diikuti oleh para atlet dari 45 negara peserta, dapat dipastikan bahwa semua mata akan tertuju kepada Indonesia selama penyelenggaraan berlangsung.

    Maka, bukan hal yang berlebihan bila Presiden Joko Widodo memberi perhatian ekstra bagi persiapan Asian Games edisi ke-18 ini. Bahkan, dirinya turun tangan langsung untuk ikut mempromosikan Asian Games melalui berbagai penampilan dan kunjungannya akhir-akhir ini.

    Di sela-sela aktivitasnya menemui para atlet Pelatnas berkuda di Arthayasa Stable, Kota Depok, Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden bersama dengan Richard Sambera, mantan perenang putra andalan Indonesia yang penuh prestasi, menggelar wawancara khusus dengan Presiden terkait penyelenggaraan Asian Games ini.

    Berikut petikan wawancara dengan Presiden Joko Widodo:

    Bagaimana hari Minggu seperti ini Bapak tumben meninjau para atlet kita?

    Semuanya perlu dilihat, perlu dikontrol, karena tahun ini kita mempunyai sebuah event yang akbar, yang besar, yaitu Asian Games ke-18 yang akan dimulai 18 Agustus yang akan datang. Perlu persiapan. Kesuksesan itu dimulai dari bagaimana kita mempersiapkan.

    Kenapa saya cek venue-venue-nya sudah selesai atau belum? Kemudian persiapan atlet dalam rangka nanti prestasinya seperti apa juga harus dikontrol dan dicek.

    Saya ingin melihat lapangannya seperti sekarang ini kita lihat, latihan untuk berkuda di Arthayasa, di Depok. Latihannya terus sehingga kita harapkan nanti kita dapat emas dari sini.

    Saya mendapatkan informasi, dan setelah kita cek di lapangan, 92 persen venue sudah selesai. Kemudian persiapan-persiapan atlet baik di tempat latihan seperti ini, baik di dalam dan luar negeri juga sudah berjalan. Kita harapkan nanti tidak hanya sukses persiapan, tetapi juga sukses pelaksanaan dan prestasi. Ini yang kita harapkan.

    Apa itu alasan mengapa Bapak akhir-akhir ini ingin memastikan secara intens persiapan menuju Asian Games berjalan dengan baik?

    Iya, dan juga rasa kepemilikan dari masyarakat. Oleh sebab itu selalu saya sampaikan kalau ini harus sudah hangat, harus panas, dan nanti menjadi sebuah demam. Karena sekali lagi, ini 45 negara akan berkumpul di Indonesia dan kurang lebih 15 ribu atlet akan berkumpul di negara kita sehingga masyarakat kita harapkan semuanya ikut berpartisipasi dalam Asian Games yang ke-18.

    Termasuk jaket yang lagi heboh ini?

    Iya, supaya masyarakat semuanya ingat bahwa 18 Agustus 2018 akan dibuka Asian Games di Jakarta.

    Sebenarnya, dukungan konkret seperti apa yang Bapak harapkan dari seluruh masyarakat?

    Seluruh masyarakat, dunia usaha, kemudian pemerintah, dan pemerintah daerah semuanya harus memberikan dukungan kepada event besar karena ini menyangkut nama besar negara kita, menyangkut nama besar bangsa kita, semampu yang mereka miliki.

    Misalnya toko-toko memberikan diskon untuk nanti pada saat Asian Games. Kemudian masyarakat mengadakan lomba-lomba baik di sekolahan, di kampung, atau di kabupaten dan kota masing-masing. Saya kira ini akan memberikan dukungan yang besar pada event besar Asian Games 2018.

    Termasuk saya pakai jaket ini, saya ingin mengajak masyarakat agar semuanya memberikan dukungan kepada Asian Games.

    Suksesnya ada dua: penyelenggaraan dan prestasi. Bagaimana itu?

    Yang paling penting, venue harus siap dan tadi sudah saya sampaikan 92 persen sudah siap. Tinggal finishing akhir-akhir saja. Kemudian saya lihat tempat-tempat training seperti ini juga sudah digunakan. Artinya latihan ini juga terus menerus.

    Yang kita harapkan nanti mendapatkan prestasi yang baik karena di Asian Games 2014 kita berada di ranking 17. Target kita pada Asian Games yang ke-18 ini kita masuk ke 10 besar. Targetnya 16 emas, kurang lebih. Syukur bisa lebih.

    Berbicara mengenai dukungan, apakah nanti Bapak akan banyak hadir di pertandingan untuk mendukung atlet?

    Ya! Saya akan datangi, saya akan memberikan semangat di venue-venue yang ada. Nantinya kita harapkan emas itu betul-betul bisa kita raih dan lebih dari target. Kalau kita datangi dan kunjungi yang paling penting bisa memberikan semangat kepada atlet-atlet kita.

    Ada satu poin yang mungkin jarang didiskusikan, nanti bagaimana pasca-Asian Games?

    Ini yang paling penting. Venue-venue yang sudah kita bangun kemudian banyak yang kita perbaiki menelan biaya tidak sedikit. Pasca-Asian Games ini venue-venue harus kita kelola sehingga produktif.

    Yang pertama, venue ini harus produktif. Harus dipakai latihan-latihan dalam rangka event-event besar ke depan.

    Kedua, yang berkaitan dengan industri olahraga ini juga harus dihidupkan. Seperti tadi saya mendapat informasi mengenai celana untuk berkuda, kemudian sepatu berkuda, kenapa kita harus impor? Karena sebenarnya kita sendiri bisa buat. Kalau impor harga Rp3-4 juta, kalau dibuat di sini bisa Rp500-600 ribu.

    Kemudian misalnya meja pingpong. Kita sudah siap, kenapa harus impor? Produksi dalam negeri harus kita galakkan di bidang pendukung-pendukung untuk dunia olahraga kita.

    Bagaimana masyarakat secara luas memulai lagi setelah ini? Apakah harus berolahraga atau memasukkan olahraga ke kehidupan sehari-hari?

    Iya, termasuk itu. Artinya pasca-Asian Games kita harus punya blueprint untuk dunia olahraga kita, untuk industri yang mendukung keolahragaan kita, dan memberikan demam kepada masyarakat agar giat berolahraga dalam rangka memberikan kesehatan kepada kita.

    Belakangan banyak masukan dari atlet bahwa mereka belum mendapat peralatan dan belum beradaptasi dengan venue?

    Semuanya memang harus beradaptasi dengan cepat. Saya kira atlet-atlet dari luar yang datang ke Indonesia hanya punya waktu seminggu untuk beradaptasi.

    Seperti berkuda ini nantinya kan untuk kompetisinya di Pulo Mas. Tapi latihannya bisa di Arthayasa seperti ini. Jadi tidak harus latihan di tempat venue yang akan digunakan bertanding.

    Saya kira kita punya venue untuk training dan venue untuk kompetisi. Saya kira berbeda itu. Saya melihat kesiapan kita sudah sangat baik.

    Hanya sekali lagi, prestasi. Ini yang harus menjadi semangat kita.

    Jakarta, 6 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Kerjasama Antar Negara PM China Li Keqiang Lawatan di Indonesia

    Kerjasama Antar Negara PM China Li Keqiang Lawatan di Indonesia

    Jakarta (SL) – Bagi sejumlah pihak, lawatan Perdana Menteri China Li Keqiang ke Indonesia, Senin (7/5), mengisyaratkan kedekatan Beijing dan Jakarta. Dalam beberapa tahun terakhir pemerintah Indonesia juga gemar menggaet China untuk mengerjakan sejumlah mega-proyeknya.

    Namun sudah lima tahun Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-China diteken,  sayangnya dari neraca perdagangan saja tampak China yang menangguk keuntungan dari kemitraan tersebut.

    Defisit neraca perdagangan Indonesia dari China sejak 2013 terus meningkat dan mencapai puncak pada 2015 dengan jumlah US$14,36 miliar. Pada 2017, defisit neraca perdagangan Indonesia dari China mencapai US$12,72 miliar.

    Realisasi investasi China di Indonesia juga tidak besar. China masih kalah dengan sejumlah negara lainnya seperti Singapura dan Jepang. Padahal China pemilik 30 persen cadangan devisa dunia yakni sekitar US$4 triliun.

    Produk-produk China pun dengan mudahnya masuk ke Indonesia. Sebaliknya, produk Indonesia sangat sulit penetrasi pasar ke China. Antara lain buah-buahan seperti salak, mangga, produk perikanan atau sarang burung.

    Perdagangan juga kerap digunakan China untuk menekan negara lain. Hal ini terjadi dengan Filipina. Dimana Beijing melarang impor mangga dari Filipina, saat bertikai dengan negeri itu soal pulau karang di Laut China Selatan.

    Sejatinya, kerja sama politik dengan Indonesia pun tidak ada yang konkret. Bahkan China mulai menganggap Indonesia sebagai bagian dari masalah di Laut China Selatan. Wilayah tersebut dianggap sebagai daerah pencarian ikan tradisional mereka. China juga ‘kebakaran jenggot’ saat Indonesia mengubah nama perairan di sekitar Kepulauan Natuna sebagai Laut Natuna Utara.

    Di bidang sosial budaya, Indonesia memberi kemudahan fasilitas visa on arrival bagi para wisatawan China. Namun hal serupa tidak dilakukan China.

    Isu maraknya tenaga kerja asing (TKA) asal Negeri Tirai Bambu di Indonesia turut menjadi perhatian sebagian pihak yang “khawatir” jika pemerintah terlalu mendekat dan terlena dengan China.

    Dosen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah, menilai kunjungan Li hari ini adalah lawatan “mahal” bagi relasi kedua negara. Teuku mengatakan Indonesia menganggap China salah satu mitra penting di kawasan, begitu juga sebaliknya China.

    “Indonesia di mata China itu penting karena kurs mata uangnya tinggi jika dibandingkan dengan yuan. Secara politik, ekonomi, dan militer China juga menganggap Indonesia penting di kawasan. China menganggap eksistensinya di kawasan tidak berarti tanpa bantuan Indonesia,” kata Teuku kepada CNNIndonesia.com, Minggu (7/5).

    Di sisi lain, Teuku mengatakan tak dapat dipungkiri lagi jika investasi China juga dibutuhkan Indonesia. Menurutnya, China memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif hingga kemampuan manajemen yang persisten soal invetasi.

    Hal ini, papar Teuku, bisa dimanfaatkan pemerintah lebih baik lagi dalam memaksimalkan kerja sama ekonomi antara kedua negara.

    “Indonesia harus akui keunggulan China kalau bicara investasi. Di Afrika, China punya kemampuan manajemen yang luar biasa,” ucap Teuku.

    Meski begitu, Teuki mewanti-wanti Presiden Joko Widodo jangan sembarangan membuat perjanjian kerja sama dengan China. Dia mengatakan Jokowi harus menunjukkan ketegasan dihadapan China saat bernegosiasi, khususnya saat bertemu dengan PM Li di Istana Bogor nanti.

    Teuku mengatakan meski China memiliki keunggulan di atas Indonesia dalam beberapa hal seperti ekonomi, militer, hingga teknologi, kedua negara tetap setara.

    “Dan Jokowi harus sensitif, berhati-hati, dan tegaskan diri bahwa jika China mau bekerja sama dengan Indonesia, kita yang kontrol mereka. Pemerintah harus hati-hati, jangan sampai masyarakat umum menyalah-artikan lawatan Li ini seolah-olah bentuk tekanan China kepada Indonesia,” kata dia.

    Teuku mengambil contoh polemik TKA asal China yang belakangan diperdebatkan. Meski Jakarta membutuhkan dana Beijing, pemerintah harus bisa memastikan China tetap menuruti hukum dan tata cara berbisnis di Indonesia.

    “Pemerintah harus meyakinkan China dengan tegas bahwa Indonesia ingin jalin kerja sama dengan mereka, tapi tetap sesuai dengan klausul dan kepentingan kita,” ujar Teuku.

    Teuku mengatakan meski kerja sama kedua negara kian erat, tak berarti kebijakan Indonesia mulai condong ke China. Kedekatan Beijing-Jakarta, paparnya, juga tak bisa begitu saja diartikan sebagai pro-China.

    Menurutnya, penguatan hubungan Beijing dan Jakarta dalam beberapa tahun terakhir merupakan buah dari politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif serta pragmatis.

    “Memang kesannya kedekatan Indonesia-China pesat sekali. Kesannya Indonesia itu jadi pro-China, sebenarnya tidak juga. Sikap Indonesia ini saya rasa masih berbicara dalam kerangka politik luar negeri bebas aktif yang berusaha menyeimbangkan balance of power di kawasan,” ujar Teuku.

    “Menganggap pemerintah pro-China mungkin terlalu jauh, sebab jika dilihat dari investasi, China masih terhitung lima besar. Masih ada Singapura, Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan,” kata dia. (cnn/nat)

    Keterangan Foto: Kalangan pengamat menyatakan Indonesia tidak boleh dikendalikan oleh China terkait lawatan Perdana Menteri Li Keqiang. (Reuters/Olivia Harris)

  • Pendukung Jokowi Harus Legowo Dengan Hasil Survei INES

    Pendukung Jokowi Harus Legowo Dengan Hasil Survei INES

    Jakarta (SL) – Indonesia Network Election Survei (INES) telah merilis hasil survei mereka terkait capres 2019 mendatang. Dalam hasil survei INES yang dilaksanakan di 33 provinsi di Indonesia di mana survei dilakukan pada 12-28 April 2018 dengan jumlah responden sebanyak 2.180 orang, Prabowo Subianto unggul atas kandidat incumbent, Jokowi.

    Survei ini dilakukan berdasarkan pertanyaan terbuka dan tertutup dengan hasil yang nyaris sama. Secara terbuka elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 50,2% sementara Jokowi hanya 27,70 persen. Sementara secara tertutup elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 54,50%, dan Jokowi hanya 26,10%. Hasil sangat berbeda dengan hasil lembaga survei lain yang selama ini selalu menempatkan Jokowi sebagai pemenang.

    Lalu siapakah yang benar? Bila kita merujuk track record INES dalam melakukan survei maka INES lah yang benar. Kita tentu masih ingat hasil survei INES dalam pilkada DKI Jakarta. Pada saat itu INES juga merilis hasil survei mereka yang menempatkan Anies-Sandi sebagai pemenang pilkada. Faktanya hasil survei tersebut tepat dan kita ketahui bersama Anies-Sandi menang dalam pilkada DKI Jakarta.

    Fakta tak terbantahkan tersebut semakin menyakinkan kita semua bahwa INES tidak main-main dengan survei mereka dan sangat tidak wajar bila ada tuduhan hasil survei capres 2019 merupakan rekayasa. Selain hasil survei Anies-Sandi, polling-polling di sosial media juga sejalan dengan survei INES dimana Prabowo selalu unggul atas Jokowi. Hasil-hasil tersebut harus disikapi dengan legowo oleh para pendukung Jokowi, tak perlu menuduh survei tersebut rekayasa.

    Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO) mengapresiasi kinerja INES yang professional. Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO) juga menghimbau kepada seluruh pendukung dan simpatisan Jokowi agar menjaga iklim demokrasi dengan legowo serta tidak mencari-cari alasan untuk menyerang INES. Harusnya pendukung Jokowi sudah menyadari hasil survei tersebut merupakan realitas, sejak Jokowi mengutus Luhut untuk merayu Prabowo pastilah Jokowi sudah tahu bahwa elektabilitasnya jauh tertinggal atas Prabowo.

    Jakarta, 07 Mei 2018

    Presiden Gerakan Pribumi Indonesia (GEPRINDO)

    Bastian P. Simanjuntak