Tag: Presiden RI Ir Joko Widodo

  • Presiden Minta Anak-anak Manfaatkan Waktu Luang Untuk Bermain di Luar Ruangan

    Presiden Minta Anak-anak Manfaatkan Waktu Luang Untuk Bermain di Luar Ruangan

    Jakarta (SL) – “Pak Jokowi main yuk. Bu Iriana main yuk,” ajak sejumlah anak yang memanggil keduanya di depan Istana Merdeka.

    Jumat sore, 4 Mei 2018, halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, diramaikan oleh ratusan anak-anak yang datang dari seluruh Indonesia. Acara dengan tajuk #JamMainKita yang diinisiasi oleh Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) digelar di sana.

    Sore itu, halaman tengah Istana disulap menjadi sebuah arena bermain dan berkumpul bagi anak-anak Indonesia. Pepohonan yang berada di sekeliling halaman itu menjadikan tempat bermain bagi anak-anak semakin asri dan nyaman.

    Sesaat setelah Presiden dan Ibu Negara hadir menerima ajakan anak-anak, sorak sorai dan tepuk tangan meriah membahana.

    Keduanya kemudian menyaksikan seni tari yang dibawakan oleh sejumlah anak yang datang dari Kota Agats, Kabupaten Asmat, Papua. Setelahnya persembahan lagu-lagu Nusantara didendangkan oleh sejumlah anak dari “Voice of Indonesia”.

    Di acara tersebut, Kepala Negara sempat memberikan nasihat kepada anak-anak Indonesia. Presiden berpesan agar anak-anak giat belajar, taat beribadah, dan rajin berolahraga.

    “Coba anak-anak olahraganya apa? Futsal? Mana yang senang jalan sehat? Ada yang senang renang? Ada yang senang badminton? Siapa yang senang sepak bola?” tanya Presiden.

    Selain itu, ia juga mendorong anak-anak untuk meluangkan waktu bersenang-senang menikmati permainan tradisional bersama teman-teman sebaya di luar ruangan saat senggang.

    “Jangan lupa anak-anak kalau ada waktu baik sore hari, hari Sabtu atau Minggu, juga harus selalu bermain di luar ruangan. Jangan main handphone terus,” ujar Presiden.

    Setelahnya, Presiden Joko Widodo mengajak anak-anak untuk bermain kuda lumping bersama dengan Ibu Negara dan sejumlah jajaran Kabinet Kerja. Presiden dan Ibu Iriana tampak berada di baris terdepan dengan diiringi musik dan dipandu oleh Ketua LPAI Seto Mulyadi.

    Keceriaan anak-anak semakin bertambah dengan adanya permainan-permainan tradisional yang sudah dipersiapkan di arena bermain. Engklek, gobag sodor, dan egrang merupakan beberapa di antaranya.

    Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Idrus Marham.

    Jakarta, 4 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin
    [4/5 11.03 PM] Yudi Wijanarko Istana: Foto: Laily Rachev – Biro Pers Setpres

  • Diplomasi Bulu Tangkis ala Presiden Jokowi

    Diplomasi Bulu Tangkis ala Presiden Jokowi

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo bermain bulu tangkis dengan Sultan Brunei Darussalam Sultan Haji Hassanal Bolkiah. Keduanya bermain bulu tangkis ketika mengunjungi Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Cilangkap, Jakarta pada Kamis, 3 Mei 2018.

    Presiden mengatakan bahwa persahabatan antar negara tidak selalu dilakukan dalam sebuah forum yang formal saja. Bermain bulu tangkis ini menurut Presiden merupakan salah satu bentuk soft diplomacy.

    “Memang saya tahu Sultan Hassanal Bolkiah itu hobinya badminton. Saya pernah bertanya dan beliau menjawab, sehari beliau tiga kali badminton. Sekali main tiga set. Sehingga waktu di Asian Summit, Australia dan kemudian di Singapura, saya mengajak beliau untuk datang ke Indonesia main badminton,” ujarnya.

    Presiden tampak mengenakan jaket Asian Games ketika hendak bertanding. Saat bertanding bulu tangkis, Presiden yang berpasangan dengan salah satu peraih emas Olimpiade, Alan Budi Kusuma tampak melepas jaketnya dan mengenakan kaos putih lengan panjang. Sementara Sultan Bolkiah berpasangan dengan Hendry, pelatih tunggal putera. Permainan berlangsung seru dengan kedudukan akhir 25-25.

    Sebelumnya, Presiden dan Sultan Bolkiah juga menyaksikan atraksi dan demonstrasi latihan gabungan prajurit TNI. Presiden yang telah tiba terlebih dahulu menyambut kedatangan Sultan Bolkiah di depan teras Gedung Jenderal Sudirman. Presiden dan Sultan Bolkiah tampak mengenakan seragam loreng dan baret. Presiden Jokowi memakai baret hitam, sementara Sultan Bolkiah memakai baret merah.

    Keduanya kemudian melakukan foto bersama sebelum menuju panggung untuk menyaksikan demonstrasi. Sultan Bolkiah juga tampak menandatangani buku tamu di atas kanvas.

    Beberapa atraksi yang ditampilkan antara lain rampak gendang. Kemudian ada juga atraksi seni beladiri. Terakhir, keduanya menyaksikan simulasi penyelamatan sandera.

    Setelah itu, keduanya kemudian berjalan kaki menuju pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista). Seperti diketahui salah satu potensi kerja sama Brunei-Indonesia yang terus ditingkatkan adalah penjualan produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Indonesia. Sebelumnya di Istana Kepresidenan Bogor, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa mereka utamanya tertarik dengan kendaraan armoured personnel carrier dan persenjataan.

    “Tadi sudah dalam proses dan memang sudah kita perintah untuk segera diproses mengenai pembelian yang ada di Pindad baik berupa senjata maupun tank Anoa. Kemudian kita tadi juga menawarkan kapal, beliau tadi menyampaikan masih dihitung-hitung dulu. Kita juga menyampaikan untuk pembelian pesawat CN, juga beliau menyampaikan masih kita hitung-hitung dulu,” kata Kepala Negara.

    Selesai meninjau pameran alutsista, keduanya kemudian menaiki kendaraan taktis untuk menuju ke Gedung Ahmad Yani di mana pertandingan bulu tangkis diadakan.

    Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara ini adalah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

    Jakarta, 3 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Sambut dan Promosikan Asian Games ke-18

    Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Sambut dan Promosikan Asian Games ke-18

    Bogor (SL) – Selalu saja ada hal menarik yang bisa diperbincangkan dari penampilan dan gaya berbusana Presiden Joko Widodo. Sebelumnya pernah ada jaket bomber, sandal dan payung biru, sarung, hingga penampilan Presiden menjajal motor chopper bak tokoh dalam film Dilan yang masing-masing mendatangkan kehebohan tersendiri.

    Kini, ada lagi hal menarik lainnya yang kembali diperbincangkan. Saat menerima perwakilan ketua OSIS dari SMA berprestasi se-Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 3 Mei 2018, Presiden Joko Widodo tampak mengenakan jaket berwarna hitam dengan kemeja putih di bagian dalamnya.

    Di bagian belakang jaket tersebut, terpampang dengan jelas ilustrasi dari beberapa cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Asian Games VXIII. Di atas ilustrasi tersebut, tertera tulisan “Asian Games” berwarna putih dengan ukuran yang cukup besar.

    Adapun bagian depannya dihiasi dengan sketsa logo Asian Games XVIII yang memenuhi bagian depan jaket tersebut. Sementara di lengan bagian kanannya, tertera tulisan Indonesia.

    Melalui jaket yang dikenakannya itu, Kepala Negara berupaya untuk mempromosikan ajang Asian Games edisi ke-18 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang pada Agustus mendatang. Ia juga mengajak jajarannya serta seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam mempromosikan perhelatan besar di mana Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah untuk yang kedua kalinya.

    “Semuanya saya ajak untuk ikut bersama-sama mempromosikan bahwa negara kita tahun ini akan ada perhelatan besar Asian Games yang ke-18. Jadi mau pakai kaus Asian Games boleh, pakai jaket seperti ini juga boleh,” ujar Presiden.

    Untuk diketahui, Asian Games XVIII rencananya akan digelar pada tanggal 18 Agustus 2018 sampai 2 September 2018. Tahun ini, Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan di mana Jakarta dan Palembang ditunjuk sebagai kota pelaksana. Kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Asian Games kali ini merupakan yang kedua kalinya setelah Asian Games IV yang diadakan di Jakarta tahun 1962 silam.

    Bogor, 3 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Bertemu Calon Pemimpin Terbaik Di Masa Depan

    Presiden Bertemu Calon Pemimpin Terbaik Di Masa Depan

    Bogor (SL) – Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pesan terkait kepemimpinan kepada para Ketua OSIS dari SMA berprestasi se-Indonesia, yang pagi ini, Kamis, 3 Mei 2018, berkumpul di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

    Sambil berdialog santai, Kepala Negara mendiskusikan syarat-syarat yang seharusnya dimiliki oleh seorang pemimpin.

    “Menjadi pemimpin itu memang harusnya bisa memberikan semangat, memberikan dorongan, memberikan inspirasi, memberikan contoh, memberikan teladan, bisa mengayomi,” ujar Presiden kepada para pelajar.

    Di samping itu, keberanian juga menjadi salah satu syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Mengingat banyaknya cobaan dan rintangan yang akan dihadapi di masa mendatang.

    Untuk itulah, Presiden mengapresiasi dan mendukung para pelajar untuk mengikuti kegiatan ‘Kawah Kepemimpinan Pelajar Tahun 2018’ tersebut. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan tersebut, tertanam jiwa kepemimpinan bagi para pelajar yang turut serta.

    “Anak-anak harus memiliki rasa kebanggaan terhadap negara dan bangsanya sehingga mereka dipertemukan dalam kawah candradimuka kepemimpinan pelajar tahun 2018 ini,” ucap Presiden.

    Presiden juga mengajak para pelajar untuk berani bercita-cita menjadi pemimpin terbaik di masa mendatang.

    “Yang ingin jadi bupati silakan, ingin jadi wali kota silakan, ingin jadi gubernur silakan, ingin jadi menteri silakan, ingin jadi pengusaha silakan, ingin jadi dokter silakan, ingin jadi presiden silakan,” tutur Presiden.

    Sebelumnya, Presiden sempat mengajak 272 pelajar dari 34 provinsi tersebut untuk berkeliling Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Kesempatan tersebut digunakan Kepala Negara untuk menjelaskan aneka informasi seputar Istana Kepresidenan yang dibangun Gubernur Jenderal Baron van Imhoff pada tahun 1745.

    “Saya juga cerita bahwa di istana ini kita memiliki 460 rusa, 13 ekor kambing, dan lain-lain. Saya jelaskan semua secara detail,” ujar Presiden.

    Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

    Bogor, 3 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Kunjungan Kenegaraan Presiden Jokowi Ajak Sultan Brunei Tanam Pohon Perdamaian

    Kunjungan Kenegaraan Presiden Jokowi Ajak Sultan Brunei Tanam Pohon Perdamaian

    Bogor (SL) – Presiden Joko Widodo hari ini menyambut kedatangan Sultan Brunei Darussalam, Sultan Haji Hassanal Bolkiah, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Dalam kesempatan ini, Sultan Bolkiah datang dengan didampingi oleh istrinya, Duli Raja Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha.

    Rombongan Sultan Bolkiah tiba sekira pukul 10.30 WIB di mana para pelajar yang mengenakan baju adat Nusantara tampak turut menyambut kedatangan mereka. Tak hanya itu, penyambutan keduanya juga dimeriahkan dengan hadirnya kesenian rampak gendang dan marawis.

    Prosesi penyambutan kemudian dilanjutkan dengan upacara penyambutan kenegaraan bagi keduanya. Saat itu, lagu kebangsaan kedua negara diperdengarkan dengan diiringi oleh dentuman meriam sebanyak 21 kali.

    Usai prosesi penyambutan dan pengisian buku tamu kenegaraan, Presiden Joko Widodo mengajak Sultan Bolkiah menuju halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor. Sementara Ibu Negara Iriana Joko Widodo dengan Duli Raja Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha bersiap untuk menjalani acara pendamping tamu negara.

    Selanjutnya, mantan Wali Kota Solo ini mengajak Sultan Bolkiah untuk melakukan penanaman pohon bersama. Dalam kegiatan ini, kedua kepala negara menanam pohon dengan nama latin Barringtonia asiatica atau yang dikenal dengan pohon keben.

    Di Indonesia, pohon keben ini memperoleh predikat sebagai pohon perdamaian sejak tahun 1986 silam. Penanaman pohon tersebut oleh kedua kepala negara menandakan semangat untuk terus menjaga perdamaian di antara kedua negara dan di dunia.

    Rangkaian kenegaraan tersebut dilanjutkan dengan pertemuan tête-à-tête antara Presiden Joko Widodo dan Sultan Bolkiah serta pertemuan bilateral yang diikuti oleh delegasi masing-masing negara.

    Setelah itu, pertemuan kedua kepala negara diakhiri dengan jamuan makan siang kenegaraan yang juga dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo dengan Duli Raja Isteri Pengiran Anak Hajah Saleha.

    Bogor, 3 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Indonesia-Brunei Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

    Indonesia-Brunei Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

    Bogor (SL) – Indonesia dan Brunei berkomitmen untuk berupaya meningkatkan perdagangan di antara kedua negara di masa mendatang. Komitmen tersebut tercapai usai pertemuan yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan Sultan Brunei Darussalam Sultan Haji Hassanal Bolkiah di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 Mei 2018.

    Presiden Joko Widodo, saat memberikan pengantarnya dalam pertemuan bilateral, menyebut bahwa kerja sama antara kedua negara selama ini telah terjalin dengan baik. Ia dengan penuh sukacita juga menyambut kunjungan Sultan Brunei ke Indonesia.

    “Selamat datang Sri Baginda Sultan Haji Hassanal Bolkiah dan seluruh delegasi dari Brunei Darussalam di Istana Bogor. Sebuah kehormatan bagi kami dapat menerima kunjungan Sri Baginda ke Indonesia,” ucap Presiden.

    Sultan Brunei Darussalam sendiri kemudian mengungkapkan bahwa lawatannya kali ini merupakan kunjungan balasan atas kehadiran Presiden Joko Widodo dalam Perayaan 50 Tahun Sultan Hassanal Bolkiah Bertahta pada Oktober tahun 2017 lalu. Ia berharap dengan kunjungan ini kedua negara dapat terus mempererat persahabatannya.

    “Saya percaya pertukaran lawatan ini mencerminkan semangat setia kawan yang erat serta kepahaman yang sekian lama terjalin di antara kedua buah negara,” tutur Sultan.

    Usai pertemuan keduanya, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, memberikan penjelasan bahwa kedua negara membahas soal kerja sama perdagangan. Dirinya menyebut bahwa perdagangan kedua negara memang mengalami penurunan dalam hal nilai perdagangan. Namun, penurunan tersebut tidak terkait dengan volume perdagangan.

    “Perdagangan antara Indonesia dan Brunei memang mengalami penurunan, tapi penurunan ini tidak terkait dengan volume perdagangan, melainkan dengan nilai perdagangan karena turunnya harga minyak. Brunei sebelumnya banyak mengekspor minyak ke Indonesia. Dengan harga minyak yang turun, otomatis nilai dari perdagangan itu menjadi menurun,” ujarnya.

    Untuk itu, kedua pemimpin negara berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan dengan cara antara lain menggali potensi-potensi kerja sama, perdagangan, dan investasi yang dapat dilakukan oleh kedua negara.

    “Tadi kedua pemimpin menyampaikan, untuk bidang investasi misalnya, yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan antara lain di bidang perikanan, pertanian, perkapalan, dan pelabuhan,” imbuhnya.

    Brunei Darussalam juga tertarik untuk melakukan investasi dalam pengembangan “10 New Bali”.

    Potensi lain yang terus ditingkatkan adalah penjualan produk alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Indonesia. Retno mengatakan bahwa mereka utamanya tertarik dengan kendaraan armoured personnel carrier dan persenjataan.

    “Oleh karena itu nanti di Mabes (Markas Besar TNI) ada beberapa pameran yang akan ditinjau oleh Sultan dan Presiden dari PT Pindad, PT DI, dan PT PAL Indonesia,” ucapnya.

    Bogor, 3 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Indonesia Mendukung Perdamaian Di Semenanjung Korea

    Indonesia Mendukung Perdamaian Di Semenanjung Korea

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo menyambut baik perkembangan di Semenanjung Korea khususnya hasil Pertemuan Tingkat Tinggi antara Republik Korea dan Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK).

    Oleh karenanya, Indonesia sangat mendukung upaya perdamaian yang sedang dijajaki oleh Presiden Republik Korea Moon Jae-in dan Presiden Republik Rakyat Demokratik Korea Kim Jong-un.

    Dukungan Indonesia bagi perdamaian kedua negara tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo saat menerima Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Korea untuk Republik Indonesia, Kim Chang-beom, dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Demokratik Korea untuk Republik Indonesia, An Kwang Il.

    “Tadi saya baru saja mengadakan pertemuan dengan Bapak Duta Besar Korea Utara dan Bapak Duta Besar Korea Selatan yang intinya Indonesia sangat mendukung proses perdamaian yang ada,” ujar Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 30 April 2018.

    Presiden menjelaskan, Indonesia berharap dan memberi dukungan penuh agar proses perdamaian kedua belah pihak itu dilanjutkan dalam sebuah kesepakatan-kesepakatan yang berdampak pada proses perdamaian di kawasan dan tentu di seluruh dunia.

    “Beliau tadi menceritakan akan ada proses tindak lanjut dari pertemuan kedua presiden baik dalam nantinya pertukaran keluarga-keluarga yang terpisah, juga proses-proses dalam pembangunan kantor untuk penghubung komunikasi dari Korea Selatan dan Korea Utara,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, dalam pertemuan dengan duta besar kedua negara itu, Presiden Joko Widodo menyampaikan kesiapan Indonesia untuk turut berperan serta dalam proses perdamaian tersebut apabila memang dibutuhkan. Bahkan, Indonesia siap memfasilitasi rencana pertemuan antara Presiden Kim Jong-un dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

    Selain itu, Presiden juga membahas persiapan penyelenggaraan Asian Games yang akan berlangsung bulan Agustus 2018 di Indonesia.

    Lebih lanjut Presiden mengharapkan agar Asian Games tidak hanya menjadi perhelatan olah raga namun perhelatan persahabatan dan perdamaian. Kedua duta besar menyampaikan dukungan penuh bagi suksesnya penyelenggaraan Asian Games.

    Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

    Jakarta, 30 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Terima Kunjungan Kehormatan Imam Besar Al-Azhar

    Presiden Terima Kunjungan Kehormatan Imam Besar Al-Azhar

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Imam Besar atau Grand Syeikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ath-Thayeb di Istana Merdeka Jakarta, Senin 30 April 2018. Presiden menyambut Imam Besar Ahmad Muhammad di ruang utama Istana Merdeka lalu dilanjutkan dengan berbincang di beranda belakang Istana Merdeka.

    Dalam pertemuan itu, Presiden didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzi dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin.

    Usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan bahwa kunjungan kehormatan Imam Besar Al-Azhar kepada Presiden karena akan menghadiri pertemuan High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam (HLC-WMS) di Istana Kepresidenan Bogor yang dimulai Selasa 1 Mei 2018.

    Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Muslim Dunia tersebut digelar untuk membahas tentang Wasatiyyat Islam. Perhelatan KTT ini diinisiasi oleh Din Syamsuddin yang bekerja sama dengan Kementerian Agama dan Kementerian Luar Negeri.

    “Yang dibahas tadi prinsipnya adalah bagaimana kita bekerjasama untuk mensyiarkan Wasatiyyat Islam. Jadi intinya itu dan undangan yang hadir cukup banyak untuk besok. Pembukaan akan dilakukan di Bogor esok hari,” tutur Retno.

    Retno juga menyampaikan bahwa menurut Ahmad Muhammad Ath-Thayeb tantangan yang dihadapi oleh dunia muslim kini semakin banyak. Tantangan-tantangan tersebut, lanjutnya, tidak akan dapat diselesaikan apabila kita tidak bersatu mensyiarkan Wasatiyyat Islam.

    “Yang paling penting adalah bagaimana kita mengimplementasikan wasatiyyat Islam,” lanjut Retno.

    Sementara itu Din Syamsudin menjelaskan bahwa Wasatiyyat Islam memiliki arti jalan tengah Islam. Intinya yaitu wawasan keislaman yang menegakkan keseimbangan, penuh dengan toleransi, mengambil jalan tengah, cenderung untuk menyelesaikan masalah dengan kompromi dengan musyawarah, tidak main ‘pokoknya’, apalagi mengkafirkan pihak lain.

    “Kira-kira wawasan semacam itulah yang terkandung dalam konsepsi wasatiyyat islam itu. Bagi kita yang berada di Indonesia ini, saya kira patut untuk disyukuri, kalau ada masalah-masalah mungkin dapat diselesaikan dengan baik,” ucap Din.

    Din menyebutkan bahwa KTT Bogor tentang Wasatiyyat Islam ini akan dihadiri oleh sekitar 100 tokoh ulama dan cendikiawan muslim. Sebanyak 50 tokoh dari luar negeri dan 50 tokoh dari dalam negeri.

    “Kita akan membahas konsepsi Wasatiyyat Islam dan bagaimana implementasinya khususnya dalam konteks tantangan dan peluang peradaban global dewasa ini. Indonesia juga ingin menampilkan bahwa Wasatiyyat Islam sudah menjadi bagian dari kehidupan umat Islam Indonesia. Itu yang tadi oleh Grand Syekh ikut diapresiasi. Indonesia relatif berhasil di dalam menampilkan Wasatiyyat Islam itu secara nyata,” ujar Din.

    Jakarta, 30 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Indonesia Dorong Revitalisasi Poros Wasatiyyat Islam Dunia

    Indonesia Dorong Revitalisasi Poros Wasatiyyat Islam Dunia

    Bogor (SL) – Indonesia mendorong revitalisasi Poros Wasatiyyat Islam Dunia. Pernyataan tersebut diucapkan Presiden Joko Widodo dalam pidatonya pada upacara pembukaan High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam yang digelar di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, 1 April 2018.

    “Kami yakin dengan wasatiyyat Islam, kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang rahmatan ‘lil alamin, yang menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta,” ucap Presiden.

    Sebagai agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta, Presiden mengatakan umat Islam harus menjadi tauladan dalam mengembangkan perdamaian dan persatuan. “Kita harus menjadi pemimpin dalam membangun perdamaian dunia sekaligus kita harus menjadi bangsa yang maju yang menjadi motor penggerak kemajuan dunia,” lanjutnya.

    Menurut Presiden, saat ini telah terjadi banyak kemajuan di negara-negara Muslim. Pembangunan ekonomi, pembangunan politik dan juga pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara-negara Muslim berkembang pesat dan tidak kalah dibandingkan dengan belahan dunia lain.

    Namun di sisi lain, lanjut Presiden, juga terdapat perkembangan yang menggelisahkan di berbagai belahan dunia. Teknologi komunikasi yang berkembang pesat, penggunaan sosial media yang sangat meluas membawa implikasi sosial yang signifikan.

    “Di satu sisi bisa mempemudah interaksi, tetapi di sisi lain media sosial juga digunakan untuk menyebar luaskan ujaran kebencian. Dan bahkan digunakan sebagai media untuk menyebarkan radikalisme. Ini berarti tantangan kita semakin berat dalam mengembangkan pemahaman dan ajaran yang wasatiyyat,” ujarnya.

    Oleh karena itu, Indonesia menyambut gembira menguatnya semangat moderasi dalam gerakan besar di dunia Islam. Menurut Presiden, forum konsultasi tingkat tinggi ini bisa menjadi ajang berbagi pengalaman dalam tasamuh, dalam mengembangkan toleransi.

    “Agar kita berbagi pengalaman dalam syura dalam mengembangkan musyawarah. Agar kita berbagi pengalaman dalam tawassut dalam mengambil jalan tengah. Agar kita berbagi pengalaman dalam qudwatiyah dalam menjadi pelopor bagi kemaslahatan ummat manusia,” kata Kepala Negara.

    Selain berbagi pengalaman, lanjut Presiden, gerakan Wasatiyyat Islam harus menjadi gerakan bersama yang mendunia yang dapat menginspirasi para pemimpin, ulama, kaum muda dan umat Islam agar tetap teguh pada jalur moderasi Islam. Presiden juga mengatakan keterlibatan para ulama menjadi sangat penting karena para ulama adalah pewaris para Nabi dan obor keteladanan bagi umat.

    “Jika para ulamanya bersatu-padu dalam satu barisan untuk membumikan moderasi Islam maka saya optimis Poros Wasatiyah Islam Dunia akan menjadi arus utama yang akan memberikan harapan bagi lahirnya dunia yang damai, aman, sejahtera dan berkeadilan. Dan akan menjadi gerakan Islam untuk mewujudkan keadilan sosial,” ujarnya.

    Pada awal sambutannya, Presiden memperkenalkan Indonesia sebagai negara yang beragam namun tetap hidup dalam kerukunan. Menurut Presiden keberagaman adalah anugerah Allah SWT yang harus dirawat. Keberagaman adalah sumber kekuatan yang membuat Indonesia menjadi bangsa yang kuat.

    “Dengan bangga kami rakyat Indonesia ingin memperkenalkan diri Indonesia adalah negara demokrasi dengan penduduk Muslim terbesar di dunia. Kami hidup dalam keberagaman, beragam agama, beragam suku dan beragam budaya. Kami bersyukur dalam keberagaman tersebut Indonesia mampu menjaga persaudaraan toleransi, perdamaian dan persatuan,” kata Presiden.

    Acara pembukaan ini dihadiri Imam Besar atau Grand Syeikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Muhammad Ath-Thayeb, 100 tokoh ulama dan cendikiawan muslim Indonesia dan dunia serta para duta besar negara sahabat di Jakarta. Hadir pula Wakil Presiden Iran Masoumeh Ebtekar.

    Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin.

    Setelah mengikuti acara pembukaan, Presiden bersama undangan lainnya melaksanakan ibadah salat Zuhur yang diimami Imam Besar Masjidilharam Saleh Abdullah M Bin Himeid.

    Acara diakhiri dengan santap siang bersama yang dihelat di restoran yang berada di Kebun Raya Bogor, dengan sajian makanan Indonesia.

    Bogor, 1 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin

  • Presiden Jokowi: Bulog Butuh Sosok yang Tegas dan Berani

    Presiden Jokowi: Bulog Butuh Sosok yang Tegas dan Berani

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo memandang karakter yang dimiliki Komisaris Jenderal (Purn) Budi Waseso merupakan kriteria yang dibutuhkan oleh Perum Bulog. Hal itu disampaikannya untuk menjawab pertanyaan jurnalis mengenai pengangkatan Budi Waseso sebagai Direktur Utama Bulog oleh Kementerian BUMN.

    “Kita perlu orang yang tegas, orang yang berani, orang yang jujur, orang yang memiliki rekam jejak dalam mengelola Bulog,” ujar Presiden di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin, 30 April 2018.

    Menurutnya Presiden, persoalan yang menjadi wewenang Bulog merupakan persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Oleh karenanya, ketegasan dan keberanian diperlukan dalam memimpin dan mengarahkan Bulog menjalankan tugasnya.

    “Persoalan perut, persoalan beras, ini adalah persoalan rakyat. Jadi kita memerlukan sosok yang seperti tadi yang saya sampaikan,”

    Untuk diketahui, pria yang akrab disapa Buwas itu diangkat sebagai Direktur Utama Bulog melalui Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-115/MBU/04/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Direksi Perusahaan Umum Bulog.

    Jakarta, 30 April 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin