Tag: Pringsewu

  • Mentan Tanam Jagung se-Indonesia 2018, Pringsewu Yang Pertama

    Mentan Tanam Jagung se-Indonesia 2018, Pringsewu Yang Pertama

    Pringsewu (SL) – Mengenakan baju putih serta berpeci hitam, Menteri Pertanian H Andi Amran Sulaiman melakukan tanam jagung perdana serentak se-Indonesia musim 2018 di Kebupaten Pringsewu.Selain mentan, beberapa pejabat yang ikut melakukan penanaman secara jagung secara simbolis di Pekon Srikaton, Kecamatan Adiluih, juga mengenakan peci. Bahkan, ada salah satu tokoh yang berdiri di samping Mentan, mengenakan sarung.

    Mentan bersama pejabat, termasuk Bupati Pringsewu H Sujadi dan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Lampung Hery Suliyanto, turut mempraktekan penggunaan alsintan untuk menanam jagung.

    Pada kesempatan itu, diserahkan bantuan kepada kelompok tani. Berupa alsintan dan benih bibit pohon seper lada, pala, benih kopi klon BP.534, kopi Klon.BP.436 dan kakao serta benih jagung.

    Andi Amran Sulaiman mengharapkan bantuan alsintan dapat dipergunakan dan dirawat. Begitu juga bantuan berbagai benih bibit pohon. “Semoga dapat bermanfaat bagi kemaslahatan umat dan kesejahteraan para petani,” harapnya.Sementara Bupati Sujadi memaparkan sejarah berdirinya Kabupaten Pringsewu yang kini baru berusia hampir 10 tahun. “Pringsewu ini wilayahnya kecil dan mayoritas petani,” jelasnya.

    Sujadi mengatakan, bantuan alsintan, bibit dan benih akan meringankan kerja bagi para petani jagung. “Mari sama-sama mendukung dan mensukseskan program agar Lampung menjadi lumbung jagung nasional,” katanya.

    Tampak hadir, perwakilan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, perwakilan Menteri BUMN, perwakilan Ketua PBNU Umarsyah HS, anggota DPD RI Anang Prohantoro, Wabup H.Fauzi, para pejabat provinsi dan Pringsewu. (sl/nt/wagiman).

  • Isi Kekosongan Fauzi Lantik 12 Pj Kepala Pekon di Wilayah Pringsewu

    Isi Kekosongan Fauzi Lantik 12 Pj Kepala Pekon di Wilayah Pringsewu

    Pringsewu (SL) – Sebanyak 12 Pejabat Kepala Pekon dari sejumlah Kecamatan di Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung dilantik oleh Wakil Bupati Pringsewu Dr.Hi.Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., C.A. di Gedung Serbaguna Kecamatan Sukoharjo, Senin (3/9).

    Para Pejabat Kepala Pekon yang dilantik masing-masing adalah Kuncoro Sancoko (Pj Kapekon Klaten, Kecamatan Gadingrejo), Any Wijayanti (Pj Kapekon Pujiharjo), Slamet (Pj Kapekon Padangrejo), kesemuanya di Kecamatan Pagelaran, Sanuri (Pj Kapekon Way Kunyir, Kecamatan Pagelaran Utara), Samsul Hakim (Pj Kapekon Kotawaringin), Asmudi (Pj Kapekon Bandung Baru Barat), Purwanto (Pj Kapekon Srikaton), M.M.Yamin (Pj Kapekon Totokarto), Rosadi (Pj Kapekon Tunggulpawenang), kesemuanya di Kecamatan Adiluwih, Erly Yunarni (Pj Kapekon Sinarbaru Timur), Zainuri (Pj Kapekon Sukoharjo lll Barat, dan Sunaryo (Pj Kapekon Panggungrejo Utara), kesemuanya di Kecamatan Sukoharjo.

    Kepada para kepala pekon yang dilantik, Wakil Bupati Pringsewu Dr.Hi.Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., C.A. mengharapkan dapat menyesuaikan diri dengan tugas dan jabatannya, serta dapat mengambil alih tugas-tugas yang ditinggalkan Kepala Pekon sebelumnya.

    Dijelaskan bahwa yang dapat menjadi Kades ialah, orang orang dari kalangan PNS dan Pemerintah Kot/Kab.

    “Berdasarkan PP No.43/2014 sebagai aturan pelaksanaan UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa, pada Pasal 57 Ayat (3) disebutkan bahwa Bupati/walikota mengangkat penjabat Kepala Desa dari Pegawai Negeri Sipil dan Pemerintah daerah Kabupaten/Kota,” terang Fauji.

    Namun demikian, dalam hal ini PNS atau pejabat yang dtunjuk juga harus memenuhi beberapa persyaratan dan kualifikasi, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 58 Ayat (1) Peraturan Pemerintah No.43 Tahun 2014, yakni paling sedikit harus memahami bidang kepemimpinan dan teknis pemerintahan.

    “Tugas dan kewenangan Penjabat Kepala Pekon itu sama dengan Kepala Pekon Definitif, sebagaimana tertuang dalam Pasal 58 Ayat (2) PP No.43 Tahun 2014, bahwa Penjabat Kepala Desa melaksanakan tugas, wewenang, dan kewajiban serta memperoleh hak yang sama dengan Kepala Desa,” kata Fauji.

    Yang lebih penting, kata dia, salah satu tugas utama Penjabat Kepala Pekon, adalah mempersiapkan, memfasilitasi, selaligus melaksanakan Pemilihan Kepala Pekon Definitif, disamping harus mampu menjadi pelayan yang baik bagi seluruh warga, dan betul-betul bisa menjadi seorang pamong, yang mengayomi dan melayani seluruh warga secara adil.

    Lebih lanjut Wabup meminta Penjabat Kepala Pekon berpijak pada peraturan, hukum dan perundang-undangan yang berlaku, dengan dilandasi semangat pengabdian, dimana dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Pringsewu akan membantu, membimbing serta membina, mengingat baik dan buruk serta maju dan tidaknya Kabupaten Pringsewu akan sangat tergantung dari jenjang pemerintahan di bawahnya, yakni kecamatan dan pekon atau kelurahan.

    Fauzi juga mengingatkan bahwa salah satu keberhasilan dari penyelenggaraan pemerintahan pekon, pertama-tama akan dinilai dari kegiatan pelayanan kepada masyarakat, sehingga Penjabat Kepala Pekon diharapkan selalu berkoordinasi dan menjalin komunikasi yang baik dengan lembaga-lembaga pekon, Badan Hippun Pemekonan, serta seluruh tokoh masyarakat, karena dari sanalah dapat diketahui berbagai aspirasi, saran, serta kebutuhan masyarakat.

    Acara pelantikan Penjabat Kepala Pekon tersebut dihadiri oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu, anggota DPRD dari daerah pemilihan setempat, muspida, tokoh masyarakat, camat dan uspika serta kepala pekon se Kecamatan Sukoharjo.

    Untuk diketahui, ada 59 pekon di Kabupaten Pringsewu yang akan menyelenggarakan pemilihan kepala pekon secara serentak pada tanggal 10 Oktober 2018 mendatang, yang tersebar di sejumlah kecamatan, yakni di Kecamatan Pringsewu (2 pekon), Gadingrejo (6 pekon), Ambarawa (4 pekon), Pardasuka (6 pekon), Pagelaran (13 pekon), Banyumas (6 pekon), Adiluwih (7 pekon), Pagelaran Utara (6 pekon), serta di Kecamatan Sukoharjo (9 pekon).

    Pemilihan Kepala Pekon serentak tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pringsewu No.B/363/KPTS/U.02/2018. Dari ke-59 pekon tersebut, baru 12 pekon tersebut diatas yang jabatan kepala pekonnya telah habis sehingga perlu ditunjuk penjabat kepala pekonnya. (Wagiman )

  • Bagor-Pringsewu Sosialisasikan Pembuatan Dokumen LAKIP 2018

    Bagor-Pringsewu Sosialisasikan Pembuatan Dokumen LAKIP 2018

    Pringsewu (SL) – Pemerintah Kabupaten Pringsewu melalui Bagian Bina dan Pengembangan Organisasi (BAGOR) Sekretariat Daerah Kabupaten melaksanakan sosialisasi Pembuatan Dokumen LAKIP yang di buka oleh Ir. A. Alwi Siregar Asisten Bidang Administrasi Umum Setdakab, mewakili Bupati Pringsewu.

    Acara ini dihadiri oleh Kepala OPD dengan pesarta para Sekretaris dan Kasubbag Perencanaan OPD dengan narasumber Hari Sukamto dari KemenPAN-RB Republik Indonesia.

    Acara sosialiasi ini berlangsung 2 (dua) hari mulai 31 Agustus dan 3 September 2018 berlangsung di Aula STIKES Muhamaddiyah Pringsewu.

    Dalam sambutan Bupati Pringsewu yang dibacakan oleh ALWI SIREGAR bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk penerapan akuntabilitas kinerja pemerintah akan lebih baik.

    “Terjadi perbaikan penilaian kinerja OPD melalui penerapan pohon kinerja (cascading) OPD. Selain itu pola penerapan perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan Reviu atas LAKIP sesuai dengan PerMenPANRB no 53 tahun 2014,” ujarnya.

    Kategori penilaian hasil evaluasi sampel dalm penilaian SAKIP adalah Jumlah sampling unit kerja (OPD), indeks kinerja utama (OPD dan Instansi Pemerintah keseluruhan), presentase OPD yang sudah baik implementasi SAKIP nya (pemenuhan. Kualitas, dan pemanfaatannya), Cascade down IKU, Pemenfaatan (contoh digunakan sebagai dasar pemberian reward and punishmeny, penilain kinerja, dan Budaya Kinerja). (Wagiman)

  • Kapolres Tanggamus Tinjau Progres Proyek Strategis Nasional Bendungan Sekampung Pringsewu

    Kapolres Tanggamus Tinjau Progres Proyek Strategis Nasional Bendungan Sekampung Pringsewu

    Pringsewu (SL) – Guna mengetahui perkembangan progres pembangunan proyek strategis nasional (PSN) bendungan Way Sekampung, Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si meninjau langsung proyek yang berlokasi di Kabupaten Pringsewu tersebut, kemarin Kamis (30/8) sore.

    Dikatakan Kapolres, berdasarkan peninjauan dan keterangan pihak pelaksana proyek kontrak kerja bulan April 2016 dengan target penyelesaian bulan September 2020, dilaksanakan meliputi Paket I oleh PP dan Paket II oleh Waskita Adhi KSO rata-rata progres periode saat ini mencapai 30 persen lebih.

    “Pekerjaan paket I oleh PP, hingga saat ini, periode 20 s/d 26 Agustus dari rencana 33,0629 % terealisasi 36,0698 %. Deviasi 3,0069 %,” ungkap AKBP I Made Rasma.

    Lanjutnya, pekerjaan dilaksanakan oleh PP dengan item pekerjaan meliputi pembangunan akses jalan, proteksi lereng jalan, disposal galian spillway, spillway dan hydromekanikal.

    Sementara untuk Paket II yang dilaksanakan oleh Waskita Adhi KSO, hingga saat ini, periode 20 sd 26 Agustus 2018 Agustus , progress pekerjaan sudah mencapai 30,95 %, dari pembuatan 2 terowongan, terowongan pertama sepanjang 340 m sdh terealisasi 326 m, sedangkan terowongan kedua sepanjang 370 m sdh terealisasi 114 m.

    “Pekerjaan Paket II dilaksanakan oleh Waskita Adhi KSO, dengan item pekerjaan inlek pengelak, outlek pengelak, primary cofferdam, secondary cofferdam, maindam,” tandasnya. (Wagiman)

  • Sat Lantas Polres Tanggamus Kampanye dan Gowes Bareng Siswa SD Pringsewu

    Sat Lantas Polres Tanggamus Kampanye dan Gowes Bareng Siswa SD Pringsewu

    Pringsewu (SL) – Wujudkan Transportasi Sehat Merakyat (TSM), Satuan Lalu Lintas Polres Tanggamus mengelar kampanye langsung di SD Negeri 2 Pringsewu, Jumat (31/8) pagi, dipimpin langsung Kasat Lantas AKP Dade Suhaeri, S.Kom bersama Kanit Dikyasa Bripka Yuliansyah Idrus, A.Md dan jajaran unit Patroli.

    Kasat Lantas AKP Dade Suhaeri mengungkapkan kegiatan yang digelar guna menggelorakan program Transportasi Sehat Merakyat (TSM) merupakan program yang digagas Korlantas Mabes Polri guna menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan.

    “Hari ini TSM dilaksanakan di SDN 2 Pringsewu, dengan metode kampanye langsung dengan Gowes bareng pelajar SD tersebut,” ungkap AKP Dade Suhaeri mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si. usai kegiatan.

    Adapun rute gowes bareng, lanjut Kasat yaitu dari halaman SDN 2 Pringsewu menuju Jalan Veteran kemudian Tugu Pemuda lalu ke Jalan KH. Gholib, Pasar Pringsewu dan Finish di Pendopo Pringsewu.

    Dikatakan Kasat, adapun tujuan TSM, agar masyarakat memahami tentang manfaat transportasi sehat merakyat (sepeda) dan menekan angka kecelakaan lalu lintas dijalan.

    “Setelah ini akan program akan dilaksanakan di sekolah-sekolah yang telah dijadwalkan,” tegasnya.

    Melalui kesempatan ini, Kasat Lantas Polres Tanggamus menghimbau masyarakat dapat ikut mengkampanyekan program TSM kepada keluarganya sehingga program tersebur dapat tercapai. (Wagiman)

  • Pringsewu Gelar Bursa Inovasi Desa 2018

    Pringsewu Gelar Bursa Inovasi Desa 2018

    Pringsewu (SL) – Bertempat di GOR Mini Lapangan Kuncup Kelurahan Pringsewu Barat Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu melalui Panitia TPID Tim Pengelola Inovasi Desa 2018 menggelar Bursa Inovasi Desa 2018, kamis (30/8/2018).

    Acara dibuka langsung oleh Bupati Pringsewu Hi. Sujadi selaku Pembina Inovasi Desa Kabupaten Pringsewu.

    “Dengan mengucap bismillah, acara ini saya buka,” katanya.

    Hadir mendampingi Bupati Pringsewu, Ketua Komisi I DPRD Pringsewu Anton Subagiyo, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Zuhairi A., Ketua Regional II Kemendesa PDT Ir. Zulkfli Kohar ,. Koordinator P3MD Prov Lampung Mashuri SP, Koordinator Tenaga Ahli P3MD Pringsewu Indra Gunawan, Konsultan TAM PID Ibnu Waliddin dan Edy Sudrajat, Kepala OPD (Badan, Dinas, Kantor, dan Camat).

    Lalu TIK, TP2KTD, TPID, PD, PDL dan Kepala Pekon, Ketua BHP dan Tokoh Masyaraakat se Kabupaten Pringsewu.

    Malian Ayub selaku Kadis pemberdayaan masyarakat dan pekon mengatakan Acara yang dibiayai melalui dana Dekonsentrasi 2018 Pemerintah Pusat melalui kemendesa PDT Republik Indonesia ini bertema ” Datang, Komit, Tiru dan Maju” ini adalah bentuk atas komitmen Desa yang akan diakomodir desa atau Pekon dalam Anggaran Dana Desa tahun 2019 yang akan datang, ucapnya. (Wagiman)

  • Tujuan Seorang Edi Menjadi Bacaleg DPR RI

    Tujuan Seorang Edi Menjadi Bacaleg DPR RI

    Pringsewu (SL) – Beragam orang dari berbagai latar belakang mendaftar menjadi calon legislatif ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Mulai dari olahragawan, selebritis, akademisi, praktisi hingga aktivis. Selain latar belakang yang beragam, tujuannya pun bermacam – macam.

    Salah satu di antara mereka adalah, Edi Agus Yanto yang masih hangat tahun lalu maju sebagai calon Wakil Bupati Pringsewu atau yang sering disapa Mas Edi, aktivis yang pernah menjadi Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Lampung periode 2006-2008 juga ingin berjuang untuk rakyat sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.

    Edi mengaku maju sebagai calon anggota DPR Dapil Lampung 1 agar bisa memperjuangkan nasib rakyat kecil sekaligus membantu percepatan pembangunan Provinsi Lampung, seperti yang kerap ia lakukan ketika dirinya menjadi aktivis dulu. “Saya maju karena ingin meneruskan yang sudah saya mulai sewaktu masih pelajar (Ikatan Remaja Muhammadiyah/IRM), IMM dan Pemuda Muhammadiyah,” kata Edi.

    Sebagai calon anggota DPR nanti, Edi ingin mengawal pelaksanaan Undang-Undang yang pro rakyat dan petani. “DPR butuh wakil rakyat yang konsisten membela rakyat kecil dan petani,” sambung Edi.

    Menurut Edi, harus ada orang yang duduk di DPR RI yang mengerti dan mampu membela kepentingan saudara-saudara kita, para rakyat kecil. Dan pada Pemilihan Umum Legislatif 2019 mendatang, Edi maju sebagai calon Legislatif dari Partai Amanat Nasional.

    Ia berasal dari daerah pemilihan Lampung 1, Edi yang dikenal sudah aktif di Partai Amanat Nasional sejak tahun 2005 sebagai Wakil Sekretaris DPW PAN Lampung hingga Wasekjen PAN dan juga aktiv sebagai Ketua PP Pemuda Muhammadiyah saat ini ikut Pemilu Legislatif 2019 mendatang. Ia menjadi salah satu kandidat untuk merebut Kursi Senayan, sebagai caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional no urut 8.

    Edi sosok aktivis yang suka membantu masyarakat dan memperjuangkan masyarakat ini mengatakan, maju sebagai wakil rakyat merupakan panggilan jiwa untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.

    “Saya maju Pileg 2019 mendatang ini karena terpanggil untuk mengabdi di senayan untuk menampung aspirasi masyarakat Lampung, ” inginnya.

    Ia yakin dirinya dapat terpilih mewakili Lampung, karena bermodalkan pemilu yang lalu maju sebagai caleg DPR RI di dapil yg sama dan baru tahun lalu maju sebagai Cawabup Pringsewu, dan aktif di media sosial sehinga dekat dengan generasi milineal, sebab dengan duduk di posisi tersebut ia dapat berbuat lebih banyak kepada masyarakat, politik mengatur seluruh sendi kehidupan, Seperti yang selama ini ia lakukan selama menjadi aktivis ormas maupun partai. “Saya yakin dapat menyampaikan aspirasi masyarakat di senayan nantinya aamiin,” salam Edi Agus Yanto.(Wagiman)

  • Sujadi Buka Festival Kuda Lumping Tingkat Kabupaten Pringsewu 2018

    Sujadi Buka Festival Kuda Lumping Tingkat Kabupaten Pringsewu 2018

    Pringsewu (SL) – Dalam Rangka Memperingati dan Memeriahkan HUT RI KE 73  Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Pringsewu selenggarakan Festival Kuda Lumping Tingkat Kabupaten Pringsewu tahun 2018, Rabu (29/8), di alun alun Pekon Tulung Agung Kecamatan Gading Rejo.

    Hadir Pada  festival  Kuda Lumping wakil Ketua DPRD Pringsewu H Styono SH, Anton Subagiyo SH, Uspika Kecamatan Gading Rejo , kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, UPT Pendidikan Se kabupaten Pringsewu dan Kepala sekolah yang ada di wilyah Kecamatan Gading Rejo, dan Safril Saleh sebagau Ketua Panitianya.

    “Festival Kuda Lumping merupakan Festival Tahunan sebagai agenda rutin yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Pringsewu melalui Dinas Pensusukan dan Kebudayaan dan tahun ini adalah penyelenggaraan yang ketiga, serta tahun ini penyelenggaraannya dikaitkan dengan peringatan HUT RI Ke-73,” dalam laporan Ketua Panitia.

    “Acara ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk memotivasi kaum muda untuk lebih mengenal warisan budaya,  , meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perkembangan, serta mempopulerkan Kabupaten Pringsewu menjadi salah satu Tujuan Budaya dan seni Kuda Lumping dalam Memeriahkan HUT RI Ke-73” tambahnya.

    Peserta Festival Kuda Lumping Tingkat Kabupaten Pringsewu dikethui sebanyak  25 peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan yang berdomisili di wilayah Kabupaten Pringsewu.

    “Para pemenang akan mendapatkan Trhopy, Piagam Penghargaan dan Uang Pembinaan. Pembiayaan Penyelenggaraan Festival Kuda Lumping dibiayai oleh APBD pada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Pringsewu Tahun Anggaran 2018,” Ungkap Safril Saleh, Rabu (29/8) di alun alun pekon Tulung agung kecamatan Gading Rejo .

    Hj. Sujadi Bupati Pringsewu dalam Sambutan nya  mengatakan Atas nama Pemerintah Kabupaten Pringsewu, saya menyambut baik serta mendukung digelarnya Festival Kuda Lumping ini sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-73.

    Melalui Festival Kuda Lumping ini, selain sebagai upaya untuk melestarikan budaya daerah yang meningkatkan kepedulian masyarakat Pringsewu terhadap kesenian tradisional, memotivasi kaum muda untuk bisa lebih mengenal warisan budaya seni kuda Iumping karena Kuda Lumping merupakan salah satu warisan budaya Ieluhur.

    “Sebagaimana kita ketahui bersama, di Kabupaten Pringsewu ini ada banyak sekali group atau kelompok kesenian Kuda Lumping yang tersebar di 131 pekon dan kelurahan di 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Pringsewu, bahkan dalam 1 pekon atau desa terdapat lebih dari 1 group kuda Iumping. Ini Berarti bahwa di wilayah Kabupaten Pringsewu ini paling tidak terdapat ratusan group kuda Iumping.” kata Bupati Pringsewu.

    Bisa dibayangkan betapa Pringsewu ini kaya akan budaya daerah. Belum lagi beberapa kesenian daerah lain yang juga hidup dan tumbuh serta berkembang bersama di Kabupaten Pringsewu. Bila hal ini dikelola dengan baik, tentunya ini merupakan potensi besar di bidang kebudayaan sekaligus di bidang kepariwisataan yang dimiliki Kabupaten Pringsewu.

    “Melalui kesempatan baik ini, secara khusus saya meminta Dinas Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten  Pringsewu untuk dapat melakukan pembinaan secara rutin kepada seluruh kelompok atau group Kuda Lumping yang ada di Kabupaten Pringsewu ini, termasuk kesenian lainnya sebagai bagian dari program pembangunan budaya bangs” tambahnya.

    Selanjutnya kepada seluruh group Kuda Lumping se Kabupaten Pringsewu, bila tidak menyalahi kaidah yang ada, diharapkan ada semacam inovasi-inovasi terkait kesenian Kuda Lumping ini, dengan menambahkan sentuhan-sentuhan budaya khas daerah setempat, misalnya dengan sentuhan budaya Lampung. Tentunya dengan tetap menjaga keorisinalitas dan tidak keluar dari pakem.

    Dengan demikian, nantinya jika ada orang yang ingin menonton Kuda Lumping dengan citarasa yang sedikit berbeda dari yang biasanya, bisa datang ke Pringsewu. Sehingga diharapkan akan dapat menambah jumlah kunjungan wisatawan baik asing maupun lokal ke Kabupaten Pringsewu.

    “Dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim festival Kuda Lumping tahun 2018 dalam rangka Memperingati HUT RI ke 73 secara tesmi saya nyatakan di mulai Ungkap H Sujadi di  pekon Tulung Agung kecamatan Gading Rejo Rabu 29/8/2018 ,” ujarnya .(Wagiman)

  • Rakor Bulanan Pemkab Pringsewu, 31 Pekon Belum Setor PBB P2

    Rakor Bulanan Pemkab Pringsewu, 31 Pekon Belum Setor PBB P2

    Pringsewu (SL) –  Sebanyak 31 pekon di Kabupaten Pringsewu belum melakukan penyetoran PBB P2 kepada Pemerintah Kabupaten Pringsewu. Tidak mengherankan bila pencapaian target PBB P2 di Kabupaten Pringsewu per 31 Juli 2018 lalu baru mencapai Rp. 1.694.830.601,- atau 38,81% dari target sebesar Rp.4.367.500.000,00

    Demikian terungkap dalam rapat koordinasi (rakor) bulanan jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu di aula utama kantor sekretariat pemkab setempat, Rabu (29/8).

    Rakor dibuka oleh Bupati Pringsewu H.Sujadi didampingi Sekdakab Pringsewu Drs.H.A.Budiman P.Mega, M.M., Asisten Bidang Pemerintahan Drs.H.Zuhairi Abdullah dan Asisten Bidang Administrasi Umum Ir.H.A.Alwi Siregar, serta dihadiri para staf ahli bupati dan kepala OPD di lingkungan Pemkab Pringsewu, para camat, kepala instansi vertikal, serta jajaran muspida Kabupaten Pringsewu.

    Sebagaimana disampaikan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Pringsewu Drs.Masykur, ke-31 pekon dari 131 pekon dan kelurahan di Kabupaten Pringsewu yang belum melakukan penyetoran PBB P2 tersebut, masing-masing adalah Pekon Wonosari, Yogyakarta Selatan di Kecamatan Gadingrejo, kemudian Pekon Kedaung, Sukanegeri, Tg. Rusia Timur, Sukorejo, Pardasuka Timur dan Selatan di Kecamatan Pardasuka, kemudian Pekon Sukawangi, Sukaratu, Gemahripah, Pamenang, Pasirukir, Ganjaran, Sidodadi di Kecamatan Pagelaran, kemudian Pekon Sriwungu, Sinarmulya, dan Banjarejo di Kecamatan Banyumas, selanjutnya Pekon Sinarbaru, Sinarbaru Timur, Pandansari dan Pandansari Selatan, Panggungrejo Utara dan Waringinsari Barat di Kecamatan Sukoharjo, kemudian Pekon Way Kunyir, Fajarbaru, Fajarmulia, Giritunggal, Kamilin, Mada Raya dan Gunung Raya di Kecamatan Pagelaran Utara.

    “Disamping ada 31 pekon yang belum menyetor PBB P2, juga terdapat 3 pekon yang justru telah lunas PBB 100% per Juli 2018 lalu, yakni Pekon Mulyorejo dan Waya Krui di Kecamatan Banyumas serta Pekon Sumberejo di Kecamatan Pagelaran. Sedangkan sisanya sudah melakukan penyetoran namun belum 100%,” Lamjut Mansyur.

    Untuk itu, pihaknya menyampaikan terima kasih dan apresiasi serta memberikan piagam dan hadiah serta dana insentif kepada pekon yang telah menyetor dan melunasi PBB.

    Sedangkan terkait banyaknya pekon yang belum melakukan penyetoran PBB, ia meminta para camat untuk memanggil para kepala pekon dan kolektor PBB, untuk segera melakukan penagihan dan penarikan PBB P2 terhitung, mengintensifkan penagihan dan penarikan PBB kepada wajib pajak, serta menyampaikan laporan pembayaran kepada Bapenda Kabupaten Pringsewu. (Wagiman )

  • Hendro Suswantoro : Pembuatan Sertitifikat Tanah Jadi Program Prioritas Nasional

    Hendro Suswantoro : Pembuatan Sertitifikat Tanah Jadi Program Prioritas Nasional

    Pringsewu (SL) – Lambannya proses pembuatan sertipikat tanah selama ini menjadi pokok perhatian pemerintah. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN telah meluncurkan Program Prioritas Nasional berupa Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

    PTSL adalah proses pendaftaran tanah untuk pertama kali, yang dilakukan secara serentak dan meliputi semua obyek pendaftaran tanah yang belum didaftarkan di dalam suatu wilayah desa atau kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu. Melalui program ini, pemerintah memberikan jaminan kepastian hukum atau hak atas tanah yang dimiliki masyarakat.

    Dalam hal ini Ir. H. Endro Suswantoro Yahman, M. Sc dari  fraksi PDI Perjuangan Komisi II DPR RI asal Lampung menyerap aspirasi dari masyarakat melalui Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Acara ini di laksanakan di pekon margosari kecamatan pagelaran utara Kabupaten Pringsewu, yang di hadiri oleh unsur uspika kecamatan, kapospol pagelaran utara yosep tobing, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda dan masyarakat margosari serta calon peserta program PTSL. Acara dimulai pukul 14.30 dan berakhir pukul 17.30 wib, jum’at, (24/8/2018).

    “Di karenakan belum adanya jaminan kepastian hukum atas tanah seringkali memicu terjadinya sengketa dan perseteruan atas lahan di berbagai wilayah di Indonesia. Selain di kalangan masyarakat, baik antar keluarga, tak jarang sengketa lahan juga terjadi antar pemangku kepentingan. Hal itu membuktikan pentingnya sertipikat tanah sebagai tanda bukti hukum atas tanah yang dimilik, ” ujarnya dalam sambutannya.

    Endro Suswantoro Yahman menambahkan Program tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 12 Tahun 2017 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap dan Instruksi Presiden No. 2 Tahun 2018 tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap di Seluruh Wilayah Republik Indonesia.

    PTSL yang populer dengan istilah sertipikasi tanah ini merupakan wujud pelaksanaan kewajiban pemerintah untuk menjamin kepastian dan perlindungan hukum atas kepemilikan tanah masyarakat. Selain itu nantinya masyarakat yang telah mendapatkan sertipkat dapat menjadikan  sertipikat tesebut sebagai modal pendampingan usaha yang berdaya dan berhasil guna bagi peningkatan kesejahteraan hidupnya.

    “Dalam rangka sosialisasi empat pilar Kebangsaan dalam internal sangat baik dan penting supaya kita tahu bagaimana bangsa bisa maju serta bisa di implementasikan kepada masyarakat,”  ucapnya.

    Dalam 4 Pilar Kebangsaaan Indonesia : Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang – Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang di buka acara ini oleh bapak Endro Suswantoro Yahman. (Wagiman)