Pesawaran (SL)-Ketua Komisi lll DPRD Kabupaten Pesawaran, Aryaguna, memenuhi permohonan PWRI dan masyarakat untuk meninjau langsung hasil pekerjaan proyek SPAM yang mengalami banyak kebocoran di beberapa titik di sepanjang saluran pipa.
Program air bersih yang direalisasikan untuk warga empat desa di dua Kecamatan, Kedondong dan Way Khilau itu menggunakan sumber air dari Desa Sinar Harapan, kedondong, Pesawaran. Dalam pengerjaannya, proyek SPAM tersebut menelan anggaran hingga Rp7,5 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Akan tetapi, proyek SPAM dengan anggaran terbilang fantastis tersebut tidak sesuai hasil yang diinginkan. Proyek yang baru saja PHO atau baru selesai pengerjaannya itu nampak amburadul. Mirisnya lagi, air yang harusnya sudah bisa dirasakan manfaatnya, hingga kini tak kunjung mengaliri rumah warga di empat di desa yang menjadi proyeksi dari program tersebut.
Dengan adanya persoalan tersebut, Ketua Komisi I DPRD Pesawaran Aryaguna beserta anggotanya turun langsung ke lokasi sesuai janji yang pernah terucap kepada PWRI dan masyarakat. Setelah menyaksikan fakta di lapangan, dirinya sangat prihatin terhadap hasil pekerjaan proyek SPAM yang terkesan hanya buang-buang anggaran.
“Bagaimana tidak, anggaran miliaran rupiah tapi hasil pekerjaannya tidak memberikan manfaat kepada masyarakat. Dalam waktu dekat ini kami akan segera memanggil Kadis PUPR yang diagendakan dalam hearing di tingkat Komisi I DPRD Pesawaran agar hal ini ada kejelasan,” kata Aryaguna.
Anwar Sadat selaku perwakilan dari Dinas PUPR (PPTK) Kabupaten Pesawaran yang juga turut bersama anggota Komisi lll menjelaskan kepada awak media, bahwa kebocoran-kebocoran saluran pipa baru terdeteksi setelah saluran lama dipindahkan ke saluran yang baru. “Dan kami akan melakukan pemeliharaan dengan adanya kebocoran pipa di beberapa titik ini,” ujarnya.
Anwar memastikan pengerjaan proyek SPAM sebagaimana laporan konsultan pengawas bahwa pekerjaan proyek SPAM sudah sesuai dengan besteknya.
Direktur PDAM, Heri yang juga hadir di kesempatan itu mengatakan bahwa dirinya sudah beberapa kali mengingatkan rekanan dan Dinas PUPR agar pekerjaan proyek SPAM tersebut ini ada koordinasi dengan pihaknya.
“Tapi sampai saat ini baik dari dinas dan rekanan tidak ada koordinasinya. Saya sudah mengingatkan baik secara tertulis ataupun secara lisan tapi tidak pernah ada tanggapan. Kalau ada koordinasi kan enak. Karena kami menguasai teknis jadi dalam hal ini saya selaku direktur PDAM tidak akan menerima hasil pekerjaan ini sebelum air benar-benar bisa mengalir ke rumah warga,” ujar Heri.
Di samping itu, Ketua PWRI Pesawaran Mahmudin bersama masyarakat mengucapkan terima kasih kepada ketua Komisi lll dan rombongan sudah dapat hadir untuk meninjau hasil pekerjaan proyek SPAM yang airnya tidak mengalir ke rumah warga tetapi air mengalir ke jalan raya karena banyaknya terjadi kebocoran yang cukup besar.
“Kami berharap dengan turunnya anggota dewan dari Komisi III DPRD Pesawaran akan dapat memberikan solusi terbaik. Sehingga masyarakat dapat menerima manfaat dari hasil pekerjaan proyek SPAM di empat desa tersebut,” jelasnya. (Mahmuddin)