Tag: PT. San Xiong Steel

  • Selain Sebut Berita Wartawan Basi, Oknum Pekerja PT San Xiong Steel Tuding Bupati Nanang Datang ke Perusahaan Hanya Politik

    Selain Sebut Berita Wartawan Basi, Oknum Pekerja PT San Xiong Steel Tuding Bupati Nanang Datang ke Perusahaan Hanya Politik

    Lampung Selatan, sinarlampung.co Salah seorang pekerja yang bertugas di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT San Xiong Steel berinisial MD menyebut pemberitaan salah satu media online “basi”. Selain itu, MD juga menuding kunjungan Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto dalam rangka penghentian operasional PT San Xiong Steel pada Selasa, 21 Mei 2024 lalu, disebutnya hanya kepentingan politik.

    “Basi” balas MD saat dihubungi wartawan nusantara-online.co.id via whatsapp, Kamis malam, 23 Mei 2024. Tanggapan ini ia lontarkan saat tim media online men-share pemberitaan berjudul “PT San Xiong Steel Ditutup Sementara Pasca Insiden Ledakan, Bupati Nanang: Jangan Ada Produksi Dulu”.

    Ketika ditanya alasannya menyebut berita tersebut basi, MD lalu membalas dengan pesan suara (voice note) via whatsapp.

    “Bupati (Nanang) dateng itu kan ya lo tau sendirilah politik. Kan itu penutupan sementara di surat edaran itukan 13 (tanggal). Tanggal 13 memang kesalahan itu ada pada karyawan itu gua punya rekamannya,” ujar MD dalam pesan suara whatsapp, Kamis malam, 23 Mei 2024.

    MD juga sempat menyinggung masalah Alat Pelindung Diri (APD) yang diduga menjadi akar masalah yang juga menjadi poin tuntutan aksi unjuk rasa serikat buruh di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Lampung belakangan sebelum PT San Xiong Steel ditutup sementara.

    “Terkait Alat Pelindung Diri (APD) segala macem lo taulah gua sendiri. Lo kan bisa ngukur juga ya kan gimana gua kerja di perusahaan,” ucap MD ke wartawan.

    Saat kembali ditanya alasannya menyebut pemberitaan terkait kunjungan Bupati Nanang Ermanto yang dimuat media online nusantara-online.co.id basi, MD menjawab jika berita kurang update. MD justru mempersoalkan tanggal insiden ledakan tungku peleburan besi dan waktu PT San Xiong Steel ditutup sementara oleh pemerintahan setempat.

    “Ya lo kirimnya sekarang. Berita itukan terjadinya tanggal 8 ya udah basilah. Telat lo update-nya ya basilah. Itukan kejadiannya tanggal 8, inikan udah tanggal berapa ditutup sama dinas provinsi tanggal 13 ditutup sementara, yang lo kirim itu karena serikatnya dateng ke kantor bupati gitu looh. jadi kurang update,” ketusnya.

    Kemudian pesan dan audio rekaman yang ia kirim ke redaksi media online nusantara mendadak dihapus seketika.

    Diketahui sebelumnya, Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto mengunjungi PT San Xiong Steel untuk menindaklanjuti keresahan pekerja pasca insiden ledakan tungku peleburan besi hingga menewaskan salah satu pekerja dan dua pekerja lainnya luka-luka.

    Dalam kunjungannya tersebut, Bupati Nanang meminta pihak perusahaan menghentikan aktivitas atau operasional sebelum persoalan benar-benar selesai.(Red/Tim)

  • Satu Pekerja PT San Xiong Steel Meninggal

    Satu Pekerja PT San Xiong Steel Meninggal

    Lampung Selatan, sinarlampung.co Kabar duka datang dari pekerja PT San Xiong Steel Indonesia yang sebelumnya terkena ledakan tungku saat bekerja. Faisol dikabarkan meninggal dunia, 17 Mei 2024 sore.

    Hal ini dibenarkan oleh Ketua Serikat Buruh San Xiong Steel Indonesia, Hadi Solihin pada Jumat malam. “Ya benar (salah satu pekerja meninggal dunia), meninggal tadi jam setengah 6 sore,” ungkapnya melalui pesan Whatsapp.

    Faisol sendiri merupakan satu dari empat pekerja yang terkena ledakan tungku saat bekerja di PT San Xiong Steel Indonesia pada 8 Mei 2024 lalu.

    Karena kondisi Faisol membutuhkan perawatan lebih lanjut, Faisol kemudian mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo, Jakarta. Namun, Faisol akhirnya meninggal dunia.

    Menurut Hadi, almarhum Faisol akan dimakamkan pada esok hari, Sabtu 18 Mei 2024 di Kota Bumi, Lampung Utara.

    Sebelumnya diberitakan empat pekerja PT San Xiong Steel Indonesia menjadi korban tungku yang meledak. Hal ini membuat ke empat pekerja yang terdiri Faisol, Novel, Jefri dan Wardi mendapatkan perawatan khusus.

    Kejadian kecelakaan kerja di PT San Xiong Steel Indonesia ini ternyata tak hanya terjadi satu kali. Melainkan sudah beberapa kali sejak 2021. (Red/*)

  • Pemerintah Didesak Kembali Tutup PT San Xiong Steel Indonesia

    Pemerintah Didesak Kembali Tutup PT San Xiong Steel Indonesia

    Bandarlampung, sinarlampung.co Setelah sebelumnya sempat ditutup pada 2018 silam, PT. San Xiong Steel Indonesia yang berlokasi di Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan, dituntut para pekerjanya kembali ditutup. Tuntutan ini disuarakan pekerja PT. San Xiong Steel yang tergabung dalam Federasi Pergerakan Serikat Buruh Indonesia-Konfederasi Serikat Nasional (FPSBI-KSN) dalam aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Lampung, Senin, 13 Mei 2024.

    Adapun serikat buruh yang tergabung dalam aksi tersebut, diantaranya Serikat Buruh PT. San Xiong Steel Indonesia sendiri yakni Serikat Buruh San Xiong Steel (SBSXS), Serikat Buruh Perkebunan Nusantara (SPPN), Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU), PORSITU, YATK, dan soliditas persatuan buruh lainnya.

    Pantauan di lapangan, ratusan massa tampak mengibarkan bendera serikatnya masing-masing sembari meneriakkan kalimat “Berjuang Sampai Menang”. Di sisi lain, puluhan personel kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) juga terpantau berjaga melakukan pengamanan.

    Berita Terkait: Sistem Produksi Diduga Bermasalah K3 Tak Jelas FPSBI-KSN Dukung Polda Usut PT San Xiong Steel 

    Dalam orasinya, para buruh secara lantang mendesak pemerintah menutup sementara perusahaan peleburan besi itu, karena dinilai menajemen perusahaan kurang meng-atensi standarisasi keamanan dan keselamatan kerja (K3) bagi pekerjanya. Mengingat, telah banyak pekerja yang jadi korban akibat Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak memenuhi standar pada aktivitas kerja berisiko tinggi.

    Di samping itu, massa aksi juga menyayangkan pihak perusahaan yang terkesan tidak belajar dari peristiwa sebelumnya hingga terjadi penutupan perusahaan pada 2018 silam. Sehingga, kecelakaan kerja yang mengancam keselamatan karyawan kembali terulang.

    “Kami menuntut penutupan sementara PT. San Xiong Steel Indonesia melalui Disnaker Provinsi Lampung untuk merekomendasikan Bupati Lampung Selatan. Karena kecelakaan kerja di PT. San Xiong Steel Indonesia ini sudah fatal dan berkali-kali terjadi, bahkan menyebabkan kebutaan,” ujar Ketua SBSXS, Hadi Solihin saat diwawancarai wartawan.

    Seharusnya, kata Solihin, PT San Xiong Steel Indonesia melakukan uji standarisasi peralatan K3 yang dimilikinya dan dilaporkan sebelum menggunakan peralatan-peralatan tersebut untuk diuji. Sebab, dengan adanya penerapan standarisasi K3 kepada para pekerja tersebut diharapkan dapat mendorong produktivitas kerja karyawan yang tentunya akan berdampak positif terhadap perusahaan.

    “Untuk korban kecelakaan kerja harus mendapat perhatian khusus oleh semua pihak-pihak terkait terutama untuk mendapatkan hak-haknya dari PT San Xiong Steel Indonesia. Selain itu kami juga meminta perusahaan untuk merealisasikan janjinya untuk memperbaiki K3, berikut fasilitas penunjangnya agar tidak ada pekerja yang mengalami kecelakaan kerja lagi,” tambah Solihin.

    Berita Terkait: Lagi, Tungku Pelebur Besi PT San Xiong Steel Meledak Tiga Pekerja Luka Parah, Polda Lampung Olah TKP

    Kendati Demikian sebagaimana yang tertuang dalam surat tuntutan, lanjut Solihin, pihaknya menyampaikan tiga poin tuntutan, antara lain, pertama, mendesak Disnaker Provinsi Lampung mengeluarkan surat rekomendasi bahwa K3 PT. San Xiong Steel tidak layak. Kedua, PT. San Xiong Steel segera merealisasikan perbaikan sistem K3. Ketiga, perusahaan memberikan jaminan hak terhadap pekerja korban kecelakaan kerja.

    Terkait tuntutan penutupan tersebut, Solihin menegaskan, PT. San Xiong Steel Indonesia dapat beroperasi kembali jika sistem K3 sepenuhnya telah dibenahi dan memenuhi standar. Selain itu, Solihin juga meminta pihak perusahaan dapat memperhatikan kesejahteraan gaji bagi karyawan lama.

    “Kami juga mau diperhatikan masalah gaji, khususnya karyawan lama. Jadi sesuai risiko. Sebab resikonya berat, taruhan nyawa. Karena kan kita berhadapan dengan api bersuhu tinggi hampir 1500 derajat. bahkan kalo malam di ruangan pertama itu bisa mencapai 1700 derajat. Sedangkan APD yang kita kenakan sangat tipis. Jangankan untuk melindungi diri, kena api saja sudah terbakar,” jelas Solihin.

    Menyikapi tuntutan para buruh agar PT. San Xiong Steel ditutup sementara, Plh Kepala Disnaker Provinsi Lampung, Yanti Yunidarti mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan K3 di perusahaan tersebut. Disnaker Lampung akan mengkaji dan bakal mengeluarkan rekomendasi terkait insiden kecelakaan kerja ledakan tungku di PT San Xiong Steel Indonesia, Kabupaten Lampung Selatan.

    “Iya sudah disepakati (poin tuntutan), kami akan mengeluarkan rekomendasi, kemungkinan Rabu pekan ini. Kita minta waktu karena tim masih terjun ke lokasi,” ujar Plh Kepala Disnaker Lampung, Yanti Yunidarti saat dimintai keterangan.

    Rekomendasi tersebut dikatakan sembari menunggu hasil penyelidikan personel Polres Lampung Selatan. Lebih dari itu, Disnaker juga bakal mendorong perusahaan memperbaiki standarisasi K3.

    “Mereka (para buruh) minta penutupan sementara, tapi sudah kami sampaikan pengertiannya, bahwa itu bukan ranah kita. Jadi rekomendasi ini akan disampaikan ke kepala daerah di Lampung Selatan, untuk menemukan kebijakan selanjutnya,” jelasnya.

    Selanjutnya, Yanti juga berjanji akan mengawal hak ketiga korban yang mengalami luka bakar serius pasca insiden ledakan beberapa waktu lalu.

    “Kami sudah koordinasi dengan dinas terkait di Lampung Selatan, alhamdulillah, ketiga korban biaya pengobatannya sudah ditanggung perusahaan dan dicover BPJS,” pungkasnya. (Tam)