Tag: pulau sebesi

  • Tim SAR Gabungan Evakuasi Jenazah Laki Laki di Perairan Pulau Sebesi

    Tim SAR Gabungan Evakuasi Jenazah Laki Laki di Perairan Pulau Sebesi

    Lampung Selatan, sinarlampung.co – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah yang ditemukan di Perairan Pulau Sebesi pada Minggu (20 April 2025).

    Informasi ini diterima oleh personel Polair Polres Lampung Selatan dari nelayan Pulau Sebesi pada Minggu 20 April 2025 sekitar pukul 16.00 WIB bahwa telah ditemukan jenazah anonim berjenis kelamin laki laki di sekitar perairan Pulau Sebesi. Kemudian pihak Polair melaporkan kepada Basarnas untuk bantuan proses evakuasi.

    Menindaklanjuti laporan tersebut Kepala Kantor SAR Lampung Deden Ridwansah mengerahkan personil Pos SAR Bakauheni untuk menuju lokasi bersama unsur SAR gabungan dan melakukan evakuasi. Tim SAR gabungan yang terdiri dari personel Pos SAR Bakauheni, Pol Air Polda Lampung, Pol Air Polres Lampung Selatan, BPBD Lampung Selatan, Kobar Lampung Selatan berangkat menggunakan RIB 02 Lampung menuju dermaga Pulau Sebesi.

    Tiba di Pulau Sebesi, tim SAR gabungan berkoordinasi dengan unsur SAR gabungan yang berada di Pulau Sebesi dan langsung menuju lokasi penemuan jenazah pada koordinat 5˚57’21.588”S – 105˚30’40.392”T untuk proses evakuasi. Selanjutnya sekitar pukul 18.15 korban dievakuasi oleh tim SAR gabungan menuju Dermaga Canti.

    Setelah tiba di Dermaga Canti, bahwa terdapat pihak keluarga yang melaporkan bahwa jenazah tersebut merupakan salah satu dari anggota keluarga mereka. Kemudian telah dipastikan oleh pihak keluarga bahwa jenazah tersebut adalah benar anggota keluarga mereka yang bernama Ahmad Nasoka usia 32 tahun dan beralamat di Desa Braja Luhur Kecamatan Braja Selebah Kabupaten Lampung Timur.

    Dantim Rescue Pos SAR Bakauheni Restu Abdila melaporkan hasil evakuasi jenazah tersebut kepada Kepala Kantor SAR Lampung Deden Ridwansah selaku SMC (SAR Mission Coordinator). “Tim SAR gabungan telah berhasil melakukan evakuasi terhadap penemuan jenazah laki laki atas nama Ahmad Nasoka di Pulau Sebesi sekitar pukul 18.15 WIB. Selanjutnya jenazah dievakuasi menuju dermaga Canti untuk diserahkan kepada pihak keluarga.” Tutup Restu. (Red)

    Media Siber Lampung

  • 175 Pengungsi Asal Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku Dipulangkan Pemkab Lamsel

    175 Pengungsi Asal Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku Dipulangkan Pemkab Lamsel

    Lampung Selatan (SL) – Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) memulangkan 175 Pengungsi asal Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku kembali ke rumahnya masingmasing, Minggu (6/1/2019). Hal itu sesuai dengan keinginan masyarakat yang terus meminta Pemkab setempat untuk mengembalikan mereka ke kediamannya masing-masing.

    Selain itu, saat ini aktivitas Gunung Anak Krakatau sudah menurun. Sehingga, kemungkinan kondisi di sekitar wilayah terdampak tsunami sudah aman. Pengungsi bertolak dari Lapangan Tenis Indoor dan SDN 1 Way Urang ke Pelabuhan Canti, Kecamatan Rajabasa, menggunakan kendaraan yang disediakan oleh Pemkab Lamsel dan Kodim 0421 Lamsel.

    Sesampainya di Pelabuhan Canti, ratusan pengungsi diangkut menggunakan 6 Kapal motor yang disiapkan Pemkab Lampung Selatan untuk memfasilitasi para pengungsi yang hendak kembali ke Pulau Sabesi maupun Sebuku. “Hari ini kita siapkan 6 Kapal Motor untuk mengangkut saudara-saudara kita yang mengungsi dari Lapangan Tenis Indoor maupun SDN 1 Way Urang. Semua yang kita fasilitasi untuk kembali ke Pulau Sebesi dan Sebuku ada 175 jiwa,” ujar Kepala BPBD Lamsel I Ketut Sukerte.

    Sementara itu, berdasarkan pantauan tim ini, ratusan pengungsi yang terdiri dari anak-anak, wanita/pria dewasa, dan orang tua, yang diangkut menggunakan kapal Setia Jaya terlihat ceria dan sumringah menatap hamparan laut yang mereka lewati menuju Pulau Sabesi. Angan-angan mereka untuk kembali beraktivitas seperti sedia kala mampu menyingkirkan rasa takut akan gelombamg tsunami akibat longsoran Gunung Anak Krakatau pada Sabtu, 22 Desember 2018 yang lalu.

    Yessi warga Dusun Gan Lada Pulau Sebesi ketika diwawancarai tim ini di Kapal Motor Putri Salju mengaku senang bisa kembali ke rumahnya. “Saya sama anak pulang duluan bapaknya nyusul karena bawa barang. Rasanya ya senang, bisa pulang beres-beres rumah yang sudah lama ditinggal,” katanya.

    Sementara, Dahlia juga mengaku tidak ragu untuk kembali ke rumah. “Rumah saya jauh dari pantai, kalau ada apa-apa saya bisa lari keatas (bukit),” ujar warga Dusun Tejang, Pulau Sebesi ini. Sedangkan, Sartani warga Dusun Segenom mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah setempat, terutama kepada Plt. Bupati Lamsel Nanang Ermanto yang telah memberikan perhatian kepada pengungsi.

    Dia mengungkapkan, semua kebutuhan selama berada di pengungsian terpenuhi dan lebih dari cukup. “Mulai kami berangkat mengungsi dibantu, makan, minum, tempat tidur, disediakan. Ada juga aparat yang menghibur anak-anak disediakan Pemda, pokonya selama ditempat pengungsian kami cukup enggak kekurangan,” ujarnya.

    “Pak Nanang udah kayak minum obat, dia ngontrol kami di Lapangan Tenis Indoor sehari itu bisa 3 sampai 4 kali. Kami diperhatikan betul dari MCK, kebersihannya juga tiap hari ada petugas yang nyapu, sampai kamar khusus buat suami istri juga ada,” ucap Sartani menambahkan. (Amir)

  • Ribuan Pengungsi Tsunami Selat Sunda Kembali ke Pulau Sebesi dan Sebuku

    Ribuan Pengungsi Tsunami Selat Sunda Kembali ke Pulau Sebesi dan Sebuku

    Lampung Selatan (SL) – Ribuan pengungsi tsunami Selat Sunda berangsur-angsur kembali ke Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku. Seratusan pengungsi lagi tersisa di Lapangan Tenis Indoor Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (8/1).

    BNPB juga telah membongkar tenda yang telah ditinggalkan para pengungsi. Berdasarkan catatan BNPB, akibat tsunami, ada 6.999 pengungsi dan separuhnya terkosentrasi di lapangan tenis tersebut.

    “Sebagian besar pengungsi sudah kembali ke pulau,” kata Plt Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan Sefri Masdian.

    Mereka memutuskan kembali setelah sepekan terlihat ada penurunan aktivtas Gunung Anak Krakatau.

    Hal itu dipertegas Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau AK Hargo Pancuran, Andi Suardi. Masih ada letusan tapi intensitasnya sudah jauh menurun bila dibandinkan saat erupsi sebelum terjadinya tsunami (22/12). (RMOLLPG)

  • Polda Siapkan 4 Kapal Untuk Evakuasi Warga Pulau Sebesi dan Sebuku

    Polda Siapkan 4 Kapal Untuk Evakuasi Warga Pulau Sebesi dan Sebuku

    Bandarlampung (SL) – Tim Polda Lampung menyiapkan empat kapal motor (KM) untuk mengevakuasi warga di Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku, Lampung Selatan (Lamsel). Kabid Humas Polda Lampung Kombes Sulistyaningsih menerangkan, empat KM itu akan mengangkut 983 warga dari Pulau Sebesi dan 50 orang dari Pulau Sebuku.

    Empat KM tersebut adalah KM Jembio, KM Trisula, KM Sabuk Nusantara, dan KM Jatra III. “Pengangkutan difokuskan pada KM Jatra III dan Sabuk Nusantara. Sedangkan KM Trisula dn Jembio untuk mengangkut warga dari pelabuhan ke KM Jatra III dan KM Sabuk Nusantara,” bebernya, Rabu (26/12/2018). Manajer Pelabuhan PT Banjar Bakau Jaya (BBJ) Bakauheni, Tatang Rohadi, mengatakan upaya evakuasi tersebut dalam sehari akan dilakukan sebanyak dua kali. “Nanti dari ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) juga ada,” tutupnya. (rilis.id)

  • Ratusan Korban Tsunami Selat Sunda di Pulau Sebesi dan Sebuku Dievakuasi ke Lapangan Tenis Kalianda

    Ratusan Korban Tsunami Selat Sunda di Pulau Sebesi dan Sebuku Dievakuasi ke Lapangan Tenis Kalianda

    Lampung Selatan (SL) – Bencana tsunami selat sunda yang menerjang pesisir Lampung dan Banten (22/12) kemarin, Banyak merenggut korban jiwa dan menimbulkan kerusakan rumah dan insfrastruktur lainnya.

    Sebanyak 174 orang warga Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku di gugusan kepulauan di Selat Sunda yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau, telah dievakuasi. Plt. Bupati Lampung Selatan (Lamsel) Nanang Ermanto didampingi Sekretaris Daerah Ir. Fredy SM, MM, mengunjungi posko pengungsian warga dari Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku di Tenis Indoor Kalianda, Selasa sore,25/12/18.

    Dari pantauan dilokasi sebanyak 174 warga Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku sudah dievakuasi ke pos pengungsian yang berada di Lapangan Tenis Indoor Kalianda, Lampung Selatan. Perincian proses evakuasi itu, tahap I sebanyak 59 orang (dari Pulau Sebesi), tahap II sebanyak 47 orang (Pulau Sebuku), dan tahap III sebanyak 68 orang (Pulau Sebesi). Sebagian warga yang sudah dievakuasi, memilih untuk mengungsi di rumah keluarganya yang ada di seputaran Kalianda.

    Dalam kunjungannya Nanang meminta kepada warganya untuk bersabar dan tabah atas musibah yang dialami. “Sabar ia pak ibu pokoknya semua urusan kesehatan, pengobatan, dan makan tidak usah dipikirkan,nanti kita yang nanggung,dan untuk rumah yang rusak juga nanti ada bantuannya. Termasuk yang meninggal juga kita beri santunan,”kata Nanang kepada warga pungungsi. (metropolis)

  • Ribuan Warga Pulau Sebesi Enggan Dievakuasi

    Ribuan Warga Pulau Sebesi Enggan Dievakuasi

    Lampung Selatan (SL) – Sekitar 1500 warga Desa tejang Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa enggan di evakuasi karena rumah mereka tidak terdampak tsunami.

    Hal itu dikatakan sekdes tersebut Samsiar saat dihubungi etalaseinfo.com via selulernya rabu(26/12) sekira pukul 12.00 WIB. “Sekitar 1500 an warga desa kami memilih tetap bertahan dan tidak mau dievakuasi pak, sebab alasannya rumah rumah mereka tidak terdampak langsung ileh tsunami” ungkapnya.

    Sedangkan yang dievakuasi hari ini adalah terakhir imbuhnya, mereka yang dievakuasi ini adalah warga yang terdampak dan berhatadapan langsung daerahnya dengan gunung tersebut. ”Dusun tiga khegahan lada yang terdampak dan sebagian rumahnya hancur ini yang di evakusi, sedangkan dusun satu dan dua tidak terdampak dan memilih bertahan disini” terangnya.

    Tapi yang di dusun khegahan lada pun tambahnya masih ada warga yang tetap bertahan dan tidak mau di evakuasi. “Mereka memilih bertahan karena menjaga harta benda, seperti rumah, ternak dan lainnya pak” pungkasnya. (etalaseinfo)

  • Ribuan Warga Terjebak di Pulau Sebesi

    Ribuan Warga Terjebak di Pulau Sebesi

    Lampung Selatan (SL) – Ribuan masyarakat Desa Pulau Sebesi, Rajabasa, Lampung Selatan hingga saat ini terjebak, tidak dapat keluar dari pulau yang berada di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Pasalnya, pasca terjadinya gelombang  pasang (Tsunami, red) akibat erupsi dari  anak  Gunung  Krakatau  itu telah  menghancurkan semua kapal yang ada di pulau itu.

    Dari informasi yang didapat inikitanews.co.id melalui  sambungan  seluler, masyarakat  yang  ada di pulau sebesi belum juga mendapatkan bantuan  dari luar.  Saat ini mereka masih mengungsi di  gunung  Sebesi, dengan peralatan seadanya.  Masyarakat  masih diliputi kecemasan yang tinggi.

    Mereka berharap segera dievakuasi  dibawa keluar pulau, khawatir  terjadinya  gelombang susulan. Tolong kabarkan mas, kami terjebak disini  tidak dapat kemana- mana, semua kapal  hancur,  warga cemas,  kami masih diatas gunung mengungsi, khawatir  terjadi  gelombang  susulan,” kata Mutiara, Minggu (23-18).

    Masih kata Mutiara, tak hanya kapal saja yang hancur akibat gelombang tinggi  semalam, melainkan rumah-rumah penduduk pun porak poranda diterjang gelombang tsunami. ”Dusun tempat saya yang paling parah, rumah saya aja hancur mas,” kata Mutiara sambil menangis.

    Kecemasan warga pulau sebesi menjadi-jadi lantaran, letak pulau sebesi yang sangat berdekatan dengan anak gunung krakatau, hanya berjarak 1 jam perjalanan kapal laut. ”Kami takut mas, warga sangat ketakutan dengan adanya susulan gelombang, karema kami sangat dekat dengan anak gunung  krakatau,” kata Suhaili.

    Hingga saat ini menurut Suhaili, Anak Gunung  Krakatau masih aktif melakukan erupsi, dan jauh lebih aktif dari sebelumnya. Saat ini mereka sangat membutuhkan bantuan pemerintah, agar dapat membawa mereka keluar dari pulau itu. “Sampaikan ya mas, kami butu bantuan pemerintah untuk membawa kami keluar dari pulau, tolong mas, sampaikan keadan kami,“ ujarnya seraya menangis. (LSN)

  • Pemprov Lampung Kirim Bantuan Kepada Korban dan Pengungsi di Pulau Sebesi

    Pemprov Lampung Kirim Bantuan Kepada Korban dan Pengungsi di Pulau Sebesi

    Lampung Selatan (SL) – Pemerintah Provinsi Lampung mengirimkan bantuan kepada korban luka-luka dan pengungsi di Pulau Sebesi, Lampung Selatan, Senin (24/12/2018).Kabag Humas dan Komunikasi Publik Pemprov Lampung Heriyansyah mengatakan bantuan tersebut diberikan sesuai dengan arahan dan instruksi Gubernur M. Ridho Ficardo. “Pak Gubernur minta kita fokus ke penanganan tanggap darurat dan pelayanan kepada para pengungsi akibat bencana ini,” katanya, Senin (24/12/2018).

    Adapun bantuan yang diberikan, yakni air mineral, mi instan, selimut, beras, roti, telur, pempers bayi, dan bantuan lainnya. “Diharapkan bantuan ini mampu meringankan para korban dan pengungsi,” tambah Heriyansyah. Sementara bantuan serupa juga diberikan para pendamping desa Kabupaten Lampung Selatan di Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa. Di antaranya makanan, pakaian dan tenaga untuk evakuasi. (rilis.id)

  • Ratusan Warga Pulau Sebesi Kelaparan Pasca Tsunami

    Ratusan Warga Pulau Sebesi Kelaparan Pasca Tsunami

    Lampung Selatan (SL) – Pasca tsunami, hingga Minggu (23/12/2018) malam, ratusan warga di Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan (Lamsel) tinggal di tenda-tenda daruratMereka tidur beratapkan terpal dengan alas tikar atau bahan seadanya. Orangtua, anak-anak, dewasa, campur menjadi satu.Sedikitnya 500 jiwa dari total 2.807 penduduk yang mengungsi itu menunggu siapa saja yang dapat membawa mereka ke luar dari bayang-bayang tsunami.

    Puluhan anak-anak di bawah hujan deras mengaku kedinginan. Tidak sedikit juga yang merintih kelaparan akibat minimnya stok logistik milik warga setempat.”Lapar Om, kami belum makan. Mana hujan pula di sini,” rintih Robi (10), warga setempat yang mengungsi di gunung bersama ayahnya.

    Zulkifli (30), warga lainnya sampai bolak-balik naik turun gunung mencari makanan untuk keluarganya.”Kalau tidur kami di gunung, turun ke perkampungan cuma untuk mengambil makanan dan minuman. Kami di sini butuh evakuasi atau bantuan logistik dan posko keamanan,” bebernya.Hingga berita diturunkan menurut dia, belum ada perwakilan dari Pemkab Lamsel atau Basarnas yang ke sana.Padahal mereka sangat membutuhkan bantuan untuk membantu mencari korban yang hilang atau luka-luka seperti patah tulang. (Rilis.id)