Tag: PUPR Pesawaran

  • Perbaikan 12 Jalan Milik Dinas PUPR di Pesawaran Bermasalah

    Perbaikan 12 Jalan Milik Dinas PUPR di Pesawaran Bermasalah

    Pesawaran (SL)-Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Lampung memiliki catatan penting terhadap perbaikan 12 jalan di Pesawaran yang menjadi tanggungjawab Dinas PUPR setempat.

    Sebagaimana Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) terkait Laporan Keuangan Kabupaten Pesawaran tahun 2022, BPK mendapatkan sejumlah masalah dalam pembangunan 15 ruas jalan yang dikerjakan Dinas PUPR, Perkim serta Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura. Dari semua perbaikan jalan tersebut diketahui 12 diantaranya milik Dinas PUPR Pesawaran.

    Tercantum dalam LHP, ada tiga persoalan yang menjadi catatan BPK Lampung, yakni kekurangan volume, tidak sesuai spesifikasi dan kelebihan pembayaran kepada penyedia jasa.

    Adapun perbaikan 12 jalan tersebut yang tercantum dalam LHP Nomor 28B/LHP/XVIII.BLP/05/2023, tertanggal 15 Mei 2023, sebagai berikut :

    1. Peningkatan Ruas Jalan Trisno Maju – Lumbir Rejo Kecamatan Negeri Katon

    2. Peningkatan Ruas Jalan Sinar Jati – Gerning

    3. Peningkatan Ruas Jalan Sido Basuki – Purworejo

    4. Pembangunan Jalan Rumah Jabatan Bupati

    5. Peningkatan Ruas Jalan Pejambon – Tugu Sari

    6. Peningkatan Ruas Jalan Kaliguha – Fajar Bulan Pesawaran Mulya Sari

    7. Peningkatan Ruas Jalan Gunung Rejo – Sentongan

    8. Peningkatan Ruas Jalan Cipadang – Sepakat

    9. Peningkatan Ruas Jalan Bawang – Suka Maju

    10. Peningkatan Ruas Jalan Banjar Negeri – Batas Pringsewu

    11. Rehabilitasi Dl Way Panas (DAK)

    12. Rehabilitasi D.I.Way Semah (DAK)

    Salah satu temuan bermasalah yang disebut BPK Lampung adalah kelebihan pembayaran sebesar Rp3.807.246.883,66 oleh Dinas PUPR Pesawaran kepada 12 Penyedia Jasa, sehingga BPK Lampung merekomendasikan pihak terkait untuk pengembalian kelebihan bayar tersebut ke kas daerah.

    Menindaklanjuti rekomendasi BPK Lampung, Dinas PUPR Pesawaran telah menyetor ke kas daerah oleh CV BS senilai Rp30 juta berdasarkan STS tertanggal 8 Maret 2023. (*/Red)

  • Pencarian Dana Proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi Way Mada Jaya, Diduga Rekanan Diminta Serahkan Sejumlah Uang ke Oknum PUPR Pesawaran

    Pencarian Dana Proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi Way Mada Jaya, Diduga Rekanan Diminta Serahkan Sejumlah Uang ke Oknum PUPR Pesawaran

    Pesawaran (SL) – Rehabilitasi daerah irigasi Way Mada Jaya di desa Mada jaya Kecamatan Waykhilau (IPDMIP) UnitLPSE Kabupaten Pesawaran Satuan Kerja Dinas Pekerja Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Pesawaran dengan Pagu Rp3.567.108.070,00 anggaran APBD 2021

    Proyek dengan pagu tersebut dikerjakan oleh kontraktor bernama Suhadi yang sebenarnya milik Rusdi. Suhadi meminta Rusdi agar proyek rehabilitasi saluran irigasi yang ada di Desa Mada Jaya dikerjakan oleh dirinya yang mengerjakanya dengan menjaminkan beberapa surat tanah miliknya.

    Dari keterangan Andri sebagai orang kepercayaan Suhadi dan selaku rekanan proyek rehabilitasi saluran irigasi Way Mada Jaya mengatakan pada awak media Sinarlampung.co pada pertengahan pengerjaan terdapat beberapa masalah, salah satunya ada 300 m pekerjaan yang tak diterima pengawas PUPR lantaran tak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

    “Saya pada saat itu ikut bekerja di proyek rehabilitasi saluran irigasi Way Mada Jaya, dan pada pertengahan sudah hampir selesai pengerjaan mengalami masalah. Dimana ada sekitar 300 m itu pekerjaan tidak diterima oleh pengawas PUPR dan meminta agar pekerjaan tersebut di bongkar ulang karena tidak sesuai speknya”, ujar Andri.

    Masih kata Andri, selain masalah diatas, masih ada beberapa masalah lainnya, seperti menggunakan batu bekas yang ada dari bangunan yang lama, pemasangan batu di air yang tergenang. Hal tersebut lah dasar dari pihak pengawas PUPR meminta bangunan di bongkar kembali sepanjang tiga ratus meter.

    “Dengan adanya permintaan dari dinas PU pak Suhadi sebagai kontraktor menyanggupi permintaan pihak Dinas dan kami sebagai pekerja diminta untuk membongkar saluran irigasi yang bermasalah tersebut. Yang turun ke lokasi dari dinas PU ada konsultan Kabid Perairan Pak Aldi dan Sanca selaku PPTK turun ke lokasi proyek waktu itu. Selanjutnya setelah tahap pembongkaran dan perbaikan ulang sudah selesai, malah pencairan uangnya dipersulit oleh pihak dinas yang biasanya pencairan paling lambat lima belas hari sudah cair tapi setelah adanya pembongkaran ulang pencairanya terhambat hingga sampai dua bulan lamanya dana tidak dicairkan.  Pak Suhadi sebagai pelaksana kebingungan karena para pekerja meminta hak gaji mereka tapi dana belum dicairkan dari dinas”, tambah Andri.

    “Ada pengawas dari PU bernama Udin saat ngobrol dengan pak Suhadi mengatakan kalau urusan ini mau beres dan uang dapat dicairkan, coba pak Suhadi hubungi orang dinasnya si A dan si B. Ini nomor teleponnya”, masih kata Andri sambil menirukan omongannya Udin pengawas PU.

    “Nah setelah itu mas pak Suhadi menghubungi nomor telepon yang diberikan oleh Udin pengawas lapangan dari PU, yang juga ikut menyetop dan meminta pekerjaan dibongkar ulang setelah terjadi negosiasi. Dan Suhadi sebagai broker atau pemborong mengubungi pihak dinas PUPR Kabupaten Pesawaran negosiasi hasilnya pihak dinas meminta sejumlah uang dengan nominal Rp40.000.000 yang disetujui oleh pak Suhadi asal uang dapat dicairkan berapa aja. Saya kasih kata pak Suhadi pada saat itu, hanya dan setelah itu saya dan pak Suhadi berangkat ke Bandar Lampung untuk menemui pihak dinas. Saya lupa mas tanggal berapa, pada waktu itu setelah sampainya di rumah pihak dinas, di dalam rumah sudah ada tiga orang.  Yang satu saya tau namanya Dedi, kalau yang dua orang saya kurang faham siapa namanya dan setelah kami duduk uang sisa dari pekerjaan proyek irigasi Mada Jaya itu tersisa Rp480.000.000 dan uang dalam pecahan lima puluh ribuan. Itu penuh mas satu meja kemudian pihak dinas langsung memotong Rp40juta dari uang tersebut. Saya yang memberikan uangnya berdua dengan pak Suhadi. Saya dokumentasi video untuk bukti sudah memberikan uang yang mereka pinta. Pak Suhadi sebenarnya mengeluh mengerjakan proyek rehabilitasi saluran irigasi Mada Jaya itu dimana untuk menutupi tukang yang bekerja sudah menggadaikan dua unit mobil miliknya dan sampai sekarang setelah selesai pekerjaan mobil yang digadaikanpun belum ada yang ditebus. Karena tidak dapat apa-apa dari pengerjaan poyek Mada Jaya itu”, papar Andri lebar.

    Udin salah satu pengawas lapangan dari PUPR Pesawaran saat dikonfirmasi dikediamanya di dusun Tanjung Beringin Desa Kububatu Kecamatan Way Khilau l mengatakan pada awak media, bahwa dirinya pada saat itu hanya minta Suhadi segera urus dan selesaikan agar pekerja bisa bekerja kembali dan hak gaji dapat segera dibayarkan. Karena sudah hampir dua bulan belum digaji. “Karena uang sudah dua bulan belum dicairkan makanya saya hanya mengarahkan agar pak Suhadi sebagai pelaksana dapat menghubungi orang yang dari dinas PUPR Pesawaran kalau dari orang dinas meminta sejumlah uang senilai Rp40 juta rupiah itu selebihnya saya gak tau mas”, jelasnya.

    “Saya waktu itu meminta pak Suhadi agar menghubungi Sanca sebagai PPTK agar nanti Sanca menghubungi pemborongnya bernama Rusdi agar permasalahan selesai”, jelasnya.

    Sedangkan Suhadi saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya di 0812721013** tidak mengakui bahwa dirinya adalah rekanan proyek Saluran irigasi yang ada di Desa Mada Jaya. “Saya soal itupun tidak tau, kapan ada pembongkaran saya tidak tau. Dan soal memberikan sejumlah uang untuk memuluskan pencairan proyek itu, saya tidak pernah memberikan uang ke orang Dinas PUPR Pesawaran. Yang namanya Hendri pun saya tidak kenal. Saya ada di lokasi proyek itu hanya ikut bekerja saja mas, jadi sekali lagi saya tidak tau”, jelasnya pada awak media.

    Sedangkan menurut keterangan Hendri proyek saluran irigasi yang ada di Desa Mada Jaya itu Suhadi adalah rekanannya dan memberikan uang empat puluh juta itu bersamanya. (Din)

  • Baru Rampung, Saluran Irigasi Di Desa Kota Jawa Kabupaten Pesawaran Beberapa Kali Ambrol

    Baru Rampung, Saluran Irigasi Di Desa Kota Jawa Kabupaten Pesawaran Beberapa Kali Ambrol

    Pesawaran (SL)-Bangunan proyek saluran irigasi pesawahan yang berada di Danau Jaya Desa Kota Jawa Kecamatan Waykhilau Kabupaten Pesawaran yang menelan anggaran milyaran rupiah, yang baru saja rampung pengerjaanya pada Desember 2020 lalu, kini kondisinya rusak parah.

    hal itu berdasarkan pantaun awak media pada Jumat 12 Februari 2021 yang langsung turun ke lokasi ambruknya saluran irigasi tersebut di karnakan curah hujan yang cukup deras.

    Saluran irigasi itu juga banyak dikeluhkan oleh warga setempat. Sahili salah satu Petani mengatakan, ambrolnya saluran irigasi disebabkan curah hujan yang tinggi. Dan sebelumnya juga pernah mengalami kerusakan pada bulan Januari kemarin.

    “Iya mas ini sebelum ambrol di sini pernah juga sebelum nya di bulan satu kemrin terjadi ambrol juga itu hanya sekitar 50 meter kalau sekarang cukup lumayan panjang mas ambrol nya hanya saja kali ini tidak berada di satu tempat melainkan terpisah-pisah itu kurang lebih sekitar 100 meter yang ambrol,” kata Sahili.

    Sahili dan warga merasa heran bangunan tersebut sangat mudah ambrol. “Kami sebenarnya agak heran juga kenapa ini bangunan baru kok sangat mudah sekali ambrol, padahal kan harusnya dia kokoh karna masih kuat untuk menahan tekanan air, karna kalau memang pengerjaan nya bagus kenapa banyak sekali titik yang ambrol.

    Dengan adanya kerusakan saluran irigasi tersebut warga berharap, pihak pelaksana pembangunan ataupun pemborong pekerjaan tersebut untuk segera memperbaiki kembali kerusakan dibeberapa titik.

    Di beritakan sebumnya oleh media online sinarlampung.co, proyek saluran irigasi tersebut memang ada beberapa kejanggalan. diantaranya diduga tidak ada transparansi, hal itu terbukti tidak adanya pagu anggaran proyek.

    Dugaan pekerjaan proyek PUPR kabupaten Pesawaran yang menelan anggaran yang jumlahnya milyaran tersebut diduga asal jadi sehingga hasil bangunan cepat rusak. Dari adukan semen dasar tidak alas yang seharusnya terpasang agar bangunan kokoh.

    Pengerjaan itu juga disinyalir asal-asalan dan tidak sesuai dengan gambar dan speknya. saat dimonfirmasi ke Dinas terkait namun tidak ada respon

    Saat dikonfirmasi melalu sambungan telepon, Adal selaku pelaksana proyek saluran irigasi yang berada di Danau Jaya Desa Kota Jawa tersebut menagatakan, ambrolnya bangunan  teersebut karena curah hujan yang deras dan besarnya hantaman air dibawah.

    “Iya mas saya sudah tau ambrolnya irigasi pekerjaan saya, dan akan segera di perbaiki kembali, karna itu masih tanggungjawab saya, bahkan yang ambrol di bulan lalu pun sudah saya perbaiki kembali,” kata Adal. (Udin)