Tag: PWI Banten

  • Selly Laomena Miris Dengan Kondisi Wartawan Saat Ini: Mudahnya Jadi Jurnalis

    Selly Laomena Miris Dengan Kondisi Wartawan Saat Ini: Mudahnya Jadi Jurnalis

    Banten, sinarlampung.co – Ketua PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Tangerang, Sekretaris dan Pengurus inti, menyambangi studio LUGAS TV untuk memenuhi undangan Podcast program “LIBAS BOS ” adapun maksud dan tujuan diundang para pencari berita ini adalah meminta pandangan fenomena mudahnya menjadi seorang Wartawan.

    Sebanyak 15 pertanyaaan yang diberikan host podcast “LIBAS BOS” Badia Sinaga dimana dua diantaranya adalah mudahnya menjadi profesi Wartawan dan maraknya lembaga masyarakat dan organisasi yang memiliki platform media dan anggota juga seorang wartawan,menurut selly alangkah baiknya jika seorang anggota lsm yang merangkap wartawan mundur dari keanggotan LSM untuk menjaga kemurnian pers nasional.

    “Sebenarnya tidak ada larangan khusus bagi LSM merangkap sebagai wartawan, namun Dewan Pers memberikan seruan untuk menghindari konflik kepentingan dan menjaga independensi wartawan. Jika ada seorang wartawan juga anggota LSM, ia harus menghindari liputan yang terkait dengan LSM tersebut atau lebih baik mengundurkan diri dari keanggotaan LSM untuk menjaga kemurnian pers profesional.” Kata Selly Laomena Selasa 29/04/2025 setelah selesai podcast di ruangan outdoor lugas tv.

    “Saya juga miris melihat kondisi saat ini mudahnya menjadi seorang Wartawan/wartawati,sehingga diragukan apakah menjalankan kode etik jurnalis atau malah merusak citra seorang wartawan yang mana salah satu dari 4 tiang demokrasi setelah eksekutif,legislatif, yudikatif”,ujar Selly wartawan radio Elshinta.

    Menurut informasi yang diperoleh setelah dilantik sebagai ketua PWI Kabupaten Tangerang, Periode 2023-2028 pada Senin 17/02/2025,Selly Laomena dan seluruh pengurus dan jajaran keanggotan melakukan kegiatan Roadshow To Kampus salah satu kampus UNIPI (Universitas Insan Pembangunan Indonesia)tentunya merupakan terobosan baru untuk dunia pendidikan.

    Berharap ditangan Selly Laomena dan pengurus saat ini PWI Kabupaten Tangerang akan lebih berwarna dan gercep di segala bidang terutama menjalankan fungsi kontrol sesuai Undang-Undang Pers di Indonesia adalah Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers dimana Undang-undang ini mengatur prinsip, ketentuan, dan hak-hak penyelenggara pers di Indonesia. Undang-undang ini menjamin kemerdekaan pers sebagai hak asasi warga negara.

    Semoga PWI Kabupaten Tangerang dapat mengubah pola pikir yang mana belakangan ini marwah atau taring seorang wartawan mulai luntur akibat banyaknya oknum-oknum wartawan yang diduga menyalahgunakan sehingga merusak citra wartawan yang mana sebagai profesi mulia. (suryadi)

  • Jelang Konferensi PWI Banten, Anggota di Cilegon Solid Dukung Rian Nopandra

    Jelang Konferensi PWI Banten, Anggota di Cilegon Solid Dukung Rian Nopandra

    Cilegon, sinarlampung.co Lima hari jelang pelaksanaan Konferensi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten, dinamika kandidasi calon Ketua PWI Banten mulai mengarah pada menguatnya suara dukungan untuk petahana Rian Nopandra.

    Masing-masing anggota di daerah mulai terbuka menyampaikan dukungannya untuk misi keberlanjutan Rian Nopandra di periode kedua. Seperti yang dilakukan anggota PWI Kota Cilegon.

    Secara terbuka, PWI Kota Cilegon menyatakan solid dan kompak menyerahkan suaranya untuk memilih Rian Nopandra menjadi Ketua PWI Banten Periode 2024-2029.

    “Lebih dari 30 anggota biasa PWI Cilegon akan hadir menjadi peserta konferensi, dan kami sudah satu suara dan solid untuk meminta Rian Nopandra melanjutkan kepemimpinannya di PWI Banten periode 2024-2029,” ujar Ahmad Fauzi Chan, Ketua PWI Kota Cilegon, Jumat, 22 Maret 2024.

    Pada Jum’at malam ini, PWI Kota Cilegon diketahui menggelar Rapat Pleno untuk membahas struktur kepengurusan baru sekaligus menyatukan suara dukungan untuk menghadapi Konferensi PWI Banten yang akan digelar di Hotel Puri Retno Anyer, Rabu pekan depan.

    “Tidak ada lagi sikap abu-abu, tidak ada lagi keragu-raguan dari kami seluruh anggota Cilegon tentang dinamika jelang konferensi ini. Kami akan bulat satu suara memperjuangkan Bang Opan untuk kembali memimpin PWI Banten lima tahun ke depan,” ungkap pria yang akrab disapa Ichan ini.

    Ichan menilai, misi keberlanjutan harus diwujudkan demi menjaga soliditas organisasi dan meningkatkan marwah insan pers di Banten.

    “Wartawan di Banten bukan pelaku politik praktis, dan kami ingin menjaga kekeluargaan di organisasi ini. Jadi jangan sampai ada praktik-praktik yang menodai kontestasi dalam konferensi nanti, kita menolak politik uang dan upaya pecah belah yang merusak moral wartawan Banten,” tegas Ichan.

    “Karena itu kami hanya percaya, bahwa Bang Opan yang mampu menjaga harmonisasi dan kekeluargaan di PWI Banten. Tidak ada tawar-menawar lagi, kami solid,” imbuhnya.

    Hal senada diungkapkan Hasidi Wow, anggota PWI Cilegon lainnya yang mengaku sudah banyak jasa dan program yang dilahirkan selama masa kepemimpinan Rian Nopandra di periode pertama.

    “Bang Opan sudah membuktikan komitmen beliau yang selalu serius dalam peningkatan kompetensi wartawan. KLW dan UKW sangat massif dilaksanakan, dan semua anggota terfasilitasi dengan baik selama ini,” ujar Hasidi.

    PWI Cilegon juga mengapresiasi kerja-kerja panitia yang sudah mempersiapkan dengan baik pelaksanaan konferensi dan memfasilitasi informasi untuk seluruh anggota.

    “Proses yang dijalankan panitia sudah cukup transparan dan sangat akomodatif terhadap kepentingan anggota dalam menghadapi konferensi nanti. Dinamika kontestasi yang saat ini terjadi, jelas ini menunjukkan panitia sukses membuat PWI jadi satu-satunya wadah wartawan yang dipercaya dan dibutuhkan oleh wartawan di Banten,” tutup Hasidi.

    Diketahui, Panitia Konferensi PWI Banten telah selesai melakukan penjaringan bakal calon Ketua Umum dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Banten Periode 2024-2029 mendatang. Ada empat bakal calon ketua umum, dan tiga orang bakal calon ketua DK yang memenuhi syarat dan telah dilaporkan kepada PWI Pusat.

    Empat bakal calon Ketua Umum PWI Banten, yakni Hari Wibowo, Junaidi, Rian Nopandra, dan Sangki Wahyudin. Adapun tiga bakal calon Ketua DK PWI Banten yakni, Mohamad Hopip, Nana Hamdan, dan Sahatma Refindo. (*)

  • Akew Pimpin PWI Lebak Periode 2019-2022

    Akew Pimpin PWI Lebak Periode 2019-2022

    Banten-SL-Fahdi Khalid yang akrab di panggil Akew akhirnya dilantik menjadi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lebak periode 2019-2022. Fahdi dilantik setelah melalui proses Konferensi Kabupaten (Konferkab) luar biasa.

    Saat Konferkab, peserta meminta panitia menggelar pemilihan secara aklamasi, lantaran 9 peserta Konferkab sepakat untuk memilih Fahdi Khalid sebagai Ketua PWI Lebak. Dengan situasi tersebut mayoritas pemilik kartu sepakat untuk menunjuk langsung Fahdi Khalid.

    “Ada 9 pemilih plus Fahdi Khalid. Mereka sepakat secara aklamasi memilih Fahdi sebagai Ketua PWI Lebak periode 2019-2022,” kata Ketua Plt PWI Lebak, Sahatma, Sabtu (07/12/2019).

    Masih kata Sahatma, 10 suara yang menunjuk Fahdi dinyatakan sah oleh Steering Comite (SC), berasal dari lima peserta hadir dan lima suara dari mandat dengan dibubuhi tanda tangan di atas materai. “Dengan begitu, sah, Fahdi Khalid menjadi Ketua PWI Lebak periode 2019-2022,” terang Sahatma

    Ketua PWI Banten, Rian Nopandra, dalam sambutannya meminta agar pengurus PWI Lebak periode 2019-2022 dapat menjalankan amanah organisasi. Ia juga meminta pengurus segera melalukan pembenahan internal.

    “Pengurus yang baru dibawah komando Fahdi Khalid, diharapkan dapat membawa PWI Lebak ke arah yang lebih baik. Benahi internal organisasi, kita tidak mau kejadian yang sudah sudah terulang kembali. Saya ucapkan selamat kepada pengurus,” kata Rian.

    Semementara itu, Fahdi Khalid alias Akew ketika diwawancara mengatakan, ia akan membawa organisasi ke arah yang lebaik baik sesuai dengan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PDPRT) PWI. Ia berjanji akan melakukan konsolidasi dalam waktu dekat ini.

    “Secepatnya saya akan melalukan pembenahan secara internal. Saya akan berkordinasi dengan pengurus dan anggota PWI Lebak lainnya,” demikian janji  Akew (suryadi)

  • PWI Banten Kirimkan Bantuan Ke Korban Tsunami Pandeglang

    PWI Banten Kirimkan Bantuan Ke Korban Tsunami Pandeglang

    Banten (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang bersama PWI Provinsi Banten, mengirimkan bantuan untuk meringankan beban bagi korban tsunami di pesisir Banten. Bencana tsunami yang terjadi pada Sabtu (22/12/18) malam itu, setidaknya telah menghancur ratusan rumah penduduk, puluhan hotel dan tempat kuliner yang mengakibatkan ratusan korban jiwa dan luka-luka.

    Ketua PWI Kabupaten Tangerang, Sangki Wahyudin mengungkapkan, bahwa bencana tsunami merupakan duka kita semua, dan harus kita pikul bersama untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. “Mari kita ulurkan tangan kita untuk membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah tsunami di Banten, mudahan-mudahan dengan bantuan yang kita berikan akan meringankan beban mereka,” kata Sangki saat memberikan bantuan kepada korban bencana tsunami yang di Kampung Tanjung Jaya, Kabupaten Pandeglang, Senin (24/12/2018).

    Ia menjelaskan, bantuan yang diberikan oleh PWI Kabupaten Tangerang dan Provinsi Banten ini, berupa pakaian, peralatan bayi, makanan ringan, sembako dan air mineral. “Bukan soal berapa banyak kita memberikan, tapi yang paling terpenting adalah kepedulian kita untuk membantu sesama. Untuk itu, saya mengetuk hati seluruh rekan-rekan khususnya pewarta yang tergabung di PWI Banten, untuk turut bersama-sama untuk membantu,” pungkasnya. (tangerangonline)

  • PWI Banten Tuan Rumah Konsolidasi Puncak PWI se-Indonesia

    PWI Banten Tuan Rumah Konsolidasi Puncak PWI se-Indonesia

    Banten (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten menjadi tuan rumah konsolidasi puncak para ketua PWI provinsi se-Indonesia di Great Werstern Serpong, Kabupaten Tangerang, selama dua hari (5-6/5/2018)

    “Kami ingin menyamakan sikap dan langkah organisasi, salah satunya aspirasi anggota yang tetap ingin pertahankan 9 Februari sebagai Hari Pers Nasional (HPN), ” ujar Firdaus.

    Ketua PWI Banten itu, Senin (30/4/2018), mengatakan para pengurus dan anggota PWI tak ada yang setuju hari HPN diubah dari tanggal 9 Februari menjadi 23 September.

    Di Monumen Pers, Solo, Senin (30/4/2018), ratusan pengurus PWI Pusat dan provinsi sarasehan membahas soal wacana perubahan hari HPN yang dilontarkan dua wadah wartawan lain lewat Dewan Pers.

    Menurut Firdaus, hari HPN yang bertepatan dengan tanggal lahirnya PWI merupakan sejarah perjalanan pers Indonesia. Di Monumen Pers, Solo, tanggal 9 Februari 1946, merupakan tonggak sejarah, untuk pertamakali dalam sejarah pergerakan Indonesia berkumpul dan bersatunya seluruh insan pers Indonesia dan kemudian mendeklarasikan berdirinya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dari rongrongan penjajah. Momentum historis itu tak tergantikan.

    Banten sebagai tuan rumah puncak konsolidasi PWI se-Indonesia yang salah satunya menyoal Hari Pers, menurut Firdaus, suatu kehormatan bagi insan pers di Provinsi Banten.

    Mudah-mudahan, lewat kepercayaan PWI seluruh Indonesia terhadap PWI Banten sebagai tuan rumah, lahir kesepakan dan langkah PWI ke depan,” katanya.

    Firdaus mengajak masyarakat pers di Banten ikut menyukseskan pertemuan tersebut. “Sebagai tuan rumah, harapan kami acara ini sukses, dan melahirkan sebuah komitmen nasional, yang mampu menjaga keutuhan masyarakat pers dan menjaga nilai historis dan kejuangan bangsa. Dari Banten untuk Indonesia,” katanya.(….)

  • Pernyataan Sikap PWI Banten Atas Upaya Ketua Dewan Pers Merubah HPN

    Pernyataan Sikap PWI Banten Atas Upaya Ketua Dewan Pers Merubah HPN

    Banten (SL)-Santer kabar akan ada recana perubahan Hari Pers Nasional (HPN) oleh Dewan Pers, membuat PWI Provinsi Banten mengajukan protes dengan pernyataan sikap. Sikap penolakan itu juga dilakukan oleh PWI se-Indonesia.

    Dalam rilis pernyataan sikap PWI Banten menyebutkan bahwa sejarah kewartawanan tidak bisa diubah/ diganti karena keinginan dan ambisi organisasi yang ” baru lahir ” yang anggotanya sangat terbatas serta tidak pernah terlibat dalam sejarah wartawan Indonesia di masa kemerdekaan dan pergerakan mempertahankan Republik Indonesia.

    Penetapan HPN bertepatan dengan hari jadi PWI dimana untuk pertama kali segenap insan pers bersatu mendeklarasikan PWI, berdasarkan fakta sejarah tersebut, membuktikan keterlibatan Wartawan Indonesia ikut mewujudkan Kemerdekaan RI.

    PWI Banten meminta Dewan Pers sebagai regulasi pers Indonesia harus membaca fakta sejarah wartawan Indonesia dan tidak membuat keputusan yang memihak kepentingan sekelompok kecil wartawan yang tergabung di organisasi tertentu, hanya karena organisasi tersebut sebagai pendukung dalam pencalonan ketua Dewan Pers.

    “Kami minta Dewan Pers bertindak dan bersikap netral, dan berpihak dalam memutuskan kebijakan terkait kesejarahan bangsa dan negara yang terafiliasi pada gerakan-gerakan berbau ahistoris layaknya gerakan komunis. Dan kami menuntut mengevaluasi kepemimpinan Stanley YAP sebagai ketua DP karena tidak dapat menjalankan fungsinya sesuai UU pers,” kata Rian Nopandra
    Ketua Bidang Organisasi PWI Banten.

    Selain itu, PWI Banten juga minta mengevaluasi Statuta Dewan Pers dan keanggotaan organisasi wartawan yang menjadi konstituen Dewan Pers secara proporsional dilihat dari jumlah keanggotaan dan kepengurusan. Sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar yang merupakan bagian dari sejarah pergerskan kenerdekaan dan pembangunan bangsa dan negara Indonesia tidak akan tinggal diam jika DP tidak mengindahkan tuntutan ini kami akan mengajak komponen pers lainnya untuk menduduki Dewan Pers dan membentuk dan mengganti seluruh keanggotaan Dewan Pers.

    Surat pernyataan sikap dibuat di Serang, 18 April 2018, atas nama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)
    Provinsi Banten, ditandatangani Rian Nopandra selaku Ketua Bidang Organisasi dan Cahyonoadi, SS Sekretaris. (Ahmad Suryadi)

  • PWI Banten Gelar FGD Bahas Pers di Tengah Maraknya Hoax

    PWI Banten Gelar FGD Bahas Pers di Tengah Maraknya Hoax

    Serang (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Banten memberi perhatian khusus terhadap persoalan pers dan media terkait maraknya kasus pemberitaan bohong alias hoax. Persoalan itu akan dibahas dan dikaji oleh para pakar dan praktisi pada acara Focus Group Discussion (FGD) yang digelar selama dua hari, Kamis-Jumat, 12-13 April 2018 di Hotel Horison Ultima Ratu-Serang.

    Dalam FGD yang mengangkat tema besar ‘Independensi dan Profesionalisme Pers Melawan Hoax’, PWI Banten mengundang narasumber, di antaranya Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo, Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Banten, Brigjend TNI Danny Gaothama, Ketua Dewan Kehormatan PWI pusat, Ilham Bintang yang merupakan Owner/Pendiri Cek & Ricek, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) pusat Auri Jaya serta Ketua Jaringan Wartawan Anti Hoax pusat Agus Sudibyo.

    Pada hari pertama, Kamis (12/4/2018), Gubernur Banten Wahidin Halim akan menjadi Keynote Speech dengan bahasan tentang ‘Pers Sehat, Media Kuat, Informasi Akurat’. Gubernur juga sekaligus membuka acara yang dihadiri para pimpinan dan pengurus organisasi pers yakni Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) dan Forum Komunikasi TV Lokal Banten (FK-TVLB) dan seluruh pengurus cabang PWI kabupaten dan kota di Banten.

    Bahasan tentang ‘Pers Sehat, Media Kuat, Informasi Akurat’ yang disampaikan Gubernur Banten Wahidin Halim kemudian akan diperdalam di forum selanjutnya dengan narasumber Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo bersama Ketua DPRD Banten.

    Di sesi selanjutnya, agenda FGD mulai masuk pada pembahasan perilaku dan kode etik wartawan yang terkait dengan dinamika media akhir-akhir ini. Dengan mengangkat topik ‘Kode Etik Jurnalistik dan Kode Perilaku (Code of Conduct) Wartawan Sebagai Penangkal Gejolak Publik’, forum akan berdiskusi dengan Kepala BIN Daerah Banten, Brigjend TNI Danny Gaothama.

    FGD hari pertama ini akan ditutup dengan sesi yang membahas topik ‘Kesenjangan Pengelolaan Anggaran Media, Pengaruh Terhadap Informasi dan Pelanggaran’. Para narasumber dalam forum ini antara lain Ketua PWI Banten Firdaus, Ketua IJTI Banten A. Fery Setiawan, Ketua PRSSNI Banten Cahyonoadi, Ketua Dewan Kehormatan PWI Banten Agus Sandjadirdja, Ketua SMSI Banten Junaidi dan Ketua FK-TVLB Nana S Amdan.

    Ketua PWI Banten, Firdaus mengatakan, pers dan media memiliki andil dalam perkembangan dan dinamika yang terjadi di negara. Terlebih lagi belakangan ini sedang ada fenomena hoax atau berita bohong) yang harus ditangkal bersama.

    “Berbagai dinamika di nasional maupun di daerah menjadi perhatian bagi kami di PWI untuk membuat pers kita menjadi sehat, independen dan profesional,” kata Firdaus.

    Ia mengatakan, tema besar FGD menitikberatkan pada persoalan pers dan maraknya hoax yang tersebar di sejumlah platform media siber (media online dan media sosial).

    Oleh karena itu, pada hari kedua, FGD membahas topik ‘Undang-undang ITE dan Delik Pers sebagai Penangkal Hoax di Dunia Siber’ dengan narasumber Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) pusat Auri Jaya, kemudian Ketua Jaringan Wartawan Anti Hoax pusat Agus Sudibyo serta Ketua Dewan Kehormatan PWI pusat, Ilham Bintang yang merupakan Owner/Pendiri Cek & Ricek.

    Sementara dari penegak hukum, narasumber yang mengisi materi yakni Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten.