Tag: PWI Lampung Utara

  • Evicko Guantara Aklamasi Ketua PWI Lampung Utara

    Evicko Guantara Aklamasi Ketua PWI Lampung Utara

    Lampung Utara, sinarlampung.co Evicko Guantara secara aklamasi ditetapkan sebagai ketua terpilih untuk kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lampung Utara periode 2024 – 2027.

    Penetapan itu dilakukan setelah sidang pleno yang dipimpin oleh Eka Setiawan selaku Ketua bersama Iwansyah Mega sebagai sekretaris dan Sarnubi selaku anggota pleno konferkab Ke VIII PWI Lampung Utara yang berlangsung di Gedung Korpri Kotabumi pada, Senin 4 Maret 2024.

    Sesuai tata tertib konfirmasi kabupaten (Konfercab) Ke VIII PWI Lampung Utara, hanya ada satu calon ketua yang menyampaikan berkas pengajuan diri maka secara aklamasi Evicko Guantara ditetapkan sebagai Ketua PWI Lampung Utara untuk periode 2024-2027.

    Kemudian setelah dilakukan rapat tim formatur, susunan kepengurusan inti PWI Lampung Utara untuk mendampingi Evicko Guantara sebagai ketua, disepakati selaku sekretaris Lutfansyah dan Ria Oktasari sebagai bendahara.

    Pada kesempatan itu Evicko Guantara menyampaikan bahwa kepengurusan PWI Lampung Utara tetap seperti dahu dan bersama dalam kalimat, saya tidak bisa tapi kami bisa. “Di Kepengurusan ini, ruhnya sama hanya jasadnya saja yang berbeda,” kata Evicko Guantara.

    Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah menyampaikan ucapan terimakasih kepada kepengurusan PWI Lampung Utara periode 2021 – 2024, ya itu Ketua M Rozi Ardiyansah, sekretaris Riduan dan bendahara Evicko Guantara yang telah bekerja keras dalam mengemban amanah di organisasi PWI untuk berperan aktif dalam kemajuan Kabupaten Lampung Utara dan organisasi PWI.

    Wirahadikusumah juga berpesan agar pengurus PWI Lampung Utara yang baru untuk memprioritaskan pendidikan baik itu pelatihan dan workshop.

    “Ayo saya mengajak semua wartawan untuk meningkatkan kualitas kita melalui Diklat dan workshop dan UKW untuk tingkatkan kualitas kita sebagai wartawan,” kata Wirahadikusumah.

    Dikesempatan itu, Kepala Dinas Kominfo Lampung Utara, Gunaido Utama mewakili Bupati Budi Utomo menyatakan dengan terpilihnya secara aklamasi Evicko Guantara sebagai ketua itu menunjukkan bahwa pengurus PWI Lampung Utara sangat solid.

    Untung itu diharapkan PWI Lampung Utara agar dapat terus meningkatkan kerjasama dengan pemerintah kabupaten Lampung Utara, dengan menyampaikan informasi positif dan menjadi sumber terpercaya bagi masyarakat Kabupaten Lampung Utara. (Red*)

  • Juniardi : Sistem Online akan Perpendek Rentang Kendali dan Mekanisme Perpanjangan KTA PWI

    Juniardi : Sistem Online akan Perpendek Rentang Kendali dan Mekanisme Perpanjangan KTA PWI

    Lampung Utara (SL) – Setelah melangsungkan anjangsana sekaligus menyerap aspirasi seumlah wartawan yang bergabung di organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Waykanan, lemilik media siber www.sinarlampung.co, Juniardi, S.Ip, MH, juga melangsungkan agenda yang sama bertatap muka dengan sejumlah pengurus dan anggota aktif PWI Kabupaten (Kab) Lampung Utara (Lampura), Senin, 25 Oktober 2021.

    Pada kesempatan itu, Juniardi, salah satu bakal calon Ketua PWI Provinsi Lampung ini, menyampaikan keinginannya untuk menjalankan amanah organisasi profesi wartawan dengan lebih demokratis dan aspiratif.

    “Gelaran Konferensi Provinsi (Konferprov) PWI Lampung yang akan dilaksanakan pada Desember 2021 mendatang, esensinya harus mengedepankan asas demokrasi,” ucap Juniardi, mantan Ketua Komisi Informasi Publik Provinsi Lampung ini, di sekretariat PWI Kabupaten Lampung Utara.

    Untuk itu, lanjut Wakil Ketua PWI Bidang Pembelaan Wartawan ini, dalam mempersiapkan serta menyosialisasikan keseriusannya menyambut tongkat estafet kepemimpinan melalui suksesi Konferprov PWI Lampung, dirinya saat ini fokus dengan menyerap aspirasi yang disampaikan langsung oleh sejumlah pengurus maupun anggota penuh di seluruh kabupaten yang ada.

    “Hal yang paling mendasar dari langkah strategis serap aspirasi ini tentu akan melahirkan konsep substantif yang nantinya dapat menjadi modal dalam membangun perubahan dan arah kebijakan PWI Lampung periode mendatang,” jelasnya.

    Ia juga menegaskan aspirasi yang terserap ini tentu akan melahirkan produk program kerja dengan prinsip kebersamaan dalam ikatan tenggang rasa yang kuat serta sinergitas antar pengurus dan anggota yang terjalin dengan utuh.

    “Program kerja yang tersusun dengan konsep bottom up tentu akan lebih dinamis, demokratis, serta soliditas yang mengakar dengan kuat,” tutur Juniardi.

    Ia juga menegaskan dalam kemantapan dirinya sebagai kontestan bakal calon Ketua PWI Lampung, akan berupaya untuk mengarahkan Konferensi Provinsi PWI Lampung agar berjalan sesuai dengan mekanisme organisasi.

    “Oleh karena itu, dalam kunjungan yang telah saya lakukan di beberapa kabupaten, saya lebih mengedepankan pencalonan diri saya sebagai ketua tanpa ada pendamping maupun formasi kepengurusan lainnya. Karena, hal itu akan dilakukan oleh tim formatur yang kelak menyusun jajaran di bawah ketua terpilih kelak,” terang Juniardi.

    Terkait adanya sejumlah pertanyaan tentang prosedur pengurusan kartu tanda anggota (KTA) PWI yang selama ini dinilai terlampau panjang birokrasi serta masih menerapkan mekanisme konvensional, ia menyatakan akan memperpendek rentang kendali dengan cara merancang sistem online.

    “Dari beberapa aspirasi yang cukup menarik perhatian saya, yakni sistem perpanjangan masa aktif KTA PWI yang hingga saat ini masih menggunakan mekanisme konvensional dan memakan waktu yang cukup lama. Untuk itu, saya akan berupaya untuk membuat sistem online agar masa tunggu penerbitan dan/atau perpanjangan KTA dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien,” tutupnya. (Ardi)

  • Kunjungi PWI Lampung Utara, Juniardi : Kita Satukan Semua Unsur PWI Jika Nanti Terpilih

    Kunjungi PWI Lampung Utara, Juniardi : Kita Satukan Semua Unsur PWI Jika Nanti Terpilih

    Lampung Utara (SL) – Pengurus PWI Kabupaten Lampung Utara (Lampura) menerima kunjungan Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan PWI Lampung, Juniardi, S.IP., M.Si., yang juga sebagai salah satu bakal calon Ketua PWI Lampung periode depan.

    Hal berbeda dengan para bakal calon sebelumnya yang sudah mendeklarasikan calon sekretarisnya masing-masing. Kedatangan Juniardi hanya didampingi tim relawan pemenangannya, dan disambut Ketua PWI Lampura M. Rozi Ardiansyah didampingi Sekretarisnya Riduan, beserta jajarannya, sekitar pukul 17.00 WIB, Senin, 25 oktober 2021.

    Dalam kesempatan itu, Juniardi menyebut jika kehadirannya dalam kancah pemilihan pencalonan Ketua PWI Lampung hanya seorang diri dan tidak ada calon sekretaris, seperti yang sebelumnya dilakukan oleh calon sebelumnya.

    “Untuk kepengurusan kita serahkan kepada semua peserta konfercab. Kita pastikan untuk menyatukan semua unsur PWI jika nanati terpilih. Melalui tim formatur, setelah pemilihan. Bisa jadi kita akan tetap mempertahankan para bakal calon lain yang belum beruntung untuk menempati posisi sekretaris, maupun bendahara. Ini upaya kita untuk mempersatukan PWI Lampung pasca Konfercab Lampung”, ujar Juniardi.

    Dia juga menegaskan, akan melibatkan utusan dari kabupaten/kota untuk menjadi tim formatur, sehingga dapat mengakomodir seluruh sumber daya yang ada di kabupaten/kota, untuk masuk kepengurusan PWI Lampung. “Intinya kita ingin semua kabupaten/kota dapat hadir di Provinsi Lampung, dalam rangka memajukan PWI Lampung”, imbuhnya.

    Tak hanya itu, Juniardi juga menyebut, jika dirinya mendapat amanah untuk memimpin PWI Lampung, dirinya akan menselaras program kerja kabupaten/kota dan PWI Lampung. “Artinya kita siap untuk melaksanakan berbagai program yang sudah ada di kabupaten/kota”, tambahnya.

    Selain itu Juniardi juga menyatakan memberikan kesempatan kepada seluruh peserta konfercab PWI Lampung, untuk menentukan arah pilihannya.

    Ia juga berjanji akan memangkas berbagai kebijakan yang dapat merugikan PWI kabupaten/kota seperti berbagai kebijakan yang memberatkan.

    “PWI Lampung punya wilayah sendiri dalam melaksanakan berbagai kegiatan. Kabupaten/kota juga demikian. Jadi pembagian wilayah harus jelas,”imbuhnya.

    Sementara Ketua PWI Lampung Utara M. Rozi Ardiansyah mengatakan, jika dirinya menyambut baik para bakal calon ketua PWI Lampung yang bersosialisasi ke PWI Lampung Utara.

    “Kita sambut baik. Yakin saja, kami pengurus PWI Lampung Utara tidak ada intervensi terhadap anggota yang memiliki suara dalam pelaksanaan konfercab PWI Lampung,” kata dia.

    Dia meminta para peserta Konfercab PWI Lampung untuk menyampaikan hak pilihnya secara langsung, bebas dan rahasia. “Semuanya kita serahkan kepada peserta yang sudah memiliki hak suaranya,” pungkasnya.

    Sedangkan Dewan Penasehat (Wanhat) PWI Lampura Rolly Johan mengatakan, jika dirinya sudah lima bulan terakhir ini mengajukan perpanjangan kartu anggota PWI ke PWI cabang Lampung. Namun, hingga kini belum juga diterbitkan kartu terbaru. “Saya ingin katakan, hal semacam ini tentu menjadi pertanyaan besar bagi saya, sebagai anggota PWI. Kenapa bisa begitu?,” kata dia.

    Rolly berharap, hal semacam itu tidak terulang lagi, dimasa yang akan datang. Sehingga tidak menimbulkan kegamangan para anggota PWI di Lampung.

    Menanggapi hal itu, Juniardi mengatakan, jika pengurusan kartu PWI bagi anggota yang akan memperpajang masa berlaku kartunya diberi tenggat enam bulan. “Tapi harus ada surat resmi dari PWI Lampung, jika kartu tersebut sedang dalam proses (perpanjangan, red),” ujarnya.

    Dia berjanji akan menelusuri, terkait permasalahan tersebut. “Kita akan coba telusuri, dimana macetnya permasalahan ini. Karena setau saya, pengurusan perpanjangan kartu tersebut paling lama dua bulan”, singkatnya. (edwardo)

  • Seminar Nasional HPN 2019 : Manfaatkan Teknologi untuk Berbuat Kebaikan dan Memenangkan Kompetisi

    Seminar Nasional HPN 2019 : Manfaatkan Teknologi untuk Berbuat Kebaikan dan Memenangkan Kompetisi

    Surabaya (SL) – Yang muda yang berkarya, generasi milenial optimis menyongsong revolusi media digital. Menjadi tema seminar nasional pada kegiatan hari pers nasional (HPN) 2019, yang diikuti Oleh rombongan persatuan wartawan indonesia (PWI) Lampung Utara di Hotel Garden Palace, Surbaya, Jawa Timur, Kamis 7 Februari 2019, pukul 09.00 WIB Syaifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur.

    Dalam sambutan membuka acara seminar tersebut mengatakan HPN 2019 dengan tema pers menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis digital menjadi momentum penguatan peran pers sebagai jembatan sekaligus ujung tombak ekonomi Kerakyatan, “Pemilihan tema itu sejalan dengan Perogram pemerintah dalam menunjang ekonomi,” ujarnya.

    Dijelaskannya kembali, fokusnya adalah bagaimana kita senantiasa mengentaskan sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM), sektor kerakyatan tapi memanfaatkan tekhologi digital. “Jawa Timur ingin terus berkonstribusi dalam rangka memajukan ekonomi” jelasnya.

    Dirinya berharap Jawa Timur akan terus berkonstribusi dalam rangka memajukan ekonomi, terutama UMKM dalam menghadapi persaingan yang makin modern terutama di era digitalisasi.

    Ketua PWI Lampung Utara, Jimi Irawan mengatakan di HPN 2019 merupakan momentum perubahan-perubahan yang terus dilakukan disesuaikan dengan eranya,” Saat ini era media digital, perlu menjadi pemahaman dan peluasan wawasan untuk mengahadapi dunia Pers saat ini yang telah masuk pada era digital itu,” katanya.

    Melalui kegiatan seminar atau diskusi yang diselenggarakan pada rangkaian HPN ini dapat mewujudkan suatu pembelajaran, Sehingga dapat mewujudkan Pers yang bermartabat, “Pers juga dituntut mampu mengatasi dan melawan berita-berita bohong atau hoax. Pers juga dituntut tampil secara berimbang, beretika dan menyejukan. Utamanya dalam memberikan informasi kepada masyarakat melalui pemberitaan yang positif. Apalagi dengan dunia modern digital saat ini, “terangnya.

    Ditmbahkan, Jimi Irawan jika saat ini pers terutama pers yang tergabung dalam PWI Lampung Utara juga harus mampu menjadi ujung tombak di daerahnya (Lampura, red) dalam hal membantu peran Pemerintah mewujudkan ekonomi Kabupaten Lampura yang maju dan berkembang dengan cara menyajikan berita yang menyejukan tentu tanpa menyampingkan juga kontrol sosialnya. “Sehingga kedepannya Kabupaten Lampung Utara dapat menjadi sentra kota pendamping ekonomi para pengusaha luar. Banyak para investor datang untuk meluaskan usahanya di Lampura tentunya akan menjadikan Lampura yang berkembang, maju, dan masyarakat yang sejahtera,” tukasnya.
    (ardi)

  • Besok, Rombongan PWI Lampura Berangkat HPN Surabaya

    Besok, Rombongan PWI Lampura Berangkat HPN Surabaya

    Lampung Utara (SL) – Keberangkatan rombongan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lampung Utara untuk ikut serta dalam memeriahkan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Surabaya akan dilepas oleh Bupati Agung Ilmu Mangkunegara.

    Sebagaimana dikatakan Ketua PWI Lampung Utara, Jimi Irawan, bahwa 30 anggota PWI setempat telah mantap untuk diikut sertakan dalam kegiatan tahunan insan Pers tersebut. Rencananya, menurut Jimi Irawan, rombongan PWI Lampung Utara itu akan berangkat dari Kotabumi menuju Surabaya pada Selasa (05/02/2019), esok, dan akan disaksikan oleh Bupati Agung Ilmu Mangkunegara. “Rencana, kalau tidak ada jadwal atau agenda yang mendadak untuk keberangakatan rombongan PWI ini akan dilepas oleh Bupati, tapi kalau bupati ada agenda lain, kemungkinan oleh Sekda yang mewakili bupati,” kata Jimi Irawan, Senin, (04/02/2019).

    Pelepasan rombongan PWI itu oleh Pemerintah Daerah setempat, lanjutnya, sebagai bentuk kemitraan Pemkab Lampung Utara terhadap insan pers (PWI) untuk ikut serta dalam memeriahkan peringatan HPN di Surabaya, Jawa Timur yang puncaknya pada tanggal 7-9 Febuari 2019. “Ucapan selamat hari pers nasional itu telah disampaikan Bupati bahwa ‘Pers menguatkan ekonomi kerakyatan berbasis digital, untuk HPN tahun 2019 ini,” ujarnya.

    Diantaranya acara yang akan diikuti oleh anggota PWI Lampung Utara setelah sampai di Surabaya, mengikuti acara Deklarasai Kebangsaan #SantunBermedia2019, Menyongsong Pesta Demokrasi Dengan Keadaban Bermedia, Rabu (6/2/2019).

    Kemudian Pameran HPN 2019, dan Seminar Nasional Media “Yang Muda, Yang Berkarya, Generasi Millenial Optimis Menyongsong Revolusi Media Digital, pada hari Kamis (7/2/2019). “Lalu ikut acara Konvensi Media Massa Nasional Media Nasional Menghadapi Perubahan Digitalisasi, pada Jumat (8/2/2019). Acara puncak menyaksikan Gebyar Pesona HPN 2019 dan Press Tour,” papar Jimi Irawan.

    Ditambahkannya, bahwa pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung telah menyatakan bahwa pesrta yang akan menghadri peringatan HPN 2019 di Surabaya ini dari Lampung jumlahnya sekitar 127 orang, baik itu pengurus dan anggota PWI Provinsi dan Kabupaten Kota.  “Untuk itu kita telah menetapkan 30 orang untuk ikut serta. Sebagaimana disampaikan Plt Ketua PWI Lampung H Nizwar, pada rapat persiapan HPN, di Gedng Balai wartawan PWI Lampung, Jumat (25/1/2019) lalu, bahwa PWI Lampung Utara pesetanya 30 orang,” ungkap Jimi Irawan.

    Jumlah 127 peserta itu, masing-masing dari  dari PWI Kabupaten/Kota. Diantaranya PWI  Lampung sebanyaj 21 orang, Kabupaten Lampung Selatan 20 orang, Tulang Bawang 48 orang. Kabupaten Tulang Bawang Barat 15 orang, Way Kanan 30 orang, Kota Metro 40 orang, Lampung Utara 30 Pesawaran 25 orang, Lampung Timur 22 orang, Lampung Barat 6 orang, Pringsewu 3 orang dan Pesisir Barat 1 orang utusan. (rls/ardi)

  • Jimmy Pastikan Anggota PWI Lampura Wajib Ikuti Uji Kompetensi di PWI Lampung

    Jimmy Pastikan Anggota PWI Lampura Wajib Ikuti Uji Kompetensi di PWI Lampung

    Lampung Utara (SL) – PWI Provinsi Lampung memastikan penyelenggaraan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XVIII pada 5-6 November di Balai Wartawan Hi. Solfian Akhmad.

    Menurut Kabid Pendidikan PWI Lampung, Ratna Minang Sari, UKW sangat dibutuhkan sebagai ukuran kualitas wartawan. Untuk UKW Angkatan XVIII, panitia membagi tiga kelompok yakni pemula, madya, dan utama. “Biayanya ada penambahan untuk pra UKW. Sebelumnya angkatan Muda Rp1 juta menjadi Rp1,2 juta, Madya dari Rp1,5 juta menjadi Rp1,7 juta, dan Utama dari Rp2 juta menjadi RO2,2 juta. Biaya sebesar itu juga merupakan hasil keputusan rapat pengurus harian,” kata Ratna, Senin (15/10) pagi.

     

    Dia menambahkan, UKW kali ini agak beda dari sebelumnya. “Kali ini, seluruh peserta terlebih dahulu mengikuti pra-UKW. Peserta mendapat pembekalan pengetahuan tentang ilmu jurnalistik sehingga memudahkan dalam menyelesaikan materi ujian,” ujarnya.

    Pada angkatan ini, PWI membatasi peserta 72 orang. Sedangkan untuk pendaftaran paling telat pada 26 Oktober atau seminggu sebelumnya. Sementara itu, Ketua PWI Cabang Lampung Utara, Jimmy Irawan, mengimbau agar seluruh wartawan yang tergabung dalam wadah PWI Lampura untuk mengikuti uji kompetensi wartawan tersebut.

    “Saya mengimbau agar wartawan yang tergabung dalam PWI Lampura wajib mengikuti UKW XVIII. Hal ini untuk mewujudkan jati diri pers yang bermartabat,” ujar Jimmy.

    Ditegaskannya, dengan mengantongi sertifikasi kompetensi akan membuktikan bahwa wartawan di Lampura memiliki kemampuan jurnalistik yang baik dan memahami hal-hal paling mendasar dalam menunaikan tugas kewartawanannya. (*/ardi)

  • Terkumpul 15 Juta, PWI dan Satlantas Polres Lampura Berkolaborasi Galang Dana Solidaritas Palu – Donggala

    Terkumpul 15 Juta, PWI dan Satlantas Polres Lampura Berkolaborasi Galang Dana Solidaritas Palu – Donggala

    Lampung Utara (SL) – Guna meringankan beban yang menimpa warga Palu-Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, akibat musibah bencana alam gempa tsunami, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Utara kembali turun ke jalan. Kali ini Satlantas Polres Lampura, berkolaborasi dengan PWI dalam solidaritas dimaksud yang terpusat di Tugu Alamsyah Ratu Perwira Negara, Kamis (4/10).

    Aksi penggalangan dana solidaritas yang dilakukan sejak Senin (1/10) hingga hari ini, dimulai dari Pemkab Lampura, Kodim 0412, Rutan Kelas II B Kotabumi, LP Kelas II A Kotabumi, Kejari Kotabumi dan di Tugu Alamsyah Ratu Perwira Negara.

     

    “Ini kali ketiga, kami turun ke jalan untuk mengalang dana solidaritas bagi usaudara-saudara kita korban bencana alam gempa dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Donggala, Sulteng,” ucap Ketua PWI Lampung Utara Jimi Irawan, Kamis, (4/10).

    Menurut Jimi, kegiatan tersebut akan terus dilakukan dan jika dananya sudah dirasa cukup baru dikirim ke korban gempa di Palu dan Donggala, Sulteng.

    Selama penggalangan dana yang telah dilakukan sebelumnya selama dua hari, PWI Lampura berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 15.020.000,-. Dana tersebut akan segera dikirim setelah hingga dianggap mencukupi. Kegiatan penggalangan dana ini sengaja dilakukan sebagai bentuk kepedulian PWI Lampura terhadap korban bencana alam.

    Jimi berharap dengan bantuan tersebut bisa sedikit meringankan beban yang saat ini diderita oleh korban bencana alam di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

    “Kami berharap penggalangan dana kali ini, donasi yang kami kumpulkan bisa melebihi dari angka sebelumnya. Tujuan kegiatan ini untuk meringankan beban penderitaan saudara kita yang terkena musibah. (ardi)

  • PWI Lampura : Duka Palu – Donggala, Duka Kita, Duka Indonesia

    PWI Lampura : Duka Palu – Donggala, Duka Kita, Duka Indonesia

    Lampung Utara (SL) – Duka mendalam pasca tragedi gempa-tsunami di Palu-Donggala menyedot keprihatinan dan solidaritas kemanusiaan di segenap penjuru tanah air.

    Pun demikian aksi solidaritas yang terus digalang Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lampung Utara (Kab. Lampura).

    Setelah sebelumnya melakukan aksi solidaritas penggalangan dana ke sejumlah instansi pemerintahan, kini segenap jajaran anggota dan pengurus PWI Lampura melakukan aksi simpatik serupa dengan turun langsung ke jalan raya, Selasa (2/10), yang dipusatkan di Bundaran Tugu Alamsyah Ratu Perwiranegara, Kel. Kelapa Tujuh, Kec. Kotabumi Selatan, kabupaten setempat

    Aksi solidaritas penggalangan dana yang dikomandoi Ketua PWI Lampura, Jimmy Irawan itu, dilakukan untuk membantu korban bencana alam gempa-tsunami di Kota Palu dan Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.

    Disela aksi kemanusiaan, Jimmy Irawan mengungkapkan, tujuan utama penggalangan dana yang dilakukan pihaknya tersebut guna mengurangi beban para korban yang kini masih berada di kamp pengungsian, karena khawatir akan adanya gempa susulan.

    “Semoga bantuan yang terkumpul diharapkan mampu sedikit mengobati traumatik warga Palu – Donggala serta meringankan beban saudara kita di sana. Kita jadikan aksi ini sebagai amal ibadah. Dan hanya Allah SWT, Maha Penguasa Alam yang mampu memberikan balasan,” kata Jimmy, kepada awak media ini.

    Dikatakannya, informasi yang didapatkan mengenai situasi terkini di Palu – Donggala sungguh memprihatinkan.

    “Akses infrastruktur jalan terputus yang membuat masyarakat terisolasi. Aktifitas perekonomian, sosial budaya, lumpuh total. Untuk memenuhi kebutuhan mendasar pun begitu menyedihkan. Dari persoalan mencari makan sampai dengan kebutuhan akan air bersih begitu sulit. Mereka adalah saudara kita. Mereka butuh uluran tangan untuk membantu meringankan beban penderitaan yang dialami. Kita, Palu – Donggala adalah Indonesia,” tegas Jimmy Irawan.

    Menurut Jimi, aksi serupa akan terus dilakukan hingga beberapa hari kedepan. “Hingga hari ini, telah terkumpul sejumlah dana sebesar Rp.9.512.000,-Setelah terkumpul dari beberapa hari itu, selanjutnya akan kita salurkan langsung,” ujar Ketua PWI Lampura. (ardi)

  • Kabar Makam Minak Trio Diso Rusak, Jimmy Irawan : Itu Kabar Bohong

    Kabar Makam Minak Trio Diso Rusak, Jimmy Irawan : Itu Kabar Bohong

    Lampung Utara (SL) – Menyikapi kabar yang telah menyebar luas atas kerusakan makam leluhur masyarakat Lampung Abung Siwo Migo (Minak Trio Diso) yang berada di Desa Skipi Kecamatan Abung Tinggi Kabupaten Lampung Utara, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) membentuk tim cek dan ricek.

    Menurut Ketua PWI Lampung Utara, Jimmy Irawan, guna mengetahui setiap kabar yang telah menyebar luas dan berpotensi memiliki muatan isu negatif atau SARA dapat diluruskan melalui media masa tempat masing-masing wartawan bekerja dan yang berada dalam naungan PWI.

    “Dengan melakukan turun langsung ke lokasi, kita dapat mengetahui kebenaran apa kabar yang disebarluaskan oleh masyarakat itu benar atau tidaknya,” kata Jimmy Irawan, ketika melihat kondisi makam Minak Trio Diso, di Desa Skipi, Abung Tinggi, Lampung Utara, Kamis, (13/9).

    Dijelaskannya, tujuan dibentuk tim tersebut dalam menyikapi kabar yang disampaikan oleh salah seorang warga melalui media sosial (facebook) yang meminta pihak-pihak terkait untuk menyelidiki permasalahan yang terjadi pada makam leluhur tersebut.

    (Seperti yang diposting oleh Akun Allifando: Sangat memprihatinkan cagar budaya di Lampura ini, rusak berat akibat oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, mohon perhatian aparat terkait, dimana tanggung jawabnya, ini lokasi makam Minak Trio Diso Sekipi Abung Tinggi, akibat pengeboman batu, kami asli putra Abung Siwo Migo sangat prihatin melihat ini).

    Dalam menyikapi kabar semacam ini, kata Jimmy Irawan, sebagai penyampai informasi wartawan haruslah jeli sebelum menyajikan kabar kepada kalayak ramai. Untuk itu, lanjutnya khusus wartawan yang berada di PWI harus lebih teliti lagi. Hal tersebut mengingat perkembangan jaman digital ini akan banyak dimanfaatkan oleh jejaring medsos, baik itu tentang hal-hal positif maupun sebaliknya.

    “Untuk itu sebagai wartawan haruslah bertanggung jawab atas informasi yang telah disampaikannya dan kabar berita itu haruslah mengedepankan segala unsur. Seperti tidak adanya interpensi dari pihak lain atau berita yang mengandung unsur SARA. Karena itu akan berdampak luas,” paparnya.

    Lebih lanjut dikatakan Jimmy Irawan, dalam menyikapi postingan salah seorang warga dan dikabarkan rusak akibat atau dampak dari pengeboman perusahaan batu yang berada di sekitar makam tersebut tidaklah benar. Karena makam Minak Trio Diso itu saat ini tengah dalam tahap renovasi oleh warga. Namun untuk kepastiannya pihak kepolisian daerah setempat juga tengah melakukan penyelidikan.

    “Dari hasil pantauan dan konfirmasi dengan warga itu masih dalam proses perbaikan, tapi untuk lebih jelasnya pihak kepolisian yang tengah melakukan penyelidikan,” ujarnya, seraya menunjukan di lokasi makam telah terpasang policeline oleh Polres Lampung Utara. (*/ardi)

  • Diduga Oknum BPJS Lecehkan Profesi Wartawan PWI Lampura Bahas Dalam Rapat Internal

    Diduga Oknum BPJS Lecehkan Profesi Wartawan PWI Lampura Bahas Dalam Rapat Internal

    Lampung Utara (SL) – Insiden pelecehan terhadap profesi wartawan, ketika pelaksanaan senam masal yang digelar pihak oknum BPJS Kotabumi, menarik perhatian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung Utara.

    Seksi bidang hukum, pemerintahan dan politik PWI Lampura, Riduan, S.kom, menyayangkan insiden tersebut dengan segera menggelar rapat internal PWI setempat. “Agar tidak ada lagi insiden serupa akan dialami oleh para wartawan khususnya yang bernaung pada PWI,” kata Riduan.

    Diketahui, insiden itu diduga dilakukan oknum Humas BPJS Kotabumi, Hafis dengan melontarkan kata-kata ‘uang liputan’, kepada sejumlah wartawan yang diundang untuk meliput senam massal, Minggu 29 Juli 2018 pagi.

    Disela -sela usai acara, kekecewaan berlangsung kepada sejumlah awak media yang melakukan sedang peliputan, dimana pihak humas BPJS terkesan melecehkan awak media yang hadir dalam kesempatan itu dengan menyatakan akan ada ‘uang liputan’ dalam acara tersebut. Padahal kehadiran pewarta di acara tersebut, untuk melakukan peliputan kegiatan berdasarkan undangan dari pihak BPJS.

    Insiden mengecewakan itu terjadi, saat awak media handak meninggalkan kegiatan tersebut karena acara telah usai. Kemudian, pihak Humas BPJS yang diketahui bernama Hafis mengatakan agar wartawan menerbitkan berita terlebih dahulu, baru kemudian diberikan ‘ uang liputan’.

    “Terbitin dulu beritanya, nanti uangnya saya berikan, Karena uangnya ada di kantor. Kalaunggak, terbitnya nanti aja ketika uangnya ada di hari Senin atau Selasa. Kalau nggak diterbitin juga nggak apa-apa,” kata Hafis kepada wartawan yang ada di lokasi.

    Kaget mendengar pernyataan itu sejumlah wartawan kecewa atas kehadiran mereka diacara itu bukan karena pada dasarnya bukanlah untuk meminta uang peliputan, namun karena diundang pihak BPJS. “Kami merasa diremehkan dengan ucapan Hafis. Karena kami sama sekali tidak pernah ada permintaan uang liputan. Kami hadir disini karena diundang,”tegas Eka, wartawan Trans Lampung yang diamini wartawan lainnya.

    Menurut dia, memang sudah menjadi tugas seorang jurnalis untuk mencari dan membuat pemberitaan suatu kegiatan, terlebih para awak media yang hadir karena diundang. ”Sudah jadi tugas kami wartawan, untuk mencari berita. Tapi jangan diartikan, kehadiran wartawan di suatu kegiatan, untuk mencari uang liputan. Bahasa yang diungkapkan itu seolah-olah kami ini jual berita,”tegas Antafikriska.

    Hal senda diungkapkan Lutfansyah. Menurutnya, kehadiran wartawan dalam kegiatan itu, untuk membantu mempublikasikan kegiatan yang digelar oleh BPJS Kesehatan.”Mohon jangan disalahartikan. Apalagi sempat beberapa kali pak Hafis itu melontarkan ucapan serupa. Itu saya nilai sebagai tudingan kepada kami, dan mengecilkan profesi kami,”pungkasnya.

    Menyikapi insiden tersebut, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Lampura Lia Y Surosa menyampaikan permohonan maaf.”Saya atas nama BPJS Kesehatan meminta maaf kepada rekan-rekan media, atas ucapan yang tidak mengenakan dari pegawai saya,”ucapnya. (ardi)