Tag: PWI Lampung

  • PWI Lampung Kembali Laksanakan UKW pada Desember Mendatang

    PWI Lampung Kembali Laksanakan UKW pada Desember Mendatang

    Bandarlampung (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung kembali melaksanan uji kompetensi wartawan (UKW). Kali ini, UKW Angkatan XIX pada 10-11 Desember 2018.
    Plt. Ketua PWI Provinsi Lampung Hi. Nizwar mengungkapkan, pelaksanaan UKW Angkatan XIX mengakomodir harapan pengurus dan anggota PWI Lampung dan kabupaten/kota.

    “Mulai tahun depan, pelaksanaan UKW harus berjenjang. Tidak seperti tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya, dimana perserta dapat langsung memilih jenjang sesuai jabatan profesinya di media masing-masing,” kata Nizwar saat membuka rapat persiapan UKW di Balai Wartawan Hi. Solfian Akhmad, Jalan Akhmad Yani, Bandarlampung, Sabtu ((17/11).

    Karena itu, lanjut Nizwar, pada penutupan WKW Angkatan XVIII tanggal 6 November 2018 lalu, ia memastikan pelaksanaan UKW berikutnya pada akhir tahun ini.

    “Ini juga menyikapi harapan kawan-kawan pengurus dan anggota PWI. Mulai tahun depan, mutlak berlaku penjenjangan. Peserta dengan kompetensi Muda bisa mengikuti jenjang Madya setelah masa tiga tahun, dan dari Madya ke jenjang Utama setelah dua tahun,” jelas General Manager jp-news.id ini.

    Mantan Pemimpin Redaksi Radar Lampung itu berharap, pengurus dan anggota PWI yang ingin naik jenjang atau yang belum berkompeten dapat segera mengikuti UKW Angkatan XIX.

    “Hal yang sama juga saya harapkan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh rekan-rekan pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), yang juga menjadi anggota PWI,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua Bidang Pendidikan PWI Lampung Ratna Minang Sari mengungkapkan, hingga Sabtu pagi telah terdaftar 14 peserta atau dua kelas untuk jenjang utama.

    “Sementara jenjang Madya baru lima peserta dan Muda dia peserta,” sebutnya.

    Adapun finalisasi peserta akan dilakukan pada 30 November mendatang. Karenanya, Ratna meminta panitia dan sekretariatan PWI Lampung dapat memproses verifikasi perserta sesuai syarat-syarat yang ditetapkan sebelumnya rapat finalisasi tersebut.

    “Kita juga menginginkan peserta UKW Angkatan XIX dapat lulus maksimal seperti pelaksanaan sebelumnya. Untuk itu, pra UKW akan tetap dilakukan sehari sebelum pelaksanaan. InsyaAllah kita target lulus seratus persen,” pungkasnya.

    Diketahui, PWI Lampung sebelumnya mengadakan UKW Angkatan XVIII pada 5-6 November 2018. Dari total 48 peserya, hanya satu orang tidak lulus, yakni dari jenjang Madya. (rls)

  • PWI Lampung Target Desember Gelar UKW Angkatan XIX

    PWI Lampung Target Desember Gelar UKW Angkatan XIX

    Bandarlampung (SL) – PWI Provinsi Lampung sukses menggelar Uji Kompetensi Wartawan Angkatan XVII pada 5-6 November 2018. Kegiatan serupa akan digelar akhir tahun ini.

    “InsyaAllah, Desember mendatang kita menggelar UKW Angkatan XIX,” ucap Plt. Ketua PWI Provinsi Lampung Nizwar, Selasa (6/11).

    Menurut Nizwar, UKW sangat bermanfaat untuk peningkatan kemampuan wartawan yang menjadi anggota PWI Lampung. Sebab, dalam UKW akan diuji standar profesi kewartawanan.

    “Tidak hanya menguji, penguji UKW juga memberikan input positif untuk pengembangan etika dan kecerdasan peserta uji,” ujarnya.

    Dalam pelaksanaan UKW minimal peserta bisa menangkap empat hal dasar. Yakni, wartawan harus skeptis, cerdas, super fleksibel, dan bekerja sesuai tenggat waktu atau biasa disebut deadline.

    “Skeptis bermaksud bahwa informasi yang digali sebagai bahan liputan adalah benar, bukan berita bohong,” jelasnya.

    Wartawan juga harus cerdas saat melakukan reportase sehingga sebelum menjalankan profesinya sudah membekali diri dengan target liputan, pemilihan narasumber yang tepat, pemahaman masalah saat wawancara, serta mampu mengemas hasil liputan dalam bentuk narasi tulisan yang runut, detil, dan berkesinambungan.

    Sementara super fleksibel adalah setiap wartawan harus siap ditugaskan dalam berbagai pos liputan. Dalam unjuk kerja UKW, belum tentu yang biasa melakukan liputan dipemerintahan akan ditugaskan oleh penguji untuk mengemas informasi yang berkaitan dengan aktivitas atau persoalan -persoalan pemerintahan.

    “Bisa jadi penguji memberikannya tugas untuk mengangkat tema bidang ekonomi, politik, hukum, dan lain sebagainya. Penguasaan berbagai bidang liputan ini juga sejalan dengan konsep setiap perusahaan pers yang rutin melakukan rotasi liputan, yang itu juga berguna bagi pengembangan kemampuan wartawan itu sendiri,” papar Nizwar.

    Sedangkan bekerja sesuai tenggat waktu, adalah upaya mewujudkan kedisiplinan. Sebab, deadline juga menjadi kunci kecepatan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi kepada publik.

    “Jika wartawan lalai, mengakibatkan molornya deadline, dan ini mengganggu efektifitas dan kualitas kerja,” katanya.

    Namun demikian, Nizwar juga mengingatkan untuk wartawan media online, yang tumbuh bak jamur saat ini.

    “Jangan karena dikejar kecepatan upload berita, wartawan melupakan akurasi dan kebenaran dari fakta yang dipublikasikan. Ini rentan sekali. Karena itu, unjuk kerja pada pelaksanaan UKW sangat memperhatikan hal ini. Karena itu pula, mereka yang telah dinyatakan berkompeten bisa menjadi filter dari informasi bohong yang diterima masyarakat,” pungkas Nizwar. (Jpnews)

  • PWI Lampung Kembali Gelar Uji Kompetensi Wartawan

    PWI Lampung Kembali Gelar Uji Kompetensi Wartawan

    Bandarlampung (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XVIII di Balai Wartawan Hi. Solfian Akhmad, Jalan Ahmad Yani, Bandar Lampung, selama dua hari, 5-6 November. Kegiatan yang dilakukan untuk peningkatan kualitas jurnalistik wartawan itu diikuti 48 peserta.

    Plt Ketua PWI Lampung Nizwar mengatakan UKW telah menjadi kegiatan rutin pihaknya. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas wartawan di Sai Bumi Ruwa Jurai.

    “UKW kali ini diikuti 48 peserta, sebelumnya kami telah meluluskan 607 wartawan,” Kata dia dalam pembukaan UKW XVIII, Senin (5/11/2018).

    Diakuinya UKW merupakan rekayasa ulang terhadap tugas-tugas kewartawanan. Karena itu, seharusnya UKW tidak menjadi momok menakutkan bagi wartawan. Meski demikian, UKW juga tidaklah mudah. Sebab penguji akan cermat melihat kemampuan peserta sesuai standar profesi wartawan.

    Hal senada diungkapkan Firdaus, Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat. Menurutnya, kompetensi menjadi sebuah kekuatan wartawan di masyarakat. Saat ini kompetensi menjadi keharusan sebuah profesi. “Sesuai misi ketua PWI Pusat yang menjadikan wartawan jaman now yang ada pada kualitas dan kompetensi wartawan,” kata dia.

    Dia menegaskan tanpa kompetensi wartawan bukan apa-apa. Diakuinya wartawan profesional menjadi filter dan rujukan atas kebenaran suatu berita. “Lampung yang menjaga penyangga DKI Jakarta juga wajib menjaga kondusifitas termasuk menangkal berita-berita hoaks,” kata dia.

    UKW XVIII PWI Lampung dibuka secara langsung oleh Pj Sekretaris Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis. Hamartoni mengatakan profesi wartawan adalah suatu kehormatan dan itu harus dijaga. Untuk itu, seorang wartawan harus profesional dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu pihaknya sangat mendukung adanya UKW yang dimotori PWI Lampung.

    “Setelah lulus uji kompetensi maka wartawan bisa menyajikan berita lebih baik lagi. Kompetensi menjadi pembeda dengan wartawan lain,” ujarnya. (lampost)

  • Hamartoni: UKW Jadi Pembeda PWI Karena Kompetensinya

    Hamartoni: UKW Jadi Pembeda PWI Karena Kompetensinya

    Bandarlampung (SL) – Plt. Sekretaris Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XVIII di Balai Wartawan Hi. Solfian Akmad, Senin (5/11). Sebab, UKW menjadi pembeda wartawan yang tergabung pada Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) karena kompetensinya.

    “Kompetensi mutlak dimiliki wartawan sebagai profesi, karena dengan kompetensi dapat menjaga kehormatannya sebagai wartawan,” ujar Hamartoni saat mewakili Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo saat membuka UKW Angkatan XVIII.

    Hamartoni menjelaskan, setiap profesi harus memiliki kompetensi, sehingga segala tindak dan kegiatan dapat terukur dan terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.

    Karena itu pula, Hamartoni berharap agar anggota PWI memiliki nilai lebih dari komunitas wartawan lain.

    “Uji kompetensi ini dapat menjadi pembeda dengan wartawan lain dan dapat memberikan tulisan yang dapat mewarnai kesan masyarakat tentang pemerintah. Sehingga, apa yang dihasilkan profesi wartawan tersebut outputnya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah,” katanya.

    Sementara itu, Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Firdaus berpesan kepada seluruh peserta UKW untuk menjadikan UKW tersebut sebagai kekuatan masyarakat pers di masa mendatang.

    “Tolak ukur utama dari sebuah profesi adalah kompetensi. Kompetensi menjadi keharusan untuk sebuah profesi, tidak terkecuali PWI, dan yang membedakan PWI dengan yang lainnya itu adalah kompetensinya. PWI akan tetap mempertahankan kompetensi sebagai sebuah kekuatan, karena tanpa kompetensi wartawan bukanlah apa dan bukan siapa-siapa,” tegas Firdaus.

    Kepada 48 peserta UKW, Plt. Ketua PWI Provinsi Lampung Nizwar mengatakan agar mengikuti acara dengan sebaik mungkin dan diharapkan agar seluruh peserta dapat lulus.

    Dia menjelaskan sejak Angkatan I sampai Angkatan XVII tahun lalu, UKW menghasilkan 607 wartawan berkompeten.

    “Insya Allah jumlah tersebut akan bertambah dan diharapkan bisa mewarnai pelaksanaan pembangunan di Indonesia khususnya di Provinsi Lampung,” ujar Nizwar. (JPnews)

  • 48 Wartawan Lampung Ikuti Uji Kompetensi

    48 Wartawan Lampung Ikuti Uji Kompetensi

    Bandarlampung (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung menyelenggarakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XVIII, di Balai Wartawan Hi. Solfian Akhmad, Jalan Ahmad Yani, Bandarlampung. UKW digelar selama dua hari Senin – Selasa (5-6/2018).

    UKW dilakukan untuk peningkatan kualitas jurnalistik wartawan itu diikuti 48 peserta. Plt Ketua PWI Lampung Nizwar mengatakan, UKW wajib diikuti oleh wartawan dan ini telah menjadi kegiatan rutin PWI. Hal itu dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas wartawan di Lampung. “UKW kali ini diikuti 48 peserta, sebelumnya kita telah meluluskan 607 wartawan,” kata dia dalam pembukaan UKW XVIII, Senin (5/11).

    Dikatakan, UKW merupakan ulangan terhadap tugas-tugas kewartawanan swhari hari. Jadi tidak perlu ditakuti atau menjadi momok itu, menakutkan bagi wartawan. Meski demikian, UKW juga tidaklah mudah. Sebab penguji akan teliti memperhatikan kemampuan peserta sesuai standar profesi wartawan.

    Hal senada diungkapkan Firdaus, Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat. Menurutnya, kompetensi menjadi sebuah kekuatan wartawan di masyarakat. Saat ini kompetensi menjadi keharusan sebuah profesi. “Sesuai misi ketua PWI Pusat yang menjadikan wartawan jaman now yang ada pada kualitas dan kompetensi wartawan,” kata dia.

    Dia menegaskan tanpa kompetensi wartawan bukan apa-apa. Diakuinya wartawan profesional menjadi filter dan rujukan atas kebenaran suatu berita menjaga kondusifitas termasuk menangkal berita-berita hoaks,” kata dia.

    UKW XVIII PWI Lampung dibuka secara langsung oleh Pj Sekretaris Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis. Hamartoni mengatakan profesi wartawan adalah suatu kehormatan dan itu harus dijaga. Untuk itu, seorang wartawan harus profesional dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu pihaknya sangat mendukung adanya UKW yang dimotori PWI Lampung.

    “Setelah lulus uji kompetensi maka wartawan akan lebih mampu lagi menulis berita lebih baik lagi. Kompetensi menjadi pembeda dengan wartawan lain,” pungkasnya. (warta9)

  • Pemilu 2019, PWI Citrakan Demokrasi Damai

    Pemilu 2019, PWI Citrakan Demokrasi Damai

    Bandarlampung (SL) – Insan pers punya tanggung jawab besar jelang pesta demokrasi 2019. Karya kewartawanan baik berupa tulisan, fotografi, maupun visual, dapat mendeskripsikan Pemilihan Umum (Pemilu) yang jujur, bebas, dan adil, sehingga hajat lima tahunan ini bisa berjalan kondusif.

    “Pada kesempatan ini, saya mengajak wartawan di Lampung dapat menghasilkan karya kewartawanan yang proporsional dan profesional,” kata Plt. Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung Nizwar, saat memberikan sambutan pada pembukaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XVIII di Balai Wartawan Hi. Solfian Akhmad, Bandar Lampung, Senin (5/11).

    Nizwar juga berharap pekerja pers dapat memberikan dukungan terhadap sejumlah anggota PWI di Provinsi Lampung yang maju sebagai calon anggota legislatif (Caleg). Baik caleg DPRD Provinsi Lampung, dan DPRD kabupaten/kota.

    “Dukungan dapat diberikan dengan pencitraan positif masing-masing caleg, sehingga mereka dapat terpilih menjadi wakil rakyat di parlemen,” ucapnya.

    “Terpilihnya mereka juga menjadi kebanggan bagi kita karena wartawan dapat lebih berdaya membawa aspirasi masyarakat untuk diwujudkan dalam pembangunan,” ujar General Manager JP-News.id ini.

    Senada dengan Ketua Bidang Organisasi PWI Pusat Firdaus Anuseto. Menurutnya, tepat sekali jika PWI dapat mendeklarasikan Pemilu yang kondusif.

    “Pencitraan positif terhadap pesta demokrasi dapat mewujudkan pemilu yang kondusif,” ujarnya.

    Terlebih, keberadaan Provinsi Lampung sebagai penyangga ibukota Jakarta, dinilainya memiliki peran vital dalam menciptakan keamananan.

    “Selain Provinsi Jawa Barat, dan Banten, posisi Provinsi Lampung sebagai daerah penyangga ibukota menjadi perhatian dalam penciptaan kondusifitas menjelang dan hingga pelaksanaan Pemilu 2019. Karena itu, PWI Lampung dapat berperan dalam hal ini, baik melalui pendekatan kemitraan maupun karya kewartawanan,” pungkasnya. (JPnews)

  • UKW XVIII PWI Lampung Awal November 2018

    UKW XVIII PWI Lampung Awal November 2018

    Bandarlampung (SL) – PWI Provinsi Lampung memastikan menyelenggarakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Angkatan XVIII pada 5-6 November di Balai Wartawan Hi. Solfian Akhmad.

    Menurut Kabid Pendidikan PWI Lampung Ratna Minang Sari, UKW sangat dibutuhkan sebagai ukuran kualitas wartawan. Untuk UKW Angkatan XVIII, kata dia, panitia membagi tiga kelompok yakni pemula, madya, dan utama.

    “Biayanya ada penambahan untuk pra UKW. Sebelumnya angkatan Muda Rp1 juta menjadi Rp1,2 juta, Madya dari Rp1,5 juta menjadi Rp1,7 juta, dan Utama dari Rp2 juta menjadi RO2,2 juta. Biaya sebesar itu juga merupakan hasil keputusan rapat pengurus harian,” katanya, Senin (13/10) pagi.

    UKW kali ini, dia menambahkan, agak beda dari sebelumnya. “Kali ini seluruh peserta terlebih dahulu mengikuti pra UKW. Peserta mendapat pembekalan pengetahuan tentang ilmu jurnalistik sehingga memudahkan dalam menyelesaikan materi ujian.”

    Pada angkatan ini, PWI membatasi peserta 72 orang. Sedangkan untuk pendaftaran paling telat pada 26 Oktober atau seminggu sebelumnya. (rls)

  • PWI Provinsi Lampung Dukung Attal di Kongres PWI XXIV

    PWI Provinsi Lampung Dukung Attal di Kongres PWI XXIV

    Bandar Lampung (SL) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung menaruh harapan besar pada Kongres PWI XXIV di Solo, 27-30 September 2018. Karena itu, Lampung meneguhkan dukungan dan mencalonkan Atal S. Depari sebagai ketua umum PWI periode 2018 – 2023.

    Bang Atal, sapaan akrab Atal S. Depari, selama ini menjabat Ketua Bidang Pembinaan Daerah PWI. Dia dikenal sangat dekat dan memahami kondisi organisasi PWI hingga pelosok Nusantara.

    “Pengurus PWI Lampung telah membahas proyeksi sosok kepemimpinan PWI ke depan dari sejumlah nama-nama atau kader terbaik yang muncul sebagai calon ketua umum (Caketum) menjelang Kongres Solo,” ucap Plt. Ketua PWI Lampung Hi. Nizwar di Balai Wartawan Hi. Solfian Akhmad, Jalan Ahmad Yani, Bandar Lampung, Rabu (19/9).

    Nizwar didampingi Sekretaris Hi. Adi Kurniawan melanjutkan bahwa PWI Lampung telah mengerucutkan sosok ideal pemimpin PWI ke depan. Sosok itu haruslah berkualitas secara intelektualitas, pluralis, menjadi panutan, dan memunyai visi yang jauh ke depan guna memberdayakan dan mengembalikan trah pers yang profesional dan konsisten bertanggung jawab untuk publik.

    “Karena itu, delegasi Lampung akan memperjuangkan sosok ketua umum haruslah figur yang memiliki aspek kapasitas dan integritas, yang juga didukung arus bawah, yakni PWI provinsi se Indonesia,” kata Nizwar.

    Selain itu, calon ketua umum harus berani mengambil sikap. Ini bermakna komitmen yang tinggi menempatkan organisasi, mengingat Indonesia menghadapi tahun politik yang rentan terjadi gesekan-gesekan.

    “Maka PWI harus menunjukan jati dirinya sebagai organisasi yang berlandaskan kebenaran dan etika profesi, sehingga tidak terlibat kepentingan politik praktis menjelaskan pesta demokrasi tahun 2019,” ujar mantan Pemred Radar Lampung ini.

    Melihat kriteria-kriteria tadi, maka Nizwar yang kini menjabat General Manager jp-news.id, menegaskan bahwa PWI Lampung yang memiliki hak empat suara pada kongres nanti, meneguhkan dukungan kepada calon ketua umum Atas S. Depari.

    “Dengan tidak mengurangi rasa hormat dan kelebihan-kelebihan terhadap calon ketua umum lainnya yang muncul pada Kongres Solo, sekaligus melihat sosok kepemimpinan yang muncul dari akar rumput, maka PWI Lampung meneguhkan dukungan kepada Bang Atal,” sebut Nizwar.

    Pada bagian lain, Nizwar yang juga kini menjabat General Manager dan Pemimpin Redaksi medsoslampung.co, memaparkan bahwa saat ini jumlah keanggotaan PWI Lampung 698 orang. Dari jumlah itu, anggota biasa sebanyak 510 orang dan anggota muda 188 orang.

    “Total anggota PWI Lampung yang telah mengikuti Ujian Kompetensi Wartawan (UKW) dan telah tersertifikasi Dewan Pers sebanyak 529 orang, ditambah 98 orang wartawan kompeten yang sedang dalam proses keanggotaan,” katanya.

    Mengacu pada jumlah keanggotaan tersebut, PWI Lampung memiliki hak empat suara pada Kongres Solo. Hak itu sama dengan PWI Sumatera Utara.

    “Kalkulasi kepemilikan hak suara pada Kongres adalah per 100 anggota dihitung satu suara. Dan hak suara Lampung serta Sumatera Utara yang paling banyak mewakili Pulau Sumatera. Sementara daerah lainnya kisaran dua dan tiga suara,” sambung Nizwar.

    Dengan strategisnya posisi hak suara delegasi Lampung, Nizwar memastikan tidak akan ada permintaan secara khusus terhadap calon yang diusung. Semisal permintaan khusus untuk menduduki posisi strategis di kepengurusan PWI.

    “Lampung tidak punya keinginan yang berlebihan dengan hak suara yang kita miliki. Kita hanya menginginkan akan adanya perubahan yang mendasar dalam kepengurusan yang akan datang, dengan mengedepankan dan mengakomodir keinginan PWI provinsi,” pungkasnya.

    Diketahui, delegasi PWI Lampung mengurus Plt. Ketua Nizwar, Sekretaris Hi. Adi Kurniawan, dan Ketua Dewan kehormatan Daerah (DKD) PWI Lampung Hi. Iskandar Zulkarnain. Selain itu, diikuti oleh empat orang peninjau, yakni Wakil Ketua Bidang Pendidikan Ratna Minang sari, Ketua IKWI Lampung Ny. Artarti Kartika Dewi Supriyadi Alfian berikut dua pengurus IKWI. (rls)

  • Supriyadi Cuti, Nizwar Plt Ketua PWI Lampung

    Supriyadi Cuti, Nizwar Plt Ketua PWI Lampung

    Bandarlampung (SL) – Supriyadi Alfian cuti dari jabatan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung sejak 18 Agustus 2018 hingga Mei 2019.

    Supriyadi menyampaikan cuti pada rapat pleno pengurus PWI Lampung di Balai Wartawan Hi. Solfian Akhmad, Jalan A Yani, Bandarlampung, Sabtu, 18 Agustus 2018.

    Rapat pleno tersebut sepakat menunjuk Nizwar Ghazali sebagai Pelaksana tugas Ketua PWI Cabang Lampung.

    Supriyadi Alfian mengajukan cuti dari jaban Ketua PWI Lampung, terkait pencalonan sebagai anggota DPRD Provinsi  Lampung pada pemilu legislatif tahun 2019.

    Dia maju sebagai calon anggota melalui Partai Golkar untuk daerah pemilihan VI: Kabupaten Tulangbawang, Mesuji dan Kabupaten Tulangbawang Barat. (net)

  • Supriyadi Alfian Lantik 10 Pengurus PWI Kabupaten Kota Se-Lampung

    Supriyadi Alfian Lantik 10 Pengurus PWI Kabupaten Kota Se-Lampung

    Bandarlampung (SL)-Ketua PWI Lampung Supriyadi Alfian, secara resmi melantik 10 Ketua dan pengurus PWI Kabupaten Kota, di sweetbell Hotel, Bandarlampung, Senin, 30 Juli 2018.

    Ke-10 Ketua itu, Lampung Barat, Pesisir Barat, Lampung Utara, Lampung Timur, Way Kanan, Tulang Bawang, Mesuji, Kota Metro, dan Tanggamus.

    Pelantikan disaksikan Ketua Umum PWI Pusat Margiono, hadir Kadis Kominfo Provinsi Lampung Crisna Putra mewakili Gubernur Lampung, dan para pejabat Kabupaten Kota.

    Ketua Panitia H. Nizwar mengatakan pelantikan para pengurus hasil konferensi kabupaten kota yang habis masa baktinya. “Kegiatan pelantikan ini juga bagian dari rangkaian HPN PWI Lampung,” kata Nizwar.

    Pelantikan 10 pengurus PWI di kabupaten/kota tersebut ditandai dengan penyerahan bendera pataka oleh Supriyadi Alfian kepada Ketua PWI Tulangbawang Abdul Rahman sebagai perwakilan.

    Supriyadi mengharapkan kepada pengurus PWI dapat  menjaga solidaritas dan menjunjung tinggi serta melaksanakan PD/PRT PWI.

    Kemudian, mengibarkan panji-panji PWI dalam setiap karya nyata yang positif, serta senantiasa menjaga nama baik organisasi. “Dengan ini, sepuluh pengurus PWI kabupaten/kota dengan masa bakti 2018-2022 saya nyatakan resmi dilantik,” kata Supriyadi. (Jun)