Tag: PWNU

  • Sinergitas Polri dan Ulama Kuatkan Lampung untuk Maju

    Sinergitas Polri dan Ulama Kuatkan Lampung untuk Maju

    Bandarlampung, sinarlampung.co Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengajak dan meminta kepada sejumlah tokoh, terutama ulama yang berada di Lampung untuk terus bersinergi serta memperkuat tali silaturahmi bersama Kepolisian Daerah Lampung. mengingat peran para tokoh masyarakat terutama ulama sangat penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

    “Melalui momentum halal bil halal para tokoh NU yang ada di lampung ini, mejadi bagian terpenting untuk memperkuat hubungan, antara jajaran polda lampung dan para ulama’’. kata Helmy usai menggelar silaturahmi bersama tokoh nu di tulang bawang, Jumat, 10 Mei 2024.

    Kesan yang mendalam pun disampaikan orang nomor satu di jajaran Polda lampung itu ketika disambut rois aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Miftachul Akhyar dalam kegiatan pengajian akbar dan halal bihalal, atas undangan dari Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) lampung, KH. Shodiqul Amin, dan Ketua PWNU Lampung Puji Raharjo.

    Helmy juga menuturkan sinergitas ulama dan umara merupakan hal penting untuk bangsa Indonesia secara umum dan khusus diwilayah Lampung dalam menghadapi berbagai bentuk tantangan yang terjadi, seperti suksesnya penyelenggaraan Pemilu yang aman, hingga ke depan dalam menghadapi Pilkada serentak 2024 yang berada di Lampung agar tercipta kesejukan dan Kedamaian yang sama.

    “Hal ini yang sering dan sesuai perintah yang diungkapkan pimpinan kami Yakni Kapolri untuk menghilangkan hal-hal yang bersifat Polarisasi Dan tentunya kerjasama antara polisi dan ulama dalam hal ini sangat penting,” tambahnya.

    Disamping itu terciptanya kondisi nasional secara menyeluruh, dengan kondusifitas yang ada serta tetap terjaganya sinergisitas antara Ulama, Umara dan seluruh elemen masyarakat, akan menjadi modal utama dalam mewujudkan seluruh visi dan misi Indonesia.

    “Kami menginginkan, lampung bisa kita jaga agar situasi Kamtibmasnya tetap kondusif, stabilitas politiknya juga kondusif karena ini modal kita Bersama untuk bisa berjalan on the track. Siapapun pemimpinnya nanti untuk bisa melanjutkan visi dan misi lampung ke depan serta membuat lampung menjadi maju dan mewujudkan tujuan nasional secara menyeluruh. Dan itu, Polri butuh ulama,” tutup Helmy. (Red/*)

  • Pemprov Lampung Apresiasi Peranan PWNU dalam Pembangunan Daerah

    Pemprov Lampung Apresiasi Peranan PWNU dalam Pembangunan Daerah

    Tulang Bawang, sinarlampung.co Pemerintah Provinsi Lampung mengapresiasi peranan PWNU Provinsi Lampung yang telah bekerja keras dalam pembangunan, memajukan dakwah Islam dan memperjuangkan kesejahteraan umat.

    Hal itu disampaikan Asisten Pemerintahan dan Kesra Qudrotul Ikhwan, saat mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, menghadiri Pengajian Akbar dan Halal Bihalal Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung di Pondok Pesantren Darul Ishlah Tulang Bawang, Kamis, 9 Mei 2024.

    Dalam acara yang dihadiri Rais Aam Pengurus Besar (PBNU) KH Miftachul Akhyar itu, Qudrotul mengatakan melalui momentum ini untuk terus meningkatkan sinergi antara pemerintah dan ulama demi terwujudnya masyarakat Lampung yang sejahtera dan berkeadilan.

    Menurutnya, keberadaan NU turut memberikan kontribusi besar dalam memelihara dan menyebarkan ajaran islam yang rahmatan lil alamin.

    “Mari PWNU kita bersatu, wujudkan masyarakat Lampung sejahtera,” Qudrotul.

    Kegiatan ini juga sekaligus Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren Darul Ishlah Tulang Bawang.

    Qudrotul menuturkan di dalam menjalankan roda pemerintahan selama 5 tahun, Provinsi Lampung telah banyak  bukti dari keberhasilan pembangunan bahkan memperoleh apresiasi dan ratusan penghargaan.

    Ia berpendapat seluruh capaian ini merupakan hasil kerja keras  penyelenggaraan Pemerintah Provinsi secara terencana dan terpadu melalui dukungan semua pihak termasuk Keluarga Besar PWNU Provinsi Lampung.

    “Oleh karenanya, kerja keras dan kerjasama yang baik semua pihak sangat penting untuk terus dijaga, agar pembangunan daerah dapat berjalan baik dan berkelanjutan,” katanya.

    “Semoga kebersamaan kita hari ini menjadi bekal yang berharga dalam menjalani tugas suci ini,” tambahnya.

    Hadir pula dalam acara ini, Ketua PWNU Provinsi Lampung Puji Raharjo, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ishlah KH Shodiqul Amin, Anggota Forkopimda, Para Kiyai, Alim Ulama dan Pimpinan Partai Politik. (*)

  • Kritik Pernyataan Aqil Siradj di Yutube, Zainudin Hasan Dikecam Warga NU

    Kritik Pernyataan Aqil Siradj di Yutube, Zainudin Hasan Dikecam Warga NU

    Bupati Lampung Selatan Zainuddin Hasan, saat peringatan hari santri.

    Bandarlampung (SL)-Pidato Bupati Lampung Selatan, Zainuddin Hasan, pada peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Kalianda berbuntut panjang. Warga Nahdlatul Ulama (NU) menuding pidato itu menyudutkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr. KH, Aqil Siradj.

    “Bapak Bupati yang terhormat,  kami warga NU sangat keberatan dengan isi sambutan anda di Hari Santri yang isinya justru menyudutkan Ketum PBNU hanya dengan bermodal informasi di media sosial dan Youtube,” kata salah seorang aktifis NU`

    Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung merespon cepat tulisan dan termasuk komentar Zainuddin Hasan. PWNU Lampung mengundang Pimpinan Badan Otonom dan Lembaga NU Provinsi Lampung guna membahas sikap menyikapi pidato Bupati Lamsel pada Peringatan HSN.

    Sekretaris PWNU Lampung, Aryanto Munawar, pihaknya akan membahas komentar Zainuddin Hasan dalam rapat pengurus. Ary menyesalkan pernyataan yang keluar dari Zainuddin Hasan dalam postingan video youtube yang menjadi viral di masyarakat. “Andai pernyataan Zainudin Hasan ini benar, maka hal ini merupakan pernyataan yang paling ‘bodoh’ yang pernah disampaikan seorang kepala daerah,” katanya.

    Meski begitu, Aryanto menjamin bahwa NU secara kelembagaan tidak akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum. Alasannya segenap pengurus PWNU yang sebagian besar merupakan para kiay dan tokoh, pada prinsipnya tidak ingin membuat kebijakan yang nantinya justru memperkeruh atau membuat suasana ketidaknyamanan ditengah kehidupan berbangsa dan negara.

    “Tapi kami tidak bisa memprediksi terhadap sikap anak-anak muda NU baik yang berhimpun dalam organisasi atau pribadi-pribadi. Hari ini saja, saya dengar ada lebih dari 700 warga NU menuju Lamsel guna menyampaikan protes,” tuturnya.

    Begitu juga terhadap kemungkinan adanya pelaporan secara hukum kepada aparat kepolisian. “Semua bisa saja terjadi. Anak-anak muda NU baik yang berhimpun dalam organisasi formal atau sendiri-sendiri melakukan pelaporan,” kata Ary yang menghimbau, agar segenap aspirasi ataupun bentuk kemarahan dapat disalurkan secara konstitusional dan beradab.

    Sementara itu, massa Front Muda Nahdliyin menggelar unjuk rasa menuntut Bupati minta maaf terkait pernyataan saat menyampaikan sambutan dalam peringatan Hari Santri Nasional, Minggu (22/10). Pasalnya menurut massa pernyataan tersebut telah menghina Ketua PBNU, Said Aqil Siradj.

    Koordinator Front, Een Riansah mengutarakan, Pernyataan Zainuddin Hasan Bupati Lamsel yang menghina Ketua PBNU Said Aqil Siradj terjadi di Lapangan Cipta Karya, Lamsel sangat melukai perasaan warga Nahdliyin se- provinsi Lampung.

    Pernyataan yang ditunjukan adik dari Ketua MPR RI memalukan dan sangat tidak layak disampaikan oleh seorang kepala daerah. Karenanya sambutan itu mengandung unsur penghinaan dan cenderung provokatif. “Hari Santri Nasional adalah sebuah penghargaan Negara atas dedikasi santri yang telah ikut serta dalam memperjuangkan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata dia, Senin (23/10)

    Zainudin Hasan dinilai telah gagal dalam memimpin kabupaten Lampung Selatan. Karena ketidak mampuan dalam mengayomi dan membimbing keberagaman umat beragama. “Ini adalah bentuk pelecehan dan penghinaan terhadap warga Nahdliyyin secara keseluruhan,” katanya.

    Oleh karena itu, pihaknya menyatakan beberapa sikap untuk Bupati Lamsel, Zainudin Hasan terkait pernyataan yang dianggap telah melecehkan seluruh warga NU. Pertama, pihaknya mengutuk keras pernyataan Bupati Lampung selatan dalam sambutan di acara Hari
    santri di lapangan cipta karya Lampung Selatan.

    Kedua, Menuntut Bupati Lamsel untuk meminta maaf, secara lisan dan tulisan, kepada seluruh warga NU se-Indonesia dalam waktu 1 X 24 jam terhitung dari sekarang. “Kami menghimbau kepada seluruh warga NU Lampung, untuk segera merapat dan melakukan aksi secara bergelombang di Lampung Selatan sampai Bupati Lamsel mencabut dan meminta maaf terkait pernyataannya,” katanya. (dn/nt/jun)