Tuba Barat (SL) – Salah satu pejabat Tuba Barat yang paling sulit ditemui awak media adalah Kepala Badan Pengelola Pajak dan Ritribusi Daerah (BPPRD). Ia seolah terkesan selalu menghindar menemui wartawan, dengan alasan Dinas Luar (DL). Wartawan pun memberinya gelar “Raja DL”.
Gelar “Raja DL” kini dilekat pada dirinya karena begitu sulit ditemui. Ia juga dituding jarang ngantor. Jika masuk kantor pun, ia tetap menolak menemui wartawan. Lewat pegawainya, “Raja DL” dikatakan sedang rapatlah, lagi di luarlah.
“Tiap hari gitu, kami hanya di beri buku tamu dan tanda tangan, setelah itu pegawainya janji akan menyampaikan maksud wartawan ke atasannya itu. Tapi sampai saat ini tidak ada jawaban dari mereka,” ujar beberapa wartawan yang engan di sebutkan namanya. Selasa (25/02/2020).
Wartawan kadang dibikin kesal karena kesulitan sekali mendapatkan konfirmasi dan data, terkait bidang kerja Kaban. Misalnya soal PAD Tubaba tahun 2019, atau soal keluahan masyarakat tentang mahalnya pajak.
“Kita ingin menanyakan soal PAD 2019, untuk itu apa saja, serta besarnya berapa? Tapi bagaimana mau tau, Kaban susah untuk bertemu. Sebenarnya ada apa sih dengan Kaban,” ketus seorang wartawan.
Ia menambahkan seharusnya seorang Kaban pandai mengomunikasikan dan meminta kepala bidang di kantornya untuk melayani wartawan. “Jangan selalu diberi jawaban yang tidak pasti, kami berharap kepada Pemerintah Tubaba menegur Kaban BPPRD agar lebih kooperatif dan komunikatif,” ujarnya.
“Saya sudah mendatangi kantor BPPRD Tubaba sudah 4 hari, namun hasilnya nihil. Kata pegawai di sana Bapak DL, nanti saya sampaikan, begitu terus–terusan jawabnya. Capek jika tiap ke sana hanya disuruh mengisi buku tamu,“ tutupnya. (Robert)