Tag: RSUD Menggala

  • Dugaan Kasus Korupsi Proyek RSUD Menggala Diadukan ke KPK

    Dugaan Kasus Korupsi Proyek RSUD Menggala Diadukan ke KPK

    Tulang Bawang (SL) – Merasa tidak digubris oleh aparat penegak hukum terkait dugaan perbuatan korupsi sejumlah proyek RSUD Menggala Tulangbawang, sejumlah elemen mengadukan masalah ini ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Dilansir dari Warta9.com, Kamis (17/1/2019) ada lembaga swadaya masyarakat yang telah membawa kasus dugaan penyimpangan proyek RSUD Menggala yang diduga melibatkan Direktur Rumah Sakit dan pejabat Dinas PUPR Tulangbawang. Sebelumnya, Ketua P3UW Lampung Nafian Faiz, merasa prihatin ada dugaan korupsi di RSUD Menggala yang menjadi rumah sakit rujukan. Menurut dia, perbuatan itu sangat memalukan.

    Karena itu, moment ini merupakan saat yang tepat bagi Bupati Tulangbawang Hj. Winarti untuk membersihkan birokrasinya  dari perilaku korup. “Ini penyakit dan harus segera diamputasi, kalau tidak, sulit Kabupaten Tulangbawang akan mampu bersaing dengan kabupaten lain. Kita mau bergerak melayani warga (BMW) seperti apa? Kalau untuk peralatan rumah sakit saja digarong. Rumah sakit itu vital sekali,  kalau fasilitasnya tak berfungsi pasti pelayanan tak maksimal,” kata Nafian Faiz.

    Menurut dia, ini tahun kedua Winarti memimpin Kabupaten Tulangbawang. Ketegasan dalam memimpin sangat dibutuhkan. “Tindak tegas dan perintahkah pihak-pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti ini agar ada efek jera dikemudian hari. Agar kedepan seluruh layanan masyarkat Tulang Bawang bisa maksimal,” tegas Nafian Faiz.

    Diberitakan Warta9.com sebelumnya, proyek pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) CT-Scan TA 2015 senilai Rp 5 miliar di RSUD Menggala, diduga bermasalah. Dua kegiatan di rumah sakit daerah senilai Rp1,7 miliar diduga fiktif. Kegiatan proyek di RSUD Menggala dikerjakan oleh PT. Airindo Sentra Medika, perusahaan beralamat di Jakarta, diduga dipinjam oleh oknum pejabat PUPR Tulangbawang. Perusahaan ini pernah bermasalah dalam pengadaan proyek di Kementerian Kesehatan. Karena KPK membeberkan keterlibatan PT. Airindo Sentra Medika.

    Begitu juga dalam pengadaan Alkes RSUD Menggala. Alkes CT-scan yang baru diadakan itu ternyata belum bisa dioperasikan dua tahun alias rusak. Sehingga pada APBD-P 2015 Ditektur RSUD Menggala Dr. Feby Levarina, Sp.PK, MKes, mengajukan anggaran renovasi CT-Scan sebesar Rp 850 juta berdasarakan LPSE Pemkab Tulangbawang.

    Tetapi renovasi CT-Scan itu tidak ada, namun anggaran sebesar Rp 850 juta diduga dicairkan. Sementara alat CT Scan tidak bisa dihidupkan alias mati. Mirisnya lagi, pihak RSUD Menggala menganggarkan pengadaan Rumah CT Scan tahun 2016 melalui APBD-P senilai Rp 850 juta, tetapi tidak ada kegiatan. Informasinya anggaran sebesar itu diduga dicairkan oleh pihak rumah sakit. (net/mardi)

  • Jaksa Usut Proyek Ruang CT Scan RSUD Menggala Melibatkan Mantan Direktur?

    Jaksa Usut Proyek Ruang CT Scan RSUD Menggala Melibatkan Mantan Direktur?

    Tulang Bawang (SL) – Meski sudah pindah dari RSUD Menggala Tulang Bawang dr. FL ke Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Tapi mantan Direktur RSUD Menggala itu bakal berurusan dengan aparat penegak hukum. Sebab, ada informasi Kejaksaan Tinggi Lampung sedang mengusut kasus proyek RSUD Menggala TA 2015 yang nilainya miliaran rupiah. Waktu itu, Direkturnya dr. FL juga istri seorang pejabat di Pemkab Tulang Bawang.

    Beberapa proyek yang diduga bermasalah di RSUD Menggala yang mulai dilakukan penyelidikan oleh Kejati Lampung antara lain, belanja modal alat kesehatan (alkes) dengan nilai Rp1,767 miliar. Kegiatan ini diduga fiktif. Selain itu ada juga kegiatan proyek rehab Ruang CT. Scan dengan nilai Rp5 miliar. Tapi, diduga kuat Direktur RSUD Menggala waktu itu, mencairkan anggaran sebesar Rp 10 miliar.

    Dengan adanya dugaan penyimpangan proyek pada RSUD Menggala TA 2015 dengan Direktur Rumah Sakit dr. LF, maka Tim dari Kejati Lampung dikabarkan sedang melakukan penyelidikan. (net/mardi)