Tag: RSUDAM

  • PT Ganedra Wijaya Sanggah Calo yang Tipu Penjual Bakso Modus Loker di RSUDAM Bukan Pihaknya

    PT Ganedra Wijaya Sanggah Calo yang Tipu Penjual Bakso Modus Loker di RSUDAM Bukan Pihaknya

    Bandarlampung, sinarlampung.co – Penipuan bermodus janji pekerjaan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) menimpa HS, warga Campang Jaya, Kota Bandarlampung. HS tertipu jutaan rupiah oleh seseorang bernama Heri Muhammad Hatta yang mengaku orang dalam di PT. Ganedra Wijaya yang merupakan perusahaan penyedia jasa cleaning servis di RSUDAM.

    Informasi dugaan penipuan tersebut telah dimuat di sinarlampung.co dengan judul: Berharap Jadi Cleaning Servis di Rumah Sakit Penjual Bakso Keliling Malah Tertipu Jutaan Rupiah.

    Menyikapi pemberitaan tersebut, pihak PT. Ganedra Wijaya melalui kuasa hukumnya menyampaikan klarifikasi kepada sinarlampung.co, Jumat, 12 Juli 2024, Dalam surat klarifikasi tersebut, Tim Kuasa Hukum PT Ganedra Wijaya dari Kantor Hukum Mawardi & Partners menyanggah jika terduga penipuan Heri M Hatta bukanlah calo atau petugas di PT. Ganedra Wijaya seperti yang disebutkan korban HS kepada awak media pada pemberitaan sebelumnya.

    “Bahwa tidak ada petugas dengan nama Heri M Hatta di PT. Ganedra Wijaya, sehingga salah jika menyebutkan oknum pada PT. Ganedra Wijaya, dan tidak ada pungutan liar yang dilakukan PT. Ganedra Wijaya pada saat penerimaan pelamar yang ingin bekerja di RSUDAM sebagai pekerja cleaning servis,” bunyi sanggahan pada surat klarifikasi PT. Ganedra Wijaya tertanda tangan tim kuasa hukum, Afrintina, James Reinaldo Rumpia, dan Dauri dari Kantor Hukum Mawardi & Partners.

    Selain itu disebutkan, PT Ganedra Wijaya sebagai perusahaan penyedia jasa cleaning servis di RSUDAM melindungi hak-hak pekerja sesuai peraturan yang berlaku. “Bahkan PT Ganedra Wijaya tidak melakukan pemotongan gaji dan menyetorkan uang pelicin untuk menjadi pekerja sebagaimana yang diberitakan,” lanjut isi klarifikasi sebagaimana dikutip sinarlampung.co.

    Diberitakan sebelumnya, HS, Warga Campang Raya, penjual bakso keliling kita menjadi pengangguran. Gerobak Bakso dijual untuk bayaran dapat diterima menjadi petugas jasa cleaning service Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moelek (RSUDAM), ternyata janji palsu. Bahkan uangnya kini raib diserahkan kepada pria bernama Heri Muhammad Hatta yang mengaku orang dalam PT PT Ganedra Wijaya, perusahaan penyedia jasa Cleaning Servis RSUDAM.

    “Saya sekarang nganggur, gerobak saya sudah saya jual untuk jadi petugas cleaning service RSUDAM. Uang sudah saya kasih ke Pak Heri. Dia ngakunya punya akses orang dalam PT PT Ganedra Wijaya, Tapi sudah tiga bulan ini sejak saya serahkan uang Rp2,5 juta, saya belum kerja. Ini bukti tiga kali transferannya,” kata HS kepada awak media

    HS mengatakan dia mengenal Heri yang mengaku dekat dengan PT Ganedra Wijaya selaku perusahaan penyedia jasa cleaning service RSUDAM. Dia sudah berupaya menanyakan kepada Heri soal kepastian kapan ia bekerja. Namun Heri menyatakan masih menunggu keputusan perusahaan. “Saya sudah berkali kali tanya, tapi Pak Heri bilang masih keputusan bu Hesti,” katanya.

    Menanggapi hal tu, Humas RSUDAM Sabta Putra mengarahkan wartawan konfirmasi langsung ke pihak perusahaan PT Ganedra Wijaya. “Coba tanyakan ke manajemen PT yang bersangkutan,” ujar Sabtu melalui pesan WhatsApp, Selasa 14 Mei 2024.

    Hesty Oktarina yang diketahui merupakan HRD PT Ganedra Wijaya membantah adanya nama Heri M Hata seperti yang disebut korban HS. Hesty juga membantah adanya pungutan dalam menerima pelamar yang ingin bekerja di RSUAM sebagai pekerja cleaning service. “Kami tidak ada yang namanya karyawan bernama HH (Heri Muhammad Hatta) itu, tidak ada pungutan biaya apapun,” ujar Hesti. (Red)

  • RSUDAM Rawan Pencurian Handphone, Ini Penjelasan Humas

    RSUDAM Rawan Pencurian Handphone, Ini Penjelasan Humas

    Bandar Lampung – Soal hilangnya tiga handphone milik penunggu pasien Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM) mendapat tanggapan dari humas rumah sakit setempat.

    Humas RSUDAM Sabta Putra mengatakan, pihaknya keamanan RS selalu melakukan patroli dan melakukan pengawasan optimal. Namun ia mengingatkan kepada pasien dan keluarga untuk menjaga barang berharganya.

    “Kami pihak rumah sakit selalu mengingatkan kepada seluruh keluarga pasien maupun pasien untuk dapat menjaga barang bawaannya dan keamanan pun selalu melakukan patroli,” katanya.

    Sebelumnya dikabarkan, bahwa Oman, salah satu keluarga pasien mengaku kehilangan handphone di ruangan Kenanga lantai 3 saat tertidur pulas.

    Oman mengatakan, bahwa ia baru menyadari bahwa handphone miliknya hilang menjelang pagi hari.

    “Saya baru mengetahui handphone milik saya itu sekitar pukul 03.00 wib dini hari ketika sedang di cas di ruangan kenangan lantai 3 rumah sakit Abdoel Moeloek,” kata Oman, Jumat (13/10).

    Atas kejadian itu, kata Oman, pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak keamanan RSUDAM dan dilakukan penggeledahan di ruangan tersebut.

    “Usai melaporkan kejadian kepada pihak keamanan RSUDAM, dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh anggota keluarga pasien yang berada di ruangan kenanga dan hasil nya nihil,” ungkapnya.

    Oman meminta pihak IT rumah sakit untuk melihat rekaman CCTV, namun RSUDAM menyatakan jika cctv sedang rusak.(red)

     

  • Kritik Tajam dari Ruang Sidang Paripurna Menyorot Buruknya Kinerja RSUDAM dan Dirut Lukman Pura

    Kritik Tajam dari Ruang Sidang Paripurna Menyorot Buruknya Kinerja RSUDAM dan Dirut Lukman Pura

    BANDARLAMPUNG – Sidang Paripurna DPRD Lampung kemarin memanen satu kabar soal buruknya kinerja RSUDAM yang kini dipimpin oleh Lukman Pura, seorang dokter spesialis penyakit dalam (Sp.PD., K-GH.,MHSM).

    Kabar tak sedap itu, bahkan pertama kali disampaikan oleh orang nomor satu di Provinsi Lampung, yakni Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam Rapat Paripurna Raperda APBD-P 2023 Pemprov Lampung, Senin (18/9/23).

    Arinal heran dan mempertanyakan: mengapa RSUDAM tidak melaporkan banyaknya tunggakan Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat (P2KM) kabupaten/kota yang menumpuk di rumah sakit rujukan utama di Lampung itu. Misalnya, Pemkot Bandarlampung yang sudah membengkak hingga Rp21 miliar.

    “Kenapa sampai menumpuk. Harusnya dilaporkan kepada saya,” kata Arinal.

    Gubernur Arinal khawatir timbunan tunggakan yang mencapai puluhan miliar bisa mengganggu pelayanan di RSUAM.

    Kabar lain terkait RSUDAM juga disampaikan oleh Sekretaris Badan Anggaran DPRD Lampung, Mikdar Ilyar, masih di forum yang sama, yakni Rapat Paripurna DPRD Provinsi Lampung Bersama jajaran Pemprov Lampung, Senin (19/9/2023).

    Mikdar membeberkan prilaku buruk dokter PNS di RSUDAM yang ia sering bolos dan kerap menggunakan peralatan RSUDAM untuk pemeriksaan tapi saat nanti mengambil tindakan diarahkan ke rumah sakit lain.

    “Ini merugikan RSUDAM,” tegasnya.

    Mikdar menyatakan itu adalah pelanggaran karena langsung berdampak pada turunnya pendapatan RSUDAM, karena banyak pasien yang jadi enggan berobat ke rumah sakit itu.

    Ia meminta Gubernur Lampung segera membuat aturan bagi tenaga kerja kesehatan untuk tidak keluar pada jam kerja dan memberikan sanksi yang tergas.

    Direktur Utama RSUDAM Lukman Pura membenarkan adanya pelanggaran tersebut.

    Pelanggaran itu, akunya, belum masif hanya dilakukan oleh oknum-oknum.

    Namun ia mengakui akibat pelanggaran itu cukup mengganggu pelayanan.

    Ia menjelakan para dokter di RSUDAM tidak dilarang bekerja di beberapa RS lain sepanjang tidak meninggalkan tugas saat masih jam kerja di RSUDAM.

    “Secara STR kan memang boleh di tiga tempat. Tapi harusnya dokter ASN mengutamakan kerja di sini,” tegasnya.

    Diketahui, Lukman Pura duduk sebagai orang nomor satu di RSUDAM setelah Gubernur Lampung Arinal Djunaidi melantiknya pada Senin, 9 Agustus 2021 lalu di Mahan Agung, Bandarlampung.

    Saat itu Gubernur menyampaikan pesannya, agar Dirut RSUDAM Lukman Pura melakukan berbagai terobosan baik dalam metode kerja ataupun program-program yang inovatif, efektif, dan efisien dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat dan mampu memberikan impact maksimum/signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Lampung berjaya, khususnya di sektor kesehatan.

    (red)

  • Dana Bagi Hasil  Pemkot Bandarlampung Terancam Menyusut untuk Bayar Utang

    Dana Bagi Hasil Pemkot Bandarlampung Terancam Menyusut untuk Bayar Utang

    BANDARLAMPUNG – Pemkot Bandarlampung terancam kehilangan pendapatan dari Dana Bagi Hasil (DBH) sekitar Rp21 miliar atau Rp5,25 miliar per triwulan pada tahun anggaran 2024.

    Namun itu belum final, karena baru sebatas rencana Gubernur Arinal yang akan memotong DBH Pemkot Bandarlampung lantaran utang Pemkot di RSUDAM sudah menumpuk mencapai Rp21 miliar.

    Rencana pemotongan DBH itu disampaikan Arinal Djunaidi dalam Rapat Paripurna Raperda APBD Perubahan Pemprov Lampung, Senin (18-9-2023).

    Untuk merealisasikan rencana itu, Arinal akan meminta persetujuan DPRD Lampung. Belum jelas, apakah pemotongan itu mulai berlaku pada APBD-P 2023 atau pada APBD 2O24.

    Dalam rapat paripurna terungkap, bahwa tunggakan Pemkot Bandarlampung di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) yang telah mencapai Rp21 miliar.

    Dibanding DBH yang dibukukan Pemkot Bandarlampung pada APBD 2023 sebesar Rp1,1 triliun, pemotongan sebesar Rp21 miliar tidak terlalu signifikan, apalagi Gubernur Lampung Arinal ‘berbaik hati’ tidak akan memotong DBH sekaligus.

    “Bisa per triwulan Rp3 miliar sampai Rp4 miliar. Sehingga beberapa triwulan bisa selesai,” kata Arinal.(iwa)

     

     

     

  • RSUDAM Audensi Dengan AWPI Lampung

    RSUDAM Audensi Dengan AWPI Lampung

    Bandar Lampung (SL) – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUDAM), Lukman Pura, menerima kunjungan silaturahmi Ketua dan Pengurus Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) Provinsi Lampung, Senin (4/9/2023).

    Adapun dari pihak AWPI yang hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Ketua DPD AWPI Provinsi Lampung, Barusman Hamid, Sekretaris AWPI Provinsi Lampung, Cut Habibi, Bendahara AWPI Provinsi Lampung, Ida Rahayuningsih serta Junaidi.

    Didampingi Kabag Humas Sabta Putra, Direktur RSUDAM menyambut baik kehadiran dan silaturahmi Ketua beserta pengurus AWPI Provinsi Lampung ke RSAM, dan berharap media bisa menjadi sarana informasi yang baik, demi kemajuan Provinsi Lampung.

    “Saya tidak anti dengan pemberitaan yang mengkritik, justru membuat kita menyadari di mana letak kekurangan kita, jika memang benar ada dan sesuai dengan faktanya, silahkan untuk di publikasikan, begitupun sebaliknya berita yang baik berupa informasi penting untuk masyarakat, tidak kalah penting juga untuk diberitakan,” tutur Lukman.

    Ia menambahkan, RSUDAM saat ini sedang berfokus dan konsisten untuk menajadi Coaching Hospital, dimana tidak hanya berupa lembaga pelayanan kesehatan masyarakat, juga sebagai lembaga pendidikan kesehatan, dan ini belum banyak diketahui.

    “Kami di RSDUAM, melayani, mendidik dan membekali masyarakat dalam melaksanakan hidup sehat,” ungkapnya.

    Senada dengan hal tersebut, Ketua AWPI Provinsi Lampung Barusman, berharap adanya jalinan kerjasama yang baik antar AWPI dan RSUDAM sehingga tercapai cita-cita luhur memajukan Provinsi Lampung.

    Ia menyampaikan bahwa AWPI merupakan organisasi profesional wartawan, baik Media Cetak maupun Media Online yang terus berjuang agar sehat dari sisi pemberitaan maupun usaha.

    “Demi penguatan informasi, Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia Provinsi Lampung siap berkolaborasi dengan pihak Rumah Sakit Umun Daerah Abdoel Moeloek memerangi pemberitaan hoaks,” pungkas Barusman. (*)

  • Punya 5 Kamar Isolasi, RS Abdoel Moloek Siap Hadapi Kasus Virus Corona 

    Punya 5 Kamar Isolasi, RS Abdoel Moloek Siap Hadapi Kasus Virus Corona 

    Bandar Lampung (SL) –  Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memastikan Rumah Sakit Abdoel Moloek (RSUDAM) siap jika menghadapi penanganan kasus virus Novel Corona (2019-nCoV). Menurut Gubernur, RSUDAM telah miliki fasilitas yang lengkap jika menghadapi penyebaran virus yang tergolong baru tersebut.

    “Berkaitan dengan penangananan dalam menangani virus, ternyata RSUDAM sudah memiliki kesiapan 5 unit kamar isolasi. Bukan karena virus corona ini saja, namun sebelumnya pada kasus flu burung pun RSUD Abdoel Moloek sudah memiliki beberapa peralatan canggih,” ujar Arinal.

    Arinal menyampaikan langkah yang akan langsung diambil oleh Pemprov yakni, segera berkoorisnasi dan mengumpulkan seluruh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala RSUD seluruh Kabupaten/Kota dan semua RS Swasta yang ada di Bandar Lampung untuk membahas langkah langkah kongkrit antisipasi, pencegahan dan penanganan terhadap virus corona.

    “Saya juga akan terus memonitor perkembangan permasalahan ini di Provinsi Lampung, untuk menentukan langkah-langkah strategis lainnya jika dibutuhkan,” ujarnya.

    Gubernur Arinal menyampaikan apresiasi kepada pihak Bandara, pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan yang sudah memiliki koordinasi. “Bagaimanapun bentuknya bahwa Provinsi Lampung ini termasuk wilayah yang perlu mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu kunjungan saya ke bandara sudah terpasang thermal scanner yaitu alat untuk mendeteksi suhu tubuh, jika suhu tubuh melebihi 38 derajat celcius maka akan dilakukan pengecekan lebih lanjut,” ujar Arinal

    Seperti diketahui, korban meninggal dunia akibat virus corona berjumlah lebih dari 56 orang. Virus ini mulanya berasal dari Wuhan, Hubei dan kemudian merebak ke wilayah China bahkan Asia Tenggara. Wabah virus ini pun belum diketahui secara jelas penularannya. Diduga penularannya dari hewan ke manusia.

    Adapun gejala yang timbul akibat penyebaran virus ini adalah gejala demam, lemas, batuk kering, sesak nafas/kesulitan bernapas, demam lebih dari 38 derajat Celcius. Gejala ini diperberat jika penderita adalah usia lanjut dan mempunyai penyakit penyerta lainnya, seperti penyakit paru obstruktif menahun atau penyakit jantung.

    Arinal menegaskan bahwa Provinsi Lampung tidak akan melakukan pelarangan bagi turis mancanegara yang datang ke Provinsi Lampung selama turis tersebut tidak terdeteksi gejala gejala dari virus corona.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana menyampaikan bahwa untuk menghindari penularan Virus ini masyarakat harus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk terus waspada dan mengantisipasi penyebaran virus ini, dengan cara yang sangat sederhana, yaitu berperilaku hidup bersih dan sehat dimulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar,” ujar Reihana.

    Dia juga meminta masyarakat membudayakan mencuci tangan saat akan dan setelah melaksanakan aktivitas. Selain itu, makan makanan yang bergizi, bersih dan sehat serta istirahatlah yang cukup istirahat. “Insya Allah akan meminimalisir potensi penyebaran berbagai penyakit,” ujarnya.

    Reihana juga menjelaskan beberapa gejala dari virus corona ini seperti flu biasa, demam, batuk disertai sesak nafas. “Kita harus mengetahui terlebih dahulu yang bersangkutan baru saja pergi dari negara tiongkok apa tidak, harus kita pantau selama 14 hari karena masa inklunasi virus ini 2-14 hari” jelas Reihana

    Reihana mengatakan Dinas Kesehatan sudah menindaklanjuti surat Kementrian Kesehatan tentang anjuran yang diharuskan agar masyarakat tidak resah terhadap virus corona.

    “Kita harus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, sering cuci tangan, jaga kondisi tubuh, dan yang paling penting walaupun tidak ada kasusnya di Lampung ini kita sudah siap,” ujarnya. (ADPIM)