Tag: Ruminah Penderita Kelumpuhan

  • Geram Ruminah Tak Tersentuh Program Bantuan Pemerintah, Aktivis dan DPRD Minta Kinerja Dinsos Pandeglang Dievaluasi

    Geram Ruminah Tak Tersentuh Program Bantuan Pemerintah, Aktivis dan DPRD Minta Kinerja Dinsos Pandeglang Dievaluasi

    Pandeglang (SL)-Ketua Komisi IV DPRD Pandeglang, Habibi Arafat geram dengan adanya warga yang mengalami kelumpuhan yang tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bahkan tidak tersentuh oleh bantuan dari pemerintah seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

    “Saya sangat kecewa, untuk itu kinerja Dinas sosial harus di evaluasi. Mulai dari perangkat di lapangan juga harus di evaluasi, TKSK juga pasti tau kondisi masyarakat mana yang benar-benar harus mejadi prioritas,” kata Habibi, Senin 14 November 2022.

    Menurut dia, warga miskin seperti Ruminah sudah seharusnya menjadi prioritas, karena selain bantuan sosial, bersangkutan juga membutuhkan pelayanan kesehatan dari pemerintah.

    “Tim dari Dinsos harus segera turun ke lapangan, untuk memastikan persyaratan administrasi kependudukannya. Kalau belum punya ya harus dibantu. Persyaratan Administrasi harus lengkap, agar berbagai bantuan pemerintah bisa didapatkan. Karena warga semacam harus menjadi prioritas. Tidak ada alasan lagi, ini perlu diperhatikan oleh pemerintah,” tutur Habibi.

    Sementara itu, Aktivis dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pandeglang, Lik menduga adanya kasus semacam ini di Kecamatan Cikedal membuktikan bahwa kinerja para petugas TKSK lemah. Padahal sudah jelas Ruminah mengalami lumpuh sejak kecil, harusnya ia sudah terdata dengan rapi di Dinas Sosial kabupaten, provinsi bahkan sampai pusat.

    Sangat disesalkan warga seperti Ruminah yang sepatutnya menjadi sasaran pendataan program bantuan pemerintah. Namun hal ini tidak terjadi, malah ditemukan oleh para wartawan bukan petugas dari pemerintah. “Saya harap kerja TKSK di masing-masing kecamatan di evaluasi jangan hanya mendata bantuan-bantuan yang menguntungkan saja,” tegasnya.

    Terpisah, Plt TKSK Kecamatan Cikedal, Ahmad Suari membantah kalau selama ini kinerja petugas TKSK lemah. Dia mengaku dirinya di Kecamatan Cikedal baru satu tahun. Adapun kasus Ruminah ini bukan baru terdata, hasil penelusuran ibu tersebut sudah masuk dalam DTKS dan pernah dapat bantuan sosial saat covid 19 dan saat ini juga dalam proses pengajuan.

    “Setiap turun kelapangan selalu saya sarankan kepada kesra di Desa agar melakukan pendataan. Terkait Ruminah ini, saya yakin oleh petugas TKSK sebelum saya sudah didata dan diajukan namun kalau bantuan itu tentukannya oleh pusat,” ujarnya saat dihubungi.

    Diberitakan sebelumnya, Ruminah (31) warga Kampung Cingenge RT 014, RW 005, Desa Padahayu, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang, yang mengalami kondisi lumpuh sejak kecil tak tersentuh dan belum mendapat bantuan pemerintah baik Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Program Keluarga Harapan (PKH). (Iman)

  • Ruminah Penderita Lumpuh di Cikedal Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah Padahal Sudah Diajukan

    Ruminah Penderita Lumpuh di Cikedal Belum Tersentuh Bantuan Pemerintah Padahal Sudah Diajukan

    Pandeglang (SL)-Ruminah (31) yang kondisinya mengalami kelumpuhan sejak kecil warga Kampung Cingenge RT 014, RW 005 Desa Padahayu, Kecamatan Cikedal, Kabupaten Pandeglang tak tersentuh bantuan pemerintah baik Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Progam Keluarga Harapan (PKH).

    “Belum pernah dapet bantuan dari pemerintah, baik bantuan beras maupun bantua yang lainnya. Padahal katanya warga yang lain mah suka mendapatkan bantuan beras telor, bahkan ada yang dapat bantuan uang juga,” kata Ruminah. Minggu, 13 November 2022.

    Kata dia, dengan kondisinya tersebut susah untuk beraktivitas, bahkan sulit untuk buang air besar dan kecil. Soalnya, di rumahnya tidak memiliki MCK, sehingga harus ke kali ketika mau buang air besar dan kecil.

    “Jarak ke kali sekitar 20 meter, apalagi kalau musim penghujan seperti ini sangat susah. Kalau harapan sih, pengen punya MCK di dalam rumah biar tidak susah ketika ke buang air besar atau kecil, apalagi saya punya anak yang baru berumur 5 tahun setengah,” tuturnya.

    Sementara itu Rakman (34) suami Ruminah mengatakan, bukan tidak mau membuatkan MCK di rumahnya. Tetapi karena tidak memiliki biaya, jangankan memperbaiki rumah untuk kebutuhan makan sehari-hari saja kesulitan.

    “Kerja saya juga hanya mengambil kelapa muda, itu pun kalau ada yang ngajak. Kalau kondisi seperti ini (musim penghujan) sudah tidak bisa mengambil kelapa muda, sehingga tidak ada kerjaan lain,” tuturnya.

    Sementara itu kepala Desa Padahayu, Eman Rajudin membenarkan kalau Ruminah tidak mendapatkan bantuan BPNT ataupun PKH. Untuk itu, pihaknya akan memasukan Ruminah agar bisa mendapatkan bantuan BLT DD.

    “Kami juga sudah ajukan agar bisa mendapatkan bantuan BPNT atau PKH. Tetapi kita juga tidak tahu kenapa sampai sekarang belum menerima bantuan tersebut. Selain itu, kita juga sudah masukan agar bisa mendapatkan bantuan BLT Covid dari provinsi. Tapi kayanya belum keluar juga bantuannya. Kalau tahun depan mah bisa masuk dari desa juga,” ujarnya. (Suryadi)