Tag: RUU Pesantren

  • RUU Pesantren Meresahkan, Bara Hasibuan : Sekolah Minggu Tidak Perlu Diatur oleh UU

    RUU Pesantren Meresahkan, Bara Hasibuan : Sekolah Minggu Tidak Perlu Diatur oleh UU

    Menyikapi Rancangan Undang-Undang (RUU) Pesantren dan Pendidikan Keagamaan yang masuk dalam UU Prioritas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado mengelar diskusi. Pada kegitan yang dilaksanakan Senin (19/11/2018) bertempat di AULA IAKN Kota Manado ini digelar juga sebagai wadah menyampaikan Aspirasi.

    Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher menyatakan, RUU Pesantren belum sampai di meja kami, namun karena RUU ini sudah menjadi konsumsi publik dan menimbulkan berbagai macam penolakan, maka masukan dari rakyat kita akan terima. “Persoalnya, Kami DPR belum menerima karena baru diajukan paripurna yang lalu kemudian diteruskan kepada pemerintah ketika sudah disetujui kita buatkan Panja RUU pesantren,” ungkap Taher

    Juga Taher menjelaskan, “Untuk sekolah minggu tidak akan terganggu dengan RUU kenapa demikian karena sekolah ini sama halnya dengan sekolah islam ada pendidikan non formal maka dia tidak diatur secara formal tetapi diatur berdasarkan kebutuhan internal agama masing-masing,”ucapnya

    “Sekolah minggu itu kan kebutuhan anak didik kita, mengenai pendidikan keagamaan negara seharusnya tidak bisa megintervensi karena itu adalah aspek subjektif, maka yang dibutuhkan disini sarana dan prasarana agar dibantu oleh pemerintah,” tegasnya

    Berdasarkan UUD pasal 28 tahun 1945 pasal 28 huruf “d” mengatakan negara harus menjamin dan memberikan pertama. Pengakuan, jaminan, perlindungan, kepastian hukum. Mengenai warga negara republik indonesia. Nah, untuk UU ini masih dalam perdebatan apakah RUU pesantren ini akan ditambahkan pendidikan agama atau tidak,” pungkasnya

    Sementara itu Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI Thomas Pentury menambahkan pendidikan yang berkarakter adalah pengaruh jiwa seseorang karena agama, budaya, adat istiadat, alam, dan juga pandangan-pandangan imani menjadikan jiwa sesuatu maka terbetuknya pribadi. Kepribadian inilah yang menjadi karakter. Saya berkehendak dan bercita-cita institut agama kristen negeri keluarnya menjadi, pertama mandiri, profesional, dan berkarakter ketika ke tiga-tiganya ini bisa diwujudkan maka itulah jiwa kampus IAKN yang akan mendatang,”tutup mantan Rektor Universitas Pattimura periode 2012-2016 itu.

    Sememtara itu, Anggota komisi DPR RI Dapil Sulut Bara Krishna Hasibuan Walewangko mengatakan, RUU Pesantren menimbulkan keresahan terutama pasal yang mengatur kegiatan sekolah minggu adanya keresahan khususnya bagi komunitas kristen saya langsung mengkontak ketua DPR RI untuk bagaimana bisa berdiskusi dengan publik dikota manado ini

    “Sekolah minggu tidak perlu diataur karena itu adalah sekolah non formal jadi kalau ada campur tangan pemerintah di pendidikan non formal itu adalah sesuatu yang sangat jauh. Sekolah minggu sudah menjadi tradisi bagi umat kristen dan itu adalah bagian dari ibadah setiap hari minggu untuk anak-anak yang sudah berlangsung ratusan tahun dan tidak pernah ada masalah sama sekali,” tukasnya

    Harapanya kampus IAKN menjadi institut pendidikan yang berkelas dan bisa memberikan kontribusi terhadap sulut untuk meningkatkan kualitas dari pembangunan manusia atau menang dalam segala sesuatu bukan hanya dengan kekuatan kualitas tetapi menjadikan manusia yang mempunyai modal atau peran yang sangat strategis dan saya percaya bukan hanya kampus lain yang bisa menciptakan orang-orang baik kampus IAKN manado ini juga saya yakin bisa mencetak-mencetak manusia yang sangat unggul.” kata  anggota fraksi PAN itu

    Lanjut Politisi yang kembali mencalonkan diri pada Pileg 2019 mendatang berharap manusia itu bukan hanya mempunyai ilmu, intelektual skil, kemampuan pratikel, tetapi juga manusia yang mempunyai iman karena kenapa ketika manusa itu tidak mempunyai iman yang kuat maka seorang itu tidak mempunyai etika bisnis moral jadi saya percaya dan saya yakib kampus IAKN pengajaran iman pasti sangat ditekankan dikampus ini,”kuncinya

    Kunjungan kerja Ketua Komisi VIII DPR RI Dr. H. M. Ali Taher S.H., M.Hum bersama rombongan dan Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI Thomas Pentury serta Anggota DPR RI dapil Sulut Bara Krishna Hasibuan Walewangko. (Sulutnews)