Lampung (SL)-Polisi masih memburu Dicky Kusuma Wardhana yang menjadi DPO kasus Investasi bodong trading forex. Sementara perkara untuk enam orang tersangka sudah dinyatakan lengkap alias P21. Jika Dicky tertangkap polisi akan selidiki dugaan pencucian uang.
“Yang pertama kita temukan dulu Dicky-nya (DPO), baru nanti kita minta keterangan terkait uang yang ditarik dari masyarakat atau member, dan kemana saja uang keuntungan itu di gunakan oleh yang bersangkutan. Sementara ini sudah disita barang aset bergeraknya,” kata Dirkrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Ari Rachman Nafarin, Sabtu, 31 Desember 2022.
Ari Rahcman Nafarin menjelaskan, Dicky Kusuma Wardhana pemilik bisnis investasi Bodong Trading Forex PT NSW itu masih DPO. Sebelumnya Dicky Cs sempat mengadukan pihak Polda ke Kapolri dan Lembaga Tinggi negara lainnya.
Mereka (Dicky Cs) tidak terima dengan kinerja Polda Lampung dengan ditetapkannya mereka sebagai tersangka. “Mereka melakukan pembelaan diri. Ya nggak apa-apa, suratnya sudah kemana-mana, kita akan jawab,” jelasnya.
Ari Rahcman Nafari berpesan kepada masyarakat, khususnya bagi para member investasi trading forex bodong untuk tidak terlalu cepat percaya dengan modus mendapatkan uang. “Jangan terlalu percaya sama hal yang mudah mendapatkan uang. Jangan bermimpi, kita naruh uang, terus duduk, uang datang. Itu ada, tapi presentasinya kecil, dari seribu orang, mungkin hanya satu orang yang bisa seperti itu,” ungkapnya.
Di beritakan sebelumnya, Direktorat Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Lampung menetapkan 6 pelaku atas kasus tersebut yang tak lain satu kongsi dengan Dicky. Bisnis invetasi bodong trading forex yang dijalankan Dicky dan para rekannya beroperasi sejak 2016 lalu.
Dalam perekrutan member, Dicky CS menawarkan profit yang cukup tinggi dan stabil, tanpa harus merugi bahkan sampai tertuang dalam sebuah perjanjian Dari kasus ini, polisi mencatat 665 korban investasi bodong besutan Dicky CS. Tercatat juga, keuntungan hasil investasi bodong sebesar Rp34,3 miliar digunakan Dicky selaku owner untuk kepentingan pribadi.
Kepolisian telah menetapkan enam tersangka yang telah tertangkap, dengan pasal 105 junto pasal 9, pasal 106 junto pasal 24 ayat 1 Undang-undang nomor 24 tahun 2014, tentang perdagangan. Pasal 46 ayat 1 junto pasal 16 undang undang nomor 10 tahun 1998 tentang perbankkan.
Jejak Digital TPI Indikasi Pencucian Uang Keuntungan Investasi Bodong
Polisi mencatat korban investasi bodong tersebut sebanyak 665 orang. Tercatat juga oleh polisi, Dicky menggunakan uang sebesar Rp34,3 Miliar untuk kepentingan pribadi. Dicky CS menggerakkan basis Trader Kampungan, yang kemudian berkembang menjadi organisasi bernama Trader Peduli Indonesia atau TPI, yang bergerak di bidang sosial, dengan struktur Kepengurusan terbentuk DPP, DPW dan DPD, terpusat di wilayah Kota Metro.
Bentukan organisasi itu, terbilang besar dengan aset usaha cafe tradercustik dan puluhan mobil jeep willys serta mobil mewah inventaris organisasi TPI, yang di kuasakan kepada masing masing pengurus atau KSB, yang bersumber keuangannya dari keuntungan investasi bodong trading forex naungan PT NSW.
Organisasi tersebut telah mengurus legalitas pendirian dengan mendaftarkan ke Kesbangpol Kota Metro, dan sempat mengurus perizinan serta pembentukan koperasi ke Mapolda Lampung. Sejak 2019 sampai awal tahun 2022. Organisasi Trader Peduli Indonesia naungan PT NSW, merupakan langkah mulus Dicky Cs, merekrut banyak member.
Melalui KSB kepengurusan Trader Peduli Indonesia, merekrut member yang tidak hanya kalangan masyarakat sipil, juga ada dari kalangan profesi, juga kerabat dan koleganya, bergabung menjadi member investasi bodong tersebut.
Dalam perjalanannya, Dicky Kusuma Wardhana bersama para tersangka, yang juga pengurus DPP Trader Peduli Indonesia, dibantu jajaran pengurus DPW TPI, melakukan giat sosial, yang sumber pendanaan diduga dari keuntungan bisnis bodong tersebut dan membeli fasilitas operasional sekretariatan TPI.
Selain itu, lewat organisasi Trader Peduli Indonesia, melakukan sosialisasi, tak lain tujuannya inti pada kegiatan yang dilakukan melalui Trader Peduli indonesia, memperkenalkan usaha investasinya dan merekrut banyak member. (Heny/Red)