Bandar Lampung (SL) – Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto membuka kegiatan Forum Advokasi Komitmen Pemda dan Lintas Sektor Tingkat Provinsi Lampung Program Nasional Badan Pngawas Obat dan Makanan, bertempat di Hotel Novotel Bandar Lampung, Selasa 22 Februari 2022.
Kepala BPOM Bandar Lampung, Sukriadi Darma SSi.Apt dalam laporannya mengatakan salah satu tujuan digelarnya kegiatan forum Advokasi ini adalah untuk meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan lintas sektor untuk berperan serta aktif mengawal Program Nasional Gerakan Keamanan Pangan Desa, Pasar Pangan Aman dari bahan berbahaya Berbasis komunitas dan pangan jajanan aman usia sekolah.
Kegiatan diikuti 26 orang peserta yang terdiri dari berbagai utusan berbagai instansi terkait.
Hadir mendampingi Sekretaris Daerah dalam kegiatan advokasi, Kadis Kesehatan, Kadis Perindag, Kadis Kominfotik, Kadis PMDes & Transmigrasi, Kadis Sosial, Kepala Dinas PP&PA, Kadis Koperasi & UKM, Kadis Penanaman Modal & PTSP, Plt. Kadis Perkebunan, Plt. Kadispora, Sekretaris Bappeda, Sekdis Pendidikan dan Kebudayaan, Sekdis KPTPH. (rls)
Plt. Sekdaprov Lampung Hamartoni Ahadis Mewakili Pemprov Lampung, Menyampaikan Dukungan Dalam Pengembangan Agribisnis Perunggasa, Saat Acara Pelantikan Pinsar Petelur Nasional (PPN) Wilayah Lampung Tahun 2018-2023 di Hotel Emersia, Rabu (14/03/18)
Bandarlampung (SL) – Pemerintah Provinsi Lampung mendukung penuh pengembangan agribisnis perunggasan agar maju, tangguh dan efisien sehingga mampu meningkatkan perekonomian Provinsi Lampung. Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis dalam acara Pelantikan Pinsar Petelur Nasional (PPN) Wilayah Lampung Tahun 2018-2023 di Hotel Emersia, Rabu (14/03/18).
Hamartoni mengatakan pembangunan di bidang peternakan/perunggasan Provinsi memiliki posisi yang sangat strategis sebagai peyangga berbagai kebutuhan terutama sektor pangan bagi Provinsi DKI, Banten, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Jambi serta provinsi lainnya di Sumatera melalui produk primer yang dihasilkan petani, peternak, nelayan dan lainnya.
“NTP Provinsi Lampung tercatat sebesar 104,19. Artinya bahwa usaha pada sub sektor perunggasan khusunya memiliki prospek yang sangat cerah dan Pemerintah Provinsi Lampung “, ujarnya.
Lebih lanjut Hamartoni mengatakan dukungan Pemerintah Provinsi Lampung sangat banyak di bidang peternak maupun pertanian maupun bidang lainnya.
Salah satunya perbaikan infrastruktur jalan yang kian mantap sehingga arus barang jasa menjadi lebih lancar. Selain itu di bidang pertanian, Provinsi Lampung mampu memenuhi target produksi padi 2017 dari Kementerian Pertanian RI yakni 4,4 juta ton gabah kering giling (GKG).
“Selain itu, Lampung juga ditargetkan menjadi lumbung ternak nasional dan sudah menjadi perhatian Bapak Presiden dan pengusaha peternak merupakan bagain dari terwujudnya upaya tersebut. Sehingga pengusaha peternak diharapkan terus memacu kinerja dan juga kualitas SDM yang ada sehingga kita dapat berhasil dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan”, tambahnya.
Terakhir Hamartoni berharap PPN wilayah Lampung terus menjalin kerjasama dan sinergitas dengan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi pada periode berikutnya
“Selamat atas dilantiknya PPN Wilayah Lampung. Semoga dapat menjalankan dan mengemban amanah sesuai dengan visi dan misi organisasi”, tambah Hamartoni.
Ketua PPN Wilayah Lampung Jenny Soelistiani berharap dengan dikukuhkannya organisasi peternak ini dapat menjadi wadah yang lebih responsif yang didasari rasa saling terbuka, saling percaya, saling bekerjasama, saling mendukung dan saling membantu meningkatkan produktivitas dibidang peternakan.
Selain itu ia juga berharap 2 kecamatan yaitu Purbolinggo Lamtim dan Gading Rejo Pringsewu dapat dikukuhkan sebagai setra peternak ayam petelur Lampung.
Sementara Ketua Presidium PPN Pusat Yudianto Yosgiarso mengatakan pihaknya berharap organisasi ini mampu menyatukan gerak langkah peternak untuk selalu bekerjasama, saling mendukung dan memecahkan masalah bersama sehingga kelangsungan usaha peternak bisa terus bertahan hingga generasi ke generasi.
Dalam acara ini juga dilakukan MOU antara Pinsar Petelur Nasional (PPN) dengan Universitas Lampung Fakultas Pertanian dan Politeknik Negeri Lampung serta Sekolah Menengah Kejuruan Peternakan di Provinsi Lampung dalam rangkan menambah keterampilan siswa dan mahasiswa. (Humas Prov)
Turut Hadir Plt. Sekda Provinsi Lampung dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung di Novotel Bandar Lampung, Rabu (7/3/18)
Bandarlampung (SL) – Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung mendorong pemerintah kabupaten/kota se-Provinsi Lampung untuk mengalokasikan dana desa bagi pengembangan dan pembangunan perpustakaan desa.
Saat ini, dari 2640 desa di Provinsi Lampung, sekitar 27 persen atau 702 desa yang telah memiliki perpustakaan desa. “Selama ini dana desa lebih diprioritaskan pada sektor infrastruktur fisik, melalui kegiatan sinkronisasi ini kami mendorong agar pemerintah kabupaten/kota untuk menindaklanjuti surat edaran Gubernur tersebut, karena membangun bukan hanya fisik saja tapi juga manusianya,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung Herlina Warganegara pada acara Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Dinas Perpusatakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung dengan Perpustkaan dan Arsip Nasional RI dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab/Kota se Provinsi Lampung, Rabu (7/3/2018) malam di Novotel Bandar Lampung.
Acara ini sendiri dihadiri Plt. Sekda Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis, mewakili Pjs. Gubernur Didik Suprayitno dan Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI Dedi Junaidi, mewakili Kepala Perpusatakaan Nasional RI.
Menurut Herlina, penguatan perpustakaan merupakan hal penting yang harus dilakukan guna meningkatkan pengetahuan dan kualitas pendidikan di Lampung. Oleh sebab itu, dia sangat mendukung Surat Edaran Gubernur pada tanggal 29 September 2017 silam, yang secara khusus menyurati seluruh bupati/walikota di Provinsi Lampung agar mengalokasikan dana desa guna pembangunan dan pengembangan perpustakaan di daerahnya.
Herlina mengatakan bahwa melalui dana desa tersebut, pembangunan perpusatakaan akan diprioritaskan pada daerah perbatasan, terpencil dan terluar di Lampung. “Sejauh ini sudah beberapa kabupaten seperti Lampung Barat, Way Kanan, Lampung Selatan, Metro sudah mulai membangun dan mengembangkan perpustakaan di daerahnya,” ujar Herlina.
Herlina juga berharap agar pembangunan perpustakaan harus lah inovatif sehingga mampu meningkatkan minat baca masyarakat. “Pembangunan perpusatakaan harus inovatif dan disesuaikan dengan kondisi saat ini. Jumlah koleksi buku harus diperbanyak sehingga masyarakat tertarik untuk datang keperpustakaan,“ tambahnya.
Sementara itu, Pjs. Gubernur Lampung Didik Suprayitno dalam sambutannya yang dibacakan Plt. Sekda Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis menyampaikan program perpustakaan dan arsip antara pusat provinsi dan kabupaten/kota harus bersinergi dan selaras, tidak boleh lagi bersifat parsial. “Perpustakaan dan arsip merupakan institusi yang mulia utamanya memberikan fasilitas dalam mencerdaskan masyarakat, untuk itu seluruh program kita harus saling bersinergi,” ujarnya.
Hamartoni mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung terus berkomitem untuk meningkatkan minat baca masyarakat Lampung, di antaranya dengan membangun perpusatakaan yang lebih modern dan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi (IT).
“Tahun ini kita telah melakukan groundbreaking pembangunan perpusatakaan modern. Pembangunan perpustakan ini sendiri dilakukan secara bertahap selama dua tahun. Tapi jika keadaan fiskal kita memungkinkan, 2018 ini kita berharap perpustkaan ini sudah jadi,” ungkap Hamartoni.
Gedung perpustakaan modern tersebut terletak di lahan 2,5 ha dan akan dilengkapi dengan berbagai Jurnal internasional. Fasilitas yang disediakan bukan hanya yang berbasis ilmu dan teknologi juga bersifat entertaint. “Nantinya perpusatkaan ini ada pusat kuliner, juga dilengkapi area hiburan dan olahraga,” ujar Hamartoni.
Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional RI Dedi Junaidi mengapresiasi langkah-langkah Pemprov Lampung dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui perpusatakaan. “Groundbreaking perpustakaan modern menunjukkan bahwa Gubernur ingin peradaban di Lampung semakin meningkat dan maju.” (Humas Prov)