Tag: Seno Aji

  • Seno Aji Upacara Adat Permohonan Maaf

    Seno Aji Upacara Adat Permohonan Maaf

    Lampung Selatan (SL) – Sai Batin Lima Marga Way Handak menggelar upacara adat permohonan maaf Seno Aji di Lamban Gedung Marga Khajabasa, Desa Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Rabu siang tadi.

    Seno Aji yang telah ditetapkan tersangka penghinaan Kikat Hanuang Bani, topi adat Lampung tersebut, menjalani prosesi adat permintaan maaf atas perbuatannya di hadapan Sai Batin lima Marga Way Handak, Lampung Selatan.

    Pada acara tersebut Seno Aji diminta untuk menyatakan permohonan maafnya secara langsung di hadapan para pemangku adat Sai Batin. Yaitu lima pangeran Marga Way Handak, para panglima Sai Batin, utusan Kerajaan Adat Lampung Sekala Brak, utusan masyarakat adat Pepadun, Tanggamus, dan Pringsewu.

    Selanjutnya Pangeran Cahaya Marga, dengan didampingi empat Pangeran Marga Way Handak, memakaikan Kikat Hanuang Bani sebagai simbol permohonan maaf tersebut.

    Kepala Humas Hanggum Jejama Kerajaan Adat Sekala Brak Dedy Tisna Amijaya mengatakan bahwa proses yang berlangsung di Lampung Selatan itu nantinya menjadi bahan dasar untuk pembahasan lebih lanjut ke tingkat lebih tinggi.

    Hal itu akan menjadi pertimbangan Sultan Adat Skala Brak Edwardsyah Pernong apakah dia bersedia menerima permohonan maaf tersebut  mewakili masyarakat Lampung pada umumnya. (fajarsumatera)

  • Lima Marga Saibatin Way Handak Terima Permohonan Maaf Seno Aji

    Lima Marga Saibatin Way Handak Terima Permohonan Maaf Seno Aji

    Lampung Selatan (SL) – Seno Aji yang dilaporkan ke Polisi diduga melakukan pelecehan topi adat Lampung telah meminta maaf secara terbuka kepada Marga Saibatin Way Handak, tokoh-tokoh adat dari sejumlah daerah dalam sebuah acara Adat di Gedung Agung Marga Raja Basa Lampung Selatan, Rabu (21/11/2018).

    Selain Marga Saibatin Way Handak, acara permohonan maaf Seno Aji ini, juga dihadiri oleh Kerajaan Adat Lampung Skala Brak, diwakili Gusti Batin dr. Widyamoko Kurniawan, Sp.B, Panglima Redaksi Dr. Iskandar Zulkarnain, Kapolres Lampung Selatan AKBP M. Sarhan, Kasdim Lamsel, Wakil dari Kejari Kalianda, Camat Rajabasa dan sejumlah perwakilan adat dari Tanggamus, Lampung Barat, Lampung Tengah, Pringsewu, Way Kanan dan sejumlah daerahnlainnya.

    Di depan tokoh Saibatin Marga Way Handak dan tokoh adat lain serta anggota Forkopimda, Seno Aji menyampaikan permohonan dan permintaan maaf. “Niat dari lubuk hati yang paling dalam, baik salah yang disengaja maupun tidak sengaja, saya mohon maaf yang sedalam-dalam kepada ketua-ketua adat Saibatin lima Marga Way Handak dan para penyeimbang adat lainnya. Saya mohon agar permintaan maaf ini dapat diterima,” ujar Seno.

    Seno mengatakan, sebagai masyarakat yang dilahirkan dan dibesarkan dari keluarga guru di Lampung Tengah, ia merasa sengat senang bisa bertemu dan silaturrahmi dengan para tokoh adat dan penyeimbang adat. Dengan demikian, ia merasa tergugah untuk belajar lebih banyak lagi tentang adat dan budaya Lampung. Terlebih dirinya telah diterima sebagai bagian dari keluarga besar Adat Sai Batin Marga Way Handak, maka dengan silaturrahmi ini akan menambah hubungan yang arat bagi dirinya.

    Ditanya soal pengaduan tokoh adat, Seno menyerahkan proses tersebut kepada para penyeimbang adat. Karena ia sekarang sudah menjadi bagian keluarga adat Saibatin.

    Sementara itu, Panglima Alip Jaya mewakili Panglima, Bahatur dan Hulu Balang mengatakan, prosesi adat, nganta salah Seno Aji kepada lima adat Maega Saibatin Way Handak, perlu dimaafkan. Ia merasa senang Seno Aji bisa bersilaturrahmi meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan, karena itu kami memaafkan.

    Panglima Alip Jaya mewakili Laskar Adat Skala Brak, sangat bangga dengan acara ini. Karena dibalik ini semua ada hikmatnya. Ia mengatakan, Seno Aji untuk ketiga kalinya mengatak salah. Proses nganta salah kepada lima adat Saibatin, dapat membawa manfaat bagi semua pemangku adat.

    Menurut Alip Jaya topi adat yang dipersoalkan Seno sehingga masuk ke ranah hukum, memang sederhana tapi banyak makna. Karena topi adat itu, banyak makna, simbul kesetiaan, kecerdasan dan kepercayaan.

    “Kita ambil hikmahnya, yang tadinya belum mengerti menjadi mengerti,” ujar Alip Jaya.
    “Selaku Laskar Adat kami menerima permintaan maaf Seno Aji. Semua lembaga Adat akan memaafkan,” kata Alip Jaya.

    Ia juga bangga bahwa simbul Adat Hanuang Bani digunakan oleh anggota Dewan Lamsel, Kapolres dan kegiatan pemerintahan. (rls/jun)

  • Gusti Batin Sambut Baik Acara Adat Permintaan Maaf Seno Aji

    Gusti Batin Sambut Baik Acara Adat Permintaan Maaf Seno Aji

    Lampung Selatan (SL) – Kerajaan Adat Lampung Skala Brak yang diwakili Gusti Batin dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B, menyambut baik acara adat permintaan maaf Seno Aji.

    Menurut Gusti Batin dr. Widyatmoko, acara adat Lampung sangat mulia, seperti acara adat permintaan maaf yang dilakukan Seno. Karena menurut dia, kesalahan dan kekhilafan bisa dialami oleh semua orang. “Pada hari ini, ada kemuliaan adat Lampung. Bagaimana masalah itu dapat dipecahkan menjadi sangat mulia,” ujar Gusti Batin dr. Widyatmoko, dalam sebuah acara Adat di Gedung Agung Marga Raja Basa Lampung Selatan, Rabu (21/11/2018).

    Selain Saibatin lima Marga Way Handak, acara permohonan maaf Seno Aji ini, dihadiri oleh Kerajaan Adat Lampung Skala Brak, diwakili Gusti Batin dr. Widyamoko Kurniawan, Sp.B, Panglima Redaksi Dr. Iskandar Zulkarnain, Kapolres Lampung Selatan AKBP M. Sarhan, Kasdim Lamsel, Wakil dari Kejari Kalianda, Camat Rajabasa dan sejumlah perwakilan adat dari Tanggamus, Lampung Barat, Lampung Tengah, Pringsewu, Way Kanan dan sejumlah daerahnlainnya.

    Gusti Batin dr. Widyatmoko menilai bahwa penyelesaian masalah adat ini sangat baik. Ini terjadi karena ada keikhlasan dari semua. “Hari ini, kita melihat penyelesaian dengan baik. Ini karena ada keikhlasan dari semua. Semua masalah tidak harus diselesaikan dengan cara yang kurang terpuji. Tapi dapat diselesaikan dengan baik,” ujar Gusti Batin.

    Ia juga mengucapkan terimakasih banyak kepada semua penyimbang adat, terutama panglima Alip Jaya, yang mengambil langkah hukum sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam menyelesaikan masalah ini.

    Gusti Batin juga senang karena sudah ada kepatuhan kepada adat. Dia juga meminta agar Seno Aji selalu menjaga silaturrahmi setelah acara ini karena sudah menjadi bagian dari adat.

    Sementara itu, Kapolres Lampung Selatan AKBP M. Syahran merasa bangga, jajaran Forkopimda dilibatkan dalam acara permintaan maaf Seno Aji. Pada waktu itu, saat masalah ini muncul, ia meminta kepada Panglima Alip Jaya, untuk membantu menciptakan situasi kondusif.

    Kapolres berharap dengan kegiatan ini dapat menjalin silaturrahmi dengan bertafakur kepada Allah sehingga kegiatan ini mendapat ridho Allah SWT.

  • Seno Aji Dijadikan Tersangka Kasus Dugaan Penistaan Budaya Lampung?

    Seno Aji Dijadikan Tersangka Kasus Dugaan Penistaan Budaya Lampung?

    Bandarlampung (SL)-Kasus Seno Aji, Ketua AMPG Golkar Lampung, yang dilaporkan gara gara “ucapan” di Group Whatshap, sat proses Pilgub Lampung 2018 lalu terus berproses. Bahkan Subdit II Cybercrime Polda Lampung menunggu perintah Dirreskrimsus Polda Lampung kemungkinan penahanan Seno Aji, caleg, yang sudah jadi tersangka penistaan budaya Lampung.

    Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kota Bandarlampung itu disangkakan telah melecehkan hanuang bani, topi masyarakat adat sai batin, yang dikatakannya mirip jin pencabut nyawa, Senin (9/7). Seno menyatakan komentarnya lewat media sosial, grup WhatsApp Inilampungyang hampir 200 anggota dengan latar belakang beragam : politikus, pengamat dan praktisi hukum, wartawan, aktivis, budayawan, dan lainnya.

    Menurut Kasubdit II Cybercrime Ditreskrimsus Polda Lampung AKBP Ketut Suryana, Selasa (13/11), berkas perkara yang terkait UU IT tersebut sudah sampai  tahap pertama, tinggal dilengkapi lagi. Pihak kepolisian sudah menyita barang bukti berupa satu unit handphone merek Samsung 7 Prime warna hitam dan beberapa tangkapan layar (screen shot) terkait percakapan penistaan budaya Lampung tersebut. (Rmol)

  • Seno Aji bersama Warga Kelurahan Campang Raya berdo’a bersama untuk Korban Gempa & Tsunami di Sulteng

    Seno Aji bersama Warga Kelurahan Campang Raya berdo’a bersama untuk Korban Gempa & Tsunami di Sulteng

    Bandarlampung (SL) – Pengajian dan do’a bersama menjadi agenda silaturahmi yang rutin dilakukan setiap bulan oleh warga di RT 05, RT 06 dan RT 09 Kelurahan Campang Raya, Pengajian kali ini (13/10/2018) dikemas oleh panitia pelaksana sebagai acara malam do’a bersama dan menjadi momen khusus bagi warga, karena untuk mendo’akan korban gempa bumi dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah khusunya di Kota Palu, Donggala, Sigi dan daerah terdampak lainya.

    Malam do’a bersama digelar di kediaman bapak Jasad yang dihadiri 200 warga dari sejumlah tokoh mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kelompok pengajian obu-ibu, jamaah pengajian Haqul yakin dan ketua AMPG Bandarlampung yaitu Seno Aji.

    Dalam sambutan tuan rumah yang diwakili oleh Ngadimin menyampaikan “Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut mendo’akan saudara kita, mudah-mudahan do’a kita diijabah dan mendapatkan berkah dari Allah SWT” terangnya.

    Selesai acara do’a bersama warga tidak langsung membubarkan diri, namun dilanjutkan dengan acara sarasehan antara warga dan Seno Aji selaku calon anggota DPRD Kota Bandarlampung dari Partai Golkar nomor urut 5 daerah pemilihan Kecamatan Sukabumi, Kecamatan Sukarame dan Kecamatan Tanjung Senang.

    Diskusi sarasehan diawali dengan perkenalan diri dan curhatan warga seputar kondisi dan situasi Lingkungan Kelurahan Campang Raya Kecamatan Sukabumi.

    Seorang warga bernama Muslik, yang berprofesi menjadi penjaga gudang di Kelurahan Campang Raya menyampaikan “Pak Seno, kondisi warga mayoritas sebagai pekerja kasar yaitu buruh gudang, saat ini saya prihatin dengan adanya pemotongan upah buruh oleh oknum tertentu dengan mengatasnamakan organisasi, bagaimana solusinya ini pak” ungkap warga.

    Mendengar keluhan warga, Seno Aji langsung memberikan tanggapan “masalah ini akan saya catat, dan akan langsung saya tanyakan kepada Dinas Tenaga Kerja terkait mudah-mudahan akan segera ada tindaklanjut dan terus kita kawal” tutupnya. (rls)

  • Tak Bermaksud Lecehkan Pakaian Adat, Seno Aji Sampaikan Maaf dan Ajak Publik Tabbayun

    Tak Bermaksud Lecehkan Pakaian Adat, Seno Aji Sampaikan Maaf dan Ajak Publik Tabbayun

    Bandarlampung (SL) – Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Bandarlampung Seno Aji meluruskan berita yang menduga dirinya melakukan pelecehan pakaian adat Lampung Sai Batin. Dia menyatakan, tidak bermaksud demikian.

    Menurut Seno, semua berawal dari percakapan grup WhatsApp (WA). Maksudnya adalah sebatas sendau gurau sesama teman yang memang kerap saling tegur sapa digrup WA tersebut. “Tidak ada niat dan tujuan sedikitpun untuk menyinggung foto mengenakan pakaian adat tersebut,” ucapnya, Selasa (10/7).

    Seno menjelaskan bahwa komentar itu ditujukan untuk memberikan komentar gambar yang di-share oleh Hendra Eman. Yakni gambar sosok lelaki mengenakan jaket hitam berambut kuncup/pung, seperti tanduk dan mengenakan kacamata hitam.

    “Setelah melihat gambar tersebut, saya kaget dan memberikan komentar terhadap gambar lelaki yang di-share oleh Hendra Eman. Jadi, tidak benar komentar itu ditujukan untuk foto AFS (Ahmad Faizal Sanzaya) yang mengenakan pakaian adat,” jelasnya.

    Kata Seno, pemberitaan yang menyebut dirinya melecehkan pakaian adat terlalu dibawa ke ranah politik. Sebab, komentar itu untuk mengomentari gambar yang di-share oleh Hendra Eman.

    “Kenapa dipublik dipelintir, seolah-olah komentar melecehkan adat? Jelas ini tidak benar. Saya berharap publik untuk tabayyun sebelum mengonsumsi sebuah informasi,” imbuhnya.

    Meski demikian, Seno Aji tetap meminta maaf dari lubuk hati yang paling dalam. “Jika ada pernyataan saya yang menyinggung, dan perlu dipahami bahwa tidak ada niat sedikit untuk melecehkan adat siapapun. Apalagi saya warga Lampung,” pungkas Seno Aji. (red)

  • Kasus Underpass Unila Seno Aji Dinas PU Kota

    Kasus Underpass Unila Seno Aji Dinas PU Kota

    Bandarlampung (SL) – Pelaksanaan proyek pembangunan jalan bawah atau Underpass di depan Kampus Universitas Lampung menjadi sorotan setelah ada insiden kecelakaan tunggal. Satu unit mobil Toyota Yaris warna silver metalik BE 2367 AQ ringsek setelah menabrak gorong-gorong cor (Box Culvert) yang berada di ruas jalan ZA Pagar Alam, Rajabasa, Jum’at 04 Mei 2018.

    Ketua Asosiasi Pengusaha Konstruksi Indnesia (ASPEKINDO) Kota Bandarlampung, Seno Aji memberikan warning keras kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandarlampung selaku pengguna anggaran yang dianggap tidak melakukan pengawasan terhadap kontraktor pelaksana Proyek Underpass  “seharusnya pihak PU memperketat pengawasan proyek Underpass, dari segi keamanan pengguna jalan maupun keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebab lokasi proyek tersebut merupakan traffic padat lalu lintas dan merupakan jalan utama” tuturnya.

    Minimnya rambu-rambu proyek dan kurangnya managemen keselamatan kerja ini akibat Pihak Dinas PU Kota Bandarlampung bersama Kontraktor pelaksana meremehkan aturan hukum yang telah diatur khusunya dalam UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dimana di dalam UU tersebut memuat seluruh tentang ketenagakerjaan termasuk keselamatan dan kesehatan kerja. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2014 tentang pedoman sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) konstruksi bidang pekerjaan umum. Peraturan Menteri Tenaga Kerja N0.1/Men/1980 tentang keselamatan dan kesehatan kerja dibidang konstruksi bangunan dan keputusan bersama menteri pekerjaan umum dan menteri tenaga kerja No.Kep.174/MEN/1986-104/KPTS/1986 tentang pedoman keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi.

    Dinas PU seharusnya memerintahkan kontraktor pelaksana untuk membuat managemen keselamatan kerja dilingkungan proyek dengan melibatkan pihak kepolisian dan dinas perhubungan untuk mengatur padatnya arus lalulintas disekitar lokasi proyek. Seno Aji menambahkan “ditakutkan hasil kualitas proyek asal jadi jika dinilai managemen keselamatan kerja saja minim, rambu-rambu proyek kurang, jelas mengabaikan keselamatan pengguna jalan dan keselamatan tenaga kerja apalagi proyek nilai milyaran rupiah, ASPEKINDO Bandarlampung akan terus mengawal jalanya proyek Underpass Unila hingga Selesai” ujar Seno Aji.