Tag: Siger Diinjak d

  • Tokoh Adat Lampung Kutuk Penghancuran Siger di Depan Mapolres Lampung Tengah

    Tokoh Adat Lampung Kutuk Penghancuran Siger di Depan Mapolres Lampung Tengah

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Tokoh masyarakat dan adat Lampung, Ahmad Suberman, Gelar Pangeran Sebuai, mengutuk keras aksi perusakan Siger, ikon kebesaran adat Lampung, yang diduga dilakukan oleh oknum di depan Mapolres Lampung Tengah. Aksi tersebut terekam dalam video yang tersebar luas di grup WhatsApp pada Selasa (18/03/2025).

    Dalam rekaman video, terlihat beberapa orang menghancurkan Siger Lampung dengan cara menginjak-injak dan memotongnya menggunakan golok. Kejadian itu diduga melibatkan oknum anggota kepolisian Polres Lampung Tengah, mengingat lokasi kejadian berada tepat di depan kantor Satreskrim Polres Lampung Tengah.

    Pria yang juga menjabat sebagai Bendahara MPAL Kota Metro itu mengecam tindakan tersebut dan menuntut tindakan tegas dari pihak kepolisian.

    “Saya, Ahmad Suberman, Gelar Pangeran Sebuai, tokoh masyarakat Pubian Telu Suku dan Bendahara MPAL Kota Metro, mengutuk keras aksi penghinaan terhadap Siger, pakaian adat tertinggi bagi suku Lampung, yang terjadi di ruang Reskrim Polres Lampung Tengah,” tegasnya.

    Menurutnya, dalam adat Lampung, Siger sangat dihormati. Apalagi jika Siger jatuh dari kepala seseorang saat upacara adat, orang tersebut bisa dikenai denda.

    “Jangankan diinjak-injak seperti itu, Siger jatuh dari kepala saja saat begawi cangget bisa kena denda/cepalo, bahkan bisa dikeluarkan dari adat,” jelasnya.

    Oleh karena itu, Ahmad Suberman meminta Kapolres Lampung Tengah untuk segera menindak tegas para pelaku yang dinilai telah melecehkan Siger.

    “Kami meminta Kapolres agar bertindak tegas terhadap oknum polisi yang melecehkan pakaian adat tertinggi suku Lampung. Jika tidak ada tindakan nyata, kami akan menggelar demonstrasi,” tegasnya.

    Sementara itu, Amuri, Gelar Suttan Raja Media, yang juga pimpinan media Tintainformasi.com turut menyesali kejadian tersebut.

    “Saya, Amuri, Pemred TintaInformasi.com , warga Pubian Tuha Lampung Tengah, sangat menyesalkan perilaku oknum polisi yang tidak menghargai pakaian adat Lampung. Menginjak-injak dan memotong Siger dengan golok adalah penghinaan terhadap keluhuran masyarakat adat Lampung,” ujarnya.

    Amuri meminta pihak Polres Lampung Tengah segera menyampaikan permohonan maaf secara terbuka sebelum situasi semakin memanas.

    “Sebagai orang asli Lampung Pubian Tuha, saya berharap Polres Lampung Tengah segera meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat adat Lampung. Hal ini menyangkut pi’il (harga diri) kami sebagai orang Lampung. Siger itu dikenakan di kepala, jadi harus dihormati,” tandasnya.

    Hingga berita ini ditayangkan, pihak Polres Lampung Tengah belum memberikan konfirmasi terkait kejadian tersebut. (*)