Tag: Sukmawati Soekarnoputri

  • Polri Persilakan Rizieq dan Sukmawati Ajukan Praperadilan

    Polri Persilakan Rizieq dan Sukmawati Ajukan Praperadilan

    Jakarta (SL) – Sukmawati Soekarnoputri mempraperadilankan keputusan SP3 Polda Jawa Barat dalam kasus dugaan penodaan lambang negara Pancasila dengan tersangka Rizieq Shihab. Sementara Habib Rizieq melalui Front Pembela Islam juga mengajukan praperadilkan atas SP3 kasus ‘Puisi Indonesia’ Sukmawati.

    Menanggapi hal tersebut, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya mempersilakan siapa pun mempraperadilkan sebuah kasus. Sama halnya dengan penyidik yang mempunyai hak menghentikan suatu kasus.

    “Sejauh mana mereka saling mempermasalahkan, itu SP3 hak. Praperadilan juga hak seseorang. Sama-sama kalau kasus selesai di SP3-kan tapi kalau ada praperadilan itu hak seseorang untuk mempermasalahkan prosedur,” kata Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/10).

    Kendati demikian, Setyo menuturkan, pengajuan praperadilan suatu kasus harus memenuhi syarat. Misalnya, pengajuan praperadilan atas penghentian kasus untuk dimulai, maka harus menyerahkan bukti tambahan. “Dalam pengajuan praperadilan tidak hanya mengajukan ke pengadilan begitu saja. Ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Kita tunggu saja prosesnya,” katanya.

    Sebelumnya, Polda Jawa Barat menghentikan kasus penodaan lambang negara dengan Habib Rizieq Shihab sebagai tersangka. Sementara itu, Bareskrim juga menghentikan kasus Puisi Indonesia Sukmawati. Keduanya pun saling mengajukan praperadilan agar kasus dilanjutkan. (Republika)

  • Polisi Setop Penyelidikan Kasus Puisi ‘Ibu Indonesia’ Sukmawati

    Polisi Setop Penyelidikan Kasus Puisi ‘Ibu Indonesia’ Sukmawati

    Jakarta (SL) – Polisi menghentikan penyelidikan dugaan penistaan agama terkait puisi ‘Ibu Indonesia’ yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri. Alasannya, polisi tidak menemukan unsur pidana.

    “Tidak ditemukan perbuatan melawan hukum atau perbuatan pidana, sehingga perkara tersebut tidak dapat dinaikkan/ditingkatkan ke tahap penyidikan. Maka kasus tersebut di-SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyelidikan),” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal dalam keterangannya, Minggu (17/6/2018).

    Kasus ini berawal saat Sukmawati membacakan puisi berjudul ‘Ibu Indonesia’ karyanya sendiri. di ajang Indonesia Fashion Week 2018 di JCC. Puisi yang di dalamnya menyinggung tentang azan dan cadar dipersoalkan hingga berujung laporan polisi.

    Brigjen Iqbal mengatakan total ada 30 pelaporan terkait puisi Sukmawati itu. Sukmawati dilaporkan dengan Pasal 156 KUHP tentang penodaan agama. Dua di antaranya dicabut oleh pelapor.

    “Penyelidik telah mendengar keterangan ahli 4 orang masing-masing 1 ahli bahasa, 1 ahli sastra, 1 ahli agama, dan 1 ahli pidana,” ungkap Brigjen Iqbal.

    Polisi lalu melakukan gelar perkara. Hasilnya, polisi tidak menemukan perbuatan pidana dari puisi tersebut sehingga polisi menerbitkan SP3. (DetikNews)

     

  • Penulis Puisi Ibu Indonesia Sukmawati Soekarnoputri Akhirnya Meminta Maaf

    Penulis Puisi Ibu Indonesia Sukmawati Soekarnoputri Akhirnya Meminta Maaf

    Sukmawati Soekarnoputri Menyatakan Permintaan Maaf Kepada Publik. Pernyataan Maaf Disampaikannya di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4)

    Jakarta (SL) – Penulis puisi Ibu Indonesia, Sukmawati Soekarnoputri menyatakan permintaan maaf kepada publik. Pernyataan maaf disampaikannya di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4) siang.

    “Saya memohon maaf lahir batin kepada umat Islam Indonesia khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi Ibu Indonesia,” ungkap Sukmawati di hadapan wartawan.

    Dikatakan puisi yang dibacakan pada gelaran fashion show Anne Avantie tidak ada niatan untuk menghina umat Islam Indonesia. Puisi tersebut sesuai tema pagelaran busana yakni Cultural Identity,yang lahir semata-mata dari pandangannya sebagai seniman dan budayawati dan murni merupakan karya sastra Indonesia.

    Puisi tersebut juga tidak lain adalah bentuk penghormatannya terhadap ibu pertiwi yang begitu kaya dengan tradisi kebudayaan dalam susunan masyarakat Indonesia yang ber-binneka, namun tetap tunggal ika.

    Islam bagi Sukma begitu agung, mulia dan indah. Sukma mengaku tergerak oleh cita-cita untuk semakin memahami masyarakat Islam Nusantara yang berkemajuan sebagaimana cita-cita Bung Karno.

    “Saya adalah seorang muslimah yang bersyukur dan bangga akan keislaman saya,” tutur putri proklamator Soekarno tersebut.