Tag: Surabaya

  • FESyar 2022 di Surabaya Sebagai Resonansi Memperkuat Pemulihan Ekonomi

    FESyar 2022 di Surabaya Sebagai Resonansi Memperkuat Pemulihan Ekonomi

    Surabaya (SL)-Bank Indonesia menggelar Festival Ekonomi Syariah Jawa (FESyar) dengan tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Jawa untuk Memperkuat Pemulihan Ekonomi Jawa yang Inklusif”.

    FEsyar berlangsung selama 3 hari, yakni mulai tanggal 08-10 September 2022 yang dilakukan secara online dan offline. Acara dibuka di Tunjungan Plaza Surabaya, Jawa Timur. Sabtu, 08 September 2022. Festival bertujuan dalam rangka menuju Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022.

    Berdasarkan pantauan wartawan pada pembukaan, festival diawali dengan penampilan seni tari yang mengisahkan kehebatan Wali Songo berjudul “Gema Pusaka Wali Songo” oleh Kharisma Dancer. Seni tari tersebut merupakan refleksi dari perjalanan sejarah Wali Songo telah dicatat dalam sejarah Islam di Indonesia dengan kisah menakjubkan ketika menyebarkan Islam.

    Rangkaian acara dilanjutkan pembacaan ayat suci al Qur’an surah an Nisa ayat 29-31 oleh Qoriah Nasional, Diah Maghfiroh. Ayat ini memiliki bagian menginformasikan tentang perniagaan. Kemudian pembacaan do’a oleh K.H. Ahsanul Haq Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur bidang ukhuwah.

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpesan, provinsi se-Jawa tetap bangun sinergitas sekuat dan semaksimal mungkin. “Selektif pada proses yang diadakan masyarakat ekonomi syariah dan penggiat ekonomi karena pertumbuhan ekonomi syariah harus dilakukan secara inklusif,” katanya.

    Dia menceritakan, perjalanan Rasulullah selama 28 tahun sebagai pedagang, dimulai dari usia 12-40 tahun. Pada usia 40-63 tahun atau selama 13 tahun sebagai rosul. “Ini adalah referensi yang sangat penting bagi semua pelaku ekonomi dan keuangan syariah,” katanya.

    Pada History of The Great Walisongo, Khofifah juga memberikan referensi, Sunan Drajat sebagai pionir perluasan sektor agro sehingga sampai sekarang Jawa Timur memiliki lahan pertanian paling luas.

    “Wilayah Lamongan tempat Sunan Drajat membangun pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan produksi padi tertinggi. Sunan Drajat juga merupakan referensi penting terutama go agriculture,” imbuh dia.

    Khofifah juga mengungkapkan bahwa terdapat tiga nasehat pada makam Sunan Drajat, yakni Pertama, berikan tongkat pada orang buta (buta aksara, buta digital, buta akses dan lainnya). “Berilah payung pada orang yang kehujanan, ini perlindungan sosial. Artinya, memberikan payung agar tidak tenggelam pada kedalaman dan keparahan kemiskinan, ini nasehat kedua,” ujarnya.

    Ketiga, memberi makan pada yang lapar dan memberikan sandang, ini proses prosperity yang diajarkan Sunan Drajat. “FESyar tidak hanya profit tapi berbagi,” tambah dia.

    Khofifah juga mengutip hadits, yaitu saat ayah seorang sahabat meninggal mengucapkan tiga hal. Pertama, yang lama yang lama, semasa hidupnya menuntun orang yang buta menyebrang jalan.

    “Artinya, proses mengantarkan orang yang tidak bisa melihat. Banyak orang yang perlu di tuntun, didampingi, dan dikawal. Insklusifitas yang harus di bangun oleh pelaku ekonomi syariah,” kata Khofifah.

    Selanjutnya, kedua yang banyak yang banyak, memberi hanya satu roti. Artinya, pelaku ekonomi syariah membuka lapangan kerja baru, memberikan kehidupan serta harapan baru.

    Kemudian, yang baru-yang baru, nasehat yang ketiga. Sahabat tersebut memberikan baju dingin yang sudah dipakai. Maksudnya, amalan yang diterima Allah diiringi dengan ikhtiar yang produktif.

    Khofifah berharap dengan adanya festival tersebut dapat terbangun sinergi. “Semoga FESyar bisa membangun sinergi ekonomi keuangan syariah untuk penguatan pemulihan ekonomi yang inklusif se-Jawa,” harapnya.

    Menurutnya, hal itu memberikan resonansi se-lndonesia karena 80 persen logistik Jawa Timur didistribusikan ke 16 provinsi di lndonesia Timur. “Ini berarti Bank lndonesia ekspansi ke 16 provinsi di luar Sulawesi Selatan,” tutup Khofifah. (Heny HDL)

  • Pendeta Cabuli Jemaat Ditangkap Saat Hendak Kabur Keluar Negeri

    Pendeta Cabuli Jemaat Ditangkap Saat Hendak Kabur Keluar Negeri

    Surabaya (SL)-Oknum pendeta di Surabaya yang dilaporkan diduga telah melakukan pencabulan terhadap jemaatnya selama belasan tahun, akhirnya diringkus polisi. Dia ditangkap polisi di kawasan Perumahan Pondok Tjandra, Waru, Sidoarjo. saat hendak kabur ke luar negeri. Pendeta HL kini menjadi tersangka,

    Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Pol Pitra Ratulangi menyatakan, pendeta HL ditepatkan sebagai tersangka usai dilakukan pemeriksaan pada Jumat (6/3). “HL sudah berstatus tersangka, petugas mendapat informasi bahwa dia hendak pergi keluar negeri,” kata Pitra

    Mendapati informasi tersebut, pihaknya pun melakukan upaya paksa berupa penangkapan, di kawasan Perumahan Pondok Tjandra, Waru, Sidoarjo. “Setelah didapati alat bukti yang cukup dan adanya informasi bahwa tersangka hendak ke luar negeri, maka kita lakukan upaya paksa penangkapan,” ujarnya, Sabtu (7/3).

    Pitra menambahkan, tersangka pada saat ditangkap tersangka tidak berada di rumahnya. Ia justru berada di rumah temannya yang juga masih satu kawasan perumahan. “Ia tidak berada di rumahnya, tetapi di rumah temannya,” tegasnya.

    Pitra menjelaskan, dalam kasus ini tersangka diketahui telah mencabuli korban sejak berumur 10 tahun (sebelumnya disebut 9 tahun) hingga kini berumur 26 tahun. Jadi sekitar 16 tahun, korban dicabuli saat sedang berada di dalam pengawasannya. “Ada laporan pencabulan anak di bawah pengawasan dia atau katakanlah murid, pada masa korban masih saat berusia 10 tahun,” tandasnya.

    Terkait dengan penangkapan ini, tersangka pun dijerat dengan Pasal 82 Undang-Undang Perlindungan Anak, meski saat ini korban telah berusia dewasa, dimana, ancaman pidananya hingga 15 tahun penjara.

    Sebelumnya, pencabulan oleh pendeta salah satu gereja besar di Surabaya ini sesuai dengan laporan polisi bernomor LP : LPB/155/II/2020/UM/SPKT tertanggal 20 Februari 2020 lalu.

    Aktivis Perempuan dan Anak, Jeannie Latumahina mengatakan, dirinya diminta oleh perwakilan keluarga untuk mengawal laporan korban ini di Polda Jatim. “Prosesnya sudah dilaporkan ke Polda Jatim dan saat ini masih berlangsung (penyidikan),” pungkasnya, Senin (2/3).

    Ia menambahkan, keluarga korban memintanya mengawal kasus ini bukan tanpa alasan. Sebab, orang yang dilaporkan telah melakukan dugaan pencabulan adalah tokoh agama dan pimpinan di gereja tersebut. “Korban ini telah mengalami hal itu (dugaan pencabulan) dari usia 9 tahun. Jadi di bawah umur dia mengalami pencabulan. Saat ini korban usianya sudah 26 tahun dan ini sesuatu hal yang sudah lama dan kita harus memberikan support,” tegasnya.

    Untuk itu, dirinya pun berharap agar polisi segera melakukan tindakan penyidikan atas laporan yang telah dibuat oleh pihak keluarga tersebut. Dirinya pun berharap, dengan terkuaknya dugaan kasus ini, tidak akan ada korban lainnya, mengingat terlapor adalah pemuka agama. (merdeka.com)

  • Wisnu Divonis 10 Tahun Penjara Lantaran Aniaya Anak Tiri Hingga Tewas

    Wisnu Divonis 10 Tahun Penjara Lantaran Aniaya Anak Tiri Hingga Tewas

    Surabaya (SL) – Gara-gara menganiaya anak tirinya hingga meninggal dunia, akhirnya Wisnu Cokro Buono, warga Jalan Sidotopo Wetan Mulyo Surabaya, divonis hakim selama 10 tahun penjara.

    Dalam sidang lanjutan dengan agenda pembacaan putusan (vonis), perkara penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain kembali digelar di Pengadilan Negeri Surabaya. Pria 35 tahun ini diadili lantaran terbukti melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap anak tirinya yang masih usia 2 tahun hingga tewas.

    Atas perbuatannya terdakwa terbukti melanggar Pasal 80 Undang Undang RI No.35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang Undang RI No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dalam amar putusan yang dibacakan Dewi Iswani.SH.MH selaku ketua Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini memutuskan untuk menghukum terdakwa dengan pidana penjara selama (10) sepuluh tahun.

    Atas putusan (vonis) yang dibacakan Majelis Hakim tersebut langsung disambut dengan kata menerima oleh terdakwa yang saat itu didampingi oleh tim kuasa hukumnya Fariji.SH, dan Patni Ladirto Palonda.SH dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Lacak.

    Adapun putusan tersebut dinilai lebih ringan dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum Chalida yang sebelumnya menjatuhkan tuntutan terhadap terdakwa selama (15) lima belas tahun penjara, tuntutan tersebut sangat beralasan karena perbuatan terdakwa Wisnu Cokro Buono dilakukan dalam keadaan sadar.

    Dalam kasus ini, Wisnu Cokro Buono telah terbukti melakukan penganiayaan terhadap anak tirinya yang masih berusia 2 tahun hingga meninggal dunia, pada Rabu 20 Juli 2018. Kejadian berawal sekitar pukul 16.30 WIB, saat terdakwa tertidur pulas, tidak lama kemudian terdakwa terbangun dikarenakan anak tirinya yang berinisial MR itu menangis. Sementara Nining (ibu kandung korban) saat itu tidak ada dirumah karena sedang menghadiri undangan acara halal bihalal.

    Kemudian terdakwa bangun dan berusaha menenangkan tangisan sang anak (korban) tersebut, namun tangisan sang anak tersebut tak kunjung berhenti akhirnya terdakwa membawanya ke kamar mandi untuk di mandikan dengan harapan agar tangisan anak tirinya itu berhenti.

    Tapi, usaha Wisnu untuk menenangkan korban gagal. Dari sanalah Wisnu mulai emosi dan gelap mata lantas memukul korban di bagian kepala dan perut hingga korban mengalami sesak nafas dan demam. Selain dianiaya fisik, terdakwa juga sempat memasukan kepala korban kedalam ban air sekitar 10 detik.

    Setelah Nining pulang dan mendapati anaknya deman tinggi dan sesak nafas, kepada istrinya Wisnu tidak mengakui bahwa keadaan anaknya itu atas ulahnya, dari kost-kosan mereka di Jl Kedung Mangu Timur No 130 Surabaya, pasutri ini kemudian membawa korban ke RSUD dr Soewandi.

    Tapi sayangnya, ketika sampai IGD Rumah Sakit (RS) Soewandhi Surabaya, korban telah menghembuskan nafas terakhir dan dinyatakan meninggal dunia, selanjutnya jenazah korban dimakamkan di TPU (tempat pemakaman umum) Wonokusumo Surabaya.

    Karena dinilai ada kejanggalan, maka paman korban melaporkan kejadian itu ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Dari situ maka terungkaplah perkara tersebut kemudian petugaspun segera melakukan penangkapan terhadap terdakwa dan kini terdakwa meringkuk dibalik jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. (pkt)

  • Dukung Keselamatan Pelayaran, Kemenhub Siapkan Tenaga Pelaut Yang Memiliki Kompetensi Keahlian

    Dukung Keselamatan Pelayaran, Kemenhub Siapkan Tenaga Pelaut Yang Memiliki Kompetensi Keahlian

    Surabaya (SL) – Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Direktorat Perkapalan dan Kepelautan terus meningkatkan ketrampilan para pelaut dengan peningkatan kompetensi melaului Diklat dan Bimbingan Teknis (Bimtek). Pengembangan kompetensi tersebut diantaranya dilakukan terhadap para pelaut kapal tradisional di wilayah Jawa Timur.

    Adapun Ditjen Perhubungan Laut bersama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan, Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya menyelenggarakan diklat pemberdayaan masyarakat Basic Safety Training (BST) KLM dan Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 30/60 mil sebagai agenda rutin yang diadakan secara berkala.

    “Diklat ini untuk membimbing awak kapal tersebut memahami dan mengerti tentang keselamatan jiwa dalam pelayaran di laut yang dibuktikan dengan sertifikat kecakapan,” Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Dwi Budi Sutrisno di Jakarta, Jumat (14/9).

    Menurutnya, keselamatan pelayaran merupakan faktor yang sangat penting guna menunjang kelancaran transportasi laut sehingga diperlukan kecakapan personelnya.

    Salah satu aspek penting dalam keselamatan pelayaran adalah kelaiklautan kapal. Kelaiklautan kapal sangat ditentukan tidak hanya oleh beragam aspek hukum dan teknis yang berkaitan dengan rancang bangun, elektronika, dan permesinan kapal, tetapi juga kompetensi awak kapal.

    “Kompetensi yang baik dan memadai dari awak kapal akan mendukung keselamatan pelayaran. Seorang awak kapal harus meningkatkan kompetensinya berdasarkan regulasi yang berlaku agar dapat mewujudkan keselamatan pelayaran,” urainya.

    Kesadaran dan pemahaman awak kapal terhadap pentingnya peningkatan kompetensi atau kemampuan dalam bertindak di atas kapal harus senantiasa ditingkatkan dan disosialisasikan. Keselamatan pelayaran tidak hanya memerlukan peran Pemerintah sebagai regulator tetapi juga peran-serta masyarakat sebagai operator.

    Bimtek Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan

    Selain Diklat, berbagai Bimtek juga terus dilaksanakan Ditjen Perhubungan Laut untuk meningkatkan kompetensi personel pelayaran.

    Salah satunya adalah diklat peningkatan keselamatan pelayaran yang dilakukan di Sumenep, Madura terhadap seluruh UPT di wilayah Jawa Timur.

    “Kita melatih mereka yang akan mengelola dan bekerja di pelabuhan serta di kapal. Kita juga ingin mengajak mereka mempelajari law enforcement sesuai amanat Undang-Undang, tentunya juga yang diatur dengan konvensi yang dikeluarkan oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO) yang sudah diratifikasi Indonesia,” tutur Dwi Budi.

    Dwi Budi menegaskan bahwa pelatihan peningkatan keselamatan pelayaran tidak hanya diberikan kepada petugas syahbandar dan pelabuhan, tetapi juga kepada masyarakat, pemilik kapal, operator, dan pihak-pihak terkait lainnya.

    “Kami mendidik agar mereka bisa mengelola pelabuhan dengan baik, mengoperasikan kapal dengan benar, memastikan daftar penumpang yang tidak melampaui kapasitas kapal, menggunakan life jacket baik awak kapal maupun penumpang, dan mengerti aspek keselamatan pelayaran,” tutup Dwi Budi. (rls)

  • Pelabuhan Tanjung Perak Dipadati Pemudik

    Pelabuhan Tanjung Perak Dipadati Pemudik

    Surabaya (SL) – Ribuan pemudik menggunakan moda transportasi kapal angkutan laut terlihat terus berdatangan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur. Kedatangan para pemudik ini diprediksi akan terus berlangsung hingga hari H Lebaran.

    “Hari ini adalah H-3 Lebaran, menurut jadwal ada tiga kapal penumpang yang tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” ujar Aji Joko Wibowo Asisten Manager Terminal Penumpang dan *Roll On – Roll Off* PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak Surabaya saat dikonfirmasi di Surabaya.

    Sementara dari tiga kapal penumpang tesebut, baru satu kapal yang sandar tadi pagi sekitar pukul 08.00 WIB di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Kapal tersebut yaitu Kapal Motor (KM) Labobar, yang berlayar dari Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan jumlah penumpang 4.556 jiwa.

    Aji memprediksi, hari ini adalah puncak arus mudik di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Ia memperkirakan dua kapal lainnya yang akan sandar nanti sore dan malam, yaitu KM Awu, yang berlayar dari Kumai, Kalimantan Tengah yang diprediksi sedikitnya membawa 1.450 penumpang, serta KM Satria Nusantara, yang berlayar dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, diperkirakan membawa 500 penumpang.

    “Tapi kami masih menunggu kedatangan arus mudik dari kapal lainnya besok. Masih ada tujuh kapal penumpang lagi yang akan masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya hingga hari H lebaran nanti,” tandasnya

    Secara keseluruhan, Aji menghitung kedatangan penumpang angkutan laut yang turun di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebanyak 36.100 orang. Jumlah itu terhitung dari H-15 lebaran atau tanggal 31 Mei, hingga hari ini yang merupakan H-3 lebaran.

    “Tercatat 36.100 pemudik yang turun di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, mulai H-15 sampai H-3. Mereka datang dari berbagai jurusan, seperti Sampit, Banjarmasin, Kumai, Makassar, Labuhan Batu dan Nusa Tenggara Timur,” ucapnya. (86Online)

  • Gubernur Jatim Lakukan Persiapan Sebagai Tuan Rumah HPN 2019

    Gubernur Jatim Lakukan Persiapan Sebagai Tuan Rumah HPN 2019

    Surabaya (SL) – Penunjukkan Jatim sebagai tuan rumah even nasional Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2019, Perlu persiapan matang, Termasuk materi diskusi. Dengan demikian, Sebagaimana diharapkan PWI pusat, Pertemuan nasional ini bukan hanya untuk nongkrong atau kongkow-kongkow, Tetapi memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jatim.

    Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo pada acara, “Buka Puasa Bersama Gubernur Jatim Dengan PWI, Pimpinan Media Cetak, On Line, dan Elektronik” di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (26/05/2018) malam.

    Sebagai langkah awal, Lanjutnya, Pemprov Jatim mengundang jajaran PWI Jatim dan pimpinan media, Baik cetak, online, maupun elektronik di Jatim untuk penyamaan persepsi, Termasuk materi diskusi. “ Setelah itu, Dilanjutkan pertemuan-pertemuan jajaran Pemprov. Jatim dan pertemuan PWI Jatim dengan PWI Pusat, ” Ujarnya.

    Terkait agenda kegiatan, Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim ini mengusulkan, Antara lain perlunya diskusi mengenai pengaruh digitalisasi, Termasuk digitalisasi ekonomi dan media.

    “Digitalisasi ekonomi jangan menjebak kita pada digitalisasi trading yang menjadikan kita semata-mata sebagai trader, Tetapi lebih dari itu, Kemampuan kita menjadi industri atau digital industri,” Pesannya. Dengan demikian, Kita tidak hanya menjadi konsumen bagi yang lain.

    Ditambahkan, Juga perlu dipikirkan apakah digitalisasi ini mematikan media mainstream, atau sebaliknya menjadi bonus bagi media mainstream. Untuk itu, Perlu dilakukan FGD untuk merumuskan upaya mempertahankan media mainstream didalam proses memberikan informasi yang berkualitas.

    Bagi Pakde Karwo, Mempertahankan media mainstream merupakan hal sangat penting, Karena media jenis ini tetap menjadi rujukan kepastian informasi, Termasuk media digital online. Dengan data kuat dan akurat yang dianalisis dan diolah menjadi informasi, Media online melengkapi media mainstream cetak dan elektronik.

    “Saya yakin, Jatim bisa menyumbangkan pemikiran terkait digitalisasi ini sebagai bagian dalam perkembangan yang tidak bisa ditahan, ” Ujarnya sambil menambahkan dengan demikian, Digitalisasi akan menjadi bonus, Bukan sebaliknya sebagai bencana.

    Investasi Rp. 328 Triliun Siap Masuk Jatim

    Dalam kesempatan sama, Pakde Karwo juga menyampaikan saat ini terdapat investasi sebesar Rp. 328 triliun yang siap masuk ke Jatim, Atas dasar ijin prinsip, Dengan nilai PMA sebesar Rp. 248 triliun. “ Tanggal 30 Mei ini, Kita kumpul dengan para pengusaha tersebut, ” Ujarnya seraya menambahkan untuk PMDN tinggal landing, Karena sudah mengetahui kultur dan kondisi di Jatim.

    Kepastian realisasi investasi tersebut, Lanjut Pakde Karwo, Tergantung dari hasil pertemuan ini, Yang diantaranya juga akan menjelaskan bahwa di Jatim aman. Demikian pula, Para pengusaha asing yang sudah ada di Indonesia ikut memberikan penjelasan tentang situasi bisnis di Jatim.

    Ditambahkan, Pihaknya optimis para investor asing tersebut tetap menanamkan modalnya di Jatim. Karena, Kondisi di Jatim sudah aman terkendali. Juga, Akar terorisme sudah dideteksi dan dicabut oleh kepolisian, serta UU anti terorisme telah disahkan oleh DPR RI.

    “Gangguan-gangguan seperti ini bersifat internasional, Tidak hanya di Indonesia saja. Bahkan negara adikuasa seperti Amerika Serikat saja juga mengalami gangguan ini, ” Tegasnya. Oleh karena itu, Ia optimis para pengusaha tetap akan melakuka investasi di Jatim.

    PWI Jatim Siap Sukseskan HPN 2019

    Dalam sambutannya, Ketua PWI Jatim, Ahmad Munir mengatakan, Pihaknya siap menyukseskan HPN 2019 yang akan digelar di Jatim. “ Dari tahun ke tahun, PWI jadi motor penggerak HPN. Karena itu, Kami siap mengantar Pemprov Jatim menjadi tuan rumah pada HPN 2019 mendatang, ” Ujarnya.

    Menurut Munir, HPN merupakan even terbesar bagi insan pers, Bukan hanya tingkat nasional, Tetapi bahkan se-Asia. Pandangan ini disampaikan insan pers dari berbagai negara di Asia ketika mengikuti HPN-HPN sebelumnya.

    “Mereka kaget, bangga, dan heran melihat hari persnya Indonesia. Pada acara ini, Seluruh wartawan se-Indonesia, Dari yang tua sampai muda bisa hadir di HPN, Yang tempatnya selalu berpindah-pindah diseluruh provinsi se-Indonesia. Itu artinya kekuatan pers kita kuat, ” Tegasnya.

    Munir menegaskan, Bersama Pemprov Jatim, Pihaknya akan melakukan koordinasi secara intensif untuk mempersiapkan penyelenggaraan HPN 2019. Alasannya, Selain even berskala nasional, Momen ini juga menjadi event akbar terakhir bagi Pakde Karwo sebagai Gubernur Jatim.

    “HPN 2019 akan digelar pada 9 Februari 2019, Sementara Pakde Karwo akan pamit secara formal sebagai Gubernur Jatim pada 12 Februari 2019. Jadi, Ini menjadi even pamungkas Pakde Karwo yang akan pamitan kepada wartawan seluruh Indonesia, ” Katanya.

    Secara khusus, Ahmad Munir memberi apresiasi kepada Pakde Karwo yang mau memperjuangkan Jatim sebagai tuan rumah HPN 2019. “Logikanya, Pakde Karwo akan pensiun pada 2019. Jadi, Sudah tidak ada kepentingan. Untuk apa mau susah-susah mengurus teman-teman media? Jadi, Ini karena kebaikan beliau yang begitu perhatian dengan teman-teman media, ” Pujinya yang disambut tepuk tangan hadirin.

    Ditambahkan, Selama 10 tahun Pakde Karwo memimpin sebagai gubernur, Jatim tumbuh dengan luar biasa. Dimana pertumbuhan ekonominya selalu diatas pertumbuhan ekonomi nasional. Terakhir pada 2017, Pertumbuhan ekonomi nasional hanya 5,1%, Sedangkan Jatim bisa tumbuh  5,45%.

    “Ini berkat peninggalan atau landasan dasar yang diletakkan Pakde Karwo lewat Jatimnomic-nya. Kami mewakili insan media mengucapkan terma kasih kepada Pakde Karwo, ” Pungkasnya.

    Hadir dalam kesempatan ini, Sekdaprov Jatim, Dr. H. Akhmad Sukardi, Para Kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim, Para Tokoh Pers dan Komunikasi, diantaranya Prof. Sam Abede, Ali Salim, Joko Tetuko, para pimpinan PWI Jatim dan pimpinan media, baik cetak, televisi, dan online. (Humasjatim)

  • Tito Beberkan Pelaku Teror Surabaya-Sidoarjo

    Tito Beberkan Pelaku Teror Surabaya-Sidoarjo

    Surabaya (SL) – Dalam kesempatan memberikan keterangan pers di Mapolda Jatim di Surabaya, Senin siang, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian membeberkan pelaku teror bom di Surabaya dan Sidoarjo.

    Menurut Kapolri, pelaku penyerangan bom di Mapolrestabes Surabaya merupakan satu keluarga. Dalam aksi bom bunuh diri itu, pelaku membawa dua sepeda motor dan bom peledak. “Ada lima orang. Mereka ini masih satu keluarga, lagi masih diidentifikasi oleh kita,” ujar Tito.

    Dalam aksinya, lima orang itu meledakkan diri dan empat di antaranya meninggal dunia. “Mereka mau masuk dan penjagaan cukup ketat, saat distop ada mobil anggota masuk kemudian ada ledakan. Empat orang meninggal, anak tersebut terlempar masih selamat,” ungkapnya. Tito mengungkapkan, saat ini anggota kepolisian mengalami luka, namun tidak meninggal dunia atas ledakan itu.

    Tito mengemukakan, kelompok yang melakukan aksi di Polrestabes Surabaya merupakan bagian dari kelompok yang sama yang melakukan aksi di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5), yakni kelompok sel Jamaah Ansharud Daulah (JAD) di Surabaya. “Kenapa aksinya di Surabaya? Karena mereka menguasai daerah ini. Mengapa mereka melakukan aksi ini? Karena pimpinan mereka ditangkap. Instruksi juga dari ISIS sentral di Suriah,” ucapnya.

    Ia menilai, fenomena bom bunuh diri ini bukan hal yang baru, dan bom bunuh diri yang melibatkan wanita juga bukan hal yang pertama, namun aksi kali ini yang berhasil. Pada Tahun Baru, pihaknya berhasil menghentikan bom bunuh diri oleh saudari Novi di Jakarta berhasil ditangkap dalam keadaan hamil dan dibawa ke Rutan Mako Brimob. Beberapa bulan kemudian yang bersangkutan melahirkan bayi.

    Waktu melahirkan yang menolong dan mengurusi itu Sulastri yang merupakan Polwan. Dia juga ditahan di rutan itu. “Ini fenomena serangan bunuh diri oleh wanita bukan yang pertama di dunia. India dulu dikalungkan bunga ternyata bahan peledak, Suriah dan Irak, termasuk di ‘website’ mereka ada,” paparrnya.

    Namun, fenomena menggunakan anak-anak baru pertama kali di Indonesia untuk usia sembilan dan 12 tahun. “Di ISIS mereka sudah melakukan di Suriah menggunakan anak-anak. Memprihatinkan, perkembangan seperti ini dan ini tidak terkait agama tapi ini terkait dengan jaringan dalam negeri, regional, Filipina.

    Lebih lanjut, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyatakan pelaku teror, baik di tiga gereja di Surabaya dan Rusunawa Wonocolo di Taman, Sidoarjo masih satu jaringan. Dari tim Polri, terutama Polda Jatim yang dibantu tim Mabes Polri telah melakukan investigasi untuk mengidentifikasi pelaku. “Kita sudah mengidentifikasi kelompoknya yaitu Jamaah Ansharud Daulah (JAD). Sudah saya sampaikan kemungkinan motifnya terkait dengan serangan ini karena ada instruksi dari ISIS yang mendesak dan memerintahkan sel-sel lainnya,” ujarnya.

    Setelah terjadi aksi di tiga gereja, ada aksi di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Setelah polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) ternyata itu ledakan yang terjadi karena kecelakaan sendiri. “Anton Ferdiantono (pelaku) itu teman dekat Dita Oeprianto pelaku bunuh diri jalan Arjuno. Mereka aktif berhubungan pernah juga berkunjung ke Lapas Tulungagung tahun 2016,” ungkapnya.

    Tito menjelaskan kelompok ini melakukan aksi setelah terjadi kerusuhan di Mako Brimob Depok beberapa waktu lalu. Selain itu aksi dilakukan karena pemimpinnya, Aman Abdurahman ditangkap polisi. “Kerusuhan di mako tidak sekadar kerusuhan makanan yang tidak boleh masuk. Tapi karena ada upaya untuk melakukan pembalasan, kemudian untuk di Jatim sendiri itu kelompok JAD Cabang Surabaya,” tuturnya.

    Kelompok itu melakukan langkah-langkah secara tertutup untuk melakukan penyerangan dengan mempersiapkan bom. Dirinya melihat bom yang dipakai pelaku bermacam-macam. Meski menggunakan bom pipa ada yang ditumpuk ada juga yang menggunakan bensin seperti yang di gereja.

    Kelompok JAD Surabaya ini mengebom dengan “tri aceton tri proxid”. Bahan peledak ini sangat dikenal di kelompok ISIS yang didapat dengan bahan yang gampang diperolah dan diramu. “Bahan tri aceton tri proxide yang dikenal di kelompok ISIS, Suriah, Irak dan disebut ‘the mother of satan’, karena daya ledaknya tinggi dan sangat sensitif,” tuturnya.

    Densus 88 bertindak
    Sementara itu, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan tujuh penindakan terhadap terduga teroris di Surabaya dan Sidoarjo. “Dari tujuh ini mereka sudah merencanakan penyerangan terhadap beberapa sasaran yang digagalkan,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim di Surabaya, Senin sore.

    Barung mengatakan penindakan itu dilakukan di Sukodono, Sidoarjo dan di Jembatan Merah, Surabaya. Namun, Barung enggan membuka lebih lanjut tempat sasaran saja yang digagalkan itu karena akan menimbulkan dampak psikologi nantinya. “Ketujuh orang ini ditindak mulai subuh tadi. Ada yang ditembak mati dikarenakan yang bersangkutan sesuai fakta di lapangan melawan anggota dengan apa yang dimilikinya,” ujarnya.

    Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur hingga saat ini masih menyelidiki kandungan yang dibawa oleh terduga teroris yang ditembak mati itu. Pihak Labfor juga, tambah dia, secara simultan Operasi Polri bekerja. Penangkapan tadi malam dan hari ini adalah untuk mengantisipasi terjadinya teror.

    Dari ketujuh orang itu, dua dilumpuhkan atau ditembak mati. Lima juga ditangkap. Di Surabaya ada tiga. Di Sidoarjo ada empat. Di Sidoarjo meninggal dua dan ditangkap dua,” tuturnya. Barung berjanji akan menyampaikan lebih lengkap nantinya karena saat ini masih melakukan pendalaman.

    Sementara itu, aktivitas sejumlah perkantoran dan layanan terhadap masyarakat di sekitar Mapolrestabes Surabaya terganggu menyusul insiden ledakan di pintu masuk kantor polisi setempat. “Kalau terganggu dan terpengaruh pasti, karena faktanya demikian dan tidak ada aktivitas lagi, khususnya di kantor saya,” ujar Direktur Arayme Bisnis Profit Yoesteyfan Hedyansyah kepada wartawan.

    Bahkan, seluruh karyawan di perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi tersebut dipulangkan karena kondisi perkantoran yang sangat tidak kondusif, termasuk kepanikan karyawan maupun keluarga yang menanyakan kabar masing-masing. “Saya minta izin ke polisi, apakah boleh karyawan saya pulangkan, dan diperbolehkan. Ini agar keluarga di rumah juga tidak panik,” ucapnya.

    Sementara itu, saat insiden terjadi, ia mengaku mendengar suara ledakan dari kantornya yang berada sangat dekat dari sisi utara Mapolrestabes di Jalan Cendrawasih. Karena masih trauma insiden ledakan di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5), ia mengaku berpikiran sama, bahkan ternyata benar bahwa bunyi keras yang baru didengarnya adalah suara bom.

    Karyawannya maupun karyawan perkantoran lain di sekitarnya pun berhamburan ke luar, tapi oleh aparat keamanan akhirnya diminta untuk kembali ke kantor dan arus lalu lintas ditutup total dengan dipasang garis polisi serta penjagaan ketat polisi. “Karena kondisi pekerjaan dan karyawan sudah tidak kondusif maka saya putuskan untuk dipulangkan,” ujarnya.

    Sebelumnya, sekitar pukul 08.50 WIB terjadi insiden ledakan di pintu masuk atau tepat di pos polisi yang diduga menggunakan bom kendaraan. Polda Jatim masih melakukan identifikasi termasuk memastikan jumlah korban luka atau meninggal dunia terhadap kejadian tersebut, baik dari unsur anggota Polri, masyarakat maupun terduga pelaku.

    Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta masyarakat, khususnya di Surabaya dan Jawa Timur tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa meski ada aksi sejumlah teror di Surabaya dan Sidoarjo. “Masyarakat harus tetap tenang dan lakukan aktivitas seperti biasa,” ujarnya ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi di Surabaya.

    Pakde Karwo, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa POLRI dan TNI berkomitmen menjaga keamanan dan kenyamanan terhadap masyarakat yang tak hanya hari ini, tapi juga ke depan.

    Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu tidak membantah bahwa peledakan bom di beberapa tempat di Surabaya tersebut sebagai dampak rasa marahnya kelompok teroris di Mako Brimob beberapa waktu lalu. “Tapi, kami sudah mendapat laporan bahwa situasi sekarang sudah aman dan terkendali,” ucap mantan Sekdaprov Jatim tersebut.

    Sementara itu, Pakde Karwo juga mengatakan bahwa gerak teroris saat ini diklaimnya semakin sempit sehingga menggunakan anak dan istri sebagai alatnya.

    Para ahli strategi tentang terorisme, kata dia, sudah memperkirakannya dan akan memanfaatkan anak serta istri untuk mencapai tujuan para teroris. “Pertimbangannya, supaya informasi tidak bocor dan soliditas terjaga. Istri dan anak dijanjikan surga dan mereka diajak ke surga bersama-sama. Tentu ini sangat memprihatinkan,” katanya.

    Sebelumnya, lima ledakan beruntun terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, yakni pada Minggu (13/5) bom bunuh diri di tiga gereja berbeda, yakni Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di wilayah Ngagel, kemudian GKI Wonokromo Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta di Jalan Raya Arjuno.

    Kemudian, Minggu malam sekitar pukul 20.00 WIB bom meledak di Rusunawa Blok B lantai 5 Kelurahan Wonocolo, Kabupaten Sidoarjo, serta pada hari ini bom meledak di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya. (red)

  • Densus 88 Antiteror Mabes Polri Amankan Seorang Pelaku Teroris

    Densus 88 Antiteror Mabes Polri Amankan Seorang Pelaku Teroris

    Surabaya (SL) – Densus 88 Antiteror Mabes Polri kembali mengamankan seorang pelaku teroris di dekat gedung Graha Pena Jalan A. Yani Surabaya, Senin sore.

    Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung mangera mengatakan penangkapan ini dilakukan satu jam yang lalu. “Penindakan hukum akan terus dilakukan. Ada tujuh yang dilakukan penindakan. Satu jam lalu ada penangkapan di daerah Ahmad Yani di dekat Graha Pena,” ujar Barung.

    Dengan demikian, pelaku yang ditangkap menjadi delapan orang. Saat ditanya di mana teroris tersebut akan melakukan aksinya, Barung memilih untuk merahasiakan hal ini demi hasil penyidikan polisi. “Kita mengantisipasi, tapi kami tidak menyampaikan di mana aksinya. Kita menutupi ini karena dilindungi oleh undang-undang,” lanjut Barung.

    Sebelumnya Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga mengamankan tujuh teroris di Surabaya dan Sidoarjo. (Ant)

  • Mapolrestabes Surabaya Jadi Sasaran Aksi Teror Bom

    Mapolrestabes Surabaya Jadi Sasaran Aksi Teror Bom

    Surabaya (SL) – Mapolrestabes Surabaya menjadi sasaran aksi teror Bom. Markas Kepolisian di Surabaya itu menjadi sasaran aksi teror orang tak dikenal (OTD).

    Pelaku yang di duga dua orang tersebut mengendarai sepeda motor memasuki area Mapolrestabes Surabaya dan saat tiba di depan pos penjagaan dan dilakukan pemeriksaan oleh petugas jaga tiba-tiba bom yang diduga di bawahnya meledak pada, Senin (14/5/2018), pukul 09.20 WIB.

    Kabag Humas Polrestabes Surabaya AKP Chintya membenarkan bahwa ada ledakan di depan Mapolrestabes Surabaya sekitar Jalan Sikatan. Posisinya di depan gerbang Polrestebas.

    “Ada empat anggota yang menjadi korban dan enam dari warga sipil dan saat ini sudah dalam penanganan,” kata Chintya, Senin(14/5/2018).

    Usai adanya ledakan itu, saat ini sedang dilakukan pengamanan dan asal ledakan tersebut masih dalam penyelidikan petugas.

    Empat anggota yang terluka yaitu Bripda M Maufan, Bripka Rendra, Aipda Umar dan Briptu Dimas Indra.

    Sedangkan korban dari masyarakat ada enam orang. Antara lain Atik Budi Setia Rahayu, Raden Aidi Ramadhan, Ari Hartono, Ainur Rofiq, Ratih Atri Rahma dan Eli Hamidah. (red)

  • Pernyataan Presiden Joko Widodo Tentang Serangan Bom Bunuh Diri di Surabaya

    Pernyataan Presiden Joko Widodo Tentang Serangan Bom Bunuh Diri di Surabaya

    Surabaya (SL) – Setelah meninjau lokasi serangan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Arjuno serta menjenguk korban di rumah sakit Bhayangkara, Surabaya, Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers sebagai berikut:

    1. Hari ini telah terjadi aksi teror di tiga lokasi di Surabaya. Tindakan terorisme kali ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan yang menimbulkan korban anggota masyarakat, anggota kepolisian dan juga anak-anak yang tidak berdosa. Termasuk pelaku yang menggunakan 2 anak berumur kurang lebih 10 tahun, yang digunakan juga untuk melakukan bom bunuh diri.

    2. Terorisme adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apapun. Semua ajaran agama menolak terorisme apapun alasannya.

    3. Tak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita kita semuanya atas jatuhnya korban akibat serangan bom bunuh diri di Surabaya ini.

    4. Pagi tadi saya sudah memerintahkan kepada Kapolri untuk mengusut tuntas jaringan-jaringan pelaku dan saya perintahkan untuk membongkar jaringan itu sampai ke akar-akarnya.

    5. Seluruh aparat negara tak akan membiarkan tindakan pengecut semacam ini.

    6. Saya mengajak semua anggota masyarakat untuk bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai luhur kita sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai ketuhanan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebinekaan.

    7. Saya juga menghimbau kepada seluruh rakyat di seluruh pelosok Tanah Air agar semuanya tetap tenang, menjaga persatuan, dan waspada. Hanya dengan upaya bersama seluruh bangsa, terorisme dapat kita berantas. Kita harus bersatu melawan terorisme.

    8. Marilah kita berdoa untuk para korban yang meninggal dunia, semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan kepada keluarga yang ditinggalkan, diberi ketabahan dan keikhlasan.

    9. Untuk para korban yang luka-luka, mari kita doakan agar segera diberi kesembuhan dan negara, pemerintah menjamin semua biaya pengobatan dan perawatan para korban.

    Surabaya, 13 Mei 2018
    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden

    Bey Machmudin