Tag: Tanam Pohon Penghijauan

  • SDN Kompleks Sambung Jawa Adakan Gerakan Menanam Pohon

    SDN Kompleks Sambung Jawa Adakan Gerakan Menanam Pohon

    Makassar (SL) – Jajaran Dinas Pendidikan idealnya berwawasan adiwiyata. “Jajaran Dinas Pendidikan Kota Makassar, idealnya berwawasan Adiwiyata,” begitu arahan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Abd Rahman Bando, usai melakukan penanaman pohon mangga di SDN Kompleks Sambung Jawa, Jumat (11/1/2019).

    Penanaman pohon mangga Thailand itu merupakan bagian dari Gerakan Menanam Sejuta Pohon yang diinisiasi oleh SDN Kompleks Sambung Jawa. Rahman Bando menjelaskan bahwa indikator pelaksanaan Adiwiyata itu bisa diukur. Misalnya, setiap tahun minimal setiap orang menanam 1 pohon. “Silakan bersinergi dengan Lurah dan Camat kalau sekolah tidak punya halaman,” sarannya memberi solusi.

    Menurutnya, yang mau dihijaukan dan diteduhkan adalah bumi. Jadi sekolah dan jajaran pendidikan bisa bersinergi dengan siapa saja. Bila itu terlaksana, maka setiap tahun kita memiliki 7000 pohon baru. Bila perlu, katanya, pihaknya akan mengajak Komite Sekolah untuk meminta pada setiap tahun ajaran baru, murid-murid yang baru masuk menanam 1 pohon. Tapi ditegaskan bahwa hal itu bukan paksaan. “Apabila itu kita buat, maka pada 5 tahun ke depan kota kita akan lebih segar dan hijau. Itu merupakan jejak sejarah yang kita tinggalkan, bagi bumi dan generasi,” katanya.

    Sehari sebelumnya (10/1/2019), murid-murid dan guru sudah membawa pohon berbagai jenis. Jumlah siswa di sekolah ini sebanyak 450 anak dan guru 25 orang. Para Kepsek yang hadir pada kegiatan penanaman juga membawa tanaman. Jumlah Kepsek sebanyak 15 orang. Para Kepsek berasal dari sekolah-sekolah di wilayah Mamajang, antara lain SDN Tanggul Patompo I dan II, SD Inpres Sambung Jawa I, II dan III, SDN Labuang Baji I dan II. Masih ada lagi SDN Cendrawasih, I dan II, SDN Mamajang I dan II, SDN Inpres Bertingkat Labuang Baji dan SD Kartika.

    Pohon yang ditanam sangat beragam, selain mangga Thailand, juga jeruk sunkis dan belimbing wuluh. Begitupun yang dibawa murid-murid berbeda-beda. Adit, murid kelas 5A membawa bibit mangga yang diberikan neneknya. Nadiya, kelas 2C, membawa biji durian yang sudah terlihat tunasnya. Sedangkan Ghita Putri yang duduk di kelas 5A membawa lombok Afrika untuk ditanam di sekolahnya. “Kalau saya, bawa lombok Toraja,” timpal Rafi Atillah, murid kelas 5A.  Katanya, lombok yang dikenal dengan nama lokal katokkon itu dibeli saat orangtuanya rekreasi ke Toraja.

    Kepala SDN Kompleks Sambung Jawa, Fahmawati, S.Pd, menjelaskan bahwa peringatan Penanaman Sejuta Pohon, yang jatuh setiap tanggal 10 Januari itu diinisiasi oleh sekolahnya bersama UPTD Kecamatan Mamajang dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) se-Kecamatan Mamajang.

    Di wilayah Mamajang, rata-rata sekolah SD sudah Adiwiyata. Rinciannya, 1 SD Adiwiyata Mandiri, 2 SD sudah Adiwiyata Nasional, termasuk SDN KoSamJa, 6 sekolah Adiwiyata Provinsi, dan sisanya Adiwiyata Kota. Hebatnya lagi, sekolah-sekolah itu membuat inovasi seperti “Sotta Rong” dan “KePo” (kenali potensi) yang merupakan best practice SDN KoSamJa. “Sekolah kami ini cukup rimbun, sehingga guru-guru boleh menngajar di bawah pohon. Tidak harus di dalam kelas. Yang penting bagaimana anak-anak dapat memahami pelajaran,” papar Fahmawati.(rls)

  • Sispala SMA Maarif Kalianda Tanam Pohon Penghijauan

    Sispala SMA Maarif Kalianda Tanam Pohon Penghijauan

    Sispala SMA Maarif Kalianda giat tanam pohon. (foto/dok/ist)

    Lampung Selantan (SL)-Sispala (Siswa Pecinta Alam), SMA Maarif, Sukatani 1 Kalianda, menanam pohon, diluar sekolah, secara kontinyu dan dijadwal setiap sepekan sekali, di lokasi sekitar sekolah, dan lokasi kampung anggota Sispala.

    Ketua Pengurus harian, SISPALA LGH SMAM SAKA Intan Pandini mengatakan Sispala adalah organisasi Ektrakulikuler yang ada di sekolah yang fokus terhadap Cinta Lingkungan di sekolah dan di luar sekolah.

    “Kami Sispala Lingkar Generasi Hijau yang ada di SMA Ma’arif Sukatani 1 Kalianda yang berdiri pada tanggal, 16 Agustus 2016 yang di Deklarasikan di Puncak Rajabasa Lampung Selatan. Kami lahir atas dasar kepedulian terhadap Lingkungan yang ada di sekolah dan diluar sekolah. Sekolah salah satu tempat aktivitas belajar yang dalam hal ini tidak jauh dari yang namanya Sampah.” katanya.

    Menurut Intan, sampah sangat banyak disekolah yang di buang sembarangan oleh Pelajar, “Selain masalah sampah, di Sekolah kami juga Ruang terbuka hijaunya tdk beraturan atau sedikit sekali, yang pada akhirnya kami merasakan panas diruangan dan juga diluar Ruangan,” katanya.

    Dengan dasar itu, kata Intan, Sispala LGH melakukan terobosan kegiatan secara perlahan lahan untuk melakukan penanaman di sekolah. Kegiatan ini akan kita lanjutkan terus setiap hari Rabu artinya kita akan secara kontinyu melakukan penanaman.

    Agenda kedepan akan melakukan selain Latihan Rutin kita juga akan melakukan sosialisasi penanaman diwilayah anggota Sispala LGH, Penanaman sepanjang jalur Sukatani, dan Pendidikan atau penyadaran terhadap sekolah-sekolah untuk Peduli terhadap Lingkungan Hidup. (rls)