Tag: Tarif Tol

  • Hutama Karya Audiensi Dengan Ketua DPRD Lampung

    Hutama Karya Audiensi Dengan Ketua DPRD Lampung

    Bandar Lampung, (SL) – Ketua DPRD Lampung, Mingrum Gumay menerima kunjungan Hutama Karya (HK) manajemen Pusat diwakili Vice President Intan Zania dan HK Cabang Lampung, kamis (15/6/2023).

    Kunjungan merupakan tindak lanjut terkait keluhan masyarakat mengenai kenaikan tarif tol ruas Bakauheni-Terbanggi (Bakter).

    Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay SH. MH menyampaikan, bahwa kenaikan tarif tol harus diimbangi dengan peningkatan layanan dan infrastruktur baik di dalam tol maupun diluar exit pintu tol.

    “Saya harap ada perbaikan terutama pada rest area dan lampu penerangannya, agar perubahan ini dapat dirasakan langsung oleh pengguna tol itu sendiri, termasuk perbaikan beberapa titik jalan tol yang bergelombang guna menekan angka kecelakaan.” Ujar Mingrum Gumay.

    Mingrum juga mengatakan bahwa program HK untuk masyarakat harus dikolaborasikan dengan program pemerintah daerah sehingga asas manfaatnya dapat dirasakan sesuai dan tepat sasaran.

    “Saya mendorong HK juga fokus terhadap program Pendidikan, Kesehatan dan UMKM, agar kehadiran HK juga memberikan manfaat bagi masyarakat di Provinsi Lampung.” Katanya.

    Terakhir, Mingrum juga meminta HK untuk menjelaskan secara rinci mengapa kenaikan tol tarif tersebut harus dilakukan, serta secara komperehensif memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait hal tersebut.

    “Sebagai Wakil Rakyat yang mewakili aspirasi masyarakat lampung, saya dalam kesempatan ini agar mengevaluasi komunikasi yang dibangun kepada masyarakat dan pemerintah daerah, ini semua dalam rangka menjaga stabilitas dan dinamisasi daerah, kalau yang gini-gini pasti arahnya ke Kantor DPRD, karena ini rumah rakyat, mereka ngeluhnya kesini kemudian meminta difasilitasi aspirasinya, ya kami punya kewajiban untuk menerima dan mengakomodir itu semua, inilah perlunya kita berkomunikasi.” Ujar Mingrum.

    Sementara, Intan Zania Vice President (VP) Hutama Karya menyebutkan kenaikan tarif toll merupakan kajian yang sudah dilakukan kemudian bersama pemerintah juga sudah disetujui untuk dilaksanakan.

    “Sudah ada kajiannya kenapa harus naik dan besarannya juga ada pertimbangan, hal ini sebagai upaya peningkatan layanan dan pemeliharaan infrastruktur bagi pengguna jalan tol.” Kata Intan.

    Ia juga mengatakan bahwa kedepan HK akan melakukan evaluasi terhadap apa yang menjadi masukan dari lembaga DPRD Provinsi Lampung.

    “Kedepan akan diakomodir apa yang tadi disampaikan, dan segera mungkin akan di sampaikan ke manajemen untuk ditindaklanjuti.” imbuhnya.

    Diketahui, kegiatan tersebut dihadiri , Vice President HK Jimmy Leonard, Kepala Cabang HK Lampung Hanung Hanindito, Team Tenaga Ahli Ketua DPRD dan Humas DPRD Lampung. (Endra/Red)

  • Tarif Tol Trans Sumatera Termahal di ASEAN

    Tarif Tol Trans Sumatera Termahal di ASEAN

    Jakata (SL) – Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Suhendra Ratu Prawiranegara menilai pembangunan infrastruktur jalan tol trans Jawa oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tidak memberikan efek positif bagi ekonomi rakyat.

    Menurutnya, ada beberapa alasan yang diungkap Suhendra, salah satunya tarif tol trans Jawa yang terlampau mahal, yang sudah dirasakan para pengusaha logistik. Sehingga, angkutan truk pembawa logistik kini telah berpindah kembali menggunakan jalan nasional. “Tarif tol trans Jawa bisa mencapai Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Ini tentu membuat para pengusaha logistik menjerit. Mereka sudah lakukan protes kepada pemerintah. Pemerintah melalui kementerian yang berwenang berupaya merevisi besaran tarif. Ini bukti pemerintah mengakui tarif tol trans Jawa kemahalan,” kata Suhendra dalam keterangannya, Kamis (7/2/2019).

    Suhendra mengatakan, tarif tol di Indonesia merupakan tarif tol termahal di Asia Tenggara. Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum era 2005-2009 ini merincikan, rata-rata tarif tol di Indonesia berkisar Rp1.300 hingga Rp1.500/km.

    Sementara di negara-negara tetangga, seperti Singapura Rp778/km, Malaysia Rp492/km, Thailand dalam kisaran Rp440/km, Vietnam dalam kisaran Rp1.200/km, dan Filipina Rp1.050/km. “Dengan merujuk fakta dan angka diatas, bukan hal yang aneh jika para pengguna jalan tol di Indonesia protes atas tarif tol yang mahal,” ucap Suhendra.

    Tak hanya bertarif mahal, pembangunan tol trans Jawa sudah barang tentu mengakuisisi lahan-lahan produktif pertanian dan perkebunan. Baik itu lahan milik perorangan atau milik korporasi, bahkan ada juga lahan produktif milik BUMN.  “Jika yang terkena adalah lahan produktif pertanian atau sawah, tentu akan berdampak pada produksi padi di daerah setempat,” ucap Suhendra.

    Selanjutnya, dampak negatif pembangunan tol trans Jawa juga mulai dirasakan UMKM di wilayah pantura Jawa. Sejumlah UMKM di kota-kota sepanjang jalur pantura perlahan-lahan mati suri. “Saya mendengar testimoni dari para pengusaha batik di Pekalongan, mereka sudah banyak mengeluh karena omset menurun sejak tol trans Jawa beroperasi tersambung. Keluhan semacam ini merupakan koreksi dan kritik atas kebijakan pemerintah dalam mengunggulkan infrastruktur khususnya jalan tol,” tegas Suhendra. (net)