Tag: Teguh Santosa

  • Ini Kata Ketum JMSI Soal Prabowo Tegur Direksi BUMN dan Wartawan Diminta Keluar

    Ini Kata Ketum JMSI Soal Prabowo Tegur Direksi BUMN dan Wartawan Diminta Keluar

    Jakarta, sinarlampung.co – Town Hall Meeting Danantara hari Senin (28/4) kemarin, dimana pembawa acara meminta agar wartawan meninggalkan ruangan sebelum Presiden Prabowo Subianto memberikan sambutan, menjadi bahan pembicaraan dikalangan pewarta, termasuk tanggapan dari Ketum JMSI Teguh Santosa.

    Tidak sedikit yang mengkritik hal itu dan menilainya sebagai upaya untuk menutup-nutupi informasi publik. Namun, menurut Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa, permintaan itu tidak dapat dikatagorikan sebagai tindakan menutup akses pers terhadap informasi yang perlu diketahui publik.

    “Permintaan agar wartawan keluar ruangan saat Presiden berbicara bukan berarti menutup informasi publik,” kata Teguh Santosa menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Rabu, 30 April 2025.

    JMSI adalah organisasi perusahaan pers yang merupakan konstituen Dewan Pers.

    Dalam Town Hall Meeting itu, wartawan sempat menonton film pencapaian pemerintah dalam enam bulan pertama dan menyimak sambutan dari CEO Danantara sekaligus Menteri Investasi Rosan Roeslani. Namun sesaat sebelum Prabowo berbicara, awak media diminta meninggalkan ruangan.

    Dalam penjelasan usai acara, Prabowo menyebut langkah itu diambil karena ia ingin menegur langsung para direksi. “Saya banyak negur juga direksi-direksi, enggak enak kan ditunggu di depan kalian,” ujarnya kepada wartawan.

    Meski demikian, Prabowo tetap memberikan penjelasan umum. Ia menyebut Danantara sebagai kekayaan bangsa yang harus dikelola dengan sistem transparan dan profesional. Bahkan, menurut Prabowo, aset Danantara bisa tembus 1 triliun dolar AS jika dikelola benar.

    Lebih lanjut, Prabowo memerintahkan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh direksi BUMN, mulai dari kinerja, prestasi, hingga akhlak.

    “Kalau tidak profesional, malas, menyalahgunakan wewenang, harus diganti. Jangan pilih berdasarkan suku, agama, atau partai politik,” tegasnya.

    Menurut Ketum JMSI Teguh Santosa, kontrol komunikasi wajar dilakukan pemerintah agar informasi tersampaikan secara jelas dan terukur. Namun di sisi lain, ia mengingatkan bahwa pers tetap punya tanggung jawab menggali informasi lebih dalam pasca acara.

    “Itu menjadi kewajiban media. Bahkan harus ditindaklanjuti dengan investigasi dan pengecekan terhadap BUMN yang dinilai bermasalah,” ujar Teguh yang juga wartawan senior ini.

    Lebih lanjut Teguh mengatakan, pernyataan Prabowo menjadi sinyal bahwa ada banyak hal yang perlu ditelusuri. Wartawan tetap berhak bertanya: siapa saja yang dievaluasi, apa catatan buruknya, dan sejauh mana koreksi dilakukan?

    Di sinilah peran penting media sebagai pengawas publik terus relevan. Meski pintu rapat sempat ditutup, agenda transparansi tak boleh ikut tertutup.

    “Informasi akurat tentang itu dapat diperoleh dari banyak sumber. Tidak hanya dari sosok presiden,” kata Teguh. (Red)

  • Teguh Santosa Launching Buku Terbaru Berjudul Reunifikasi Korea: Game Theory

    Teguh Santosa Launching Buku Terbaru Berjudul Reunifikasi Korea: Game Theory

    Jakarta, sinarlampung.co – Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Dr. Teguh Santosa, kembali menunjukkan produktivitasnya dengan meluncurkan buku terbaru berjudul “Reunifikasi Korea: Game Theory”.

    Peluncuran buku ini berlangsung di Hall Dewan Pers, Jakarta Pusat, pada Selasa, 18 Februari 2025. Sejumlah tokoh politik dan nasional tampak hadir.

    Diantaranya Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Jurubicara Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Andi Mallarangeng, Faizal Akbar, Syahganda Nainggolan dan Adhie Massardi serta Hendri Satrio.

    Buku ini merupakan pengembangan dari disertasinya di Program Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, yang membahas dinamika konflik dan prospek perdamaian di Semenanjung Korea.

    Pengalaman Teguh sebagai wartawan membuat karya akademik ini dapat dikemas menjadi mudah dan enak diikuti oleh kalangan awam sekalipun.

    Saat pertama kali menginjakkan kaki di Korea Utara, Teguh teringat film The Truman Show yang dibintangi Jim Carrey. Film itu menceritakan seorang pria yang tanpa sadar tinggal dalam sebuah studio raksasa, di mana semua yang dilihatnya hanyalah setting buatan.

    “Ketika saya sampai di Pyongyang, saya melihat kota yang bersih, rapi, taman yang terawat, serta keluarga yang tampak bahagia. Saya langsung teringat The Truman Show dan berpikir, apakah ini ingin membuat saya terkesan,” seloroh Teguh.

    Meskipun sekilas terlihat menonjolkan Korea Utara, Teguh menegaskan bahwa buku ini sebenarnya tidak berfokus pada negara tersebut.

    Tema utamanya tetap tentang reunifikasi Korea, tetapi dalam proses analisisnya, ia menemukan adanya pengalihan isu yang membuat solusi justru mengarah pada state solution daripada reunifikasi yang selama ini didengungkan.

    Teguh juga menulis buku wawancara dengan duta besar serta membahas konflik di Afghanistan dan Uzbekistan. Menurutnya, pengalaman langsung dalam berbagai konflik global memberikan perspektif yang lebih mendalam terhadap isu perdamaian.

    “Kita tentu ingin hal baik yang terjadi di negara ini dan hal-hal buruk tidak kita alami,” pungkasnya.

    Buku Reunifikasi Korea: Game Theory diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi akademisi, diplomat, dan pihak-pihak yang tertarik memahami dinamika politik dan strategi di kawasan tersebut.

    Terima kasih untuk PT. Permodalan Nasional Madani (PNM), PT. PLN Persero dan BPJS Kesehatan yang telah mendukung dan mendukung acara ini. (Red)

  • JMSI Pusat Ajak Masyarakat Pers Nasional Kawal Dua Kebijakan Prabowo

    JMSI Pusat Ajak Masyarakat Pers Nasional Kawal Dua Kebijakan Prabowo

    Jakarta, sinarlampung.co – Masyarakat pers nasional diajak JMSI Pusat untuk memberikan perhatian pada dua kata kunci kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto, yaitu “kedaulatan pangan” (food sovereignty) dan “tetangga yang baik” (good neighbour).

    Kedua hal ini dipandang memiliki kaitan yang erat satu sama lain. Kedaulatan pangan memberikan keleluasaan kepada Indonesia untuk memainkan politik bebas aktif di arena internasional.

    Demikian disampaikan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa dalam sambutannya pada seminar internasional bertema “Improving Indonesia-Korea Relationship in Prabowo Administration, from Food Sovereignty to Good Neighbour” yang diselenggarakan di Hall Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 26 November 2024.

    Seminar yang diselenggarakan JMSI bersama KoreaKini.id dihadiri sejumlah tamu kehormatan, antara lain Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Vivi Yulaswati, Deputy Distribusi Kementerian Koordinasi Pangan, Wakil Duta Besar Republik Korea (Korea Selatan) Park Soo-Deok, Direktur Jenderal Amerika Eropa Kementerian Luar Negeri RI yang pernah menjadi Duta Besar RI di Korea Selatan Umar Hadi, Direktur Asia Timur Kemenlu RI Arifianto Sofianto, dan Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya.

    Adapun pembicara dalam seminar internasional itu adalah Hyungjun Noh dari Rural Development Administration Korea Selatan, Kepala Biro Humas Kementerian Pertanian Moch. Arief Cahyono, peneliti George Mason University Joshua Namtae Park, dan peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Andrew Mantong.

    “Dalam banyak kesempatan, President Prabowo menawarkan dua kata kunci yang penting untuk kita cermati. Pertama, kedaulatan pangan. Ini tidak sekadar untuk menjamin ketersediaan pangan, namun juga memastikan penguasaan teknologi dan produksi pangan, termasuk mendorong dan memberdayakan anggota masyarakat ikut aktif dalam mengamankan rantai makanan secara inklusif,” ujar Teguh.

    Dia menggarisbawahi, kedaulatan pangan juga dapat dipahami sebagai kebijakan terukur dan massif dalam mempromosikan kembali sektor pertanian, memperkuat kelompok petani, dan membangun pedesaan.

    Pesan kunci kedua, sambung Teguh, adalah pedoman kebijakan luar negeri untuk menjadi tetangga yang baik, yang mempromosikan pendekatan-pendekatan baru yang berdimensi kolaboratif di tengah pergaulan intenasional yang semakin menantang.

    “Kedua hal ini menurut kami memiliki kaitan erat satu sama lain. Kedaulatan pangan memungkinkan Indonesia mempraktikkan politik bebas aktif sekaligus menjadi tetangga yang baik di arena internasional,” katanya lagi.

    Teguh menilai, penting memperbincangkan topik food sovereignty dan good neighbour dengan melihat pengalaman Korea Selatan yang merupakan sahabat lama Indonesia. Apalagi kedua negara telah bekerja sama di banyak bidang dalam kerangka kesejahteraan bersama dan perdamaian dunia.

    “Kami percaya ada best practices yang dapat dipetik kedua negara untuk meningkatkan kualitas hubungan di era baru di Indonesia di masa pemerintahan President Prabowo Subianto,” demikian Teguh. (Red)

  • Teguh Santosa Sebut Media Alat Perang Canggih

    Teguh Santosa Sebut Media Alat Perang Canggih

    Bandar Lampung, sinarlampung.co – Kehadiran media bisa membawa dampak yang baik dan buruk tergantung dari sudut pandang. Ketum Jaringan Siber Media Indonesia (JMSI) Teguh Santosa mengatakan, media adalah alat perang yang canggih.

    “Karena yang diserang media sistim kesadaran, karena kita tidak perlu mengerahkan kekuatan militer,” kata Teguh saat menjadi narasumber Ngobrol Bareng Teguh “Muda Itu Kamu, Kuasai Informasi Kuasai Dunia” yang digagas JMSI Lampung, di Hotel Alodia, Bandar Lampung, Sabtu, 21 September 2024.

    Menurutnya dengan perkembangan teknologi, informasi sangat mudah didapatkan, pemuda saat ini baiknya harus lebih aktif melihat informasi dengan bijak. Pun baiknya keberadaan media dengan memberikan informasi baiknya memberikan informasi dengan utuh, banyak sisi yang bisa dikembangkan dari sebuah informasi bagi masyarakat dan pemerintah.

    “Yang dilakukan anak muda di Lampung harus melengkapi informasi yang ada, contoh Gunung Krakatau. Orang yang melihat pasti ada vulkanik, bahaya meletus dan lainnya. Namun jika dilihat dari sudut pandang lain, ada informasi lain, seperti ada hasil bumi yang berharga di lokasi tersebut, belum lagi ada lahan pertanian yang subur di sekitar gunung tersebut,” kata dia.

    Sementara Cagub Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengajak pemuda bisa membaca peluang bisnis dengan menguasai informasi.
    RMD biasa ia disapa menekankan pentingnya percepatan informasi di era digitalisasi saat ini, karena banyak sekali potensi yang bisa digali dari informasi untuk membaca peluang bisnis.
    “Sampai sekarang orang terkaya karena menguasai informasi,” kata RMD.

    Ketua DPD Gerindra Lampung ini mencontohkan, seorang investor yang ingin berinvestasi di Lampung harus menguasai banyak informasi, potensi-potensi yang ada di Bumi Ruwa Jurai. Seperti menguasai sumber daya alam (SDA) apa saja di Lampung, dan lainnya.

    “Keunggulan informasi dimanfaatkan calon investor agar bisa menguasai informasi, melihat apa saja kekayaan SDA di Lampung,” ucap dia

    RMD berpesan pada kaum milenial khususnya, yang aktif di dunia digital agar harus melihat informasi itu untuk apa, untuk itu anak muda agar melihat informasi sebagai peluang usaha.

    “Kita mulai berfikir mencari informasi untuk kepentingan bisnis, usaha kita, UMKM Lampung ke depan akan sangat maju, saya punya keyakinan. Bakal ada pertumbuhan investasi yang masuk. Kita harus lihat peluang dari jauh-jauh, jangan melihat peluang dengan terburu-buru,” ucap RMD.

    Diketahui, kegiatan ini dibuka Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menghadirkan narasumber di antaranya, Ketua DPD Gerindra Lampung, tokoh muda yang juga Cagub Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, Ketua KNPI Lampung, Iqbal Ardiansyah, Ketua Karang Taruna Lampung, Dendi Romadhona dan Ketum JMSI, Teguh Santosa. (*)

  • Ketua Umum JMSI Teguh Santosa Raih Gelar Doktor di Unpad

    Ketua Umum JMSI Teguh Santosa Raih Gelar Doktor di Unpad

    Bandung, sinarlampung.co – Ketua Umum Jringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa, berhasil meraih gelar doktor bidang hubungan internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

    Gelar akademik itu diperoleh mantan Wakil Presiden Confederation of ASEAN Journalist (CAJ) ini usai mempertahankan disertasi pada ujian promosi doktor di Gedung Pasca Sarjana FISIP Unpad di Bandung, Sabtu (6/7/2024).

    Disertasi dengan judul “Reunifikasi Korea Dengan Keterlibatan Multipihak: Suatu Studi Melalui Game Theory” itu dipertahankan Teguh di hadapan penguji yang terdiri dari Prof. Mohmmad Benny Alexandri, Taufik Hidayat, PhD, dan Dr. Arifin Sudirman.

    Adapun tim promotor Teguh terdiri dari Prof. Arry Bainus, Prof. Widya Setiabudi Sumadinata, dan Dr. Wawan Budi Darmawan. Pada akhir sidang, Teguh dinyatakan lulus dengan predikat yudisium sangat memuaskan.

    Teguh menamatkan pendidikan sarjana S1 di universitas yang sama, dan kemudian melanjutkan studi S2 di University of Hawaii at Manoa, Amerika Serikat.

    Judul disertasi yang diangkat Teguh Santosa, sepintas, memaparkan proses dan isu reunifikasi Semenajung Korea yang telah berlangsung selama tujuh dekade sejak perang Dunia Kedua berakhir.

    Teguh menyampaikan bahwa, selain faktor dinamika lingkungan domestik Korea Utara dan Korea Selatan, reunifikasi Semenanjung Korea tidak terlepas dari keterlibatan lingkungan internasional.

    Dengan sendirinya wacana reunifikasi Semenanjung Korea lebih mudah dibicarakan jika hanya melibatkan Korea Selatan dan Korea Utara. Walau ada tantangan dan perbedaan sistem ideologi dan politik di antara keduanya.

    Wacana reunifikasi Semenanjung Korea menjadi lebih sulit dibicarakan bila melibatkan multipihak atau negara-negara lain yang memiliki kepentingan di kawasan, terutama Amerika Serikat, Jepang, Republik Rakyat China, dan Rusia.

    Perkembangan terbaru terjadi setelah pada pertengahan Januari lalu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meminta agar gagasan reunifikasi dihapus dari Konstitusi Korea Utara.

    Mantan Ketua Bidang Luar Negeri Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ini, menyebut apa yang disampaikan Kim Jong Un itu sebagai proposal two states solution atau solusi dua negara.

    Bila proposal ini disetujui dan diikuti Korea Selatan dengan melakukan hal yang sama, yakni juga menghapuskan reunifikasi dari Konstitusi Korea Selatan, maka kedua negara dapat melangkah ke arah perdamaian permanen dan peaceful coexistance atau hidup berdampingan secara damai.

    Teguh juga berpandangan perdamaian di Semenajung Korea bukan hanya kewajiban Korea Utara semata, melainkan juga tanggungjawab kedua korea dan masyarakat internasional. (Red/*)

  • Teguh Santosa Optimis Dampingi Bobby Nasution di Pilgubsu

    Teguh Santosa Optimis Dampingi Bobby Nasution di Pilgubsu

    Medan, sinarlampung.co – Perebutan kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) November 2024 nanti mulai jelas. Hanya dua kandidat yang diisukan maju. Salah satunya Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution, menantu Presiden RI Joko Widodo.

    Kandidat lainnya yang lagi gencar sosialisasi yakni, mantan Bupati Taput, Nikson Nababan. Berbeda dengan Bobby, Nikson yang maju dari Partai PDI Perjuangan diisukan punya beberapa pilihan kandidat untuk Calon Wakil Gubsu nanti. Tapi tidak bagi Bobby Nasution. Hingga hari ini belum ada isu pasti siapa yang layak menjadi wakilnya di Pilgubsu. Masyarakat pun bertanya siapakah nanti yang dianggap sanggup dan layak menjadi Wakil menantu Jokowi di Pilgubsu.

    Menjawab itu, Teguh Santosa berani tampil. Sosok pendidik dan pakar jurnalis ini mengikrarkan diri dan yakin maju mendampingi Bobby Nasution.

    “Sampai tadi malam, peluang saya ada 60 persen. Dan keyakinan saya itu ditambah lagi ada satu trik yang tidak bisa saya ungkapkan,” ungkap Teguh yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dan juga dosen hubungan internasional di perguruan tinggi di Indonesia, saat kumpul bareng bersama rekan-rekan media di Resto Srikandi, Jalan Samanhudi, Kota Medan, Sabtu, 29 Juni 2024 pagi.

    Bincang-bincang hangat dan penuh keharmonisan itu terjalin lantaran Teguh yang sejatinya adalah sosok jurnalis senior. Ia juga asli warga Sumatera Utara. Untuk itu, ia mengutarakan tekad untuk maju di Pilgubsu dan Pilwagubsu.

    “Keinginan saya dengan keinginan Bobby Nasution untuk menjadikan Sumut hebat kembali seperti dulu sewaktu jaman kita sekolah, kalau Sumut ini paptut diperhitungkan dan hebat,” katanya.

    Pun begitu, ia menyadari masih ada sekitar 40 persen dari keyakinannya tidak diterima mendampingi Bobby Nasution menjadi Wakil Gubernur Sumut. Sehingga ketika ditanya meski gagal apakah tidak ikut berperan memajukan Sumut, Penguji UKW ini menjawab dengan senyum khas.

    “Saya pikir selama ini melalui media dan pemikiran, saya sudah ikut berperan membangun Sumut. Dan jika 40 persen tadi saya gagal atau kalah, saya fikir saya akan baik-baik saja,” ujar CEO salah satu media online ini dibarengi dengan senyum kepada seluruh rekan jurnalis dan tamu undangan lainnya.

    Dalam pembahasan di pagi menjelang siang itu, Teguh juga sedikit menceritakan jika terpilih nanti, buah pemikirannya yang akan dituangkan untuk membangun Sumatera Utara (Sumut) ke arah yang lebih baik lagi. Baik itu dari infrastruktur atau pembangunan, karakter pengusaha yang tidak harus menjadi importir, hingga pengembangan pelaku usaha dalam pengelolaan produk dan hasil Sumber Daya Alam (SDA).

    Keyakinan Teguh ternyata bukan isapan jempol belaka. Beliau mengaku sudah mendapat izin petinggi partai. Salah satunya PAN yang memiliki 4 kursi dan sepatu Partai Demokrat yang memilik 5 kursi.

    “Jadi saat ini untuk wakil masih kosong. Kami menyebutnya BK 2, karena saat ini pertarungannya untuk BK 2 belum ada. Dan sosok Bang Teguh Santosa ini punya kriteria yang lengkap yakni, punya hubungan baik di lokal hingga internasional, dan terpenting disukai semua partai,” bilang Rasyid salah seorang perwakilan Partai Demokrat.

    Bincang seputaran majunya Teguh Santosa ini menjadi Wakil Gubernur Sumut mewakili Bobby Nasution, juga diharapkan mengangkat harkat martabat para jurnalis, karena beliau memiliki basic wartawan dan juga pendidik. Kegiatan itu diisi dengan tanya jawab dan menghadirkan para jurnalis handal Kota Medan hingga youtuber Ketua Limpol. (Red)

  • Ketum JMSI Pusat Daftar Cagub Pilkada Sumut

    Ketum JMSI Pusat Daftar Cagub Pilkada Sumut

    Medan, sinarlampung.co Ketua Umum (Ketum) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa mendaftarkan diri sebagai calon gubernur (Cagub) Sumatera Utara (Sumut) dalam Pilkada serentak 2024 mendatang.

    Teguh Santosa didampingi pengurus JMSI Sumut mendatangi kantor DPD Partai Demokrat Sumut yang berada di Jalan Sudirman No 12, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, Kota Medan Medan, Provinsi Sumatera Utara, Rabu siang, 22 Mei 2024.

    “Saya melihat masih ada waktu untuk mencalonkan diri sebagai Cagub, makanya saya langsung ke Partai Demokrat untuk mendaftarkan diri,” ujar Teguh kepada wartawan.

    Teguh mengatakan dirinya ingin mengikuti bursa Cagub Sumut mengingat dirinya juga merupakan putra daerah yang lahir di Sumatera Utara.

    “Saya sudah melanglang buana dan mencari ilmu di luar daerah Sumut. Saya rasa, sudah waktunya bagi saya untuk memajukan tempat lahir saya, tanah kelahiran saya agar bisa lebih baik lagi. Sumatera Utara harus bangkit,” ujarnya pasca menerima surat pendaftaran dari DPD Partai Demokrat Sumut.

    Teguh Santosa menyatakan dirinya akan mendatangi tiga partai yang menurutnya sudah mumpuni untuk mencalonkan dirinya sebagai Cagub Sumut. Ketiga partai itu yakni, Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai Gerindra.

    “Sejauh ini, ketiga partai ini yang menurut saya bisa mengusung saya pada kontestasi Cagub Sumut,” beber Teguh yang juga merupakan CEO RMOL Network itu.

    Teguh juga sempat mengutarakan sekilas tujuannya sehingga memutuskan untuk turut berkontribusi pada pesta demokrasi kali ini sebagai Cagub Sumut.

    “Saya mengambil formulir pendaftaran untuk menggapai impian saya, yakni memperbaiki Provinsi Sumut yang merupakan tanah kelahiran saya menjadi lebih baik dari sebelumnya,” pungkasnya. (Red/*)

  • Teguh Santosa: Angkatan Siber Harus Didesain Secermat dan Sedetail Mungkin 

    Teguh Santosa: Angkatan Siber Harus Didesain Secermat dan Sedetail Mungkin 

    Jakarta (SL) – Perang Siber di era digital saat ini tak dapat dielak lagi. Dalam satu menit, Indonesia diserang momcong siber capai angka 2.200. Sementara tahun lalu, 2022, Indonesia harus menghadapi 1,2 Miliar serangan siber. Demikian terungkap dalam seminar “Ketahanan Nasional Transformasi Digital Indonesia 1945” di Jakarta, Senin lalu 7 Agustus 2023.

    Kehadiran “Angkatan Siber” untuk mempertahankan dan mengamankan negara dari berbagai potensi ancaman dan serangan yang memanfaatkan perkembangan teknologi digital sudah sangat diperlukan.

    “Angkatan Siber” ini harus didesain secermat dan sedetail mungkin sehingga tujuan melindungi negara dari ancaman yang kompleks di dunia digital dapat sejalan dengan tujuan masyarakat pers nasional membangun ekosistem pers yang sehat dan profesional di tengah perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang begitu pesat.

    Demikian antara lain disampaikan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa merespon gagasan yang disampaikan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto mengenai pembentukan “Angkatan Siber” sebagai salah satu matra pertahanan nasional.

    “Platform digital telah mengubah kehidupan kita sedemikian rupa. Ada banyak hal positif yang kita dapatkan dari perkembangan ICT. Namun, tidak kurang juga hal negatif dan destruktif yang membahayakan kehidupan berbangsa dan bernegara yang terjadi dengan memanfaatkan perkembangan pesat teknologi digital,” ujar Teguh Santosa.

    Mantan anggota Dewan Kehormatan PWI ini mengatakan, sesungguhnya masyarakat pers nasional sangat menyadari hal ini. Kesadaran itu dapat ditelusuri setidaknya sejak Piagam Palembang ditandatangani pada tahun 2010 yang mewajibkan semua aktor dalam industri pers, baik perusahaan pers maupun wartawan, berprilaku profesional dan menyesuaikan diri dengan tantangan-tantangan baru sebagai buah dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

    “Pendataan perusahaan pers dan uji kompetensi wartawan, juga penerbitan berbagai pedoman pemberitaan, merupakan bagian dari pelaksanaan tugas masyarakat pers dalam hal ini,” katanya lagi.

    Selama tidak dibelokkan untuk menghambat kemerdekaan pers dan kebebasan bersuara juga praktik good journalism di platform digital, menurut Teguh yang juga dosen hubungan internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, masyarakat pers nasional tidak perlu alergi dengan wacana pembentukan matra pertahanan siber. Justru harus ikut mengawal.

    Gagasan pembentukan “Angkatan Siber” disampaikan Gubernur Andi Widjajanto ketika berbicara dalam seminar “Ketahanan Nasional Transformasi Digital Indonesia 1945” di Jakarta, Senin lalu, 7 Agustus 2023.

    Andi Widjajanto mengawali pemaparannya dengan mengilustrasikan volume dunia digital yang semakin besar baik di Indonesia maupun di seluruh dunia.

    Saat ini, kata Andi Widjajanto, dalam satu menit Indonesia menghadapi 2.200 serangan siber. Sepanjang tahun lalu, sambungnya, ada 1,2 miliar serangan siber yang dihadapi Indonesia.

    “Pada saat bersamaan di dunia hari ini seluruh data yang disimpan di ruang digital sudah kira-kira 70 zeta bytes. Zeta itu nol-nya sebanyak 21. Dan 90 persen dari 70 zeta bytes yang sekarang ada di dunia diproduksi dari tahun 2020 sampai 2022,” kata Andi Widjajanto.

    “Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi di tahun 2045,” katanya lagi.

    Andi Widjajanto mengatakan, gagasan pembentukan “Angkatan Siber” itu masih dalam tahap awal dan memerlukan kordinasi dan konsolidasi dengan unit-unit siber yang dimiliki berbagai Kementerian dan Lembaga.

    “Kementerian Pertahanan dan TNI memiliki satuan siber. Di Kepolisian juga sudah ada, BSSN ada satuan sibernya. Apakah nanti berevolusi menjadi angkatan tersendiri seperti di Singapura?” tambah Andi.

    Andi Widjajanto menambahkan, Mabes TNI hingga Kementerian Pertahanan dalam lima tahun mendatang harus dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas satuan siber. Idealnya, menurut Andi Widjajanto, satuan siber di Mabes TNI dipimpin oleh perwira bintang tiga.

    Andi Widjajanto membandingkan dengan Angkatan Siber Singapura yang diresmikan Presiden Halimah Yacob pada 28 Oktober 2022. Matra pertahanan siber Singapura jenderal bintang satu, Brigjen Lee Yi-jin, dan saat ini memiliki 3.000 personel. Jumlah personel ini akan ditambah hingga menjadi 12 ribu personel dalam delapan tahun mendatang.

    Singapura, kata Andi Widjajanto lagi, telah mempersiapkan hal ini sejak tujuh tahun sebelumnya. (*)

  • Teguh Santosa Luncurkan Dua Buku

    Teguh Santosa Luncurkan Dua Buku

    Jakarta, (SL) – Peluncuran dua buku, “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik” dan “Buldozer dari Palestina” karya CEO RMOL Network, Teguh Santosa, di Jaya Suprana School of Performing Arts di Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta, pada Minggu (30/7) terasa tidak biasa.

    Peluncuran kedua buku yang diterbitkan Booknesia Publishing House dari Farah Media Utama itu dihadiri sejumlah duta besar dan diplomat negara sahabat di Jakarta dan tamu asing, seperti dari Rusia, Maroko, Venezuela, Sudan, Afghanistan, Korea Utara, Pakistan, dan Selandia Baru.

    “Perdamaian yang Buruk, Perang yang Baik” dan “Buldozer dari Palestina” adalah kumpulan wawancara Teguh Santosa yang juga Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) dengan sejumlah duta besar negara sahabat di Jakarta yang dilakukannya dalam beberapa tahun terakhir.

    Peluncuran kedua buku yang dirangkaikan dengan peluncuran aplikasi SemuaNews dari JMSI itu juga dihadiri pimpinan JMSI se-Indonesia yang baru mengikuti Rapat Pleno Diperluas sehari sebelumnya.

    Tokoh lain yang hadir adalah Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu dan Pembina JMSI Sumatera Utara Rahudman Harahap. Adapun tuan rumah dalam peluncuran itu adalah budayawan Jaya Suprana dan Ibu Aylawati. Penyair dan aktivis Addhie Massardi serta pakar komunikasi politik Hendri Satrio juga tampak hadir di antara tamu undangan.

    Tokoh nasional DR Rizal Ramli yang mereview buku tersebut mengatakan, buku Teguh Santosa ini terbilang unik dan tidak “plain vanilla”.

    “Buku ini cukup unik. Biasanya, kalau Anda membaca wawancara dengan duta besar, sangat plain vanilla (sederhana dan mudah) dan Anda jarang melihat kekayaan negara yang diwakilinya, isu yang ditanyakan, dan relasinya dengan Indonesia. Kalau Anda baca buku ini, Anda dapat melihat bahwa dia (Teguh Santosa) mengeksplorasi pikiran, personalitas duta besar, dan berusaha memahami negara dari perspektif yang berbeda,” urai Rizal Ramli yang memberikan pengantar dalam buku “Buldozer dari Palestina”.

    Duta Besar Federasi Rusia, Lyudmila G. Vorobieva dalam sambutannya mengatakan, di tengah perang informasi saat ini tidak banyak yang memahami sudut pandang Rusia. Namun Teguh memberikan ruang yang cukup bagi pembaca di Indonesia untuk melihat Rusia.

    “Kami sangat menghargai bahwa ada jurnalis Indonesia yang bersedia menyebarkan alternatif atau sudut pandang Rusia tentang apa yang terjadi di dunia. Dan kami merasa masyarakat Indonesia berhak untuk mengetahuinya. Dan tentu saja, kami sangat menghargai pekerjaannya yang luar biasa,” ujar Dubes Lyudmila G. Vorobieva.

    Wawancara Teguh dan Dubes Lyudmila G. Vorobieva dapat ditemukan di kedua buku.

    Dubes Kerajaan Maroko Ouadia Benabdellah juga berpandangan serupa. Dia yang telah bertugas selama tujuh tahun di Jakarta mengatakan, Teguh adalah wartawan Indonesia pertama yang ditemuinya.

    “Sejujurnya, dia membuka mata saya pada banyak hal di Indonesia. Teguh adalah wartawan yang kita butuhkan pada masa kini,” ujarnya.

    Adapun Dubes Republik Bolivarian Venezuela Radames Jesus Gomez Azuaje, mengatakan, Teguh Santosa berusaha memahami tuduhan-tuduhan yang dialamatkan kepada Venezuela, seperti soal terorisme, peredaran narkoba, pelanggaran HAM.

    “Dia mengerti apa yang terjadi di Venezuela di tengah krisis lingkungan, krisis politik, dan situasi geopolitik yang sangat kompleks. Dia (Teguh) mencoba menjelaskan kepada pembaca dengan sangat jelas. Jadi saya harus berterima kasih karena profesionalisme Teguh,” ujarnya.

    Selain ketiga duta besar itu, peluncuran kedua buku ini juga dihadiri Duta Besar Sudan Yassir Mohamed Ali, Charge d’affaires Afghanistan Qaiz Barakzoy, dan Counselor Korea Utara So Kwang Yun. Dua mantan duta besar Indonesia juga hadir memberikan sambutan. Mereka adalah mantan Dubes RI untuk Korea Selatan yang kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Amerika Eropa Kemlu RI Dubes Umar Hadi dan mantan Dubes RI untuk Jepang yang kini menjadi salah seorang Komisaris PT Pindad Dubes Yusro. (Red)

  • Motif Penembakan Pimpinan Kantor RMOL Bengkulu Belum Terungkap, Ketum JMSI Pusat Beri Pengawalan

    Motif Penembakan Pimpinan Kantor RMOL Bengkulu Belum Terungkap, Ketum JMSI Pusat Beri Pengawalan

    Bengkulu (SL)-Upaya pembunuhan Pimpinan Kantor Berita RMOL Bengkulu yang juga Wakil Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Rahimandani, masih belum terungkap. Rahimandani ditembak oleh Orang Tak Dikenal (OTK) dari jarak dekat ketika sedang berjalan kaki menuju masjid di dekat rumahnya di Pematang Gubernur, Bengkulu, Jumat, 03 Februari 2023.

    Peluru yang ditembakkan sang eksekutor dari belakang menghantam sisi kiri badan Rahimandani dan menembus hingga mengenai lengan kiri. Rahimandani sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Rafflesia, Bengkulu.

    Pihak kepolisian sejak awal memberikan perhatian serius pada kasus ini. Dari olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi telah menemui selongsong peluru. Diduga peluru yang ditembakkan berasal dari senjata organik.

    Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Armed Wijaya, menduga upaya pembunuhan ini dilakukan pihak yang profesional. Dia berjanji akan mengungkap motif dan menangkap pelaku yang diduga berjumlah dua orang. Namun sampai sejauh ini, belum ada kemajuan berarti dari upaya mengungkap kasus ini.

    Rahimandani dalam komunikasi terakhir dengan CEO RMOL Network, Teguh Santosa, Kamis 16 Februari mengatakan, kondisi fisiknya semakin membaik. Jahitan di tubuhnya telah dibuka. Rahimandani mengalami empat luka tembak. Dua di sisi kiri badan, dan dua di lengan kiri.

    Dia juga mengatakan bahwa dari informasi yang diperolehnya pihak Mabes Polri telah ikut menangani kasus ini. Namun karena belum juga jelas motif dan pelaku upaya pembunuhan, Rahimandani seperti yang disampaikannya kepada Teguh Santosa mengatakan dirinya masih was-was dan khawatir.

    Bersama Rahimandani, Teguh Santosa mendirikan RMOL Bengkulu pada bulan April 2015 lalu. RMOL Bengkulu merupakan bagian dari jejaring RMOL Network yang didirikan Teguh pada 2005. Keduanya juga aktif membina organisasi perusahaan media siber. Dalam Munas JMSI di bulan Juni 2020, Teguh terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum. Selanjutnya, ia memberikan kepercayaan kepada Rahimandani untuk mendampinginya sebagai wakil ketua umum.

    Selain di organisasi perusahaan pers, Teguh dan Rahimandani juga pernah sama-sama duduk di PP Pemuda Muhammadiyah periode 2010-2014. Rahimandani menjabat sebagai Sekjen, dan Teguh sebagai Ketua Bidang Luar Negeri. Dalam pembicaraan itu, Rahimandani juga mengatakan pihak kepolisian masih memberikan pengawalan kepada dirinya dan keluarga.

    Menerima laporan Rahimandani, Teguh mengatakan, dirinya dan organisasi akan terus memberikan pengawalan pada kasus ini. (Red)