Tag: Terorisme

  • Garmada Kecam Aksi Terorisme yang Merebak di Tanah Air

    Garmada Kecam Aksi Terorisme yang Merebak di Tanah Air

    Lampung Utara (SL) – Aksi terorisme yang merebak di Tanah Air akhir-akhir ini dengan melibatkan salah satu terduga pelaku teror yg diketahui warga Lampung Utara, mendapat perhatian serius dan kecaman dari DPD Gerakan Masyarakat Daerah (GARMADA) Kabupaten Lampung Utara.

    Dikatakan Ketua DPD GARMADA setempat, Andi Sabak, aksi terorisme merupakan tindakan tidak terpuji. “Dengan dalih apapun, aksi terorisme merupakan suatu tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Segala upaya yang bermaksud untuk menakut-nakuti, menebar ancaman, melakukan aksi makar dengan tujuan untuk merusak keutuhan NKRI harus diberantas secara bersama,” tutur Andi Sabak, Kamis, (17/05/2018).

    Dirinya menyatakan, DPD GARMADA setempat akan berperan serta secara aktif dalam hal menciptakan kondusifitas wilayah dan kerukunan hidup bermasyarakat. “Selaku warga masyarakat yang taat kepada hukum, DPD GARMADA Lampura komitmen untuk menjadi mitra pemerintah serta aparatur penegak hukum dalam menjalankan amar makruf nahi munkar. Bersama seluruh elemen, kami akan berupaya menjadi garda terdepan guna menjaga keutuhan NKRI dengan menjunjung asas Kebhinekaan,” ujarnya.

    Dalam momentum Ramadhan 1439 H, lanjut Andi Sabak, dirinya mengimbau agar menjadikan bulan penuh berkah ini untuk terus memanjatkan do’a agar oknum pelaku teror mendapatkan hidayah dan menyadari segala kekhilafannya. “Memasuki bulan yang penuh hikmah, sudah semestinya kita semua umat muslim untuk bermunajat kepada Allah SWT agar oknum pelaku teror di NKRI dapat menghentikan segala aksi amoral mereka serta tak lupa kita panjatkan do’a agar oknum terduga teroris dapat diberikan hidayah dan kembali ke jalan yang dirhidoi Allah SWT,” pungkas Andi Sabak. (Ardi)

  • Sejumlah Orang Diduga Teroris Menerobos Masuk Mapolda Riau

    Sejumlah Orang Diduga Teroris Menerobos Masuk Mapolda Riau

    Pekanbaru (SL) – Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau tiba-tiba dikejutkan dengan sebuah mobil yang menerobos pagar, pada Rabu (16/5/2018) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

    Dilansir dari laman GoRiau.com, Mobil Avanza warna putih tersebut diduga berisikan sekelompok teroris. Mereka menabrak pagar Mapolda Riau yang sedang dijaga ketat kepolisian.

    Pagar besi ini ditabrak pelaku menggunakan mobil lalu masuk ke halaman. Di halaman ini, petugas langsung bereaksi dengan melepas tembakan ke arah mobil.

    Beberapa orang terduga teroris ke luar mobil itu dan langsung berlari mengejar petugas. Mereka menggunakan senjata tajam, pedang dan lainnya.

    Beberapa pelaku berhasil dilumpuhkan dengan timah panas. Pantauan langsung GoRiau.com, situasi Mapolda Riau masih tegang. Ruas jalan di depannya juga ditutup sementara. (red)

  • Pasca Aksi Teror Jakarta-Surabaya, Sub 1 Detasemen B Pelopor Gelar Patroli Dialogis

    Pasca Aksi Teror Jakarta-Surabaya, Sub 1 Detasemen B Pelopor Gelar Patroli Dialogis

    Lampung Utara (SL) – Guna menciptakan kondusifitas wilayah di Kabupaten Lampung Utara pasca aksi teror di Jakarta dan Surabaya, Sub 1 Detasemen B Pelopor melaksanakan Patroli Dialogis Brimob, Rabu, (16/05/2018).

    Danki Brimob B Lampung Utara, AKP. Jemmy, mengatakan, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk tetap semangat dalam beraktivitas biasanya. “Jangan takut dengan teror. Di sini kami akan terus berjaga untuk Lampung Utara agar aman dari gangguan terorisme,” ungkapnya.

    Dijelaskannya, Kompi Brimob B Lampung Utara akan terus bergerak dalam menjaga Lampung Utara keamanan dan ketertiban dari upaya oknum-oknum penganut paham radikalisme yang coba mengancam dan melakukan upaya teror di masyarakat Lampura.

    Untuk itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat Lampura agar jangan terpengaruh paham radikalisme dan terorisme. “Kalau memang masyarakat melihat atau mengetahui adanya paham radikalisme tolong agar bisa memberi tahu kami (Brimob) atau Polres Lampung Utara,” imbau AKP. Jemmy.

    AKP. Jemmy juga mengajak kaum muda untuk menghindari segala sesuatu terkait dengan paham radikalisme. “Karna sekarang ini banyak sekali anak-anak muda yang menjadi korban dari komunitas maupun oknum penganut paham radikalisme,” pungkasnya. (Ardi)

  • Kapolri Minta Panglima TNI Marsekal Hadi Bersama Menangani Teroris

    Kapolri Minta Panglima TNI Marsekal Hadi Bersama Menangani Teroris

    Jakarta (SL) – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, telah meminta bantuan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk ikut melakukan operasi bersama penangkapan teroris setelah terjadi tiga ledakan bom di Surabaya.

    “Tadi pagi saya sudah telepon Panglima TNI Marsekal Hadi. Saya minta: Pak Kalau bisa kita bergabung. Saya akan kirim dari Kopassus. Terimakasih…” kata Tito Karnavian dalam acara Indonesia Lawyer Club di TV One, Selasa (15/5/2018) semalam.

    Tito berharap, mudah-mudahan teman-teman dari Kopassus sudah bergabung karena akan ada beberapa penangkapan yang akan kita lakukan. “Jangan sampai peristiwa seperti surabaya, terjadi lagi. Kita akan tutup semua.”

    Sebelumnya, Minggu (13/5/2018) di Surabaya, Tito juga mengatakan, “Saya sudah minta bapak Panglima TNI, beliau kirimkan kekuatan untuk lakukan operasi bersama melakukan penangkan sel-sel JAD dan JAT yang diduga akan melakukan aksi,” kata Tito.

    Menurut Tito, penindakan terhadap terduga terorisme akan terus dilakukan. “Saya perintahkan lanjut, ndak boleh berhenti. Kalau berhenti kita kasih nafas mereka dan mereka akan bergerak lagi,” kata Tiro.

    Dia menambahkan, “Kita akan hantam terus, kita akan kejar terus. Di beberapa daerah lain juga sudah bergerak.” Tandasnya (red)

     

  • Jokowi Perintahkan TNI Bantu Polisi

    Jokowi Perintahkan TNI Bantu Polisi

    Jakarta (SL) – Presiden Joko Widodo menginstruksikan TNI membantu Polri demi mengatasi aksi terorisme. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, berdasarkan perintah Presiden itu, Polri akan dibantu satuan TNI demi memberantas terorisme.

    Menurut Moeldoko, Satuan TNI yang dikerahkan tergantung dari kebutuhan Polri. Anggota Kopassus TNI AD. (gulalives.com). “Bisa nanti pengerahan Badan Intelijen Strategis untuk membantu intelijen dari kepolisian. Bahkan secara represif bisa menggunakan Satuan Gultor (Satuan 81) telah disiapkan,” kata Moeldoko di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).

    Moeldoko menerangkan, tidak akan terjadi tumpang tindih kewenangan antara Polri dan TNI. Menurutnya, TNI tetap berada di belakang Polri untuk memperkuat penanganan terorisme. “Justru yang tetap yang di depan adalah kepolisian, TNI memberi perkuatan. Dikolaborasikan dalam menangani sebuah persoalan yang sama. Intinya di situ,” jelas Moeldoko.

    Bom bunuh diri terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Aksi teror itu, direncanakan dan dilakukan oleh satu keluarga. Bom meledak secara beruntun. Bom pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela sekira pukul 06.30. Berikutnya di Gereja Kristen Indonesia sekira pukul 07.15. Terakhir di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya 07.53.

    Peristiwa itu menyebabkan sebanyak 13 orang tewas dan 45 anggota jemaat gereja terluka. (rls)

  • Jendral Tito Karnavian:  Siaga Satu Untuk Polda di Seluruh Indonesia

    Jendral Tito Karnavian: Siaga Satu Untuk Polda di Seluruh Indonesia

    Jakarta (SL) – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menetapkan siaga satu untuk seluruh Kepolisian Daerah (Polda) di indonesia.

    Inspektur Jendral (Irjen) Polisi Setyo Wasisto Kepala Divisi Humas Polri menegaskan kalau penetapan siaga satu disampaikan Jendral Tito Karnavian Kapolri dalam teleconference kepada seluruh jajaran Kapolda. “Benar bahwa siaga satu sudah ditetapkan oleh Bapak Kapolri dalam teleconference tadi. Siaga satu untuk Polri ya. Jadi Polri meningkatkan kesiapsiagaan baik internal maupun eksternal,” ujar Setyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (14/5/2018).

    Menurut Setyo, sehubungan dengan adanya serangkaian aksi terorisme untuk itu, Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menghimbau agar masyarakat tetap tenang, tanpa mengurangi kewaspadaan dan tetap melakukan penjagaan lingkungan masing-masing.

    ‎Polri, kata dia, akan tetap melakukan kewajiban sebaik-baiknya dalam memberikan perlindungan, pelayanan kepada masyarakat serta penegakan hukum. “Kapolri dalam teleconference pagi tadi sudah memberikan perintah kepada seluruh jajaran agar anggota Polri tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat serta kesiapsiagaan,” tegasnya.

    Setyo juga minta kepada masyarakat tetap mewaspadai adanya berita-berita tidak jelas yang dikirim oleh sumber yang tidak jelas dan tidak berusaha memposting kembali. “Agar masyarakat tidak memposting foto-foto dan video video yang menggambarkan kekerasan dan kesadisan. Jika sudah ada mohon untuk dihapus,” jelasnya.

    Setyo berharap kepada masyarakat menjadikan terorisme ini musuh bersama dan berani melawan terorisme.

  • Terkait Terorisme, Pesawaran Perketat Keamanan Pemkab

    Terkait Terorisme, Pesawaran Perketat Keamanan Pemkab

    Pesawaran (SL) – Terkait teror terhadap terorisme yang kini menguncang Surabaya, Polisi pamong praja (Pol PP) Kabupaten Pesawaran dipinta Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pesawaran Kesuma Dewangsa menjaga pintu masuk pemda dan kantor OPD selama 24 jam.

    Aksi terorisme, ucapnya sudah tidak pandang tempat dalam melakukan bom bunuh diri, baik itu dikalangan anggota kepolisian maupun masyarakat. Oleh sebab itu pemerintah sedini mungkin untuk melakukan antisipasi, dan juga meminta kepada seluruh stake holder terkait untuk bisa meningkatkan keamanan. “Mulai saat ini saya minta dengan Satpol PP untuk meningkatkan pengamanan di sekitar kantor Pemerintahan yang ada di Kabupaten Pesawaran, khususnya mampu melakukan penjagaan selama 24 jam di komplek perkantoran Pemkab Pesawaran,” ungkapnya Senin (14/5).

    Lebih lanjut ia mengatakan untuk meningkatkan keamanan wilayah komplek perkantoran pemda. Pol PP dipinta harus menjaga dipintu masuk pemda dan pintu masuk kantor-kantor OPD. “Untuk mengantisipasi terjadinya aksi teror, saya juga akan perintahkan kepada Satpol PP untuk meningkatkan penjagaan khususnya di depan pintu masuk komplek Pemkab Pesawaran untuk diperketat, dan pintu masuk kantor-kantor” ujarnya.

    Selain itu, Ia juga meminta terhadap masyarakat agar bisa mengawasi orang yang tidak dikenal yang masuk diwilayah atau lingkungan masing-masing. “Kepada jajaran Pemerintahan Desa dan masyarakat untuk bisa mengawasi orang tidak dikenal yang masuk ke wilayah kita, jika mengetahui kegiatan yang mencurigakan, masyarakat bisa langsung melaporkan ke polisi,”kata dia.

    Sementara Kepala Satuan (Kasat) Pol PP Kabupaten Pesawaran Effendi mengatakan, dalam teror bom terhadap teroris saat ini memang butuh penjagaan yang ketat baik dipemerintahan maupun selurus masyarakat kususnya kabupaten pesawaran. “Sesuai instruksi pak Sekda, saya akan tingkatkan dan menambah jumlah personil pada tiap objek vital, terutama kantor OPD dan pintu masuk Komplek Pemda Pesawaran untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (red)

  • Aliansi Masyarakat Kotaagung Tolak Radikalisme dan Terorisme

    Aliansi Masyarakat Kotaagung Tolak Radikalisme dan Terorisme

    Ilustrasi (Foto/Dok/Google)

    Bandarlampung (SL)-Aliansi Masyarakat  Kotaagung Tolak Radikalisme dan Terorisme, dalam jumpa pers di Kelurahan Pasar Madang, Kapuran, Kotaagung, Senin (19/2/2018), menyatakan menolak dengan keras setiap faham radikal dan terorisme.

    “Faham radikal dan terorisme telah mengganggu rasa aman, baik masyarakat Indonesia pada umumnya maupun masyarakat Kotaagung pada khususnya. Kelompok berfaham radikal ini juga jelas-jelas tidak mengakui kedaulatan NKRI dan Pancasila,” kata Ustad Suryo Mulyono.

    Pernyataan ini mencermati dinamika pemberitaan yang ada di media sosial dan siaran pers oleh Mabes Polri di Jakarta, terkait dengan meninggalnya salah satu warga Kotaagung yang terlibat dalam jaringan kelompok radikal dan aksi terorisme, Muhammad Jefri Bin Mukri (alm).

    “Kami mendukung dan percaya sepenuhnya terhadap profesionalisme dan kerja keras PoIri melalui Densus 88 seIama ini, dalam mencegah dan memberantas setiap kelompok radikal dan jaringannya yang hendak melakukan ancaman dan serangan teror terhadap masyarakat,” jelasnya.

    Keluarga korban mengaku telah menerima dengan ikhlas kematian almarhum dan percaya sepenuhnya terhadap penjelasan yang diberikan oleh pihak Kepolisian atas sebab-sebab kematian M Jefri dalam proses penangkapan, karena sakit jantung, hal ini diperkuat oleh otopsi medis dari jenazah.

    “Pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan peristiwa kematian warga kami, Alm Muhammad Jefri, yang terekrut menjadi  anggota jaringan kelompok radikal untuk tujuan-tujuan tertentu agar menghentikan upaya-upaya tersebut,” ujarnya.

    Aliansi Masyarakat Kotaagung mengatakan siap untuk menolak dengan keras dan mencegah setiap upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak manapun untuk mencoba mempolemikkan kembali kematian M Jefri.

    “Kami masyarakat Kotaagung sudah cukup disibukkan dengan rutinitas sehari-hari dalam mencari nafkah keluarga serta hubungan yang harmonis dalam lingkungan sosial masyarakat. Tidak ingin disibukkan dan dipusingkan oleh hal-hal Iain, seperti upaya politisasi ataupun tujuan-tujuan lain dari kelompok tertentu atas kematian M Jefri yang sama sekali tidak ada manfaat dan faedahnya bagi masyarakat maupun keluarga korban yang ada di Kotaagung,” ungkapnya.

    Siaran pers Aliansi Masyarakat Kotaagung ini merupakan pernyataan kolektif dari berbagai elemen masyarakat seperti MUI, Paguyuban Paku Banten, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, Himpunan Nelayan Seluruh lndonesa cabang Tanggamus, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. (red)