Tag: Tersambar Petir

  • Pamit Cari Rumput, Suratno Pulang Bawa Duka Tubuh Penuh Luka Bakar 

    Pamit Cari Rumput, Suratno Pulang Bawa Duka Tubuh Penuh Luka Bakar 

    Pringsewu, sinarlampung.co Seorang pria bernama Suratno ditemukan tewas di area persawahan Pekon Rejosari, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Selasa, 23 April 2024, sekitar pukul 16.30 WIB. Diduga Suratno tewas tersambar petir saat mencari pakan ternak di area persawahan tersebut.

    Menurut keterangan kakak kandung korban, Nurwanto, sebelum ditemukan tewas, korban sempat berpamitan untuk mencari rumput di areal persawahan yang berjarak sekitar 3 KM dari rumahnya. Namun, setelah terjadi hujan deras disertai petir, korban tak kunjung pulang, sehingga Nurwanto bersama warga lainnya berupaya mencari korban di areal persawahan tempat biasa mencari pakan ternak.

    Sesampainya di lokasi persawahan, Nurwanto hanya melihat sepeda motor korban terparkir di pinggir sawah. Kemudian Nurwanto dan warga lainnya melakukan penyisiran dan korban berhasil ditemukan dalam posisi tergeletak di sekitar pematang sawah.

    “Setelah itu saya menghubungi pamong desa dan bhabinkamtibmas selanjutnya membawa korban pulang,” katanya.

    Sementara itu, Kapolsek Pringsewu Kota Kompol Rohmadi mengatakan pihaknya telah menerima informasi tersebut dan telah melakukan olah TKP dengan tim Inafis serta tenaga medis.

    “Dari tempat kejadian, polisi menemukan satu buah karung berisi rumput dan topi yang diduga milik korban yang posisinya sebagian hangus terbakar,” ucapnya.

    Rohmadi menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan, pada tubuh korban ditemukan sejumlah luka bakar, diantaranya paha belakang sebelah kiri, punggung hingga lengan tangan sebelah kiri. Selain itu, hasil olah TKP dan keterangan saksi serta alat bukti, korban meninggal diduga akibat tersambar petir.

    “Kami menduga kejadian ini murni musibah akibat terkena sambaran petir,” ungkapnya.

    Saat ini, korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman. “Penyerahan ini dilakukan setelah keluarga korban menyatakan tidak bersedia dilakukan autopsi,” pungkasnya. (*)

  • Cari Ikan, Warga Krui Tewas Tersambar Petir

    Cari Ikan, Warga Krui Tewas Tersambar Petir

    Pesisir Barat, sinarlampung.co Restu Noventa (31), warga Cemara Pasar Mulya Barat, Kelurahan Pasar Krui, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, tewas tersambar petir. Peristiwa naas itu terjadi saat korban bersama beberapa temannya tengah mencari ikan di sekitaran laut Selalaw, Pelabuhan Kuala Stabas, Pasar Krui, Jumat, 19 April 2024.

    Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra mengungapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu korban bersama teman-temannya pergi melaut menggunakan perahu.

    “Saat sedang menarik jaring dan hujan mau turun, tiba-tiba korban tersambar petir dan terpental ke dalam laut. Kemudian korban dievakuasi teman-temannya ke atas perahu dan langsung dibawa ke darat menuju Puskesmas Krui,” ungkap Alsyahendra kepada wartawan, Minggu, 21 April 2024.

    Alsyahendra menyebut, akibat peristiwa tersebut korban dinyatakan meninggal dunia dengan luka sobek pada wajah dan luka bakar di bagian tangan.

    Selanjutnya korban dibawa ke rumah duka untuk dilakukan proses pemakaman di Pemakaman Umum Pepulau Balak, Kelurahan Pasar Kota Krui, Kecamatan Pesisir Tengah.

    “Keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi, saat ini korban telah diserahkan kepada pihak keluarga,” pungkasnya. (Red/*)

  • Satu Keluarga di Candimas Natar Tersambar Petir, Tiga Orang Meninggal Ditempat

    Satu Keluarga di Candimas Natar Tersambar Petir, Tiga Orang Meninggal Ditempat

    Lampung Selatan (SL) – Satu keluarga sedang berteduh saat hujan di gubuk ladang mereka bekerja di Desa Candimas, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan disambar petir. Akibatnya tiga orang tewas ditempat, dua luka bakar, sementara satu kakek 70-an tahun selamat, Sabtu, 21 Agustus 2021 sekitar pukul 13.30 siang.

    Ketiga korban tewas adalah Sutini (65), Linda  (22) dan Ivan (8), sementara dua lainnya mengalami luka Isem (65) dan Jum (45). Sementara Kakek Cengkung (70) selamat tanpa cidera apapun.

    Informasi di lokasi kejadian menyebutkan, enam orang yang merupakan satu keluarga itu berteduh di gubuk ladang karena hujan lebat. Tiba-tiba petir menyambar gubuk dan mengenai mereka.

    Spontan kakek Cekung kaget melihat tiga kerabatnya terkapar, dan dua lainnya luka bakar. Kakek Cekung lalu bergegas pulang dan memeberitahu warga, dan berdatangan ke lokasi.

    “Iya benar, tiga orang meninggal dunia, dua luka-luka, dan satunya sehat. Nah, yang sehat ini yang pulang memberi tahu warga bahwa keluarganya tersambar petir, warga pun datang ke lokasi,” kata Kepala Desa Candimas, Andri Suwaldi.

    Menurut Andri Suwaldi, saat hujan deras siang itu, satu keluarga tersebut berteduh di gubuk ladang tempat keseharian mereka bekerja.

    “Dan tiba-tiba sambaran petir datang mengenai gubuk tempat mereka berteduh. Mereka satu keluarga. Yang pulang memberi tahu warga justru yang paling tua namanya pak Cengkung, usianya 70an tahun,” kata Andri.

    Ketiga jasad korban langsung disemayamkan di rumah duka, sementara dua lain di rawat di rumah sakit terdekat. (Red)

  • Dua Warga Pringsewu Tersambar Petir, Seorang Meninggal Dunia

    Dua Warga Pringsewu Tersambar Petir, Seorang Meninggal Dunia

    Pringsewu (SL) – Cuaca tidak bersahabat di wilayah Kecamatan Pardasuka Kabupaten Pringsewu, Sabtu (16/6) sore. Menyebabkan banyaknya petir bahkan sempat terjadi puting beliung di Pekon Wargomulyo.

    Bahkan akibar sambaran petir, seorang warga Dusun Kediri Suradi (60) meninggal dunia dan seorang lagi, Wagino (55) mengalami luka bakar.

    Mewakili Kapolres Tanggamus AKBP I Made Rasma, SIK. M.Si. Kapolsek Pardasuka AKP Harry Suryadi, SH mengatakan peristiwa warga tersambar petir terjadi di area Persawahan dusun Kediri.

    “Kejadian sekitar pukul 17.10 Wib, saat korban berada di gubuk area persawahan dusun setempat,” kata AKP Harry Suryadi, Sabtu (16/6) malam.

    Sambungnya, saat ini korban meninggal dunia disemayamkan dirumah duka sementara korban Wagino yang mengalami luka bakar di punggung dirawat di klinik Welas Asih Kecamatan Ambarawa.

    Berdasarkan keterangan saksi-saksi, kedua korban sekitar pukul 14.00 Wib berangkat menggembala kerbau dan kambing kemudian sekira pukul 17.00 Wib terjadi hujan deras disertai petir sehingga korban tersambar.

    “Korban ditemukan saksi Tari (35) yang melewati gubuk tempat berteduh korban dan menemukan kedua korban tergeletak di dalam gubuk dengan luka bakar, Selanjutnya keluarga korban bersama warga mengevakuasi korban meninggal dunia ke rumahanya dan korban luka ke klinik Welas Asih,” jelas Kapolsek.

    AKP Harry Suryadi mengungkapkan tindakan kepolisian yang telah dilakukan meliputi pengecekan TKP dan evakuasi korban bersama tim medis, memasang garis polisi/police line, meminta keterangan saksi-saksi dan membuat laporan polisi.

    Adapun barang bukti diamankan berupa celana pendek warna biru, kaos warna putih, celana pendek warna hitam dan kaos warna hijau dalam kondisi terbakar,” tandasnya. (KF/Ahsannuri)