Bandar Lampung – Harga beras di Lampung berfluktuasi cenderung naik dalam kisaran tipis, namun masih di bawah harga rata-rata nasional.
Berdasarkan laman Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional, Kamis, 11 Januari 2024, harga beras premium di Lampung rata-rata Rp14.350/kg, naik tipis Rp20/kg dibanding sehari sebelumnya. Harga rata-rata nasional Rp15.010/kg.
Harga beras premium tertinggi di Lampung Selatan dan Pesisir Barat Rp15.000/kg. Terendah di Rp13.500/kg di Kabupaten Pesawaran.
Sedangkan harga beras medium rata-rata Rp12.900/kg, naik Rp30/kg dibanding sehari sebelumnya. Harga medium tertinggi Rp14.000/kg di Pesisir Barat. Terendah di Bandar Lampung Rp12.000/kg. Harga rata-rata nasional Rp13.310/kg
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memperkirakan harga beras akan terus mengalami kenaikan tahun ini, meski penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) seharga Rp10.900 terus digenjot pemerintah melalui Bulog.
Bayu Krisnamurthi mengatakan perkiraan itu didasari belum pulihnya produksi padi di sentra produksi padi, terutama di Pulau Jawa.
“Badan Pusat Statistik bilang Januari hingga Februari Indonesia masih dalam defisit beras cukup besar,” katanya.
Ia menjelaskan, penurunan produksi terjadi lantaran sebagian sentra produksi di pulau Jawa mengalami kemunduran musim tanam. Dengan demikian, waktu panennya pun akan mundur sehingga suplai beras dari dalam negeri negeri masih akan sulit.
Untuk menahan lonjakan harga beras, Bulog berupaya memaksimalkan instrumen program SPHP berharga murah Rp10.900 per kilogram yang diimpor dari sejumlah negara.
Penyaluran beras murah tersebut akan digencarkan pada Februari atau Maret 2024 untuk kelompok masyarakat menengah ke bawah.
Dia berharap ke depan produksi beras di Indonesia membaik dan pasokan beras impor juga dapat menambah cadangan pemerintah. Sehingga, harga beras di pasaran dapat segera melandai. (iwa)